Disusun Oleh:
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGELOLAAN USAHA PETERNAKAN
Disusun Oleh :
Mengetahui,
Ketua Lab. Sosek Peternakan
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kasih
dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum Pengelolaan
Usaha Peternakan. Penyusunan hasil praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan ini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Usaha Peternakan.
Ucapan terima kasih tak lupa penyusun sampaikan kepada :
1. Kepala Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta Dr. Ir. Eka Handayanta M.P.
2. Sutrisno Hadi Purnomo S.Pt., M.Si., Ph.D. selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Pengelolaan Usaha Peternakan
3. Tim Asisten yang telah memberi dukungan, sekaligus bimbingan selama
pelaksanaan praktikum hingga akhir penyusunan laporan ini.
4. Orang tua tercinta yang tak pernah berhenti berdoa dan memberi dukungan.
5. Teman-teman dan semua pihak yang turut membantu dalam proses penyusunan
laporan praktikum Kewirausahaan ini.
Dalam pembuatan laporan ini penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangannya, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL........................................................................................ v
I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
A.Latar Belakang.................................................................................. 1
B.Tujuan................................................................................................ 2
C.Manfaat.............................................................................................. 2
II.TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
A. Peruhaan Peter.................................................................................... 3
B. Ayam Petelur ..................................................................................... 3
C. Analisis Finansial............................................................................... 4
III.MATERI DAN METODE........................................................................ 6
A. Materi Praktikum ............................................................................... 6
B. Waktu dan Tempat............................................................................ 6
C. Jenis Data............................................................................................ 6
D. Metode Pelaksanaan .......................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 7
A. Hasil dan Analisis Data ..................................................................... 7
B. Pembahasan........................................................................................ 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 15
A. Kesimpulan ...................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 16
LAMPIRAN...................................................................................................
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Strategi pembangunan peternakan mempunyai prospek yang baik
dimasa depan, kaena permintaan bahan-bahan yang berasal dari ternak akan
terus meningkat seiring dengan permintaan jumlah penduduk, pendapatan dan
kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan bergizi tinggi sebagai
pengaruh dari naiknya tingkat pendidikan rata-rata penduduk (Santosa, 1997).
Pembangunan dan pengembangan tersebut diantaranya, yaitu meliputi
pembangunan dibidang pertanian. Sebagai contoh, yaitu pembangunan
dibidang peternakan. Banyak peternakan di pedesaan yang memperhatikan
masalah pertumbuhan ternak dan mengabaikan masalah ekonomi perusahaan.
Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya
penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomis tinggi
dan penting artinya di dalam kehidupan masyarakat. Seekor atau kelompok
ternak sapi bisa menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama sebagai
bahan makanan berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya seperti pupuk
kandang, kulit, tulang dan lain sebagainya. Keunggulan lain, protein daging
sapi lebih mudah dicerna ketimbang yang berasal dari nabati, Protein yang
terkandung di dalam sapi, seperti halnya susu dan telur, sangat tinggi mutunya,
pada daging sapi terdapat pula beberapa jenis mineral, vitamin dan kandungan
asam amino esensial yang lengkap dan seimbang.
Hal ini untuk mengidentifikasi pola pengembangan peternakan rakyat
yang mempunyai skala usaha yang ekonomis dan mampu memberikan
kontribusi pendapatan keluarga yang cukup memadai, mengarah pada
pengembangan agribisnis peternakan, bukan hanya sebagai usaha sampingan.
Usaha ternak rakyat diharapkan menjadi pendapatan utama rakyat peternak dan
dapat memenuhi kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga peternak,
seperti pada kegiatan ekoonomi keluarga lainnya dan bahkan mengarah pada
usaha peternakan keluarga.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan ini yaitu
1. Mengetahui usaha peternakan sapi potong/kerja.
2. Mengetahui pengelolaan dari usaha sapi potong/kerja yang dijalankan.
3. Mengetahui kendala dari usaha sapi potong/kerja.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan ini
1. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu Pengelolaan
Usaha Peternakan terutama dalam bidang peternakan sapi potong/kerja.
