Laporan Pelaksanaan
(PKL)
Disusun Oleh
Jupensius Rudi
NIM : 2019120240
Laporan Pelaksanaan
(PKL)
Disusun Oleh
Jupensius Rudi
NIM : 2019120240
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan praktek kerja
lapangan dengan judul “KUALITAS BAHAN BAKU PRODUKSI PADA UKM
TAS ANYAMAN PLASTIK IBU SITI DI KOTA BATU” tepat pada waktunya.
Terlaksananya kegiatan praktek kerja lapangan ini, penulis banyak mendapatkan
berbagai dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, tidak lupa penulis
banyak mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Willy Tri Hardianto, S.Sos., MM., MAP selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Tribuwana Tunggadewi.
2. Bapak Ahmad Mukoffi, SE., MSA selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
3. Ibu Rizki Aprilia Dwi Susanti, S.E., MM selaku Ketua Program Studi
Manajemen.
4. Ibu Retno Ayu Dewi Novitawati, S.E., MM selaku Dosen Pembimbing.
5. Ibu Siti Muslifah selaku pemilik UKM yang sudah mengizinkan PKL
ditempatnya.
6. Para karyawan dan karyawati UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti.
7. Keluarga yang selalu memberikan dukungan disetiap kegiatan.
8. Serta, teman-teman kelompok yang luar biasa.
Laporan praktek kerja lapangan ini berisi tentang kegiatan penulis selama
melaksankan praktek kerja lapangan di UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti. Adapun
tujuan pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai tambahan
pengalaman dunia kerja kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu dan teori-teori
yang telah didapatkan diperkuliahan.
Sebagai akhir kata, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak yang
belum sempurna, segala kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan
laporan praktik kerja lapangan ini sangat diharapkan agar penulisan laporan ini bia
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Malang, 11 Maret 2022
ii
Penulis
DAFTAR ISI
RINGKASAN................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1. Analisis Situasi...............................................................................................1
1.2. Tujuan............................................................................................................3
1.3. Manfaat..........................................................................................................4
1.4. Khalayak Sasaran...........................................................................................5
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN......................................................................6
2.1. Realiasi Pelaksanaan Kegiatan.......................................................................6
2.2. Metode dan variabel yang diamati.................................................................8
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI.....................................................................13
3.1. Gambaran umum lokasi...............................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................20
4.1. Manajemen Produksi....................................................................................20
4.2. Pemilihan Bahan Baku Produksi..................................................................21
4.3. Kualitas Bahan Baku Produksi....................................................................23
4.4. Masalah Yang Dihadapi...............................................................................24
4.5. Solusi Yang Ditawarkan..............................................................................25
4.6. Strategi Pengembangan Usaha.....................................................................26
BAB V PENUTUP.....................................................................................................28
5.1. Kesimpulan..................................................................................................28
5.2. Saran.............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................29
LAMPIRAN...............................................................................................................31
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1. Jadwal kegiatan Praktek Kerja Lapangan...................................................7
Tabel 2.1. Proses produksi tas...................................................................................17
Tabel 3.1. Wilayah pemasaran...................................................................................19
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 3.1. Lokasi UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti..........................................13
Gambar 3.2. Struktur UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti........................................15
Gambar 3.3. Beberapa jenis tas pada UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti...............18
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 4. 1. Jenis bahan baku produksi.................................................................31
Lampiran 4. 2. Data produksi tas per hari..................................................................31
Lampiran 4. 3. Data Penjualan produk selama satu (1) bulan....................................31
Lampiran 4. 4. Dokumentasi kegiatan dilapangan.....................................................33
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
perusahaan tergantung dari upaya untuk mencari dan memilih bahan baku yang akan
digunakan dalam proses produksi. Oleh karena itu, adanya bahan baku yang
berkualitas baik dan terhindar dari cacat akan memberikan kualitas produk yang baik
pula. Dalam rangka mendapatkan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan, perlu adanya peningkatan kualitas bahan baku dan kualitas
produk, sehingga diperoleh suatu produk yang sesuai dengan standar kualitas yang
diharapkan.
