Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

EKONOMI TEKNIK
ANALISIS KELAYAKAN USAHA AYAM PETELUR

DISUSUN OLEH:
1. Rahmat Husa 521412002

2. Stella Maria Rontopaly 521420017

3. Zul Fikrah Arifuddin 521420027

4. Suhartin Rauf 521420023

5. Aditya Kisman 521420011

6. Qais Mohamad 521420021

7. Rival Septian Kadir 521420019

8. Moh. Rifaldi 521420005

9. Enrico Annelka 521420034

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER
TAHUN 2024

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
segala rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini
disusun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Ekonomi Teknik yang kami tempuh
pada semester ini.
Dalam pelaksanaan, kami mendapatkan kesempatan mengaplikasikan teori
yang telah dipelajari di dalam kelas ke dalam situasi praktis. Laporan ini
membuka wawasan dan memberikan pengalaman berharga dalam memahami
konsep-konsep dasar analisis kelayakan usaha ayam petelur. Kami juga bisa
melibatkan diri secara aktif dalam proses observasi, dan analisis data. Semuanya
termasuk aspek penting dalam pengembangan keterampilan praktis.
Selama pelaksanaan praktikum, kami mengalami beragam tantangan dan
hambatan. Namun, kami dapat mengatasinya melalui kerja sama tim, bimbingan
dosen, dan semangat pantang menyerah. Kami menyadari bahwa setiap kesalahan
dan kegagalan merupakan bagian dari proses pembelajaran. Hal tersebut
membantu kami terus meningkatkan kualitas kinerja dan pemahaman.
Laporan ini mencakup langkah-langkah praktis yang kami lakukan, hasil
observasi, analisis data, serta kesimpulan. Kami berharap laporan yang disusun ini
dapat memberikan gambaran jelas dan komprehensif tentang analisis kelayakan
usaha ayam petelur.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing, teman-teman, dan pihak-pihak lain, yang telah memberikan
dukungan juga bimbingan selama pelaksanaan praktikum.
Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf jika terdapat
kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan laporan ini. Kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.
Gorontalo, 28 Januari 2024

Ketua Kelompok

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar belakang................................................................................................1

1.2 Tujuan.............................................................................................................2

1.3 Manfaat Usaha...............................................................................................2

BAB II PROFIL USAHA........................................................................................3

BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................................4

3.1 Rancangan Penelitian.....................................................................................4

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................................4

3.3 Teknik Pengambilan Data..............................................................................4

3.4 Analisis Data.................................................................................................4

3.4.1 Analisis Kelayakan Finansial......................................................................5

BAB IV HASIL DAN ANALISIS...........................................................................7

4.1 Analisis...........................................................................................................7

4.2 Hasil Analisis.................................................................................................8

BAB V KESIMPULAN...........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

LAMPIRAN...........................................................................................................11

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sektor pertanian di Indonesia meliputi sub sektor tanaman pangan,
hortikultura, perikanan, peternakan, dan kehutanan. Peternakan merupakan
sebagai salah satu sub sektor dari sektor pertanian menyimpan potensi bisnis dan
prospek yang menjanjikan. Cabang usaha sektor peternakan sangat beragam,
mulai dari ternak besar seperti usaha sapi potong, sapi perah, kerbau, kuda, dan
lainnya. Kemudian ternak berukuran sedang seperti usaha ternak kambing,
domba, dan lainnya. Lalu ternak kecil yang termasuk golongan unggas seperti
usaha ayam ras, ayam buras, itik, dan sebagainya.

Saragih (2010) menyatakan bahwa peternakan sebagai salah satu bagian


dari pertanian merupakan bidang usaha yang sangat penting dalam kehidupan
umat manusia. Kegiatan subsektor peternakan dapat menyediakan bahan pangan
hewani masyarakat untuk perkembangan dan pertumbuhan. Pembangunan
subsektor peternakan harus dilaksanakan serta bertahap dan berencana untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peternakan produksi ternak dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat peternak dari waktu ke waktu dengan cara
mendorong peternak agar mampu bersaing secara lokal, regional, nasional,
internasional.

Pembangunan peternakan di Indonesia memiliki prospek yang cerah di


masa yang akan datang, hal ini disebabkan karena besarnya jumlah penduduk
sehingga secara matematis permintaan akan produk peternakan seperti daging,
telur dan susu akan semakin meningkat pula. Salah satu sub sektor peternakan
yang berperan dalam penyediaan protein hewani adalah di bidang perunggasan.

