Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAAN USAHA PETERNAKAN

DI USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG CV. LEMBU ARYO FARM


BOYOLALI

Disusun Oleh:

Millati Jaisyul’usrah Sirojd


H.0516049

LABORATORIUM SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN


PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGELOLAAN USAHA PETERNAKAN

DI USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG CV. LEMBU ARYO FARM


BOYOLALI

Disusun Oleh :

Millati Jaisyul’usrah Sirojd


H.0516049

Telah diterima dan disetujui

Pada tanggal ...... Juni 2019

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Pengelolaan Usaha Peternakan Assisten

Sutrisno Hadi Purnomo S.Pt., M.Si., Ph.D. Endah Satiti


NIP 196805052006041001 NIM H0515029

Mengetahui,
Ketua Lab. Sosek Peternakan

Ayu Intan Sari, S.pt., M.Sc


NIP. 19821103 200501 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kasih
dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum Pengelolaan
Usaha Peternakan. Penyusunan hasil praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan ini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Usaha Peternakan.
Ucapan terima kasih tak lupa penyusun sampaikan kepada :
1. Kepala Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta Dr. Ir. Eka Handayanta M.P.
2. Sutrisno Hadi Purnomo S.Pt., M.Si., Ph.D. selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Pengelolaan Usaha Peternakan
3. Tim Asisten yang telah memberi dukungan, sekaligus bimbingan selama
pelaksanaan praktikum hingga akhir penyusunan laporan ini.
4. Orang tua tercinta yang tak pernah berhenti berdoa dan memberi dukungan.
5. Teman-teman dan semua pihak yang turut membantu dalam proses penyusunan
laporan praktikum Kewirausahaan ini.
Dalam pembuatan laporan ini penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangannya, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Juni 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL........................................................................................ v
I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
A.Latar Belakang.................................................................................. 1
B.Tujuan................................................................................................ 2
C.Manfaat.............................................................................................. 2
II.TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
A. Peruhaan Peter.................................................................................... 3
B. Ayam Petelur ..................................................................................... 3
C. Analisis Finansial............................................................................... 4
III.MATERI DAN METODE........................................................................ 6
A. Materi Praktikum ............................................................................... 6
B. Waktu dan Tempat............................................................................ 6
C. Jenis Data............................................................................................ 6
D. Metode Pelaksanaan .......................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 7
A. Hasil dan Analisis Data ..................................................................... 7
B. Pembahasan........................................................................................ 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 15
A. Kesimpulan ...................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 16
LAMPIRAN...................................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai Penyusutan Alat....................................................................... 8


