Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN AGRIBISNIS

DI PERUSAHAAN RAJENDRA FARM KULON PROGO


MANAJEMEN PERUSAHAAN AGRIBISNIS RAJENDRA FARM
DI KABUPATEN KULON PROGO

Disusun oleh:
Kelompok 16
Hamzah Faidhurrahman H0822063
Hasna Tsalits Tammy H0822065
Hayya Atifah Arrohmah H0822066
Irma Mas Qorimah H0822069
Kholilur Rahman H0822076

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Manajemen Agribisnis

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN AGRIBISNIS DI PERUSAHAAN


RAJENDRA FARM KULON PROGO

Disusun dan diajukan oleh:


Kelompok 16
Hamzah Faidhurrahman H0822063
Hasna Tsalits Tammy H0822065
Hayya Atifah Arrohmah H0822066
Irma Mas Qorimah H0822069
Kholilur Rahman H0822076

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Surakarta, Juni 2023


Mengetahui,
Kepala Koordinator Praktikum
Program Studi Agribisnis Manajemen Agribisnis

Dr. Erlyna Wida Riptanti, S.P., M.P. Isti Khomah, S.P., M.Si.
NIP. 197807082003122002 NIP. 198712302014042001

ii
INTISARI

Kelompok 15. 2023. Laporan Praktikum Manajemen Agribisnis Manajemen


Perusahaan Rajendra Farm di Kulon Progo, Yogyakarta. Praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana sejarah perusahaan dan struktur organisasi Perusahaan
Rajendra Farm, bagaimana cara pengelolaan usaha pada Perusahaan Rajendra Farm,
bagaimana manajemen finansial dan pembiayaan Perusahaan Rajendra Farm,
bagaimana manajemen pemasaran dalam Perusahaan Rajendra Farm, bagaimana
proses manajemen personalia yang dilakukan oleh Perusahaan Rajendra Farm,
bagaimana manajemen produksi dari Perusahaan Rajendra Farm. Rajendar Farm
merupakan sebuah tempat usaha yang bergerak di bidang peternakan khususnya
peternakan domba. Rajendra Farm sendiri didirikan pada tahun 2008 oleh Heri
Kurniawan sebagai founder. Penamaan perusahaan ini dilatarbelakangi oleh nama anak
dari sang founder yang memiliki unsur nama ‘Rajendra’. Sebelum Rajendra Farm
berdiri, Heri Kurniawan melakukan banyak bisnis, beliau sebelum jadi peternak pernah
menjadi pengusaha bidang hasil bumi, bisnis kayu jati, memiliki usaha rental
kendaraan, serta pernah terjun di bidang konstruksi sebagai kontraktor yang ada di
Jogja sebelum pada akhirnya memilih menjadi peternak domba. Struktur
keorganisasian untuk mengelola perusahaan Rajendra Farm terdiri atas pembina, ketua,
sekretaris, bendahara, pelatihan/magang, humas, promosi, akomodasi, dan karyawan
pengurus kandang. Puncak struktur organisasi bisnis pada Rajendra Farm diduduki
oleh pembina. Posisi pembina diduduki oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo.
Pengelolaan usaha Rajendra Farm dilakukan dengan adanya program yang dimiliki
perusahaan yang meliputi: Penggemukan kambing dan domba, pelatihan edukasi dan
wisata bagi pengunjung, breeding atau pembiakan kambing dan domba,
penyembelihan hewan qurban, agrowisata atau pertanian. Rajendra farm memiliki 6
karyawan kandang yaitu Nurohmat, nur, aziz, feri, parno, hermanto. Karyawan
kandang pada rajendra farm mengerjakan tugas-tugas perkandangan sesuai arahan
pemilik yaitu dengan membersihkan kandang, memberi pakan dan minum serta
pembuatan kandang sampai kepenjualan ternak. Karyawan kandang ini sangat penting
dalam menjaga dan merawat hewan ternak. Karyawan kandang dapat bertanggung
jawab untuk melakukan tugas-tugas pemeliharaan rutin seperti pemotongan bulu.
Rajendra farm juga membutuhkan karyawan untuk memotong hewan. Karyawan
pemotongan hewan untuk kebutuhan memproses hewan ternak menjadi produk daging
yang siap dijual dan dikonsumsi

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga dapat
menyelesaikan laporan praktikum Manajemen Agribisnis Rajendra Farm,
Kulonprogo, Yogyakarta. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian UNS Surakarta, Bapak Prof. Dr. Ir. Samanhudi,
S.P., M.Si.
2. Kepala Program Studi Agribisnis, Dr. Ir. Sri Marwanti, M.S.
3. Dosen Pengampu Managemen Agribisnis, Dr. Ir. Kusnandar, M.Si.
4. Pihak Rajendra Farm yang telah banyak memberikan ilmu dalam praktikum
ManajemenAgribisnis.
5. Co-Assisten Praktikum Manajemen Agribisnis yang telah membantu dalam
penyusunan laporan.
6. Panitia Praktikum ManajemenAgribisnis.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun yang dapat membantu demi lengkapnya
laporan kegiatan praktikum Manajemen Agribisnis. Penyusun juga berharap laporan
kegiatan praktikum Manajemen Agribisnis ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2023

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
INTISARI .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Permasalahan .................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
A. Organisasi Bisnis .............................................................................. 3
B. Pengelolaan Usaha Agribisnis .......................................................... 4
C. Manajemen Finansial dan Pembiayaan ............................................. 6
D. Manajaemen Pemasaran Agribisnis .................................................. 7
E. Manajemen Personalia Agribisnis .................................................... 8
F. Manajemen Produksi Agribisnis ....................................................... 9
III. PEMBAHASAN .................................................................................. 11
A. Perusahaan Rajendra Farm ............................................................. 11
1. Kondisi Umum ............................................................................ 11
a) Sejarah dan Perkembangannya ........................................ 11
b) Kondisi Geografis ............................................................ 12
2. Organisasi Agribisnis .................................................................. 12
3. Pengelolaan Usaha Agribisnis ..................................................... 13
4. Manajemen Finansial dan Pembiayaan ....................................... 14
5. Manajaemen Pemasaran Agribisnis ............................................ 16
6. Manajemen Personalia Agribisnis ............................................... 18
7. Manajemen Produksi Agribisnis ................................................. 19
IV. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 21
A. Kesimpulan .................................................................................... 21
B. Saran............................................................................................... 22

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.4.1 Feed cost per gain (FC/G) ...........................................................16


