2 E d i s i S e p t e m b e r 2 0 1 8 | 1100
Evi Yulia
Program studi ekonomi Universitas Islam
Lamongan eviyulia@unisla.ac.id
Edie Sugiarto
Program studi ekonomi Universitas Islam Lamongan
ediesugiarto1@gmail.com
Abstrak
Prilaku konsumen sangat penting dipelajari oleh banyak masyarakat atau
perusahaan diseluru dunia, prilaku konsumen sangat menentukan kemajuan
perusahaan, dengan mengetahui prilaku konsumen maka perusahaan dapat
menentukan strategi dan konsep untuk memuaskan konsumen, ada banyak faktor
faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen dalam keputusan pembelian. Demi
kesuksesan dan kemajuan perusahaan maka Perusahaan perlu mengetahui
faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam melakakukan pembelian keripik singkong dan dapat bermanfaat
bagi para peneliti dalam melakukan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, realibitas,
regresi liner berganda dan melakukan analisis faktor tehadap ketiga variabel yaitu
variabel individual terdiri dari Sembilan belas sub variabel, variabel lingkungan
terdiri dariempat belas sub variabel , dan variabel marketing strategy terdiri dari
empat belas sub variabel. Selanjutnya empat puluh tujuh sub variabel akan
dianalisis menggunakan analisis factor
Berdasarkan hasil penelitian faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam pembelian keripik singkong adalah individual, lingkungan dan marketing
strategy. Dari hasil penelitian Terbentu lima faktor dari Variabel individual yaitu
Faktor persepsi merk, Faktor gaya hidup, Faktor demografi konsumen, Faktor
personalia dan faktor kebutuhan dan keinginan konsumen. Terbentuk empat faktor
dari Variabel Lingkungan yaitu Faktor situasional, Faktor budaya, Faktor grup
tatap muka, dan Faktor social. Terbentuk tiga faktor dari variabel Marketing
startegy yaitu Faktor promosi, faktor, produk dan faktor distribusi Berdasarkan
penelitian menggunakan total nilai varians pada total variance explaine, factor
yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian keripik singkong adalah
faktor promosi dengan nilai varian paling besar dan tertinggi. Ternyata Penelitian
ini sangat bermanfaat dalam pengemabngan ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen maka tekhnologi
baru akan diciptakan menyesuaikan selera konsumen.
Kata kunci: Perilaku Konsumen, Analisis Faktor, Keripik Singkong.
J u n a l E K B I S / V o l . X I X / N o . 1 E d i s i M a r e t 2 0 1 8 | 1101
PENDAHULUAN
Adanya berbagai macam merek
Indonesia merupakan negara
keripik singkong yang ditawarkan
agraris yang memiliki sumber daya
dipasaran tentunya membuat
alam yang berlimpah dan lahan yang
konsumen dihadapkan dengan
luas untuk penunjang kegiatan
berbagai alternatif yangada sehingga
pertanian. Hasilpertanian pangan ke
konsumen cenderung mempunyai
tiga terbesar setelah padi dan jagung
preferensi tertentu sebelummelakukan
yaitu singkong,sehingga singkong
proses pengambilan keputusan.
mempunyai potensi sebagai bahan
Kegunaan preferensi konsumen
baku yang penting bagiberbagai
terhadap barang atau jasa adalah untuk
produk pangan dan industri. Menurut
mengetahui apakah barang atau jasa
data BPS (Badan Pusat
tersebut sesuai dengan yang diinginkan
Statistika,2015) produksi singkong di
konsumen selama ini. Oleh karena itu,
Indonesia sebesar 21.790.956 ton,
para produsen keripik singkong harus
sedangkan untuk diwilayah Jawa
mampu merumuskan strategi yang
Timur, produksi singkong sebesar
tepat untuk menghadapi persaingan
3.161.573 ton.
sehingga mampu bertahan dalam
Singkong merupakan hasil
industri keripik singkong.
pertanian yang cocok untuk dijadikan
Rumusan masalah dalam
bisnisyang cukup besar. Dengan
penelitian ini adalah apakah faktor-
mengetahui pemanfaatan dan produk-
faktor yang mempengaruhi konsumen
produk apa sajayang dapat dihasilkan
dalam melakakukan pembelian keripik
dari singkong tentu akan mendorong
singkong. (b) Apakah penelitian ini
dan memotivasi petaniuntuk
bermanfaat bagi para peneliti dalam
memanfaatkan hasil pertaniannya agar
melakukan penelitian dan
memperoleh penghasilan yang
pengembangan ilmu pengetahuan dan
lebihtinggi. Singkong dapat diolah
teknologi
menjadi berbagai jenis makanan yang
Tujuan Penelitian ini adalah (a)
enak dan jugabernilai gizi tinggi. Salah
Untuk Mengetahui faktor-faktor yang
satu pemanfaatan singkong yaitu
mempengaruhi konsumen dalam
keripik singkong.Keripik singkong
melakakukan pembelian keripik
merupakan produk makanan ringan
singkong. (b) Dapat bermanfaat bagi
yang banyak digemari olehmasyarakat
para peneliti dalam melakukan
umum dari kalangan anak-anak sampai
penelitian dan pengembangan ilmu
orang tua baik golongaanmasyarakat
pengetahuan dan teknologi.
bawah maupun kalangan atas
(Umikalsum, 2015).