2. Mampu memanfaatkan sumber daya lokal yang berjiwa bahari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perusahaan Peternakan
Corak usaha tani, kegiatan usaha ternak di Indonesia, telah berkembang
4 tipologi usaha, yaitu usaha tani ternak sebagai usaha sambilan, yaitu petani
ternak mengusahakan berbagai macam komoditi terutama tanaman pangan,
dimana mencukupi kebutuhan sendiri dengan tingkat pendapatan dari usaha
tani ternak kurang dari 30%. Usaha tani ternak sebagai cabang usaha, yaitu
petani ternak mengusahakan pertanian campuran (mixed farming) dengan
pendapatan dan budidaya ternak 30-70% (semi komersial). Usaha tani ternak
sebagai usaha pokok, yaitu petani ternak mengusahakan ternak sebagai usaha
tetap (single commodity) dengan tingkat pendapatan dari ternak sekitar 70-
100%. Usaha tani ternak sebagai usaha industri, yaitu peternak mengusahakan
ternak sebagai industri komoditas ternak secara khusus (specialized farming)
dengan tingkat pendapatan 100% dari usaha ternak pilihan (Saragih, 2000).
Pengelolaan usaha tani pada hakikatnya akan dipengaruhi oleh perilaku
petani yang mengusahakan. Perilaku tersebut tergantung dari banyak faktor.
Faktor yang mempengaruhi diantaranya: watak, suku dan kebangsaan dari
petani itu sendiri, tingkat kebudayaan bangsa dan masyarakatnya, dan juga dari
kebijaksanaan pemerintah (Tohir, 1991).
Ternak sebagai komoditas, sekelompok ternak yang dihasilkan dari
turunan ternak sumberdaya melalui suatu perkawinan tertentu atau kelompok
ternak yang telah terpilih melalui satu jalur perkawinan tertentu atau seleksi
genetis tertentu berdasarkan ciri-ciri karakteristk yang diunggulkan. Ternak
komoditas berfungsi menghasilkan bakalan unggul. Contoh kelompok ini
adalah ayam ras GPS (Grand Parent Stock). Ternak sebagai penghasil produk
adalah kelompok ternak yang berfungsi menghasilkan daging, susu, telur
secara efisien. Contoh kelompok ini adalah sapi bakalan impor, ayam ras
pedaging, ayam petelur dan lain-lain (Yusdja dan Ilham, 2006).
Di indonesia merupakan negara tropis sehingga sangat baik untuk
beternak ternak potong apalagi saat ini masyarakat indonesia tahun ketahun
meningkat jumlah penduduk sehingga akan konsumsi daging semakin
meningkat dan menyebabkan konsumsi dagingimpor karena selera konsumen
untuk meningkatkan kualitas gizi dan mencerdaskan rakyat.
Tujuan utama dari usaha ternak adalah mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya, baik berupa uang maupun berwujud hasil. Usaha ternak bisa
digolongkan menjadi dua: Hasil Pokok, yaitu dapat berupa makanan seperti :
daging, susu, dan telur. Hasil Ikutan (by product), pada umumnya, dari usaha
ternak, kecuali memberikan hasil utama, juga memberikan hasil sampingnya
yang bisa dimanfaatkan antara lain: Pupuk, dari hewan ternak menyusui dan
unggas dapat diperoleh kotorannya yang sangat besar manfaatnya bagi usaha
pertanian. Kulit untuk sepatu, tas, alat musik dan wayang (Sihombing, 2006).
B. Sapi Potong/Kerja
Industri peternakan sapi potong sebagai suatu kegiatan agribisnis
mempunyai cakupan yang sangat luas. Rantai kegiatan tidak terbatas pada
kegiatan produksi di hulu tetapi juga sampai kegiatan bisnis di hilir dan semua
kegiatan bisnis pendukungnya. Kita memimpikan mempunyai suatu industri
peternakan sapi potong yang tangguh dalam arti sebagai suatu industri
peternakan yang mempunyai daya saing yang tinggi dan mampu secara mandiri
terus tumbuh berkembang di era persaingan dalam ekonomi pasar global
(Santosa, 1995).