Gambar 3.4.2 Income over feed cost (IOFC) ......................................................16

vi
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen Agribisnis adalah kegiatan dalam industri pertanian
(agro- industri) yang menerapkan ilmu manajemen dengan memaksakan fungsi
perencanaan, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian, dan memanfaatkan
semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan menghasilkan produk
pertanian yang menguntungkan. Manajemen diperlukan dalam agribisnis sebagai
sarana untuk membentuk perencanaan agribisnis yang terstruktur dan terorganisir
dengan baik. Melalui pemahaman manajemen agribisnis, dapat dipahami bahwa
perencanaan sangat penting dalam bisnis pertanian mengingat sifatnya penuh
ketidakpastian dan rentan terhadap risiko kerugian.
Rajendra Farm merupakan peternakan kambing dan domba yang berdiri
sejak tahun 2018 . Peternakan ini sangat populer dan berlokasi di Trayu, Samigaluh,
Kulon Progo, Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu, tempat ini menjadi salah satu
andalan wisata edukasi di desa setempat. Terutama desa wisata Widosari.
Setidaknya ada 1500 ekor kambing di sini. Jenis kambing tersebut adalah Sapera
dan Saanen, sedangkan untuk dombanya kemudian dibawa ke restoran atau diolah
menjadi makanan olahan seperti Gulai, Tongseng dan Olahan Kambing Kaleng.
Pupuk diolah menjadi pupuk organik. Rajendra Farm memiliki semua fasilitas
seperti bola, stadion, amfiteater, dan area outdoor untuk mendukung pariwisata.
Peternakan Rajendra memiliki koki khusus yang menyiapkan produk daging
mulai dari penyembelihan, pemasakan hingga pengawetan, yang dilakukan di
ruangan terpisah. Wisatawan dapat melakukan kegiatan wisata edukasi dengan
mengamati proses pembuatan pupuk organik dan peternakan. Kawasan peternakan
Rajendra juga memiliki bangunan berbentuk piramid, seperti tongseng dan
penopang kambing, yang dirancang khusus untuk wisata edukasi dan kuliner.
Untuk mengunjungi lokasi edukasi ini kurang lebih dapat mengeluarkan biaya
Rp 35.000 per orang.

1
2

B. Permasalahan
Permasalahan yang dibahas dalam Praktikum Manajemen Agribisnis
mencakup 6 kajian yang dimiliki Perusahaan Agribisnis. Permasalahan dalam
Praktikum Manajemen Agribisnis antara lain:
1. Bagaimana sejarah perusahaan dan struktur organisasi Rajendra Farm?
2. Bagaimana cara pengelolaan usaha pada Rajendra Farm?
3. Bagaimana manajemen finansial dan pembiayaan Rajendra Farm?
4. Bagaimana manajemen pemasaran dalam Rajendra Farm?
5. Bagaimana proses manajemen personalia yang dilakukan oleh Rajendra Farm?
6. Bagaimana manajemen produksi dari Rajendra Farm?

C. Tujuan Penulisan
Praktikum Manajemen Agribisnis ini memiliki beberapa tujuan antara lain
sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah perusahaan dan struktur organisasi
Rajendra Farm.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengelolaan usaha pada Rajendra Farm.
3. Mahasiswa dapat mengetahui manajemen finansial pembiayaan Rajendra
Farm.
4. Mahasiswa dapat mengetahui manajemen pemasaran dalamRajendra Farm.
5. Mahasiswa dapat mengetahui proses manajemen personalia yang dilakukan
oleh Rajendra Farm.
6. Mahasiswa dapat mengetahui manajemen produksi dari Rajendra Farm.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis adalah suatu organisasi yang bertujuan untuk menyediakan
barang dan jasa kepada konsumen yang dicirikan oleh kemampuannya dalam
membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan perdagangan pasar. Organisasi
bisnis juga merupakan suatu organisasi yang bergerak dibidang ekonomi dengan
memegang prinsip untuk mendapatkan keuntungan seoptimal mungkin. Pendirian
organisasi bisnis harus ditentukan bentuk bisnisnya agar dapat menentukan
pembagian tugas , wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan yang terjadi
antara pemilik, pengurus atau pengelola serta bagian-bagian yang terdapat dalam
organisasi. Secara umum bentuk organisasi bisnis dibagi menjadi tiga yaitu usaha
perorangan yaitu bisnis yang dimiliki dan dikelola satu orang, usaha persekutuan
yaitu bisnis yang dimiliki dua orang atau lebih yang terdapat perjanjian hukum,
dan usaha korporasi yaitu bisnis berbadan hukum formal yang kewenangan dan
modal terbatas berdasarkan modal yang disetor ke perusahaan. Bisnis sendiri
merupakan suatu aktifitas maupun kegiatan yang didalamnya juga terdapat
beberapa aktifitas seperti: memproduksi barang/jasa, mendistribusi barang atau
jasa, kemudian diperjualkan kepada konsumen yang dimana barang atau jasa
tersebut berguna dalam kehidupan sehari-hari (Zahran et al, 2020)
Bentuk organisasi bisnis tidak serta merta ditentukan oleh besar atau jenis
badan usaha, setiap perusahaan dengan ukuran dan tekologi dapat memilih salah
satu bentuk yang diperbolehkan oleh undang-undang. Penerapan bentuk badan
usaha merupakan Langkah penting dalam kegiatan usaha karena badan usaha akan
memiliki legalitas sesuai dengan bentuk badan usaha yang diakuin dan dilindungi
oleh masyarakat atau dilindungi oleh banyak dokumen hukum di mata ekonomi,
organisasi, dan hukum. Bentuk organisasi bisnis berbadan hukum yang beroperasi
di Indonesia dapat berupa Perseroan Terbatas (PT), Yayasan, dan Koperasi,
sedangkan perusahaan tidak berbadan hukum dapat berupa Firma (Fa) dan

