TEACHING FACTORY
Oleh:
Rafillah 03.03.19.096
A. Latar Belakang
Pada tahun 2017 populasi sapi potong dan sapi perah mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan populasi pada tahun 2016.
Kemudian, pada tahun 2018 populasi sapi potong dan sapi perah juga
mengalami peningkatan. Adapun rinciannya sebagai berikut: pada tahun
2018 populasi sapi potong 17 juta ekor sedangkan pada tahun 2017
populasi sapi potong 16,4 juta ekor, sapi perah pada tahun 2018 550.000
ekor sedangkan pada tahun 2017 540.000 ekor (bestari dkk, 2018).
Menurut Badan Pusat Statisik (2009), populasi setiap tahun diperkirakan
akan terus mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan penduduk,
perbaikan ekonomi masyarakat serta meningkatnya kesadaran masyrakat
akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani. Ditambah lagi dengan
daya beli dan perbaikan ekonomi masyarakat sehingga mereka bisa
mencukupi kebutuhan konsumsi protein hewani.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Good Farming Practices?
2. Bagaimana penerapan Good Farming Practices?
C. Tujuan
Tujuan Kegiatan Teaching Factory:
1. Untuk melatih keterampilan dalam manajemen pemeliharaan ternak
sapi yang baik dan benar.
2. Untuk mempelajari dan mengevaluasi tentang Good Farming
Practices.
3. Meningkatkan kompetensi dalam bidang peternakan.
1. Bos Indicus
Bos Indicus (zebu:sapi berponok) berkembang di India, lalu
sebagian menyebar ke berbagai negara seperti Asia Tenggara
(termasuk Indonesia), Afrika, Amerika, dan Australia. Di Indonesia
terdapat sapi keturunan zebu yakni sapi Ongole dan Peranakannya
(PO) serta Brahman. Di Amerika dan Australia juga ada bangsa sapi
keturunan zebu yakni American Brahman yang semula dikembangkan
di daerah Gulf semenjak 1854.
2. Bos Taurus
Bos Taurus adalah bangsa sapi yang menurunkan bangsa-bangsa
sapi potong dan perah di Eropa. Golongan ini akhirnya menyebar ke
berbagai penjuru dunia yaitu Amerika, Australia, dan Selandia Baru.
Keturunan Bos Taurus telah banyak diternakkan dan dikembangkan di
Indonesia, misalnya aberdeen, angus, hereford, shorthon, charolais,
simmental, dan limousin.
1) Bentuk tubuh dalam, besar, dan berbentuk balok atau persegi empat.
2) Kualitas dagingnya maksimum.
3) Laju Pertumbuhannya cepat.
4) Cepat mencapai dewasa.
5) Efisien dalam memanfaatkan pakan.
Menurut Sudarmono dan Sugeng (2016) dalam sebuah bukunya
menjelaskan tentang jenis dan bangsa sapi potong yaitu sebagai berikut.
3) Sapi Ongole
Sapi ongole berasal dari india (madras), sapi ini di eropa
disebut zebu, sedangkan di jawa sangat popular dengan sebutan
sapi benggala. Sapi ongole termasuk tipe potong dan kerja.
Memiliki ukuran tubuh besar, dan panjang, ponoknya besar. Berat
sapi jantan mencapai 550 kg dan betina sekitar 350 kg
3. Bahan pakan harus mempunyai harga yang layak dan sedapat mungkin
mempunyai fluktuasi harga yang tidak besar;
5. Bahan pakan harus dapat diganti dengan bahan pakan lain yang
kandungan zat-zat makanannya hampir setara;
6. Bahan pakan tidak mengandung racun dan tidak dipalsukan atau tidak
menampakkan perbedaaan warna, bau atau rasa dari keadaan normalnya.
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
1. Waktu
Kegiatan teaching factory dilaksanakan pada waktu pagi
hari dari jam 06:00 sampai dengan 07:30 Wib. Kegiatan ini
dilakukan dalam satu minggu.
2. Tempat
Pelaksanaan teaching factorydilaksanakan di kandang
ternak Politeknik Pembangunan Pertanian Jurusan Peternakan,
Kampus Magelang, Jawa Timur.
B. Metode
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat Teaching Factory yaitu
Sekop, kereta dorong/arco, ember, dan sikat kain.
b. Bahan
Bahan yang digunakan saat Teaching Factory adalah air
berfungsi untuk menyiram kotoran, pakan konsentrat dan
hijauan untuk memberi pakan sapi.
C. Kegiatan Teaching Factory
A. Kesimpulan
Dalam kegiatan tefa ini memiliki banyak berbagai manfaatnya
salah satunya adalah dapat meningkatkan keselerasan proses pengantaran
pengembangan ketrampilan atau biasa disebut skills, dapat mengetahi
lebih detail mengenai apa saja ternak yang berada di Polbangtan
Magelang. Adapun manfaatnya yaitu dapat meningkatkan daya
pengetahuan tentang berbagai jenis ternak, cara pembersihan kandang,
takataran makanan ternak, makanan terna apa saja yang boleh diberikan
kepada ternak.
B. Saran
Sebaiknya teaching factory dilakukan dalam dua waktu yaitu pada
pagi hari dan sore hari agar kandang lebih efisien bersih. Air di kandang
ternak sebaiknya ditingkatkan lagi agar air dapat melimpah dan air
tersebut dapat digunkan untuk meman dikan sapi atau jenis ternak lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. 2010. Sukses Beternak Sapi dan Kerbau. Jakarta: Pustaka Mina