Anda di halaman 1dari 25

Proses Produksi Produk Turunan Susu dan Telur Susu Prosteo dan Mayones

(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Alat dan Mesin)

Disusun oleh: Alifah Ulfah-NIM. 1005151 Andi Aris Munandar-NIM. 1002480 Anisa Dewi-NIM. 1005051 Fanni Fatonah-NIM. 1005218 Lisrestu Rahayu-NIM. 1000198 Mufti Ghaffar-NIM. 1002311 Rita Aisyatul Dalfah-NIM. 1005338 Tedy Tarudin-NIM. 1000684

Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt. yang dengan ijinNyalah tugas makalah ini dapat diselesaikan. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Puji Rahmawati, STP., M.Si. sebagai dosen mata kuliah Alat dan Mesin yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan tugas makalah dengan judul Proses Produksi Produk Turunan Susu dan Telur Susu Prosteo dan Mayonnaise ini, serta pihakpihak lain yang telah ikut serta dalam proses penyelesaiannya, sehingga salah tugas mata kuliah Alat dan Mesin penyusun dapat terselesaikan. Dalam proses penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk perbaikan makalah ini. Penyusun juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi institusi pendidikan maupun pihak lainnya, khususnya bagi penyusun.

Bandung,

Mei 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN....................................................................................................1 A.Latar Belakang.................................................................................................1 B.Tujuan Penulisan..............................................................................................2 PEMBAHASAN......................................................................................................3 A.Susu.................................................................................................................3 1.Penanganan bahan baku susu perah.............................................................3 2.Proses produksi susu skim bubuk Prosteo...................................................6 B.Mayonnaise....................................................................................................15 1.Deskripsi produk........................................................................................15 2.Proses produksi Mayonnaise.....................................................................15 KESIMPULAN......................................................................................................20

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Alat mesin pemerah susu......................................................................... 4 2. Tanki penampung dan pengangkut susu (plate cooler)........................... 5 3. Susu Prosteo............................................................................................. 6 4. Multi Layer Vibro Sieve Separator & filter............................................. 7 5. Mixing Tank............................................................................................. 9 6. Flow chart proses produksi susu Prosteo................................................. 10 7. Conveyor belt........................................................................................... 10 8. Alat mesin pengemas karton gelombang................................................. 11 9. Alat mesin pemotong (sealer).................................................................. 11 10. Alat mesin pengemas alumunium foil................................................... 12 11. Egg Breaker Separator.......................................................................... 14 12. vacuum emulsifying mixer...................................................................... 15 13. Jar Filling Machines.............................................................................. 15 14. Skema Produksi Mayones...................................................................... 16 15. Diagram alir proses produksi mayones.................................................. 16

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Susu merupakan makanan yang hampir sempurna dan merupakan makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir, dimana susu merupakan satusatunya sumber makanan pemberi kehidupan segera sesudah kelahiran. Susu didefinisikan sebagai sekresi dari kelenjar susu binatang yang menyusui anaknya. Komposisi susu sangat berbeda dari komposisi darah yang merupakan asal susu. Susu terdiri dari air, lemak, bahan kering tanpa lemak, protein, laktosa, vitamin, serta mineral seperti kalsium dan magnesium. Selain susu, ada juga telur yang pada dasarnya adalah bakal calon individu baru yang dihasilkan dari individu betina. Bila terjadi pembuahan maka telur akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya terbentuk individu baru setelah lahir atau menetas. Telur mengandung protein tinggi sehingga telur banyak diproduksi untuk konsumsi manusia. Susu dan telur merupakan media yang baik bagi pertumbuhan

mikroorganisme dan mudah mengalami kerusakan karena susu mengandung zatzat yang juga disukai atau dibutuhkan oleh mikroorganisme tersebut. Oleh karena itu, penanganan dan pengolahan yang baik perlu dilakukan dengan tepat agar susu dan telur tetap dapat dikonsumsi dengan baik, serta tidak terjadi kehilangan dari susu dan telur yang dihasilkan. Penanganan dan pengolahan ini juga berkaitan dengan fungsinya untuk memperpanjang masa simpan susu dan telur. Penanganan dan pengolahan yang dilakukan biasanya menggunakan alat dan mesin yang sesuai dengan karakteristik susu dan telur, serta sesuai dengan proses penanganan dan pengolahan yang bersangkutan.

B. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun untuk memberikan penjelasan tentang proses pengolahan susu dan telur di industri pangan yang menggunakan alat dan mesin tertentu dalam menghasilkan pangan tersebut. Dalam makalah ini penyusun mengambil produk pangan susu prosteo dan mayonnaise sebagai materi bahasannya. Penjelasan dari makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik bagi para pembaca pada umumnya, dan penyusun pada khususnya, serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan supaya pengetahuan ini benar-benar memiliki manfaat yang sangat baik.

BAB II PEMBAHASAN

A. Susu
1. Penanganan bahan baku susu perah
Rendahnya kualitas susu yang dihasilkan oleh peternak diantaranya merupakan akibat sistem manajemen pemerahan dan penanganan susu yang belum sesuai standar, sehingga berimbas pada susu peternak yang dihargai relatif murah karena adanya penetapan standar mutu susu yang semakin ketat. Aspek penanganan pascapanen yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan perlu diperhatikan dan diterapkan dengan baik oleh peternak sapi perah. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pemerahan susu yang sesuai dengan standar diantaranya adalah sebagai berikut: a. Kebersihan lingkungan atau kandang Susu merupakan bahan pangan yang mudah terkontaminasi dari lingkungan. Kebersihan kandang perlu diperhatikan karena selain untuk kenyamanan ternak juga merupakan faktor penentu kualitas susu. Kandang harus bersih dan secara rutin dibersihkan dari kotoran terutama feses dan air seni karena merupakan sumber kontaminan mikroba dan bau. Oleh karena itu, ketersediaan air yang bersih dan melimpah merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk proses pembersihan lingkungan atau kandang sapi. b. Persiapan alat dan pemerah Alat-alat yang diperlukan untuk proses pemerahan susu diantaranya adalah ember yang bermulut sempit untuk menampung susu, milk can untuk penyimpanan sementara susu, kain saring untuk menyaring susu, serta kain lap ambing dan ember untuk penyimpanannya yang dipersiapkan dalam keadaan kering dan bersih. Alat-alat yang akan digunakan harus sudah dicuci terlebih dahulu menggunakan menggunakan deterjen dan dibilas dengan air panas 603

70C untuk membunuh mikroba dan melarutkan lemak susu yang menempel sisa penggunaan alat-alat sebelumnya, kemudian dikeringkan. Untuk tempat penyimpanan susu biasanya dibersihkan juga dengan menggunakan larutan klorin. Peralatan yang tidak bersih dapat mengakibatkan susu mengandung banyak mikroba atau kuman. Susu dapat berperan menularkan penyakit dari orang sakit kepada orang sehat. Oleh karena itu pemerah susu harus bebas dari penyakit menular dan dalam keadaan bersih. Pemerah harus mengenakan pakaian bersih dan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemerahan. Pemerah susu dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan setiap enam bulan atau setahun sekali. c. Persiapan sapi perah Sapi yang akan diperah harus dalam keadaan bersih. Sesaat sebelum diperah, ambing sapi dan daerah lipatan paha sapi terlebih dahulu dibersihkan dengan kain bersih yang telah dibasahi air bersih hangat. Ekor sapi harus diikat dan rambut daerah lipatan paha sapi perah digunting untuk menghindari jatuhnya rambut ke dalam susu sehingga menjamin kebersihan susu. d. Proses pemerahan susu Proses pemerahan susu dilakukan pada pagi dan sore hari karena pada waktu tersebut suhu lingkungan cukup rendah sehingga dapat menghambat dan mengurangi perkembangan mikroorganisme yang tidak diinginkan. Proses pemerahan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual menggunakan tangan pemerah dan menggunakan alat atau mesin perah.

