Oleh :
Charlie Ariawan NIM. 161510601044 PS. Agribisnis
Henita Nur K.S NIM. 161510601156 PS. Agroteknologi
Vina Melinda NIM. 161510501162 PS. Agroteknologi
Cahyo Nur M. NIM. 161510501036 PS. Agribisnis
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
LAPORAN MAGANG PROFESI MAHASISWA
STRATEGI PEMASARAN DAN DISTRIBUSI PRODUK-
PRODUK PERTANIAN PT. DEMI AGRO MAKMUR
DI KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER
HALAMAN
JUDUL
Oleh :
Charlie Ariawan NIM. 161510601044 PS. Agribisnis
Henita Nur K.S NIM. 161510601156 PS. Agroteknologi
Vina Melinda NIM. 161510501162 PS. Agroteknologi
Cahyo Nur M. NIM. 161510501036 PS. Agribisnis
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
i
PENGESAHAN LAPORAN MAGANG PROFESI
Mahasiswa Pelaksana :
Charlie Ariawan NIM. 161510601044 PS. Agribisnis
Henita Nur Kumala Sari NIM. 161510501156 PS. Agroteknologi
Vina Melinda NIM. 161510501162 PS. Agroteknologi
Cahyo Nur Muhammad NIM. 161510601036 PS. Agribisnis
Pelaksanaan Magang
1. Jenis Pekerjaan : Distributor Produk-Produk Pertanian
2. Waktu Pelaksanaan : 1,5 bulan (28 Januari – 09 Maret 2019)
Instruktur
1. Nama : Demi Ardhy Nugraha, S.P
2. Jabatan : Direktur Eksternal
3. No.HP : 082140047237
Mengesahkan,
Wakil Dekan Bidang Akademik,
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan magang profesi
periode semester genap tahun akademik 2020/2021 dengan judul Strategi Pemasaran
dan Distribusi Produk-Produk Pertanian PT Demi Agro Makmur di Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember. Laporan ini disusun sesuai kegiatan magang di
perusahaan tersebut tentang kegiatan pengumpulan data, pengenalan produk,
pemasaran, dan distribusi produk. Kegiatan magang ini merupakan bagian dari
kurikulum pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penulis menyadari
tanpa bantuan dari berbagai pihak, laporan ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Sigit Soeparjono, M.S., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Jember.
2. Ir. Marga Mandala, M.P., Ph.D. selaku Ketua Komisi Magang Profesi Fakultas
Pertanian Universitas Jember.
Bapak H. Deden Achmad, S.P. selaku Komisaris PT. Demi Agro Makmur yang telah
bersedia menerima dan memfasilitasi pelaksanaan magang.
3. Bapak Demi Ardhy Nugraha, S.P. selaku Direktur Eksternal dan instruktur magang
yang mengarahkan dan membimbing kegiatan magang di PT. Demi Agro Makmur.
4. Bapak Demi Aji Sanjaya dan seluruh jajaran staf di PT. Demi Agro Makmur yang
telah membantu kegiatan magang profesi.
5. Teman-teman magang di PT. Demi Agro Makmur dan semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan magang profesi yang belum dapat disebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang bersangkutan.
Jember, 09 Maret 2020
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PENGESAHAN LAPORAN MAGANG PROFESI............................................. ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ ix
BAB 1. PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat.............................................................................. 2
1.2.1 Tujuan........................................................................................... 2
1.2.2 Manfaat......................................................................................... 3
iv
2.5.9 Sales Counter & Sales Take Order............................................... 8
2.5.10 Sales Canvas................................................................................. 9
2.5.11 Driver............................................................................................ 9
2.5.12 Helper............................................................................................ 10
2.6 Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Demi Agro Makmur......... 10
2.7 Pengembangan Usaha........................................................................... 10
2.8 Jenis Pekerjaan yang Ditangani........................................................... 11
v
3.6 Permasalahan dan Solusi Kegiatan Magang....................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Rencana Kegiatan
B. Biodata Mahasiswa Magang Profesi
C. Peta PT Demi Agro Makmur
D. Lembar Penilaian Magang Profesi
E. Surat Keterangan Selesai/Sertifikat Magang Profesi
ix
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
Padi merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak di konsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Hampir 95% penduduk di Indonesia menjadikan padi sebagai
bahan makanan pokok mereka. Menurut Kementrian Perencanaan Pembangunan,
penningkatan produksi Gabah Kering Giling (GKG) menjadi target utama dari
swasembada pangan nasional karena beras merupakan makanan pokok masyarakat
Indonesia secara umum. Produktivitas padi yang tinggi tentu akan meningkatkan
produksi gabah kering giling. Produksi padi perlu ditingkatkan demi mewujudkan
ketahanan pangan nasional yang dilakukan dengan memberikan subsidi pupuk karena
dapat menurunkan biaya produksi padi. Demikian juga dalam pemasaran hasil,
pemerintah juga perlu mengeluarkan kebijakan harga dasar gabah (HDG) atau harga
dasar pembelian pemerintah (HDPP), untuk melindungi petani dari jatuhnya harga
dibawah biaya produksi (Sudiarta, 2016).
PT. Demi Agro Makmur memiliki beberapa rangkaian kegiatan mulai dari
pengadaan produk-produk pertanian seperti benih, pestisida, dan pupuk serta alat mesin
pertanian dari formulator atau produsen, sampai dengan pemasaran ke tingkat petani.
Selain sebagai penyalur produk-produk pertanian dari produsen ke konsumen lain di
bawah distributor, PT. Demi Agro Makmur juga terjun langsung ke petani dan ke toko-
toko pertanian untuk memperkenalkan produk pestisida dan pupuk yang perusahaan
miliki agar dikenal oleh para petani dan toko-toko pertanian. Fokus utama dalam
kegiatan magang profesi ini adalah kegiatan penyaluran barang dari distributor ke toko
atau pengecer dan juga petani secara langsung. Kompleksitas dari beragam kegiatan
perusahaan menjadikan perlunya ilmu yang dapat dipelajari sebagai bentuk kegaiatan
magang yang berguna bagi mahasiswa dalam memperoleh gambaran secara nyata dalam
dunia kerja.
1.2.2 Manfaat
1. Bagi mahasiswa dapat menambah wawasan tentang situasi yang dihadapi di dunia
kerja dan serangkaian kegiatan distribusi yang ada di PT. Demi Agro Makmur di
Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
2. Bagi Fakultas Pertanian Universitas Jember dapat dijadikan peluang untuk
menjalin kerjasama dengan PT. Demi Agro Makmur di Desa Sukorambi
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
3. Bagi perusahaan dapat dijadikan sebagai tambahan informasi untuk evaluasi
kegiatan kerja yang sudah dijalankan.
