Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

Perencanaan Produksi

MATA KULIAH PERENCANAAN BISNIS

Disusun oleh :

Dewi Febriani J3J119056

Dosen Pengajar : Dr. Drs. Dadang Iwan Riswandi S.E., M.Si.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

SEKOLAH VOKASI IPB UNIVERSITY

IPB UNIVERSITY

2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Singkong merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi apapun.
Singkong segar mempunyai komposisi kimiawi yang terdiri dari kadar air sekitar 60%, pati 35%,
serat kasar 2,5%, protein 1%, lemak 0,5%, dan abu 1%. Oleh karena itu, singkong merupakan
sumber karbohidrat dan serat makanan yang memiliki kandungan protein rendah.

Singkong merupakan Produk Pertanian yang cocok untuk dijadikan unit bisnis karena
manfaat yang diperoleh komoditi tersebut cukup banyak dan bermanfaat melihat pangsa pasar
yang cukup menggiurkan atas bahan baku singkong. Singkong ( Manihot esculenta) yang dikenal
juga Ketela pohon atau Umbi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga
Karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.Keberadaan Singkong (Manihot esculenta) pada
awalnya banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, kebun sendiri, bahkan tumbuh disembarang
tempat.
Sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat, maka beberapa singkong
dibudidayakan di Indonesia. Sebagai bahan makanan, singkong memiliki kelebihan
dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Kelebihan singkong terletak pada kandungan
karbohidrat, lemak, Protein, kalori, fosfor dan cita rasanya yang lezat. Selain memiliki rasa yang
enak, Singkong juga bergizi tinggi. Kandungan vitamin B1, B2, C dan asam nikotinat. Presentasi
tersebut menunjukkan kandungan karbohidrat singkong setara dengan Karbohidrat yang
terkandung di dalam beras ketika beras tersebut dimasak.dipercaya mampu sebagai antioksidan,
antikanker, antitumor dan menambah nafsu makan.
Mocaf adalah salah satu produk hasil olahan singkong menjadi tepung yang dapat
menyubstitusi terigu, karena memiliki karakteristik lembut, putih, tidak berbau singkong. Mocaf
merupakan singkatan dari modified cassava flour yang artinya tepung singkong modifikasi.
Tepung mocaf telah banyak diuji coba untuk membuat aneka produk makanan seperti mie, kue,
roti,bakso, kerupuk, dan lain-lain menggantikan terigu 30-100 % dengan kualitas produk yang
cukup baik. Saat ini, para produsen produk makanan berbasis terigu sudah mulai bergeser
menggunakan tepung mocaf sebagai salah satu bahan dasar produk olahannya. Namun, masih
banyak pula produsen yang masih fanatik menggunakan terigu yang merupakan komoditas impor
meskipun harus membeli harga yang cukup mahal berkisar Rp. 6000 hingga Rp.7000. Sedangkan
tepung mocaf berkisar Rp.5500 – Rp.6000 untuk segmen pasar pabrik. Sedangkan harga jual
eceran bisa mencapai harga Rp.7500 di toko atau supermarket. Inovasi produk olahan singkong
menjadi tepung mocaf merupakan terobosan baru yang telah memberi keuntungan banyak fihak
antara lain; industri makanan, konsumen rumah tangga, petani singkong, investor, teknologi
produksi, dan pengentasan pengangguran.
1.2 Tujuan

Tujuan dari laporan ini adalah membentuk model perencanaan produksi dan mengetahui apa saja
yang harus dilakukan dalam perencanaan produksi.
PEMBAHASAN

A. Sasaran Perencanaan Produksi


• Faedah Bentuk
Faedah bentuk adalah suatu benda akan bertambah manfaatnya jika adanya
perubahan bentuk sehingga manfaat yang diberikan juga semakin luas.
Tepung Mocaf merupakan olahan dari komoditas Singkong yang difermentasi
menjadi Tepung Mocaf. Kegiatan ini memerlukan beberapa tahapan agar dapat
dikonsumsi oleh masyarakat atau konsumen. Tepung Mocaf memiliki faedah
bentuk yang dapat mempermudah kebutuhan dan memiliki banyak manfaat
bagi konsumen.

B. Sifat Proses Produksi


• Proses Fabrikasi
Proses Fabrikasi yaitu adanya Transformasi bahan baku singkong menjadi
produk baru yaitu Tepung Mocaf
C. Perencanaan Pola Produksi
Perencanaan produksi Tepung Mocaf ini menggunakan Pola Produksi Moderat
dimana jumlah produksi dalam beberapa periode tertentu konstan dan dalam periode
tertentu mengalami kenaikan , konstan kembali.
Ø Pola Penjualan
Pola penjualan tepung mocaf yaitu penjualan dalam bentuk cash atau tunai. Hal ini
dapat memudahkan dalam bertransaksi.