Gambar 1. Alat mesin pemerah susu Pemerahan menggunakan alat mesin perah merupakan proses pengeluaran susu dari ambing sapi menggunakan alat mesin yang dioperasikan secara otomatis. Alat mesin susu perah akan menghisap susu dari ambing kemudian menyimpannya di wadah penampung susu. Hasil pemerahan dengan alat mesin perah menghasilkan susu yang relatif steril karena susu langsung terkumpul di wadah penampung susu tanpa kontak dengan udara luar. e. Pengumpulan dan transportasi susu Pengumpulan susu dari peternakan dilakukan oleh pengumpul susu yang diangkut dengan menggunakan milk can. Untuk jumlah yang lebih besar, pengumpulan dan transportasi susu ini biasanya menggunakan tanki penampung dan pengangkut susu yang mengangkut susu ke tempat penampungan besar seperti koperasi susu. Tanki penampung susu dalam jumlah besar tersebut disebut dengan plate cooler. Plate cooler merupakan tanki tertutup dan tidak tembus cahaya, serta dilengkapi dengan alat pendingin sehingga suhu di dalamnya dapat dipertahankan sekitar 4-7C yang baik untuk penyimpanan susu.

Gambar 2. Tanki penampung dan pengangkut susu (plate cooler)

2. Proses produksi susu skim bubuk Prosteo


Prosteo adalah susu bubuk tinggi kalsium dan rendah lemak untuk kesehatan tulang dan gigi yang dianjurkan dikonsumsi usia 20 sampai dengan 50 tahun. Susu skim bubuk Prosteo dikemas dalam kaleng 300 gram dan kemasan kotak karton lipat 300 gram. Susu skim bubuk Prosteo terdiri dari dua varietas rasa, yaitu rasa vanilla dan coklat. Susu ini diproduksi oleh PT. Mirota KSM yang terletak di jalan Raya Yogya-Solo Km. 9. Susu skim bubuk Prosteo dibuat dari pencampuran bahan baku susu bubuk full cream milk powder dan skimmed milk powder, vitamin-vitamin dan mineral-mineral, serta cokelat bubuk atau perisa vanilla.

Gambar 3. Susu Prosteo a. Bahan baku susu bubuk full cream milk powder dan skimmed milk powder Bahan baku susu bubuk full cream milk powder dan skimmed milk powder dipasok dari New Zealand dan Australia. Bahan yang telah ada akan disimpan di tempat penggudangan bahan. Bahan baku susu bubuk full cream dan skim akan diambil dari gudang bahan baku ketika akan digunakan, kemudian diperiksa secara fisik, kimia, dan mikrobiologi. Bahan baku harus lolos Quality Control agar menghasilkan susu yang berkualitas. Bahan yang lolos uji kemudian dimasukan ke ruangan penyimpanan. 1) Uji fisik Uji fisik dilakukan dengan sieve test (penyaringan dengan ukuran mesh tertentu untuk mengetahui besaran partikel dari produk), densitas kamba (mengetahui ruang dalam kemasan yang dibutuhkan), indeks non-solubilitas (untuk melihat fraksi yang tidak larut), sourched particle (mengetahui adanya partikel hangus yang terdapat pada suus), dan kadar oksigen. Serta uji fisik dilakukan dengan menguji tekstur susu yaitu meliputi warna, rasa, bau dan kemasan. Indikasi kerusakan susu ini bisa ditandai dari bentuk fisiknya, seperti menggumpal, bau tengik, dan perubahan warna. Untuk menghasilkan uji fisik yang berkualitas yang lulus Quality Control maka PT. Mirota KSM melakukan

pengendalian suhu, pengaturan kelembaban, dan penanganan fisik yang baik pada saat penggudangan susu atau bahan.