Didesa bendungan banyak usaha usaha mikro maupun makro, salah


satunya peternakan ayam petelur milik bapak hikmat pusuna , peternak ini berdiri
sejak tahun 2015, kurang lebih 9 tahun lalu. Peternakan ayam bapak hikmat
pusuna berada jl. selayar didusun beringan. Peternakan ini sudah bisa dikatakan

1
cukup besar untuk skala usaha pribadi karena sudah mampu memiliki sekitar 3000
ekor ayam petelur. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang yang ada dan juga
potensi sumber daya yang dimiliki, maka kami tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul analisis kelayakan usaha ayam petelur di peternakan ayam
petelur bapak hikmat pusuna dengan menggunakan metode analisis IRR dan Juga
B/C untuk mengetahui kelayakan dari usaha ternak ayam petelur.

1.2 Tujuan
 Mahasiswa mampu mengetahui kelayakan usuha peternakan ayam
menggunakan metode IRR
 Mahasiswa mampu mengetahui kelayakan usuha peternakan ayam
menggunakan metode B/C

1.3 Manfaat Usaha


 Dengan adanya analisis data menggunakan metode IRR dapat diketahui
layak atau tidaknya usaha tersebut
 Dengan adanya analisis data menggunakan metode B/C dapat diketahui
layak atau tidaknya usaha tersebut

2
BAB II
PROFIL USAHA
Desa Bendungan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan
Mananggu Kabupaten Boalemo. Secara geografis desa bendungan memiliki
luas108.089 ha. Penduduk didesa bendungan memiliki jumlah 2.148 jiwa.
Wilayah desa bendungan sebelah timur berbatasasn dengan desa kaaruyan, bagian
selatan berbatasan dengan desa buti dan hutan sumalatan. Masyarakat desa
bendungan sebagian besar bekerja sebagai petani,pegawai negeri sipil dan
wirausaha. Didesa bendungan banyak usaha usaha mikro maupun makro, salah
satunya peternakan ayam petelur milik bapak hikmat pusuna , peternak ini berdiri
sejak tahun 2015, kurang lebih 9 tahun lalu. Peternakan ayam bapak hikmat
pusuna berada jl. selayar didusun beringan. Peternakan ini sudah bisa dikatakan
cukup besar untuk skala usaha pribadi karena sudah mampu memiliki sekitar 3000
ekor ayam petelur
Usaha peternakan ayam petelur milik pak Hikmat berkembang sangat
pesat, baik dari segi skala usaha maupun dari jumlah peternakan yang ada.
Beberapa alasan Pak Hikmat untuk terus melanjutkan usaha ayam ras petelur,
diantaranya yakni karena jumlah permintaan telur ayam ras yang terus meningkat,
perputaran modal yang cepat, akses mendapat input produksi yang mudah dengan
skala kecil maupun besar, merupakan daya tarik tersendiri bagi Pak Hikmat untuk
menekuni usaha peternakan ayam ras petelur. Usaha peternakan ayam ras petelur
dapat dikatakan berhasil dengan baik apabila peternak memahami dengan baik
mengenai sifat-sifat ayam ras petelur tersebut serta kebutuhan hidup yang
diperlukannya.

3
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei yaitu suatu teknik pengumpulan
informasi dari suatu populasi untuk mengetahui gambaran umum dan karakteristik
populasi. Metode yang digunakan metode gabungan (mixed methods) antara
kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data
yang bermanfaat dalam analisis kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur di
Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo. disamping data kuantitatif,
digunakan pula data kualitatif yang digunakan untuk memahami fenomena
tentang apa yang dipahami oleh subjek penelitian secara holistik.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo,
penelitian ini dilakukan pada bulan Desember tahun 2023. Pemilihan lokasi
dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan dasar pertimbangan bahwa
peternakan ini memiliki usaha peternakan ayam ras petelur yang telah dijalani
selama lebih dari sembilan tahun.

3.3 Teknik Pengambilan Data


1. Teknik pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:
Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap usaha ternak
ayam ras petelur.
2. wawancara yaitu berkomunikasi langsung dengan pengusaha untuk
memperoleh data-data yang diperlukan.

3.4 Analisis Data


Data yang terkumpul kemudian ditabulasi dan selanjutnya dianalisis untuk
menjawab tujuan penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:

4
3.4.1 Analisis Kelayakan Finansial
Kelayakan usaha peternakan ayam ras petelor dilakukan berdasarkan
perhitungan biaya tunai dan berdasarkan perhitungan biaya total. Penialaian
berdasarkan biaya tunai artinya perhitungan biaya dilakukan hanya berdasarkan
kondisi riil peternak (kondisi existing). Peternak tidak membayar tenaga kerja
untuk melakukan pemeliharaan, serta tidak mengeluarkan biaya sewa lahan
sehingga dalam perhitungan ini biaya tenaga kerja dan sewa lahan tidak
diperhitungkan sebagai biaya. Namun dalam perhitungan berdasarkan biaya total,
komponen tenaga kerja dan sewa lahan tetap diperhitungkan sebagai biaya.

