Oleh:
YUYUN SUSANTI
NIM. 110 500 1 53
Menyetujui,
Adi Supriadi, S.Hut., M.Si. Haryatie Sarie, SP. MP Kemala Hadidjah, ST.,M.Si
NIP. 197510072008121001 NIP. 197810132009122001 NIP. 198307182010122004
Menyetujui/Mengesahkan,
Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
KATA PENGANTAR
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini, namun
semoga hasil laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Yuyun Susanti
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................. 2
C. Hasil yang diharapkan................................................................ 2
II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tinjauan Umum Perusahaan .................................................... 3
B. Manajemen Perusahan............................................................... 5
C. Lokasi dan Waktu PKL ............................................................... 6
III. HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG
A. PersiapanLahan Tambang Batubara
a) Aspek Legalitas Perusahaan ....................................................... 8
b) Survei Masyarakat Sekitar Tambang........................................... 9
B. Tahap Konstruksi Pertambangan Batubara
a) Pembersihan Lahan ..................................................................... 11
b) Pembangunan Sarana dan Prasarana di Lokasi Tambang ........ 13
c) Pembangunan kolam settling pond dan pengelolaan
kualitas air di settling pond .......................................................... 15
C. Tahap Operasi Pertambangan Batubara
a) Proses Penambangan Batubara Konvensional........................... 17
b) Observasi proses peledakan / blasting........................................ 20
c) Observasi sistem K3 yang telah diterapkan ................................ 22
d) Pengelolaan dan pemantauan limbah berbahaya dan
beracun B3................................................................................... 24
e) Proses Pengangkutan Batubara ke Stockpile ............................. 26
f) Proses Pengapalan Batubara ....................................................... 27
D. Tahap Pasca Operasi Pertambangan Batubara
a) Kegiatan Reklamasi dan Revegetasi Lahan ................................. 30
b) Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).......................... 34
IV.KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan......................................................................................... 36
B. Saran .................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teori dan praktikum, juga disediakan waktu satu semester untuk mendapatkan
praktek kerja lapangan. Tujuan praktek kerja lapangan ini adalah untuk
asing lagi bila suatu saat nanti memasuki dunia kerja di tenggah masyarakat.
memiliki dua sisi yang saling berlawanan, disatu sisi penambangan batubara
terpenting yang harus dilakukan dalam upaya menjaga ekosistem dan proses
Begitu juga dengan bagian Eksternal CD & CSR yang memegang peranan
B. Tujuan
Ekatama
Bharinto Ekatama.
batubara
yang bernaung di bawah PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM Group),
1996.
Saat ini PT. Bharinto Ekatama berada dalam Tahapan Eksploitasi, sesuai
22.000 Ha.
yaitu Propinsi Kalimantan Timur dan Propinsi Kalimantan Tengah, dimana area
konsesi yang dimiliki dibagi menjadi tiga area utama (Blok), yakni Blok Biangan
(BEK1) seluas 5.192 Ha, Blok Lempanang (BEK2) seluas 11.980 Ha dan Blok
9 Januari 2012.
4
Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah adalah 10.772 Ha, sedangkan luas
areal yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan
20’ 00’’ sampai 1150 31’ 00’’ Bujur Timur (BT) dan 00 45’ 33,7’’ sampai 00 57’ 00’’
Lintang Selatan (LS).Pada Tabel 1. dilampirkan status perijinan yang dimiliki PT.
Untuk mengetahui kondisi kantor PT. Bharinto Ekatama dapat dilihat pada
B. Manajemen Perusahaan
PT. Bharinto Ekatama ini memiliki jumlah karyawan yang tercatat pada
• Expatriates : 6 Orang
Jl. Keladi- Desa Muara Begai, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat,
Provinsi Kalimantan Timur selama 2 bulan mulai tanggal 03 Maret sampai 02 Mei
2014. Adapun lokasi dan waktu secara terperinci dapat dilihat pada Tabel. 2
berikut :
6
Lanjutan Tabel 2.
1. Tujuan
perusahaan.
2. Dasar Teori
atau dipayungi dengan berbagai dokumen hingga sah di mata hukum pada
4. Prosedur Kerja
6. Pembahasan
dan Sumber Daya Mineral untuk wilayah PKP2B, serta persetujuan AMDAL
dengan Nomor 283 Tahun 2005 tanggal 26 Agustus 2005 dan telah
1. Tujuan
2. Dasar Teori
2014).
4. Prosedur Kerja
tambang bahwa dengan adanya PT. BEK ini, sangat berpengaruh terhadap
sumber daya manusia. Akan tetapi tidak dapat dihindari dengan adanya
menurun.
11
6. Pembahasan
masyarakat sekitar.
a) Pembersihan Lahan
1. Tujuan
2. Dasar Teori
besar. Alat yang biasa digunakan adalah bulldozer, excavator dan dengan
Bahan :-
4. Prosedur Kerja
tersebut harus telah dalam keadaan bebas dalam artian lahan tersebut
12
pembersihan lahan.