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu usaha pengolahan
keripik singkong di Lamongan adalah
UD Barokah. Camilan ini sudah Berdasarkan Badan Litbang
dipasarkan di wilayah Mantup dan Pertanian (2011) Singkong atau ubi
Kota Lamongan. Peluang usaha kayu (Manihot esculenta Crantz)
keripik singkong sendiri mempunyai merupakan salah satu sumber
prospek yang cerah jika karbohidrat lokal Indonesia yang
pengelolaannya dijalankan dengan menduduki urutan ketiga terbesar
baik, karena mudah tersedia di warung, setelah padi dan jagung. Tanaman ini
toko, dan supermarket. Harganya merupakan bahan baku yang paling
terjangkau dan praktis serta kualitas potensial untuk diolah menjadi tepung.
yang lebih baik dengan rasa yang Untuk olahan langsung, sebaiknya
renyah dan gurih, keripik singkong digunakan bahan baku singkong yang
bisa juga dijadikan sebagai oleh-oleh. tidak pahit. Beberapa jenis olahan
singkong saat ini menjadi bisnis yang
menguntungkan, seperti keripik menawarkan dan bertukar sesuatu yang
berbumbu dengan berbagai merek: bernilai satusama lain untuk
Qtela, Kusuka, Maici dan jenis keripik mendapatkan kebutuhan dan keinginan
balado. Berbagai jenis olahan langsung mereka. Konsep intipemasaran terdiri
dengan bahan baku singkong telah dari (1) kebutuhan, keinginan dan
berkembang menjadi industri skala permintaan. (2) produk nilai, biaya,
besar, menengah dan rumah tangga. dankepuasan. (3) Pertukaran ,
Ada dua jenis singkong, yaitu transaksi, dan hubungan. (4) pasar dan
singkong yang berdaging putih dan pemasaran sertapemasar (Abdullah &
singkong yang berdaging kuning. Tantri, 2012). Sedangkan menurut
Singkong yang berdaging kuning Kotler dan Garry (2003), pemasaran
biasanya lebih halus tanpa terdapat sebagai proses sosial dan manajerial di
serat- serat yang kasar sehingga mana individu atau kelompok untuk
rasanya lebih enak dibandingkan memperoleh apa yang mereka
dengan singkong yang berdaging putih butuhkan dan inginkan melalui
(Rahma, 2010). Singkong kuning penciptaan dan pertukaran produk erta
(singkong mentega) jika dimasak nilai dengan pihak lain. Tujuan yang
memliki tekstur yang pulen dan ingin dicapai dari kegiatan ini adalah
cenderung lembut layaknya mentega. untuk mendapatkan nilai keuntungan
Singkong ini cocok untuk dibuat yang optimal atas produk atau jasa
penganan singkong yang dihaluskan yang dihasilkan berkaitan dengan
misalnya comro, getuk, ketimus, atau pemenuhan kepuasan bagi konsumen
singkong goreng. Singkong kuning yang menggunakannya. Untuk dapat
tidak cocok untuk dibuat keripik tercapainya tujuan ini, maka individu
karena keripik sulit mengering. Jika atau perusahaan harus dapat
akan digoreng, singkong ini lebih baik menentukan bentuk produk atau jasa
direbus dahulu bersama bumbu hingga seperti apa yang dapat memberikan
matang dan sedikit pecah, baru nilai kepuasan dari keinginan dan
digoreng dengan minyak panas. kebutuhan konsumen yang dituju
Sedangkan singkong putih lebih cocok dengan cara-cara yang lebih efektif dan
untuk membuat keripik, karena efisien dari pada pesaing.
teksturnya lebih padat dan keras.