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi pembangunan peternakan mempunyai prospek yang baik
dimasa depan, kaena permintaan bahan-bahan yang berasal dari ternak akan
terus meningkat seiring dengan permintaan jumlah penduduk, pendapatan dan
kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan bergizi tinggi sebagai
pengaruh dari naiknya tingkat pendidikan rata-rata penduduk (Santosa, 1997).
Pembangunan dan pengembangan tersebut diantaranya, yaitu meliputi
pembangunan dibidang pertanian. Sebagai contoh, yaitu pembangunan
dibidang peternakan. Banyak peternakan di pedesaan yang memperhatikan
masalah pertumbuhan ternak dan mengabaikan masalah ekonomi perusahaan.
Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya
penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomis tinggi
dan penting artinya di dalam kehidupan masyarakat. Seekor atau kelompok
ternak sapi bisa menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama sebagai
bahan makanan berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya seperti pupuk
kandang, kulit, tulang dan lain sebagainya. Keunggulan lain, protein daging
sapi lebih mudah dicerna ketimbang yang berasal dari nabati, Protein yang
terkandung di dalam sapi, seperti halnya susu dan telur, sangat tinggi mutunya,
pada daging sapi terdapat pula beberapa jenis mineral, vitamin dan kandungan
asam amino esensial yang lengkap dan seimbang.
Hal ini untuk mengidentifikasi pola pengembangan peternakan rakyat
yang mempunyai skala usaha yang ekonomis dan mampu memberikan
kontribusi pendapatan keluarga yang cukup memadai, mengarah pada
pengembangan agribisnis peternakan, bukan hanya sebagai usaha sampingan.
Usaha ternak rakyat diharapkan menjadi pendapatan utama rakyat peternak dan
dapat memenuhi kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga peternak,
seperti pada kegiatan ekoonomi keluarga lainnya dan bahkan mengarah pada
usaha peternakan keluarga.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan ini yaitu
1. Mengetahui usaha peternakan sapi potong/kerja.
2. Mengetahui pengelolaan dari usaha sapi potong/kerja yang dijalankan.
3. Mengetahui kendala dari usaha sapi potong/kerja.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan ini
1. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu Pengelolaan
Usaha Peternakan terutama dalam bidang peternakan sapi potong/kerja.
2. Mampu memanfaatkan sumber daya lokal yang berjiwa bahari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Perusahaan Peternakan
Corak usaha tani, kegiatan usaha ternak di Indonesia, telah berkembang
4 tipologi usaha, yaitu usaha tani ternak sebagai usaha sambilan, yaitu petani
ternak mengusahakan berbagai macam komoditi terutama tanaman pangan,
dimana mencukupi kebutuhan sendiri dengan tingkat pendapatan dari usaha
tani ternak kurang dari 30%. Usaha tani ternak sebagai cabang usaha, yaitu
petani ternak mengusahakan pertanian campuran (mixed farming) dengan
pendapatan dan budidaya ternak 30-70% (semi komersial). Usaha tani ternak
sebagai usaha pokok, yaitu petani ternak mengusahakan ternak sebagai usaha
tetap (single commodity) dengan tingkat pendapatan dari ternak sekitar 70-
100%. Usaha tani ternak sebagai usaha industri, yaitu peternak mengusahakan
ternak sebagai industri komoditas ternak secara khusus (specialized farming)
dengan tingkat pendapatan 100% dari usaha ternak pilihan (Saragih, 2000).
Pengelolaan usaha tani pada hakikatnya akan dipengaruhi oleh perilaku
petani yang mengusahakan. Perilaku tersebut tergantung dari banyak faktor.
Faktor yang mempengaruhi diantaranya: watak, suku dan kebangsaan dari
petani itu sendiri, tingkat kebudayaan bangsa dan masyarakatnya, dan juga dari
kebijaksanaan pemerintah (Tohir, 1991).
Ternak sebagai komoditas, sekelompok ternak yang dihasilkan dari
turunan ternak sumberdaya melalui suatu perkawinan tertentu atau kelompok
ternak yang telah terpilih melalui satu jalur perkawinan tertentu atau seleksi
genetis tertentu berdasarkan ciri-ciri karakteristk yang diunggulkan. Ternak
komoditas berfungsi menghasilkan bakalan unggul. Contoh kelompok ini
adalah ayam ras GPS (Grand Parent Stock). Ternak sebagai penghasil produk
