Anda di halaman 1dari 45

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

CREATION B-WASTE (Creative Utilization of Banana Stem Waste):


Pemanfaatan Potensi Limbah Batang Pisang Berbasis Usaha Kreatif
Berkelanjutan sebagai Upaya Inisiasi Pembangunan Sektor Lingkungan,
Ekonomi, dan Edukasi Masyarakat Desa Pujiharjo, Kabupaten Malang

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh:

Istidaya Ariani 185100300111001 Angkatan 2018


Muhammad Fahri Reza 185100307111005 Angkatan 2018
Furqon Surya Kusuma 185100300111026 Angkatan 2018
Husna Atikah 185100300111030 Angkatan 2018

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI … ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2
1.4 Luaran .............................................................................................. 2
1.5 Manfaat ........................................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Lokasi ............................................................................................... 3
2.2 Sasaran ............................................................................................. 3
2.3 Kondisi Sosial dan Ekonomi Sasaran .............................................. 3
2.4 Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat ....................................... 3
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................. 4
3.3 Tahap Persiapan ............................................................................... 4
3.4 Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 5
3.5 Monitoring dan Evaluasi .................................................................. 8
3.6 Kaderisasi ......................................................................................... 9
3.7 Penyusunan Laporan ........................................................................ 9
3.8 Rencana Keberlanjutan Program ..................................................... 9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................... 10

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konsep Creation B-Waste ................................................................ 5

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Keberhasilan ......................................................................... 8


Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya ................................................................. 9
Tabel 3. Jadwal Kegiatan ................................................................................... 10

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua Pelaksana, Anggota dan Dosen Pembimbing ........ 11


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ....................................................... 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas ........................... 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................. 23
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra ......................................... 24
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Kerja Mitra .................................................. 25
Lampiran 7. Langkah Ekstraksi Pelepah ........................................................... 26
Lampiran 8. Cara Pembuatan Sabun .................................................................. 27
Lampiran 9. Langkah pembuatan Keripik Bonsang .......................................... 29
Lampiran 10. Gambar Logo dan Produk ........................................................... 30
Lampiran 11. Desain Rak Vermikompos ........................................................... 31
Lampiran 12. Kuesioner Tahap Sosialisasi Program ......................................... 32
Lampiran 13. Kesioner Tahap Pasca Sosialisasi dan Pelatihan ......................... 35
Lampiran 14. Analisis Keuntungan Creation B-Waste ...................................... 37
Lampiran 15. Struktur Organisasi ...................................................................... 39

vi
1

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pisang merupakan tumbuhan berbatang basah yang mempunyai batang semu yang
terdiri dari bunga, buah, kulit, daun, bonggol, serta batang pisang dan memiliki prospek
yang cerah untuk dikembangkan karena permintaan pasar mengenai komoditas pisang
tinggi. Tingkat produktivitas pisang di Indonesia pada tahun 2017, yaitu sebesar
7.162.685 ton. Dengan potensi sebesar 83.613.711 pohon yang tersebar di seluruh
Indonesia pada tahun 2017 (Badan Pusat Statistik, 2018). Bagian pohon pisang yang
cenderung dimanfaatkan adalah buah dan daunnya saja, sedangkan batang pohon
pisang serta bonggol pisang dibuang dan dianggap menjadi limbah. Padahal batang
pisang yang didalamnya terdapat organ pelepah pisang memiliki kandungan senyawa
aktif bersifat mikroba yang memiliki kandungan metabolit sekunder saponin dalam
jumlah banyak, serta flavonoid dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Ningsih,. Dkk, 2013). Di bagian
terbawah berwarna coklat dari batang pisang terdapat bonggol pisang yang
mengandung banyak cairan yang bersifat menyejukkan dan berkhasiat menyembuhkan
(Astawan, 2008). Bonggol pisang mengandung unsur kalsium sebanyak 49%
(Sumanta, 2007). Selain itu, bonggol pisang memiliki kandungan metabolit sekunder
senyawa fenol seperti saponin dalam jumlah yang banyak, glikosida dan tanin
(Soesanto dan Ruth, 2009).
Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudho, Kabupaten Malang merupakan desa
dengan tanaman pisang yang melimpah. Luas lahan perkebunan yang dimilikki Desa
Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudho, Kabupaten Malang adalah sekitar 5000 hektar.
Masyarakat di desa ini lebih banyak menanam pisang karena mudah dalam
penanamannya dan mudah untuk berbuah. Pisang juga tahan terhadap cuaca di Desa
Pujiharjo. Dibalik tingginya produksi tanaman pisang di Desa Pujiharjo nyatanya
masyarakat di Desa Pujiharjo masih kurang dalam memanfaatkan tanaman buah
pisang, terutama pada batang pisang. Mereka hanya memanfaatkan buah dan daunnya
saja. Sehingga, batang pisang dibuang begitu saja dan menyebabkan banjir pada desa
ini dan menimbulkan berbagai penyakit karena menumpuk. Padahal, jika diolah setiap
bagian dari tanaman pisang dapat dipergunakan sebagai produk yang berguna,
khususnya batang pisang. Selain itu, peluang usaha yang menjanjikan bagi masyarakat
saat ini adalah usaha yang mampu dikerjakan dengan waktu yang relatif fleksible,
mudah, dan jumlah modal yang sedikit. Pengolahan pelepah pisang menjadi sabun dan
pembuatan keripik bonggol pisang merupakan salah satu upaya pengolahan yang
mudah untuk dilakukan dan berdaya saing tinggi. Selain itu, budidaya Cacing tanah
Lumbricus rubellus dirasa sangat cocok dan sesuai dengan kondisi petani. Proses
budidaya cacing ini tidak memerlukan lahan yang luas, manajemen pemeliharaan yang
mudah, serta siklus produksi yang singkat. Cacing jenis ini juga memiliki manfaat yang
besar dalam obat obatan sehingga memiliki harga jual yang relatif tinggi.
Program pembuatan sabun, keripik, serta budidaya cacing Lumbricus rubellus
menggunakan media batang pisang merupakan langkah strategis yang tepat dalam
2

