Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERAHAN SUSU KAMBING PERAH

DISUSUN OLEH :

1. ABDUL AZIS 1032019008


2. HAIDAR FAIS 1032019001
3. ENGEL DARMANSAH 1032019010
4. FITRA TRI PURNAMA 1032019007
5. MOH.ABDUL RIFKI 1032019005
6. ELLA RAHMA FADILA 1032019009
7. MIRANDA 1032019003

FAKULTAS PETERNAKAN
STIP MUJAHIDIN TOLITOLI
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan
praktikum pemerahan susu kambing perah.

Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada ibu Serli S.Pt,M.P selaku
Dosen ilmu reproduksi ternak Perah dan teman-teman yang telah berkontribusi
dalam pembuatan laporan ini.

Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar dapat memperbaiki laporan yang akan penulis susun berikutnya.

Akhir kata penulis berharap semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.

Tolitoli, 25 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1


1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktikum............................................................2
1.2.2 Tujuan Praktikum.................................................................................2
1.2.2 Kegunaan Praktikum............................................................................2

BAB II MATERI DAN METODE PRAKTIKUM............................................3

2.1 Waktu dan Tempat Praktikum.................................................................3

2.2 Materi Praktikum.....................................................................................3

2.3 Metode Praktikum...................................................................................3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................5

3.2 Pembahasan Praktikum...........................................................................5

BAB IV PENUTUP............................................................................................7
4.1 Kesimpulan.............................................................................................7
4.2 Saran.......................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................8

LAMPIRAN.......................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kambing perah merupakan salah satu alternative ternak penghasil susu


selain dari sapi perah. Kambing perah merupakan jenis kambing yang dapat
memproduksi susu dengan jumlah melebihi kebutuhan ankanya (Atabany, 2001).
Salah satu kambing perah yang banyak dipelihara di Indonesia adalah kambing
Peranakan Ettawa. Kambing Peranakan Ettawa merupakan kambing hasil
persilangan antara kambing ettawa dengan kambing lokal yang ada di Indonesia.
Kambing peranakan Ettawa sudah banyak dikembangkan di Indonesia dan sangat
potensial sekali karena sudah beradaptasi dengan lingkungan yang ada di
Indonesia. Kambing Peranakan Ettawa mampu menghasilkan susu berkisar 0,5-3
Liter/hari (Kaleka dan Haryadi, 2013).

Untuk mendapatkan susu dari kambing yag dipelihara perlu dilakukan


pemerahan untuk mengeluarkan susu dari ambing ternak kambing perah. Teknik
pemerahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi susu
kambing selain dari faktor lingkungan yang lainnya. Untuk memerah susu
dibutuhkan keterampilan yang khusus dari pemerah. Keahlian dari seseorang
pemerah sangat menentukan hasil produksi susu dan lamanya masa laktasi
(Sarwono, 2006).

Pemerah susu kambing harus memiliki kategori persyaratan yaitu sehat tanpa
menderita penyakit menular: tidak merokok pada saat memerah susu; mengenakan
pakaian bersih; dan sebelum memerah susu, pemerah membersihkan tangannya
terlebih dahulu (Sitepoe, 2008). Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi susu kambing perah. Selain dari faktor pemerah, peralatan yang
digunakan untuk memerah susu juga harus diperhatikan. Peralatan pemerahan
seperti: kain lap, wadah penampung susu, ember/botol untuk membawa air pada
saat pembersihan ambing dan lain sebagainya. Semua peralatan yang digunakan
harus dalam kondisi yang steril atau bersih dan bebas dari kontaminasi
mikroorganisme. Dengan demikian, penting sekali diadakan praktikum pada Mata
Kuliah Manajemen Ternak Perah terkait dengan teknik pemerahan susu pada
ternak kambing untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait dengan
teknik pemerahan yang baik serta hal-hal yang penting untuk diperhatikan pada
saat melakukan pemerahan susu.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktikum

1.2.1 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum pemerahan susu pada Mata Kuliah Manajemen
Ternak Perah, antara lain:

1. Untuk memberikan pemahaman praktis kepada mahasiswa tentang teknik


yang baik dalam melakukan pemerahan susu ternak kambing.