3
4

Commanditaire Vennootschap (CV). Pemilihan bentuk organisasi bisnis selain


didasarkan pada badan hukum, juga dilihat dari aspek kepemilikan, modal yang
dibutuhkan, biaya pengoperasian, kewajiban perpajakan, rahasia perusahaan, dan
risiko. Organisasi bisnis tidak berbadan hukum adalah organisasi yang tidak
memiliki pemisahan yang jelas antara kekayaan badan usaha tersebut dengan
kekayaan pribadi pemilik atau pendirinya, sedangkan organisasi bisnis berbadan
hukum adalah organisasi yang memisahkan antara aset badan usaha dengan aset
kekayaan pribadi pemilik atau pendirinya. Terdapat bagian penting selain bentuk
organisasi yaitu unsur- unsur dalam sebuah organisasi bisnis yang sebelumnya
harus disepakati oleh anggota organisasi. Unsur-unsur sebuah organisasi yang
harus disepakati oleh sebuah organisasi yaitu, unsur yang pertama adanya
sekumpulan orang yang berjumlah dua orang atau lebih, unsur kedua mempunyai
tata hubungan kerja yang jelas, dan unsur yang ketiga adalah mempunyai maksud
atau tujuan tertentu (Rifa’I, 2020).
Sebuah organisasi juga tidak lepas dengan yang namanya kerjasama, kerja
sama tim sangat dibutuhkan dalam menjalani sebuah organisasi agar lebih mudah
dalam menjalankan nya. Mempelajari perbedaan kebutuhan antara kerja sama tim
saat ini dalam organisasi bisnis dan di masa lalu, akan terlihat jelas bahwa kerja
sama tim saat ini lebih dinamis, beragam, dan efisien. Pentingnya kerjasama dalam
organisasi bisnis terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan produktivitas,
memperkuat hubungan antar tim, dan menghasilkan inovasi. Dalam tim yang
saling bekerja sama dengan baik, anggota tim akan saling mendukung, berbagi
pengetahuan, dan melengkapi keahlian satu sama lain. Hal ini memungkinkan
mereka untuk mengatasi tantangan dan menemukan solusi yang lebih efektif.
Memasukkan kerja tim ke dalam organisasi, mencapai tujuan menjadi lebih mudah
dan lebih cepat (Tripathy, 2018).
B. Pengelolaan Usaha Agribisnis
Pengertian manajemen bisnis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah suatu proses yang membantu menyusun kebijaksanaan dan tujuan suatu
5

perusahaan, suatu proses yang mengarahkan segala sesuatu bilamana dilakukan


untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen menekankan pada efisiensi dan
manajemen berusaha untuk beroperasi secara efisien, sehingga dapat disimpulkan
bahwa manajemen dan kepemimpinan adalah sinonim. Kemudian diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia. Manajemen terjadi melalui proses dan dikelola sesuai
dengan urutan dan operasi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah praktek
mengelola sumber daya organisasi, termasuk orang, uang, metode, material,
mesin, dan pemasaran, yang dilakukan secara sistematis dalam suatu proses.
Ekonomi pertanian telah mengembangkan instrumen dan pengaturan pembiayaan
yang disesuaikan dengan karakteristik sektor pertanian; portofolio pinjaman,
analisis kredit, dan struktur permodalan untuk lembaga keuangan yang melayani
sektor tersebut. Sumber daya data publik yang berharga pada struktur dan kinerja
keuangan sektor dan perusahaan (Francisco, 2016).
Pengelolaan usaha Agribisnis adalah proses pengendalian segala sesuatu
yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuan dalam sektor
pertanian. Secara umum, kepemimpinan adalah melakukan sesuatu yang baik
yang sangat berharga sejak awal. Manajemen juga dapat dipahami sebagai
melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat. Agribisnis mempelajari strategi
pengelolaan usaha di bidang pertanian dengan pengembangan usaha dan
karakteristik usaha. Agribisnis mencakup mencakup semua kegiatan termasuk
pegadaan dan penyaluran saprodi, produksi primer, pengolahan, pemasaran, serta
kelembagaan penunjang dalam sebuah sistem terpadu dan selaras
(Amruddin et al., 2021).
Usaha pertanian, manajemen diperlukan sebagai suatu bentuk perencanaan,
pengelolaan serta evaluasi atau sebagai suatu kegiatan usaha. Lama usaha
berpengaruh positif signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi.Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah organisasi atau semua
sumber daya yang tersedia dalam suatu perusahaan. perusahaan atau organisasi
dengan cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan perusahaan bagi
6

perusahaan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Salah satu teori yang
berhubungan atas keperilakuan seseorang dengan interaksi dalam penyesuaian dan
pengendalian terhadap kelangsungan hidup usaha yaitu contingency theory, teori
ini merupakan suatu alat pertama dan yang paling terkenal untuk menjelaskan
berbagai keragaman dalam struktur organisasi (Susi, 2020).

C. Manajemen Finansial dan Pembiayaan


Manajemen finansial merupakan segala aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan dalam bagaimana cara memperoleh, menggunakan serta mengelola
keuangan perusahaan. Manajemen pembiayaan sendiri memiliki definisi sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan sumberdaya yang
dilakukan oleh suatu badan yang menjalankan kegiatan usahanya. Manajemen
keuangan sangat penting bagi individu maupun kelompok, sangat dibutuhkan di
perusahaan-perusahaan. Manajemen keuangan memiliki peranan yang besar
dalam mengelola perusahaan yakni yang pertama sebagai pencari sumber-sumber
pendanaan, kedua mengalokasikan dana dalam perusahaan, ketiga membagikan
hasil keuntungan. Manajamen keuangan juga memiliki tujuan, tujuan dari adanya
manajemen keungan adalah agar perusahaan dapat mengelola sumber daya yang
dimiliki terutama dari aspek keuangan sehingga menghasilkan keuntungan yang
maksimal dan pada akhirnya dapat memaksimumkan kesejahteraan pemegang
saham (Anwar, 2019).
Manajemen keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu kegiatan yang
penting dalam kegiatan organisasi bisnis. Ruang lingkup manajemen keuangan
yaitu mengenai keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan keputusan
pengelolaan aset. Adapun juga terdapat 7 prinsip dalam manajemen keuangan.
Pertama akuntabilitas, kedua konsistensi, ketiga kelangsungan hidup, keempat
tranparansi, kelima standar akuntansi, keenam integritas, dan yang ketujuh
pengelolaan. Semua prinsip tersebut harus dijalankan dalam melakukan
manajemen keuangan. Dengan demikian, semua perusahaan bisnis harus memiliki
7

tim yang tepat untuk pengelolaan keuangan dan semua anggota tim harus memiliki
keterampilan yang tepat untuk merencanakan properti perusahaan
(Sangeetha et al., 2022).
Manajemen keuangan dan pembiayaan keduanya memiliki kegiatan yang
sama mengenai bagaimana cara mengatur dan mengelola keuangan. Manajemen
euangan dan pembiayaan harus dilakukan secara transparan dan seefisien mungkin
agar investor yang terlibat dalam pembiayaan dapat mengetahui apa saja yang
telah di gunakan dari dana yang diberikan untuk pengelolaan sebuah perusahaan.
Cara tersebut juga dilakukan agar investor dapat dengan mudah memperoleh
informasi mengenai apa saja yang dibeli atau didanai menggunakan uang mereka,
selain itu investor dapat meminta dengan model seperti apa ia ingin dana nya
digunakan (Burkart et al., 2018).