adalah kelompok ternak yang berfungsi menghasilkan daging, susu, telur
secara efisien. Contoh kelompok ini adalah sapi bakalan impor, ayam ras
pedaging, ayam petelur dan lain-lain (Yusdja dan Ilham, 2006).
Di indonesia merupakan negara tropis sehingga sangat baik untuk
beternak ternak potong apalagi saat ini masyarakat indonesia tahun ketahun
meningkat jumlah penduduk sehingga akan konsumsi daging semakin
meningkat dan menyebabkan konsumsi dagingimpor karena selera konsumen
untuk meningkatkan kualitas gizi dan mencerdaskan rakyat.
Tujuan utama dari usaha ternak adalah mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya, baik berupa uang maupun berwujud hasil. Usaha ternak bisa
digolongkan menjadi dua: Hasil Pokok, yaitu dapat berupa makanan seperti :
daging, susu, dan telur. Hasil Ikutan (by product), pada umumnya, dari usaha
ternak, kecuali memberikan hasil utama, juga memberikan hasil sampingnya
yang bisa dimanfaatkan antara lain: Pupuk, dari hewan ternak menyusui dan
unggas dapat diperoleh kotorannya yang sangat besar manfaatnya bagi usaha
pertanian. Kulit untuk sepatu, tas, alat musik dan wayang (Sihombing, 2006).
B. Sapi Potong/Kerja
Industri peternakan sapi potong sebagai suatu kegiatan agribisnis
mempunyai cakupan yang sangat luas. Rantai kegiatan tidak terbatas pada
kegiatan produksi di hulu tetapi juga sampai kegiatan bisnis di hilir dan semua
kegiatan bisnis pendukungnya. Kita memimpikan mempunyai suatu industri
peternakan sapi potong yang tangguh dalam arti sebagai suatu industri
peternakan yang mempunyai daya saing yang tinggi dan mampu secara mandiri
terus tumbuh berkembang di era persaingan dalam ekonomi pasar global
(Santosa, 1995).
Keberhasilan dan keberlanjutan dari usaha peternakan skala rumah
tangga untuk lahan kering akan sangat tergantung dari ketersediaan pakan guna
pemenuhan kebutuhan ternak itu sendiri, usaha penggemukan sapi potong
memerlukan pakan dengan kwantitas yang cukup dengan kualitas yang baik
secara kontinyu. Pemberian konsentrat sebagai pakan penguat biasanya
dilakukan terbatas oleh petani yang memiliki tingkat kemampuan ekonomi
yang baik. Akibatnya secara umum produktivitas sapi potong yang dipelihara
petani di pedesaan menjadi rendah (Putu Situmorang. dkk, 1998).
Menurut
Abidin (2006) sapi potong adalah jenis sapi khusus dipelihara untuk
digemukkan karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan
kualitas daging cukup baik. Sapi-sapi ini umumnya dijadikan sebagai sapi
bakalan, dipelihara secara intensif selama beberapa bulan, sehingga diperoleh
pertambahan bobot badan ideal untuk dipotong. Ciri-ciri sapi pedaging adalah
tubuh besar, berbentuk persegi empat atau balok, kualitas dagingnya
maksimum, laju pertumbuhan cepat, cepat mencapai dewasa, efisiensi
pakannya tinggi, dan mudah dipasarkan.
C. Analisis Finansial
Analisis usaha mutlak dilakukan apabila seseorang hendak memulai
usaha. Analisis usaha dilakukan untuk mengukur atau menghitung apakah
usaha tersebut menguntukan atau merugikan. Analisis usaha memberikan
gambaran kepada peternak untuk melakukan perencanaan suatu usaha. Analisis
usaha diperlukan beberapa asumsi dasar dan bisa berubah sesuai dengan
perkembangan waktu yang terjadi (Supriadi, 2009).
Analisis SWOT dapat diidentifikasi terdapat 4 (empat) strategi, yaitu:
pertama, strategi SO yang merupakan strategi untuk menggunakan semua
kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Kedua, strategi
WO yang merupakan strategi mengatasi semua kelemahan dengan
memanfaatkan peluang yang ada. Ketiga, strategi ST yang merupakan strategi
menggunakan semua kekuatan untuk menghindari dari semua ancaman.
Keempat, strategi WT yang merupakan strategi menekan semua kelemahan dan
mencegah semua ancaman (Rahmana, 2012).
Total biaya merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu
usaha ternak. Biaya ini terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap atau biaya
variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan untuk sarana produksi
dan berkali-kali dapat dipergunakan, biaya tetap ini antara lain berupa lahan
usaha, bagunan kandang, peralatan, upah tenaga kerja dan sarana transportasi
(Siregar, 2008)
BAB III
MATERI DAN METODE