BAB 2. PROFIL PERUSAHAAN
4
5
Jember. Toko yang dimiliki oleh PT Demi Agro Makmur berlokasi sama dengan kantor
sedangkan gudangnya berlokasi di Jl. Merak no.12, Kecamatan Selawu Kedawung,
Kabupaten Jember.
Driver Helper
Driver
Helper
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Personalian PT. Demi Agro Makmur
2.5.1 Komisaris :
Mengawasi,memutuskan, dan memberikan saran serta pertimbangan untuk
keputusan yang akan diambil oleh divisi Direktur internal maupun Direktur external.
2.4.2 Direktur :
Mengawasi dan memantau kinerja karyawan di kantor.
Mengevaluasi kinerja karyawan pada lingkup kantor.
Memberikan kebijakan-kebijakan yang di tujukan pada bag kasir dan administrasi.
Menentukan dan memutuskan untuk pembagian gaji karyawan.
7
Menyiapkan barang - barang dengan benar dan cepat sesuai dengan Sales Order
(SO)/ DO dan Surat Pengantar (SP) yang diterima
Membantu mencek perlengkapan/ jumlah/ kondisi atas barang - barang yang akan
dikirim.
Membantu Proses bongkar muat barang.
Melaporkan hal hal yang mencurigakan.
Melaksanakan tugas tugas lainnya yang dipercayakan kepadanya.
12
12
manfaat bagi perusahaan yaitu dapat menjalin kerjasama dengan pihak perguruan tinggi.
Manfaat PT. Demi Agro Makmur oleh mahasiswa yaitu dapat menambah sumber daya
manusia bagi perusahaan. Manfaat lainnya yaitu mahasiswa dapat memperkenalkan PT.
Demi Agro Makmur kepada masyarakat atau petani-petani sehingga PT. Demi Agro
Makmur lebih dikenal banyak orang.
tanaman padi. Tanaman padi (Oryzae sativa L.) merupakan salah satu komoditas
tanaman pangan yang sangat penting, karena sebagai makanan pokok penduduk
Indonesia. Salah satu kendala dalam upaya peningkatan produksi padi adalah
kehilangan hasil akibat dari serangan hama dan penyakit. Menurut Pracaya (2008),
penyakit merupakan salah satu penyebab hilangnya suatu hasil dalam proses budidaya
tanaman yang disebabkan adanya serangan patogen ditandai dengan adanya jamur pada
tanaman. Penyakit pada tanaman padi salah satunya penyakit hawar daun dan penyakit
blast. Sementara hama merupakan hewan yang merugikan atau merusak tanaman. Hama
yang terdapat pada area tanaman padi diantaranya, belalang, wereng, dan tikus.
3.2.3 Organisme Pengganggu Tanaman Hortikultura
Tanaman hortikultura adalah tanaman yang biasanya ditanam di kebun-kebun
atau pekarangan rumah seperti sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman
obat. Secara umum tanaman hortikultura memiliki ciri-ciri yaitu memerlukan lahan
yang luas untuk menanam, hanya dapat ditanam didaerah tertentu, masa panennya
musiman atau tidak sepanjang tahun, dan hasil panennya tidak tahan lama atau mudah
mengalami pembusukan. (Nur'aini, 2019). Salah satu tanaman hortikultura meliputi
tanaman cabai, tomat, timun, gambas, dan melon. Serangan OPT yang terdapat pada
tanaman hortikultura bermacam-macam.
a. OPT pada tanaman cabai terdiri dari serangan peyakit dan hama yang dapat
menimbulkan kerugian. Penyakit yang menyerang tanaman cabai diantaranya
penyakit bercak daun yang disebabkan oleh cendawan cercospora capsici dan
penyakit layu dan busuk batang yang disebabkan oleh cendawan phytophthora
capsisici. Sementara hama yang menyerang tanaman cabai diantaranya lalat buah
dan ulat (Wiryanta, 2010).
b. OPT pada tanaman tomat terdiri dari serangan peyakit dan hama yang dapat
menimbulkan kerugian. Penyakit yang menyerang tanaman tomat diantaranya
busuk daun, bercak coklat, layu fusarium, busuk buah, dan layu bakteri. Sementara
hama yang menyerang tanaman tomat diantaranya kutu daun, lalat buah, dan ulat
tanah (Supratikno et al., 2017).
c. OPT pada tanaman mentimun terdiri dari serangan peyakit dan hama yang dapat
menimbulkan kerugian. Penyakit yang menyerang tanaman timun diantaranya
bercak coklat, embun bulu, rebah semai, mosaik dan layu fusarium. sementara hama
14
yang menyerang tanaman mentimun diantaranya lalat bibit, ulat grayak, Kuti daun,
penggerek batang, dan kumbang bubuk (Pasaribu, 2019).
3.2.4 Pestisida
Pestisida merupakan suatu bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan
hama dan penyakit yang menyerang tanaman pada suatu lahan. Pestisida terdiri dari 105
macam unsur kimia yang setiap unsurnya mencerminkan merek dagang tertentu. Unsur-
unsur penyusun pestisida adalah C, H, O, N, P, Na, S, SN, Zn, As, Br, F, Fe, Hg, Mn,
Cl, Cd, Pb, dan sebagainya (Wismaningsih dan Oktaviasari, 2016). Menurut Peraturan
Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomer 39/Permentar/SR. 330/7/2015, pestisida
adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan
untuk:
a. Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian
tanaman atau hasil pertanian
b. Memberantas rerumputan
c. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan
d. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak
termasuk pupuk
e. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan
ternak
f. Memberantas atau mencegah hama - hama air
g. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah,
bangunan, dan alat -alat pengangkut
h. Memberantas atau mencegah binatang -binatang yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada
tanaman, tanah atau air.