6. Pembahasan
yang masih alami atau berasal dari hutan/vegetasi alami, akan dibuatkan
1. Tujuan
2. Dasar Teori
Bahan :-
4. Prosedur kerja
prasarana seperti:
a. Sarana Berupa:
2) Meeting Room
3) Pos Satpam
4) Musholla
5) Kamar mandi ( WC )
7) Genset
b. Prasarana berupa:
2) Bus Karyawan
3) Ambulance
6. Pembahasan
pertambangan di PT. BEK, selain itu karyawan juga dapat bekerja dengan
semaksimal mungkin.
15
1. Tujuan
2. Dasar Teori
indicatoruniversal
4. Prosedur Kerja
penambangan.
pengelolaan air asam tambang dari proses pumping dari lubang yang
berada di daerah tangkapan air sebelum air dari proses pemompaan ini
kolam dibuat zig-zag yang tujuannya agar ada waktu tunggu air di dalam
settling pond. Untuk dapat mengetahui kolam settling pond dilihat pada
kapur dan tawas, proses pemantauannya dengan cara mengukur debit air
pada outlet dan melakukan pengecekan pH, jika pH sudah sesuai dengan
baku mutu yaitu 6-9 maka air sudah aman untuk dibuang di lingkungan.
Pada Lampiran.
6. Pembahasan
sipil yang terdiri atas tiga bagian kolam atau bias disebut kompartemen,
yakni kompartemen satu hingga tiga. Kompartemen pertama air dari proses
17
pencampuran dengan kapur. Kolam ini memiliki luasan yang lebih besar
menggunakan tawas dan/atau kapur dengan ukuran 0,22 - 0,65 kg/m3 yang
tujuannya untuk menaikkan pH air sampai baku mutu yang telah ditetapkan
yaitu 6-9, baru air boleh dibuang ke lingkungan. Pada kompartemen ketiga
atau yang terakhir, proses pengendapan yang lebih lanjut berlangsung dan
diharapkan pada kolam ini, kondisi air telah memenuhi Baku Mutu Air
Limbah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sehingga air tersebut siap
untuk dialirkan menuju perairan umum, dimana secara umum kolam ini
1. Tujuan
tanah pucuk (top soil) dan proses pengerukan tanah penutup (overburden)
2. Dasar Teori
4. Prosedur Kerja
- Untuk proses peledakan dilakukan jika material terlalu keras dan tujuan
- Pengerukan batubara
mengupas lapisan tanah yang paling atas, dimana tanah ini biasanya terdiri
dari lapisan humus dan tanah yang strukturnya tidak keras ,sehingga
lapisan top soil berguna sebagai tanah yang akan dipakai kembali untuk
Lapisan top soil yang diambil adalah dengan ketebalan 30-60 cm. Untuk
dapat mengetahui proses loading top soil dapat dilihat pada Gambar 5.
Pada Lampiran.
di;lakukan peledakan (blasting) dan ada juga yang lunak sehingga cukup
19
Lampiran.
lalu dimuat ke atas dump truck kapasitas 25 ton dan 30 ton melalui jalan
6. Pembahasan
Tanah pucuk (top soil) adalah lapisan tanah paling atas yang
banyak memiliki zat hara atau humus. Proses pengerukan top soil ini
pengerukan tanah pucuk atau top soil ini menggunakan alat excavator (PC
300, 400) dan bulldozer. Top soil ini akan diletakan di tempat penimbunan
sementara (top soil stock) terlebih dahulu sebelum top soil ini ditebar
(spreading top soil). Top soil bisa juga langsung digunakan untuk menutup
lahannya.
yang telah selesai beroperasi atau disebut dengan lubang sisa tambang,
soil) setelah selesai ditebar, maka lahan tersebut sudah siap untuk
1. Tujuan
pelapis batubara terlalu keras dan dozer backhoe tidak bisa meleburkan
2. Dasar Teori
4. Prosedur kerja
saat blasting
proses pengukuran.
printer blashmate.
hijau, jarak aman manusia 500 meter. Sirine tanda peledakan dibunyikan,
serta jalan diblokir dan akan dibuka sampai kondisi dinyatakan aman.