A. Materi Praktikum
Materi yang digunakan pada pratikum Pengelolaan Usaha Peternakan
adalah alat tulis, dokumentasi dan buku pratikum Pengelolaan usaha
Peternakan.
B. Waktu dan Tempat
Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan Sapi Potong/Kerja dilaksanakan
pada hari Selasa tanggal 13 Mei 2019 di CV. Lembu Aryo Farm, Boyolali,
Jawa Tengah.
C. Jenis Data
Data yang digunakan dalam praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan ini
adalah data primer. Data Primer merupakan data yang diperoleh secara
langsung dari narasumber. Data primer disebut juga sebagai data utama atau
asli jadi harus mengalami interkasi wawancara secara langsung.
Data yang digunakan dalam laporan ini diperoleh dari:
1. Wawancara dengan cara berdialog dan tanya jawab dengan narasumber
(manajer/pengelola) mengenai usaha peternakan rakyat Sapi Potong/Kerja.
2. Observasi yaitu pengenalan langsung tentang lokasi pelaksanaan kegiatan
untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai Usaha peternakan rakyat
Sapi Potong/Kerja.
3. Pencatatan data-data dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dan
mendukung kegiatan praktik di lapangan.
4. Studi Pustaka yaitu kegiatan yang merupakan pelengkap dan pembanding
dalam pemecahan masalah yang dibahas.
D. Metode Pelaksanaan
Praktikum dilaksanakan dengan mengunjungi Usaha peternakan rakyat
di bidang Sapi Potong/Kerja, kemudian praktikum dimulai dengan melakukan
wawancara dengan pemilik peternakan rakyat sapi potong/kerja dan setelah
melakukan wawancara kemudian mencatat hasil wawancara dan mengisi
kuesioner praktikum yang telah ada
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Analisa Data