Singkong yang baik memiliki Menurut Wardana (2011),
penampakan yang mulus, tidak terlalu Perilaku konsumen merupakan suatu
banyak akarnya, tidak berwarna tindakannyata konsumen yang
kebiruan dan tidak kering di bagian dipengaruhi oleh faktor pikiran atau
luarnya, juga tidak banyak luka pada minat atau faktor luarlainnya yang
kulitnya. Keripik singkong merupakan mengarahkan mereka untuk memilih
sejenis makanan ringan berupa irisan dan mempergunakan barang/jasa yang
tipis dari umbi umbian yang diinginkannya. Faktor yang
mengandung pati. Biasanya keripik mempengaruhi pilihan konsumen yaitu
singkong melalui tahap penggorengan, (1) Konsumen individu, pilihan merk
tetapi ada pula yang hanya melalui dipengaruhi oleh (a) Kebutuhan
penjemuran, atau pengeringan. Keripik konsumen. (b) Persepsi atas
singkong dapat berasa dominan asin, karateristik merk, dan (c) Sikap kearah
pedas, manis, asam, gurih, atau paduan pilihan. Sebagai tambahan, pilihan
dari semuanya. merk dipengaruhi oleh demografi
konsumen, gaya hidup, dan
Pemasaran merupakan suatu karekteristik personalia. (2) Pengaruh
proses sosial dan manajerial di mana lingkungan, lingkungan pembelian
individudan kelompok menciptakan, konsumen ditunjukkan oleh (a) Budaya
(Norma kemasyaratan, pengaruh Santoso dan Tjiptono, didalam M Hari
kedaerahan atau kesukuan) (b) Kelas yaya (2008:56), menjelaskan bahwa
sosial (keluasan grup sosial ekonomi sampel adalah semacam miniatur dari
atas harta milik konsumen) (c) Grup populasinya. Dalam pengambilan
tata muka (teman, anggota keluarga, sampel untuk sebuah penelitian dapat
dan grup referensi) dan (d) Faktor digunakan kuesioner, untuk
menentukan yang situasional (situasi memperoleh tanggapan dari konsumen
dimana produk dibeli sepertikeluarga yang masuk dalam sampel yang
yang menggunakan mobil dan diteliti. Sampel yang digunakan dalam
kalangan usaha) (3)Marketing strategy penelitian ini sebanyak 100 sampel
Merupakan variabel dimana pemasar responden.
mengendalikan usahanya dalam Pengambilan sampel dalam
memberitahu dan mempengaruhi penelitian ini menggunakan teknik
konsumen. Variabel-variabelnya pengambilan sampel dari suatu
adalah (a) Barang (b) Harga (c) populasi berdasarkan kriteria tertentu
Periklanan (d) Distribusi (Purposive Sampling). Teknik
Kerangka berfikir dalam sampling ini termasuk dalam Non-
penelitian ini adalah Probability Sample yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono, 2012). Hal ini
menunjukkan bahwa setiap sampel
yang diambil untuk mengisi
kuesioneradalah orang yang benar-
benar membeli produk olahan
singkong karena untuk mendapatkan
jawaban yang valid.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini berbentuk data primer
dan data sekunder. Data primer dalam
penelitian ini adalah data jumlah
METODE PENELITIAN penduduk mantup. Sedangkan data
Dalam penelitian ini populasi yang skunder adalah data responden, data
digunakan adalah Populasi menurut survey penelitian atau data hasil
Santoso dan Tjiptono didalam M. kuisioner
Hariwijaya (2008:35), menjelaskan Operasional variabel yang
bahwa populasi merupakan digunakan dalam penelitian ini ada 3
sekumpulan orang atau objek yang variabel X yang terdiri dari sub-sub
memiliki kesamaan dalam satu atau variabel dan 1 Variabel Y. Variabel X1
beberapa hal dan yang, membentuk yaitu Variabel individual yang terdiri
masalah pokok dalam suatu riset dari X1.1 kebutuhan dan keinginan
khusus, dalam hal ini populasi yang konsumen, X1.2 pembelian keripik
diteliti terdefinisikan dengan jelas.
singkong berdasarkan merk-merk
Populasi dalam penelitian ini adalah
tertentu, X1.3 merk sudah dikenal
masyarakat kecamatan Mantup.
konsumen, X1.4 kepercayaan terhadap
Sampel adalah bagian dari merk, X1.5 merk berkualitas, X1.6 usia
jumlah populasi yang ada, menurut konsumen, X1.7 status konsumen, X1.8
perbedaan profesi, X1.9 konsumen
berpendapatan rendah, X1.10 konsumen dalam penelitian yang termasuk
berpendapatan tinggi, X1.11 konsumen Variabel Y yaitu Keputusan
berpendidikan tinggi, X1.12 Konsumen Pembelian.
