CIOMAS
ADISATWA, KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMUR
Oleh :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Mengetahui: Menyetujui:
Universitas Brawijaya Pembimbing Utama,
Fakultas Peternakan
Program Studi Peternakan
Ketua,
Mengetahui:
Universitas Brawijaya
Fakultas Peternakan
Wakil Dekan I
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan anugerah-Nya
penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Manajemen
Pemotongan Ayam Broiler di PT. Ciomas Adisatwa, Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Timur”.
Penyusunan proposal ini tidak terlepas dari bantuan pihak lain, oleh karena
itu kami ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Orang tua penulis atas doa dan dukungannya baik secara moril maupun
materil.
2. Dr. Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc,M.Sc. selaku Pembimbing penulis dalam
pemberian masukan dan saran.
3. Prof. Dr.Sc.Agr. Ir. Suyadi, MS.,IPU. selaku Dekan Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya yang telah banyak membina dan memberikan
dukungan untuk kelancaran proses studi.
4. Dr. Ir. Agus Susilo, S.Pt.,MP.,IPM. selaku Ketua Program Studi Ilmu
Peternakan yang telah banyak membina kelancaran proses studi.
Proposal ini merupakan syarat untuk pengajuan tempat penelitian di PT.
Ciomas Adisatwa, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Penulis mengharapkan saran
dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya proposal
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan
di lapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap pihak PT. Ciomas Adisatwa dapat memberikan
kesempatan serta menempatkan penulis sesuai dengan disiplin ilmu dan
ketrampilan yang penulis miliki.
Penulis
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Analisis Situasi..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian.....................................................................................2
1.4.1 Mahasiswa..................................................................................................2
1.4.2 Perguruan Tinggi........................................................................................2
1.4.3 Instansi Swasta...........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Rumah Pemotongan Ayam...............................................................................4
2.2 Teknik Pemotongan Ayam................................................................................5
2.3 Persiapan Pemotongan Ayam...........................................................................6
2.4 Proses pemotongan ayam..................................................................................7
2.4.1 Pemingsanan (stunning).............................................................................7
2.4.2 Penyembelihan Halal..................................................................................8
2.5 Pasca Pemotongan.............................................................................................9
2.5.1 Pencelupan Air Panas.................................................................................9
2.5.2 Pencabutan Bulu.........................................................................................9
2.5.3 Pengeluaran Organ Dalam........................................................................10
2.5.4 Penyimpanan Karkas................................................................................10
2.5.5 Pemotongan Karkas..................................................................................10
2.5.6 Pengemasan dan Pelabelan.......................................................................11
v
2.5.7 Pendinginan dan Penyimpanan Produk....................................................11
BAB III METODE DAN KEGIATAN...............................................................13
3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan.......................................................................13
3.2 Khalayak Sasaran........................................................................................13
3.3 Metode Penelitian dan Pengambilan Data..................................................13
3.3.1 Data Primer..........................................................................................13
3.3.2 Data Sekunder......................................................................................13
3.4 Analisa Hasil Kegiatan................................................................................14
3.5 Jadwal Kegiatan..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
LAMPIRAN..........................................................................................................18
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sejarah singkat dari PT. Ciomas Adisatwa adalah salah satu bagian
terpenting dari rentetan perusahaan terintegrasi yang bergerak dibidang
commercial farm. Di bawah naungan PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk.
Perusahaan ini berkembang pesat beriringan dengan kemajuan dunia peternakan
khususnya unggas. Perkembangan bisnis ini yang telah menjadikan PT. Ciomas
Adisatwa menjadi salah satu perusahaan penyedia protein hewani di indonesia.
Penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian di perusahaan PT. Ciomas
Adisatwa untuk menimba ilmu yang berkaitan dengan manajemen pemotongan
ayam broiler sebagai bekal pada saat memasuki dunia kerja, dan penulis sangat
yakin dengan perusahaan ini akan bisa membawa penulis untuk lebih mendalami
ilmu peternakan khususnya pada bidang perunggasan dan dapat membimbing
penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat.
1.3 Tujuan
Kegiatan penelitian ini betujuan:
a. Untuk mengetahui manajemen pemotongan ayam broiler meliputi aspek
Teknik pemotongan, proses lanjut, dan proses penyimpanan yang
diterapkan di PT. Ciomas Adisatwa, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
1.4.1 Mahasiswa
a. Meningkatakan wawasan keilmuan tentang situasi dalam dunia kerja.
b. Menumbuhkan rasa tanggung jawab profesi di dalam diri mahasiswa
melalui penelitian.
c. Memberi ketrampilan kepada mahasiswa sebelum masuk di dunia
kerja.
d. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan yang terjadi pada industri
peternakan.