Ø Kapasitas Produksi
Kapasistas yang direncanakan dalam perencanaan bisnis tepung mocaf ini
yaitu melakukan penjualan 80 bungkus/bulan dimana 1 bungkus memiliki
berat bersih 500 gr.Dan jika dihitung tahunannya maka kapasitas produksi
berjumlah 960 bungkus/tahun. Perencanaan kapasitas produksi ini di rancang
sesuai dengan target penjualan dalam tiap bulan dan tahunnya. Dan jika terjadi
kenaikan permintaan akan tepung mocaf, maka perusahaan akan menambah
produksi tepung mocaf .
Ø Pola Biaya
Adanya biaya tetap , biaya variable , dll.
D. Klasifikasi Sistem Manufaktur
Ø Make To Stock (MTS)
Dimana produsen telah melakukan proses produksi dan produk-produk telah
berbentuk barang jadi sebelum menerima pesanan dari konsumen/pelanggan. Pada
Tepung Mocaf Produk sudah di produksi dan dikemas dengan baik lalu diedarkan
kepada para konsumen.
Ø Volume Produksi
Produksi Massa
Pada Tepung Mocaf menggunakan peralatan dengan fungsi khusus ,Permintaan terhadap
produknya tinggi , dan keahlian tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat dari peralatan
yang khusus.

E. Menentukan Teknologi dan Tahapan Proses Produksi


1. Teknologi yang digunakan
Digunakannya teknologi yang dapat menunjang kinerja sumber daya manusia , baik
dari proses produksi hingga proses pengemasan produk.

2. Tahapan Proses Produksi


o Bahan-Bahan :
Ø Singkong
Ø BIMO-CF
Ø Air
Ø Kemasan Plastik
Sortasi dan
Pengupasan Pencucian Slicing/Chiping
Penimbangan

Pengeringan/ Fermentasi/
Penepungan Pencucian
Penjemuran Perendaman

Pengayakan Pengemasan

3. Pendeskripsian Tahapan Produksi


a) Sortasi dan Penimbangan
Sebelum singkong diproses, disortasi terlebih dahulu untuk memisahkan singkong
yang rusak dan tidak memenuhi standar mutu, kemudian setelah itu dilakukan
penimbangan agar dapat diketahui berat kotor dan berat bersih sehingga dapat
dianalisis total produk jadi dan dapat dihitung tingkat kegagalan.
b) Pengupasan
Pengupasan kulit singkong dapat dengan menggunakan pisau. Kulit singkong ini
ditampung dengan menggunakan ember untuk diolah menjadi produk yang bernilai
ekonomis misalnya dibuat menjadi produk ceriping kulit singkong atau pakan ternak.
Singkong yang telah dikupas sebaiknya ditampung dalam bak atau ember yang berisi
air sehingga tidak menyebabkan timbulnya warna kecoklatan dan sekaligus
menghilangkan asam sianida (HCN).
c) Pencucian
Setelah dikupas, kemudian singkong dicuci dengan menggunakan air bersih. Hindari
penggunaan air yang mengandung kaporit atau terkontaminasi bahan kimia.
Penggunaan air yang mengandung kaporit akan dapat menyebabkan pertumbuhan
bakteri fermentasi terhambat.
d) Slicing/Chiping
Singkong yang telah dicuci bersih kemudian dipotong-potong tipis-tipis berbentu chip
berukuran kurang lebih 0.2- 0.3 cm. Pemotongan bisa secara manual dengan
menggunakan pisau atau dengan menggunakan mesin slicing.
e) Fermentasi/Perendaman
Proses fermenasi chips singkong dilakukan dengan menggunakan drum plastik yang
diisi air kemudian dilarutkan starter mikobra yang mampu menghidrolisis pati.
Perendaman chip singkong diupayakan sedemikian hingga seluruh chip singkong
tertutup air.
f) Pencucian
Setelah proses fermentasi selesai kurang lebih 30 jam, kemudian dilakukan pencucian
kembali untuk menghilangkan sifat asam pada chips singkong hingga tidak berasa dan
tidak berbau. lebih cepat kering.
g) Pengeringan/Penjemuran
Setelah chips dicuci bersih, kemudian tiriskan dengan menggunakan penjemuran
terbuat dari anyaman bambu/tampah, plat seng dengan ukuran bisa 120 cm x 60 cm,
atau dapat dengan menggunakan terpal. Pengeringan bisa dilakukan dengan
menggunakan energi matahari. Penjemuran dengan menggunakan terpal lebih praktis
penanganannya jika terjadi hujan. Penjemuran dengan mengunakan nampan dari plat
lebih cepat kering. Jika panas matahari normal maka penjemuran dapat dilakukan
minimal 3 hari. Penjemuran dengan menggunakan energi matahari ini memerlukan
lahan yang datar, luas, lapang dan tidak terhalang oleh pepohonan. Jika kita
menginginkan kapasitas besar dan tidak bergantung pada pengeringan dengan energi
matahari, maka bisa dilakukan dengan mesin pengering yang kapasitas lebih cepat dan
besar.
h) Penepungan
Setelah chips singkong betul-betul kering hingga mencapai kadar air maksimal 13%,
selanjutnya dapat dilakukan proses penggilingan dengan menggunakan mesin
penepung.
i) Pengayakan
Pengayakan dilakukan untuk mengasilkan tepung mocaf yang lembut. Pengayakan
dapat dilakukan secara manual menggunakan saringan atau dengan menggunakan
mesin sehingga kapasitasnya lebih besar dan waktu yang digunakan lebih singkat
dengan mesh 80-100.
j) Pengemasan
Setelah menjadi produk tepung kemudian dikemasi sesuai ukuran yang kita kehendaki.
Jenis kemasan sesuai dengan tujuan pasar, kemasan plastik umumnya digunakan untuk
produk eceran, sedangkan kemasan karung umumnya pemasaran ke industri atau
pedagang besar.
F. Penjadwalan Produksi
Jadwal produksi Tepung Mocaf dilakukan hari senin-sabtu dengan kuantitas yang
telah ditetapkan serta dapat diubah seiring dengan banyaknya permintaan konsumen.
Tenaga kerja bekerja dengan waktu 7 jam/ harinya dimana dalam satu minggu sudah
mencakup produksi Tepung Mocaf.

