Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BANGSA-BANGSA SAPI POTONG

Disusun Oleh:

Raden Arya (1810401068)

Aristya Dyana Khusna (1810401065)

Fania Laura (1810401060)

Dicky Morgan (1810401067)

Novia Amar Miswa P (1810401062)

Rosita Sabila (1810401069)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TIDAR

2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peternakan merupakan usaha dalam memelihara dan mengembangbiakan (budidaya)
hewan ternak yang bertujuan untuk memperoleh hasil dan manfaat dari hewan ternak
tersebut. Salah satu bagian dari sektor pertanian yang memiliki peranan penting dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat akan konsumsi daging sapi yaitu sektor peternakan. Sapi
dibudidayakan sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Beternak
sapi potong dapat menghasilkan daging dengan nilai ekonomi tinggi. Sapi potong mampu
mencukupi berbagai macam kebutuhan bahan makanan berupa daging, pupuk kandang dari
kotoran sapi tersebut, kulit dan tulang.

Berdasarkan Rencana Strategis Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2015-2019
(Ditjen PKH 2016), sapi potong merupakan salah satu dari delapan fokus komoditas
peternakan yang akan dikembangkan dalam RPJMN 2015-2019 mengarah pada pengolahan.
Hal ini menandakan pentingnya budidaya sapi potong untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Untuk berkontribusi dalam usaha pengembangan ternak sapi potong, maka
sebagai mahasiswa pertanian kita perlu mempelajari mengenai kegiatan ternak sapi potong.
Dimulai dari macam bangsa sapi potong yang ada. Menurut Payne dan Hodges (1997)
macam bangsa sapi yang menyebar diseluruh dunia mencapai kurang lebih 795.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dibuatlah makalah mengenai macam bangsa sapi
potong. Makalah ini akan membahas jenis bangsa sapi potong, perbedaannya, ciri-cirinya,
kelebihan dan kekurangan dari jenis bangsa sapi potong tersebut. Dengan begitu melalui
makalah ini dapat membantu mahasiswa pertanian dalam mempelajari ternak sapi potong.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Terdapat berapa jenis bangsa-bangsa sapi potong ? dan apa yang membedakan dari
jenis-jenis sapi potong tersebut ?
1.2.2 Bagaimana ciri-ciri dari berbagai jenis sapi potong tersebut ?
1.2.3 Apa kekurangan dan kelebihan dari jenis-jenis sapi potong tersebut.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis sapi potong beserta perbedaan dari jenis-
jenis sapi potong tersebut.
1.3.2 Mahasiwa mampu memahami mengenai ciri-ciri dari berbagai jenis sapi potong
tersebut.
1.3.3 Mahasiswa mampu menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari jenis-jenis sapi
potong.
BAB II

ISI

Bangsa (breed) sapi adalah sekumpulan ternak yang memiliki karakteristik tertentu
yang sama. Atas dasar karakteristik tersebut, mereka dapat dibedakan dari ternak lainnya
meskipun masih dalam spesies yang sama. Karakteristik yang dimiliki dapat diturunkan ke
generasi berikutnya. Sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil bahan
makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sapi dapat menghasilkan
berbagai macam kebutuhan manusia, terutama bahan makanan berupa daging, disamping
hasil ikutan lainnya seperti pupuk kandang, kulit dan tulang (Wahyono dan Hardianto, 2004).
Terdapat tiga bangsa sapi potong, yaitu:
1. Bos Tipicus / Bos Taurus
Bos Tipicus / Bos Taurus / Sapi Eropa adalah sapi yang tidak bergumba dengan
tanduk tumbuh kolateral. Terbagi menjadi 4 sub species yaitu:
1) Premigenius (Sapi tipe berat dan besar), misalnya : Holstein, Dautch Belted,
Shorthorn, Galloway, Red Polled, Aberdeen Angus dan Ayrshire.
2) Lengifrons (Bentuk lebih kecil), misalnya : Jersey, Brown Swiss dan Guernsey.
3) Frontasus (Bentuk sedang), misal : Simental
4) Branchycephalus (dengan tanduk pendek), misal : Hereford, Sussex, Britanny dan
Devon
Golongan ini akhirnya menyebar ke berbagai penjuru dunia, terutama Amerika,
Australia dan Selandia Baru. Belakangan ini keturtunan Bos taurus banyak diternakkan
dan dikembangkan di Indonesia, misal sapi Aberden Angus, Hereford, Shorthorn,
Charolais, Simental, dan Limosin (Sudarmono dan Sugeng, 2008).
a. Aberden Angus
Sapi Aberdeen Angus ini masuk di Indonesia melalui Selandia Baru, tapi awal
mulanya berasal dari Skotlandia. Ciri-ciri sapi Aberdeen Angus antara lain :
1) Warna hitam, leher dan telinga pendek, penuh bulu
2) Punggung lurus, badan kompak dan padat, kaki kuat dan kokoh.
Keunggulan sapi ini antara lain tubuh besar dan kompak, pertumbuhannya badan
cepat, berat badan dewasa di atas 900 kg, tahan terhadap iklim dan pakan tropis.
Gambar 1. Sapi Aberden Angus
b. Hereford
Sapi Hereford merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus yang didomestikasi
di daerah lembah Hereford Wales Inggris. Sapi ini masuk Amerika Serikat pada
tahun 1817 dan berkembang cukup pesat. Ciri-ciri sapi Hereford sebagai berikut:
1) Warna merah dengan muka, dada sisi badan, perut bawah, bahu dan ekor
putih
2) Tubuh rendah, lebar dan tegap
3) Berat sapi jantan 1800 pound (± 850 Kg) dan betina 1450 pound (± 650
Kg)