2
a. Perguruan tinggi akan lebih terarah dalam pendidikan kepada
mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi
mahasiswa dengan instansi, sehingga kurikulum perguruan tinggi
dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan.Mempercepat dan
meningkatkan kerjasama antara perguruan tinggi dengan instansi
tempat Penelitian.
b. Mempromosikan keberadaan akademik di tengah-tengah dunia kerja.
c. Tolak ukur pencapaian kinerja program studi khususnya untuk
mengevaluasi hasil pembelajaran oleh instansi tempat Penelitian.
d. Dosen memperoleh berbagai kasus berharga yang dapat digunakan
sebagai contoh dalam proses pendidikan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
material handling dan perpindahan bahan yang diproses. hal ini akan
meminimalkan total cost dari pelaksanaan proses produksi. (Supartono, dkk,2010)
6
stunning gun, dengan pembiusan serta dengan menggunakan arus listrik.
(Abubakar, 2003)
Sebelum dipotong ayam diistirahatkan selama 12-24 jam tergantung iklim,
jarak antara asal ayam dengan rumah potong, dan jenis transportasi.
Pengistirahatan dimaksudkan agar ayam tidak stress, darah dapat keluar sebanyak
mungkin saat dipotong, dan cukup energi sehingga proses rigor mortis
berlangsung secara sempurna. Pada dasarnya ada dua cara untuk mengistirahatkan
ayam sebelum disembelih, yaitu dengan dipuasakan dan tanpa dipuasakan.
Maksud dipuasakan adalah untuk memperoleh bobot tubuh kosong dan untuk
mempermudah proses penyembelihan khususnya ayam yang liar. (Abubakar,
2003)
Tahapan pertama sebelum pemotongan dilakukan pengecekan terhadap
status kesehatan dan asal ayam kemudian diistirahatkan untuk mengurangi stress
akibat transportasi, 100 penimbangan, pemeriksaan ante mortem serta
penggantungan ayam. Setelah penggantungan ayam, dilakukan pemingsanan
dengan aliran listrik melalui air yang mengalir dengan tegangan 15-25 volt, dan
daya 0,1-0,3 ampere selama 5-10 detik. Tujuan dilakukan pemingsanan adalah
untuk mengurangi penderitaan, memudahkan dalam penyembelihan,
meningkatkan pengeluaran darah (>45%). Kriteria ayam tersebut pingsan adalah
leher dan sayap terkulai,mata terbuka lebar dan kaki kaku. (Kadek, 2017)
Pemotongan Ayam dengan pemingsanan dilakukan dengan air yang dialiri
listrik 15 sampai 25 volt, 0,1 sampai 0,3 ampere 5 sampai 10 detik pada ayam
yang akan dipotong seperti yang dilakukan oleh RPA PT Daghsap Endurance.
Tujuan pemingsanan tersebut untuk membuat ayam tidak sadar sebelum
dilakukan penyembelihan, sehingga dapat mengurangi rasa sakit (aspek
kesejahteraan hewan), mempermudah proses penyembelihan, mengurangi
kepakan sesaat setelah penyembelihan agar mengurangi munculnya bintik-bintik
darah pada karkas dan mempercepat proses pengeluaran darah. (Edi Suryanto,
dkk. 2016)
8
penyembelihan secara syar’i, dan memiliki keahlian dalam
penyembelihan. (Solek,2017)
Penyembelihan yang dilakukan sudah sesuai dengan syariat
islam yaitu dengan menghadapkan sapi ke arah kiblat kemudian
membaca lafadz basmallah atau bismillahi Allahu akbar sebelum
pisau memotong tiga saluran di leher. Pemotongan dilakukan
dengan memutus tiga saluran yaitu saluran nafas, saluran
pencernaan dan saluran darah. (Suryanto.dkk,2016).
Modernisasi industri pengolahan pangan tak ayal mendatangkan efek
domino, di samping mendatangkan berbagi kemudahan, di sisi lain juga
melahirkan problem tersendiri khususnya bagi umat Islam, yakni dalam hal
belum adanya jaminan dan kepastian hukum tentang produk pangan halal.
Penyebabnya di antaranya ialah karena kurangnya informasi dan peraturan
tentang system jaminan produk halal, sertifikasi halal dan tanda halal,
sehingga masih sangat sedikit produsen dalam maupun luar negeri yang sadar
terhadap urgensi sertifikasi dan labelisasi pangan halal. Tanda halal yang
sudah ada pun sering disalahgunakan oleh pelaku usaha, demi untuk menarik
minat konsumen. (Bahruddin,2010).