Gangguan yang disebabkan oleh OPT dapat dikendalikan dengan menggunakan
pestisida. Jenis OPT diantaranya adalah hama, penyakit dan gulma. Hama merupakan
hewan atau organisme yang mengakibatkan kerusakan pada tanaman budidaya dengan
cara memakannya. Penyakit adalah kerusakan pada sel-sel tumbuhan karena infeksi
suatu bakteri ataupun virus. Gulma adalah organisme pengganggu tanaman yang
tumbuh ditempat yang tidak dikehendaki (Prawoto, 2008). Berdasarkan OPT sasaranya,
pestisida dapat dikelompokkan kebeberapa jenis yaitu insektisida, akarisida,
15
dijalankan di luar pendidikan sekolah, sehingga dilakukan berdasar kondisi yang terjadi
di lapang. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang tepat sesuai kondisi obyek
penyuluhan akan mendorong munculnya perubahan dengan digambarkan atas indikator
perubahan yang diinginkan pada waktu perencanaan. Terdapat beragam kegiatan di
dalam berbagai lingkup kehidupan yang melibatkan kegiatan penyuluhan sebagai upaya
mewujudkan tujuan pihak penyuluh.
Menurut Maryani dan Nainggolan (2019), atas pentingnya kegiatan penyuluhan,
maka perlu memperhatikan beragam faktor peningkatan keberhasilan sebagai berikut:
1. Penyuluh
Penyuluh sebagai pelaku penyuluhan perlu untuk memahami atas konsep, materi,
sikap, ataupun informasi yang ingin disampaikan. Penyampaian materi yang kurang
menarik atau cenderung monoton tidak akan menarik minat peserta penyuuhan,
sehingga akan terjadi kurang tersampainya informasi dan perubahan sikap sasaran.
2. Peserta Penyuluhan/Sasaran
Beragam tindakan/perilaku pserta penyuluhan akan berdampak sangat besar
terhadap keefektifan di dalam penyuluhan. Proses penyuluhan harus memperhatikan
kondisi sosial budaya masyarakat peserta penyuluhan. Tingkat pendidikan dan
adat/kebiasaan masyarakat sebagai bentuk contoh yang berpengaruh. Peserta dengan
tingkat pendidikan rendah cenderung akan sedikit susah untuk memahami informasi,
bahkan parahnya memiliki pola pikir relatif pendek dan menginginkan sesuatu
secara instan. Adat/kebiasaan masyarakat juga sesuai dengan kehidupan sosial yang
biasanya merupakan hasil warisan dari masyarakat sebelumnya.
3. Proses Penyuluhan
Kegiatan pada proses penyuluhan sangat dipengaruhi atas berbagai hal, seperti
suasana, waktu, biaya, atau hal-hal lainnya. Contoh sederhananya, yaitu lokasi yang
tidak kondusif, alat bantu kurang mendukung, peserta gaduh, penentuan jadwal yang
kurang tepat, bahasa yang digunakan penyuluh dengan peserta ataupun sebaliknya
kurang dapat dipahami.
Menurut Subekti (2017), penyuluhan pertanian menjadi cabang dari kegiatan
penyuluhan yang terfokus pada sektor pertanian. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan
pertanian sebagai bentuk ilmu terapan (applied science) yang berada di lingkup
kehidupan sosial petani. Atas dasar itu perlu adanya pedoman untuk mewujudkan tujuan
17
dan memberikan arah yang tepat dan efektif. Adapun tujuan dari kegiatan penyuluhan
pertanian yang tersusun pada beberapa tingkatan berikut:
1. Tujuan dasar, yaitu tujuan pokok dari kegiatan pertanian dilangsungkan berupa
pencapaian taraf kesejahteraan hidup, baik di lingkup petani ataupun masyarakat
pada umumnya.
2. Tujuan umum, yaitu peningkatan hasil dari sektor pertanian dari besar produksi,
pendapatan, ataupun kualitas produk dari adanya perubahan atau peningkatan
pengetahuan, keterampilan, perilaku dalam upaya pengembangan usaha.
3. Tujuan kerja atau operasional, yaitu tujuan yang dapat melingkupi dari segi petani
sebagai pelaku usaha atau sasaran penyuluhan dan lingkup institusi pelaksana
penyuluhan atau instansi terkait. Tujuan ini memuat pedoman atau cara-cara yang
perlu dilaksanakan guna memperoleh tujuan dari masing-masing pihak.
Menurut Ban dan Hawkins (1999), kegiatan penyuluhan akan berlangsung
dengan baik jika minimal terdapat pihak penyedia/agen penyuluhan (penyuluh) dan
petani. Kegiatan penyuluhan ini akan mencapai tujuan jika melalui pelaksanaan
program kegiatan. Program ini dapat dilakukan jika kedua belah pihak setuju, bahkan
bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan secara optimal yang menjadi hasil
kesepakatan bersama. Atas pentingnya kegiatan ini, perlu kiranya persiapan dari
penyuluh dan partisipasi aktif petani. Masing-masing pihak memiliki peran-peran untuk
sebagai bentuk kontribusi penyuluhan yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Pembagian Kontribusi antara Petani dan Agen Penyuluhan Pertanian
Wakil Agen
No Peran
Petani Penyuluhan
1. Pengetahuan kondisi pertanian terkini 3 1
2. Pengetahuan akan terjadinya perubahan situasi 1 3
3. Pengetahuan masalah yang dihadapi petani 3 1
4. Pengetahuan pemecahan masalah 1 3
5. Pengetahuan harapan situasi yang diinginkan 3 1
6. Hak memutuskan situasi yang akan dipilih 3 1
7. Hak penentuan kelompok sasaran 2 2
8. Pengetahuan konsekuensi yang akan diterima 2 2
9. Pengetahuan dampak metode penyuluhan 2 2
10. Pengetahuan reaksi petani pada hasil penyuluhan 3 1
18
terdahulu
Pengetahuan tersedianya sumberdaya
11. 1 3
penyuluhan
Pengetahuan keahlian dan kepentingan agen
12. 1 4
penyuluhan
Pengetahuan untuk perencanaan prosedur
13. 1 3
penyuluhan yang efektif
Sumber: Ban dan Hawkins (1999)
Berdasar tabel 2.1 menunjukkan pembagian peran antara petani selaku sasaran
penyuluhan dan agen penyuluhan sebagai pihak pemberi materi penyuluhan. Pembagian
peran dimaksudkan untuk dapat memilah peran yang seharusnya menjadi pihak yang
bertanggung jawab atau memberikan tindakan. Petani sebagai obyek sasaran cenderung
sebagai informan atas kondisi situasi saat ini, baik berupa masalah, pengambil
keputusan, penerima konsekuensi/dampak, dan reaksi atas penyuluhan. Agen
penyuluhan cenderung sebagai pihak yangperlu memahami akan situasi saat ini dan
yang dapat memberikan masukan atau saran terhadap kegiatan pertanian. Atas peran ini
agen penyuluhan perlu memahami beragam cara agar dapat mewujudkan perubahan
yang diharapkan.