Dengan adanya bahan baku dengan kualitas baik maka akan maka akan
memberikan kualitas keluaran yang baik pula. Dengan kualitas bahan baku yang
semakin baik maka akan mengurangi terjadinya kesalahan produksi maupun proses
produksi ulang. Untuk mendapatkan bahan baku yang bermutu baik maka dilakukan
pengujian atau pengetesan bahan baku, maka dapat diketahui bahan baku yang sesuai
dengan kriteria yang ditetap kan oleh perusahaan dan mana yang tidak sesuai. Bila
mutu bahan baku sesuai dengan standar yang ditetapkan maka diharapkan adanya
produk yang bermutu baik pula. Kualitas adalah tolak ukur relatif terhadap perbaikan
(Farida, 2016). Kualitas produk merupakan keseluruhan karakteristik produk atau
jasa dari rancangan sampai pengiriman produk tersebut kepelanggan sesuai dengan
yang diharapkan tanpa melalui pembuatan yang berulang-ulang. Tanpa
memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan, itu berarti mematikan harapan bagi
perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga perusahaan akan menghasilkan
produk yang lebih rendah kualitasnya. Untuk memperoleh produk dengan kualitas
yang sesuai dengan yang distandarkan, perusahaan harus mengadakan pengawasan
bahkan sebelum proses produksi dimulai.
Produk yang sekarang dinyatakan mempunyai mutu baik, belum tentu
dinyatakan bermutu baik dimasa yang akan datang. Untuk itu, inovasi dalam produk
dengan cara pencarian atribut-atribut yang diharapkan oleh konsumen harus terus
dilakukan. Bahkan suatu produk tertentu dapat dipandang berbeda oleh konsumen
yang berbeda. Menurut (Ahmad Syaickhu, 2022) beberapa konsep mengenai produk
yang bermutu tersebut antara lain kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan,
kecocokan untuk pemakaian, perbaikan atau penyempurnaan berkelanjutan, bebas
dari kerusakan atau cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan
setiap saat, melakukan segala sesuatu secara benar sejak awal dan sesuatu yang bisa
3
membahagiakan pelanggan. Ketujuh konsep ini mengenai produk yang bermutu pada
dasarnya sama, dan perusahaan dapat mengunakan yang manapun dari ketujuh
konsep tersebut. Pada dasarnya produk yang bermutu merupakan produk yang sesuai
dengan harapan konsumen. Sehingga konsumen akan merasa puas dengan produk
yang telah dibelinya. Mutu bahan baku bukan merupakan syarat mutlak, akan tetapi
juga tergantung pada sumber daya manusia dan faktor produk pendukung yang
dipergunakan untuk mengolahnya. Semakin baik peralatan yang dipergunakan untuk
mengolahnya dan didukung dengan tenaga kerja yang bermutu pula, maka produk
yang dihasilkan akan semakin tinggi mutunya dan sebaliknya apabila peralatan yang
digunakan tidak baik dan mutu tenaga kerja rendah maka produk yang dihasilkan
mutunya akan rendah. Untuk menghasilkan produk yang bermutu perlu diadakan
pengawasan yang bertujuan mengawasi seluruh proses atau kegiatan yang ada dalam
perusahaan. Pentingnya mengenai produk yang bermutu, maka setiap perusahaan
berusaha untuk melakukan pengawasan produk sehingga menghasilkan produk yang
bermutu yang diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan atau keuntungan,
pengawasan dimulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas.
Tas Anyaman Plastik Ibu Siti yang terletak di Jl. Trunojoyo No. 87, Kecamatan
Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur merupakan salah satu contoh usaha kecil atau
industri kecil. Industri kecil merupakan industri yang banyak dikelola oleh sebagian
besar masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan. Sehingga mempunyai potensi
untuk dikembangkan sebagai usaha untuk meningkatkan pendapatan. Salah satu
faktor yang harus diperhatikan dalam usaha tas anyaman plastik ibu Siti yaitu
pemilihan baku dalam produksi, kualitas bahan baku produksi, kualitas produk yang
dihasilkan serta harga jual yang diberikan. Dengan demikian usaha tas anyaman
plastik ibu Siti akan mengalami peningkatan produksi dan peningkatan pendapatan.