berpendidikan rendah, X1.13 konsumen
beragama islam, X1.14 Pengalaman Setelah data diperoleh, maka
konsumen, X1.15 Keinginan pribadi dilakukan uji validitas dan reliabilitas
konsumen, X1.16 dorongan diri dalam dengan menggunakan software
mengkonsumsi keripik singkong, X1.17 computer yaitu SPSS dengan tujuan
untuk memudahkan penulis dalam
gaya hidup sehat, X1.18 gaya hidup
menganalisis data.(1) Uji Validitas
modern, X1.19 gaya hidup hemat
Menurut Ghozali (2013), uji validitas
Variabel X2 yaitu variabel digunakan untuk mengukur valid
Lingkungan yang terdiri dari X2.1 tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika
Kebiasaan masyarakat, X2.2 Tradisi
pertanyaan pada kuesioner mampu
masyarakat, X2.3 Makanan camilan
untuk mengungkapkan sesuatu yang
kelas ekonomi menengah bawah, X2.4 akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Makanan camilan kelas ekonomi Uji validitas dilakukan dengan cara
menengah atas, X2.5 Kelas social lebih menguji korelasi antara skor item
tinggi, X2.6 Keluarga sebagai refrensi, dengan skor total. Dalam hal ini
X2.7 rekan kerja sebagai refrensi, X2.8 koefisien korelasi yang tinggi
Rekan sekomunitas sebagai refrensi, menunjukkan bahwa item-item
X2.9 Keripik singkong dibeli saat acara tersebut dapat mengungkapkan
tertentu, X2.10 Keripik singkong dibeli indikator yang akan diukur. Kriteria
untuk oleh-oleh saat berlibur, X2.11 pengujian validitas instrumen indikator
pembelian keripik singkong diwaktu penelitian adalah (a) Jika r hitung lebih
senja hari, X2.12 pembelian keripik besar dari r tabel (pada taraf
singkong diwaktu pagi hari, X2.13 signifikansi 0,05 atau 5 persen), maka
pembelian keripik singkong saat kuesioner tersebut valid. (b) Jika r
kondisi senang, X2.14 pembelian keripik hitung lebih kecil dari r tabel (pada
singkong saat kondisi sedih atau taraf signifikansi 0,05 atau 5 persen),
kecewa maka kuesioner tersebut tidak valid (2)
Uji Reabilitas Menurut Ghozali
Variabel X3 yaitu variabel (2013), uji reliabilitas digunakan untuk
Marketing strategy terdiri dari X3.1 mengukur suatu kuesioner yang
keripik singkong memiliki cita rasa merupakan indikator dari variabel.
yang khas dan gurih, X3.2 Camilan Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika
tahan lama dan tiddak mudah basi, X3.3 jawaban seseorang terhadap
Tekstur keripik singkong gurih dan pertanyaan adalah konsisten atau stabil
renyah, X3.4 Makanan camilan saat dari waktu ke waktu. Untuk menguji
santai bersama keluarga, X3.5 Desaign reliabilitas sampel maka akan
produk menarik, X3.6 Varian rasa yang digunakan tes kehandalan “Cronbach
ditawarkan berbeda-beda, X3.7 Harga Alpha” yang akan menunjukkan ada
sesuai pasaran, X3.8 Harga murah dan tidaknya konsistensi antara pertanyaan
terjangkau, X3.9 promosi dari mulut ke dan sub bagian bagian kelompok
pertanyaan. Suatu konstruk atau
mulut, X3.10 promosi dilakukan melalui
variabel dapat dikatakan reliabel jika
TV dan radio, X3.11 promosi secara
memberikan nilai Cronbach Alpha
online, X3.12 keripik mudah diperoleh, lebih besar dari 0,6.
X3.13 lokasi penjualan dekat dengan
rumah, X3.14 pembelian dilakukan
ditempat lain karena harga yang
ditawarkan lebih murah. Sedangkan
Analisis data yang digunakan X1.11
dalam penelitian ini adalah analisis 0,586 0,1966 Valid
factor. Data yang diperoleh dari hasil X1.12 0,364 0,1966 Valid
wawancara menggunakan kuesioner,
kemudian ditabulasi kedalam X1.13 0,521 0,1966 Valid
Microsoft Excel. Setelah itu data
X1.14 0,645 0,1966 Valid
tersebut dilakukan uji validitas dan
reabilitas menggunakan SPSS 16.0. X1.15
untuk mengetahui valid tidaknya suatu 0,339 0,1966 Valid
data dan untuk mengetahui reliabel X1.16 0,597 0,1966 Valid
atau nyata tidaknya suatu data.
Kemudian dianalisis menggunakan X1.17 0,637 0,1966 Valid
analisis faktor yang ada dalam X1.18
software SPSS untuk memudahkan 0,545 0,1966 Valid
peneliti dalam menganalisis data X1.19 0,489 0,1966 Valid
sehingga nanti output nyata dari
analisis faktor ini adalah faktor yang Suatu instrumen dikatakan Valid
paling dominan yang mempengaruhi apabila rhitung> rtabel, Dari hasil Uji Validitas
pembelian keripik singkong. instrumen Variabel (X1) didapatkan rhitung>
rtabel, jadi seluruh butir pernyataan dari
Menurut Sarjono & Julianita (2011),
variabel (X1) independen terbukti valid.