3.2.6 Teori Pemasaran dan Distribusi
Pasar merupakan suatu tempat bertemunya calon pembeli dan penjual untuk
melakukan suatu kegiatan yaitu transaksi atau pertukaran barang maupun jasa. Interaksi
antara penjual (produsen) dengan pembeli (konsumen) dapat ditunjukkan di dalam
pasar. Kegiatan transaksi yang dilakukan antara pembeli dan penjual memberikan
keuntungan pada dua belah pihak, dimana adanya satu titik temu yang mereka sepakati
bersama dan tidak ada salah satu pihak yang dirugikan. Pertukaran barang antara
penjual dan pembeli saat ini tidak harus langsung pada suatu lokasi, melainkan dengan
sistem jaringan komunikasi modern transaksi dpat dilakukan Adanya suatu kemajuan
teknologi saat ini, sangat membantu konsumen untuk membeli atau mendapatkan
sesuatu yang dibutuhkan, yang memungkinkan pembeli dan penjual dapat bertemu atau
bertransaksi tanpa harus saling melihat wajah masing-masing. Konsumen diharapkan
dapat merasa puas dengan produk yang dibeli (Arianty, 2013).
19
Pemasaran adalah suatu proses yang bertujuan untuk menyampaikan barang atau
jasa dari produsen ke konsumen. Pemasaran dapat menciptakan dan mempertukarkan
produk dan nilai dengan individu atau kelompok lainnya guna mencapai kebutuhan
yang diinginkan. Semua keputusan yang diambil pada proses pemasaran ditujukan
untuk menentukan produk, pasar, harga. Proses pemasaran yang sesungguhnya
merupakan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk dan jasa,
menetapkan program promosi dan kebijakan harga, serta menerapkan sistem distribusi
untuk menyampaikan barang/jasa kepada konsumen. kegiatan pemasaran tidak hanya
dapat dianggap sebagai usaha penjualan atas apa yang dimiliki, melainkan harus
terfokus pada usaha pemelikan atas apa yang dapat dijual (Hanafie, 2010).
Pasar berperan penting bagi masyarakat yaitu membantu dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Pasar membantu konsumen untuk mendapatkan barang yang
dibutuhkan. Pasar berfungsi sebagai distribusi yaitu berperan dalam mempelancar
penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Selain itu pasar juga
berfungsi sebagi pembentuk harga, dimana adanya kesepakatan harga antara penjual
dan pembeli. Pasar juga menjadi suatu sarana dalam mempromosikan produk yang akan
dijual. Sedangkan Pemasaran yang baik yaitu tentang bagaimana barang dan jasa hasil
produksi dapat dikenal maupun dibeli oleh masyarkat. Kegiatan pemasaran harus terus
ditingkatkan dan diperbaharui, hal tersebut untuk memunihi setiap kebutuhan dan
keinginan seorang konsumen. Pemasaran memiliki tujuan utama yaitu memberikan
kepuasan kepada konsumen terhadap sesuatu yang diinginkan (Martiman, 2014).
Pemasaran memiliki tujuan dan fungsi tertentu. Ujung tombak dari kegiatan
pemasaran adalah memperoleh keuntungan yang maksimal dari penjualan produk. Saat
melakukan kegiatan pemasaran ada lembaga-lembaga ataupun saluran pemasaran yang
terlibat didalamnya. Kegiatan saluran pemasaran menerapkan fungsi-fungsi pemasaran,
sehingga dapat dilihat fungsi pemasaran dalam kegiatan pemasaran tersebut. Fungsi-
fungsi pemasaran terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Tugas
lembaga pemasaran adalah menjalankan fungsi‐fungsi pemasaran serta memenuhi
keinginan konsumen semaksimal mungkin (Rahmanta, 2016).
Menurut Faqih (2010), sistem pemasaran di bidang pertanian adalah suatu
urutan lembaga-lembaga pemasaran dan yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran
untuk mempelancar suatu aliran produk pertanian, baik dari produsen awal sampai
konsumen akhir. Saluran pemasaran merupakan suatu kegiatan memanajemen
20
barang/produk yang dihasilkan produsen sampai jatuh kepada tangan konsumen tingkat
akhir. Saluran pemasaran dapat berbentuk sederhana dan rumit, tergantung pada
lembaga pemasaran dan sistem pasar. Saluran pemasaran yang sederhana lebih efesien
dibandingkan dengan saluran pemasaran kompleks. Sedangkan saluran pemasaran
kompleks kelebihannya yaitu pasar lebih luas, namun saluran ini cenderung kurang
efisien. Berikut adalah jenis saluran pemasaran:
Produsen Konsumen
Pedagang Pedagang
Pengumpul Pengecer
Produsen Konsumen
b. Pelaksanaan demplot
- Persiapan pelaksanaan demplot oleh mahasiswa dengan mendengarkan arahan
yang diberikan oleh instruktur magang.
- Pembagian kelompok mahasiswa menjadi 2 kelompok oleh perusahaan untuk
diterjunkan ke petani dalam rangka pengenalan produk perusahaan.
- Penentuan jenis petani yang akan dikunjungi oleh instruktur magang, yaitu petani
tanaman pangan.
- Mempelajari produk perusahaan yang akan di kenalkan ke masyarakat. Produk
tersebut adalah bakterisida serta fungsisida dengan merk Ramfung dan pupuk
dengan merk Nutrigan.
- Penyerahan produk perusahaan kepada mahasiswa untuk dikenalkan ke petani.
- Penentuan lokasi demplot dan pengenalan produk. Lokasi yang ditetapkan yaitu
daerah Sumbersari, daerah Arjasa, daerah Pakusari, dan daerah Puger.
- Penerjunan ke desa-desa di kecamatan yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu
Antirogo di Kecamatan Sumbersari, Desa Biting di Kecamatan Arjasa, Desa
Subo di Kecamatan Pakusari, dan Desa Wringintelu di Kecamatan Puger.
- Pelaksanaan kegiatan pengenalan produk dan demplot oleh mahasiswa yang
dilakukan dalam kurun waktu 2 minggu.
- Pengamatan lahan petani yang mengikuti demplot dalam kurun waktu 2-3 hari
setelah dilakukan demplot.
- Bertanya kepada petani terkait respon petani terhadap hasil produk perusahaan
yang di demplot di lahannya masing-masing
- Pembuatan laporan hasil pengenalan dan demplot produk perusahaan di lokasi-
lokasi yang telah ditentukan.