1. Identitas Responden
a. Nama : Hadi Prabowo
b. Umur : 22 tahun
c. Pendidikan akhir : S1 Peternakan
d. Pengalaman beternak : 4 tahun di peternakan sapi potong
e. Jumlah tanggungan keluarga :-
f. Alamat : Jl. Merdeka no. 58 RT 02 RW 01
Sumberrejo, Wawaikarya, Lampung
Timur, Lampung.
2. Status Usaha
Status usaha ternak di CV. Lembu Aryo Farm Boyolali merupakan milik
sendiri yang beralamat di Jl. Boyolali – Musuk, Dusun 3, Winong, Boyolali, Jawa
Tengah.
3. Penerimaan
a. Keadaan Ternak
- Jenis/ bangsa ternak : Simental, Limousin, Ongol, Madura
- Kondisi fisik ternak secara umum : Baik
- Keadaan Ternak :
Tabel 1. Keadaan Ternak di CV. Lembu Aryo Farm Boyolali
Jenis kelamin Umur
Identitas Ternak Asal Ternak
dan Jumlah (tahun)
Simental
Jantan (223
Limousine 2 A
ekor)
Peranakan Ongole
Betina (20
Simental 2 A
ekor)
Sumber: Laporan Sementara Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan 2019
Keterangan:
Asal Ternak A: Sudah sejak awal tahun
B:Kelahiran pada tahun yang bersangkutan
C: Pembelian pada tahun yang bersangkutan
b. Kenaikan Nilai Ternak
Tabel 2. Kenaikan Nilai Ternak di CV. Lembu Aryo Farm Boyolali
Identitas Nilai awal Nilai akhir tahun Kenaikan/penurunan
Identitas
Ternak tahun (Rp) (Rp) nilai (Rp)
Simental 16.450.000,00 24.750.000,00 8.300.000,00
Jantan
(223 Limousin 15.275.000,00 20.250.000,00 4.975.000,00
ekor) 3.900.000,00
PO 14.100.000,00 18.000.000,00
Betina
(20 Simental 12.600.000,00 18.000.000,00 5.400.000,00
ekor)
Jumlah 58.425.000,00 81.000.000,00 22.575.000,00
Sumber: Laporan Sementara Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan 2019
c. Penjualan Ternak
Peternak menjual ternak pada tahun ini sebanyak 287 ekor.
Tabel 3. Penjualan Ternak di CV. Lembu Aryo Farm Mei 2018 -Mei 2019
Nilai awal Nilai jual Hasil penjualan
No. Identitas Ternak
tahun (Rp) (Rp) (Rp)
1. Simental
0,00 24.750.000,00 3.118.500.000,00
(126 ekor)
2. Limousin
0,00 20.250.000,00 1.822.500.000,00
(90 ekor)
3. PO
0,00 18.000.000,00 1.278.000.000,00
(71 ekor)
Jumlah 0,00 63.000.000,00 6.219.000.000,00
Sumber: Laporan Sementara Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan 2019
d. Upah Kerja Ternak
Ternak di CV. Lembu Aryo Farm Boyolali tidak digunakan untuk
tenaga kerja, melainkan digunakan untuk penggemukan (feedlot) dan dijual.
e. Produksi Pupuk Kandang
1) Penjualan feses kering selama satu tahun
a) Jumlah feses rata-rata 10.950 kg/ekor/hari.
b) Harga feses kering Rp850.000,-/truck/dam
c) Jumlah feses kering sebanyak 309 dam.
d) Penjualan feses kering : Rp850.000,- x 309 dam
: Rp262.650.000,-
2) Penjualan feses basah selama satu tahun
a) Jumlah feses basah 187 dam.
b) Harga feses basah Rp650.000,-/truck/dam
c) Penjualan feses basah : Rp650.000,- x 187 dam
: Rp121550.000,-
f. Kematian Ternak
Kematian ternak di CV. Lembu Aryo Farm Boyolali pada tahun ini
(dihitung dari Mei 2018 - Mei 2019) sebanyak 7 ekor. Nilai ternak yang mati
yaitu Rp 77.000.000.
g. Reakapitulasi Penerimaan
- Kenaikan nilai ternak : Rp 28.675.000,-
- Hasil penjualan ternak : Rp 6.219.000,-
- Hasil penjualan feses kering : Rp 262.650.000,-
- Hasil penjualan feses basah : Rp 121.550.000,-
- Upah kerja ternak : Rp 0,-
Jumlah (a) : Rp 6.631.875.000,-
- Kematian ternak : Rp 77.000.000,-
- Penyusutan ternak : Rp 0,-
Jumlah (b) : Rp 77.000.000,-
Total penerimaan: (a-b) : Rp 6.554.875.000,-
4. Pengeluaran
a. Penyusutan Modal
Tabel 4. Penyusutan Modal di CV. Lembu Aryo Farm Januari-Mei 2019
No
Jenis modal NB (Rp) NS (Rp) N (tahun) P (RP/Tahun)
.
1. Kandang 1.500.000.000,00 300.000.000,00 15 80.000.000,00
2. Truck 400.000.000,00 100.000.000,00 5 60.000.000,00
3. Pick up 200.000.000,00 50.000.000,00 5 30.000.000,00
Jumlah 2.100.000.000,00 450.000.000,00 20 170.000.000,00
Sumber: Laporan Sementara Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan 2019
b. Bunga Modal
NB+NS
Bunga modal= x suku bunga bank
2
Rp2.100.000.000,- + 450.000.000,-
= x 12,5%
2
= Rp159.375.000,-
c. Sewa Lahan dan Biaya Pajak (PBB)
1) Peternak tidak menyewa lahan untuk usaha ternaknya.
2) Luas lahan usaha 1,5 ha.
3) Biaya pajak banguan Rp0,-