analisis regresi berganda merupakan
Tabel 5.62
analisis yang mengukur pengaruh variabel
Hasil Analisis uji validitas
bebas terhadap variabel terikat. Dimana
variable Lingkungan (X2)
variabel bebasnya (X) terdiri dari tiga
Item r hitung r tabel Keterangan
variabel,
untuk variabel terikatnya hanya terdiri X.2.1 0,356 0,1966 Valid
satu variabel saja (Y). Adapun rumus X.2.2 0,378 0,1966 Valid
umum dalam regresi linear berganda X.2.3 0,309 0,1966 Valid
adalah sebagai berikut: X.2.4 0,614 0,1966 Valid
HASIL PENELITIAN DAN X.2.5 0,510 0,1966 Valid
PEMBAHASAN X.2.6 0,437 0,1966 Valid
Berikut ini hasil dari penelitian X.2.7 0,598 0,1966 Valid
tentang uji validitas diambil dari data X.2.8 0,557 0,1966 Valid
yang melalui SPSS. 0,631 0,1966 Valid
Tabel 5.60 X.2.9
X. 0,512 0,1966 Valid
Hasil Analisis uji 2.10
variable individual (X1) X.2.11 0,488 0,1966 Valid
validitas
Item r hitung r tabel KeteranganX.2.12 0,436 0,1966 Valid
X1.1 0,208 0,1966 Valid X.2.13 0,437 0,1966 Valid
X1.2 0,387 0,1966 Valid X.2.14 0,585 0,1966 Valid
(X1.5) berada pada factor ke-1 (f) Usia mengkonsumsi keripik singkong
konsumen (X1.6) factor loading yang (X1.16) factor loading yang paling besar
paling besar berada pada factor ke-3 berada pada factor ke-1 dengan nilai
dengan nilai 0,486 hal ini berarti usia 0,675 hal ini berarti Dorongan diri
konsumen (X1.6) berada pada factor ke- dalam mengkonsumsi keripik singkong
3 (g) Konsumen status konsumen (X1.16) berada pada factor ke-1 (q)
(X1.7) factor loading yang paling besar Gaya hidup sehat (X1.17) factor loading
berada pada factor ke-4 dengan nilai yang paling besar berada pada factor
0,515 hal ini berarti status konsumen ke-1 dengan nilai 0,707 hal ini berarti
(X1.7) berada pada factor ke-4 (h) gaya hidup sehat (X1.17) berada pada
Profesi pekerjaan (X1.8) factor loading factor ke-1 (r) Gaya hidup modern
yang paling besar berada pada factor (X1.18) factor loading yang paling besar
ke-1 dengan nilai 0,543 hal ini berarti berada pada factor ke-1 dengan nilai
profesi pekerjaan (X1.8) berada pada 0.626 hal ini berarti gaya hidup
factor ke-1 (i) Konsumen modern(X1.18) berada pada factor ke-1
berpendapatan rendah (X1.9) factor (s) Gaya hidup hemat (X1.19) factor
loading yang paling besar berada pada loading yang paling besar berada
factor ke-2 dengan nilai 0,556 hal ini pada
berarti konsumen berpendapatan factor ke-1 dengan nilai 0,552 hal ini
rendah (X1.9) berada pada factor ke- berarti gaya hidup hemat (X1.19)
2 berada pada factor ke-1
(j) Konsumen berpendapatan tinggi
(X1.10) factor loading yang paling besar Dari hasil penelitian dan
berada pada factor ke-1 dengan nilai analisis diatas dapat disimpulkan
0,575 hal ini berarti konsumen bahwa Faktor factor yang
berpendapatan tinggi (X1.10) berada mempengaruhi konsumen dalam
pada factor ke-1 (k) Konsumen melakukan pembelian keripik
berpendidikan tinggi (X1.11) factor singkong untuk variabel individual
dikelompokkan menjadi 5 (Lima)
loading yang paling besar berada pada
factor yaitu (1) Faktor 1 dinamakan
factor ke-1 dengan nilai 0,663 hal ini
factor kebutuhan dan keinginan
berarti konsumen berpendidikan tinggi
konsumen yang terdiri atas beberapa
(X1.11) berada pada factor ke-1 (l)
variabel yaitu X1.2 pembelian keripik
Konsumen berpendidikan tinggi (X1.12)
singkong berdasarkan merk-merk
factor loading yang paling besar berada
tertentu (45,5 %), X1.3 merk sudah
pada factor ke-3 dengan nilai 0,570 hal
dikenal konsumen (70,8 %), X1.4
ini berarti konsumen berpendidikan
tinggi (X1.12) berada pada factor ke-3 kepercayaan terhadap merk (51,6 %),
(m) Konsumen beragama islam (X1.13) X1.5 merk berkualitas (48,1 %), X1.8
factor loading yang paling besar berada perbedaan profesi (54,3 %), X1.10
pada factor ke-1 dengan nilai 0,611 hal konsumen berpendapatan tinggi (57,5