- Pengumpulan dan evaluasi laporan oleh pemimpin perusahaan.
c. Pelaksanaan pemasaran
- Penerjunan ke desa-desa di kecamatan yang telah ditetapkan sebelumnya pada
saat kegiatan pengenalan dan demplot produk.
- Menawarkan produk ke petani yang telah mengikuti demplot sebelumnya.
- Memasarkan beberapa produk kepada petani di lokasi-lokasi tersebut. Petani
tersebut tertarik karena hasil demplot yang baik serta harga produk yang cukup
terbilang murah.
24
3. Vina Melinda
4. Cahyo Nur Muhammad
08.00-16.00 WIB
Sabtu, 7 Maret 2020,
40 Konsultasi laporan magang
08.00-11.00 WIB
41 Minggu, 8 Maret 2020 Libur Kerja di PT. Demi Agro
Senin, 9 Maret 2020,
42 Pengurusan lampiran kegiatan magang
08.00-10.00 WIB
penurunan produksi suatu komoditas. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian
untuk mencegah terjadinya serangan yang cukup parah. Menurut Manueke et al.,
(2017), teknik-teknik pengendalian dilakukan secara bertahap yang terdiri cara kultural,
biologi kontrol, fisik/ mekanis, dan penggunaan bahan kimia yang ramah lingkungan.
Pengendalian secara kultural meliputi pemilihan benih unggul, pengolahan tanah yang
baik, penggunaan varietas tahan hama, serta melakukan rotasi tanam. Pengendalian
secara biologi dilakukan dengan pemanfaatan musuh alami seperti parasit, predator, dan
patogen hama. Pengendalian secara fisik/ mekanis dapat dilakukan dengan penggunaan
suatu alat perangkap hama seperti feromon, pengunaan bunyi-bunyian, dan melakukan
pembungkusan buah. Alternatif terakhir dalam suatu pengendalian hama dengan
menggunakan pengendalian secara kimia. Akan tetapi, sebelum dilakukan pengendalian
secara kimia perlu dilakukan pengendalian menggunakan insektisida nabati atau
pestisida nabati. Penggunaan bahan kimia harus dilakukan secara bijaksana dan hanya
dilakukan apabila pengendalian lainnya masih tidak mampu menurunkan populasi
hama.
3.5.2 Kegiatan Pengenalan dan Demonstration Plot Produk
Kegiatan Pengenalan produk merupakan kegiatan yang dilakukan suatu individu
atau instansi agar produk ciptaannya dapat dikenal di kalangan masyarakat. Kegiatan
pengenalan produk yang dilakukan oleh mahasiswa magang profesi yaitu pengenalan
produk pestisida yang sedang mengalami pengembangan atau belum banyak dikenal
oleh petani. Produk yang dikenalkan adalah bakterisida dan fungisida dengan merk
Ramfung dan pupuk cair dengan merek Nutrigan. Pengenalan produk dilakukan oleh
mahasiswa magang profesi dengan kegiatan demplot yang dilakukan di lahan-lahan
tanaman padi yang terserang penyakit, dan juga tanaman padi yang masih berumur
dibawah sebulan.
Kegiatan pengenalan dan demplot produk pada minggu pertama dilakukan di
beberapa wilayah yaitu di daerah Antirogo Kecamatan Sumbersari, Desa Biting
Kecamatan Arjasa, Desa Subo Kecamatan Pakusari, dan Desa Wringintelu Kecamatan
Puger. Kegiatan pengenalan dan demplot produk di daerah Antirogo diikuti oleh 2
petani, yaitu Bapak Suyit dan Bapak Rom. Kegiatan demplot dilakukan pada tanggal 4
Februari 2020 dengan luas lahan masing-masing sebesar 1500 m2. Kegiatan demplot
oleh masing-masing petani membutuhkan dosis Ramfung sebanyak 30 mL dan Nutrigan
sebanyak ½ bungkus nutrigan yang dilarutkan dalam 2 tangki air. Hasil yang diperoleh
32
pada pengamatan lahan Bapak Suyit dan Bapak Rom pada tanggal 7 Februari 2020,
jumlah anakan padi pada sampel yang diamati tidak bertambah, akan tetapi terjadi
perubahan pada warna daun yang lebih hijau, sehat, segar, dan batang tanaman pada
satu rumpun lebih mekar dibandingkan dengan lahan sebelahnya.
Gambar 3.6 Kegiatan Pengenalan Produk di Desa Biting dan Desa Subo
Kegiatan pengenalan dan demplot produk pada minggu kedua dilakukan di Desa
Wringintelu Kecamatan Puger saja karena adanya respon positif dari petani di Desa
Wringintelu. Kegiatan demplot di Desa Wringintelu pada minggu kedua diikuti oleh 3
petani padi dan 1 petani gambas. Nama-nama petani yang mengikuti demplot pada
34
tanaman padi yaitu Bapak Rohman, Bapak Man, dan Bapak Didik, sedangkan nama
petani yang mengikuti demplot pada tanaman gambas adalah Bapak Katem. Kegiatan
demplot di lahan Bapak Rohman dan Bapak Man dilakukan pada tanggal 10 Februari
2020 dengan luasan lahan Bapak Rohman sebesar 0,25 Ha dan Bapak Man sebesar 0,15
Ha. Kegiatan demplot yang diikuti oleh Bapak Rohman menghabiskan 80 mL Ramfung
yang dilarutkan dalam 4 tangki air, sedangkan kegiatan demplot yang diikuti oleh
Bapak Man menghabiskan 60 mL Ramfung yang dilarutkan dalam 3 tangki air. Hasil
yang diperoleh pada pengamatan tanggal 13 Februari 2020 di lahan milik Bapak
Rohman yaitu daun mulai melemas dan mupus sedangkan di lahan milik Bapak Man
yaitu daun tampak berwarna hijau segar, daun yang awalnya kaku terlihat lemas dan
daun mulai mupus.
individu atau instansi. Tujuan pemasaran bagi seseorang tidak saja untuk mencari
keuntungan semata, melainkan juga mencari feedback konsumen atas produk yang
mereka beli. Feedback inilah yang menentukan keberlangsungan kegiatan produksi
suatu individu atau instansi.
Kegiatan pemasaran produk Ramfung dan Nutrigan milik PT. Demi
Agromakmur dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengenalan dan demplot produk
yang dilakukan oleh mahasiswa magang profesi. Kegiatan pemasaran dimulai pertama
kali bersamaan dengan kegiatan pengenalan dan demplot produk minggu pertama.