upaya memaksimalkan potensi limbah tanaman buah pisang. Konsep Creation B-


Waste merupakan gerakan pemberdayaan dan edukasi masyarakat dalam pemanfaatan
limbah batang pisang sebagai upaya mengurangi produktifitas limbah dan pencemaran
lingkungan sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Desa
Pujiharjo. Dari paparan uraian latar belakang di atas, penulis memiliki gagasan dengan
judul “CREATION B-WASTE (Creative Utilization of Banana Stem Waste):
Pemanfaatan Potensi Limbah Batang Pisang Berbasis Usaha Kreatif
Berkelanjutan sebagai Upaya Inisiasi Pembangunan Sektor Lingkungan,
Ekonomi, dan Edukasi Masyarakat Desa Pujiharjo, Kabupaten Malang”.
1.2 Rumusan Masalah
Penulisan proposal ini sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat
dalam rangka memecahkan permasalahan :
1. Bagaimana cara yang efektif dalam memanfaatkan batang dari pohon pisang
yang jarang digunakan?
2. Bagaimana cara menerapkan gerakan Creation B-Waste di Desa Pujiharjo ?
3. Bagaimana cara meningkatkan produktifitas dan pendapatan suatu desa dengan
mengembangkan Program Creation B-Waste?
1.3 Tujuan
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui cara yang efektif dalam memanfaatkan batang dari pohon pisang
yang jarang digunakan oleh masyarakat.
2. Mengetahui cara menerapkan gerakan Creation B-Waste di Desa Pujiharjo,
Kabupaten Malang.
3. Mengetahui cara meningkatkan produktifitas dan pendapatan suatu desa
dengan mengembangkan Program Creation B-Waste.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Dalam Program Kreativitas Mahasiswa ini, luaran yang diharapkan antara lain:
1. Terbentuknya unit pengolahan limbah batang pisang terpusat di Desa Pujiharjo.
2. Terwujudnya gerakan Creation B-Waste di Desa Pujiharjo yang berkelanjutan.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Pujiharjo.
4. Dapat dipublikasikan baik dalam forum ilmiah maupun media.
1.5 Manfaat
1. Bagi Masyarakat sasaran
Dapat mengetahui kegunaan dan manfaat batang pisang sehingga dapat
mengolah limbah batang pisang secara efektif dan berguna bagi masyarakat
sekitar. Mengurangi pengangguran yang ada, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan dan membuka lapangan pekerjaan.
2. Bagi Pemerintah
Membantu pemerintah dalam pelaksanaan Program Gerakan Membangun Desa
Semesta Nasional serta pengenalan gerakan pemanfaatan limbah batang pisang
yang efektif dan dapat menunjang peningkatan pendapatan masyarakat.
3

3. Bagi Mahasiswa Pelaksanaan Program


Sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan menjadi wadah bagi
ilmu yang telah dipelajari kepada masyarakat serta melaksanakan salah satu Tri
Dharma Perguruan Tinggi.

BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


2.1 Lokasi
Lokasi sasaran dari program kegiatan ini yaitu di daerah Desa Pujiharjo,
Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa ini memiliki potensi
alam yang melimpah, salah satunya adalah pisang. Berdasarkan letak geografis, desa
ini memiliki luas wilayah sebesar 5.530 Ha/m2. Jarak Desa Pujiharjo dari Kota Malang
yaitu berjarak ± 75 km dengan waktu tempuh ± 2 jam 41 menit, selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 6.
2.2 Sasaran
Sasaran program pengabdian masyarakat ini ditujukan pada ibu-ibu PKK dan
karang taruna yang bertempat tinggal di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudho,
Kabupaten Malang, khususnya di wilayah RT 27-29/RW 06. Yakni, ibu-ibu PKK dan
karang taruna yang tidak produktif pada setiap kepala keluarga. Dalam program ini,
ibu-ibu PKK dan karang taruna akan kita bagi dari tiap RT menjadi tiga kelompok
untuk menerapkan konsep Creation B-Waste. Setiap kelompok berisikan 20 orang dan
bertanggung jawab pada satu produk dari penerapan Creation B-Waste agar lebih
terstruktur sehingga dapat meningkatkan nilai jual tanaman pisang serta meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat.
2.3 Kondisi Sosial dan Ekonomi Sasaran
2.3.1 Kondisi Sosial
Jumlah penduduk di Desa Pujiharjo ini sebanyak 6.894 jiwa, dengan penduduk
laki-laki sebanyak 3.453 jiwa dan perempuan sebanyak 3.441 jiwa. Mata pencaharian
utama di Desa Pujiharjo adalah petani dengan komoditas unggulan petani di Desa
Pujiharjo adalah sebagai petani pisang. Namun, tingkat pendidikan di Desa Pujiharjo,
Kabupaten Malang masih rendah sehingga kurangnya pengetahuan untuk mengolah
sumber daya alam unggulan yang dihasilkan, sehingga banyak ibu rumah tangga yang
tidak memiliki pekerjaan atau menganggur.
2.3.2 Kondisi Ekonomi
Sebagian besar masyarakat di Desa Pujiharjo berprofesi sebagai petani. Komoditas
pertanian yang unggul dan melimpah di desa ini yaitu salah satunya pisang. Hasil panen
pisang perhari di Desa Pujiharjo dapat mencapai 5000 tandan per harinya, dengan
penghasilan Rp. 30.000 – Rp. 50.000 per hari. Pendapatan tersebut tergolong rendah
mengingat tingginya kepadatan dan kebutuhan penduduk.
2.4 Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat
Desa Pujiharjo, Kabupaten Malang memiliki komoditas pertanian yang melimpah
salah satunya adalah pisang. Hasil panen pisang setiap harinya sudah mencapai 5000
tandan. Namun, kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai pengolahan hasil
4

panen pisang membuat hasil panen pisang dijual secara langsung kepada tengkulak
akibatnya nilai jual dari hasil panen pisang ini tidak optimal. Saat setelah panen, banyak
batang pisang yang dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal
batang pisang ini memiliki kandungan dan manfaat yang berguna. Batang pisang dapat
menyebabkan permasalahan lingkungan, terutama banjir.