ini berarti konsumen beragama islam %), X1.11 konsumen berpendidikan
(X1.13) berada pada factor ke-1 (n) tinggi (66,3%), X1.13 konsumen
Pengalaman konsumen (X1.14) factor beragama islam (61,1 %), X1.14
loading yang paling besar berada pada pengalaman konsumen (73%), X1.16
factor ke-1 dengan nilai 0,730 hal ini Dorongan diri dalam mengkonsumsi
berarti pengalaman konsumen (X1.14) keripik singkong ( 67,5%), X1.7 gaya
berada pada factor ke-1 (o) Keinginan hidup sehat ( 70,7%), X1.18 gaya hidup
pribadi (X1.15) factor loading yang modern ( 62,6%), dan X1.19 gaya hidup
paling besar berada pada factor ke-2 hemat ( 55,2 %) (2) Faktor 2
dengan nilai 0,633 hal ini berarti dinamakan factor persepsi merk yang
Keinginan pribadi (X1.15) berada pada terdiri atas dua variabel yaitu X1.9
factor ke-2 (p) Dorongan diri dalam konsumen berpendapatan rendah (55,6
J u n a l E K B I S / V o l . X I X / N o . 1 E d i s i M a r e t 2 0 1 8 | 1111
%) dan X1.15 keinginan pribadi (63,3) Pada tabel diatas dapat dijelaskan
(3) Faktor 3 dinamakan factor bahwa (a) Variabel Lingkungan (X2)
demografi konsumen yang terdiri atas dengan indicator budaya tentang
dua variabel yaitu X1.6 usia konsumen pengaruh kebiasaan masyarakat (X2.1)
(48,6 %) dan X1.12 Konsumen menunjukkan nilai 0,713 hal ini
berpendidikan rendah (57 %) (4) menunjukkan bahwa 71,3 persen
Faktor 4 dinamakan factor gaya hidup varians dari pengaruh kebiasaan
yang terdiri atas variabel X1.7 status masyarakat (X2.1) dapat dijelaskan,
konsumen (51,5 %) (5) Faktor 5 oleh factor yang terbentuk (b) Variabel
dinamakan factor personalia yang Lingkungan (X2) dengan indicator
terdiri atas variabel X1.1 kebutuhan dan budaya tentang pengaruh tradisi
keinginan konsumen (76,9 %) masyarakat (X2.2) menunjukkan nilai
Variabel Lingkungan (X2) Nilai KMO 0,673 hal ini menunjukkan bahwa 67,3
persen varians dari pengaruh tradisi
dan Bartlett Test untuk Variabel lingkungan masyarakat (X2.2)dapat dijelaskan,
oleh factor yang terbentuk (c) Variabel
Lingkungan (X2) dengan indicator
kelas sosial tentang Keripik singkong
Tabel 5.73
merupakan makanan camilan khas
KMO and Bartlett's Test
untuk kelas ekonomi menengah bawah
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of (X2.3) menunjukkan nilai 0,610 hal ini
,764
Sampling Adequacy. menunjukkan bahwa 61,0 persen
Approx. Chi- varians dari Keripik singkong
454,880
Bartlett's Test of Square merupakan makanan camilan khas
untuk kelas ekonomi menengah bawah
Sphericity Df 91
(X2.3) dapat dijelaskan, oleh factor
Dari tabelSig.
hasil nilai output,000
yang terbentuk (d) Variabel
diatas dapat dilihat bahwa nilai KMO
Lingkungan (X2) dengan indicator
dan Bartlett Test menunjukkan nilai
0,764 dengan tingkat signifikan 0,000 kelas sosial tentang Keripik singkong
oleh sebab itu maka variable-variabel merupakan makanan camilan khas
yang digunakan saling berkorelasi dan untuk kelas ekonomi menengah atas
dapat dianalisis lebih lanjut (X2.4) menunjukkan nilai 0,628 hal ini
menunjukkan bahwa 62,8 persen
Tabel 5.74 varians dari Keripik singkong
Communalities
merupakan makanan camilan khas
Initial Extraction
x2.1 1,000 ,713 untuk kelas ekonomi menengah atas
x2.2 1,000 ,673 (X2.4) dapat dijelaskan, oleh factor
x2.3 1,000 ,610
x2.4 1,000 ,628
yang terbentuk (e) Variabel
x2.5 1,000 ,529 Lingkungan (X2) dengan indicator
x2.6 1,000 ,615 kelas sosial tentang pengaruh kelas
x2.7 1,000 ,618
x2.8 1,000 ,590 social lebih tinggi (X2.5) menunjukkan
x2.9 1,000 ,650 nilai 0,529 hal ini menunjukkan bahwa
x2.10 1,000 ,605 52,9 persen varians dari pengaruh
x2.11 1,000 ,571
x2.12 1,000 ,677 kelas social lebih tinggi (X2.5) dapat
x2.13 1,000 ,450 dijelaskan, oleh factor yang terbentuk
x2.14 1,000 ,643 (f) Variabel Lingkungan (X2) dengan
Extraction Method: Principal Component indicator grup tatap muka tentang
Analysis.