D. Manajemen Pemasaran Agribisnis


Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian yang terstruktur agar sesuai dengan tujuan dan visi perusahaan.
Manajemen ini memerlukan desain organisasi yang menyesuaikan kebutuhan
pasar, terutama kebutuhan pasar sasaran. Tugas manajemen pemasaran adalah
menganalisis operasi, yaitu menganalisis pasar dan lingkungan pasarnya untuk
mengetahui apa peluang untuk menaklukkan pasar dan ancaman apa yang harus
dihadapi. Manajemen pemasaran agribisnis berarti segala perencanaan dan
pengendalian pemasaran hasil produksi pertanian, baik dari hulu maupun hilir.
Pelaku usaha harus mengetahui cara mengelola keuangan yang baik
(Siregar dan irawan, 2021)
Manajemen Agribisnis mempelajari penerapan ilmu manajemen dengan
memberlakukan fungsi perencanaan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan,
serta pemanfaatan segala sumber daya di sektor pertanian untuk mencapai tujuan
utama yakni menghasilkan produk pertanian yang menguntungkan. Setiap
orientasi perusahaan menguntungkan manajemen pemasaran terkait dengan fungsi
8

bauran pemasaran, bahkan jika hanya satu atau dua elemen pemasaran yang
digunakan. Pengaruh meningkat dengan jumlah elemen bauran pemasaran yang
digunakan,menunjukkan bahwa bauran pemasaran adalah kombinasi dari elemen
Mendefinisikan manajemen pemasaran agribisnis. Manajemen Agribisnis
mempelajari penerapan ilmu manajemen dengan memberlakukan fungsi
perencanaan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan, serta pemanfaatan segala
sumber daya di sektor pertanian untuk mencapai tujuan utama yakni menghasilkan
produk pertanian yang menguntungkan (Sekaran et al. 2020).
Pengoptimalan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam sektor agribisnis,
membuat produk berkualitas tinggi untuk bertahan dalam persaingan sengit untuk
bertahan dalam persaingan alami dengan perusahaan lain. Perusahaan harus
menghadapi tantangan ini dan membutuhkan analisis perencanaan strategis,
tujuannya adalah memperoleh keunggulan kompetitif. Perusahaan akhirnya mulai
berpikir menyusun strategi pemasaran yang baik dan tepat. mendekati sangat
penting ketika menganalisis lingkungan operasi perusahaan mempertimbangkan
faktor eksternal dan internal lingkungan agribisnis. Perusahaan harus menciptakan
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman (analisis SWOT) yang harus
ada, perhatikan bahwa kita harus mengantisipasi situasi ini karena perusahaan
tidak ingin kehilangan kepercayaan dari pelanggan mereka (Ariyanto et al. , 2023).

E. Manajemen Personalia Agribisnis


Manajemen personalia, juga dikenal sebagai manajemen sumber daya
manusia (SDM), adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan
pengawasan segala aspek yang terkait dengan pengelolaan tenaga kerja dalam
sebuah organisasi. Manajemen personalia bertujuan untuk memaksimalkan
potensi dan kinerja sumber daya manusia melalui kegiatan seperti perekrutan,
seleksi, pengembangan, pengelolaan kinerja, kompensasi, manajemen konflik, dan
hubungan industrial. Manajemen sumber daya manusia adalah manajemen yang
berkaitan tentang segala sesuatu kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
9

sumber daya manusia. Kunci kesuksesan pelaksanaan manajemen personalia


menekankan pada aspek moralitas yang berlandaskan sikap jujur, dapat dipercaya,
cerdas, dan komunikatif (Diantoro, 2020)
Kebijakan personalia yang efektif dicirikan oleh pembentukan sumber daya
manusia yang berkualifikasi tinggi. Hal yang memengaruhi kebijakan personalia
yang efektif adalah kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan profesional sumber
daya manusia tersebut. Tugas pokok di bidang kepegawaian manajemen
melibatkan pemilihan karyawan yang berkualifikasi, perbaikan dari sistem seleksi
karyawan, perbaikan sistem penilaian karyawan, peningkatan sistem motivasi
tenaga kerja, penyediaan pertumbuhan karir, dan promosi profesional muda bagi
karyawan (Faizrakhmanov et al., 2019).

F. Manajemen Produksi Agribisnis


Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
dan pengawasan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan efisien dan
efektif. Manejemen beroperasi dalam berbagai tingkatan dalam organisasi, mulai
dari manejemen puncak (top management) hingga manejemen operasional
(operational management). Manajemen produksi sangat penting karena
memegang kendali atas efisiensi produksi yang akan dijalankan. Manajemen
produksi adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan
pengawasan semua kegiatan yang terkait dengan produksi barang atau jasa dalam
suatu perusahaan. Manajemen produksi adalah pelaksanaan kegiatan aktivitas
manajerial yang terdiri dari pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian,
dan pengawasan sistem-sistem produksi (Effendy et al, 2023).
Tujuan dari manajemen produksi adalah untuk menoptimalkan sumber daya
perusahaan untuk mencapai efisiensi dan produksi yang tinggiSehubungan dengan
itu, analisis tingkat efisiensi produksi pertanian dan pencarian arah dan mekanisme
baru bertujuan untuk meningkatkan efisiensi usaha. Manajemen produksi juga
melibatkan aspek lain seperti perencanaan persediaan, pengendalian kualitas,
10