BAB 3 METODE PELAKSANAAN


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan sosialisasi dan pengabdian Creation B-Waste akan dilakukan di Desa
Pujiharjo, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan sasaran ibu-ibu PKK dan karang
taruna yang tidak produktif. Sehingga, diharapkan Creation B-Waste yang terbuat dari
limbah batang pisang dapat membantu perekonomian keluarga. Adapun waktu
pelaksanaan sosialisasi dan pengabdian ini selama 5 bulan dengan rincian tahap
persiapan hingga pemasaran produk Creation B-Waste.
3.2 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun yaitu ekstrak pelepah pisang,
aquades, KOH, essential oil (pengharum), zat warna, indikator pH, minyak zaitun,
minyak kelapa, dan asam sitrat. Alat yang digunakan dalam pembuatan sabun yaitu
blender, wadah maserasi, timbangan digital, hand whisk, kompor gas, gas elpiji, stick
blender, double boiler, kertas lakmus, dan botol plastik. Bahan yang digunakan dalam
keripik bonsang adalah bonggol pisang yang telah dihaluskan, tepung tapioka, bumbu
dapur seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, garam, minyak goreng, serta
penyedap rasa. Alat yang digunakan dalam pembuatan keripik bonsang adalah wadah,
pisau, alat pemarut, dan wajan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun yaitu
serabut kelapa, batang pisang, cairan peningkat kesuburan tanah, dan gula. Alat yang
digunakan dalam budidaya cacing Lumbricus rubellus yaitu bambu dan paku.
3.3 Tahap Persiapan
3.3.1 Tahap Perizinan
Perizinan lokasi merupakan tahap persiapan yang penting, perizinan lokasi berupa
pengajuan surat permohonan yang ditujukan kepada Kepala Desa Pujiharjo, Kabupaten
Malang dalam rangka pengadaan kegiatan pengabdian masyarakat pelatihan
pembuatan Creation B-Waste yang berasal dari limbah batang pisang sekaligus
memohon kerja sama dan memperoleh data kuantitatif yang dibutuhkan untuk
keperluan administratif proposal kegiatan. Kemudian, perizinan persetujuan partisipasi
ibu-ibu PKK dan karang taruna Desa Pujiharjo, Kabupaten Malang dalam proses
pelatihan pembuatan Creation B-Waste.
3.3.2 Diskusi
Diskusi bersama tokoh masyarakat Desa Pujiharjo dan petani pisang di Desa
Pujiharjo dilakukan untuk membicarakan permasalahan limbah tanaman pisang.
Diskusi ini dilakukan untuk memperoleh rumusan masalah yang akan dijadikan acuan
dalam pelaksanaan program Creation B-Waste. Dengan demikian, diharapkan program
5

Creation B-Waste dapat mengatasi permasalahan di Desa Pujiharjo, Kabupaten


Malang.
3.4 Tahap Pelaksanaan
3.4.1 Pembuatan Modul
Pembuatan modul perlu dilakukan sebagai pedoman untuk ibu-ibu PKK dan
karang taruna Desa Pujiharjo, Kabupaten Malang mengenai konsep Creation B-Waste.
Adapun isi dari modul tersebut adalah pengenalan program berupa manfaat dan tujuan
dari konsep Creation B-Waste, alat dan bahan yang digunakan serta langkah
pembuatan program, hingga pelatihan pengemasan dan pelabelan produk.
3.4.2 Sosialisasi
Sosialisasi diadakan dengan tujuan pengenalan program Creation B-Waste kepada
masyarakat terutama ibu-ibu PKK dan karang taruna Desa Pujiharjo, Kabupaten
Malang agar lebih mengerti bahwa hal yang dianggap remeh seperti limbah pelepah
daun pisang, bonggol, serta batang pisang dapat dimanfaatkan salah satunya dengan
pembuatan produk pada program Creation B-Waste. Kemudian, sosialisasi juga
bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat tentang program Creation
B-Waste berupa manfaat, tujuan, keuntungan, rencana keberlanjutan, serta beberapa
pelatihan yang akan menunjang proses berjalannya program. Masyarakat Desa
Pujiharjo, Kabupaten Malang diharapkan dapat mendukung dan berperan aktif dalam
program Creation B-Waste nantinya. Sosialisasi akan diadakan pada minggu ke 2 bulan
November hingga minggu ke 3 bulan April di Desa Pujiharjo, Kabupaten Malang.
3.4.3 Penerapan Konsep Creation B-Waste
Creation B-Waste merupakan kegiatan pengolahan hasil limbah dari batang pisang
menjadi beberapa produk sebagai solusi dari masalah yang dialami oleh masyarakat
Desa Pujiharjo. Kegiatan ini memanfaatkan limbah batang pisang yang selama ini
dibuang dan mencemari lingkungan menjadi sabun pelepah pisang, keripik bonggol
pisang, dan membudidayakan cacing Lumbricus rubellus. Adapun implementasi
penerapan konsep Creation B-Waste di Desa Pujiharjo dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Konsep Creation B-Waste


a. Pembuatan Sabun PP (Pelepah Pisang)
Proses pembuatan sabun PP dimulai dengan mengekstrak pelepah pisang untuk
mendapatkan kandungan saponin, flavonoid, dan tanin yang merupakan antibakteri dan
berfungsi di bidang pengobatan. Pengekstrakan ini dimulai dengan proses ekstraksi
6