Peran dari pemerintah terkait peningkatan sektor industri halal tidak
hanya dititik beratkan pada hasil keputusan atau undang-undang saja, terdapat
langkah dan strategi yang dapat dilakukan mulai dini yaitu dengan keterkaitan
pihak industri-industri dan pelaku-pelaku usaha sehingga dapat
mengembangkan industri halal ini. (rahmawati,2018).
9
broiler diletakan didalamnya bulu-bulu akan terkait dan tercabut dari
permukaannya (Metia, 2016).
Pencabutan bulu dapat dilakukan dengan menggunakan dua macam
cara dengan menggunakan mesin (plucker) dan secara manual menggunakan
tangan prinsip yang harus diperhatikan dalam proses ini adalah mesin plucker
harus terjaga kebersihannya. Jari-jari karet plucker harus diganti secara
berkala, dan segera menggani ketika jari-jari kare ada yang patah. Pencucian
dan desinfeksi terhadap mesin juga harus rutin dilakukan setelah proses
pencabutan bulu selesai karena sifat bulu ayam yang kotor, sehingga
kemungkinan terjadinya pencemaran dapat dihindari (Ditjennak, 2010).
Setelah pencabutan bulu kemudian di masukkan dalam air dingin agar
kulit tidak rusak (Abubakar, 2003).
10
2.5.5 Pemotongan Karkas
Karkas unggas adalah bagian dari ternak unggas yang diperoleh
dengan cara disembelih secara halal dan benar, dicabuti bulunya, dikeluarkan
jeroan dan abdominalnya, dipotong kepala dan leher serta kedua kakinya
sehingga aman, dan layak dikonsumsi oleh manusia (permentan, 2009).
Paha merupakan salah satu bagian potongan karkas yang disebut
potongan komersial. Paha terdiri dari dua bagian, yaitu paha bagian atas dan
bagian bawah. Paha bagian atas adalah bagian karkas yang dipotong dari
perbatasan persendian paha (femur), sedangkan paha bagian bawah dipotong
dari batas persendian tulang kering (tibia) (Resnawati, 2004). Potongan
potongan tubuh ayam dan bagian bagian dapat dilihat pada gambar berikut:
11
didapat oleh masyarakat dibandingkan dengan kemasan plastik Wrap.
(Irawati dan Hanurawaty, 2014)
12
BAB III
METODE DAN KEGIATAN
Minggu ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5
Pengenalan lokasi Peternakan PT Ciomas
1 √
Adisatwa, Sidoarjo
2 Konsultasi dan Pembimbingan Penelitian √ √
3 Penelitian √ √ √ √
4 Penulisan Laporan dan Evaluasi Kegiatan √ √ √
14
DAFTAR PUSTAKA
Delfita, R. 2013. Evaluasi Teknik Pemotongan Ayam Ditinjau dari Kehalalan dan
Keamanan Pangan Di Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Saintek. Vol 5 (1):
78-87.
Hanis, A. Dan R.A.D. Sartika. 2013. Analisis Penerapan Cara Produksi Dan
Penanganan Daging Di Rumah Potong Ayam Modern PT. X, Semi
Modern Y, Dan Tradisional Z Tahun 2013. Fakultas Kesehatan
Masyarakat: Universitas Indonesia. 1-18.
15
Ilham. 2017. Analisis Perbandingan Terhadap Sistem Penyembelihan
Hewan Secara Stunning Dengan Manual. Skripsi. Fakultas
Syari'ah Dan Hukum UIN Alauddin. Makassar.
Londok, J., Jhon E. G. Rompis, dan Mangelep, C. 2017. Kulaitas karkas ayam
pedaging yang diberi ransum mengandung limbah sawi. Jurnal Zootek. 37
(1): 1-7.
Resnawati, H. 2014. Bobot Potongan Karkas Dan Lemak Abdomen Ayam Ras
Pedaging Yang Diberi Ransum Mengandung Tepung Cacing Tanah
(Lumbricus Rubellus). Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan
Veteriner: 473-478.
16
Solek, M.2017.Juru Sembelih Halal Berbasis Pada Walisongo Halal
Research Center (WHRC). vol 17(2):297-312.Suwandi, B. Bakrie,
N. R Sudolar dan D.Andayani. 2011.Rekomendasi Penerapan Manajemen
Biosekuriti Pada Rumah Pemotongan Ayam Di Wilayah DKI Jakarta .
Buletin Pertanian Perkotaan 1(2):45-60.
17
LAMPIRAN
Pengalaman Organisasi
-
Pengalaman Kerja
-
18