Keluarga sebagai refrensi (X2.6)
menunjukkan nilai 0,615 hal ini
menunjukkan bahwa 61,5 persen
varians dari Keluarga sebagai refrensi
(X2.6) dapat dijelaskan, oleh factor terbentuk (m) Variabel Lingkungan
yang terbentuk (g) Variabel (X2) dengan indicator situasional
Lingkungan (X2) dengan indicator tentang Pembelian keripik singkong
grup tatap muka tentang Rekan kerja dilakukan saat kondisi senang atau
sebagai refrensi (X2.7) menunjukkan bahagia (X2.13) menunjukkan nilai
nilai 0,618 hal ini menunjukkan bahwa 0,450 hal ini menunjukkan bahwa 45,0
61,8 persen varians dari Rekan kerja persen varians Pembelian keripik
sebagai refrensi (X2.7) dapat singkong dilakukan saat kondisi
dijelaskan, oleh factor yang terbentuk senang atau bahagia (X2.13) dapat
(h)Variabel Lingkungan (X2) dengan dijelaskan, oleh factor yang terbentuk
indicator grup tatap muka tentang (n) Variabel Lingkungan (X2) dengan
Rekan sekomunitas sebagai refrensi indicator situasional tentang Pembelian
(X2.8) menunjukkan nilai 0,590 hal ini keripik singkong dilakukan saat
menunjukkan bahwa 59,0 persen kondisi sedih atau kecewa atau sakit
varians dari Rekan sekomunitas hati (X2.14) menunjukkan nilai 0,643
sebagai refrensi (X2.8) dapat dijelaskan, hal ini menunjukkan bahwa 64,3
oleh factor yang terbentuk (i) Variabel persen varians dari Pembelian keripik
Lingkungan (X2) dengan indicator singkong dilakukan saat kondisi sedih
situasional tentang Keripik singkong atau kecewa atau sakit hati (X2.14)
dibeli pada saat acara tertentu (X2.9) dapat dijelaskan, oleh factor yang
menunjukkan nilai 0,650 hal ini terbentuk
menunjukkan bahwa 65,0 persen
varians dari Keripik singkong dibeli Berdasarkan nilai pada tabel
pada saat acara tertentu (X2.9) dapat communalities bahwa variable-variabel
dijelaskan, oleh factor yang yang ada dapat dijelaskan oleh factor
terbentuk yang terbentuk, semakin besar nilai
(j) Variabel Lingkungan (X2) dengan communalities maka semain erat
indicator situasional tentang Keripik hubungannya dengan factor yang
singkong dibeli untuk oleh-oleh saat terbentuk. Untuk menentukan faktor
berlibur (X2.10) menunjukkan nilai yang terbentuk maka harus dilihat nilai
0,605 hal ini menunjukkan bahwa 60,5 eigenvaluenya harus berada diatas satu
persen varians dari Keripik singkong (1), jika kurang dari angka 1 maka
dibeli untuk oleh-oleh saat berlibur tidak tepat. Berdasarkan tabel
(X2.10)dapat dijelaskan, oleh factor extraction method principal
component analysis variable
yang terbentuk (k) Variabel
lingkungan hanya 4 faktor yang
Lingkungan (X2) dengan indicator
terbentuk, dimana 4 faktor
situasional tentang Pembelian keripik
menunjukkan angka diatas satu dan 10
singkong diwaktu senja hari atau
faktor yang lain menunjukkan angka
malam hari (X2.11) menunjukkan nilai
dibawah 1. Sehingga untuk variable
0,571 hal ini menunjukkan bahwa 57,1 individual terbatas hanya terdiri dari 4
persen varians dari Pembelian keripik faktor saja yaitu (a) Factor 1 dengan
singkong diwaktu senja hari atau nilai 4,826 (b) Faktor 2 dengan nilai
malam hari (X2.11)dapat dijelaskan, 1,482 (c) Factor 3 dengan nilai 1,222
oleh factor yang terbentuk (l) Variabel (d) Factor 4 dengan nilai 1,042
Lingkungan (X2) dengan indicator
situasional tentang Pembelian keripik
singkong diwaktu pagi hari (X2.12)
menunjukkan nilai 0,677 hal ini
menunjukkan bahwa 67,7 persen
varians dari Pembelian keripik
singkong diwaktu pagi hari (X2.12)
dapat dijelaskan, oleh factor yang
Tabel 5.76 Component Matrixa
factor ke-1 (f) Keluarga sebagai
Component
refrensi (X 2.6 ) factor loading yang