Gambar 4. Multi Layer Vibro Sieve Separator & filter Salah satu contoh dari alat penyaring produk dalam bentuk powder adalah Multi Layer Vibro Sieve Separator & filter. Alat penyaring ini tersedia dalam berbagai ukuran diameter dari 30 cm hingga 1,8 m dengan jumlah layer 1-3 layer dalam satu mesin. 2) Uji kimia Pengujian kimia dilakukan agar mendapatkan susu yang berkualitas yang dapat lulus Quality Control. Parameter pengujian kimia yang dilakukan diantaranya pengujian kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar protein, serta parameter pengujian Kalsium (Ca), Besi (Fe), Asam laktat, formiat, asetat. 3) Uji mikrobiologi Uji Mikrobiologi pada susu bubuk Prosteo di PT. Mirota KSM dilakukan dengan menghitung mikroskopik dan hitungan cawan. Sampel susu diambil dari gudang bahan yang selanjutnya akan diuji secara mikrobiologi. Pengujian memerlukan keteletian supaya dapat menghasilkan susu yang berkualitas dan terbebas dari bakteri-bakteri patogen. b. Vitamin-vitamin dan mineral-mineral Vitamin-vitamin dan mineral-mineral yang ditambahkan dalam proses produksi susu skim bubuk Prosteo adalah vitamin A, D, dan B, Fe, kalium, kalsium, fosfor, serta magnesium yang diambil dari gudang bahan vitamin dan 8

mineral. Vitamin-vitamin dan mineral-mineral ini diracik melalui proses pencampuran untuk mendapatkan komposisi vitamin dan mineral dalam bentuk premix. Bahan penolong ini berasal dari pemasok impor sebanyak 30% dan berasal dari pemasok dalam negeri sebanyak 70%. c. Cokelat bubuk atau perisa vanilla Bahan penolong cokelat bubuk yang digunakan merupakan cokelat bubuk kualitas tinggi supaya produk yang dihasilkan berkualitas tinggi pula. Sama halnya dengan vitamin dan mineral, cokelat bubuk berasal dari pemasok impor sebanyak 30% dan berasal dari pemasok dalam negeri sebanyak 70%. Ketika akan digunakan, cokelat bubuk diambil dari gudang bahan baku untuk diuji fisika, kimia, dan mikrobiologi. Cokelat bubuk yang lolos uji kemudian diayak untuk mendapatkan bubuk cokelat yang paling halus.

Proses produksi susu Prosteo tujuannya adalah memproduksi susu bubuk untuk mencegah osteoporosis serta bebas lemak trans dan lemak jenuh. Susu prosteo diproses tidak menggunakan gula sehingga aman dikonsumsi oleh siapapun yang peduli terhadap kesehatan dan sangat efektif untuk diet. Susu bubuk skim yang telah lolos Uji Quality Control (fisika, kimia, dan mikrobiologi) akan melewati proses pencampuran atau fortifikasi vitamin-vitamin dan mineral-mineral, yaitu vitamin A, D, B, Fe, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium yang diambil dari gudang bahan vitamin dan mineral. Semuanya diracik melalui proses pencampuran untuk mendapatkan komposisi vitamin dan mineral dalam bentuk premix. Selain vitamin dan mineral susu prosteo menambahkan berbagai macam varietas rasa, yaitu vanilla dan coklat. Bahan sebanyak 250 kg dimasukan ke dalam mesin pencampuran dan dilakukan proses pencampuran selama 30-35 menit. Selesai pencampuran, produk jadi dimasukkan ke dalam kantong plastik 25 kg dan disimpan dalam ruang karantina untuk mendapatkan penyinaran dengan lampu Ultra Violet (UV). 9

Proses pencampuran dilakukan dalam tangki pencampur atau mixing tank. Mixing tank berfungsi sebagai tempat pencampuran bahan baku dan bahan penolong. Tangki ini terbuat dari stainless steel yang dilengkapi dengan glass wool untuk mempertahankan suhu.