Berdasarkan apa yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis tertarik
untuk mengambil judul tentang “Kualitas Bahan Baku Produksi Pada UKM Tas
Anyaman Plastik Ibu Siti di Kota Batu”.
1.2. Tujuan
4
Adapun tujuan dari praktek kerja lapangan ini, yaitu untuk mengetahui jenis-
jenis bahan baku dan kualitas bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tas
pada UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti.
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Penulis
a. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas praktek kerja lapangan
pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana
Tunggadewi.
b. Menerapkan ilmu yang didapatkan pada bangku perkuliahan secara
langsung dilapangan.
c. Menambah pengalaman serta wawasan di bidang usaha kecil dan menengah.
d. Mendapat pengetahuan baru tentang dunia produksi dalam hal memilih
kualitas bahan baku dan kualitas produk.
e. Belajar untuk beradaptasi, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang-
orang yang sudah berpengelaman dalam dunia kerja.
f. Memberikan pengalaman baru.
PELAKSANAAN KEGIATAN
No Tanggal Kegiatan
1 Selasa, 1 Februari 2022 a. Pengenalan tempat PKL.
b. Pengenalan dengan karyawan.
c. Kesepakatan dalam pelaksanaan PKL (jam
dan hari masuk PKL).
2 Rabu, 2 Februari 2022 a. Berkunjung kesalah satu rumah karyawan.
b. Melihat dan belajar dalam pembuatan tas
anting (tas plastik).
3 Kamis, 3 Februari 2022 a. Membantu karyawan menarik tali.
b. Membantu karyawan menggulung tali.
c. Wawancara ke salah satu karyawan terkait
bahan yang digunakan untuk membuat tas,
jenis tas dan ukuran bahan yang digunakan.
6
7
pemeriksa melihat dan mengamati secara visual sehingga validitas data sangat
tergantung pada kemampuan observasi. Teknik observasi digunakan untuk
mengamati atau mencatat suatu subyek atau untuk mengetahui sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan hasil pengamatan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dalam pengamatan.
Metode observasi ini memudahkan penulis dalam melakukan pengamatan
secara langsung untuk mengetahui secara jelas dan dapat teruji kualitas dari kegiatan
yang dilakukan oleh pemilik dan para karyawan ditempat praktek kerja lapangan
karena dapat memberikan catatan peristiwa secara kronologis dan runtun.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik dalam mengumpulkan data dengan
cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber atau proses tanya jawab secara lisan
antara dua orang atau lebih yang berhadap-hadapan secara fisik. Menurut Muri
Yusuf (2013: 152) secara sederhana dikatakan bahwa wawancara (interview) adalah
suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan
sumber informasi atau orang yang diwawancarai (narasumber) melalui komunikasi
langsung. Menurut Fandi Rosi (2016:1) metode wawancara merupakan salah satu
cara dalam pengumpulan data maupun informasi yang ingin diketahui. Metode
wawancara digunakan untuk menangkap aksi dan reaksi dari proses tanya jawab.
c. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015:329) adalah suatu cara yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang
dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-
data dari catatan, gambar dokumen serta administrasi yang sesuai dengan masalah
yang diamati.
Menurut Ditha ( 2018:17 ) dokumentasi adalah sebuah cara dalam bentuk
media guna menyediakan informasi yang relevan. Adapun fungsi dokumentasi secara
umum yaitu untuk menyediakan dan memberikan informasi terkait isi dokumen
untuk penggunaannya serta menjamin keutuhan dan data yang tercakup didalam
dokumentasi. Metode dokumentasi ini memberikan informasi secara nyata bahwa
penulis telah melaksanakan praktik kerja lapangan pada UKM Tas Anyaman Plastik
10
Ibu Siti dan memberikan bukti secara fisik serta akurat terkait keterangan tempat,
waktu dan menyimpan bukti fisik agar dapat disusun dalam laporan. Dokumentasi
penulis berfokus pada kualitas bahan baku produksi dan jenis-jenis tas pada UKM
yang diolah berdasarkan sistem pengolahan data yang di ambil secara langsung di
lapangan.