perencanaan kapasitas produksi, pengelolaan rantai pasokan, dan pengembangan


strategi perbaikan kontinu. manajemen produksi merupakan elemen kunci dalam
operasional parusahaan manufaktur dan jasa, karena dapat berkontribusi secara
signifikan terhadap keberhasilan dan keunggulan bersaing perusahaan tersebut..
Tujuan utama badan usaha pertanian adalah untuk meningkatkan efisiensi
produksi dan kegiatan ekonomi (Battalova et al, 2019).
III. PEMBAHASAN
A. Perusahaan Rajendra Farm
1. Kondisi Umum
a. Sejarah dan Perkembangan
Rajendra Farm merupakan sebuah usaha yang bergerak dibidang
peternakan, Dimulai dari usaha kecil yang penuh asa pada tahun 2008.
Dedikasi yang kuat serta perjuangan yang penuh dengan makna untuk dunia
peternakan, Rajendra Farm sampai saat ini berdiri kokoh, serta akan terus
berkembang demi dunia peternakan yang lebih baik. Peternakan telah menjadi
industri yang penting dan menjadi kontributor utama dalam penyediaan
pangan, seperti daging, susu, telur, dan produk hewani lainnya. Peternakan
juga menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak orang di seluruh dunia.
Meskipun sejarah berdirinya usaha peternakan sangat beragam, namun
perubahan teknologi, kebutuhan pangan, dan permintaan pasar terus
mempengaruhi perkembangan peternakan hingga saat ini. Salah satunya
Rajendra Farm yang namanya sendiri diambil dari nama dari anak pendiri atau
CEO, yaitu Rajendra sehingga menjadi Rajendra Farm, dengan harapan
bahwa usaha tersebut dapat di teruskan dan berkembang ke anaknya nanti.
Dalam masa perkembangan setiap tahunnya Rajendra Farm juga
mengalami hal yang sama dengan peternak lainnya. Beberapa kali mengalami
kerugian yang sempat membuat tidak ingin melanjutkan usaha peternakan,
namun dengan adanya tekad dan rasa percaya yang tinggi akan kesuksesan,
Rajendra Farm saat ini menjadi peternakan yang dapat memenugi target pasar
khususnya di daerah Jogja. Rajendra Farm juga menjadikan bukan hanya
sekedar peternakan, namun juga sebagai tempat Eduwisata, tempat pelatihan,
menyediakan catering dan pemesanan daging sembelih dengan ahli sembelih
yang profesional.

11
12

b. Kondisi Geografis
Rajendra Farm merupakan suatu pengelolaan usaha agribisnis di bidang
peternakan domba. Rajendra Farm ini terletak di Yogyakarta, lebih tepatnya
di Trayu, Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Rajendra Farm terletak dibagian utara
Kecamatan Kulon Progo. Kulon Progo terletak antara 7° 38’42’’-7°59’3’’
Lintang selatan dan 110°1’37’’-110°16’26’’ Bujur Timur.
Luas area Kulon Progo sendiri seluas 58.627,5 Ha yang meliputi 12
kecamatan dan 88 desa. Batas-batas wilayah dari Kulon Progo yakni bagian
utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang. sebelah selatan berbatasan
dengan Kecamatan Girimulyo. Sebelah barat berbatasan dengan Purworejo.
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.
Samigaluh sendiri merupakan kecamataan yang ada di Kulon Progo
dengan luas 6.929,308 Ha atau dengan presentase 11.819% dengan jumlah 7
desa. Samigaluh merupakan kecamatan yang terluas di Kulon Progo. Rajendra
Farm berbatasan langsung dengan kecamatan Salaman, Kecamatan
Girimulyo, Kecamatan Kaligesing dan Kecamatan Kalibawang.

2. Organisasi Bisnis
Bisnis dapat berjalan karena adanya komponen pendukung didalamnya
dari komponen sumer daya alam maupun sumber daya manusia. Setiap
komponen memiliki andil tersendiri sebagai sebuah fungsi untuk mendukung
keberjalanan sebuah bisnis. Komponen sumber daya alam dapat berupa
komponen fisik bangunan, fasilitas maupun kekayaan alam yang ada pada suatu
tempat. Komponen sumber daya manusia dapat berupa keberadaan, kesadaran,
pengetahuan dan kualitas manusia pada tempat tersebut.
Keberadaan struktur organisasi bisnis merupakan salah satu upaya yang
diambil Rajendra Farm untuk mengelola perusahaan. Setiap posisi dalam struktur
organisasi Rajendra Farm memiliki fungsi tersendiri agar dapat menjalankan
13

fungsinya dengan optimal. Fungsi pembina dalam perusahaan adalah sebagai


pemberi arahan, pertimbangan, saran dan pendapat terhadap pelaksanaan
perusahaan. Pembina Rajendra Farm adalah Dinas Pertanian Kabupaten Kulon
Progo. Rajendar Farm juga memiliki ketua, sekretaris, bendahara,
pelatihan/magang, humas, promosi, akomodasi, dan karyawan pengurus
kandang.
Struktur keorganisasian untuk mengelola perusahaan Rajendra Farm terdiri
atas pembina, ketua, sekretaris, bendahara, pelatihan/magang, humas, promosi,
akomodasi, dan karyawan pengurus kandang. Puncak struktur organisasi bisnis
pada Rajendra Farm diduduki oleh pembina. Posisi pembina diduduki oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Kulon Progo. Ketua Rajendra Farm diisi oleh pemilik
Rajendra Farm yaitu Bapak Heri Kurniawan selaku pemilik kemudian dilanjut
dengan sekretaris, bendahara, pelatihan/magang, humas, promosi, akomodasi,
dan karyawan pengurus kandang. Kandang ternak yang dimiliki Rajendra Farm
hanya diurus oleh karyawan kandang yang berjumlah 6 orang dan sekretaris,
bendahara, pelatihan/magang, humas, promosi, akomodasi lebih berperan dalam
sektor agrowisata unit pelatihan (pengembangan SDM).
3. Pengelolaan Usaha Agribisnis
Rajendra Farm di Ngargosari, Samigaluh merupakan wisata alternatif yang
representatif dengan konsep Wisata Pendidikan (Eduwisata). Selain koleksi
ribuan kambing dan domba penangkaran, tempat ini juga memiliki beragam
kambing yang sengaja dipamerkan layaknya di kebun binatang. Salah satu
kambing dari koleksi Rajendra Farm yang menarik perhatian saya adalah Saanen.
Kambing bertubuh besar, panjang, dan bertanduk panjang ini didatangkan
langsung dari dataran Swiss. Kambing ini adalah jenis kambing terbesar di Swiss.
Kambing Saanen mentolerir sinar matahari dan cuaca tropis dengan baik.
Rajendra Farm memang merupakan salah satu wisata edukasi yang fokus
pada peternakan kambing dan domba terpadu. Tempat ini juga menawarkan
pendidikan berupa pelatihan beternak domba. Peternakan Rajendra juga
14