d. Tenaga Kerja
1) Keadaan Tenaga Kerja
Tabel 5. Keadaan Tenaga Kerja di CV. Lembu Aryo Farm Boyolali
No
Jenis tenaga kerja Jumlah (orang) Asal Tenaga Kerja Keterangan
.
1. Laki-laki 4 Luar Keluarga -
2. Perempuan 1 Luar Keluarga -
3. Anak anak 0 - -
Jumlah 5 -
Sumber: Laporan Sementara Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan 2019
2) Upah Tenaga Kerja
Upah tenaga kerja adalah Rp. 1.750.000,-/orang/bulan
3) Pencurahan Tenaga Kerja
- Pekerjaan yang dilakukan sehari-hari
 Membersihkan kandang : 2 jam
 Memberi makan ternak : 5 jam
 Memandikan ternak : 0 jam
 Merumput : 2 jam
- Total pencurahan kerja efektif : 9 jam
e. Pakan Ternak
a. Hijauan, Jerami kering, pemberian 7 kg/hari/ekor.
1) Jerami kering : Rp275.000,-/truck/hari
2) Total biaya : Rp275.000,- x 365 hari
: Rp100.375.000,-
b. Pakan konesntrat
Ternak diberikan pakan tambahan konsentrat yang di ransum sendiri,
bahan pakan berupa kulit kopi, kulit kedelai, bekatul, pollard, bungkil sawit.
Pemberian pakan tambahan konsentrat sebanyak 12 kg/hari.
Harga pakan tambahan:
- Kulit kopi : Rp2.500,-/kg
- Kulit kedelai : Rp800,-/kg
- Bekatul : Rp6.000,-/kg
- Pollard : Rp6.200,-/kg
- Bungkil sawit : Rp2.100,-/kg
Harga pakan konsentrat setelah dicampur Rp2.500,-/kg.
Total biaya : Rp2.500,- x 12 kg x 223 ekor x 365 hari
: Rp2.441.850.000,-
f. Obat-obatan dan Pemeliharaan Ternak
a. Ternak yang dipelihara peternak pernah mengalami ganguang penyakit.
b. Jenis penyakit yang pernah menyerang adalah gangguan saluran
pencernaan, pincang, kaki melengkung dan keracunan.
c. Cara pengobatan:
- Gangguan saluran pencernaan
Ternak yang mengalami gangguan saluran pencernaan tidak diberikan
pengobatan, tetapi ternak akan dipotong.
- Pincang
Ternak yang pincang akan diberikan terapi obat sulfidon, vitamin B-
complex dan B1.
- Kaki melengkung
Ternak yang kakinya melengkung tidak diberikan pengobatan, tetapi
ternak akan dijual atau dipotong.
- Keracunan
Ternak yang mengalami keracunan akan diberikan terapi Betadril dan
vitamin B1.
d. Peternak menyediakan persediaan obat-obatan untuk ternak.
e. Jenis obat-obatan yang disediakan adalah Betadril.
f. Biaya persediaan obat-obatan yang disediakan adalah Rp750.000,-/tahun
g. Biaya perawatan kesehatan dalam satu tahun adalah Rp9.600.000,-/tahun.
g. Perkawinan Ternak
a. Peternak mengawikan ternak dengan kawin alam dan IB.
b. Pejantan yang digunakan untuk kawin alam dari bauran disetiap pen
sehingga tidak ada pejantan khusus.
c. Kawin ternak dengan IB biayanya Rp70.000,-/IB.
d. S/C = 1, IB dilakukan sebanyak 1-2 kali sampai terjadi kebuntingan
sehingga rata-rata S/C adalah 1.
h. Lain-lain
Tabel 6. Biaya lainnya dalam satu tahun
No. Keterangan Biaya (Rp)
1. Biaya rehabilitasi 35.000.000,00
2. Biaya bahan bakar 109.000.000,00
3. Biaya pemasaran 0,00
4. Biaya transportasi 72.000.000,00
Total 216.500.000,00
Sumber: Laporan Sementara Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan 2019
i. Rekapitulasi Biaya
Tabel 7. Reakpitulasi biaya
No. Keterangan Biaya (Rp)
1. Penyusutan 170.000.000,00
2. Sewa lahan 0,00
3. Bunga modal 158.375.000,00
4. Tenaga kerja 105.000.000,00
5. Pakan ternak 2.542.225.000.00
6. Obat-obatan ternak 750.000,00
7. Perkawinan ternak 9.600.000,00
8. Biaya lain-lain 216.500.000,00
Total 3.203.450.000,00
Sumber: Laporan Sementara Praktikum Pengelolaan Usaha Peternakan 2019
5. Pendapatan Bersih
Pendapatan = Total peneriman – total biaya
= Rp6.554.895.000,- - Rp3.203.450.000,-
= Rp3.351.425.000,-
6. Efisiensi Ekonomi
R/C = Total Penerimaan
Total biaya
= Rp6.554.895.000,-
Rp3.203.450.000,-
= 2,046
7. Efisiensi Kerja
EK = Total Penerimaan
Pencurahan Kerja/jam
= Rp6.554.895.000,-
9 jam
= 728.319.444

8. Kendala Yang Dihadapi Peternak


a. Sulitnya bahan pakan yang akan digunakan pada musim tertentu
b. Kurangnya fasilitas pengolahan limbah sehingga limbah hanya ditumpuk pada
lahan kosong yang ada
c. Kurangnya ketersediaan air sehingga perlu biaya pembelian air untuk setiap
harinya
d. Sulitnya mendapatkan bibit yang diinginkan pada pasaran yang ada.

Anda mungkin juga menyukai