Disusun oleh :
UNIVERSITAS TIDAR
2021
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui ruang lingkup penapisan di usaha Kawung Sari dalam melaksanakan kajian
AMDAL.
2. Mengetahui ruang lingkup pelingkupan/skoping di Usaha Kawung Saridalam
melaksanakan kajian AMDAL.
3. Mengetahui rona lingkungan/ rona citra di Usaha Kawung Sari dalam melaksanakan
kajian AMDAL.
4. Mengetahui Denah Peruntukan di Usaha Kawung Sari. dalam melaksanakan kajian
AMDAL.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penapisan
2.1.1 Tujuan penapisan
Penapisan bertujuan untuk memilih rencana pembangunan mana yang harus
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Langkah ini sangat penting
bagi pemrakarsa untuk dapat mengetahui sedini mungkin apakah proyeknya akan terkena
AMDAL. Hal ini berkenaan dengan perencanaan biaya dan waktu. Seperti yang terdapat
pada pasal 16 undang-undang No. 4 tahun 1982, hanya rencana proyek yang diprakirakan
akan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan saja yang diwajibkan untuk
dilengkapi dengan AMDAL. Dengan penapisan ini diharapkan kepedulian kita terhadap
lingkungan tidak akan mengakibatkan bertambahnya waktu, tenaga dan biaya yang
berlebihan yang diperlukan untuk pembangunan.
3.1 Penapisan
Metode penapisan yang dipakai di Indonesia adalah metode penapisan satu langkah.
Metode ini digunakan karena termasuk sederhana dan mudah, sehingga hasilnya dapat
dicapai dengan cepat dan konsisten. Metode ini juga tidak menambah ekonomi biaya tinggi.
Dapat dilihat dari birokrasinya yang pendek, jumlah tenaga yang digunakan dapat dibatasi,
serta persyaratan pendidikan dan pengalaman yang tidak terlalu tinggi. Hal tersebut cocok di
Indonesia, terutama di daerah daerah.
Kriteria yang banyak di pakai untuk penapisan ialah karakteristik proyek, misalnya jenis,
volume dan penyimpanan bahan baku serta lokasi proyek dan nilai ambang. Besarnya biaya
proyek sering di gunakan sebagai nilai ambang, yaitu proyek yang melebihi suatu nilai
tertentu di haruskan melakukan AMDAL.
Lokasi usaha berada pada Dusun Salakan, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan nama Kawung Sari Agro. Tempat usaha dimiliki
oleh alumni Universitas Tidar yang bernama Bapak Muhamad Khoirul Arif Isnanto, S.P..
Usaha ini telah dibangun kurang lebih selama 10 tahun tetapi pemberian nama beserta
pengurusan izin usaha hingga penamaan nama usaha baru dilakukan pada tahun 2021 bulan
Januari. Secara garis besar daerah salakan dipilih dikarenakan memang Bapak Isnanto
bertempat tinggal di sana kemudian membangun usaha pembuatan pupuk, sedangkan bahan
baku seperti kotoran kambing untuk pupuk BOKHASI diambil dari wilayah Wonosobo.
Teknologi yang sering di pakai adalah Mesin Penggilingan Kotoran dengan bahan baku
kotoran kambing dan kotoran sapi. Produk yg dikeluarkan adalah pupuk padat dengan nama
pasar Bokhasi. Volume produksi pupuk padat ini adalah 10-20 ton per bulan. Limbah yang
dikeluarkan saat proses produksi tidak ada.
Penapisan bertujuan untuk memilih rencana pembangunan mana yang harus dilengkapi
dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Langkah ini sangat penting bagi pemrakarsa
untuk dapat mengetahui sedini mungkin apakah proyeknya akan terkena AMDAL. Hal ini
berkenaan dengan perencanaan biaya dan waktu. Tujuan tersebut sudah ada tetapi belum
dilaksanakan dalam usaha kawung sari.
Dalam tingkat besar, kementakan intensitas setiap dampak potensial yaitu bau amonia yang
ditimbulkan. Prevalensi, luasnya dampak yang akhirnya akan terjadi yaitu pada lingkungan
sekitar tempat pemepean pupuk. Untuk lama dan frekuensinya, dampak yang ditimbulkan
berjangka pendek, yaitu 2 hari saja. Kemudian resiko atau kementakan terjadi efek negatif
yang serius dalam usaha inipun tidak ada. Usaha ini memiliki nilai penting di daerah
maupun di luar daerah karena menyuplay pupuk padat untuk digunakan petani di jawa
maupun diluar jawa. Untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan dengan penyemprotan
probiotik.