memasok beberapa restoran, beberapa di antaranya menawarkan makanan


kaleng. Bagi yang berkesempatan untuk mampir langsung, ada juga koki khusus
pengolah daging di peternakan Rajendra. Mulai dari penyembelihan, Anda
melihat proses memasak dengan ruangan terpisah. Tidak hanya produk daging,
kotoran kambing juga tidak terbuang percuma, melainkan dijadikan pupuk
organik.
Pengunjung tidak hanya senang melihat kambing dan domba di kandang
yang bersih dan akses yang sangat mudah, tetapi juga dapat mempelajari teknik
praktis kandang dan kambing untuk proses produksi pupuk organik. Rajendra
Farm juga memiliki gedung Limassol khusus untuk pelatihan dan wisata kuliner
seperti tongseng dan kambing panggang. Rajendra Farm memiliki ruang
amphitheater yang bisa digunakan untuk berkemah atau jalan-jalan. Terdapat
panggung bambu berbentuk gunung. Panggung tersebut bisa digunakan untuk
pertunjukan tari dan kegiatan lainnya, namun bisa juga digunakan untuk
keperluan resmi.
Kawasan itu memiliki kapasitas penangkaran 1.500 ekor kambing.
Pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp35.000 per orang untuk mengikuti
tour ini. Mengacu pada produktivitas kambing dan domba, Heri mengakui
permintaan daging domba atau kambing di wilayah Jogja sebenarnya masih
belum mencukupi. DIJ tetap mengandalkan siaran dari luar daerah juga.
Pengantaran warung makan olahan sate toko tongseng. Bahkan peristiwa saja
tidak cukup untuk keselamatan. Rajendra Farm bertujuan untuk memelihara lebih
banyak domba dan kambing untuk setidaknya memenuhi kebutuhan lokal
Kulonprogo dan Jogja.

4. Manajemen Finansial dan Pembiyaan Agribisnis


Pembiayaan atau manajemen finansial dalam usaha agribisnis mengacu
pada pengelolaan dan pengaturan sumber daya keuangan yang berkaitan dengan
kegiatan pertanian atau bisnis di sektor pertanian. Melibatkan pengelolaan
pendapatan, pengeluaran, dan aset keuangan untuk mencapai tujuan keuangan
15

yang diinginkan. Manajemen finansial dalam usaha agribisnis melibatkan


pemilihan sumber pembiayaan yang tepat, seperti pinjaman bank, kemitraan, atau
investasi modal sendiri. Keputusan yang baik dalam pembiayaan dapat
mempengaruhi likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas usaha.Usaha agribisnis
yang dalam konteks ini adalah peternakan, membutuhkan modal yang
substansial untuk membiayai pembelian makanan ternak, vitamin ternak, vaksin,
dan kebutuhan lainnya.
Manajemen finansial juga melibatkan analisis dan interpretasi informasi
keuangan, termasuk laporan keuangan, untuk membantu pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan alokasi sumber daya keuangan. Hal ini membutuhkan
pemahaman tentang konsep-konsep keuangan seperti nilai waktu uang, risiko dan
pengembalian investasi, serta struktur modal perusahaan. Dengan menerapkan
prinsip-prinsip manajemen finansial yang baik, Rajendra Farm dapat mencapai
efisiensi dalam penggunaan sumber daya keuangan, mengoptimalkan
pengembalian investasi, mengelola risiko keuangan dengan baik, dan mencapai
tujuan keuangan jangka panjang mereka.
Pembiayaan operasional peternakan Rajendra Farm berasal dari anggaran
pribadi dari founder sekaligus pemilik Rajendra Farmnya sendiri. Hal tersebut
dikarenakan peternakan Rajendra Farm merupakan usaha pribadi yang dibangun
sendiri dan tidak ada hubungannya dengan program pemerintah. Modal awal
usaha dari peternakan Rajendra Farm yaitu Rp.10 Miliar. Biaya tersebut
digunakan untuk pembembelian ternak awal, membangun kendang, membeli
tanah yang memiliki total sekitar 8 Ha (HPT 5 Ha dan kendang 3 Ha), serta
peralatan lainnya untuk keperluan mengurus ternak.
Pendapatan Rajendra Farm berasal dari beberapa unit usaha yaitu Breeding
DOKA, fattening DOKA, feedmil, aqiqah & kurban, edu wisata dan produksi
hasil olahan ternak. Tingkat kemahalan harga kambing yang dijual dilihat dari
besarnya BCS atau Body condition score. Penentuan harga kambing juga dilihat
atau ditentukan dari perhitungan feed cost per gain (FC/G). Feed cost gain adalah
16

biaya pakan yang digunakan untuk meningkatkan 1 kg pertambahan bobot badan.


Nilai FC/G dipengaruhi oleh banyaknya konsumsi pakan, harga pakan, dan
besarnya PBBH yang dihasilkan. Perhitungan pendapatan rajendra farm
menggunakan income over feed cost (IOFC). Income over feed cost adalah
pendapatan yang didapat setelah dikurangi biaya pakan selama penggemukan.

Gambar 3.4.1 Feed cost per gain (FC/G)

Gambar 3.4.2 Income over feed cost (IOFC)


5. Manajemen Pemasaran Agribisnis
Suatu perusahaan tentu membutuhkan alat analisis, perencanaan dan
pengendalian program dalam upaya menciptakan keuntungan. Rajendra Farm
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang peternakan. Rajendra
Farm merupakan perusahaan yang secara mandiri mencari pelanggan baru dan
tetap menjaga relasi yang baik dengan pelanggan yang sudah ada. Perusahaan ini
juga memanfaatkan dedikasi yang kuat serta perjuangan yang penuh dengan
makna untuk dunia peternakan, Rajendra Farm sampai saat ini berdiri kokoh,
serta akan terus berkembang demi dunia peternakan yang lebih baik.
17