Gambar 2. Sapi Hereford


c. Shorthorn
Sapi Shorthorn dikembangkan di Inggris bagian utara. Ciri-cirinya sebagai berikut
:
1) Warna merah, putih atau kombinasi
2) Tubuh besar, padat dan berbentuk seperti balok
3) Berat sapi jantan 2200 pound (± 1000 Kg) dan betina 1700 pound (± 750
Kg)
Gambar 3. Sapi Shorthorn
d. Charolais
Sapi Charolais merupakan sapi yang didomestikasi dan dikembangkan di Perancis
dan merupakan sapi Perancis yang mempunyai arti penting sebagai penghasil
daging yang baik. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :
1) Warna crem, putih perak, kuning muda atau putih
2) Tubuh padat, tapi tidak sepadat sapi Inggris
3) Berat sapi jantan berkisar 1000 Kg dan Betina 750 Kg

Gambar 4. Sapi Charolais


e. Simental
Berasal dari Switzerland dan merupakan tipe potong, kerja dan perah. Ciri-cirinya
sebagai berikut :
1) Warna bulu umumnya crem, agak coklat dan sedikit merah
2) Ukuran tanduk kecil
3) Berat sapi jantan 1150 Kg dan betina 800 Kg
Gambar 5. Sapi Simental
f. Limosin 
Sapi Limousin merupakan keturunan Bos Taurus yang berhasil didomestikasi dan
dikembangkan di Perancis. Ciri-cirinya yaitu :
1) Warna bulu coklat atau merah, mulus dan tumbuh agak panjang di bagian
kepala
2) Bentuk tubuhnya memanjang, bagian perut agak kecil, tetapi paha dan
pinggulnya cukup besar, penuh daging dan sangat padat
3) Berat badannya mencapai 650 kg pada betina dan 850 kg pada jantan
4) Tanduk pada jantan tumbuh keluar dan agak melengkung (Sampurna,
2016).

Gambar 6. Sapi Limousin

2. Bos Indicus (Sapi Zebu)


Bos Indicus / Sapi Zebu / Sapi Asia berasal dari India dan yang termasuk dari jenis
sapi ini adalah Sapi Ongole, Mysore, Kankrey, Hissar, Red Sindhi dan Sahiwal. Secara
umum tanda - tanda sapi zebu adalah : Memiliki gumba yang tinggi, telinga panjang
terkulai, terdapat gelambir, kaki panjang, Lambat dewasa, tahan panas dan mudah
adaptasi. Jenis sapi keturunan Bos indicus adalah sapi Brahman dan Ongole.
a. Sapi Brahman
Sapi ini relatif tahan terhadap penyakit dan mempunyai variasi warna kulit yang
beragam dari yang berwarna putih, coklat sampai yang kehitaman, serta Brahman
memiliki kualitas karkas yang bagus. Ciri khas sapi Brahman adalah berpunuk besar
dan berkulit longgar, gelambir dibawah leher sampai perut lebar dengan banyak
lipatan-lipatan. Telinga panjang menggantung dan berujung runcing. Sapi ini adalah
tipe sapi potong terbaik untuk dikembangkan. Persentase karkasnya 45-50%.
Keistimewaan sapi ini tidak terlalu selektif terhadap pakan yang diberikan, jenis
pakan (rumput dan pakan tambahan) apapun akan dimakannya, termasuk pakan yang
jelek sekalipun. Sapi potong ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk
serta tahan panas.