saponin pada pelepah pisang melalui metode maserasi. Langkah metode ekstraksi
maserasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. Selanjutnya diperoleh hasil
ekstraksi pelepah pisang, dilanjutkan proses pembuatan sabun dengan menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu. Isi panci double boiler dengan air
secukupnya dan panaskan hingga mendidih. Panaskan minyak di tempat terpisah
hingga mencapai suhu ± 70°C dan pertahankan di suhu tersebut. Masukkan KOH ke
dalam air dan aduk hingga larut. Jika minyak sudah mencapai pada suhu 70°C dan
larutan KOH telah siap, masukkan larutan ke dalam minyak. Lalu, aduk hingga rata
dengan menggunakan stick blender hingga adonan mencapai trace. Setelah adonan
sudah bertekstur kental, ganti stick blender dengan hand whisk dan aduk hingga adonan
menjadi tebal dan padat. Hentikan pengadukan dan pindahkan adonan kedalam double
boiler yang berisi air mendidih. Selanjutnya panaskan selama 3 jam hingga adonan
berwarna bening / jernih. Selama proses pemanasan, aduk adonan setiap 30 menit
sekali. Setelah dilakukan pemanasan selama 3 jam, cek pH larutan sabun. Jika pH telah
netral, maka soap base telah jadi. Setelah itu, larutkan soap base dengan air didalam
panci dan panaskan dengan api kecil selama 1 jam. Netralkan KOH dengan larutan
asam sitrat dengan cara menuangkan larutan asam sitrat pada sabun yang masih panas
dan aduk hingga seluruhnya larut. Selanjutnya, tambahkan essential oil, ekstrak
pelepah pisang, dan pewarna. Sabun PP siap untuk dikemas. Langkah pembuatan
secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 8. (Sari, 2010).
b. Pembuatan Keripik Bonsang (Bonggol Pisang)
Proses pembuatan keripik bonsang yaitu diawali dengan memotong bonggol
pisang bagian tengah yang berwarna putih hingga berukuran kecil. Kemudian, bonggol
pisang direndam dalam air garam selama semalam guna menghilangkan rasa sepatnya.
Selanjutnya, bonggol pisang direbus selama tiga jam, kemudian dicuci dengan air
bersih. Bonggol pisang yang telah direbus, dihaluskan dengan cara ditumbuk. Bonggol
yang telah halus tersebut, diperas dengan menggunakan kain hingga airnya habis
setelah itu diseduh dengan air panas hingga bonggol halus terendam seluruhnya.
Kemudian, didiamkan selama beberapa menit lalu diperas kembali hingga airnya habis.
Bumbu keripik dihaluskan dan dicampur dengan bonggol pisang yang telah dihaluskan
hingga tercampur rata. Kemudian, adonan keripik ditambahkan tepung tapioka dan
diuleni hingga adonan berwarna keputihan. Setelah itu, adonan dikukus hingga matang
dan berubah warna. Selanjutnya, adonan dipipihkan di atas selembar daun pisang
hingga melebar dan berukuran tipis. Lalu, adonan tipis tersebut dijemur di bawah sinar
matahari. Bila adonan telah mencapai setengah kering, adonan dilepaskan dari daun
pisang dan dijemur kembali hingga kering. Setelah adonan kering, adonan siap
digoreng untuk dijadikan keripik. Kemudian, adonan kering tersebut digoreng dalam
minyak panas dengan api sedang, lalu ditiriskan. Selanjutnya, keripik bonsang siap
untuk dikonsumsi ataupun dilakukan pengemasan. Langkah pembuatan secara lengkap
dapat dilihat di Lampiran 9. (Rukmana, 2015).
7

c. Budidaya Cacing Lumbricus rubellus


Budidaya cacing Lumbricus rubellus dilakukan secara betahap. Tahap pertama
adalah pembuatan media cacing yang terbuat dari serabut kelapa. Cacing ini sendiri
digunakan sebagai bahan investasi yang akan dibudidayakan dan diperjualbelikan.
Pembuatan media atau disebut cocopeat diawali dengan mengumpulkan serabut kelapa
kemudian dicacah hingga berbentuk seperti serbuk. Serbuk kelapa kemudian diayak
dan didapatkan cocopeat halus. Cocopeat kemudian dibasahi dengan air dan
dikeringkan. Cocopeat sangat cocok digunakan sebagai media hidup cacing karena
kemampuannya menyerap air dan menahan air yang cukup tinggi (Haryati, 2016).
Tahap kedua adalah pembuatan rak budidaya menggunakan bambu. Pembuatan
diawali dengan memotong bambu dengan panjang 3 meter sebanyak 4 buah dan 1.5
meter sebanyak 8 buah. Lalu potongan bambu digabung dimana potongan bambu 3
meter sebagai tinggi rak dan potongan bambu 1.5 meter sebagai tingkatan rak. Desain
rak budidaya cacing dapat dilihat pada Lampiran 11. Tahap ketiga pembuatan pakan,
menurut Rukmana (2008) mengatakan bahwa bahan organik yang baik digunakan
sebagai pakan cacing diantaranya adalah batang pisang. Batang pisang yang tidak
diolah di Desa Pujiharjo dimanfaatkan sebagai sumber pakan utama bagi budidaya
cacing. Langkah awal adalah mencacah batang menjadi lebih kecil kemudian
dimasukkan dalam drum dan diberi campuran Effective Microorganism yang
sebelumnya telah dilarutkan dengan gula dan air (1:1:60). Cacahan kemudian
didiamkan tiga hari kemudian diberikan sebagai pakan cacing yang baik. Pemeliharaan
bibit cacing dilakukan secara rutin dengan memeriksa kelembaban media dan
pemberian pakan satu kali sehari. Pembelian bibit cacing cukup satu kali selama
budidaya. Tahap awal pembibitan cacing dibiarkan tidak dipanen hingga dua bulan.
Setiap bulan cacing akan meningkat sebanyak 2 kali 8 lipat. Pemanenan pertama
dilakukan setelah bulan kedua dan rutin dilakukan pemanenan setiap satu bulan sekali
sebanyak setengah dari hasil budidaya.
3.4.4 Pelatihan Pengemasan dan Pelabelan Produk
Pelatihan pengemasan bertujuan agar ibu-ibu PKK dan karang taruna Desa
Pujiharjo, Kabupaten Malang mengerti bagaimana cara pengemasan yang baik dan
benar, sehingga produk yang akan dijual dapat sampai ke tangan konsumen dengan
aman dan tidak rusak. Adapun kemasan dari produk sabun PP berupa botol plastik
karena produk dari sabun PP ini berbentuk cairan. Sedangkan kemasan dari keripik
bonsang yaitu berbentuk plastik. Pelabelan pada kemasan sabun PP dan keripik
bonsang ditujukan untuk memikat konsumen dengan pemberian label yang menarik
berupa manfaat serta kandungan yang ada dalam sabun PP dan bonsang sehingga sabun
PP dan keripik bonsang aman dan lebih ramah lingkungan.
3.4.5 Pelatihan Pemasaran
Pelatihan pemasaran penting dilakukan karena menyangkut rencana keberlanjutan
program dan keberhasilan program. Pelatihan pemasaran berupa pemahaman dan
pelatihan mengenai berbagai cara pemasaran, mulai dari pemasaran secara manual
hingga melalui online. Pemasaran secara online dapat berupa website, sosial media,
8