Gambar 5. Mixing Tank Pengemasan dalam kantong plastik sebelum penyinaran dilakukan dengan mesin pengemas dan mesin sealing, serta dibantu dengan konveyor sabuk untuk proses transportasinya. Proses selanjutnya adalah proses pengemasan barang siap jual. Bahan atau susu bubuk yang telah melewati tahap pencampuran dan disimpan dalam ruang karantina dengan mendapatkan penyinaran dari lampu Ultra Violet (UV) selanjutnya diambil dari ruang karantina untuk diperiksa secara fisik, kimia dan mikrobiologi. Produk jadi lolos uji dimasukan ke dalam mesin pengemasan yang memiliki 4 fungsi, yakni untuk mengosongkan oksigen dari dalam kemasan, memasukan produk jadi ke dalam kemasan, memasukan gas nitrogen ke dalam kemasan (alumunium foil 300 gram dan kaleng 300 gram), serta menutup kemasan dengan rapat. Kemasan alumunium yang telah diisi produk jadi akan melewati mesin sealing pemotong kemasan sehingga diperoleh ukuran kemasan sesuai dengan yang diinginkan. Setelah dikemas ke dalam kemasan alumunium foil, produk terkemas dimasukan ke dalam kemasan karton lipat sesuai dengan 10

ukurannya, dan selanjutnya dimasukan ke dalam kotak karton gelombang. Demikian juga setelah dikemas dengan kaleng, selanjutnya dimasukan ke dalam kotak karton bergelombang. Tahap terakhir adalah menyimpan produk terbungkus di gudang produk jadi untuk transit.

Susu bubuk Full Cream, Skim

Pengujian Fisik, kimia, dan mikrobiologi

Karantina (Penyinaran UV)

Pencampran atau fortifikasi (mixing)

Pengujian Fisik, kimia, dan mikrobiologi

Pengemasan 11

Gudang Produk Jadi

Gambar 6. Flow chart proses produksi susu Prosteo Dalam proses pengemasan disebutkan tiga mesin yang digunakan secara berkesinambungan, yaitu mesin pengemas otomatis dengan berat produk yang telah ditentukan, mesin sealing untung memotong kemasan primer, dan konveyor sabuk sebagai alat transportasinya.

Gambar 7. Conveyor belt

12

Gambar 8. Alat mesin pengemas karton gelombang

Gambar 9. Alat mesin pemotong (sealer) Kegunaan mesin pemotong (sealer) biasanya adalah untuk mengemas makanan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Jenis kemasan yang dapat digunakan yaitu plastik jenis PE, PP, dan PET. Selain itu juga dapat digunakan jenis kemasan aluminium foil. Keunggulan dari mesin ini adalah dapat mencetak tanggal kadaluarsa dan nama perusahaan yang di emboss secara transparan. Untuk mesin pengemasnya sendiri atau mesin pengisian produk ke dalam kemasan alumunium foil biasanya dilengkapi dengan alat pengendalian volume. Pengendalian volume takaran ini bisa diatur mesin sesuai dengan takaran yang diinginkan yang telah ditetapkan. Mesin akan berhenti apabila kemasan yang digunakan habis. Mesin ini memiliki pengendalian panas yang sangat akurat.

13

Gambar 10. Alat mesin pengemas alumunium foil Dalam proses pengolahan susu Prosteo ini menghasilkan limbah cair dari mesin-mesin yang digunakan karena adanya panas yang dihasilkan. Limbah cair ini akan ditampung di tempat penampungan limbah, kemudian diberi air kapur sehingga dalam kondisi aerob akan terjadi pengendapan lumpur. Cairan di bagian atas lumpur akan disemprotkan ke udara untuk proses aerasi atau pengambilan O 2. Air yang dinyatakan aman setelah melewati proses pengecekkan akan dialirkan ke saluran irigasi. Untuk limbah susu yang kadaluarsa atau tidak layak konsumsi akan diolah untuk dijadikan pupuk kompos Proses pengolahan susu Prosteo ini secara garis besar hanya

mencampurkan susu full cream dan skim dengan vitamin-vitamin dan mineralmineral, serta coklat atau perisa vanilla. Oleh karena itu, tidak ada perubahan tekstur yang terjadi, hanya saja untuk produk dengan varietas rasa coklat akan berubah warna karena pengaruh cokelat yang ditambahkan. 14