G. KebutuhanMesin/Peralatan

MESIN PARUT SINGKONG

TIMBANGAN
SEALER

MESIN SLICER/PEMOTONG

MESIN PENEPUNG

AYAKAN
BASKOM

PISAU

H. Fasilitas Pendukung yang Dibutuhkan


1. Listrik
2. Peralatan Komunikasi
3. Kebutuhan Air

I. Penjaminan Kualitas

Untuk menjamin kualitas Tepung Mocaf yang akan di pasarkan ke konsumen, maka
akan adanya proses pengecekan kualitas mulai dari bahan baku, proses produksi bahkan
sebelum Tepung Mocaf dipasarkan akan ada pengecekan pada produk dan jika
ditemukan produk yang tidak sesuai dengan standar maka produk tersebut akan di
pisahkan atau tidak ikut di pasarkan.

J. Tenaga Kerja
Jumlah sumber daya yang dibutuhkan dalam usaha Tepung Mocaf yaitu 7 orang tenaga
kerja. Dengan pembagian sebagai berikut :
Ø Manajer : 1 orang
Ø Divisi produksi : 3 orang
Ø Divisi pemasaran : 2 orang
Ø Divisi administrasi dan keuangan Ø : 1 orang
Perencanaan Lokasi Pabrik
K. Lokasi Perusahaan
Lokasi yang dipilih yaitu di daerah Bukit Tinggi , mengingat daerah ini termasuk salah
satu daerah penghasil singkong yang banyak di Sumatera Barat.Sehingga tidak sulit dalam
pembelian bahan baku. Dan dapat mempermudah transportasi. I. Layout

Penataan ruang diatur secara sistematis berdasarkan urutan kerja.

L. Penanganan Limbah
Dalam proses pembuatan tepung mocaf dihasilkan beberapa macam limbah yaitu
limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berasal dari proses pengupasan ubi kayu
yaitu berupa kulit ubi kayu. Selain itu, limbah padat juga berasal dari ubi kayu yang
tidak lolos proses sortasi dan sisa-sisa tepung yang tidak lolos ayakan maupun yang
terjatuh di lantai. Sedangkan untuk limbah cair berasal dari air sisa pencucian ubi kayu
dan sisa proses fermentasi. Kedua jenis limbah tersebut dikumpulkan di Instalasi
pengolahan limbah. Selanjutnya limbah tersebut diubah menjadi pupuk kompos dan
pupuk cair. Pupuk ini dijual kepada masyarakat khususnya para petani ubi kayu sebagai
produsen bahan baku tepung mocaf. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam
proses pembuatan tepung mocaf tidak menghasilkan limbah karena semua komponen
dapat dimanfaatkan .

Anda mungkin juga menyukai