dan aplikasi jual beli online. Pemasaran secara offline dapat berupa berjualan di pasar
dan mengirimkan barang ke kota. Dalam tahap pemasaran ini, kami akan berkerja sama
dengan pihak swasta yaitu CV. Raj Organik yang berlokasi di Sukun, Malang. Pihak
swasta ini akan menjadi distributor cacing yang merupakan hasil dari budidaya cacing
Lumbricus rubellus. Pemasaran ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu PKK dan
karang taruna Desa Pujiharjo dalam berwirausaha dan mengembangkan produk
nantinya.
3.5 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi diadakan dengan tujuan untuk mengevaluasi kembali
kendala yang terjadi selama berjalannya program dan menemukan solusi dari
permasalahan tersebut sehingga program ini tetap berjalan sesuai dengan manfaat dan
tujuan awal berdirinya program. Proses monitoring dan evaluasi dilakukan dengan
menguji ibu-ibu PKK dan karang taruna dengan adanya kuesioner. Kuesioner dapat
dilihat pada Lampiran 12 dan 13. Kuesioner ini berpacu pada Indikator dan targetan
program yang dapat dilihat pada Tabel 1.Proses monitoring dan evaluasi dilaksanakan
setiap 2 minggu sekali dengan harapan terlaksananya program menjadi lebih baik.
Tabel 1. Indikator Keberhasilan
No. Indikator Target Program
1 Pengetahuan sasaran Masyarakat sasaran memahami cara
terhadap pengolahan pengolahan dan mampu membuat pelepah
pelepah batang pisang batang pisang menjadi produk Sabun PP
menjadi produk Sabun PP. sesuai dengan standar penjualan.
2 Pengetahuan sasaran Masyarakat sasaran memahami cara
terhadap pengolahan pengolahan dan mampu membuat bonggol
bonggol pisang menjadi pisang menjadi produk Keripik Bonsang
produk Keripik Bonsang. sesuai dengan standar penjualan.
3 Pengetahuan sasaran Masyarakat sasaran memahami cara
terhadap budidaya cacing pengolahan dan mampu membudidaya cacing
Lumbricus rubellus. Lumbricus rubellus menjadi produk yang
bernilai guna.
4 Pengetahuan sasaran Masyarakat sasaran memahami cara
terhadap pengelolaan pengelolaan website resmi secara mandiri.
website resmi.
5 Peningkatan pendapatan Masyarakat sasaran dapat menjadikan konsep
warga Desa Pujiharjo Creation B-Waste sebagai mata pencaharian
tambahannya.
6 Lingkungan Desa Pujiharjo Masyarakat sasaran dapat mengurangi
pencemaran limbah batang pisang dengan
menerapkan konsep Creation B-Waste.
7 Struktur organisasi Dengan adanya struktur organisasi, penerapan
konsep Creation B-Waste dapat berjalan
dengan baik dan terstruktur.
9

3.6 Kaderisasi
Pada proses pelaksanaan program dilakukan dengan cara musyawarah dengan
masyarakat terutama ibu-ibu PKK dan karang taruna. Kaderisasi dibutuhkan
pembentukan kaderisasi yang bertujuan agar berjalannya program sesuai dengan tujuan
awal tanpa pengawasan dari pembimbing, sehingga masyarakat terutama ibu-ibu PKK
dan karang taruna Desa Pujiharjjo, Kabupaten Malang merupakan pengurus dari
program. Adapun struktur pengurus berupa panitia terdiri dari ketua, bendahara,
sekretaris dan beberapa divisi atau seksi-seksi yang diperlukan.
3.7 Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan diperlukan sebagai bukti pertanggungjawaban yang berisi
mengenai informasi, kendala, serta solusi yang terjadi selama berjalannya program.
Proses penyusunan laporan dilakukan ketika program sudah berjalan. Sehingga
didapatkan data tentang program yang dijalankan.
3.8 Rencana Keberlanjutan Program
Rencana keberlanjutan program ini merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
proses pengimplementasian program yang dapat memberikan padangan masa depan
dari produk nantinya. Adapun rencana keberlanjutan program ini diantaranya:
1. Masyarakatan Desa Pujiharjo sudah dapat menerapkan konsep Creation B-Waste
secara mandiri.
2. Sudah ditetapkan oleh BPOM untuk produk keripik bongsang dan sabun PP.
3. Terdapat program pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan pemanfaatan limbah batang pisang.
Adanya program-program pengabdian kepada masyarakat baru yang ditujukan untuk
mengembangkan kegiatan pemanfaatan limbah batang pisang dan konservasi
lingkungan dari bahaya cemaran limbah dengan memanfaatkan potensi yang ada di
desa ini.