B. Mayonnaise
1. Deskripsi produk
Mayones adalah salah satu saus dalam masakan Perancis, sehingga mayones dapat dijadikan berbagai bahan dasar untuk membuat beraneka ragam saus dingin dan dressing. Saus ini dibuat dari bahan utama minyak nabati, telur ayam dan cuka. Contoh produk yang kami pilih adalah Maestro Mayones dalam kemasan jar dengan berat bersih 225 ml produksi dari PT Lasallefood, Depok Cimanggis, Indonesia . Bahan utama dari mayones ini adalah minyak kedelai, pati termodifikasi, kuning telur, pengatur keasaman asam asetat, air, serta bumbubumbu (bubuk mustard dan gula). Bahan pendukung yang digunakan adalah pengawet (natrium benzoat, kalium sorbat) dan sekuestran (kalsium dinatrium edetat)

2. Proses produksi Mayonnaise


Proses pembuatan mayones terdiri atas beberapa tahapan, dimulai dari persiapan bahan baku hingga menjadi produk mayones yang dapat dipasarkan lalu dikonsumsi. Proses yang pertama yaitu persiapan bahan, baik bahan baku maupun bahan penunjang. Bahan baku untuk proses pembuatan mayones diantaranya adalah asam, minyak nabati, pati, dan telur. Adapun bahan penunjangnya adalah bumbu-bumbu yang dapat memberi rasa pada mayones. Sebelum bahan-bahan digunakan dalam proses pembuatan mayones, bahan-bahan tersebut mengalami tahap pengontrolan kualitas bahan. Tujuan dari pengontrolan kualitas bahan adalah supaya bahan yang digunakan merupakan bahan yang masih segar dan layak untuk diolah. Dalam persiapan bahan, salah satu yang diperlukan adalah kuning telur. Untuk skala industri, pemecahan telur dan pemisahan antara putih dan kuning telur dilakukan dengan menggunakan mesin egg breaker separator. Pada proses persiapan bahan, khususnya dari proses pemecahan telur, dihasilkan limbah padat berupa kulit telur dan limbah cair berupa putih telur.

15

Gambar 11. Egg Breaker Separator Setelah bahan-bahan siap untuk diolah, maka bahan tersebut akan mengalami proses yang kedua yaitu proses pencampuran (mixing). Pada proses inilah bahan-bahan mengalami proses perubahan warna dan perubahan tekstur. Perubahan warna terjadi karena adanya penggunaan kuning telur sehingga menyebabkan warna menjadi kekuning-kuningan. Adapaun perubahan tekstur terjadi karena bersatunya dua zat yang sifatnya antagonistik atau saling berlawanan. Kedua bahan yang dimaksud adalah asam (air) dan minyak nabati. Kedua bahan ini bersatu karena adanya proses emulsifikasi dengan telur sebagai emulsifiernya. Mekanisme telur dapat menyatukan minyak dan asam (air) pada pembuatan mayonnaise adalah fosfolipid yang merupakan pembentuk lesitin yang terdapat pada kuning telur terdiri dari bagian yang polar (air) dan bagian yang non polar (minyak/lemak). Kuning telur yang merupakan emulsifier berperan untuk menyatukan minyak nabati dan asam yang merupakan bahan utama pembuatan mayones menjadi suatu emulsi setengah padat yang kompak/mantap atau sering disebut juga emulsi permanen. Emulsi permanen yang dimaksud disini yaitu pada campuran tersebut antara minyak nabati dan asam yang dicampurkan tidak terpisah lagi. Selain karena proses emulsifikasi, perubahan tekstur juga disebabkan penambahan pati sehingga tekstur mayones menjadi lebih lembut. Pengadukan bahan-bahan dilakukan di mesin vacuum emulsifying mixer. Unit ini biasanya terdiri dari vacuum emulsifying pot, sistem pemanas dan pengatur suhu, sistem pencampuran, sistem vakum, sistem manual / listrik / hydraulic lifting, 16

operasi kendali kabinet serta sistem perpipaan. Dengan menggunakan mesin ini, tidak terdapat gelembung yang dihasilkan oleh proses pencampuran di dalam tangki emulsifikasi pada kondisi vakum.