Rajendra Farm selama ini berfokus pada industri peternakan. Pelanggan


yang ada cenderung industri rumah makan maupun perseorangan. Seiring dengan
persaingan yang ketat juga target perusahaan yang tinggi, Rajendra Farm
senantiasa berusaha untuk merambah segmen usaha mikro kecil dan menengah,
dengan harapan produk dapat merambah hingga skala nasional. Segmen baru ini
akan terus melengkapi daftar pelanggan terdahulu yakni industri rumah makan
dalam skala cukup besar. Rajendra Farm percaya bahwa keberadaan produknya
sangat dibutuhkan karena Rajendra Farm mengusung peternakan terpadu,
sehingga Rajendra Farm akan terus mencari pelanggan dan memperluas
distribusi yang ada
Perluasan segmen pasar Rajendra Farm ke skala nasional sejauh ini cukup
mulus. Penggarapan pasar dan menambah pasar UKM dipercayai mampu
menggerakkan penjualan. Diversifikasi segmentasi ini diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan dengan meningkatnya kinerja
serta terjadinya kestabilan kedepannya. Rajendra Farm berusaha menciptakan
penjualan yang komprehensif dan jaringan distribusi yang mencangkup pasar
tradisional, peternak, petani, rumah makan, dan sentra qurban maupun aqiqah.
Upaya penciptaan distribusi yang luas ini ditujukan agar perusahaan meraup nilai
yang semaksimal mungkin.
Strategi pemasaran Rajendra Farm memanfaatkan para founder Rajendra
Farm untuk akses ke teknis dan para ahli pengamat pasar nasional. Hal demikian
bertujuan untuk memperluas pasar yang akan dicapai. Rajendra Farm pandai
dalam memanfaatkan peluang yang muncul ada setiap kesempatan sehingga
mampu memajukan Rajendra Farm hingga perdagangan skala nasional.
Perusahaan senantiasa fokus pada peninjauan mendalam terkait kebutuhan pasar
terutama. untuk mengakomodir kebutuhan pasar lokal yang dinamis. Hal ini
dilakukan dengan penerapan fokus dan strategi bisnis yang konsisten, perusahaan
percaya bahwa Rajendra Farm akan terus berkembang menjadi perusahaan kelas
satu yang senantiasa mengedepankan kualitas produk.
18

6. Manajemen Personalia Agribisnis


Manajemen personalia bersangkutan dengan kesejahteraan karyawan,
mulai dari perekrutan sampai dengan evaluasi kerja karyawan. Setiap
perusahaan pasti memiliki bagian dalam manajemen personalia. Manajemen
personalia sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan karena berhubungan
dengan kesejahteraan karyawannya. Secara umumm, fungsi dari manajemen
personalian yakni pengelolaan kesejahteraan karyawan, mulai dari proses
pengrekrutan untuk mendapatkan kandidat karyawan yang terbaik, evaluasi
kinerja karyawa, menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk karyawan untuk
meningkatkan keterampilan dan keahlian karyawan. Setiap perusahaan memiliki
teknis atau konsep manajemen personalia.
PT. Rajendra Farm juga memiliki manajemen personalia dalam
pengelolaan usaha agribisnis. PT. Rajendra Farm merupakan sebuah usaha
agribisnis yang bergerak dibidang peternakan atau lebih spesisfiknya peternakan
domba. PT. Rajendra Farm memiliki jumlah karyawan tetap sebesar 6 (di luar
admin) dan jumlah karyawan tidak tetap sebesar 70-80 karyawan. Karyawan
tidak tetap hanya digunakan saat ada acara-acara besar, contohnya kegiatan
qurban atau idul adha. Jumlah karyawan yang relatif sedikit tidak membuat PT.
Rajendra Farm kesusahan dalam mengelola usaha agrbisnis tersebut. Tugas dan
divisi di PT. Rajendra Farm yakni pertama pengadaan. Kedua divisi anak buah
kandang yakni yang menerjemahkan sistem yang dibangun di PT. Rajendra
Farm, kebutuhan pangan, treament penanganan teknis dan pembersihan kandang.
Ketiga, jagal.
Saat ini Rajendra Farm memang tidak melakukan recruitment karyawan,
karena dirasa sudah cukup. PT. Rajendra Farm memiliki kulaifikasi dalam
perekruitan karyawan di antaranya yakni, PT. Rajendra Farm lebih
mengutamakan warga sekitar, lebih memberikan kesempatan kepada warga
sekitar untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Kedua, lebih mengutamakan
attitude seseorang, pengetahuan bisa dicari dan di asah tetapi attitude seseorang
19

lebih penting. Kualifikasi recruitment karyawan di PT. Rajemdra Farm lebih


menekankan dua poin tersebut. PT. Rajendra Farm juga melakukan pelatihan-
pelatihan untuk karyawan guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan
karyawannya. Pelatihan-pelatihan tersebut seperti pelatihan juru persembelihan,
pelatihan teknis in farm, teknis kesehatan sampai ke IB.

7. Manajemen Produksi Agribisnis


Pengelolaan sumberdaya sangat penting dalam penciptaan sebuah produk.
Perencanaan dan pengendalian produksi turut menentukan keberhasilan suatu
perusahaan. Sebuah perencanaan yang matang dan optimal akan membantu
produsen untuk mencapai tujuan mereka Salah satu perencanaan yang
dibutuhkan adalah memastikan ketersediaan barang saat dibutuhkan serta
kesesuaiannya dengan jumlah yang dibutuhkan. Anakan kambing maupun
domba yang tidak sesuai bisa menghambat kegiatan produksi sehingga
berpotensi menciptakan suatu kerugian bagi perusahaan.
Rajendra Farm bergerak di bidang industri peternakan antara lain breeding
domba/kambing, aqiqah, qurban, dan wisata edukasi. Rajendra Farm
memproduksi kambing dan domba yang memiliki kualita internasional karena
berasal dari indukan yang didatangkan dari luar negeri, antara lain Australia dan
Swiss. Program usaha yang dijalankan Rajendra Farm meliputi penggemukan
kambing, breeding kambing & domba, wisata edukasi, aqiqah, qurban, dan
pengolahan hasil ternak.
`Rajendra Farm memproduksi kambing dan domba tak hanya secara
pribadi, akan tetapi juga mengambil dari peternak yang lebih kecil untuk
digemukkan. Kegiatan pengambilan dari peternak lokal dilakukan sebagai
langkah preventif karena Rajendra Farm tidak selalu mampu memenuhi
kebutuhan pasar. Perusahaan yang terletak di Kulonprogo ini memiliki sejumlah
partner yang tersebar di Indonesia seperti bulungan Farm yang terletak di
20

Kalimantan Utara. Selain peternakan kambing dan domba, Rajendra Farm juga
memiliki produk olahan ternak seperti susu, serta eduwisata.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum Manajemen Agribisnis yang telah
dilaksanakan di Rajendra Farm, Samigaluh, Kulonprogo dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Keberadaan struktur organisasi bisnis merupakan salah satu upaya yang diambil
Rajendra Farm untuk mengelola perusahaan. Struktur keorganisasian untuk
mengelola perusahaan Rajendra Farm terdiri atas pembina, ketua, sekretaris,
bendahara, pelatihan/magang, humas, promosi, akomodasi, dan karyawan
pengurus kandang. Puncak struktur organisasi bisnis pada Rajendra Farm
diduduki oleh pembina. Posisi pembina diduduki oleh Dinas Pertanian
Kabupaten Kulon Progo. Ketua Rajendra Farm diisi oleh pemilik Rajendra Farm
yaitu Bapak Heri Kurniawan.
2. Dalam pengelolaan usahanya Rajendra Farm menjadikan usahanya itu sebagai
salah satu wisata edukasi yang berfokus pada peternakan kambing dan domba
terpadu. Tidak hanya menghasilkan daging, kotoran kambing juga tidak
terbuang percuma, dijadikan pupuk organik.
3. Pembiayaan operasional Rajendra Farm berasal dari dana pribadi pemilik
sekaligus founder dari rajendra farm. Dengan menerapkan prinsip-prinsip
manajemen finansial yang baik, Rajendra Farm dapat mencapai efisiensi dalam
penggunaan sumber daya keuangan, mengoptimalkan pengembalian investasi,
mengelola risiko keuangan dengan baik, dan mencapai tujuan keuangan jangka
panjang mereka
4. Strategi pemasaran Rajendra Farm memanfaatkan para founder Rajendra Farm
untuk akses ke teknis dan para ahli pengamat pasar nasional. Hal demikian
bertujuan untuk memperluas pasar yang akan dicapai. Rajendra Farm pandai
dalam memanfaatkan peluang yang muncul ada setiap kesempatan sehingga
mampu memajukan Rajendra Farm hingga perdagangan skala nasional.

21
22

5. Dalam Manajemen personalia, PT. Rajendra Farm memiliki jumlah karyawan


tetap sebesar 6 (di luar admin) dan jumlah karyawan tidak tetap sebesar 70-80
karyawan. Karyawan tidak tetap hanya digunakan saat ada acara-acara besar,
contohnya kegiatan qurban atau idul adha. PT. Rajendra Farm memiliki
kulaifikasi dalam perekruitan karyawan di antaranya yakni, PT. Rajendra Farm
lebih mengutamakan warga sekitar dan mengutamakan attitude seseorang.
6. Dalam hal manajemen produksi, Rajendra Farm memproduksi kambing dan
domba yang memiliki kualita internasional karena berasal dari indukan yang
didatangkan dari luar negeri, antara lain Australia dan Swiss. Rajendra Farm
memproduksi kambing dan domba tak hanya secara pribadi, akan tetapi juga
mengambil dari peternak yang lebih kecil untuk digemukkan. Kegiatan
pengambilan dari peternak lokal dilakukan sebagai langkah preventif karena
Rajendra Farm tidak selalu mampu memenuhi kebutuhan pasar.

B. Saran
Saran yang dapat praktikan berikan dalam Praktikum Manajemen
Agribisnis antara lain sebagai berikut:
1. Rajendra Farm sebaiknya menyediakan shuttle car lebih agar apabila
pengunjung datang secara rombongan tidak perlu berjalan kaki menanjak
sekitar 1 km.
2. Saran bagi pelaksanaan praktikum manajemen agribisnis kedepannya semoga
dapat dilakukan dengan seefektif mungkin dengan harga iuran praktek yang
tidak terlalu mahal
DAFTAR PUSTAKA

Amruddin, S. Pt, Aliyah Fahmi, S. P. Hikmah, Rahmat Joko Nugroho, I. Gusti


Ngurah Aryawan Asasandi, M. Si SP, Luh Putu Kirana Pratiwi et al.
Manajemen Agribisnis. Media Sains Indonesia, 2021.
Anwar, M. (2019). Dasar-dasar manajemen keuangan perusahaan. Prenada
Media.
Battalova, A. R., Mukhametgaliev, F. N., Mukhametgalieva, F. F., & Sitdikova, L.
F. (2019). Issues on increasing efficiency of agricultural business in the
Republic of Tatarstan. Journal of Environmental Treatment Techniques,
7(Special Issue), 930.
Burkart, C., Wakolbinger, T., Toyasaki, F. 2018. Funds allocation in NPOs: The
role of administrative cost ratios. Central European journal of operations
research. 26 (2): 307-330.
Diantoro, F. (2020). Implementasi Manajemen Personalia Pendidikan Islam
Berbasis Pengabdian di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar, Jawa Timur.
MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5(1), 137-154.
Effendy, E., Nst, F. A., & Rahmi, A. L. (2023). Memahami Fungsi Manajemen
Produksi Siaran Dakwah. Al-Wasathiyah: Journal of Islamic Studies, 2(2),
137-154.
Faizrakhmanov, D., Zakirova, A., Klychova, G., Yusupova, A., & Klychova, A.
(2019). Formation and disclosure of information on social responsibility of
agribusiness enterprises. In E3S Web of Conferences (Vol. 91, p. 06004).
EDP Sciences.
Manuhutu, E. A., Lengkong, M. R., & Paendong, S. M. (2022). Penerapan Inovasi
Teknologi Pasca Panen Tanaman Wortel dalam Manajemen Agribisnis
Berkelanjutan. Jurnal LOCUS: Penelitian & Pengabdian–Vol, 1(4), 210..
Rifa'i, Muhammad. "Manajemen Bisnis." (2020).
Rodrigues Moreira, V., Kureski, R., & Pereira da Veiga, C. (2016). Assessment of
the economic structure of Brazilian agribusiness. The Scientific World
Journal, 2016.
Sangeetha, M., Hoti, A., Bansal, R., Hasan, M. F., Gajjar, K., & Srivastava, K.
(2022). Facilitating artificial intelligence supply chain analytics through
finance management during the pandemic crises. Materials Today:
Proceedings, 56, 2092-2095.
Tripathy, M. (2018). Building quality teamwork to achieve excellence in business
organizations. International research journal of management, IT and social
sciences, 5(3), 1-7.
Zahran, R., & Ali, H. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem
Informasi: Sumber Daya Manusia, Bisnis, Teknologi dan Metode. Jurnal
Akuntansi Universitas Mercubuana, 1-21.
LAMPIRAN
1. Foto Saat Pengamatan

Foto Kelompok Foto Kelompok

Foto Narasumber Pemilik Rajendra Farm

Kondisi Rajendra Farm Domba Rajendra Farm


Domba Rajendra Farm Kondisi Rajendra Farm

Bentuk Kandang di Rajendra Farm Kondisi Rajendra Farm


2. Kuisioner
3. Bukti Tinjauan Pustaka
● Jurnal Internasional

Organisasi Bisnis
Pengelolaan Usaha
Manajemen Finansial
● Jurnal Nasional

Manajemen Pemasaran Agribisnis


Manajemen Personalia
Manajemen Produksi
● Buku

Organisasi Bisnis
Manajemen Finansial

Anda mungkin juga menyukai