Harga dari produk fungisida dan bakterisida Ramfung yaitu sebesar Rp 50.000,00 untuk
1 botolnya dengan isi sebanyak 250 mL, sedangkan untuk produk pupuk Nutrigan dijual
dengan harga Rp 15.000,00 untuk satu sachet/bungkus.
Gambar 3.8 Produk PT.Demi Agro Makmur yang di Demplot dan di Pasarkan
Pemasaran produk pada minggu pertama dilakukan di Daerah Antirogo
Kecamatan Sumbersari. Kegiatan pemasaran diikuti dengan kegiatan pengenalan dan
demplot produk terlebih dahulu, karena petani akan tertarik dengan produk jika produk-
produk tersebut telah terbukti ampuh dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh
petani. Produk yang terjual yaitu bakterisida dan fungisida Ramfung yang dibeli oleh
Bapak Suyit sebanyak setengah botol dari Ramfung yang telah dipakai untuk kegiatan
demplot. Harga yang petani bayarkan sebesar Rp 25.000,00 untuk setengah botol
Ramfung. Petani membeli produk Ramfung ini agar sisa Ramfung hasil kegiatan
demplot dapat ia gunakan sebagai bentuk pencegahan di masa yang akan datang.
Kegiatan pemasaran juga dilakukan di Desa Biting Kecamatan Arjasa, Desa Subo di
Kecamatan Pakusari, dan Desa Wringintelu di Kecamatan Puger. Pemasaran di Desa
Biting dan Desa Subo mendapatkan respon negatif karena produk Ramfung dan
36
Nutrigan tersebut masih belum dikenal masyarakat akibat dari belum dilaksanakannya
demplot produk. Selain itu produk-produk tersebut masih belum terdapat di toko-toko
atau kios pertanian sehingga petani masih belum percaya terhadap produk tersebut.
Februari 2020. Daerah yang dikunjungi yaitu di Desa Buduan Kec. Suboh Kab.
Situbondo, Desa Bletok Kec. Bungatan Kab. Situbondo, Desa Wringintelu di Kec.
Puger, daerah Balung, Desa Glundengan, Desa Sulakdoro, Desa Tamansari dan Desa
Ampel di Kec. Wuluhan, Desa Tegalrejo dan Desa Sabrang di Kec. Ambulu, Desa
Rowoindah Keca. Ajung, Desa Lampeji dan Desa Mumbulsari di Kec. Mumbulsari, dan
terakhir di Desa Cangkring Kec. Jenggawah.
Kegiatan distribusi dan canvas dilakukan pertama kali di Toko Pertanian
Barokah Tani di Desa Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo dan Toko
Sumber Tani di Desa Bletok Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo. Pada Toko
Barokah Tani yang merupakan mitra PT. Demi Agro Makmur, mahasiswa belajar
melalui pengamatan petugas canvas yang melakukan interaksi dengan petugas toko dan
pemilik toko. Kegiatan yang dilakukan yaitu membahas mengenai kondisi barang PT.
Demi Agro Makmur yang didistribusikan ke Toko A. Salah satu barang yang di
distribusikan yaitu Herbisida Hammer. Produk Hammer ini mendapat keluhan dari
petani karena efek dari Produk Hammer yang menurut mereka tidak ampuh. Menurut
karyawan toko dan pembimbing kegiatan lapang, produk herbisida ini dapat mengatasi
gulma namun memerlukan proses yang cukup lama. Selain itu, dilakukan kegiatan
pengenalan dan promosi dari produk Ramfung yang hasilnya telah diuji melalui
kegiatan demplot sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan di Toko Sumber Tani di Desa
Bletok Kec. Bungatan Kab. Situbondo yaitu membahas permasalahan petani yang
disampaikan ke toko pertanian. Permasalahan tersebut berupa tidak adanya petugas
yang bertanggung jawab dalam kegiatan lapangan yang berinteraksi secara langsung ke
petani. Selain itu, mahasiswa juga mengamati kegiatan penerimaan pembayaran barang/
produk obat-obatan pertanian yang di pesan oleh UD. Sumber Tani.
Kegiatan pada hari kedua yaitu pengurusan toko karena mahasiswa magang
profesi tidak memiliki jadwal distribusi pada hari tersebut. Kegiatan mengurus dan
melayani pelanggan toko dilakukan di Toko Pertanian Agro Citra Harapan milik PT.
Demi Agro Makmur di Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
Kegiatan yang dilakukan yaitu mengenal dan belajar bagaimana melayani pelanggan
yang membeli produk obat-obatan dan juga pupuk. Dari kegiatan ini dapat diketahui
bahwa petani membeli produk dengan menyebutkan bahan aktif pada obat atau pupuk
pertanian dan juga dengan menyebutkan merk dari obat atau pupuk tersebut.
dan UD. Wika Agrotama di Desa Glundengan, kegiatan yang dilakukan yaitu
membahas permasalahan yang dihadapi toko dalam memsasarkan produk.
Permasalahan yang dihadapi UD, Haikal Poetra Tani yaitu banyaknya petugas lapang
yang menjual produk ke petani secara langsung. Hal ini berdampak pada kegiatan
pemasaran yang semula petani membeli obat-obat pertanian di toko beralih pada
petugas lapang. Permasalahan yang lain yaitu tidak begitu lakunya produk perusahaan
yang dibeli oleh toko akibat pemilik toko yang salah dalam mengembangkan produk.
permasalahan yang dihadapi oleh toko UD Wika Agrotama yaitu tidak lakunya produk
obat Bafin yang dibeli dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena keluhan petani
terhadap efek Basin yang memakan waktu cukup lama untuk ampuh membasni
insektisida.
Auksin. Produk yang diperkenalkan masih ditolak untuk sekarang karena produk
tersebut dalam bentuk cair. Pada kunjungan di Toko Mitra Tani di Desa Sulakdoro
Kecamatan Wuluhan, kegiatan yang dilakukan yaitu distribusi produk yang diminta
oleh toko, dan melakukan pembayaran atas produk tersebut.