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya merupakan rancangan pengeluaran biaya operasional dalam
pelaksanaan program pada penelitian Creation B-Waste. Ringkasan anggaran biaya
dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya


NO. Jenis Pengeluaran Biaya(Rp)
1 Peralatan Penunjang Rp. 2.251.000,00
2 Bahan habis pakai PKM Rp. 6.932.000,00
3 Transportasi Rp. 480.000,00
4 Administrasi (publikasi, seminar, laporan) Rp. 990.000,00
Jumlah Rp. 10.653.000,00
10

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
Jenis
No 1 2 3 4 5 PJ
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Konsultasi
1. dengan All
pembimbing
Pembuatan
2. HA
proposal
Menyiapkan
alat dan
3. FR
bahan di Desa
Mitra
Penyusunan
4. pelaksanaan FS
program
5. Sosialisasi IA
Pelatihan
6. HA
pembuatan
Pelatihan
pengemasan
7. FS
dan pelabelan
produk
Pelatihan
8. kewirausahaa IA
n
Monitoring FR
9.
evaluasi
Pemyusunan
10. All
laporan
Rencana
11. keberlanjutan All
program
Tabel 3. Jadwal Kegiatan
Keterangan :
IA = Istidaya Ariani FS = Furqon Surya Kusuma
FR = Muhammad Fahri Reza Putra HA = Husna Atikah
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Harga Satuan
Material Volume Jumlah Biaya (Rp)
(Rp)

- Timbangan
2 buah 150.000 300.000
Analitik

- Double boiler 1 buah 82.000 82.000

- Stick blender 1 buah 190.000 190.000

- Sewa
1 sampel 400.000 400.000
Laboratorium

- Blender 1 buah 200.000 200.000

- Kompor gas 1 buah 350.000 350.000

- Spatula 2 buah 25.000 50.000

- Hand Whisk 2 buah 8.000 16.000

- Pasah 1 buah 25.000 25.000

- Bak 2 buah` 25.000 50.000

- Panci kukus 1 buah 55.000 55.000

- Spatula 2 buah 5.000 10.000

- Wajan 1 buah 40.000 40.000

- Bambu 5 batang 15.000 750.000

- Drum 2 buah 200.000 400.000

- Paku kayu 1 kg 20.000 20.000

Sub Total (Rp) 2.251.000,00


19

2. Bahan Habis Pakai


Harga Satuan
Material Volume Jumlah Biaya (Rp)
(Rp)
- Batang
15 kg 5.000 75.000
pisang
- 30% KOH 15 kg 35.000 525.000

- Botol
250 buah 3.000 750.000
Plastik

- Essential oil 200 mL 60.000 1.200.000

- Aquades 20 L 35.000 700.000

- Minyak zaitun 10 L 100.000 1.000.000

- Gas elpiji 60 kg 150.000 750.000

- Minyak kelapa 15 L 50.000 750.000

- Zat warna 50 ml 50.000 250.000

- Asam sitrat 20 gram 10.000 30.000


- Kemasan
100 buah 32.000 32.000
alumunium foil
- Tepung tapioca 15 kg 10.000 150.000

- Garam 5 kg 8.000 4 0.000

- Minyak goring 10 L 10.000 100.000

- Bawang putih 5 kg 25.000 125.000

- Bawang merah 5 kg 30.000 125.000


- Ketumbar
1 kg 30.000 30.000
bubuk
- Merica 1 kg 80.000 80.000
- Penyedap rasa 1150 g 8.000 40.000
- Cairan
2 liter 25.000 50.000
Penyubur Tanah
20

- Indikator pH 1 buah 85.000 85.000

- Gula 3 kg 15.000 45.000

Sub Total (Rp) 6.932.000,00

3. Perjalanan
Harga Satuan
Material Volume Jumlah biaya (Rp)
(Rp)
- Transportasi
1 kali 50.000 50.000
survei lokasi

- Transportasi
survei alat dan
2 kali 50.000 100.000
bahan
penunjang

- Transportasi
pembelian 3 kali 50.000 150.000
bahan-bahan

- Transportasi
pelaksaan 5 kali 20.000 100.000
kegiatan

- Transportasi
monitoring dan 24 kali 20.000 80.000
evaluasi
Sub total (Rp) 480.000,00

4. Lain-lain
Harga Satuan
Material Volume Jumlah biaya (Rp)
(Rp)

- Cetak banner
1 buah 20.000 100.000
ukuran 2m x 3m

- Pembuatan
75 buah 8000 600.000
modul
21

- Sewa Proyektor
1 hari 100.000 100.000
dan LCD

- Sewa sound
1 hari 120.000 120.000
system

- Kertas A4 2 rim 35.000 70.000

Sub total (Rp) 990.000,00


22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi


No. Nama Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
1.Mengawasi pemasaran
produk dan pengolahan
Teknologi Teknologi program Creation B-Waste.
Istidaya
1 Industri Industri 14 2. Menguji kandungan ekstrak
Ariani
Pertaniaan Pertaniaan getah pelepah pisang.
3.Mengajarkan pemasaran
produk
1.Mengajarkan cara
pembuatan konsep Creation
Teknologi Teknologi
Husna B-Waste.
2 Industri Industri 14
Atikah 2. Mendampingi proses
Pertaniaan Pertaniaan
pengolahan program Creation
B-Waste.
1. Melakukan kesepakatan
kerjasama dengan mitra
M. Fahri Teknologi Teknologi
2. Membeli peralatan, mesin
3 Reza Industri Industri 14
sterilisasi dan bahan
P. Pertaniaan Pertaniaan
3. Mengajarkan cara design
web, logo dan brosur
1. Melakukan pembuatan
landmark desa edukasi
Furqon Teknologi Teknologi pemanfaatan pohon pisang di
4 Surya Industri Industri 14 Desa Pujiharjo
Kusuma Pertaniaan Pertaniaan 2.Mengajarkan cara
pengekstrakan getah pelepah
pisang.
23

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


24

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra


25

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Kerja Mitra


26

Lampiran 7. Langkah Ekstraksi Pelepah Pisang

Pelepah Pisang

Air Dicuci Air + Kotoran

Dipotong kecil-kecil

Dikeringkan di bawah sinar matahari secara tidak langsung (t = 24 jam)