2. Untuk memahami cara menggunakan peralatan pemerahan pada ternak


kambing.

3. Untuk mengetahui waktu pemerahan yang tepat pada ternak kambing.

1.2.2 Kegunaan Praktikum

Manfaat yang dapat dirasakan oleh mahasiswa setelah melakukan praktikum


ini antara lain: 1. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuannya
dilapangan terkait dengan teknik pemerahan yang baik dan prosedur pemerahan
pada kambing perah. 2. Mahasiswa dapat menentukan kualitas susu kambing yang
baik.
BAB II

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Januari 2022 di desa sibea, Kec.
Lampasio. Kab. Tolitoli Pada Pukul 13.00 – 16.00 WITA.

2.2 Materi Praktikum

Alat Praktikum

1. Botol plastik (wadah)


2. 2. Ember
3. 3. Kain lap
4. 4. Air bersih

. Bahan Praktikum

1. Kambing PE Laktasi

2.3 Metode Praktikum

Adapun metode pemerahan pada ternak kambing, antara lain:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan pemeraha.

2. Kambing yang akan diperah susunya tidak boleh diperlakukan dengan kasar,
harusnya dielus-elus agar kambing tidak stress.

3. Tangan dibersihkan sebelum melakukan pemerahan.

4. Air bersih digunakan untuk membasuh bagian ambing ternak, kemudian di lap
mengunakan kain yang tadi sampai benar-benar bersih.

5. Pembersihan ambing bertujuan untuk merangsang air susu turun ke putting


susu. 6. Pemerahan pertama, air susu dibuang
7. Wadah diarahkan ke putting ternak kambing, selanjutnya pemerahan dilakukan
dengan metode Kunavelens, yaitu dengan cara memijat antara ibu jari yang
ditekkukan dengan dua jari lainnya.

8. Setelah diperah, ambing ternak harus dibersihkan untuk mencegah terjadinya


kontaminasi mokroorganisme.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.2 Pembahasan Praktikum

Dalam pemeliharaan ternak perah, mempelajari teknik pemerahan yang


baik merupakan suatu keharusan bagi peternak. Pemerah susu kambing harus
memiliki kategori persyaratan yaitu sehat tanpa menderita penyakit menular: tidak
merokok pada saat memerah susu; mengenakan pakaian bersih; dan sebelum
memerah susu, pemerah membersihkan tangannya terlebih dahulu (Sitepoe,
2008). Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi susu kambing
perah. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk memerah dipersiapkan dan
harus dalam keadaan steril (bebas dari kontaminasi mikroorganisme). Selain itu,
pemerah juga diharuskan membersihkan tangan sebelum memegang ambing. Air
bersih yang akan digunakan untuk membersihkan ambing diisi pada ember.
Setelah kambing sudah siap untuk diperah, pemerah membersihkan ambing
dengan air dan kain lap. Tujuannya adalah untuk merangsang

hormone oxytocin bekerja untuk menurunkan susu ke ambing ternak. Setelah


dibersihkan pemerah harus cepat memerah susu, karena kerja dari hormone
oxytocin sangat singkat yaitu sekitar 6 -7 menit. Teknik pemerahan yang
digunakan ada beberapa cara, penggunaanya tentu memperhatikan panjang atau
pendeknya puting, besar ambing dan sebagainya.

Ada 3 tahapan yang dilakukan dalam pemerahan susu pada kambing perah:

1. Tahap persiapan Sebelum pemerahan dimulai, pemerah harus mencuci


tangannya sampaibersih, kuku tangan pemerah juga harus dipotong pendek agar
tidak melukai putting kambing, kambing yang akan diperah dibersihkan dari dari
segala kotoran, tempat dan peralatan yang telah disediakan dalam keadaan bersih
dan pemerah juga harus mengecek kesehatan putting kambing.

