BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
i
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pisang merupakan tumbuhan berbatang basah yang mempunyai batang semu yang
terdiri dari bunga, buah, kulit, daun, bonggol, serta batang pisang dan memiliki prospek
yang cerah untuk dikembangkan karena permintaan pasar mengenai komoditas pisang
tinggi. Tingkat produktivitas pisang di Indonesia pada tahun 2017, yaitu sebesar
7.162.685 ton. Dengan potensi sebesar 83.613.711 pohon yang tersebar di seluruh
Indonesia pada tahun 2017 (Badan Pusat Statistik, 2018). Bagian pohon pisang yang
cenderung dimanfaatkan adalah buah dan daunnya saja, sedangkan batang pohon
pisang serta bonggol pisang dibuang dan dianggap menjadi limbah. Padahal batang
pisang yang didalamnya terdapat organ pelepah pisang memiliki kandungan senyawa
aktif bersifat mikroba yang memiliki kandungan metabolit sekunder saponin dalam
jumlah banyak, serta flavonoid dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Ningsih,. Dkk, 2013). Di bagian
terbawah berwarna coklat dari batang pisang terdapat bonggol pisang yang
mengandung banyak cairan yang bersifat menyejukkan dan berkhasiat menyembuhkan
(Astawan, 2008). Bonggol pisang mengandung unsur kalsium sebanyak 49%
(Sumanta, 2007). Selain itu, bonggol pisang memiliki kandungan metabolit sekunder
senyawa fenol seperti saponin dalam jumlah yang banyak, glikosida dan tanin
(Soesanto dan Ruth, 2009).
Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudho, Kabupaten Malang merupakan desa
dengan tanaman pisang yang melimpah. Luas lahan perkebunan yang dimilikki Desa
Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudho, Kabupaten Malang adalah sekitar 5000 hektar.
Masyarakat di desa ini lebih banyak menanam pisang karena mudah dalam
penanamannya dan mudah untuk berbuah. Pisang juga tahan terhadap cuaca di Desa
Pujiharjo. Dibalik tingginya produksi tanaman pisang di Desa Pujiharjo nyatanya
masyarakat di Desa Pujiharjo masih kurang dalam memanfaatkan tanaman buah
pisang, terutama pada batang pisang. Mereka hanya memanfaatkan buah dan daunnya
saja. Sehingga, batang pisang dibuang begitu saja dan menyebabkan banjir pada desa
ini dan menimbulkan berbagai penyakit karena menumpuk. Padahal, jika diolah setiap
bagian dari tanaman pisang dapat dipergunakan sebagai produk yang berguna,
khususnya batang pisang. Selain itu, peluang usaha yang menjanjikan bagi masyarakat
saat ini adalah usaha yang mampu dikerjakan dengan waktu yang relatif fleksible,
mudah, dan jumlah modal yang sedikit. Pengolahan pelepah pisang menjadi sabun dan
pembuatan keripik bonggol pisang merupakan salah satu upaya pengolahan yang
mudah untuk dilakukan dan berdaya saing tinggi. Selain itu, budidaya Cacing tanah
Lumbricus rubellus dirasa sangat cocok dan sesuai dengan kondisi petani. Proses
budidaya cacing ini tidak memerlukan lahan yang luas, manajemen pemeliharaan yang
mudah, serta siklus produksi yang singkat. Cacing jenis ini juga memiliki manfaat yang
besar dalam obat obatan sehingga memiliki harga jual yang relatif tinggi.
