Anda di halaman 1dari 9

MODUL I

IDENTIFIKASI AWAL

1.1 Studi Kasus


Studi kasus yang diangkat yaitu pada perusahaan PT.Tela Berkah, yang
memproduksi makanan olahan berupa tape sebagai produk jadi nya. Dalam
melakukan perencanaan perusahaan ini, berfokus pada perencanaan tata letak
fasilitas (PTLF). Dasar berfikir kenapa memilih fokus pada bagian ini adalah karena
perusahaan yang didirikan nantinya pasti akan mengalokasikan anggaran belanja
dalam jumlah besar untuk pengadaan beberapa hal seperti gedung, mesin, fasilitas
kerja, dll. Semua biaya yang telah dikeluarkan tersebut tentunya harus bisa
memberikan hasil berupa profit yang semaksimal mungkin. Agar dapat
memberikan hasil yang sesuai keinginan, tentunya semua hal tersebut (gedung,
mesin, fasilitas kerja) harus diatur dan dilakukan perencanaan sedemikian rupa.
Maka dari itu, PTLF (Perencanaan Tata Letak Fasilitas) merupakan hal yang sangat
perlu dipertimbangkan dalam pendirian suatu perusahaan.
Makanan tradisional dari singkong yang sekarang mulai jarang ditemui
membuat kami ingin membangkitkan kembali makanan khas Indonesia yang biasa
disebut “jajanan pasar” tersebut agar mampu kembali ada di pasaran. Dengan
memilih tape sebagai produk akhir, kami sudah mempertimbangkan hal tersebut
karena tape sendiri makanan fermentasi yang memiliki keawetan yang lumayan
lama. Sehingga tidak perlu banyak menggunakan bahan pengawet. Selain itu
produksi makanan yang sistem produksinya continuous ini dapat menggabungkan
industri yang berkembangb belakangan ini yang biasa disebut industri 4.0. Selain
itu kami ingin menciptakan cita rasa baru untuk produk olahan singkong yang
berupa tape ini.
1.1.1 Visi
Perusahaan memiliki visi yaitu, mewujudkan produk olahan makanan
singkong berupa tape yang berkualitas, halal, dan bercita rasa tinggi. Dengan
mengutamakan quality control dalam setiap proses pembuatannya agar mampu
bersaing di persaingan modern.

1
1.1.2 Misi
Misi dari perusahaan ini adalah :
1. Memproduksi, memperdagangkan olahan makanan berupa tape dari
singkong yang berorientasikan kepuasan konsumen.
2. Mewujudkan manajemen perusahaan yang menyejahterakan karyawan.
3. Mampu bersaing dalam produk olahan makanan di pasar modern.
1.1.3 Tujuan Pendirian
Adapun tujuan pendirian perusahaan yaitu :
1. Membuka lapangan kerja di daerah pabrik didirikan.
2. Memperoleh profit dari perusahaan.
3. Memperluar jaringan perusahaan.

1.2 Latar Belakang Pendirian Perusahaan


Pengolahan makanan tradisional dari singkong yang sekarang mulai jarang
ditemui membuat kami ingin membangkitkan kembali makanan khas Indonesia
yang biasa disebut “jajanan pasar” tersebut agar mampu kembali ada di pasaran.
Dengan memilih tape sebagai produk akhir, kami sudah mempertimbangkan hal
tersebut karena tape sendiri makanan fermentasi yang memiliki keawetan yang
lumayan lama. Sehingga tidak perlu banyak menggunakan bahan pengawet. Selain
itu produksi makanan yang sistem produksinya continuous ini dapat
menggabungkan industri yang berkembang. belakangan ini yang biasa disebut
industri 4.0. Selain itu kami ingin menciptakan cita rasa baru untuk produk olahan
singkong yang berupa tape ini.
Disinilah PT. Tela Berkah dihadirkan untuk memenuhi keinginan pasar dan
konsumen berasarkan kepuasan konsumen dengan tape. Dengan memfokuskan
produksi pada inspeksi atau quality control guna mendapatkan hasil produk yang
berkualitas. Selain itu perusahaan juga memperhatikan tingginya tingkat
pengangguran yang membuat perusahaan ingin membantu hal tersebut dengan
membuka lapangan perkerjaan baru bagi para pengangguran.

2
1.3 Jenis Produk
Jenis produk yang dihasilkan PT. Tela Berkah saat ini memiliki 1 jenis
produk dengan beberapa varian rasa, sebagai berikut :
1.3.1 Tape Singkong
Tape singkong adalah makanan yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian
besar masyarakat Indonesia. Tape singkong merupakan olahan makanan fermentasi
yang proses fermentasi ini dibantu oleh ragi yang merupakan campuran dari
berbagai jenis mikroorganisme, terutama fungi. (kapang dan jamur), seperti
Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp.,
Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera , dan Pediococcus sp.