Setelah kami mendapatkan data, kami menggunakan 2 metode dalam


pengujian kelayakan usaha peternakan ayam tersebut, yaitu dengan metode IRR
dan metode B/C.
a. Internal Rate Return (IRR)
IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0.
Dari hasil perhitungan IRR terdapat tiga kriteria kelayakan investasi,yaitu:
a. IRR>SOCC, maka usaha tersebut layak untuk dilakukan
b. IRR<SOCC, maka usaha tersebut tidak layak untuk dilakukan
c. IRR=SOCC, maka usaha berada di titik impas.
Menurut Ibrahim (2003), formula yang digunakan untuk menilai IRR
adalah:
ΝΡV 1
IRR=i1 + ( i2−i1 )
( NPV 1 −NPV 2 )
Keterangan:
IRR = Internal Rate of Return
CFn = Arus kas
n = periode
i1 = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV+
i2 = tingkat diskonto yang menghasilkan NPV-
NPV1 = Net present value positif
NPV = Net present value negative

5
b. Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio)
B/C ratio merupakan perbandingan antara jumlah PV benefit positif
dengan jumlah PV benefit negatif. Nilai B/C ratio menunjukkan besarnya
benefit yang diperoleh dari cost yang dikeluarkan. Menurut Ibrahim (2003),
B/C ratio dihitung menggunakan formula sebagai berikut:
¿ PV [Benefits]
BCR=
¿ PV [Cost ]∨¿ ¿
Keterangan:
BCR = Benefit cost ratio
PV = Nilai sekarang atau saat ini

Dari hasil perhitungan B/C ratio terdapat tiga kriteria kelayakan


investasi,yaitu:
a. Net B/C ratio> 1, maka usaha tersebut layak untuk dilakukan
b. Net B/C ratio< 1, maka usaha tersebut tidak layak untuk dilakukan
c. Net B/C ratio= 1, maka usaha tersebut berada pada titik impas.

6
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1 Analisis
Diketahui:
Modal Awal : Rp 200.000.000
Jumlah Ayam : 3.000 Ekor
Harga telur/bak : Rp 50.000
Total telur/bak : 30 Butir
Biaya Pakan per bulan : Rp 45.000.000
Vaksin (2 bulan sekali) per bulan : Rp 300.000
Gaji karyawan 2 orang per bulan : Rp 3.000.000
Beli ayam : Rp 50.000.000
Bayar Listrik per bulan : Rp 15.000.000
Produktifitas telur/ayam/hari :1
n : 7 Tahun
MARR : 9,29%

Ditanyakan:
Apakah usaha ternak ayam petelur ini layak atau tidak?

Penyelesaian:
P : Modal Awal
: Rp 200.000.000
A : Omset Bulanan
: (jumlah ayam * produktivitas telur/ayam/hari) : total telur per bak *
harga Telur per bak)
: (3.000 ×1)÷ 30 × Rp 50.000
: Rp 5.000.000 × 30 hari
A : Rp 150.000.000
AOC : Biaya Operasional Rata – Rata
: beli ayam + pakan ayam bulanan + gaji karyawan bulanan + biaya
Listrik bulanan + vaksin bulanan

7
: Rp 50.000.000 + Rp 45.000.000 + Rp 3.000.000 + Rp 15.000.000 +
Rp 300.000
AOC : Rp 113.300.000

Dengan memperhatikan n = 7 Tahun dan MARR = 9,29% didapatkan:


 Untuk bunga 1% = 81.155.492
 Untuk bunga 9% = 4.785.526
 Untuk, bunga 10% = (2.496.126)
Maka didapatkan nilai IRR = 9,66%

4.2 Hasil Analisis


Dari data dan perhitungan di atas didapatkan nilai IRR = 9,66%. Dengan
ketentuan aturan umum, nilai IRR diatas 1 dianggap layak. Jadi ternak ayam
petelur yang ada di Desa Bendungan Kec. Mananggu dianggap Layak.

8
BAB V
KESIMPULAN
Kelayakan usaha peternakan ayam ras petelor dilakukan berdasarkan
perhitungan biaya tunai dan berdasarkan perhitungan biaya total. Penialaian
berdasarkan biaya tunai artinya perhitungan biaya dilakukan hanya berdasarkan
kondisi riil peternak (kondisi existing)
Setelah didapatkan data tersebut, kami menggunakan 2 metode dalam
pengujian kelayakan usaha peternakan ayam tersebut, yaitu dengan metode IRR
dan metode B/C.
Dan dari data dan perhitungan yang kami lakukan di atas didapatkan nilai IRR =
9,66%. Dengan ketentuan aturan umum, nilai IRR diatas 1 maka usaha ternak
ayam ras petelur dianggap layak. Jadi ternak ayam petelur yang ada di Desa
Bendungan Kec. Mananggu dianggap Layak.

9
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu Tanama Putri, B., Wayan Sukanata, M.I. dan Ir Ida Bagus Gaga Partama,
Ms. (2017) KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR.

10
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan

11

Anda mungkin juga menyukai