ingin menetapkan kualitas suatu produk, maka perlu memperhatikan faktor dan sifat
produk yang bersangkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dari kualitas suatu
produk adalah sebagai berikut:
1. Fungsi suatu barang
Suatu barang yang dihasilkan memerlukan perhatian fungsi barang tersebut,
sehingga barang yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Karena
kualitas barang tidak hanya menyangkut tentang barangnya saja akan tetapi
menyangkut pula kebijakan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar dan kebutuhan
investasi, maka tingkat kualitas barang tergantung pada tingkat pemenuhan fungsi
kepuasan penggunaan barang tersebut.
2. Wujud luar
Salah satu faktor yang penting dan seringkali digunakan oleh tingkat konsumen
dalam memilih suatu barang, pertama-tama adalah menentukan kualitas barang
tersebut yang ada di luar atau wujud luarnya. Karena masih sering terjadi
walaupun barang yang dihasilkan secara teknis telah maju tetapi apabila wujud
luarnya kurang dapat diterima konsumen, maka barang tersebut kurang pula
disenangi oleh para konsumen.
3. Biaya barang
Biaya dan harga suatu barang akan menentukan kualitas suatu barang tersebut.
Hal ini akan terlihat pada barang yang mempunyai biaya yang mahal dapat
memberikan kualitas yang tinggi sesuai dengan tingkat tingginya biaya suatu
barang. Hal ini dapat terjadi karena biasanya untuk mendapatkan kualitas yang
baik dibutuhkan biaya yang lebih tinggi. Perlu kiranya disadari mengenai biaya
pembuatan barang bahwa tidak selamanya biaya suatu barang dapat menentukan
kualitas karena biaya yag diperkirakan tidak selamanya biaya yang sebenarnya,
sehingga sering terjadi inefisiensi. Jadi, tidak selamanya biaya atau harga itu lebih
murah daripada nilai barang yang bersangkutan. Akan tetapi, kadang-kadang
terjadi biaya atau harga suatu barang lebih tinggi dari nilai sebenarnya, karena
adanya inefisiensi dalam menghasilkan suatu barang dan keuntungan yang
diambil.
12
c. Harga
Harga merupakan alat pengukur dasar suatu sistem ekonomi karena harga
mempengaruhi alokasi faktor-faktor produksi. Harga didasarkan pada nilai bahwa
seseorang atau pengusaha bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki
kepada pihak lain. Hubungan harga dengan keputusan pembelian yaitu harga
mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian, semakin tinggi
harga, maka keputusan pembelian rendah, sebaliknya jika harga rendah, maka
keputusan pembelian tinggi. Penerapan harga bertujuan untuk mencapai
memperoleh keuntungan, penetapan harga sangatlah berpengaruh pada penetapan
posisi produknya yang berdasarkan kualitas. Penetapan harga jual harus
disesuaikan dengan daya beli konsumen yang dituju dan dengan
mempertimbangkan faktor biaya, laba, pesaing dan perubahan keinginan pasar.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau
jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki
atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga merupakan elemen bauran
pemasaran yang dapat menghasilkan pendapatan melalui penjualan. Oleh karena
itu, perusahaan harus dapat menetapkan harga produknya dengan baik dan tepat
sehingga konsumen tertarik dan mau membeli produk yang ditawarkan agar
perusahaan mendapatkan keuntungan. Harga merupakan unsur terpenting kedua
dalam bauran pemasaran setelah produk dan merupakan satu-satunya unsur dalam
bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan, sedangkan unsur-
unsur lainnya merupakan pengeluaran biaya.
BAB III
13
14
dari awal berdiri hingga saat ini UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti sudah
Ibu Siti
Pemilik UKM
Karyawan Karyawan
mempekerjakan sebanyak 60 orang karyawan.