Gambar 1. 1 Tape Singkong

Dalam produk ini kami menyediakan varian rasa berupa flavour atau serbuk
rasa dengan varian pandan, mocca, dan gula salju. Tentang nutrisi ternyata tape pun
tidak kalah bergizi dibandingkan makanan lain. Tape adalah makanan yang kaya
karbohidrat dan vitamin A. Bahkan proses Fermentasi tape dapat meningkatkan
kandungan Vitamin B1 hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem
saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik.

1.4 Bahan Baku


Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan tape singkong pada
perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Singkong.
Singkong adalah sejenis buah dari tanaman umbi-umbian yang tumbuh di
dalam tanah. Singkong memiliki bentuk lonjong sepanjang lengan anak kecil,
dagingnya menggelembung di bagian tengah dan mengerucut di kedua sisinya.

3
Singkong memiliki tekstur daging yang keras. Warna kulit singkong
adalah coklat tua atau coklat kehitaman. Singkong tidak memiliki rasa khusus saat
masih mentah karena daging buahnya masih sangat keras.
2. Ragi tape.
Ragi tape adalah bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan tape, baik
dari singkong dan beras ketan. Tape pada prinsipnya dapat dibuat dari berbagai
bahan baku sumber karbohidrat seperti beras ketan putih, beras ketan hitam dan
singkong. Pada pembuatan tape singkong secara tradisional, singkong kupas lalu
dicuci, kemudian ditanak. Setelah dingin dicampur dengan ragi komersial,
dimasukkan dalam wadah yang dilapisi daun pisang dan difermentasi selama 1
sampai 3 hari pada suhu kamar. Terjadilah proses fermentasi yang mengubahnya
menjadi tape.
3. Varian rasa (pandan, mocca, gula salju).
Varian rasa yang digunakan merupakan serbuk perisa halus yang berasal
dari sari-sari bahan yang dijadikan perasa dari pandan, mocca dan gula.

1.5 Proses Produksi


Adapun proses produksi dari masing-masing produk yaitu sebagai berikut :
1.5.1 Proses Produksi Tape
1. Penyortiran Bahan Baku
Penyortiran dilakukan setelah bahan datang dari supplier ,penyortiran
berdasarkan besar kecil dan pemilahan bahan apakah layak untuk digunakan
atau tidak, seperti busuk atau bahan terlalu keras.
2. Pengupasan dan Pemotongan
Setelah pemilahan atau penyortiran selanjutnya bahan (singkong) dilakukan
proses pengupasan menggunakan pisau yaitu pemisahan antara daging
singkong dan kulitnya. Kemudian dipotong agar ukurannya seragam
3. Pencucian
Pencucian dilakukan setelah proses pemotongan menggunakan air ersih,
karena untuk menghilangkan noda aatau kotoran yang melekat pada daging
singkong seperti tanah kerikil

4
4. Pengukusan
Setelah bersih dari kotoran, singkong dikukus di tungku pengukusan untuk
mematangkan singkong dan menghilangkan bakteri yang tidak diinginkan.
Lama pengukusan berdasarkan kebutuhan semakin lama proses pengukusan
maka tekstur tape akan semakin lembut
5. Pendinginan
Pendinginan dilakukan setelah proses pengukusan yaitu meniriskan atau
mendiamkan singkong kukus di atas nyiru/tampah agar dingin seelum
dilakukan peragian.
6. Peragian
Peragian adalah proses terpenting dalam pembuatan tape yaitu dengan cara
menaburkan ragi tape di atas singkong yang telah dilakukan pendinginan
dengan merata dan cukup.
7. Pemeraman
Setelah peragian dilakukan pemeraman atau menaruh singkong yang telah
diberi ragi di dalam tempat yang kedap udara selama dua hari dan setelah
itu dibuka dari pemeraman untuk dilakukan pengemasan
8. Pengemasan
Pengemasan tape ini menggunakan alas sterofoam dan ditutup dengan
plastik vakum dan dimasukkan kedalam boks kardus bersama perisa rasa.
Proses pertama membuat pembuatan tape yang berasal dari singkong. yang
pertama pengupasan kulit singkong dan pemotongan dengan mesin. Selanjutnya
setelah pemotongan akan dilakukan pencucian menggunakan air di dalam mesin
pencuci setelah itu adalah pengukusan di tungku pengukus sesuai dengan
kematangan yang diinginkan, sebelum pengragian singkong setelah pengkukusan
perlu dilakukan pendinginan terlebih dahulu menggunakan tampah atau nyiru.
Setelah pengragian menggunakan ragi tape akan dilakukan pemeraman selama dua
setengah hari dalam keadaan kedap udara. Setelah dua setengah hari singkong yang
sudah menjadi tape siap untuk dikemas..