Program pembuatan sabun, keripik, serta budidaya cacing Lumbricus rubellus
menggunakan media batang pisang merupakan langkah strategis yang tepat dalam
2
panen pisang membuat hasil panen pisang dijual secara langsung kepada tengkulak
akibatnya nilai jual dari hasil panen pisang ini tidak optimal. Saat setelah panen, banyak
batang pisang yang dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal
batang pisang ini memiliki kandungan dan manfaat yang berguna. Batang pisang dapat
menyebabkan permasalahan lingkungan, terutama banjir.
saponin pada pelepah pisang melalui metode maserasi. Langkah metode ekstraksi
maserasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. Selanjutnya diperoleh hasil
ekstraksi pelepah pisang, dilanjutkan proses pembuatan sabun dengan menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu. Isi panci double boiler dengan air
secukupnya dan panaskan hingga mendidih. Panaskan minyak di tempat terpisah
hingga mencapai suhu ± 70°C dan pertahankan di suhu tersebut. Masukkan KOH ke
dalam air dan aduk hingga larut. Jika minyak sudah mencapai pada suhu 70°C dan
larutan KOH telah siap, masukkan larutan ke dalam minyak. Lalu, aduk hingga rata
dengan menggunakan stick blender hingga adonan mencapai trace. Setelah adonan
sudah bertekstur kental, ganti stick blender dengan hand whisk dan aduk hingga adonan
menjadi tebal dan padat. Hentikan pengadukan dan pindahkan adonan kedalam double
boiler yang berisi air mendidih. Selanjutnya panaskan selama 3 jam hingga adonan
berwarna bening / jernih. Selama proses pemanasan, aduk adonan setiap 30 menit
sekali. Setelah dilakukan pemanasan selama 3 jam, cek pH larutan sabun. Jika pH telah
netral, maka soap base telah jadi. Setelah itu, larutkan soap base dengan air didalam
panci dan panaskan dengan api kecil selama 1 jam. Netralkan KOH dengan larutan
asam sitrat dengan cara menuangkan larutan asam sitrat pada sabun yang masih panas
dan aduk hingga seluruhnya larut. Selanjutnya, tambahkan essential oil, ekstrak
pelepah pisang, dan pewarna. Sabun PP siap untuk dikemas. Langkah pembuatan
secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 8. (Sari, 2010).
b. Pembuatan Keripik Bonsang (Bonggol Pisang)
Proses pembuatan keripik bonsang yaitu diawali dengan memotong bonggol
pisang bagian tengah yang berwarna putih hingga berukuran kecil. Kemudian, bonggol
pisang direndam dalam air garam selama semalam guna menghilangkan rasa sepatnya.
Selanjutnya, bonggol pisang direbus selama tiga jam, kemudian dicuci dengan air
bersih. Bonggol pisang yang telah direbus, dihaluskan dengan cara ditumbuk. Bonggol
yang telah halus tersebut, diperas dengan menggunakan kain hingga airnya habis
setelah itu diseduh dengan air panas hingga bonggol halus terendam seluruhnya.
Kemudian, didiamkan selama beberapa menit lalu diperas kembali hingga airnya habis.
Bumbu keripik dihaluskan dan dicampur dengan bonggol pisang yang telah dihaluskan
hingga tercampur rata. Kemudian, adonan keripik ditambahkan tepung tapioka dan
diuleni hingga adonan berwarna keputihan. Setelah itu, adonan dikukus hingga matang
dan berubah warna. Selanjutnya, adonan dipipihkan di atas selembar daun pisang
hingga melebar dan berukuran tipis. Lalu, adonan tipis tersebut dijemur di bawah sinar
matahari. Bila adonan telah mencapai setengah kering, adonan dilepaskan dari daun
pisang dan dijemur kembali hingga kering. Setelah adonan kering, adonan siap
digoreng untuk dijadikan keripik. Kemudian, adonan kering tersebut digoreng dalam
minyak panas dengan api sedang, lalu ditiriskan. Selanjutnya, keripik bonsang siap
untuk dikonsumsi ataupun dilakukan pengemasan. Langkah pembuatan secara lengkap
dapat dilihat di Lampiran 9. (Rukmana, 2015).
7
dan aplikasi jual beli online. Pemasaran secara offline dapat berupa berjualan di pasar
dan mengirimkan barang ke kota. Dalam tahap pemasaran ini, kami akan berkerja sama
dengan pihak swasta yaitu CV. Raj Organik yang berlokasi di Sukun, Malang. Pihak
swasta ini akan menjadi distributor cacing yang merupakan hasil dari budidaya cacing
Lumbricus rubellus. Pemasaran ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu PKK dan
karang taruna Desa Pujiharjo dalam berwirausaha dan mengembangkan produk
nantinya.