3.1.2. Struktur organisasi
Dalam UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti, struktur organisasninya sangat
sederhana yakni hanya terdiri atas pemilik usaha, karyawan pemotong tali dan
karyawan pengrajin (pembuat tas). Terkadang ibu selaku pemilik usaha juga ikut
membantu dalam proses pemotongan tali dan dibantu oleh suami dan anaknya.
No Proses produksi
1 Persiapkan bahan baku untuk membuat tas, yaitu tali semi dan tali stripping.
2 Potong tali sesuai dengan ukuran tas yang akan dibuat.
3 Kemudian, ikat tali yang sudah dipotong sesuai ukuran tas yang akan dibuat.
4 Siapkan alat cetakan untuk tas yang bentuk pondasi dasarnya segi empat
guna mempermudah dalam proses penganyaman.
5 Anyam tas dengan menggunakan cetakkan yang telah disediakan.
6 Untuk tas selempang bisa langsung dianyaman tanpa menggunakan
cetakkan.
7 Selanjutnya, tahap finishing tas anyaman sudah siap untuk dipasarkan.
3.1.5. Produk
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk
merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di
konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari
perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang
lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi dan
rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk
18
tersebut. Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk,
perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan
membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan
keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata
lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera
konsumen. Menurut (Rifa’i et al., 2020) Produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk yang dipasarkan
meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,
organisasi,informasi, dan ide.
Tas kosmetik
Gambar 3.3. Beberapa jenis tas pada UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti
Sumber data UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti
3.1.6. Wilayah Pemasaran
Pemasaran (marketing) dimaknai sebagai aktivitas sosial yang melibatkan
hubungan antara produsen dan konsumen. Menurut (Wahyono, 2011) pemasaran
diartikan sebagai proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh individual
maupun kelompok dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui suatu
proses penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain. Guna
memperluas pola distribusi dan jaringan pemasaran, UKM harus mampu mencapai
pasar baik secara online maupun offline. Menurut (Muhfiatun & Rudi Nugroho,
2018) pemasaran online bisa dilakukan dalam bentuk website daerah secara terpusat
dengan mencantumkan produk dan profil pengusaha lengkap atau juga bisa melalui
pemanfaatan media sosial yang berkembang. Dalam pemasaran secara offline, UKM
bisa menerapkan 2 (dua) jenis alur distribusi, yaitu two level chanel dan three level
chanel. Two level chanel adalah alur tata niaga yang mana terdapat dua pedagang
perantara yaitu pedangang besar dan pengecer. Sedangkan three level chanel terdiri
dari 3 pedagang perantara. Selain pedagang besar dan pengecer, juga terdapat
pedagang pemborong yang menyalurkan dari pedagang besar ke pengecer, hingga
sampai kepada konsumen. Dengan adanya saluran distribusi melalui jaringan luas
dapat berdampak pada luasnya pangsa pasar sehingga akan lebih mudah
terjangkaunya konsumen potensial. Selain itu, adanya saluran distribusi pemasaran
yang sistematis akan memudahkan UKM untuk melakukan ekspansi pasar.
Adapun pemasaran secara offline berhubungan dengan pola distribusi dan
wilayah pemasaran, yaitu dengan membuat rantai jaringan pemasaran. Dengan
adanya saluran distribusi melalui jaringan luas dapat berdampak pada luasnya pangsa
pasar sehingga akan lebih mudah terjangkaunya konsumen potensial. Untuk UKM
Tas Anyam Plastik Ibu Siti sudah mampu memperluas jangkauan wilayah
20
pemasarannya. Wilayah pemasaran adalah suatu wilayah yang dimana suatu produk
dalam dijual atau dipasarkan. Adapun untuk wilayah pemasaran tas pada UKM ibu
Siti sebagai berikut:
21
22
UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti jika dilihat dari segi efisiensi bahan, UKM ini
belum bisa menerapkannya dengan baik. Efisiensi bahan pada UKM Tas Anyaman
Plastik Ibu Siti sangat kurang efisien karena masih banyak bahan yang disia-siakan,
hal ini diakibatkan minimnya peralatan yang canggih dalam memotong bahan baku.