5
1.6 Operation Process Chart
1.6.1 Definisi
Operation Process Chart (OPC) adalah diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku (material)
hingga menjadi komponen atau produk jadi. Informasi yang terdapat pada OPC
meliputi waktu, jenis material yang digunakan, dan mesin atau peralatan yang
diperlukan untuk memproses material.
Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan
dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi
selama satu proses atau prosedur berlangsung. Di dalamnya dimuat informasi-
informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak
perpindahan yang terjadi. Waktu biasanya dinyatakan dalam jam atau menit
sementara jarak perpindahan basanya dinyatakan dalam meter.
1.6.2 Langkah-Langkah Operation Process Chart
Berikut ini langkah-langkah membuat OPC :
1. Tentukan komponen utama dari produk dan gambarkan urutan operasinya
disebelah kanan.
2. Gambarkan komponen lainnya pada sebelah kiri, dengan urutan operasi
mengalir menuju komponen utama.
3. Tulis identiras dari komponen (nomor, nama, ukuran).
4. Lengkapi identitas dari setiap operasi (nomor operasi, mesin/alat yang
digunakan, waktu pengerjaan dan scrap).
Penomoran diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi dan
untuk penomoran pada pemeriksaan diberikan secara tersendiri.

6
1.6.3 Operation Process Chart Tape Singkong
PETA PROSES OPERASI
Nama Objek : Tape Singkong
Nomor Peta : 01
Dipetakkan Oleh : Kelompok 16
Tanggal Dipetakkan : 1 Mei 2018

PENYORTIRAN
20’ 1-1
BAHAN BAKU
O-1

PENGUPASAN
O-2 DAN
60’
PEMOTONGAN
PISAU
PEMBELIAN
KEMASAN PENCUCIAN
15’ O-3
AIR

PENGUKUSAN
PENYORTIRAN 90’ 0-4
TUNGKU
10’ 0-1 PENGUKUS
KEMASAN

0-5 PENDINGINAN
30’
NYIRU

PEMBENTUKAN
10’ 0-2
BOX KOTAK

PERAGIAN
0-6 NYIRU
15’
RAGI TAPE

PEMERAMAN
15’ 0-7 KERANJANG
KEDAP UDARA

KEMASAN BOX DAN


PLASTIK
2880’ S-1
STORAGE

PENGEMASAN
15’ 0-8 PLASTIK DAN
BOX

INSPEKSI
5’
1-2 MANUAL

S-2
STORAGE
840’

7
1.7 Flow Process Chart
1.7.1 Definisi Flow Process Chart
Peta aliran proses (Flow Process Chart) adalah diagram yang menunjukkan
urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan
yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung.
1.7.2 Langkah-Langkah Flow Process Chart
Berikut ini merupakan langkah-langkah pembuatan flow process chart :
1. Pada bagian header di tulis jenis peta diikuti oleh identifikasi lain seperti
nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta dan nomor
gambar.
2. Material yang akan diproses dinyatakan tepat diatas garis horizontal yang
sesuai yang menunjukan kedalam urutan tempat material tersebut,
kemudian di proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertical, sesuai urutan.
4. Bagian sebelah kiri atas berdampingan dengan informasi pembuatan peta
tersebut dicatat mengenai ringkasan yang memuat jumlah total dan waktu
total setiap kegiatan yang terjadi. Dibagian badan diuraikan proses yang
terjadi secara lengkap dengan lambang-lambang dan informasi mengenai
jarak perpindahan.
1.7.3 Flow Process Chart Tape Singkong
Flow Process Chart
Pekerjaan : Tape Singkong
Sekarang Usulan Beda
Kegiatan Nama Objek : Tape Singkong
Jumlah Waktu Jumlah Waktu Jumlah Waktu
Nomor Peta : 01
Operasi 7 240
Dipetakan Oleh : Kelompok 16
Inspeksi 1 5
Tanggal Dipetakkan : 1 Mei 2019
Transportasi 2 35
Delay - 0
Penyimpanan 2 3720
Proses & 1 20
Inspeksi
Jumlah 13 4020
Lambang Jarak Jumlah Waktu
No. Uraian Keterangan Keterangan
(m) (kg) (menit)
Pemindahan bahan baku ke area
1. 10 50 15 Konveyor
produksi
2. Pemilihan bahan baku 50 20 Manual

8
Mesin
3. Pemotongan dan pengupasan 50 60
pengupas
Mesin
4. Pencucian 50 15
pencuci

5. Pemindahan ke tungku 5 50 10 Konveyor

Tungku
6. Pengukusan 50 90
kukus
Mesin
7. Pendinginan 50 30
pendingin
8. Peragian 50 15 Manual
9. Pemeraman keranjang kedap udara 50 15 Manual
10 Pemindahan ke storage 10 50 20 Forklift
11. Storage 50 2880
12. Pengemasan atau packing 50 15 Manual
13. Inspeksi manual 50 5 Manual
14. Penyimpanan 50 840

Anda mungkin juga menyukai