Kegiatan distribusi pada tanggal 21 Februari 2020 mengunjungi Toko Pertanian
Sumberdadi di Desa Rowo Indah Kecamatan Ajung, Toko Pertanian Tani Tujuh di Desa
Lampeji Kecamatan Mumbulsari, Toko Pertanian Mandiri di Desa Mumbulsari
Kecamatan Mumbulsari, Toko Pertanian Sari Tani di Dusun Gudang Desa Tamansari
Kecamatan Wuluhan, dan Toko Pertanian Multi Agro Makmur di Desa Cangkring
Kecamatan Jenggawah. Kegiatan distribusi pertama kali dengan mengunjungi Kios
Sumberdadi di Desa Rowoindah Kecamatan Ajung untuk memperkenalkan produk
sprayer milik PT. Demi Agro Makmur, namun karena ketidakberadaan pemilik kios
kunjungan dilanjutkan ke toko pertanian selanjutnya. Kunjungan ke Toko Pertanian
Tani Tujuh dilakukan untuk untuk menjaga hubungan antara PT. Demi Agro Makmur
dengan kios pertanian. Pembicaraan tentang produk pengembangan ataupun paten,
menjaga hubungan/kepercayaan dari petani, kerjasama dengan PT. Demi Agro Makmur
telah berlangsung lama sekitar tahun 2012, dan bisnis pemasaran multi level ataupun
secara langsung ke petani. Kegiatan kunjungan ke Toko Pertanian Mandiri dilakukan
untuk menjaga hubungan antara PT. Demi Agro Makmur dengan kios pertanian.
Kegiatan lainnya yaitu pengenalan produk Ramfung dan menceritakan hasil Demplot
yang dilakukan sebelumnya serta kegiatan pembayaran barang/produk yang dipesan
oleh Toko Mandiri. Kegiatan kunjungan ke Toko Sari Tani dan Toko Multi Agro
Makmur juga ditujukan untuk untuk menjaga hubungan antara PT. Demi Agro Makmur
dengan kios pertanian.
PT. Demi Agro Makmur melakukan jalinan komunikasi dan hubungan baik
dengan para mitra toko pertanian yang menjadi binaan perusahaan. Kunjungan tersebut
dilakukan secara rutin dengan tujuan membangun rasa kekeluargaan yang menjadi
prinsip utama dari kerjasama tersebut. Tujuan lainnya yaitu untuk mengulas informasi
perkembangan pertanian yang ada di sekitar toko pertanian sebagai bahan untuk melihat
peluang masuknya produk yang tepat. Kegiatan lainnya juga berupa pengenalan produk
baru yaitu Ramfung dan Nutrigan yang menjadi produk pengembangan perusahaan.
Pengenalan ini dilakukan sebagai bentuk pemasaran produk yang disesuaikan dengan
kebutuhan pertanian. Informasi pendukung seperti hasil demplot dan informasi lain
41
42
43
4.2 Pencapaian
Mahasiswa peserta magang profesi mampu memperoleh capaian berdasarkan tujuan dan
manfaat Kegiatan Magang Profesi Universitas Jember di PT. Demi Agro Makmur sebagai
berikut:
a. Mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman secara teoritis mengenai OPT pada
beberapa tanaman dan jenis-jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan
OPT melalui studi literature dari jurnal-jurnal penelitan terdahulu serta
meningkatkan pemahaman secara teknis mengenai teknik survei lapang secara
langsung kepada petani dan dapat mempelajari cara mengenalkan dan
mendistribusikan obat-obat pertanian dari distributor sampai ke petani, sehingga
pemahaman mahasiswa tercapai lebih maksimal
b. Mahasiswa dapat bersosialilasi dan beradaptasi dilingkungan PT. Demi Agro
Makmur dengan baik. Mahasiswa dapat menjalin hubungan dengaan baik dengan
seluruh sumber daya manusia di antaranya seperti hubungan mahasiswa dengan
instruktur, mahasiswa dengan pekerja di PT. Demi Agro Makmur, serta mahasiswa
dengan petani/kios pertanian yang ditemui. Selain itu, mahasiswa mampu menjaga
nama baik Universitas Jember dengan berkelakuan baik.
c. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami bagaimana lingkungan dunia kerja
dengan terjun secara langsung mulai dari tingkat petani dan kios pertanian.
Mahasiswa mempunyai pengalaman terkait cara suatu produk obat-obatan pertanian
dapat dikenal oleh petani sampai cara pendistribusian obat-obat pertanian tersebut.
44
4.4.2 Pesan
a. PT. Demi Agro Makmur tetap menjadi perusahaan yang bersedia dan mampu
menampung dan membimbing pelajar dan mahasiswa untuk belajar terkait kegiatan-
kegiatan yang ada di perusahaan berdasarkan jenis pendidikan dari pelajar ataupun
mahasiswa.
b. Mahasiswa untuk kegiatan magang periode berikutnya supaya dapat meningkatkan
rasa ingin tahu yang besar, karena pada kegiatan magang profesi mahasiswa sudah
diberi fasilitas dan kemudahan belajar, sehingga kesempatan tersebut dimanfaatkan
sebaik-baiknya untuk menyerap banyak ilmu dan pengalaman.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Mahasiswa fakultas pertanian Universitas Jember melakukan kegiatan magang
profesi di PT. Demi Agro Makmur dengan dua kegiatan yaitu lapang pengenalan
produk pengembangan pestisida dan distribusi produk ke kios-kios mitra.
2. Kegiatan pertama sebelum pengenalan produk kepada petani yaitu melakukan
survey ke petani dan melihat kendala dan masalah pada petani mengenai proses
budidaya tanaman.
3. Sistem agribisnis yang ada di PT. Demi Agro Makmur adalah sebagian besar
subsistem pemasaran.
4. Pemasaran dilakukan dikios-kios yang sudah bekerja sama dengan PT. Demi Agro
Makmur, kios-kios pun juga harus memiliki kriteria tertentu untuk dapat bermitra
dengan PT. Demi Agro Makmur.
5. Pemasaran produk untuk produk yang sedang berkembang atau produk baru
dilakukan dengan cara terjun ke petani langsung dan melakukan sosialisasi untuk
mengenalkan produk baru tersebut dan melakukan demo plot agar petani tau
kualitas produk baru tersebut.
6. Kegiatan lain selain memasarkan produk ke kios yaitu melakukan kunjungan ke
kios untuk cheking produk yang sudah di stock oleh PT. Demi Agro Makmur.
5.2 Saran
1. Bagi Universitas Jember khususnya fakultas pertanian sebaiknya melakukan
monitoring terhadap mahasiswa magang profesi agar tujuan utama kegiatan
magang dapat tercapai sesuai dengan harapan serta lebih meningkatkan kerjasama
dengan PT. Demi Agro Makmur terutama dalam penempatan mahasiswa
berdasarkan ilmu yang sudah dipelajari di perkuliahan.
2. Bagi PT. Demi Agro Makmur sebaiknya melakukan pelatihan kerja lapang yang
sangat berpengaruh untuk meningkatkan pemasaran produk.