Ditimbang 500 g

Digiling dengan blender

Serbuk

Etanol 96% (2 L) Dimaserasi (t = 24 jam)

Maserat (ekstrak pelepah pisang)


27

Lampiran 8. Langkah Pembuatan Sabun Pelepah Pisang (PP)

Alat dan bahan disiapkan

Air dipanaskan dalam double


boiler

Minyak dipanaskan di wadah terpisah

Larutan KOH

Minyak mencapai suhu 70°C

Diaduk hingga mencapai trace

Pemanasan dihentikan

Air

Adonan sabun dipindahkan pada panci

Dipanaskan selama 3 jam, dan aduk setiap 30 menit

Cek pH larutan sabun

Soap base
28

Proses pelarutan soap base

Soap base

Air

Panci

Dipanaskan dengan api kecil selama 1 jam

Pemanasan dihentikan

Larutan asam sitrat

Larutan sabun yang masih panas

Ekstrak pelepah pisang,


pewarna, dan essential oil

Larutan sabun netral

Sabun PP telah jadi


29

Lampiran 9. Langkah Pembuatan Keripik Bonsang

Alat dan Bahan

Dipotong Bonggol Pisang yang berwarna putih

Direndam dalam air garam semalam

Direbus selama 3 jam

Bonggol Pisang dihaluskan

Bumbu dapur dihaluskan

Tepung Tapioka
Dikukus hingga berubah warna

Adonan dipipihkan hingga membentuk keripik

Dijemur di bawah sinar matahari hingga kering

Minyak Goreng
Adonan kering di goreng

Keripik Bonsang siap di kemas


30

Lampiran 10. Gambar Logo dan Produk

Logo Creation B-Waste Design Keripik Bonsang

Design Sabun PP
31

Lampiran 11. Desain Rak Budidaya Cacing Lumbricus rubellus


Desain rak budidaya cacing Lumbricus rubellus tampak depan

Desain rak budidaya cacing Lumbricus rubellus dari atas

Desain rak budidaya cacing Lumbricus rubellus tampak samping


32

Lampiran 12. Kuesioner Tahap Sosialisasi Program Creation B-Waste

KUESIONER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


PENGABDIAN MASYARAKAT

Bapak/Ibu yang kami hormati,


Kami mahasiswa jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya. Dalam hal ini kami sedang mengadakan program pengenalan
pemanfaatan limbah tanaman pisang untuk produk seperti Sabun Pelepah Pisang (PP),
Keripik Bonggol Pisang (Bonsang), serta Budidaya Cacing Lumbricus rubellus.
Kuesioner ini berhubungan dengan persepsi Anda sebagai masyarakat maupun
perangkat Desa Pujiharjo. Atas bantuan, kesediaan waktu, dan kerjasama kami ucapkan
terima kasih.

Hari/Tanggal :
Petunjuk pengisian : Berilah tanda (v) pada kolom jawaban yang Anda pilih sesuai
dengan pendapat Anda.
A. Data Identitas
1. Nama :
2. Umur :………. Th Laki-laki Perempuan
3. Status Pekerjaan :
Perangkat desa Petani pisang
Ibu PKK / Karang Taruna Lainnya, Sebagai…..
Masyarakat desa
B. Pertanyaan Landasan Latar Belakang
Penilaian
Kriteria
1 2 3 4 5
Apakah produksi pisang menyumbang
perekonomian Desa Pujiharjo?
Apakah limbah tanaman pisang telah
dimanfaatkan secara optimal?
Apakah limbah tanaman pisang
memberikan dampak buruk pada
lingkungan sekitar Desa Pujiharjo?
33

Apakah Pembinaan Kesejahteraan


Keluarga (PKK) di Desa Pujiharjo telah
dikelola dengan baik?

Penjelasan : 1 (Sangat tidak setuju), 2 (Tidak setuju), 3 (Netral), 4 (Setuju), 5 (Sangat


Setuju)

C. Pertanyaan Produk
Sabun Pelepah Pisang (PP)
1. Apakah Anda mengetahui manfaat yang terkandung dalam limbah pelepah
pisang?
Ya Tidak
2. Apakah Anda mengetahui proses ekstraksi?
Ya Tidak
3. Apakah Anda mengetahui proses pembuatan sabun?
Ya Tidak
4. Apakah Anda mengetahui cara memanfaatkan limbah dari pelepah pisang?
Ya Tidak
Keripik Bonggol Pisang (Bonsang)
1. Apakah Anda mengetahui manfaat yang terkandung dalam limbah bonggol
pisang?
Ya Tidak
2. Apakah Anda mengetahui cara memanfaatkan limbah dari bonggol pisang?
Ya Tidak
3. Apakah Anda mengetahui cara membuat keripik dari bonggol pisang?
Ya Tidak
Budidaya Cacing Lumbricus rubellus
1. Apakah Anda mengetahui manfaat yang terkandung dalam limbah batang
pisang?
Ya Tidak
2. Apakah Anda mengetahui tentang Budidaya cacing Lumbricus rubellus?
Ya Tidak
3. Apakah Anda mengetahui proses Budidaya cacing Lumbricus rubellus?
Ya Tidak
D. Pertanyaan Pemasaran
1. Apakah Anda mengetahui penjualan secara online?
Ya Tidak
2. Jika Anda mengetahui, Apa saja cara penjualan online yang Anda ketahui?
34

Ya Tidak
3. Apakah Anda mengetahui cara transaksi jual beli secara online?
Ya Tidak
4. Apakah Anda dapat membuat website?
Ya Tidak
5. Apakah Anda mengetahui cara menggunakan aplikasi jual beli online?
Ya Tidak
35

Lampiran 13. Kuesioner Tahap Pasca Sosialisasi dan Pelatihan

KUESIONER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


PENGABDIAN MASYARAKAT

Bapak/Ibu yang kami hormati,


Kami mahasiswa jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya. Dalam hal ini kami sedang mengadakan monitoring dan
evaluasi program pemanfaatan limbah tanaman pisang untuk produk seperti Sabun
Pelepah Pisang (PP), Keripik Bonggol Pisang (Bonsang), serta Budidaya Cacing
Lumbricus rubellus. Kuesioner ini berhubungan dengan persepsi Anda sebagai
masyarakat maupun perangkat Desa Pujiharjo. Atas bantuan, kesediaan waktu, dan
kerjasama kami ucapkan terima kasih.