b. Bahannya mudah untuk didapatkan
Didapat dalam perencanaan suatu produk, apakah bahan yang digunakan
mudah didapatkan atau tidak. Walaupun bahan yang direncanakan sudah cukup baik
tetapi tidak didukung oleh persediaan dipasaran, maka perencanaan akan mengalami
kesulitan atau masalah dikemudian hari karena hambatan bahan baku. Untuk itu
harus terlebih dahulu mengetahui apakah bahan yang akan digunakan itu mempunyai
komponen pengganti tersedia dipasaran. Dalam pemasokan bahan, UKM Tas
Anyaman Plastik Ibu Siti tidak mengalami kendala dalam bahan baku. Berdasarkan
hasil wawancara UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti selalu tercukupi dalam bahan
baku meskipun pesanan dari pelanggan dalam jumlah yang banyak.
c. Spesifikasi bahan yang dipilih
Pada bagian ini penempatan bahan harus sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya sehingga tidak terjadi adanya beban yang berlebihan pada bahan yanag
tidak mampu menerima beban tersebut. Dengan demikian pada perencanaan bahan
yang akan digunakan harus sesuai dengan fungsi yang berbeda antara bagaian satu
dengan bagian yang lain, dimana fungsi dari masing-masing bagian tersebut saling
mempengaruhi antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. UKM Tas
Anyaman Plastik Ibu Siti sangat memperhatikan spesifikasi bahan yang akan
digunakan, untuk bahan baku UKM ini menggunakan 4 (empat) bahan baku dasar
yaitu tali semi besar, tali semi kecil, strapping dan tali kaca dan ini tentunya menjadi
ciri khas atau pembeda dari produk lainnya yang sejenis.
d. Kekuatan bahan baku
Dalam hal ini untuk menentukan bahan yang akan digunakan haruslah
mengetahui dasar kekuatan bahan serta sumber pengadaannya, mengingat
pengecekan dan penyesuaian suatu produk kembali kepada kekuatan bahan yang
akan digunakan. Dari segi kekuatan bahan, bahan baku pada UKM Tas Anyaman
Plastik Ibu Siti bisa menjamin 1-1,5 tahun lamanya penggunaaan dan tentunya ini
bisa menjadi nilai tambah dalam penjualan kepada pelanggan.
24
menjual produknya selain menimbang dari segi kualitas juga sangat memperhatikan
kebutuhan dan keinginan para konsumen. Hal ini bisa dilihat dengan adanya beragam
motif tas yang ditawarkan. Motif tas disini tentunya sangat disesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan. Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan pengalaman mereka
terhadap produk atau jasa yang dibeli. Adapun tujuan kualitas dari suatu produk
adalah sebagai berikut:
a. Mengusahakan agar barang hasil produksi dapat mencapai standar yang telah
ditetapkan.
b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
c. Mengusahakan agar biaya desain dari produksi tertentu menjadi sekecil
mungkin.
d. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
itu dengan menggunakan mesin yang canggih tentunya untuk kualitas yang
dihasilkan juga tidak akan kalah bersaing dengan produsen yang memproduksi
produk yang homogen. Karena, bagi konsumen kualitas dari produk merupakan salah
satu nilai yang perlu dipenuhi disamping nilai kegunaan produk tersebut.
menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, kita dituntut untuk dapat
mengembangkan usaha, supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi
pengusaha yang sukses.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu
produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk
dijadikan wujud yang lain. Bahan baku merupakan faktor penting yang ikut
menentukan tingkat harga pokok dan kelancaran proses produksi usaha, pada UKM
Tas Anyaman Plastik Ibu Siti menggunakan 4 (empat) bahan baku dasar yaitu tali
semi besar, semi kecil, strapping dan tali kaca. Unsur terpenting dalam produk
adalah kualitas. Pemilihan bahan baku dalam pembuatan produk pada UKM Tas
Anyaman Plastik Ibu Siti sangat menentukan harga jual dari produk yang dihasilkan.