3.5 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi diadakan dengan tujuan untuk mengevaluasi kembali
kendala yang terjadi selama berjalannya program dan menemukan solusi dari
permasalahan tersebut sehingga program ini tetap berjalan sesuai dengan manfaat dan
tujuan awal berdirinya program. Proses monitoring dan evaluasi dilakukan dengan
menguji ibu-ibu PKK dan karang taruna dengan adanya kuesioner. Kuesioner dapat
dilihat pada Lampiran 12 dan 13. Kuesioner ini berpacu pada Indikator dan targetan
program yang dapat dilihat pada Tabel 1.Proses monitoring dan evaluasi dilaksanakan
setiap 2 minggu sekali dengan harapan terlaksananya program menjadi lebih baik.
Tabel 1. Indikator Keberhasilan
No. Indikator Target Program
1 Pengetahuan sasaran Masyarakat sasaran memahami cara
terhadap pengolahan pengolahan dan mampu membuat pelepah
pelepah batang pisang batang pisang menjadi produk Sabun PP
menjadi produk Sabun PP. sesuai dengan standar penjualan.
2 Pengetahuan sasaran Masyarakat sasaran memahami cara
terhadap pengolahan pengolahan dan mampu membuat bonggol
bonggol pisang menjadi pisang menjadi produk Keripik Bonsang
produk Keripik Bonsang. sesuai dengan standar penjualan.
3 Pengetahuan sasaran Masyarakat sasaran memahami cara
terhadap budidaya cacing pengolahan dan mampu membudidaya cacing
Lumbricus rubellus. Lumbricus rubellus menjadi produk yang
bernilai guna.
4 Pengetahuan sasaran Masyarakat sasaran memahami cara
terhadap pengelolaan pengelolaan website resmi secara mandiri.
website resmi.
5 Peningkatan pendapatan Masyarakat sasaran dapat menjadikan konsep
warga Desa Pujiharjo Creation B-Waste sebagai mata pencaharian
tambahannya.
6 Lingkungan Desa Pujiharjo Masyarakat sasaran dapat mengurangi
pencemaran limbah batang pisang dengan
menerapkan konsep Creation B-Waste.
7 Struktur organisasi Dengan adanya struktur organisasi, penerapan
konsep Creation B-Waste dapat berjalan
dengan baik dan terstruktur.
9
3.6 Kaderisasi
Pada proses pelaksanaan program dilakukan dengan cara musyawarah dengan
masyarakat terutama ibu-ibu PKK dan karang taruna. Kaderisasi dibutuhkan
pembentukan kaderisasi yang bertujuan agar berjalannya program sesuai dengan tujuan
awal tanpa pengawasan dari pembimbing, sehingga masyarakat terutama ibu-ibu PKK
dan karang taruna Desa Pujiharjjo, Kabupaten Malang merupakan pengurus dari
program. Adapun struktur pengurus berupa panitia terdiri dari ketua, bendahara,
sekretaris dan beberapa divisi atau seksi-seksi yang diperlukan.
3.7 Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan diperlukan sebagai bukti pertanggungjawaban yang berisi
mengenai informasi, kendala, serta solusi yang terjadi selama berjalannya program.
Proses penyusunan laporan dilakukan ketika program sudah berjalan. Sehingga
didapatkan data tentang program yang dijalankan.
3.8 Rencana Keberlanjutan Program
Rencana keberlanjutan program ini merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
proses pengimplementasian program yang dapat memberikan padangan masa depan
dari produk nantinya. Adapun rencana keberlanjutan program ini diantaranya:
1. Masyarakatan Desa Pujiharjo sudah dapat menerapkan konsep Creation B-Waste
secara mandiri.
2. Sudah ditetapkan oleh BPOM untuk produk keripik bongsang dan sabun PP.
3. Terdapat program pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan pemanfaatan limbah batang pisang.
Adanya program-program pengabdian kepada masyarakat baru yang ditujukan untuk
mengembangkan kegiatan pemanfaatan limbah batang pisang dan konservasi
lingkungan dari bahaya cemaran limbah dengan memanfaatkan potensi yang ada di
desa ini.