22
3000 dan PIT. 4800 dengan titik sebanyak 250 titik tidak menimbulkan
dB (A) dengan nilai toleransi + 3 dB (A). Dari hasil pengukuran yang telah
Hertz, dan tingkat kebisingan 75 dB. Untuk dapat mengetahui Alat untuk
Pada Lampiran
6. Pembahasan
Dari hasil pengukuran yang dilakukan oleh PT. BEK pada area
peledakkan yang terletak di PIT. 3000 dan PIT. 4800 kondisi dinyatakan
stabil karena dari hasil pengukuran tingkat getaran dan tingkat kebisingan
1. Tujuan
2. Dasar teori
wajib menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) dan dipelihara secara baik
4. Prosedur Kerja
di PT. BEK. Ikut serta dalam proses induksi bagi tamu-tamu perusahaan
serta ikut serta dalam kegiatan safety talk dan inspeksi Limbah B3 di
6. Pembahasan
- Pelatihan P3K
- Peringatan Bulan K3
- Kampanye K3
System)
1. Tujuan
2. Dasar Teori
4. Prosedur Kerja
dalam proses pengerjaan. Limbah B3 yang telah dikemas dan diberi label
selanjutnya akan dikirim ke pihak ke-3 untuk diolah lebih lanjut. Untuk
dapat mengetahui TPS Limbah B3 workshop PT. PAMA dapat dilihat pada
6. Pembahasan
usaha atau kegitan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang
diterapkan oleh PT. PAMA yaitu dengan cara membuat drainase atau
saluran pipa yang dialirkan ke dalam tandon dan ditempatkan dalam TPS
1. Tujuan
stock yard.
2. Dasar Teori
4. Prosedur Kerja
yard di area tambang (Biangan). Batubara dari ROM stock yard tersebut
6. Pembahasan
1. Tujuan
dihasilkan per bulan dan untuk mengetahui pasar tujuan batubara yang
2. Dasar Teori
4. Prosedur Kerja
jumlah produksi batubara yaitu sebesar 1.901.000 ton, dari rencana jumlah
Realisasi pemasaran batubara tahun 2013 tiap bulan dapat dilihat pada
Untuk proses pemasaran dilakukan oleh PT. ITM yang merupakan induk
dari beberapa perusahaan tambang batubara, yang salah satunya adalah PT.
bawah ini:
6. Pembahasan
per bulanya dengan totalan per tahun yaitu sejumlah 1.901.000 ton. Dan
1. Tujuan
2. Dasar Teori
dan kayu.
4. Prosedur Kerja
pelaksanaan revegetasi.
Koro Benguk (Mucuna sp). Jenis tanaman tersebut di atas adalah jenis
tanaman fast grow species tumbuh dan telah membentuk iklim mikro
(Eusideroxylon zwageri).
permukaan lahan maka alat yang akan digunakan adalah bulldozer dengan
penataan lahan ini dilakukan hingga minimal 80% mendekati lahan aslinya.
jarak tanam 4 x 4 m dan Native species sebanyak 313 batang dengan jarak
Jenis
No. Keterangan Nama Tanaman
Tanaman
Tanaman yang khusus
ditanam untuk melindungi - Colopogonium
tanah dari ancaman mucunoides (CM)
1. Cover crop - Mucuna Bacteata (MB)
kerusakan oleh erosi dan
- Koro Benguk (Mucuna
untuk memperbaiki sifat sp).
fisik tanah
Tanaman pionir setempat/ - Jabon (Anthocephalus
2. Fast cadamba Miq)
tanaman lokal (vegetasi
Growing - Sengon (paraseriantes
pembentuk iklim mikro) falkateria)
- Ulin (Eusideroxylon
3. Main Tress Tanaman utama zwageri)
- Meranti ( Shorea SP.)
- Kamper (Driobalanops sp)
6. Pembahasan
oleh pertambangan batubara PT. BEK seperti mengisi kembali lahan bekas
dump/backfilling) seluas 5,97 Ha, sekitar area ROM stockpile, area tanggul
jalan dan tanggul settling pond, serta area terbuka yang tidak digunakan
Muccuna, dimana pada lahan tersebut seluas 3,20 Ha, sudah dilakukan
1. Tujuan
2. Dasar Teori
4. Prosedur Kerja
pertangungjawaban.
Kegiatan CSR yang telah dan akan direalisasikan oleh PT. BEK
a) Bidang Pendidikan
b) Bidang Ekonomi
c) Bidang Kesehatan
2) Hubungan komunitas
3) Operasional
36
4) Program pendukung
6. Pembahasan
yang meliputi:
- Benangin I
- Benangin II
- Benangin V
- Besiq, dan
- Bermai
di kampung binaan PT. BEK yaitu kampung Besiq dengan tema acara
PT. Bharinto Ekatama dapat di lihat pada Gambar 12, 13, 14,15 dan
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari PT. Bharinto Ekatama bukan
hanya melakukan menambang saja akan tetapi PT. BEK juga melakukan
standar K3 yang telah ditetapkan, hal ini dapat dilihat dalam minimnya
kecelakaan kerja yang terjadi. Hal ini tidak lepas dari kesadaran personal untuk
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan dari hasil PKL ini kepada
agar data yang didapat menjadi lebih jelas, akurat dan bermanfaat bagi
agar tetap menjaga silaturahmi antara pelaksana PKL dengan karyawan serta
Gambar 5. Topsoil
Gambar Stock
5. Loading Top Soil Gmbar 6. Loading Tanah penutup
Overburden (OB)