Hari/Tanggal :
Petunjuk pengisian : Berilah tanda (v) pada kolom jawaban yang Anda pilih sesuai
dengan pendapat Anda.
A. Data Identitas
1. Nama :
2. Umur :………. Th Laki-laki Perempuan
3. Status Pekerjaan :
Perangkat desa Petani pisang
Ibu PKK/Karang Taruna Lainnya, Sebagai…..
Masyarakat desa
B. Pertanyaan
1. Apakah tujuan program Creation B-Waste terwujud?
Ya Tidak
2. Apakah produk dari Creation B-Waste dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat di Desa Pujiharjo?
Ya Tidak
3. Apakah Anda telah mampu membuat produk Sabun Pelepah Pisang (PP)?
Ya Tidak
4. Apakah Anda telah mampu membuat produk Keripik Bonggol Pisang (Bonsang)?
Ya Tidak
36

5. Apakah Anda telah mengetahui proses pembuatan Budidaya Cacing Lumbricus


rubellus?
Ya Tidak
6. Apakah Anda telah mengetahui cara menjual produk secara online?
Ya Tidak
7. Apakah Anda telah mengetahui transaksi jual beli secara online?
Ya Tidak
8. Apakah penjualan produk secara online dapat meningkatkan hasil penjualan?
Ya Tidak
9. Apakah Anda telah mampu mengoperasikan website?
Ya Tidak
10. Apakah Anda telah mampu mengoperasikan aplikasi jual beli online?
Ya Tidak
37

Lampiran 14. Analisis Keuntungan Creation B-Waste dalam Sekali Produksi

Sebelum diolah
Uraian Volume Harga Satuan Harga Total
Pelepah pisang 1 kg Rp 5.000,00/kg Rp 5.000,00
Batang pisang 4 kg Rp 5.000,00/kg Rp 20.000,00
Bonggol pisang 5 kg Rp 5.000,00/kg Rp 20.000,00

Setelah diolah

1. Sabun PP
No. Uraian Volume Harga Satuan Harga Total
1. Pelepah pisang 1 kg Rp 5.000,00/kg Rp 5.000,00
2. Aquades 4L Rp 35.000,00/L Rp 140.000,00
3. KOH 1 kg Rp 84.500,00/kg Rp 84.500,00
4. Minyak zaitun 1L Rp 100.000,00/L Rp 100.000,00
5. Minyak kelapa 5,5 L Rp 50.000,00/L Rp 275.000,00
6. Zat warna 0,25 ml Rp 5.000,00/ml Rp 1.250,00
7. Essential oil 0,25 ml Rp 6.000,00/ml Rp 1.500,00
8. Botol 250 buah Rp 3.000,00/buah Rp 750.000,00
9. Asam sitrat 20 gr Rp 10.000/65 gr Rp 3.000,00
10. Gas elpiji 1 kg Rp 150.000/12 kg Rp 12.500,00
11. Perlengkapan Rp 30.000,00 Rp 30.000,00
Jumlah Rp 1.402.750,00
Hasil produksi 250 buah @ Rp 12.000,00 Rp 3.000.000,00
*setiap kemasan 100ml
Keuntungan Rp 1.597.250

2. Keripik Bonsang
No. Uraian Volume Harga Satuan Harga Total
1. Bonggol pisang 5 kg Rp 5.000,00/kg Rp 25.000,00
2. Tepung Tapioka 5 kg Rp 10.000,00/kg Rp 50.000,00
3. Garam 250 g Rp 8.000,00/kg Rp 2.500,00
4. Minyak Goreng 1L Rp 10.000,00/L Rp 10.000,00
5. Bawang Putih ½ kg Rp 25.000,00/kg Rp 12.500,00
6. Bawang Merah ½ kg Rp. 30.000,00/kg Rp 15.000,00
7. Ketumbar Bubuk 500 g Rp. 15.000,00/500g Rp 15.000,00
8. Merica 250 gr Rp. 80.000,00/kg Rp 20.000,00
9. Penyedap Rasa 230 gr Rp.8000,00/230gr Rp. 8000,00
10. Gas elpiji 1 kg Rp 150.000/12 kg Rp 12.500,00

38

11. Kemasan 50 buah Rp.320,00/pcs Rp 16.000,00


Jumlah Rp 186.500,00
Hasil produksi 50 buah @ Rp 12.500,00 Rp 625.000,00
*setiap kemasan 200gr
Keuntungan Rp 438.500,00

3. Budidaya Cacing Lumbricus rubellus


No. Material Volume Harga Satuan Harga Total

1. Cacing 10 kg Rp 50.000/kg Rp 500.000

2. Batang pohon pisang 2 buah Rp 10.000/buah Rp 20.0000

3. Serabut kelapa 5 buah Rp 10.000/buah Rp 50.000

4. Stimulan 1 buah Rp 15.000/buah Rp 15.000

Sub total (Rp) Rp 585.000

Hasil produksi 20kg @ Rp 50.000 Rp 1.000.000


*setiap 1 kg
Keuntungan Rp 415.000


39

Lampiran 15. Struktur Organisasi

Kepala Desa




Ketua



Wakil Ketua




Sekretaris Bendahara

PJ PJ PJ
Pembuatan Sabun PP Pembuatan Keripik Bonsang Budidaya Cacing
Lumbricus rubellus



PJ PJ PJ
Pengadaan Bahan Pemasaran Pengembangan Produk

Anda mungkin juga menyukai