Gambar 12. vacuum emulsifying mixer Ketiga, bahan-bahan yang sudah tercampur selanjutnya masuk ke dalam tangki penampung sebelum mengalami proses filling atau pembotolan. Setelah melewati tangki penampung, maka bahan yang sudah tercampur siap untuk mengalami filling (pembotolan). Akan tetapi, sebelum proses pembotolan dilakukan quality control terlebih dahulu untuk memastikan bahwa mayones tersebut sesuai standar. Mayones yang sudah memenuhi standar kualitas yang ditentukan, kemudian dilakukan proses pengisian ke dalam jar atau toples dengan mesin Jar Filling Machines. Selanjutnya, jadilah produk berupa mayones yang siap dipasarkan dan dikonsumsi.

17

Gambar 13. Jar Filling Machines Mesin penunjang yang digunakan dalam proses pembuatan mayones ini adalah konveyor sabuk dan konveyor roler untuk transportasi bahan dan material serta pompa pemindah cairan untuk memindahkan kuning telur, slurry (bumbu dan cuka), minyak kedelai ke dalam tangki pencampuran. Berikut ini skema pabrikasi mayones dengan sistem kontinyu secara umum serta diagram alir proses produksi mayones seperti pada gambar berikut:

Gambar 14. Skema Produksi Mayones

Telur, pati, Telur, pati, \ minyak, asam, asam, minyak, bumbu bumbu

Persiapan Persiapan bahan bahan

Limbah padat: kulit telur Limbah padat: kulit telur Limbah cair: putih telur Limbah cair: putih telur

18

Mixing Mixing

Jar steril

Filling Filling

Produk Mayones Produk Mayones

Gambar 15. Diagram alir proses produksi mayones

19

BAB III KESIMPULAN

Susu didefinisikan sebagai sekresi dari kelenjar susu binatang yang menyusui anaknya. Komposisi susu sangat berbeda dari komposisi darah yang merupakan asal susu. Salah satu produk susu adalah susu Prosteo yang tinggi akan protein. Susu ini diolah melalui proses pencampuran susu bubuk full cream dan skim dengan vitamin-vitamin dan mineral-mineral, serta coklat dan vanilla. Produksi susu Prosteo ini menggunakan mesin sieve shaker, tank mixing, alat mesin pengemas dan sealing, serta mesin pengepak dan conveyor belt sebagai mesin penunjang. Selain susu ada juga produk telur seperti mayones. Mayones adalah salah satu saus dalam masakan Perancis, sehingga mayones dapat dijadikan berbagai bahan dasar untuk membuat beraneka ragam saus dingin dan dressing. Mayones dibuat dengan proses pencampuran bahan-bahan seperti kuning telur, pati termodifikasi, minyak kedelai, asam asetat dan bumbu-bumbu, kemudian dikemas sesuai dengan keinginan. Alat mesin yang digunakan dalam proses pembuatan mayones diantaranya adalah pemecah telur, vacum emulsifying mixer, dan jar filling machines, serta alat mesin penunjang seperti conveyor belt, conveyor roller, dan pompa pemindah fluida.

20

DAFTAR PUSTAKA Buckle, K. A. et al. 2007. Ilmu Pangan. UI-PRESS: Jakarta. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Susu Bubuk, Dewi Astuti, 2002, [TerhubungBerkala]http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789 /15008/A02das.pdf?sequence=2 [26 April 2012] http://library.usu.ac.id/download/fp/ternak-eniza2.pdf [1 Mei 2012] http://duniasapi.com/id/component/content/article/37-sapi-perah-pascaproduksi/2445-apa-saja-peralatan-yang-diperlukan-untuk-penanganansusu-sapi-.html [1 Mei 2012] http://alfamassmg.indonetwork.co.id/2942953/multi-layer-vibro-sieve-separatorfilter.htm [1 Mei 2012] http://kudhipiranti.indonetwork.co.id/1209403/tanki-mixing-tabung-pencampurobat-pipa-saluran-air-bahan.htm [1 Mei 2012] http://rezekibersamatechnical.blogspot.com/2011_02_01_archive.html 2012] [1 Mei

Anda mungkin juga menyukai