3. Bagi mahasiswa magang profesi sebaiknya lebih kritis, disiplin, dan tanggap
terhadap segala kegiatan yang dilakukan dan tetap menjaga nama baik Universitas
Jember.
46
DAFTAR PUSTAKA
Akhsan, N. dan P. J. Palupi. Pengaruh Waktu terhadap Intensitas Penyakit Blast dan
Keberadaan Spora Pyricularia Grisea (Cooke) Sacc pada Lahan Padi Sawah
(Oryzae sativa) di Kecamatan Samarinda Utara. Ziraa'ah, 40(2) : 114-122.
Arianty, N. 2013. Analisis Perbedaan Pasar Modern Dan Pasar Tradisional Ditinjau
Dari Strategi Tata Letak (Lay Out) Posisi Tawar Pasar Tradisional. Manajemen
dan Bisnis, 13(1): 18-29.
Arif, A. 2015. Pengaruh Bahan Kimia terhadap Penggunaan Pestisida Lingkungan. FIK
UINAM, 3 (4): 134-143.
Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Leatemia, A. J., dan R. Y. Rumthe. 2011. Studi Kerusakan Akibat Serangan Hama
Pada Tanaman di Kecamatan Bula,Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi
Maluku. Jurnal Agroforestri. 6 (1) : 1-5.
Martiman, 2014. Strategi Pemasaran Barang dan Jasa Perusahaan melalui media iklan.
Jurnal Ilmiah WIDYA, 2(2): 55-63.
Pasaribu, L. 2019. Sistem Pakar Mendiagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Mentimun
Menggunakan Metode Naive Bayes. Pelita Informatika, 18 (1): 155-159.
Prawoto, A. 2008. Panduan Lengkap Kakao Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga
Hilir. Depok : Penebar swadaya.
Suhartono, D., W. Aditya., M. Lestari., and M. Yasin. 2013. Expert System in Detecting
Coffee Plant Diseases. International Journal of Electrical Energy. 1 (3) : 156-162.
Wijaya, H dan H, Sirine. 2016. Stategi Segmenting, Targeting, Positioning serta Strategi
Harga pada Perusahaan Kecap Blekok di Cilacap. AJIE, 1(3): 175-190.
Wiryanta, B. T. W. 2010. Bertanam Cabai pada Musim Hujan. Jakarta: Agro Media
Pustaka.
B. IDENTITAS MAHASISWA
No Nama NIM Program Studi No. HP Alamat Asal
1 Charlie Ariawan 161510601044 Agribisnis 082264628242 Kel. Sumbersari, Sumbersari - Jember
2 Henita Nur Kumala Sari 161510501156 Agroteknologi 089674711560 Kel. Tegal Besar, Kaliwates - Jember
3 Vina Melinda 161510501162 Agroteknologi 085812119286 Kel. Kebonsari, Sumbersari - Jember
4 Cahyo Nur Muhammad 161510601036 Agribisnis 081937191369 Kel. Baratan, Patrang - Jember
C. INSTRUKTUR
a. Nama : Demi Ardhy Nugraha S.P
b. Jabatan : Direktur Eksternal
c. No. HP/E-mail : 082140047237
RENCANA KEGIATAN MAGANG PROFESI MAHASISWA
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER
Periode Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020 (Januari s/d Maret)
Di PT Demi Agro Makmur
Hari, Tanggal, Metode
No Kegiatan Tujuan/Target Kegiatan Lokasi Kegiatan Keterangan
Waktu Kegiatan
1. Minggu 1 Pendataan permasalahan Mengetahui permasalahan pertanian Survei lapang Sumbersari, Puger, Terlaksana
(28 Januari - pertanian terkini yang terkini di tingkat petani (Observasi, Balung, Kalisat, Mayang, Jam kerja:
01 Februari dihadapi petani di lapang Mengetahui input dan upaya pertanian Wawancara, Ajung, Ambulu, dan senin-sabtu
2020) yang telah dilakukan oleh petani Praktek) Arjasa (08.00-16.00)
2. Minggu 2 (03 - Pengenalan, demplot, dan Mempelajari cara pengenalan, Survei lapang Sumbersari, Puger, Terlaksana
08 Februari pemasaran produk fungisida pemasaran, dan mengedukasi petani (Observasi, Balung, Kalisat, Mayang, Jam kerja:
2020) Ramfung dan nutrisi tentang produk perusahaan Wawancara, Ajung, Ambulu, dan senin-sabtu
Nutrigan Praktek) Arjasa (08.00-16.00)
3. Minggu 3 (10 - Pengenalan, demplot, dan Mendalami cara pengenalan, Survei lapang Sumbersari, Puger, Terlaksana
15 Februari pemasaran produk fungisida pemasaran, dan mengedukasi petani (Observasi, Balung, Kalisat, Mayang, Jam kerja:
2020) Ramfung dan nutrisi tentang produk perusahaan Wawancara, Ajung, Ambulu, dan senin-sabtu
Nutrigan Praktek) Arjasa (08.00-16.00)
4. Minggu 4 (17 - Pemasaran dan distribusi Mempelajari dan mengetahui cara Survei lapang Jember: Puger, Balung, Terlaksana
22 Februari produk perusahaan ke kios- pemasaran dan cakupan distribusi (Observasi, Sukorambi, Wuluhan, Jam kerja:
2020) kios pertanian perusahaan Wawancara, Ajung, Jenggawah, senin-sabtu
Praktek) Ambulu, dan Mumbulsari. (08.00-16.00)
Situbondo: Suboh dan
Bungatan
5. Minggu 5-6 Pengerjaan laporan dan Menghasilkan output laporan sebagai Praktek Perusahaan PT Demi Agro Terlaksana
(24 Februari - presentasi syarat kelulusan magang profesi Makmur Jam kerja:
09 Maret Presentasi sebagai penilaian hasil senin-sabtu
2020) kegiatan magang (08.00-16.00)
(H. Deden Achmad S.P) (Demi Ardhy Nugraha S.P) (Charlie Ariawan)
B. Biodata Mahasiswa Magang Profesi
Keterangan:
Wilayah Barat (Karesidenan Malang)
a. Malang c. Probolinggo
b. Pasuruan d. Lumajang
Telah selesai melakukan kegiatan Magang Profesi/PKL selama 45 hari yang dimulai
pada tanggal 28 Januari s/d 09 Maret 2020 dengan mempresentasikan dan membuat
laporan hasil magang.