Bahan baku yang digunakan pada UKM Tas Anyaman Plastik Ibu Siti tidak
mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan, akan tetapi memberikan pengaruh
dari segi efisiensi bahan baku masih sangat rendah karena pada bagian pemotongan
dan pengukuran masih dilakukan secara manual dan melalui perkiraan tidak
menggunakan meteran. Harga jual dari produk pada UKM Tas Anyaman Plastik Ibu
Siti bergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan semakin tinggi kualitas
bahan baku semakin tinggi harga jual produk.
5.2. Saran
Setelah penulis selesai melakukan pengamatan selama melaksanakan kegiatan
praktek kerja lapangan, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut
a. Kepada pemilik usaha Tas Anyaman Plastik Ibu Siti
1. Meningkatkan sistem kinerja karyawan dengan beralih ke tenaga mesin
guna mempercepat dan mempermudah dalam proses produksi.
2. Menjaga kebersihan dalam ruangan tempat produksi.
3. Lebih memperbanyak dalam menjalin kerjasama dengan mitra usaha.
4. Meningkatkan dalam memaksimalkan modal yang ada dengan baik.
b. Kepada penulis
Penulis mengharapkan saran kritikan dari berbagai pihak agar penulis bisa
memperbaiki dan meningkatkan kekurangan dalam Praktek Kerja Lapangan ini.
29
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syaickhu, B. G. H. I. (2022). Analisis Peningkatan Kualitas Produksi Abon
Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Pada UD. Tunas Mulya. Jurnal
Dinamika Ekonomi Syariah, 9(1), 50–60.
Ahmad, Beni dan Saebani. 2008. Metode Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.
Ayu Chintia Cahyani, I. dkk. (2019). Analisis Persediaan Bahan Baku Untuk
Efektivitas dan Efesiensi Biaya Persediaan Bahan Baku Terhadap Kelancaran
Proses Produksi pada Usaha Industri Tempe Murnisingaraja di Kabupaten
Badung. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 18(September), 116–125.
Diana & Laila, N. (n.d.). Strategi Pengembangan Usaha Home Industri Makanan
Sebagai Peluang Pendapatan di masa Pandemi Covid 19. Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1–8.
Edi, Fandi Rosi Sarwo. 2016. Teori Wawancara Psikodiagnostik. Yogyakarta: Pt
Leutika Nouvalitera.
Fajar Fernando, Made & Made Asti Aksari, Ni. 2018. Pengaruh Kualitas Produk,
Harga, Promosi, Dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Sanitary Ware Toto Di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen UNUD. 7(1):
441-469.
Farida, N. (2016). Pengaruh Kualitas Bahan Baku Terhadap Kualitas Hasil Produksi.
Jurnal Akuntabilitas, 9, 19–26.
Howara, D. (2017). Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku Cokelat. 5(4), 491–
500.
Jefri, Ulfi & Ibrohim. 2021. Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kecamatan Puloampel Kabupaten
Serang Banten. Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo. 7(1): 86-99.
Muhfiatun & Rudi Nugroho, M. (2018). Penerapan Konsep Suply Chain
Management dalam Pengembangan Pola Distribusi dan Wilayah Pemasaran
UMKM Desa Krambilsawit. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 2(2), 371–396.
https://doi.org/10.14421/jpm.2018.022-08
Muri Yusuf, A. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana.
Nur, E. (2015). Pengaruh Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Berskala
Mikro / Kecil Di Komplek Shopping Centre Jepara. Media Ekonomi Dan
Manajemen, 30(1), 56–67.
Prasanti, Ditha. 2018. Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Perempuan
Dalam Pencarian Informasi Kesehatan. Jurnal Lontar. 6(1): 13-21.
Rifa’i, M., Siska Elisa, K., & Ayu Dewi Nowitawati, R. (2020). Produk dan Lokasi
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Harga Sebagai Variabel
Intervening : Studi Pada Konsumen Pasar Tradisional. Jurnal Sains Sosio
30
31
32
33