Oleh :
PENDAHULUAN
C. TUJUAN PROGRAM
1. Mengenbangkan kreatifitas mahasiswa dalam program kewirausahaan.
2. Memberikan pengetahuan dan pengenalan kepada masyarakat dan mahasiswa bahwa biji karet
dapat diolah menjadi makanan emping biji karet gurih.
3. Mengetahui prospek usaha pemanfaatan biji karet sebagai bahan makanan emping biji karet
gurih.
4. Untuk memanfaatkan hasil tanaman lokal yang berlimpah menjadi produk olahan yang
bernilai
ekonomi tinggi.
E. KEGUNAAN PROGRAM
Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah :
1. Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam pemanfaatan dan pengolahan limbah biji karet.
2. Untuk meningkatkan kreasi dan penalaran pada pengembangan ilmu teknologi pangan.
3. Mengurangi limbah biji karet yang dimanfaatkan menjadi suatu produk makanan.
4. Menciptakan peluang usaha bagi mahasiswa.
BAB II
1. PROSPEK PENGOLAHAN BIJI KARET MENJADI KUE EMPING BIJI KARET GURIH
Emping biji karet gurih merupakan produk olahan yang berasal dari biji karet , biji karet
sendiri sering dianggap limbah oleh masyarakat karena banyak yang belum mengetahui
kandungan apa saja yang terdapat dalam biji karet tersebut. Biji karet mengandung energi yang
berguna untuk menambah daya tahan tahan tubuh serta lemak, protein , karbohidrat, kalsiun,
fosfor, zat besi dan vitamin . Semua kandungan tersebut sangat berguna bagi tubuh. Bakpia bikar
dapat dijadikan prospek peluang usaha yang dimana dalam era modern sekarang peluang untuk
mencari pekerjaan maka kami membuat inovasi dengan memanfaakan limbah menjadi produk
makanan yang prospek kedepannya sangat menjanjikan. Emping biji karet gurih memiliki
peluang usaha yang tinggi karena belum ada yang mengolah biji karet menjadi emping biji karet
gurih. Sehubungan dengan melimpahnya biji karet di daerah
1) Media Promosi yang Digunakan Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif
yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk ini, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat
dan menjadi pilihan masyarakat. Media ini berupa, pamflet, spanduk,leaflet serta untuk pertama
kali penjualan akan dibagikan secara gratis.
2) Strategi Pemasaran yang Akan Diterapkan Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha
Home Industri emping biji karet ( biji karet ):
a. Membagikan secara gratis
b. Bekerjasama dengan universitas itu sendiri (dalam even-even tertentu/ acara kampus dapat
menggunakan sneck emping biji karet gurih)
4) Kebijakan Produk Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis produk ini
berupa emping biji karet gurih.
5) Kebijakan Harga Harga yang diberikan kepada konsumen yaitu sebesar Rp.5.000.000,00
bungkusnya.
6) Kebijakan Promosi Untuk meningkatkan hasil penjualan bikar perlu dilakukan promosi.
Bentuk promosi ini diantaranya yaitu pemasangan pamflet, spanduk, penyebaran leaflet, serta
untuk promosi awal, produk ini akan dibagikan secara cuma-cuma atau gratis.
7) Kebijakan Distribusi Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan kerjasama
dengan minimarket Universitas Hahid hasyim semarang.
8) Dalam pelaksanaannya, pelaku usaha akan berusaha membangun persepsi positif dikalangan
masyarakat terlebih dahulu, hal ini bisa dilakukan dengan memperkenalkan produk melalui
proses uji coba door to door, sehingga muncul opini masyarakat akan produk yang ditawarkan.
Dengan begitu pelaku usaha akan mengetahui langkah apa yang tepat untuk membuat produk
emping bikarih bisa lebih mudah diterima di kalangan masyarakat. setelah persepsi itu terbentuk,
barulah dilakukan usaha-usaha peningkatan mutu dan kualitas juga termasuk menciptakann
variasi-variasi emping bikarih (biji karet gurih) itu sendiri. Seperti emping bikarih rasa balado,
emping bikarih original, emping bikarih rasa keju, dan beberapa varian rasa lainnya yang
disesuaikan pada permintaan pasar konsumsi.
Pembagian keuntungan usaha dilakukan dengan sistem bagi hasil antara pengelola yang
persentasenya telah ditentukan oleh pengelola sesuai dengan keuntungan yang didapat. Dimana
keuntungan usaha akan difokuskan pada persentase pembagian hasil sebagai berikut:
· Pengelola : 65%
· Pengembang Usaha : 35%
Varian utama emping bikarih yang akan dipasarkan terdiri dari beberapa jenis, seperti
emping bikarih original, emping bikarih balado dan emping bikarih keju. Pelaku usaha akan
melihat kondisi permintaan pasar untuk menambah atau menciptakan varian rasa emping bikarih
lainnya.
1. Proyeksi Pendapatan
Untuk menghitung proyeksi pendapatan diperlukan asumsi-asumsi dasar berupa harga-harga
makanan yang diperoleh melalui survei pasar, kemudian dilakukan perhitungan terhadap penjual
makanan tiap satuan harga sehingga nantinya akan didapatkan pendapatan yang diharapkan.
Asumsi usaha untuk penjualan emping bikarih adalah sebagai berikut:
· Diasumsikan keuntungan yang didapat dari satu bungkus emping bikarih netto 500 gram
yang dijual dengan harga Rp 5.000,00 adalah sebesar Rp 3000,00 dengan penjualan rata-rata 100
bungkus per hari.
Adapun analisis usaha penjualan emping bikarih adalah sebagai berikut :
1. Biaya tetap
a. Sewa tempat usaha per 4 bulan : Rp 1.400.000,00
b. Gaji Karyawan per bulan (2 orang) : Rp 1.400.000,00
Total biaya tetap : Rp 2.800.000,00
2. Biaya variabel
a. Upah penyedia bahan baku biji karet : Rp 1.500.000,00
Per 1 karung (10.000 biji) = Rp 250.000
dikali 6 (kebutuhan per bulan)
b. Bumbu dan bahan pelengkap lainnya : Rp 1.700.000,00
c. Plastik kemasan ukuran 500 g per 4 bln : Rp 1.500.000,00
d. Minyak goreng per bulan : Rp 500.000,00
e. Air per bulan : Rp 300.000,00
f. Pengisian Gas LPG (2 Tabung) : Rp 160.000,00
g. Biaya Publikasi dan iklan : Rp 1.520.000,00
Total Biaya variabel : Rp 7.180.000,00
3. Biaya penyusutan
a. Kompor gas : Rp 34.000,00
b. Peralatan Dapur Lainnya : Rp 206.000,00
Total biaya penyusutan per tahun : Rp 240.000,00
Total biaya penyusutan per bulan : Rp 20.000,00
4. Penerimaan
Emping bikarih
@ Rp 5.000,00 x 100 x 30 hari : Rp15.000.000,00
Total Penerimaan : Rp15.000.000,00
Artinya titik balik modal akan tercapai bila volume produksi emping bikarih mencapai 66,66
bungkus per hari.
SEMANGAT SAYANGKU