3.2 Skoping
Dalam usaha pembuatan pupuk padat ini dalam tata guna lahan yang meliputi seperti
perumahan, ladang, ruang sarana prasaran dan lain lain usaha pembuatan pupuk padat tidak
mempengaruhi terhadap tata guna lahan tersebut. Hal ini dampak yang dihasilkan dari usaha
pembuatan pupuk padat hanya pada saat penjemuran kotoran hewan yang menghasilkan bau
yang tidak sedap, namun bau yang dihasilkan hanya pada disekitar penjemuran saja tidak
menyebar ke rumah penduduk laiinya dan jangka atau lamanya bau tersebut sekitar satu
sampai dua hari saja. Selama pembuatan pupuk padat ini tidak ada pencemran lingkungan
atau kerusakan lingkungan, dikarenakan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
pupuk padat tidak ada yang tersisa semua bahan digunakan seluruhnya. Lokasi dari
pembuatan pupuk padat tersebut aman dan tidak rawan dari terhadap tanah longsor, erosi,
dan banjir sehingga tidak mempengaruhi dan berpengaruh terhadap lingkungan yang dapat
menyebabkan bencana alam.
Usaha pembuatan pupuk padat yang dilakukan oleh Kawungsari Agro ini didalam
masyarakat sekitar tidak terdapat konflik dan hal semacamnya. Masyarakat sekitar juga
memahami terhadap usaha pembuatan pupuk karena sebagian besar masyarakat berprofesi
sebagi petani dan pembibit tanaman. Usaha pembuatan pupuk padat Kawungsari Agro juga
berdampak baik terhadap masyakat sekitar karena tidak perlu pergi ketoko pertanian karena
sudah ada pembuatan pupuk padat, dimana pupuk padat tersebut organik tanapa bahan kimia
sehingga aman bagi tanaman tersebut. Usaha pembuatan pupuk padat Kawungsari Agro juga
membuka lapangan pekerjaan sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat warga
sekitar.
3.4 Denah Peruntukan Usaha Pupuk Padat
Produksi pupuk padat dilaksanakan di rumah pemilik usaha, yakni di Dusun Salakan RT
01 RW 04, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Kegiatan-kegiatan yang berlangsung dalam proses pembuatan pupuk diantaranya adalah
pengomposan, fermentasi, serta pembuatan aktivator dalam proses dekomposisi. Hingga saat
ini, pupuk padat atau bokashi tidak hanya digunakan oleh masyarakat di Dusun Salaman,
namun digunakan pula oleh para petani di sekitar pulau Jawa hingga luar pulau Jawa.
Meluasnya jangkauan pemasaran pupuk bokashi tersebut dikarenakan adanya bantuan dari
relasi dan mitra dari Kawung Sari Agro.
KESIMPULAN
Pada PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi mengenai dampak
besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Dalam mengkaji AMDAL di Kawungsari
Agro, proses yang perlu dilaksanakan yatu meliputi:
1. Penapisan yang bertujuan untuk memilih rencana pembangunan mana yang harus
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Langkah ini sangat
penting bagi pemrakarsa untuk dapat mengetahui sedini mungkin apakah
proyeknya akan terkena AMDAL. Tujuan tersebut sudah ada tetapi belum
dilaksanakan dalam usaha Kawung Sari. kementakan intensitas setiap dampak
potensial yaitu bau amonia yang ditimbulkan pada daerah lokasi pememean
pupuk dengan jangka waktu 2 hari saja. Kemudian resiko atau kementakan terjadi
efek negatif yang serius dalam usaha inipun tidak ada. Untuk menanggulangi
dampak yang ditimbulkan dilakukan penyemprotan probiotik.
3. Rona lingkungan, pada usaha pupuk padat Kawungsari Agro kondisi rona
lingkungan awal sebelum adanya usaha pupuk padat memiliki kondisi lingkungan
dengan jenis topografi dataran tinggi yang dikelilingi oleh sawah-sawah dan
memiliki iklim yang sangat cocok untuk produktivitas tanaman dan pembibitan
berbagai jenis tanaman. Rona lingkungan pada usaha pupuk padat ini strategis
dalam usaha pembuatan pupuk padat dimana tempat usaha pembuatan pupuk
berada dipinggir pemukiman warga sehingga dampak yang dihasilkan oleh
pembuatan pupuk padat tidak begitu berdampak oleh penduduk lainnya.
4. Denah peruntukan usaha yaitu membahas mengenai letak produksi pupuk dan
kegiatan pendukung lainnya yang disesuaikan dengan peta tanah pada SHM.
Dimana letak produksi pupuk padat berada di Dusun Salakan RT 01 RW 04, Desa
Kalisalak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan-
kegiatan yang berlangsung dalam proses pembuatan pupuk diantaranya adalah
pengomposan, fermentasi, serta pembuatan aktivator dalam proses dekomposisi.
DAFTAR PUSTAKA
Fandeli, Ch, 2004. Analisis Mengenai Dampak Linkungan Prinsip Dasar Dalam Pembangunan.
Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Fandeli, Chapid, 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Liberty Offset. Yogyakarta
Marsono, Dj, 1992. Dampak Pelaksanaan Amdal Hak Pengusahaan Hutan. Buletin Instiper Vol.
3. Nomor.1, Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Peraturan Menteri Negara lingkungan Hidup republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012