Gambar 7. Sapi Brahman


b. Sapi Ongole
Sapi Ongole merupakan sapi keturunan Bos Indicus yang berhasil didomestikasi
di India. Di Indonesia lebih popular dikenal sebagai sapi Sumba Ongole. Persilangan
sapi Ongole jantan dengan sapi betina Jawamenghasilkan keturunan yang disebut sapi
Peranakan Ongole (PO). Ciri-ciri sapi ini adalah sebagai berikut :
1) Punuk yang besar dan kulit longgar dengan banyak lipatan di bawah leher dan
perut, telinga panjang serta menggantung
2) Warna bulu sapi umumnya putih kusam agak kehitam-hitaman dan warna kulit
kuning
3) Di sekeliling mata, mempunyai gumba dan gelambir yang besar
menggelantung
4) Saat mencapai umur dewasa, sapi jantan mempunyai berat ± 600 kg dan sapi
betina ± 450 kg.
Keunggulan sapi Ongole ini antara lain : tahan terhadap panas, tahan terhadap
ekto dan endo parasit; pertumbuhan relatif cepat walaupun adaptasi terhadap pakan
kurang; persentase karkas dan kualitas daging baik.

Gambar 8. Sapi Ongole

3. Bos Sondaicus
Golongan ini merupakan sumber asli bangsa-bangsa sapi Indonesia. Sapi yang saat ini
merupakan keturunan banteng (Bos bibos/Bos banteng). Saat ini, keturunanya sapi ini di
kenal dengan nama sapi Bali, sapi Madura, sapi Sumatra dan sapi lokal lainnya.
a. Sapi Bali (Bos Sondaicus)
Sapi Bali merupakan sapi asli Indonesia hasil penjinakan (domestikasi) banteng
liar yang telah dilakukan sejak akhir abad ke 19 di Bali sehingga sapi jenis ini
dinamakan Sapi Bali. Sapi Bali jantan bertanduk dan berbulu warna hitam kecuali kaki
dan pantat. Berat sapi Bali dewasa berkisar 350-450 kg dan tinggi badannya 130-140
cm. Sapi Bali betina juga bertanduk dan berbulu warna merah bata kecuali bagian kaki
dan pantat. Dibandingkan dengan sapi Bali jantan, sapi Bali betina relatif lebih kecil
dan berat badannya sekitar 250-350 kg.
Sewaktu lahir, baik sapi Bali jantan maupun betina berwarna merah bata. Setelah
dewasa, warna bulu sapi Bali jantan berubah menjadi hitam karena pengaruh hormon
testosteron. Karena itu, bila sapi Bali jantan dikebiri, warna bulunya yang hitam akan
berubah menjadi merah bata. Keunggulan sapi Bali ini antara lain daya tahan terhadap
panas tinggi, pertumbuhan tetap baik walaupun dengan pakan yang jelek, presentase
karkas tinggi dan kualitas daging baik, reproduksi dapat beranak setiap tahun.
Gambar 9. Sapi Bali
b. Sapi Madura
Sapi Madura merupakan keturunan perkawinan silang antara Bos Sondaicus
dengan Bos Indicus. Sapi ini memiliki ciri warisan dari kedua golongan sapi tesebut.
Ciri-ciri Sapi Madura adalah sebagai berikut :
1) Punuk yang kecil dan warna kulit cokelat atau merah bata
2) Bagian kepala terdapat tanduk melengkung ke depan dengan melingkar bulat
sabit
Secara umum, Sapi Madura memiliki beberapa keunggulan seperti mudah
dipelihara, mudah berbiak dimana saja, tahan terhadap berbagai penyakit dan tahan
terhadap pakan kualitas rendah.

Gambar 10. Sapi Madura


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terdapat banyak jenis Sapi potong yang ada di berbagai Negara di Dunia ini dan
masing-masing sapi memiliki ciri-ciri yang berbeda, ada yang berwarna hitam pekat dan ada
juga sapi yang mimiliki tanduk dan tidak memiliki tanduk. Terdapat juga Sapi yang berasal
dari hasil perkawinan silang maupun keturunan dari Banteng. Salah satu contoh Sapi hasil
perkawinan silang yaitu Sapi Madura. Sapi Madura merupakan keturunan perkawinan silang
antara Bos Sondaicus dengan Bos Indicus.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
salah kata dalam pengetikan atau penulisan kata kami mohon maaf.

Daftar Pustaka
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2015. RENCANA STRATEGIS
PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015-2019.
Kementerian Pertanian Indonesia
Payne, W.J.A dan Hodges, J. 1997. Tropical Cattle. Origin, Breeds and Breeding Policies.
Blackwell Science.Ltd. Oxford.
Sampurna, I Putu. 2016. Ilmu Peternakan Ternak Besar. Fakultas Kedokteran Hewan.
Universitas Udayana. Available at:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
17d3d89a27c2acf42b26fefb0c171cb0.pdf. Diakses 18 Februari 2021 (21.47 WIB).
Sudarmono A.S. dan Sugeng Y.B. 2008. Edisi Revisi Sapi Potong. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Wahyono, D.E. dan R. Hardianto. 2004. Pemanfaatan Sumber Daya Pakan Lokal untuk
Pengembangan Usaha Sapi Potong. Lokakarya Sapi Potong. Grati. Pasuruan.

Anda mungkin juga menyukai