1. Peralatan Penunjang
Harga Satuan
Material Volume Jumlah Biaya (Rp)
(Rp)
- Timbangan
2 buah 150.000 300.000
Analitik
- Sewa
1 sampel 400.000 400.000
Laboratorium
- Botol
250 buah 3.000 750.000
Plastik
3. Perjalanan
Harga Satuan
Material Volume Jumlah biaya (Rp)
(Rp)
- Transportasi
1 kali 50.000 50.000
survei lokasi
- Transportasi
survei alat dan
2 kali 50.000 100.000
bahan
penunjang
- Transportasi
pembelian 3 kali 50.000 150.000
bahan-bahan
- Transportasi
pelaksaan 5 kali 20.000 100.000
kegiatan
- Transportasi
monitoring dan 24 kali 20.000 80.000
evaluasi
Sub total (Rp) 480.000,00
4. Lain-lain
Harga Satuan
Material Volume Jumlah biaya (Rp)
(Rp)
- Cetak banner
1 buah 20.000 100.000
ukuran 2m x 3m
- Pembuatan
75 buah 8000 600.000
modul
21
- Sewa Proyektor
1 hari 100.000 100.000
dan LCD
- Sewa sound
1 hari 120.000 120.000
system
Pelepah Pisang
Dipotong kecil-kecil
Ditimbang 500 g
Serbuk
Larutan KOH
Pemanasan dihentikan
Air
Soap base
28
Soap base
Air
Panci
Pemanasan dihentikan
Tepung Tapioka
Dikukus hingga berubah warna
Minyak Goreng
Adonan kering di goreng
Design Sabun PP
31
Hari/Tanggal :
Petunjuk pengisian : Berilah tanda (v) pada kolom jawaban yang Anda pilih sesuai
dengan pendapat Anda.
A. Data Identitas
1. Nama :
2. Umur :………. Th Laki-laki Perempuan
3. Status Pekerjaan :
Perangkat desa Petani pisang
Ibu PKK / Karang Taruna Lainnya, Sebagai…..
Masyarakat desa
B. Pertanyaan Landasan Latar Belakang
Penilaian
Kriteria
1 2 3 4 5
Apakah produksi pisang menyumbang
perekonomian Desa Pujiharjo?
Apakah limbah tanaman pisang telah
dimanfaatkan secara optimal?
Apakah limbah tanaman pisang
memberikan dampak buruk pada
lingkungan sekitar Desa Pujiharjo?
33
C. Pertanyaan Produk
Sabun Pelepah Pisang (PP)
1. Apakah Anda mengetahui manfaat yang terkandung dalam limbah pelepah
pisang?
Ya Tidak
2. Apakah Anda mengetahui proses ekstraksi?
Ya Tidak
3. Apakah Anda mengetahui proses pembuatan sabun?
Ya Tidak
4. Apakah Anda mengetahui cara memanfaatkan limbah dari pelepah pisang?
Ya Tidak
Keripik Bonggol Pisang (Bonsang)
1. Apakah Anda mengetahui manfaat yang terkandung dalam limbah bonggol
pisang?
Ya Tidak
2. Apakah Anda mengetahui cara memanfaatkan limbah dari bonggol pisang?
Ya Tidak
3. Apakah Anda mengetahui cara membuat keripik dari bonggol pisang?
Ya Tidak
Budidaya Cacing Lumbricus rubellus
1. Apakah Anda mengetahui manfaat yang terkandung dalam limbah batang
pisang?