2. Pelaksanaan Pemerahan Proses pemerahan yang baik harus dalam interval yang
teratur, cepat, dikerjakan dengan kelembutan, pemerahan dilakukan sampai tuntas,
menggunakan prosedur sanitasi, serta efisien dalam penggunaan tenaga kerja.
Pemerahan dapat menggunakan 2 teknik pemerahan yaitu:
a) teknik pemerahan dengan menggunakan mesin perah dan

b) pemerahan dengan teknik manual/tangan. Pada kegiatan praktikum ini, teknik


pemerahan yang digunakan adalah teknik pemerahan secara manual/tangan.
Menurut Asih (2004) teknik pemerahan ini dapat dibedakan menjadi 3 cara, yaitu:

a) Pemerahan Legeartis Pemerahan ini dilakukan dengan menggunakan kelima


jari tangan. Puting susu dipegang antara ibu jari dan keempat jari lainnya,
kemudian seluruh jari menekan putting secara bersamaan sampai susu keluar.

b) Pemerahan Kunevelens Pemerahan ini dilakukan dengan cara memijit antara


ibu jari yang ditekkukan dengan dua jari lainnya.

c) Pemeraha cara Strip Method (Voipens)

Pemerahan ini dilakukan dengan cara menarik putting, yang berada diantara ibu
jari dan jari telunjuk. Pada praktikum ini, teknik pemerahan yang digunakan
adalah pemerahan Kunevelens. Pemerahan susu hanya dilakukan sekali yaitu pada
pagi hari setelah ternak kambing diberikan pakan. Teknik pemerahan sangat
penting diperhatikan karena mempengaruhi produksi susu dan kualitasnya, hal ini
sesuai dengan yang dijelaskan oleh Sarwono (2006), bahwa teknik pemerahan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi susu kambing selain
dari faktor lingkungan yang lainnya. Untuk memerah susu dibutuhkan
keterampilan yang khusus dari pemerah. Keahlian dari seseorang pemerah sangat
menentukan hasil produksi susu dan lamanya masa laktasi.

3. Pasca Pemerahan Setelah selesai memerah, ambing dibersihkan menggunakan


kain lap yang telah dibasahi oleh air bersih. Selain air bersih, kain lap juga dapat
dibasahi dengan desinfektan. Semua peralatan yang digunakan untuk memerah
juga harus dibersihkan dan dikeringkan (Budiansyah, 2013). Kondisi kebersihan
kandang dan peralatan penting sekali untuk perhatikan pada saat pemerahan
ternak, karena dapat mempengaruhi kualitas susu yang diperoleh. Sunarko et al.
(2009) menjelaska bahwa air susu mudah sekali menyerap bau-bauan yang berasal
dari kandang dan peralatan kandang, sehingga sebelum pemerahan harus
dibersihkan terlebih dahulu.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari uraian laporan praktikum


pemerahan ternak kambing, antara lain:

1. Teknik pemerahan yng digunakan pada praktikum ini adalah pemerahan


Kunevelens.

2. Kebersihan kandang dan peralatan pemerah perlu diperhatikan untuk


mendapatkan susu yang hieginis dan berkualitas.

3. Keahlian dari seorang pemerah juga sangat mempengaruhi hasil produksi susu
dan lamanya masa laktasi.

4. kami hanya mempraktekan Teknik pemerahan susu pada kambing, dan air
susunya tidak keluar dikarenakan kambing belum masa menyusui.

4.2 Saran

Sebelum praktikan memerah susu, disarankan untuk membersihkan tangan


terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

Asih, R. S. 2004. Manajemen Ternak Perah. Universitas Mataram Press.


Mataram.

Atabany, A. 2001. Studi Kasus Produksi Kambing Peranakan Ettawa dan


Kambing Saanen pada Peternakan Kambing Barokah dan PT Taurus Dairy Farm.
Tesis Program Pasca Serjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Budiansyah, A. 2013. Makalah Teknik Pemerahan.


Http://perahsapi.blogspot.co.id/2013/10/teknik-pemerahan.html?m=1 [Diakses 1
Juli 2019].

Kaleka, N. dan Haryadi, N. 2013. Kambing Perah. Arcita. Surakarta.

Sarwono. 2006. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sitepoe, M. 2008. Cara Memelihara Domba dan Kambing Organik. PT Indeks.


Jakarta.

Sunarko, C., B. Sutrasno, T. H. Siwi, A. Kumalajati, H. Supriadi, A. Marsudi dan


Budiningsih. 2009. Petunjuk Pemeliharaan Bibit Sapi Perah. BBPTU Sapi P erah
Baturraden. Baturraden.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai