Nim : 2123815005
Kelas :B
JUDUL
Kata kunci
II. PENDAHULUAN
Singkong merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki banyak
kelebihan. Misalnya saja pada saat cadangan makanan (padi-padian) mengalami
kekurangan, ubi kayu masih dapat diandalkan sebagai sumber bahan pengganti karena
ubi kayu merupakan tanaman yang tahan terhadap kekurangan air sehingga masih dapat
di produksi dilahan kritis sekalipun dengan cara penanamannya yang mudah.
Ubi kayu merupakan salah satu tanaman pangan yang masih dapat diandalkan pada masa
paceklik sebagai sumber bahan makanan karena ubi kayu merupakan tanaman yang tahan
terhadap kekurangan air sehingga masih dapat diproduksi di lahan kritis cara penanaman
ubi kayu tergolong mudah sehingga banyak petani tetap memilih menanam ubi kayu.
Tujuan pengolahan ubi kayu adalah untuk meningkatkan keawetan ubi kayu sehingga
layak untuk dikonsumsi dan memanfaatkan ubi kayu untuk memperoleh nilai jual yang
tinggi di pasaran (Valentina, 2009).
Keripik merupakan makanan ringan berupa irisan tipis yang sangat popular di
kalangan masyarakat karena sifatnya yang renyah, gurih tidak terlalu mengenyangkan
dan tersedia dalam aneka rasa seperti asin, pedas dan manis. Keripik sangat peraktis
karena kering , sehingga lebih awet dan mudah disajikan kapanpun (Sriyono, 2012)
Berdasarkan hasil survei di UD Sima Indah memberikan informasi bahwa
pengambilan bahan baku ini dari pasar Oeba setiap minggu UD Sima Indah mampu
menghabiskan bahan baku sebanyak 100 kg, dengan hasil produksi kripik singkong rasa
pedas manis sebanyak 100 kemasan. Dari 100 kemasan kripik singkong ini dapat terjual
habis ± satu minggu. Dengan harga yang ditetapkan/kemasan Rp 5.000 dengan ukuran 80
gram, sehingga pemasukan setiap minggu dari kripik singkong rasa pedas manis ini
adalah Rp 500.000. UD Sima Indah biasanya menawarkan produk olahan kripik singkong
ke toko-toko dan mini market dengan harga perkemasan adalah Rp 5.000, akan tetapi
harga yang ditetapkan oleh UD Sima Indah dapat berubah-ubah. Biasanya pada hari raya
Natal dan tahun baru, harga produk kripik singkong rasa pedas manis akan naik karena
permintaan terhadap produk semakin banyak atau meningkat. Harga yang ditetapkan pas
hari raya adalah Rp 15000/kemasan. Kripik singkong rasa pedas manis merupakan ciri
khas yang banyak diminati oleh kalangan masyarakat.
Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu peluang pasar
untuk produksi dan pemasaran kripik singkong sangat besar sehingga penulis tertarik
untuk melakukan usaha peroduksi dan pemasaran keripik singkong
Berdasarkan data tersebut dibuat analisis SWOT terhadap usaha produksi dan
pemasaran keripik singkong dimana.
1. Kekuatan (Strength) yakni proses produksinya sangat mudah dan
sederhana,serta membutuhkan modal kecil,dan untuk memproleh bahan
baku secara kontinyu dan kondisi segar perluh menjalin kerjasama yang
baik dengan petani.
2. Kelemahan (Weaknes) yakni bahan baku mudah rusak, tidak memiliki
tempat penyimpanan yang cukup luas, dan kurang disiplinnya tenaga kerja
3. Peluang (Opportunity yakni keripik singkong disukai oleh semua kalangan
masyarakat dan harga relatif terjangkau, dan banyaknya permintaan.
4. Ancaman (Thereaty) yakni banyak pesaing produk sejenis yang
dipasarkan karena pada waktu bersamaan ada produsen memasarkan
produk yang sejenis.
Tujuan
Tujuan pelaksanaan proyek ini adalah:
Mahasiswa mampu menerapkan cara produksi Keripik Singkong Rasa
Pedas Manis
Melakukan kegiatan pemasaran Keripik Singkong Rasa Pedas Manis
Menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan serta kelayakan usaha
produksi dan pemasaran Keripik Singkong Rasa Pedas Manis.
III. Tinjaun pustaka
Karakteristik Singkong (Manihot utilissima)
Salah satu komoditi tanaman pangan yang penting adalah ubi kayu. Ubi
kayu merupakan komoditi tanaman pangan ketiga setelah padi dan jagung.
Ubi kayu merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki banyak
kelebihan, misalnya pada saat cadanga makanan (padi-padian) mengalami
kekurangan. Hafsah (2003) mengemukakan sebagian besar produksi ubi kayu
di Indonesia digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (85 sampai
dengan 90 persen), sedangkan sisanya di ekspor dalam bentuk gaplek,
chips,dan tapioka.