Ya Tidak
2. Apakah Anda mengetahui tentang Budidaya cacing Lumbricus rubellus?
Ya Tidak
3. Apakah Anda mengetahui proses Budidaya cacing Lumbricus rubellus?
Ya Tidak
D. Pertanyaan Pemasaran
1. Apakah Anda mengetahui penjualan secara online?
Ya Tidak
2. Jika Anda mengetahui, Apa saja cara penjualan online yang Anda ketahui?
34
Ya Tidak
3. Apakah Anda mengetahui cara transaksi jual beli secara online?
Ya Tidak
4. Apakah Anda dapat membuat website?
Ya Tidak
5. Apakah Anda mengetahui cara menggunakan aplikasi jual beli online?
Ya Tidak
35
Hari/Tanggal :
Petunjuk pengisian : Berilah tanda (v) pada kolom jawaban yang Anda pilih sesuai
dengan pendapat Anda.
A. Data Identitas
1. Nama :
2. Umur :………. Th Laki-laki Perempuan
3. Status Pekerjaan :
Perangkat desa Petani pisang
Ibu PKK/Karang Taruna Lainnya, Sebagai…..
Masyarakat desa
B. Pertanyaan
1. Apakah tujuan program Creation B-Waste terwujud?
Ya Tidak
2. Apakah produk dari Creation B-Waste dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat di Desa Pujiharjo?
Ya Tidak
3. Apakah Anda telah mampu membuat produk Sabun Pelepah Pisang (PP)?
Ya Tidak
4. Apakah Anda telah mampu membuat produk Keripik Bonggol Pisang (Bonsang)?
Ya Tidak
36
Sebelum diolah
Uraian Volume Harga Satuan Harga Total
Pelepah pisang 1 kg Rp 5.000,00/kg Rp 5.000,00
Batang pisang 4 kg Rp 5.000,00/kg Rp 20.000,00
Bonggol pisang 5 kg Rp 5.000,00/kg Rp 20.000,00
Setelah diolah
1. Sabun PP
No. Uraian Volume Harga Satuan Harga Total
1. Pelepah pisang 1 kg Rp 5.000,00/kg Rp 5.000,00
2. Aquades 4L Rp 35.000,00/L Rp 140.000,00
3. KOH 1 kg Rp 84.500,00/kg Rp 84.500,00
4. Minyak zaitun 1L Rp 100.000,00/L Rp 100.000,00
5. Minyak kelapa 5,5 L Rp 50.000,00/L Rp 275.000,00
6. Zat warna 0,25 ml Rp 5.000,00/ml Rp 1.250,00
7. Essential oil 0,25 ml Rp 6.000,00/ml Rp 1.500,00
8. Botol 250 buah Rp 3.000,00/buah Rp 750.000,00
9. Asam sitrat 20 gr Rp 10.000/65 gr Rp 3.000,00
10. Gas elpiji 1 kg Rp 150.000/12 kg Rp 12.500,00
11. Perlengkapan Rp 30.000,00 Rp 30.000,00
Jumlah Rp 1.402.750,00
Hasil produksi 250 buah @ Rp 12.000,00 Rp 3.000.000,00
*setiap kemasan 100ml
Keuntungan Rp 1.597.250
2. Keripik Bonsang
No. Uraian Volume Harga Satuan Harga Total
1. Bonggol pisang 5 kg Rp 5.000,00/kg Rp 25.000,00
2. Tepung Tapioka 5 kg Rp 10.000,00/kg Rp 50.000,00
3. Garam 250 g Rp 8.000,00/kg Rp 2.500,00
4. Minyak Goreng 1L Rp 10.000,00/L Rp 10.000,00
5. Bawang Putih ½ kg Rp 25.000,00/kg Rp 12.500,00
6. Bawang Merah ½ kg Rp. 30.000,00/kg Rp 15.000,00
7. Ketumbar Bubuk 500 g Rp. 15.000,00/500g Rp 15.000,00
8. Merica 250 gr Rp. 80.000,00/kg Rp 20.000,00
9. Penyedap Rasa 230 gr Rp.8000,00/230gr Rp. 8000,00
10. Gas elpiji 1 kg Rp 150.000/12 kg Rp 12.500,00
38
39
Kepala Desa
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris Bendahara
PJ PJ PJ
Pembuatan Sabun PP Pembuatan Keripik Bonsang Budidaya Cacing
Lumbricus rubellus
PJ PJ PJ
Pengadaan Bahan Pemasaran Pengembangan Produk