1 2 3 4 paling besar berada pada factor ke-3
x2.1 ,433 ,560 ,081 -,453 dengan nilai 0,564 hal ini berarti
x2.2 ,458 ,620 -,277 ,037
x2.3 ,393 ,481 -,159 ,496
Keluarga sebagai refrensi (X2.6) berada
x2.4 ,698 ,124 -,155 ,320 pada factor ke-3 (g) Rekan kerja
x2.5 ,605 -,163 ,254 -,268 sebagai refrensi (X2.7) factor loading
x2.6 ,521 ,154 ,564 ,039
x2.7 ,693 ,137 ,018 -,346 yang paling besar berada pada factor
x2.8 ,642 -,144 -,190 ,347 ke-3 dengan nilai 0,497 hal ini berarti
x2.9 ,729 -,077 -,111 -,317 Rekan kerja sebagai refrensi (X2.7)
x2.10 ,623 -,454 -,096 ,032
x2.11 ,582 -,334 ,323 ,128 berada pada factor (h) Rekan
x2.12 ,525 ,068 ,554 ,299 sekomunitas sebagai refrensi (X2.8)
x2.13 ,528 -,260 -,302 -,111
x2.14 ,666 -,227 -,382 -,035 factor loading yang paling besar berada
pada factor ke-1 dengan nilai 0,642
Extraction Method: Principal Component
Analysis. hal ini berarti Rekan sekomunitas
a. 4 components extracted. sebagai refrensi (X2.8) berada pada
Dari hasil Principal Component factor ke-1 (i) Keripik singkong dibeli
Analysis. diatas dapat dianalisis (a) pada saat acara tertentu (X2.9) factor
Pengaruh kebiasaan masyarakat (X2.1) loading yang paling besar berada pada
factor loading yang paling besar berada factor ke-1 dengan nilai 0,729 hal ini
pada factor ke-2 dengan nilai 0,560 hal berarti Keripik singkong dibeli pada
ini berarti Pengaruh kebiasaan saat acara tertentu (X2.9) berada pada
masyarakat (X2.1) berada pada factor factor ke-1 (j) Keripik singkong dibeli
ke-2 (b) Pengaruh tradisi masyarakat untuk oleh-oleh saat berlibur (X2.10)
(X2.2) factor loading yang paling besar factor loading yang paling besar berada
berada pada factor ke-2 dengan nilai pada factor ke-1 dengan nilai 0,623 hal
0,620 hal ini berarti pengaruh tradisi ini berarti Keripik singkong dibeli
masyarakat (X2.2) berada pada factor untuk oleh-oleh saat berlibur (X2.10)
ke-2 (c) Keripik singkong merupakan berada pada factor ke-1 (k) Pembelian
makanan camilan khas untuk kelas keripik singkong diwaktu senja hari
ekonomi menengah bawah (X2.3) factor atau malam hari (X2.11) factor loading
loading yang paling besar berada pada yang paling besar berada pada factor
factor ke-4 dengan nilai 0,496 hal ini ke-1 dengan nilai 0,582 hal ini berarti
berarti Keripik singkong merupakan Pembelian keripik singkong diwaktu
makanan camilan khas untuk kelas senja hari atau malam hari (X2.11)
ekonomi menengah bawah (X2.3) berada pada factor ke-1 (l) Pembelian
berada pada factor ke-4 (d) Keripik keripik singkong diwaktu pagi hari
singkong merupakan makanan camilan (X2.12) factor loading yang paling besar
khas untuk kelas ekonomi menengah berada pada factor ke-3 dengan nilai
atas (X2.4) factor loading yang paling 0,554 hal ini berarti Pembelian keripik
besar berada pada factor ke-1 dengan singkong diwaktu pagi hari (X2.12)
nilai 0,698 hal ini berarti Keripik berada pada factor ke-3 (m) Pembelian
singkong merupakan makanan camilan keripik singkong dilakukan saat
khas untuk kelas ekonomi menengah kondisi senang atau bahagia (X2.13)
atas (X2.4) berada pada factor Ke- 1 (e) factor loading yang paling besar berada
Pengaruh kelas social lebih tinggi pada factor ke-1 dengan nilai 0,528 hal
(X2.5) factor loading yang paling besar ini berarti Pembelian keripik singkong
berada pada factor ke-1 dengan nilai dilakukan saat kondisi senang atau
0,605 hal ini berarti pengaruh kelas bahagia (X2.13) berada pada factor ke-1
social lebih tinggi (X2.5) berada pada
J u n a l E K B I S / V o l . X I X / N o . 1 E d i s i M a r e t 2 0 1 8 | 1114