Bumbu-bumbu merupakan bahan tambahan yang dicampur kedalam
adonan keripik singkong pedas manis dengan tujuan untuk meningkatkan
konsistensi, nilai gizi, cita rasa, serta menetapkan bentuk dan warna produk.
Sedangkan bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan kripik singkong
pedas manis seperti gula, garam, merica dan bawang putih. Penggunaan bahan
pembantu dapat berfungsi sebagai penegas cita rasa sekaligus bahan pengawet.
IV. METODE
Proses Produksi
Target
Wilayah pemasaran adalah daerah atau area yang ditunjukan dalam proses
pemasaran suatu komoditi.Wilayah pemasaran kripik singkong yang diproduksi
akan dipasarkan di wilayah kota kupang dan sekitarnya. Segmentasi pasar yang
menjadi sasaran adalah semua kalangan masyarakat dikarenakan kripik singkong
rasa pedas manis banyak digemari, selain cita rasanya juga harga yang terjangkau,
sedangkan pasar sasaran dalam usaha kripik singkong adalah seluruh konsumen,
terutama kelompok dosen, pegawai dan mahasiswa di lingkungan Kampus
Politeknik Pertanian Negeri Kupang dikarenakan dekat dengan lokasi usaha,
selain itu produk juga dipasarkan di sekitar area matani targetnya anak kos-kosan.
1. Faktor Geografis : Wilayah (Liliba dan matani ).
2. Faktor Demografis
Usia : Anak-anak sampai dewasa
Jenis Kelamin : Pria dan wanita
.
Luaran
Bentuk luaran dari hasil kegiatan produksi dan pemasaran kripik singkong terdiri
dari:
Kapasitas : 40 kg
Dimensi : 50 x 50 x 80 cm
Berat : 100 gram
Model pisau : 2 macam
Power : 1,5 hp
Mesin ini berfungsi untuk ranjang singkong .
1) Analisis swot
Strength:
Keripik singkong sudah terkenal menjadi camilan rendah lemak dan enak.
Produk keripik singkong memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan.
Memiliki beragam varian rasa.
Keripik singkong renyah karena takaran penggorengan yang pas.
Bahan baku singkong mudah ditemukan di pasaran.
Weakness:
Sering diterima dalam keadaan hancur karena keripik tipis dan renyah.
Masa kadaluwarsa yang singkat.
Belum memiliki desain kemasan yang menarik.
Pemasaran masih pada sekitaran warung-warung kecil dan toko kelontong
Opportunity:
Bisa memperluas pasar dengan menitipkan pada toko kelontong dan
beragam warung kecil.
Keripik singkong memiliki banyak peminat.
Peminat keripik singkong datang dari segala kalangan.
Menjadi opsi cemilan atau oleh-oleh.
Threats:
Banyak kompetitor yang akan bermunculan.
Tersedia beragam produk substitusi keripik singkong.
Banyaknya pesaing dengan produk sejenis menggunakan teknologi
produksi yang lebih canggih.
Bersaing dengan banyak produk sejenis namun harga lebih murah.
2) Analisis kelayakan
Analisis kelayakan dapat di hitung sebagai berikut :
a) Biaya usaha
Biaya Tetap
Biaya Tetap untuk 7(VII) kali produksi.
Biaya Variabel
Biaya Variabel untuk 7(VII) kali produksi.
Harga Total
Satua
No Uraian Volume Satuan Biaya
n
(Rp) (Rp)
1. Singkong 200 Kg 2.500 500.000
2. Minyak 12 Liter 25.00 300.000
Goreng 0
3. Minyak 8 Liter 5.000 40.000
Tanah
4. Gula 2 Kg 22.00 44.000
Halus 0
5. Bumbu 4 Kg 60.00 240.000
Balado 0
6. Sabun 2 Bungk 5.000 10.000
Cuci us
7. Plastik 10 Pak 60.00 600.000
Kemasan 0
8. Kertas 3 Pak 40.00 120.000
Stiker 0
9. Transpor 7 - 10.00 70.000
tasi 0
Total biaya Variabel selama 7 kali Produksi 1.924.000
Pelaksanaan kegiatan
Des Mei Juni
No Jenis kegiatan
2021
2022 2022
4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survey Pasar
2 Penyediaanbahan Baku
3 ProsesProduksi
4 PemasaranProduk
VIII. DAFTAR PUSTAKA
BSN (Badan Standarisasi Nasional) 1995. SNI 01-0222-1995 Tentang Bahan Tambahan
Makanan.Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Hal. 1-138.
Purba.2012. Potensi Singkong atau Ubi Kayu dalam pengembangan Usaha dan
Meningkatkan Pendapatan yang Memiliki Nilai Tambah.Di akses 29 Mei 2018.
Suparmoko. M. 2001. Ekonomi Publik Untuk Keuangan Dan Pembangunan Daerah Edisi
Pertama. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Sriyono. (2012). Konsep Cara Produksi Pangan Yang Baik (CPPB) Pada Proses
Pembuatan Keripik Daun Singkong Rasa Paru Di UKM “Icha Snack” Sidomulyo, Penggung,
Boyolali. 1–37. https://eprints.uns.ac.id/35736
.