Keberhasilan dan keberlanjutan dari usaha peternakan skala rumah
tangga untuk lahan kering akan sangat tergantung dari ketersediaan pakan guna
pemenuhan kebutuhan ternak itu sendiri, usaha penggemukan sapi potong
memerlukan pakan dengan kwantitas yang cukup dengan kualitas yang baik
secara kontinyu. Pemberian konsentrat sebagai pakan penguat biasanya
dilakukan terbatas oleh petani yang memiliki tingkat kemampuan ekonomi
yang baik. Akibatnya secara umum produktivitas sapi potong yang dipelihara
petani di pedesaan menjadi rendah (Putu Situmorang. dkk, 1998).
Menurut
Abidin (2006) sapi potong adalah jenis sapi khusus dipelihara untuk
digemukkan karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan
kualitas daging cukup baik. Sapi-sapi ini umumnya dijadikan sebagai sapi
bakalan, dipelihara secara intensif selama beberapa bulan, sehingga diperoleh
pertambahan bobot badan ideal untuk dipotong. Ciri-ciri sapi pedaging adalah
tubuh besar, berbentuk persegi empat atau balok, kualitas dagingnya
maksimum, laju pertumbuhan cepat, cepat mencapai dewasa, efisiensi
pakannya tinggi, dan mudah dipasarkan.
C. Analisis Finansial
Analisis usaha mutlak dilakukan apabila seseorang hendak memulai
usaha. Analisis usaha dilakukan untuk mengukur atau menghitung apakah
usaha tersebut menguntukan atau merugikan. Analisis usaha memberikan
gambaran kepada peternak untuk melakukan perencanaan suatu usaha. Analisis
usaha diperlukan beberapa asumsi dasar dan bisa berubah sesuai dengan
perkembangan waktu yang terjadi (Supriadi, 2009).
Analisis SWOT dapat diidentifikasi terdapat 4 (empat) strategi, yaitu:
pertama, strategi SO yang merupakan strategi untuk menggunakan semua
kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Kedua, strategi
WO yang merupakan strategi mengatasi semua kelemahan dengan
memanfaatkan peluang yang ada. Ketiga, strategi ST yang merupakan strategi
menggunakan semua kekuatan untuk menghindari dari semua ancaman.
Keempat, strategi WT yang merupakan strategi menekan semua kelemahan dan
mencegah semua ancaman (Rahmana, 2012).
Total biaya merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu
usaha ternak. Biaya ini terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap atau biaya
variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan untuk sarana produksi
dan berkali-kali dapat dipergunakan, biaya tetap ini antara lain berupa lahan
usaha, bagunan kandang, peralatan, upah tenaga kerja dan sarana transportasi
(Siregar, 2008)
BAB III
MATERI DAN METODE
A. Materi Praktikum
Materi yang digunakan pada pratikum Pengelolaan Usaha Peternakan
adalah alat tulis, dokumentasi dan buku pratikum Pengelolaan usaha
Peternakan.
B. Waktu dan Tempat
Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan Sapi Potong/Kerja dilaksanakan
pada hari Selasa tanggal 13 Mei 2019 di CV. Lembu Aryo Farm, Boyolali,
Jawa Tengah.
C. Jenis Data
Data yang digunakan dalam praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan ini
adalah data primer. Data Primer merupakan data yang diperoleh secara
langsung dari narasumber. Data primer disebut juga sebagai data utama atau
asli jadi harus mengalami interkasi wawancara secara langsung.
Data yang digunakan dalam laporan ini diperoleh dari:
1. Wawancara dengan cara berdialog dan tanya jawab dengan narasumber
(manajer/pengelola) mengenai usaha peternakan rakyat Sapi Potong/Kerja.
2. Observasi yaitu pengenalan langsung tentang lokasi pelaksanaan kegiatan
untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai Usaha peternakan rakyat
Sapi Potong/Kerja.
3. Pencatatan data-data dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dan
mendukung kegiatan praktik di lapangan.
4. Studi Pustaka yaitu kegiatan yang merupakan pelengkap dan pembanding
dalam pemecahan masalah yang dibahas.
D. Metode Pelaksanaan
Praktikum dilaksanakan dengan mengunjungi Usaha peternakan rakyat
di bidang Sapi Potong/Kerja, kemudian praktikum dimulai dengan melakukan
wawancara dengan pemilik peternakan rakyat sapi potong/kerja dan setelah
melakukan wawancara kemudian mencatat hasil wawancara dan mengisi
kuesioner praktikum yang telah ada
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN