Anda di halaman 1dari 72

PETUNJUK TEKNIS

PENGEMBANGAN KORPORASI USAHATANI (PKU)


TAHAP PENGEMBANGAN TAHUN 2020

BADAN KETAHANAN PANGAN


KEMENTERIAN PERTANIAN
2020
DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI .......................................................................... i


DAFTAR TABEL .................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. iv

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................... 1


A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Tujuan dan Sasaran .............................................................. 3
C. Indikator Keberhasilan .......................................................... 3
D. Pengertian ............................................................................. 3

BAB II. KERANGKA PIKIR ..................................................... 6


A. Konsep Kegiatan .............................................................. 6
B. Strategi Pelaksanaan ....................................................... 7
1. Tahapan Kegiatan PKU ..................................................... 7
2. Pendekatan Kegiatan ........................................................ 8
3. Strategi Keberlanjutan (Exit Strategy) .............................. 10
4. Operasional Kegiatan PKU 2020 ....................................... 12

BAB III. PELAKSANAAN ........................................................ 13


A. Pelaksanaan Kegiatan ...................................................... 13
1. Penetapan Lokasi, dan Penerima Manfaat ......................... 13
2. Komponen Kegiatan .......................................................... 15
3. Penyusunan Rencana Kegiatan ......................................... 15
4. Koordinasi dan Pembinaan ............................................... 16
B. Pengelolaan Bantuan Pemerintah...................................... 16
1. Pemberian Bantuan Pemerintah........................................ 16
2. Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah…........................ 16
3. Mekanisme Pencairan Dana Bantuan Pemerintah ............ 17
4. Pertanggungjawaban ........................................................ 18
5. Pengendalian dan Pengawasan.......................................... 19

BAB IV. ORGANISASI DAN TATA KERJA ............................... 22


A. Organisasi ....................................................................... 22
B. Tata Kerja ....................................................................... 23

BAB V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN .............. 26


A. Monitoring dan Evaluasi….………...................................... 26
B. Pelaporan …………………….………...................................... 26

BAB VI. PENUTUP ................................................................. 28

LAMPIRAN ............................................................................ 29

ii
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 1. Tahapan Kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani
7
(PKU)............................................................................
Tabel 2. Pendekatan Kegiatan dan Output PKU........................... 9
Tabel 3. Rencana Kegiatan PKU Tahap Pengembangan Tahun
15
2020..............................................................................
Tabel 4. Proses, Identifikasi Risiko, dan Analisis Risiko Kegiatan
PKU Tahap pengembangan Tahun 2020....................... 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 1. Konsepsi Operasional Kegiatan PKU di Daerah
Rentan Rawan Pangan .............................................. 6
Gambar 2. Kerangka Pikir Pengembangan Korporasi Usahatani
(PKU) Daerah Rentan Rawan Pangan ........................ 11
Gambar 3. Operasional Kegiatan PKU Tahap Pengembangan
12
Tahun 2020 ..............................................................
Gambar 4. Alur Pemanfaatan Banper Budidaya ......................... 18
Gambar 5. Pengorganisasian PKU .............................................. 23

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Hal
Format 1. Contoh Keputusan Penetapan Penerima Manfaat
Bantuan Pemerintah ................................................ 30
Format 2. Contoh Keputusan Penetapan Tim Teknis
Kabupaten ............................................................... 34
Format 3. Contoh Keputusan Penetapan Tim Pembina Provinsi 39
Format 4. Contoh RUK ............................................................. 43
Format 5. Contoh Perjanjian Kerjasama ................................... 44
Format 6. Contoh Surat Permohonan Transfer Dana Bantuan
Pemerintah ............................................................... 49
Format 7. Contoh Kuitansi Bukti Penerimaan Uang.................. 50
Format 8. Contoh Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja
(SPTJB) .................................................................... 51
Format 9. Contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
(SPTJM) .................................................................... 52
Format 10. Contoh Surat Berita Acara Serah Terima (BAST)
Pencairan Dana Awal ............................................... 53
Format 11. Contoh Surat Pernyataan Pemanfaatan Bantuan
Pemerintah .............................................................. 55
Format 12. Contoh Dokumen Pakta Integritas ............................ 56
Format 13. Contoh Berita Acara Serah Terima (BAST) Pekerjaan
Akhir Tahun Anggaran ............................................. 58
Format 14. Contoh Outline Laporan Akhir Tahun ....... 60

v
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN
KETAHANAN PANGAN
NOMOR
86/KPTS/RC.110/J/12/2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
PENGEMBANGAN KORPORASI
USAHATANI (PKU) TAHAP
PENGEMBANGAN TAHUN 2020

Petunjuk Teknis Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU)


Tahap Pengembangan Tahun 2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketahanan Pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata,
dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan. Pembangunan ketahanan pangan dilakukan secara
bertahap melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk mengenali dan
mengetahui potensi sumber daya pangan, peluang pemecahan masalah,
mengelola dan memanfaatkan secara efektif, efisien, memberikan nilai
tambah dan berkelanjutan.

Indonesia memiliki potensi sumber daya pangan dan keragaman hayati


yang besar, sehingga mempunyai peluang untuk mewujudkan ketahanan
pangan secara berkelanjutan. Keragaman sumberdaya yang dimiliki,
membuat masing-masing daerah mempunyai keunggulan komparatif dan
kompetitif dalam menentukan dan memproduksi serta mengolah bahan
pangan tertentu. Potensi sumber daya pangan tidak terlepas dari besarnya
kemauan sumberdaya manusia yang ada untuk meningkatkan dan
merubah mindset dalam pemenuhan dan peningkatan pendapatan

1
sehingga bahan pangan tersebut tersedia secara merata di seluruh
Indonesia termasuk di daerah rentan rawan pangan. Namun demikian
potensi tersebut belum dikelola dengan baik dan belum diolah menjadi
pangan olahan. Apabila potensi tersebut dikelola dengan baik akan
menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah sehingga berdampak
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di wilayah tersebut.

Pada umumnya kegiatan usahatani masyarakat masih dilakukan secara


subsisten dan belum berorientasi pada skala komersial, untuk itu perlu
dilakukan upaya agar kegiatan usaha yang dijalankan secara terintegrasi
hulu-hilir sehingga usahatani tersebut dapat berorientasi bisnis. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah melalui korporasi usahatani. Korporasi
usahatani diharapkan dapat meningkatkan mutu, skala usaha dan
memberikan nilai tambah produk, dengan memperhatikan aspek sosial
budaya, aspek teknis, aspek ekonomi dan aspek lingkungan.

Sejak tahun 2019, Badan Ketahanan Pangan melaksanakan kegiatan


“Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Daerah Rentan Rawan
Pangan” untuk memantapkan dan mempercepat pengentasan kemiskinan
dan penurunan stunting di wilayah rentan rawan pangan. Kegiatan PKU
dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, penguatan
kelembagaan, dan penerapan teknologi. Diharapkan kegiatan PKU ini
dapat membangun ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan untuk
menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan serta
memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin di wilayah rentan
rawan pangan melalui pemberian bantuan pemerintah sebagai trigger.

Pada Tahun 2020 ini, kegiatan PKU tahap pengembangan merupakan


kelanjutan dari kegiatan PKU tahun 2019 tahap penumbuhan yang
dilaksanakan di 13 lokasi kabupaten pada 12 provinsi. Petunjuk Teknis
Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 disusun
sebagai dasar acuan dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan
Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 bagi aparat
pemerintah dan kelompok penerima manfaat mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan sampai tahap pemantauan dan evaluasi serta
pelaporan.

2
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Tujuan kegiatan PKU yaitu:
a. meningkatkan nilai tambah produk komoditas kelompok tani dan
gapoktan;
b. meningkatkan pendapatan.

2. Sasaran
Sasaran PKU Tahap Pengembangan Tahun 2020 merupakan kelanjutan
dari kegiatan PKU Tahap Penumbuhan Tahun 2019 di 13 lokasi pada
daerah rentan rawan pangan yang mempunyai potensi sumber daya
pangan untuk pengembangan usaha berdasarkan data FSVA Nasional
2018 prioritas 3, 4 dan 5 dan atau persentase Rumah Tangga Miskin
Petani (RTM-P) >20% dan atau daerah stunting berdasarkan data hasil
pemantauan Situasi Pangan dan Gizi (PSG) tahun 2017, Kementerian
Kesehatan (indikator FSVA Nasional 2018).

C. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan kegiatan PKU Tahap Pengembangan Tahun 2020
sebagai berikut:

1. Output
a. Tersalurkannya dan termanfaatkannya dana bantuan pemerintah;
b. Terlaksananya kegiatan usaha budidaya dalam mendukung
pengolahan hasil dan pemasaran secara terintegrasi.

2. Outcome
a. Meningkatnya nilai tambah produk pangan dan non pangan yang
diusahakan oleh kelompok di lokasi kegiatan;
b. Meningkatnya modal usaha kelompok minimal 10%/tahun.

D. Pengertian

1. Pengembangan Korporasi Usahatani adalah kegiatan usahatani


dari hulu dan hilir yang dijalankan secara terintegrasi pada satu atau
lebih tahapan pengolahan untuk menghasilkan produk pangan dan
non pangan dan diharapkan menjadi lembaga usaha yang berbadan
hukum.
2. Pemberdayaan masyarakat desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,

3
serta memanfaatkan sumberdaya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi
masalah prioritas kebutuhan masyarakat desa.
3. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan
yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,
merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif,
dan produktif secara berkelanjutan.
4. Kelompok Tani (Poktan) adalah kumpulan petani/peternak/ pekebun
yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
5. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) adalah kumpulan beberapa
Kelompok Tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan
skala ekonomi dan efisiensi usaha.
6. Kelembagaan Ekonomi Petani adalah lembaga yang melaksanakan
kegiatan usahatani yang dibentuk oleh, dari, dan untuk petani, guna
meningkatkan produktivitas dan efisiensi Usaha Tani, baik yang
berbadan hukum maupun yang belum berbadan hukum.
7. Korporasi Petani adalah Kelembagaan Ekonomi Petani berbadan
hukum berbentuk koperasi atau badan hukum lain dengan sebagian
besar kepemilikan modal dimiliki oleh petani.
8. Rumah Tangga Miskin Petani (RTM-P) adalah rumah tangga miskin
dengan pekerjaan utama pertanian (hortikultura, perkebunan,
pertanian tanaman padi & palawija, dan peternakan) berdasarkan
Kepmensos No. 57 tahun 2017.
9. Rencana Usaha Kelompok (RUK) adalah rincian usulan kegiatan
kelompok yang berisi komponen bahan/material atau konstruksi yang
disusun melalui musyawarah kelompok, yang nantinya dipakai sebagai
dasar pencairan dan pembelanjaan dana Bantuan Pemerintah.
10. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
Bantuan Sosial, yang diberikan pemerintah kepada perseorangan,
kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.
11. Pengguna Anggaran (PA) adalah Menteri Pertanian yang bertanggung
jawab atas penggunaan anggaran pada Kementerian Pertanian.
12. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat yang memperoleh
kuasa dari Pengguna Anggaran untuk melaksanakan sebagian

4
kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada
Kementerian Pertanian.
13. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
14. Bendahara adalah orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas
nama negara, menerima, menyimpan, membayar dana/menyerahkan
uang atau surat berharga atau barang-barang milik negara.
15. Surat Perintah Pembayaran (SPP) adalah suatu dokumen yang
dibuatkan/diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan/PPK dan disampaikan kepada pejabat
penandatangan SPM.
16. Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang diterbitkan
oleh PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana
yang bersumber dari Daftar Pelaksanaan Isian Anggaran (DIPA) atau
dokumen lain yang dipersamakan.
17. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang
diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN)
untuk pelaksana pengeluaran atas beban APBN berdasarkan Surat
Perintah Membayar (SPM).

5
BAB II
KERANGKA PIKIR

A. Konsep Kegiatan

Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) di daerah rentan rawan


pangan didefinisikan sebagai kegiatan usahatani dari hulu dan hilir yang
dijalankan secara terintegrasi pada satu atau lebih tahapan pengolahan
untuk menghasilkan produk pangan dan non pangan dan diharapkan
menjadi lembaga usaha yang berbadan hukum.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengembangan korporasi usahatani ini


lebih menekankan kepada hubungan kemitraan hulu-hilir antara
kelompok tani sebagai penyedia bahan baku dalam hal ini pelaku
budidaya dengan gapoktan yang berperan dalam mengolah dan
memasarkan produk olahan, sehingga diharapkan kemitraan dan
keterlibatan antara kelompok tani dan gapoktan dapat memberikan
manfaat yang saling menguntungkan. Dalam konsep korporasi ini lebih
menekankan kepada keterlibatan kelompok tani yang dipilih dalam satu
desa sebanyak lima kelompok tani yang tergabung dalam satu gapoktan.
Konsep operasional secara umum kegiatan PKU dapat dilihat pada
gambar 1.

Gambar 1. Konsepsi Operasional Kegiatan PKU di Daerah


Rentan Rawan Pangan

6
B. Strategi Pelaksanaan

1. Tahapan Kegiatan PKU

Kegiatan PKU dilaksanakan melalui tiga tahapan selama tiga tahun,


yaitu : Tahap I Penumbuhan; Tahap II Pengembangan; dan Tahap
III Kemandirian. Selanjutnya pada tahun keempat memasuki Tahap
Keberlanjutan (Exit Strategy). Tahapan pelaksanaan kegiatan PKU
dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tahapan Kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani


(PKU)
No Tahapan Kegiatan

1. Tahap I: 1. Melakukan CPCL penerima manfaat;


Penumbuhan 2. Melakukan verifikasi;
Fokus: 3. Menetapkan penerima manfaat;
peningkatan 4. Menetapkan pendamping (budidaya,
kapasitas pengolahan dan pemasaran), dan tim
usaha teknis kabupaten dan tim pembina
kelompok, provinsi;
budidaya, 5. Sosialisasi Kegiatan;
pengolahan, 6. Penyusunan RUK, perjanjian kerjasama
dan pemasaran antara PPK dan kelompok tani;
7. Pencairan dan pemanfaatan dana banper
Tahap I.
8. Pelatihan budidaya dan usaha;
9. Temu Usaha/Bisnis;
10. Koordinasi, sinkronisasi dan integrasi
program lintas sektor;
11. Pembinaan, monitoring dan evaluasi;
12. Penyusunan laporan secara berkala
(persemester dan akhir tahun)
2. Tahap II: 1. Penetapan penerima manfaat tahap
Pengembangan Pengembangan
Fokus: 2. Menetapkan tim teknis kabupaten dan
penguatan tim pembina provinsi;
usaha untuk 3. Sosialisasi Kegiatan
peningkatan 4. Penyusunan RUK, perjanjian kerjasama
skala budidaya, antara PPK dan kelompok tani;
pengolahan, 5. Pencairan dan pemanfaatan dana Banper
dan pemasaran Tahap II.
6. Temu Usaha/Bisnis;
7. Penguatan usaha hilirisasi;
8. Pelatihan peningkatan kapasitas bagi
pengelola kelembagaan;
9. Koordinasi, sinkronisasi dan integrasi
program lintas sektor;
10. Pembinaan, monitoring dan evaluasi;
11. Penyusunan laporan secara berkala
(persemester dan akhir tahun)

7
No Tahapan Kegiatan

3. Tahap III: 1. Penetapan penerima manfaat tahap


Kemandirian Kemandirian
Fokus: 2. Menetapkan tim teknis kabupaten dan
peningkatan tim pembina provinsi;
skala budidaya, 3. Sosialisasi Kegiatan;
pengolahan, 4. Penyusunan RUK, perjanjian kerjasama
dan pemasaran antara PPK dan kelompok tani;
5. Pencairan dan pemanfaatan dana Banper
Tahap III.
6. Temu Usaha/Bisnis;
7. Penguatan usaha hilirisasi;
8. Pelatihan peningkatan kapasitas bagi
pengelola kelembagaan;
9. Koordinasi, sinkronisasi dan integrasi
program lintas sektor;
10. Pengembangan jaringan pasar yang
berkelanjutan melalui kerjasama;
11. Dukungan pemerintah daerah dan
regulasi kebijakan;
12. Pembinaan, monitoring dan evaluasi;
13. Penyusunan laporan secara berkala
(persemester dan akhir tahun)
4. Tahap 1. Koordinasi lintas sektor dan stakeholder
Keberlanjutan untuk mengintegrasikan kegiatan;
(Exit Strategy): 2. Penguatan Kelembagaan Usaha;
Fokus: 3. Pengembangan pusat ekonomi daerah;
memantapkan 4. Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
sentra usaha Daerah;
tani 5. Pembinaan lanjutan oleh
berkelanjutan provinsi/kabupaten;
6. Dukungan APBD;
7. Monitoring dan evaluasi.

2. Pendekatan Kegiatan

Kegiatan PKU dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu: (a)


pemberdayaan masyarakat, (b) penguatan kelembagaan
masyarakat, (c) penerapan teknologi.

a. Pemberdayaan masyarakat kepada kelompok tani dapat


dilakukan melalui: (1) pelatihan; (2) pendampingan; (3)
peningkatan dan pengembangan kerjasama partisipatif; dan (4)
peningkatan kapasitas individu dan kelompok.
b. Penguatan kelembagaan dapat dilakukan melalui: (1) pelatihan
teknis (administrasi keuangan, organisasi dan kelembagaan); (2)
pendampingan pengelolaan modal kelompok; (3) peningkatan
kerjasama dengan lembaga permodalan; dan (4) kemitraan
8
dengan berbagai pihak untuk memperluas hubungan jejaring
modal dan pemasaran.
c. Penerapan teknologi dilakukan melalui: (1) rapat koordinasi
baik di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten; (2) pelatihan
penerapan teknologi sesuai dengan spesifik lokasi; (3)
pemberian alat pengolahan; dan (4) pemberian bantuan
komponen pemasaran.

Pendekatan kegiatan PKU secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pendekatan Kegiatan dan Output PKU


Pendekatan Kegiatan Output
a. Pemberdayaan (1) Penyusunan RUK tiap (1) Dokumen Rencana
Masyarakat kelompok; Usaha Kelompok (RUK);
(2) Pencairan dana (2) Dokumen pemanfaatan
Banper; Banper;
(3) Pemanfaatan dana (3) Laporan pemanfaatan
Banper; Banper;
(4) Pelatihan dan (4) Laporan pelatihan
pendampingan; teknis dan
(5) Koordinasi, integrasi pendampingan;
dan sinkronisasi Tim (5) Laporan koordinasi,
Teknis dan Tim integrasi dan
Pembina; sinkronisasi Tim Teknis
dan Tim Pembina;
(6) Penyusunan aset awal (6) Laporan aset awal
kelompok; kelompok;
(7) Penyusunan (7) Laporan perkembangan
Perkembangan usaha usaha kelompok;
kelompok;
(8) Pelaksaan kegiatan (8) Laporan kegiatan PKU;
PKU;
(9) Temu Usaha. (9) MoU/kontrak
kerjasama.
b. Penguatan (1) Peningkatan kapasitas (1) Terlaksananya pelatihan
Kelembagaan kelompok dan kapasitas kelompok dan
Masyarakat gapoktan gapoktan;
(2) Membangun jejaring (2) Terbentuknya jejaring
pemasaran. pasar.
c. Penerapan (1) Pelatihan penerapan (1) Terlaksananya
teknologi teknologi; pelatihan penerapan
teknologi;
(2) Penerapan alat (2) Terlaksananya
pengolahan. penerapan teknologi
alat pengolahan.

9
3. Strategi Keberlanjutan (Exit Strategy)

Pemerintah Daerah melanjutkan pembinaan terhadap PKU pada


Tahap Keberlanjutan (Exit Strategy), melalui:
a. Memperkuat koordinasi lintas sektor dan stakeholder untuk
mengintegrasikan kegiatan;
b. Memfasilitasi Kelembagaan Usaha;
c. Menjadikan sentra usaha ekonomi daerah;
d. Menerbitkan Regulasi dan Kebijakan Pemerintah Daerah;
e. Melakukan pembinaan lanjutan oleh provinsi/kabupaten;
f. Mengalokasikan APBD.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir kegiatan PKU dapat


dilihat pada gambar 2.

10
PENGEMBANGAN KORPORASI USAHATANI Output
Input
• Potensi Sumber a. Tersalurnya dan termanfaatkannya
Budidaya Pengolahan dan
Daya Pangan Pemasaran Dana Bantuan Pemerintah;
• SDM Sarana produksi Banper • Alat Pengolahan Hasil b. Terlaksananya kegiatan usaha
• Dana untuk peningkatan pangan dan non budidaya, pengolahan hasil &
• Teknologi pangan;
budidaya pemasaran secara terintegrasi;
• Kearifan Lokal • Perbaikan mutu
Produk & pemasaran.

Outcome
a. Meningkatnya nilai tambah produk
SUBSISTEM PENUNJANG pangan yang dibudidayakan oleh
kelompok di lokasi kegiatan;
Pemberdayaan Penerapan b. Meningkatnya modal usaha kelompok
Kelembagaan
masyarakat Teknologi minimal 10%/tahun.

Benefit
Meningkatnya pendapatan usaha /
Koordinasi lintas sektor kelompok

Impact
Terwujudnya usaha yang berkelanjutan

Gambar 2. Kerangka Pikir Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) di Daerah Rentan Rawan Pangan

11
4. Operasional Kegiatan PKU 2020

Pada tahun 2020, kegiatan PKU masuk pada Tahap Pengembangan


dimana tahap ini merupakan tahap keberlanjutan kegiatan PKU
Tahap Penumbuhan 2019. Pada PKU Tahap Pengembangan 2020,
pemerintah hanya memfasilitasi dana banper kepada kelompok tani
untuk usaha budidaya. Dana banper ini diharapkan mampu
meningkatkan skala usaha budidaya melalui penambahan luas
lahan dan/atau penambahan populasi ternak. Secara operasional
kegiatan PKU Tahap Pengembangan Tahun 2020 dapat dilihat pada
gambar 3.

Tim Pembina Dukungan Tim Teknis


Provinsi Lintas Sektor Kabupaten

Input Output
• Potensi BANPER PKU a. Tersalurnya dan
Sumber Daya TAHAP PENGEMBANGAN termanfaatkannya Dana Bantuan
Pangan Pemerintah;
• SDM Budidaya b. Terlaksananya kegiatan usaha
• Dana budidaya dalam mendukung
Sarana produksi untuk peningkatan pengolahan hasil & pemasaran
• Teknologi
budidaya secara terintegrasi;
• Kearifan Lokal

Outcome
PENDEKATAN KEGIATAN
a. Meningkatnya nilai tambah produk
Pemberdayaan Kelembagaan Penerapan pangan yang dibudidayakan oleh
masyarakat Teknologi kelompok di lokasi kegiatan;
b. Meningkatnya modal usaha
kelompok minimal 10%/tahun.

Benefit
Meningkatnya pendapatan usaha/
kelompok

Impact
Terwujudnya usaha yang
berkelanjutan

Gambar 3. Operasional Kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU)


Tahap Pengembangan Tahun 2020

12
BAB III

PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Penetapan Lokasi, dan Penerima Manfaat
a. Penetapan Lokasi
1) Kabupaten
Kriteria yang digunakan untuk penetapan kabupaten sebagai
berikut:
a) FSVA (Food Security and Vulnerability Atlas) Nasional tahun 2018
Prioritas 3,4, dan 5; dan/atau
b) Rumah Tangga Miskin-Petani (RTM-P) >20% (berdasarkan
Kepmensos No. 57 tahun 2017); dan atau
c) Stunting berdasarkan data hasil pemantauan Situasi Pangan dan
Gizi (PSG) tahun 2017, Kementerian Kesehatan (indikator FSVA
Nasional 2018).

Lokasi kabupaten kegiatan PKU Tahap Pengembangan Tahun 2020


merupakan keberlanjutan dari lokasi kegiatan PKU Tahap
Penumbuhan tahun 2019.

2) Desa
Penetapan desa didasarkan pada data Rumah Tangga Miskin-Petani
(RTM-P) >20% (berdasarkan Kepmensos No. 57 tahun 2017). Lokasi
desa kegiatan PKU Tahap Pengembangan Tahun 2020 merupakan
keberlanjutan dari desa kegiatan PKU Tahap Penumbuhan tahun
2019.

b. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan PKU Tahap Pengembangan tahun 2020
adalah kelompok tani yang sama dengan penerima manfaat kegiatan
PKU tahap penumbuhan tahun 2019 dan ditetapkan kembali sebagai
penerima manfaat kegiatan PKU Tahap Pengembangan tahun 2020
(Format 1).
1) Kriteria Kelompok Tani Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan PKU Tahap Pengembangan tahun
2020 adalah kelompok tani yang sama dengan penerima manfaat
kegiatan PKU Tahap Penumbuhan tahun 2019 dan ditetapkan
13
kembali sebagai penerima manfaat kegiatan PKU Tahap
Pengembangan tahun 2020. Sebagai dasar penetapan dengan
kriteria sebagai berikut:
a) Memiliki legalitas (disahkan oleh Bupati/Kepala Dinas
Kabupaten yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pangan) dan diusulkan melalui e-proposal/e-planning,
serta terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi
Penyuluhan Pertanian);
b) Sanggup memanfaatkan Dana Bantuan Pemerintah sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku;
c) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fisik dan keuangan;
d) Sanggup membuat pelaporan secara tertib.
e) Lima kelompok tani yang berada dalam satu desa dan tergabung
dalam satu gapoktan yang telah ditetapkan sebagai penerima
manfaat kegiatan PKU Tahap Penumbuhan 2019;
f) Kelompok tani sanggup meningkatkan skala usaha budidaya
melalui penambahan luas lahan dan/atau penambahan
populasi ternak sesuai dengan yang diusahakan pada tahap
penumbuhan 2019 (minimal mengusahakan 1 komoditas yang
sudah diusahakan sebelumnya);
g) Kelompok tani bersedia menyerahkan hasil produksinya kepada
gapoktan untuk diolah dan dipasarkan.

2) Tugas Kelompok Tani


a) Bersama dengan Tim Teknis Kabupaten dan gapoktan
menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK);
b) Membelanjakan dana yang dialokasikan sesuai dengan
peruntukan;
c) Memanfaatkan bantuan sesuai dengan peruntukan;
d) Melaksanakan kegiatan budidaya dengan dana Banper;
e) Mendokumentasikan seluruh tahapan kegiatan budidaya;
f) Mengadministrasikan bukti pengeluaran;
g) Melakukan pencatatan administrasi keuangan dan proses
budidaya.
h) Mengadministrasikan Berita Acara Serah Terima (BAST)
Pencairan Dana Awal dan BAST Pekerjaan Akhir Tahun.

14
2. Komponen Kegiatan
Fasilitasi pemerintah dalam operasional kegiatan PKU Tahap
Pengembangan tahun 2020 dana Bantuan Pemerintah diperuntukan
untuk komponen usaha budidaya komoditas tanaman pangan
(kecuali padi), hortikultura, ternak (unggas/domba/kambing) dengan
meningkatkan skala usaha budidaya melalui penambahan luas lahan
dan/atau penambahan populasi ternak sesuai dengan yang
diusahakan pada tahap penumbuhan 2019 (minimal mengusahakan
1 komoditas yang sudah diusahakan sebelumnya).

3. Penyusunan Rencana Kegiatan


Rencana kegiatan PKU Tahap Pengembangan tahun 2020 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. Rencana Kegiatan PKU Tahap Pengembangan Tahun 2020
No Kegiatan Waktu Pelaksana
1. Penetapan penerima Januari Dinas provinsi yang
manfaat tahap menyelenggarakan urusan
Pengembangan pemerintahan dibidang
pangan
2. Menetapkan tim teknis Januari Dinas provinsi dan kabupaten
kabupaten dan tim yang menyelenggarakan
pembina provinsi urusan pemerintahan
dibidang pangan
3. Sosialisasi Kegiatan Awal Dinas provinsi yang
Februari menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang
pangan
4. Penyusunan RUK Awal Kelompok tani
Februari
5. Perjanjian kerjasama Awal Dinas provinsi yang
antara PPK dan kelompok Februari menyelenggarakan urusan
tani pemerintahan dibidang
pangan
6. Pencairan dana Banper Maret-April Dinas provinsi yang
Tahap Pengembangan menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang
pangan
7. Pemanfaatan dana Banper Maret-April Kelompok tani
8. Temu Usaha/Bisnis Agustus- Dinas provinsi yang
November menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang
pangan
9. Pelatihan peningkatan Mei-Juni Dinas kabupaten yang
kapasitas bagi pengelola menyelenggarakan urusan
kelembagaan pemerintahan dibidang pangan
10. Koordinasi, sinkronisasi Januari- Dinas provinsi dan kabupaten
dan integrasi program Desember yang menyelenggarakan
15
No Kegiatan Waktu Pelaksana
lintas sektor urusan pemerintahan
dibidang pangan
11. Pembinaan, monitoring Januari- Dinas provinsi dan kabupaten
dan evaluasi Desember yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan
dibidang pangan
12. Laporan perkembangan Januari- Dinas provinsi dan kabupaten
bulanan dan laporan akhir Desember yang menyelenggarakan
tahun urusan pemerintahan
dibidang pangan

4. Koordinasi dan Pembinaan


a. Kegiatan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi program lintas sektor
dilakukan oleh dinas provinsi dan kabupaten yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dibidang pangan, kelompok penerima manfaat,
gapoktan, dan stakeholder dalam mendukung keberhasilan PKU.
b. Kegiatan pembinaan dilakukan oleh Dinas Provinsi dan Dinas
Kabupaten yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang
pangan. Kegiatan pembinaan dilakukan untuk menangkap
permasalahan yang ada dan segera ditindaklanjuti.

B. Pengelolaan Bantuan Pemerintah

1. Pemberian Bantuan Pemerintah


Banper diberikan melalui DIPA Badan Ketahanan Pangan yang dalam
pelaksanaannya melalui dana dekonsentrasi. Banper diberikan kepada
kelompok tani dalam bentuk uang (MAK 526312) kepada masing-masing
kelompok tani sebagai penerima manfaat dilaksanakan melalui
mekanisme Langsung (LS) dari rekening kas negara kepada masing-
masing rekening kelompok tani untuk kegiatan budidaya.

2. Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah


Dana bantuan pemerintah Tahap Pengembangan ditransfer ke masing-
masing rekening kelompok tani, dana bantuan pemerintah yang sudah
dicairkan selanjutnya dimanfaatkan oleh kelompok tani sesuai dengan
RUK. Dana banper tahap pengembangan dipergunakan untuk
meningkatkan skala usaha budidaya melalui penambahan luas lahan
dan/atau penambahan populasi ternak sesuai dengan yang diusahakan
pada tahap penumbuhan 2019 (minimal mengusahakan 1 komoditas
yang sudah diusahakan sebelumnya). Pemanfaatan dana bantuan
pemerintah hanya untuk digunakan di tahun berjalan. Jika terdapat
16
dana yang tidak digunakan harus disetor ke kas negara setelah selesai
masa kerjasama atau di akhir tahun.

3. Mekanisme Pencairan Dana Bantuan Pemeritah


a. Pencairan Banper ke Kelompok Tani
Pencairan dana bantuan pemerintah dalam bentuk uang diberikan
kepada penerima manfaat melalui mekanisme Langsung (LS) dari
rekening Kas Negara ke rekening penerima manfaat dalam 1 tahap.
Kegiatan PKU termasuk di dalam Pola Bantuan Lainnya yang Memiliki
Karakteristik Bantuan Pemerintah yang Ditetapkan oleh Pengguna
Anggaran (526312), yakni bantuan dalam bentuk uang atau barang
yang tidak termasuk dalam bantuan sosial dengan penetapan oleh
Pengguna Anggaran (PA), yang dapat diberikan kepada perseorangan,
kelompok tani, kelompok wanita, gabungan kelompok tani, dan
kelompok masyarakat.

Bantuan Pemerintah yang diberikan kepada kelompok tani untuk


usaha budidaya pada kegiatan PKU Tahap Pengembangan Tahun
2020 senilai Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk lima
kelompok tani, masing-masing kelompok tani senilai Rp.
40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah).

b. Penyaluran Banper ke Kelompok Tani


1) Pencairan dana Bantuan Pemerintah dilakukan kepada kelompok
tani yang ditetapkan oleh PPK Provinsi dan disahkan oleh KPA
Provinsi;
2) Kelompok tani mengajukan permohonan Transfer Dana Bantuan
pemerintah (Format 6) kepada PPK dengan melampirkan:
a) Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang ditandatangani oleh Ketua
Kelompok Tani dan diketahui/disetujui oleh Ketua Gapoktan dan
Ketua Tim Teknis Kabupaten (Format 4);
b) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
ketua kelompok tani (Format 7);
c) Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani oleh ketua
kelompok tani dan PPK, serta diketahui/disahkan oleh KPA
Provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pangan (Format 5) dan selanjutnya apabila perjanjian kerjasama
sudah selesai maka diterbitkan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Akhir Tahun (Format 13);
17
d) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)(Format 9);
e) Surat Pernyataan Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah
(Format 11);
f) Pakta Integritas (Format 12);
3) Setelah Bantuan Pemerintah diterima oleh kelompok tani,
selanjutnya dibuat Berita Acara Serah Terima (BAST) pencairan
dana awal (Format 10).
c. Pemanfaatan Dana ke Kelompok Tani
Dana Banper yang sudah ditransfer ke rekening masing-masing
kelompok tani dimanfaatkan untuk usaha budidaya sesuai dengan
RUK yang diusulkan. Alur pemanfaatan banper budidaya kelompok
tani berdasarkan RUK dapat dilihat pada gambar 4.

Musyawarah kelompok tani bersama


Tim Teknis Kabupaten dan gapoktan

Komoditas yang akan


dibudidayakan

RUK RUK RUK RUK RUK

Gambar 4. Alur Pemanfaatan Banper Budidaya

Setelah Bantuan Pemerintah diterima dan dimanfaatkan oleh masing-


masing kelompok tani selanjutnya dibuat Surat Pernyataan Tanggung
Jawab Belanja (SPTJB) (Format 8).

4. Pertanggungjawaban
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga dan perubahannya sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 bahwa dalam
melaksanakan kegiatan Bantuan Pemerintah harus membuat
pertanggungjawaban setelah pekerjaan selesai sesuai dengan perjanjian
kerjasama antara PPK dengan Penerima Bantuan Pemerintah atau pada
pada akhir tahun anggaran berjalan dengan dilampiri:
a. Berita Acara Serah terima penyelesaian pekerjaan pada akhir tahun
anggaran (Format 13), dengan memuat :
18
1) Jumlah total dana yang diterima, jumlah total dana yang
dipergunakan, dan jumlah total sisa dana;
2) Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerjasama
ditandatangani oleh dua orang saksi;
3) Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan oleh
kelompok tani;
b. Dokumentasi kegiatan berupa foto dan/atau video hasil pekerjaan
yang telah diselesaikan mulai dari persiapan lahan/kandang,
penanaman, pemeliharaan, panen untuk bantuan pemerintah
budidaya pada kelompok tani, sedangkan pengolahan dan
pemasaran untuk bantuan pemerintah pada gapoktan;
c. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima Bantuan Pemerintah harus
menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara
sesuai dengan batas waktu Perjanjian Kerjasama atau di akhir tahun
anggaran berjalan.
d. Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan dalam pemanfaatan dana Bantuan
Pemerintah kegiatan PKU merujuk pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
e. Sanksi
Penerapan sanksi dalam seluruh rangkaian kegiatan pemanfaatan
dana Bantuan Pemerintah kegiatan PKU merujuk pada Surat
Perjanjian Kerjasama yang telah disepakati antara PPK dengan ketua
kelompok tani.

5. Pengendalian dan Pengawasan


a. Pengendalian
Pengendalian kegiatan PKU dilakukan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen pada Dinas
Provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pangan. Pada pengendalian kegiatan PKU Tahap Pengembangan
Tahun 2020 yang perlu diperhatikan adalah proses, identifikasi
risiko dan analisis risiko seperti pada Tabel 4 dibawah ini.

19
Tabel 4. Proses, Identifikasi Risiko, dan Analisis Risiko Kegiatan PKU
Tahap pengembangan Tahun 2020
No Proses Kegiatan Identifikasi Risiko Analisis Risiko

1. Penetapan penerima Tidak diusulkan Penerima manfaat tidak


manfaat harus tepat, dalam e-proposal tepat sasaran sehingga
mengajukan e-proposal dan tidak terdaftar akuntabilitas kegiatan
dan sudah terdaftar dalam database rendah.
dalam database SIMLUHTAN.
SIMLUHTAN;
2. Persiapan dan Hasil identifikasi Kurang cermatnya Tim
pelaksanaan seleksi CPCL dan verifikasi Teknis dan Tim Pembina
CPCL dan verifikasi tidak sesuai dengan dalam melakukan CPCL
yang dilakukan oleh kriteria dan verifikasi berakibat
Tim Teknis Kabupaten penerima manfaat tidak
dan Tim Pembina tepat sasaran
Provinsi;
3. Pelaksanaan sosialisasi Materi sosialisasi Kegiatan berjalan tidak
kegiatan PKU yang kurang dipahami maksimal
dilakukan oleh Badan secara maksimal
Ketahanan Pangan, Tim serta yang hadir
Pembina Provinsi, dan tidak kompeten.
Tim Teknis Kabupaten;
4. Ketepatan proses Tidak Pencairan banper
penyaluran/transfer memiliki/ketidakses terlambat, sehingga
dana ke penerima uaian NPWP, NIK pemanfaatan dana tidak
manfaat serta dan rekening atas maksimal
kesesuaian NPWP, NIK nama kelompok tani.
dan rekening kelompok
tani;
5. Kebenaran dan Kebenaran dan Usaha budidaya tidak
ketepatan pemanfaatan ketepatan berjalan sesuai dengan
dana banper oleh pemanfaatan dana rencana sehingga hasil
penerima manfaat; banper oleh tidak maksimal
kelompok tidak
sesuai dengan RUK
6. Pemanfaatan dana Penyalahgunaan Kegiatan PKU tidak
bantuan pemerintah dana banper untuk berjalan sesuai dengan
yang dilakukan oleh kepentingan pribadi rencana dan berdampak
penerima manfaat; pada kerugian negara
7. Transparansi Tidak melibatkan Anggota kelompok saling
pemanfaatan dana seluruh anggota tidak percaya sehingga
banper; dalam pemanfaatan tingkat keberhasilan
dana PKU kegiatan rendah
8. Pemanfaatan dana Pencairan dana Mundurnya jadwal
banper sesuai dengan banper terlambat tanam, risiko
Rencana jadwal tanam sehingga tidak sesuai terlambat/gagal panen
untuk budidaya yang dengan jadwal tanam
telah disusun;
9. Pemantauan, evaluasi Pemantauan tidak Pencapaian tujuan
dan pelaporan intensif, evaluasi kegiatan tidak sesuai

20
No Proses Kegiatan Identifikasi Risiko Analisis Risiko

pertanggungjawaban tidak dilakukan dan yang diharapkan


output, outcome, benefit laporan selalu
dan impact; terlambat
10. Laporan Bukti pengeluaran Pemanfaatan dana
pertanggungjawaban tidak terdokumentasi diragukan tidak sesuai
keuangan harus dengan baik dan dengan RUK yang
disertai bukti-bukti tertib oleh kelompok disusun
pengeluaran; tani
11. Penyampaian laporan Penyampaian Kegiatan bisa
perkembangan kegiatan laporan mundur dari menyimpang, tidak
tepat waktu; ketentuan sehingga sesuai dengan rencana
apabila ada masalah karena masalah
terlambat ditangani terlambat ditangani
12. Berita Acara Serah Pelaksana kegiatan Rendahnya tingkat
Terima (BAST) provinsi dan akuntabilitas kegiatan
Pekerjaan pada Akhir kabupaten tidak
Tahun Anggaran memperhatikan
Bantuan Pemerintah BAST Pekerjaan pada
melalui Transfer Uang. Akhir Tahun
Anggaran

b. Pengawasan
Pengawasan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian
Pertanian dan Badan Pemeriksa Keuangan. Instrumen pengawasan
yaitu: (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2016
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
pada Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-
173/PMK.05/2016; dan (2) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56
Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran
Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun
Anggaran 2020.

21
BAB IV
ORGANISASI DAN TATA KERJA

A. Organisasi
Keberhasilan kegiatan PKU sangat ditentukan oleh keterpaduan
program/kegiatan dari berbagai instansi, maka sistem pengorganisasian
kegiatan PKU melibatkan lintas subsektor dan sektor terkait, baik di
tingkat pusat, provinsi dan kabupaten. Fungsi dan tugas masing-masing
lembaga/instansi dapat dilihat pada gambar 5.
1. Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian sebagai
penanggungjawab program/kegiatan.
2. Kepala Dinas Provinsi/Ketua Tim Pembina yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pangan sebagai penanggung jawab
kegiatan yang melakukan fungsi: koordinasi, pembinaan program,
sinkronisasi, integrasi, dan pendampingan pelaksanaan kegiatan
Bantuan Pemerintah (PKU) lintas daerah kabupaten.
3. Kepala Dinas Kabupaten/Ketua Tim Teknis yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pangan sebagai penanggung jawab
kegiatan yang melakukan fungsi: koordinasi teknis operasional
program, sinkronisasi, integrasi, dan pendampingan pelaksanaan
kegiatan Bantuan Pemerintah (PKU) di tingkat kabupaten.

22
Kepala BKP
(Penanggung Jawab Program)

Kepala Dinas Provinsi yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan
TIM PEMBINA PROVINSI di bidang pangan (Penanggung Jawab
Kegiatan Tingkat Provinsi)

Kepala dinas kabupaten yang


TIM TEKNIS KABUPATEN menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pangan (Penanggung Jawab
Kegiatan Tingkat Kabupaten)

Desa

Penerima Manfaat Banper PKU

Gambar 5. Pengorganisasian PKU.

Keterangan:
: hubungan pembinaan.
: hubungan koordinasi.

B. Tata Kerja
Kegiatan PKU dirumuskan oleh Tim yang berfungsi sebagai simpul
koordinasi untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan secara berjenjang
di tingkat kabupaten, provinsi dan pusat.
1. Tim Teknis Kabupaten
a. Tim Teknis Kabupaten merupakan tim yang ditetapkan oleh
Bupati/Kepala Dinas Kabupaten yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pangan (format 2) dan diketuai Kepala
Dinas Kabupaten yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pangan. Ruang lingkup Tim Teknis Kabupaten adalah pada
23
Kegiatan Pertanian Keluarga, Pertanian Masuk Sekolah dan
Pengembangan Korporasi Usahatani.
b. Tugas Tim Teknis Kabupaten, untuk kegiatan Pengembangan
Korporasi Usahatani (PKU):
(1) Dapat menyusun petunjuk pelaksanaan Bantuan Pemerintah
di tingkat kabupaten;
(2) Melakukan sosialisasi kegiatan PKU;
(3) Mengusulkan penetapan kembali penerima manfaat PKU
Tahap Penumbuhan Tahun 2019 ke Kepala Dinas Kabupaten
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pangan untuk diusulkan kepada Kepala Dinas Provinsi yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pangan;
(4) Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja Tim Teknis;
(5) Mendampingi penerima manfaat dalam:
 Menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK) bersama
dengan gapoktan untuk diusulkan ke PPK Provinsi;
 Merencanakan dan melaksanakan kegiatan budidaya
ditingkat kelompok dan pengolahan serta pemasaran hasil
ditingkat gapoktan;
 Mengembangkan dinamika kelompok, organisasi dan
administrasi;
 Menginformasikan dan menerapkan teknologi baru;
 Mendokumentasikan seluruh tahapan kegiatan budidaya;
 Mengadministrasikan bukti pengeluaran;
 Mengadministrasikan Berita Acara Serah Terima (BAST)
Pencairan Dana Awal pada saat bantuan diterima dan
Pekerjaan Akhir Tahun setelah pekerjaan selesai;
 Melaporkan perkembangan usaha budidaya secara
periodik (bulanan);
(6) Mengetahui dan menyetujui RUK yang sudah disusun bersama
dengan penerima manfaat untuk selanjutnya diusulkan ke PPK
Provinsi;
(7) Melakukan bimbingan teknis, pemantauan/pengendalian dan
evaluasi;
(8) Membuat laporan hasil pemantauan/pengendalian dan
evaluasi serta laporan perkembangan bulanan, untuk
disampaikan ke Tim Pembina Provinsi yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pangan;
(9) Menginput data capaian kinerja sesuai dengan indikator pada
masing-masing kegiatan pada aplikasi e-monev kegiatan.

24
2. Tim Pembina Provinsi
a. Tim Pembina Provinsi merupakan tim yang ditetapkan oleh
Gubernur/Kepala Dinas Provinsi yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pangan (format 3) dan diketuai Kepala
Dinas Provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pangan. Ruang lingkup Tim Pembina Provinsi adalah pada
Kegiatan Pertanian Keluarga, Pertanian Masuk Sekolah dan
Pengembangan Korporasi Usahatani.
b. Tugas Tim Pembina Provinsi, untuk Kegiatan Pengembangan
Koporasi Usahatani (PKU):
(1) Dapat menyusun Petunjuk Operasional atau Petunjuk
Pelaksanaan Bantuan Pemerintah di Tingkat Provinsi;
(2) Melakukan sosialisasi kegiatan PKU;
(3) Melakukan verifikasi terhadap usulan penerima manfaat dari
Tim Teknis Kabupaten untuk ditetapkan sebagai penerima
manfaat;
(4) Melakukan koordinasi lintas sektoral antar instansi di tingkat
Provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan kegiatan;
(5) Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis kabupaten dalam
pemantauan dan pengendalian, serta membantu mengatasi
permasalahan di lapangan;
(6) Melakukan bimbingan teknis, pemantauan/pengendalian dan
evaluasi;
(7) Memfasilitasi pemasaran hasil produk olahan gapoktan;
(8) Membuat laporan hasil pemantauan/pengendalian dan
evaluasi serta laporan perkembangan bulanan dan akhir
tahun, untuk disampaikan ke Tingkat Pusat cq Kepala Badan
Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian selaku Penanggung
Jawab Program;
(9) Melakukan input data statis kegiatan pada aplikasi BAST 526
Kementerian Pertanian.

25
BAB V

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pada kegiatan ini mengacu pada
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sebagaimana diamanatkan oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) yang menyatakan bahwa: “pimpinan instansi
bertanggung jawab terhadap efektivitas penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern (SPI) di lingkungannya”.
Pelaksanaan SPIP di lingkungan Kementerian Pertanian juga mengacu pada
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/OT.140/5/2009 tentang
Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern di lingkungan Kementerian
Pertanian. Uraian pelaksanaan SPIP sebagai berikut:

A. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dalam kerangka SPI dilakukan secara berkelanjutan sejak
perencanaan hingga tahap akhir kegiatan, pada aspek yang mendukung
kelancaran pelaksanaan program/kegiatan, ketertiban laporan keuangan,
dan pengamanan aset tanggung jawab kelompok penerima manfaat.
Evaluasi kegiatan dilakukan pada awal, pertengahan, dan akhir tahun
kegiatan, guna mengetahui perkembangan dan keberhasilan pencapaian
indikator kegiatan setiap tahapan, evaluasi dimaksudkan untuk
mengetahui capaian hasil pelaksanaan kegiatan.

B. Pelaporan
Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkala, tepat waktu,
berkelanjutan, dan berjenjang. Penerima manfaat, dan tim teknis
menyampaikan laporan kepada Dinas Kabupaten yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pangan tentang perkembangan
pelaksanaan kegiatan PKU. Dinas Kabupaten yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pangan memantau kegiatan lapang
secara berkala, mengevaluasi hasil monitoring, serta menyampaikan
laporan perkembangan PKU ke Dinas Provinsi yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pangan.
Dinas provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pangan menyampaikan pelaporan kegiatan secara berkala perbulan dan
akhir tahun (format 14) kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan cq

26
Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan sebagai Penanggung
Jawab Pelaksanaan Program.

27
BAB VI
PENUTUP

Petunjuk Teknis Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap


Pengembangan Tahun 2020 diharapkan dapat menjadi acuan bagi aparat dan
pelaksana kegiatan PKU, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan.
Petunjuk Teknis ini untuk selanjutnya dapat disesuaikan dengan kondisi
daerah dan dapat dijabarkan dengan Petunjuk Operasional atau Petunjuk
Pelaksanaan di tingkat provinsi dan Petunjuk Pelaksanaan di tingkat
kabupaten.
Semoga petunjuk teknis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terkait.

28
LAMPIRAN
Format-1

29
Contoh Keputusan Penetapan Penerima Manfaat Bantuan Pemerintah

< KOP SURAT>

KEPUTUSAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ….. PADA DINAS YANG
MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG PANGAN
PROVINSI …..
NOMOR : …..

TENTANG
PENETAPAN PENERIMA MANFAAT BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN
PENGEMBANGAN KORPORASI USAHATANI (PKU) TAHAP
PENGEMBANGAN TAHUN 2020 PADA DINAS YANG
MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG PANGAN
PROVINSI …..
TAHUN ANGGARAN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ……………………..


Menimbang : a. ……………………………………………....
b. …………………………………………….…
Mengingat : 1. ……………………………………………….
2. …………………………………………….….
3. ………………………………………………....
Memperhatikan: Daftar Isian Penggunaan Anggaran ………. Tahun
Anggaran…………………….

MEMUTUSKAN
Menetapkan:
KESATU : Menetapkan Penerima Manfaat Bantuan Pemerintah Kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap
Pengembangan Tahun 2020 pada Dinas yang
Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di Bidang Pangan
Provinsi ...... Tahun Anggaran 2020 sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan ini.
KEDUA : Penerima manfaat Bantuan Pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KESATU mempunyai tugas:
a) Bersama dengan Tim Teknis Kabupaten dan gapoktan
menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK);

30
b) Membelanjakan dana yang dialokasikan sesuai dengan
peruntukan;
c) Memanfaatkan bantuan sesuai dengan peruntukan;
d) Melaksanakan kegiatan budidaya dengan dana Banper;
e) Mendokumentasikan seluruh tahapan kegiatan budidaya;
f) Mengadministrasikan bukti pengeluaran;
g) Melakukan pencatatan administrasi keuangan dan proses
budidaya.
h) Mengadministrasikan Berita Acara Serah Terima (BAST)
Pencairan Dana Awal dan BAST Pekerjaan Akhir Tahun.
KETIGA : Dalam melaksanakan tugas, Penerima Manfaat Bantuan
Pemerintah bertanggung jawab dan wajib menyampaikan
Laporan kepada Kuasa Pengguna Anggaran melalui Pejabat
Pembuat Komitmen.
KEEMPAT : Biaya yang diperlukan untuk kegiatan bantuan Pemerintah
ini dibebankan pada DIPA.........................
Provinsi………........ sesuai dengan yang tercantum dalam
DIPA Nomor:………........... tanggal………………. Tahun
Anggaran ......
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :……………………
Pada tanggal :………………..….

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PROVINSI,

(...................................................)
NIP.

MENGETAHUI/MENGESAHKAN,
KPA PROVINSI................

(...................................................)
NIP.

31
Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth:
1. Kepala Badan Ketahanan Pangan cq Pusat Ketersediaan dan Kerawanan
Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian;
2. Kepala Dinas yang Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di Bidang
Pangan Provinsi ...........................;
3. Kepala Dinas yang Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di Bidang
Pangan Kabupaten.......................;
4. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Provinsi……………;
5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ……………….;
6. Yang Bersangkutan.

32
LAMPIRAN KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Nomor : .............
Tanggal : .............

Penerima Manfaat Bantuan Pemerintah Kegiatan Pengembangan


Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan TA 2020

No Nama Penerima Manfaat Jenis Usaha


1 Kelompok Tani ...
Ketua:...
Alamat ....
Jumlah Anggota...
2 Kelompok Tani ...
Ketua:...
Alamat ....
Jumlah Anggota...
3 Kelompok Tani ...
Ketua:...
Alamat ....
Jumlah Anggota...
4 Kelompok Tani ...
Ketua:...
Alamat ....
Jumlah Anggota...
5 Kelompok Tani ...
Ketua:...
Alamat ....
Jumlah Anggota...

Ditetapkan di :……………………
Pada tanggal :………………..….

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PROVINSI,

(...................................................)
NIP.
MENGETAHUI/MENGESAHKAN,
KPA PROVINSI................

(...................................................)
NIP.

33
Format-2

Contoh Keputusan Penetapan Tim Teknis Kabupaten

<KOP SURAT>

KEPALA DINAS ..... KABUPATEN …..


NOMOR : …..

TENTANG
PENETAPAN TIM TEKNIS
BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN PERTANIAN KELUARGA, PERTANIAN
MASUK SEKOLAH DAN PENGEMBANGAN KORPORASI USAHATANI
TAHAP PENGEMBANGAN TAHUN 2020
PADA DINAS ...KABUPATEN ……………
TAHUN ANGGARAN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS ... KABUPATEN …...

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Bantuan Pemerintah


pada kegiatan Pertanian Keluarga (PK), Pertanian Masuk
Sekolah (PMS) dan Pengembangan Korporasi Usahatani
(PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 dipandang perlu
menunjuk Tim Teknis Bantuan Pemerintah Kegiatan
Pertanian Keluarga (PK), Pertanian Masuk Sekolah (PMS)
dan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap
Pengembangan Tahun 2020 pada Dinas
...Kabupaten............. Tahun Anggaran 2020 dengan
Keputusan Kepala Dinas...Kabupaten...;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Dinas...Kabupaten... Tentang Penetapan Tim Teknis
Bantuan Pemerintah Kegiatan Pertanian Keluarga (PK),
Pertanian Masuk Sekolah (PMS) dan Pengembangan
Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020 Pada Dinas ...kabupaten ……………Tahun Anggaran
2020.
34
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 No. 5, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4355);
3. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5655;
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan atas PMK No 168/PMK.05/2015
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
pada Kementerian Negara/Lembaga;
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56 Tahun 2019 tentang
Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun
Anggaran 2020;
35
10.Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Nomor ..............
tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat
Penguji Tagihan/ Penandatangan SPM dan Bendahara
Pengeluaran Dana Tugas Dekonsentrasi Tahun Anggaran
......;

Memperhatikan: Daftar Isian Penggunaan Anggaran……Tahun Anggaran


......

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Menunjuk Tim Teknis Bantuan Pemerintah Kegiatan
Pertanian Keluarga (PK), Pertanian Masuk Sekolah (PMS) dan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap
Pengembangan Tahun 2020 Pada Dinas ... Kabupaten
……………Tahun anggaran 2020 dengan susunan sebagai
berikut:
1. Ketua Tim Teknis :
2. Sekretaris :
3. Anggota :
KEDUA : Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU
untuk kegiatan Pengembangan korporasi Usahatani (PKU),
mempunyai tugas dan tanggungjawab:
1. Dapat menyusun petunjuk pelaksanaan Bantuan
Pemerintah di tingkat kabupaten;
2. Melakukan sosialisasi kegiatan PKU;
3. Mengusulkan penetapan kembali penerima manfaat PKU
Tahap Penumbuhan Tahun 2019 ke Kepala Dinas
Kabupaten yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pangan untuk diusulkan kepada Kepala Dinas
Provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pangan;
4. Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja Tim Teknis;
5. Mendampingi penerima manfaat dalam:
a) Menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK) bersama
dengan gapoktan untuk diusulkan ke PPK Provinsi;
b) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan budidaya
ditingkat kelompok dan pengolahan serta pemasaran
hasil ditingkat gapoktan;

36
c) Mengembangkan dinamika kelompok, organisasi dan
administrasi;
d) Menginformasikan dan menerapkan teknologi baru;
e) Mendokumentasikan seluruh tahapan kegiatan
budidaya;
f) Mengadministrasikan bukti pengeluaran;
g) Mengadministrasikan Berita Acara Serah Terima (BAST)
Pencairan Dana Awal pada saat bantuan diterima dan
Pekerjaan Akhir Tahun setelah pekerjaan selesai;
h) Melaporkan perkembangan usaha budidaya secara
periodik (bulanan);
6. Mengetahui dan menyetujui RUK yang sudah disusun
bersama dengan penerima manfaat untuk selanjutnya
diusulkan ke PPK Provinsi;
7. Melakukan bimbingan teknis, pemantauan/pengendalian
dan evaluasi;
8. Membuat laporan hasil pemantauan/pengendalian dan
evaluasi serta laporan perkembangan bulanan, untuk
disampaikan ke Tim Pembina Provinsi yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pangan;
9. Menginput data capaian kinerja sesuai dengan indikator
pada masing-masing kegiatan pada aplikasi e-monev
kegiatan.
KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Teknis sebagaimana
dimaksud dalam diktum KEDUA bertanggungjawab dan wajib
menyampaikan laporan atas pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Dinas...Kabupaten....
KEEMPAT : Biaya yang diperlukan akibat ditetapkannya Keputusan ini
dibebankan pada DIPA…… pada Dinas yang
Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di Bidang Pangan
Provinsi ............. Tahun Anggaran ....
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :……………………
pada tanggal :………………..…..

37
KEPALA DINAS ...KABUPATEN...,

(...................................................)
NIP.

Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth:


1. Kepala Badan Ketahanan Pangan cq Pusat Ketersediaan dan Kerawanan
Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian;
2. Kepala Dinas yang Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di Bidang
Pangan Provinsi ....................;
3. Yang Bersangkutan.

Format-3

Contoh Keputusan Penetapan Tim Pembina Provinsi


38
<KOP SURAT>

KEPALA DINAS .....PROVINSI …..


NOMOR : …..

TENTANG
PENETAPAN TIM PEMBINA
BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN PERTANIAN KELUARGA, PERTANIAN
MASUK SEKOLAH DAN PENGEMBANGAN KORPORASI USAHATANI
TAHAP PENGEMBANGAN TAHUN 2020
PADA DINAS ...PROVINSI ……………
TAHUN ANGGARAN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS ... PROVINSI…...

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Bantuan Pemerintah


pada kegiatan Pertanian Keluarga (PK), Pertanian Masuk
Sekolah (PMS) dan Pengembangan Korporasi Usahatani
(PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 dipandang perlu
menunjuk Tim Pembina Bantuan Pemerintah Kegiatan
Pertanian Keluarga (PK), Pertanian Masuk Sekolah (PMS)
dan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap
Pengembangan Tahun 2020 pada Dinas ...Provinsi.............
Tahun Anggaran 2020 dengan Keputusan Kepala
Dinas...Provinsi...;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Dinas...Provinsi... Tentang Penetapan Tim Pembina Bantuan
Pemerintah Kegiatan Pertanian Keluarga (PK), Pertanian
Masuk Sekolah (PMS) dan Pengembangan Korporasi
Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 Pada
Dinas ...Provinsi……………Tahun Anggaran 2020.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

39
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 No. 5, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4355);
3. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5655;
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan atas PMK No 168/PMK.05/2015
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
pada Kementerian Negara/Lembaga;
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56 Tahun 2019 tentang
Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun
Anggaran 2020;
10.Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Nomor ..............
tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat
40
Penguji Tagihan/ Penandatangan SPM dan Bendahara
Pengeluaran Dana Tugas Dekonsentrasi Tahun Anggaran
......;

Memperhatikan: Daftar Isian Penggunaan Anggaran……Tahun Anggaran


......

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Menunjuk Tim Pembina Bantuan Pemerintah Kegiatan
Pertanian Keluarga (PK), Pertanian Masuk Sekolah (PMS) dan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap
Pengembangan Tahun 2020. Pada Dinas ...Provinsi
……………Tahun anggaran 2020 dengan susunan sebagai
berikut:
1. Ketua Tim Pembina :
2. Sekretaris :
3. Anggota :
KEDUA : Tim Pembina sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU
untuk kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU),
mempunyai tugas dan tanggungjawab :
1. Dapat menyusun Petunjuk Operasional atau Petunjuk
Pelaksanaan Bantuan Pemerintah di Tingkat Provinsi;
2. Melakukan sosialisasi kegiatan PK;
3. Melakukan verifikasi terhadap usulan penerima manfaat
dari Tim Teknis Kabupaten/Kota untuk ditetapkan sebagai
penerima manfaat;
4. Melakukan koordinasi lintas sektoral antar-instansi di
tingkat Provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan kegiatan;
5. Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis kabupaten/kota
dalam pemantauan dan pengendalian, serta membantu
mengatasi permasalahan di lapangan;
6. Melakukan bimbingan teknis, pemantauan/pengendalian
dan evaluasi;
7. Memfasilitasi pemasaran hasil produk olahan gapoktan;
8. Membuat laporan hasil pemantauan/pengendalian dan
evaluasi serta laporan perkembangan bulanan dan akhir
41
tahun, untuk disampaikan ke Tingkat Pusat cq Kepala
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian selaku
Penanggung Jawab Program;
9. Melakukan input data statis kegaiatan pada aplikasi BAST
526 Kementerian Pertanian.
KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Pembina sebagaimana
dimaksud dalam diktum KEDUA bertanggungjawab dan wajib
menyampaikan laporan atas pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.
KEEMPAT : Biaya yang diperlukan akibat ditetapkannya Keputusan ini
dibebankan pada DIPA…… pada Dinas yang
Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di Bidang Pangan
Provinsi ............. Tahun Anggaran ....
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :……………………
pada tanggal :………………..…..

KEPALA DINAS ...PROVINSI...,

(...................................................)
NIP.

Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth:


1. Kepala Badan Ketahanan Pangan cq Pusat Ketersediaan dan Kerawanan
Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian;
2. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Provinsi……………;
3. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ……………….;
4. Yang Bersangkutan.
Format-4

Contoh RUK

Kelompok Tani :.................................


Desa/Kelurahan :.................................
Kecamatan :.................................
Kabupaten :.................................
42
Provinsi :.................................

RENCANA USAHA KELOMPOK TANI

Sesuai dengan Surat Keputusan Pejabat pembuat komitmen ….. Pada dinas yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pangan Provinsi …..Nomor : …..
tanggal.......... tentang penetapan penerima manfaat bantuan pemerintah kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan TA 2020, dengan
ini kami mengajukan permohonan dana bantuan pemerintah kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU), sebesar Rp..........(terbilang........) untuk
usaha budidaya komoditas …. seluas/sebanyak …ha/ekor sesuai Rencana Usaha
Kelompok (RUK) dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian Volume Satuan Harga Satuan Total Biaya


(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

Jumlah

Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan untuk usaha budidaya sesuai


dengan RUK yang diusulkan.
........, ...............2020

Diusulkan,
Ketua Kelompok Tani,

-----------------------

Mengetahui/menyetujui,

Ketua Gapoktan, Ketua Tim Teknis Kabupaten,

--------------------- -----------------------

Format-5

Contoh Perjanjian Kerjasama

PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA

43
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PROVINSI................
DENGAN
KELOMPOK TANI........................................
NOMOR : ................................
NOMOR : ................................
TENTANG
PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH UNTUK
KEGIATAN PENGEMBANGAN KORPORASI USAHATANI (PKU)
TAHAP PENGEMBANGAN 2020

Pada hari ini........tanggal...........bulan.......tahun dua ribu dua puluh (....-


....2020) bertempat di Kantor...........Jalan.......... yang bertanda tangan di
bawah ini :

1. NAMA : ...........................Pejabat Pembuat Komitmen................., yang


diangkat berdasarkan Keputusan……....... Nomor.....dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna
Anggaran...........DIPA Tahun.....Nomor..............tanggal........,
yang berkedudukan di jalan................ selanjutnya disebut
PIHAK KESATU.
2. NAMA :....................... Ketua Kelompok Tani..........................., dalam
hal ini bertindak atas nama Kelompok Tani
..........................................yang berkedudukan di
Desa.............Kecamatan............... Kabupaten.........selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.

Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan dan mengingat hal-hal sebagai


berikut:
a. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4214)
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4418);
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.

44
05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
c. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pedoman
Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2020;
d. DIPA Tahun Anggaran 2020 Nomor : ............................................. tanggal
....................;

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang
selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK sepakat mengikatkan
diri dalam Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah
untuk kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap
Pengembangan Tahun 2020.

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai landasan kerja sama
yang mengikat secara hukum bagi PARA PIHAK dalam melaksanakan
Bantuan Pemerintah kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU)
Tahap Pengembangan Tahun 2020;
(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk memperlancar penyaluran
Bantuan Pemerintah kepada kelompok tani pada kegiatan Pengembangan
Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020.

Pasal 2
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi:
a. Penentuan penerima bantuan;
b. Penentuan nilai bantuan dana;
c. Mekanisme pembayaran;
d. Pemanfaatan bantuan;
e. Monitoring dan evaluasi.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) PIHAK KESATU mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:
a. .......................
b. .......................
(2) PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:
45
a. .......................
b. .......................

Pasal 4
SUMBER DAN JUMLAH DANA
Sumber dan jumlah Dana Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020
yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah :
(1) Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA).........Nomor :............tanggal.........
(2) Jumlah dana yang disepakati PARA PIHAK sebesar
Rp...................(dengan huruf).

Pasal 5
MEKANISME PEMBAYARAN

(1) Pembayaran Dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Pengembangan


Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 dilakukan
oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA setelah Perjanjian Kerja Sama
ini ditandatangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM)
yang disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara ............., dengan cara pembayaran
langsung ke rekening Kelompok Tani....... Desa ............ Kecamatan
................ Kabupaten ............ pada Bank ............. dengan Nomor
Rekening:...........

Pasal 6
KESANGGUPAN PENGGUNAAN DAN PENGEMBALIAN DANA BANTUAN
PEMERINTAH KEGIATAN PENGEMBANGAN KORPORASI USAHATANI
(PKU) TAHAP PENGEMBANGAN TAHUN 2020

46
Pihak KEDUA setelah menerima dana kegiatan Pengembangan Korporasi
Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 :
(1) Menggunakan dana Bantuan Pemerintah sesuai dengan usulan dan
jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Rencana Usaha Kelompok
(RUK) yaitu:
a. .............
b. ..............
(2) Mengembalikan dana Bantuan Pemerintah ke kas negara pada akhir
tahun jika terdapat sisa dana yang tidak digunakan.

Pasal 7
MONITORING DAN EVALUASI

PIHAK KESATU mempunyai kewenangan sepenuhnya untuk melaksanakan


pengawasan dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan dari
Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 8
SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memanfaatkan dan/atau mengelola dana
bantuan pemerintah kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU)
Tahap Pengembangan Tahun 2020, maka PIHAK KESATU berhak secara
sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang
mengakibatkan Perjanjian Kerja Sama batal.

Pasal 9
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

(1) Apabila dalam masa perjanjian terjadi keadaan memaksa (force majeure),
yaitu hal-hal yang di luar kekuasaan PIHAK KEDUA sehingga tertundanya
pelaksanaan kegiatan, maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan
secara tertulis kepada PIHAK KESATU dan pihak lainnya dengan
tembusan kepada Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi
selambat-lambatnya 4 X 24 jam setelah terjadi keadaan kahar (force
majeure).
a. Keadaan kahar (force majeure) adalah suatu keadaan/kejadian di luar
kekuasaan dan kehendak PARA PIHAK yang mengakibatkan Perjanjian
tidak dapat terlaksana yang berupa gempa bumi, angin topan, banjir

47
besar, kebakaran, peperangan, perubahan kebijakan moneter,
berdasarkan peraturan Peraturan Pemerintah.
(2) Keadaan kahar (force majeure) harus diketahui oleh pejabat yang
berwenang di tempat terjadinya keadaan kahar (force majeure).

Pasal 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK, sepakat penyelesaiannya


dilakukan secara musyawarah dan mufakat.
(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai,
maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara hukum di
Pengadilan Negeri setempat.

Pasal 11
JANGKA WAKTU

Perjanjian Kerja Sama ini berlaku sejak ditandatangani yaitu .................. dan
berakhirnya pada tanggal .................................Tahun 2020.
Pihak Kedua, Pihak Kesatu,
Ketua Kelompok Tani... Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas...Provinsi...
Meterai
Rp6.000,-

----------------------- -----------------------
NIP.
Mengetahui/mengesahkan,
Kuasa Pengguna Anggaran
Dinas …. Provinsi.................

-----------------------
NIP.

Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan PARA PIHAK masing-masing
mendapat 1 (satu) rangkap.
Format-6

Contoh Surat Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah

Kepada Yth :

48
Kuasa Pengguna Anggaran .................................
di - ....................................

Sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : ..................... tanggal


................... tentang Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah Berupa
……………………………………… dalam Rangka Kegiatan Pengembangan
Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020, kami atas
nama Kelompok Tani……………. selaku Kelompok Penerima Manfaat, dengan
ini mengajukan permohonan pencairan dana bantuan Pemerintah sebesar Rp
……………………………. (terbilang :
……………………………………………………… rupiah) sesuai dengan Rencana
Usaha Kelompok (RUK) sebagaimana dalam lampiran surat ini.
Selanjutnya dana tersebut akan digunakan sesuai dengan lingkup pekerjaan
sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani
dan dana tersebut mohon dapat ditransfer ke rekening Kelompok Tani ………..
Nomor : ………………… pada Bank …………………………
Atas persetujuannya, kami ucapkan terimakasih.

Mengetahui:
Kepala Dinas …Kabupaten ... Ketua Kelompok Tani/
Penerima Manfaat

----------------------- -----------------------

Format-7

Contoh Kuitansi Bukti Penerimaan Uang

NPWP/NIK Ketua Kelompok Tani :...............................


MAK :...............................
49
T.A :...............................

KUITANSI
No :....................

Sudah Terima dari : PPK..............Provinsi...............................

Uang sebanyak : Rp ....

Untuk pembayaran : Dana Bantuan Pemerintah untuk Usaha Budidaya


Kelompok Tani...... pada Kegiatan Pengembangan
Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan
Tahun 2020 di Desa…………Kecamatan
.....................................Kabupaten ..............................
Sesuai Perjanjian Kerja Sama No ....................
tanggal.....................

Terbilang Rp. :

.
.................,...................2020

Mengetahui/Menyetujui, Yang menerima,


Pejabat Pembuat Komitmen Ketua Kelompok Tani....,
Dinas…. Provinsi..........
Meterai
Rp6.000,-

----------------------- -----------------------
NIP.

Setuju dibayar, tanggal...... Bendaharawan,


Kuasa Pengguna Anggaran

----------------------- -----------------------
NIP. NIP.
Format-8

Contoh Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTJB)

SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB BELANJA (SPTJB)

Pada hari ini......tanggal....bulan....tahun.....,yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Kelompok Tani : ................................................


50
Nama Ketua Kelompok Tani : ..................................................
NIK Ketua Kelompok Tani : ..................................................
Alamat : ..................................................
Nama Bantuan Pemerintah : ..................................................

Berdasarkan Surat Keputusan Pejabat pembuat komitmen ….. Pada dinas yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pangan Provinsi …..Nomor : …..
tanggal.......... tentang penetapan penerima manfaat bantuan pemerintah kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 dan
Perjanjian Kerjasama antara PPK Dinas…Provinsi… dengan Kelompok Tani….
Nomor........mendapatkan bantuan pemerintah Pengembangan Korporasi Usahatani
(PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 sebesar Rp ......................
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Sampai dengan bulan.............telah menerima pencairan dana dengan nilai
nominal sebesar Rp.................., dengan rincian penggunaan sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp……………….
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp……………….
c. Jumlah total sisa dana *) : Rp ……………….
2. Persentase jumlah dana bantuan pemerintah.......%,yang telah digunakan
adalah sebesar.....%.
3. Bertanggungjawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada
yang berhak menerima.
4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah
dilaksanakan.
5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh
aparat pengawas fungsional pemerintah.
6. Apabia dikemudian hari, pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan kerugian
negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

..................,........2020
Ketua Kelompok Tani....
Meterai
Rp6.000,-
-----------------------
*) apabila terdapat sisa dana
Format-9

51
Contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

SURAT PENYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama Ketua Kelompok Tani : ……………………..
2. NIK Ketua Kelompok Tani : ……………………..
3. Nama Kelompok Tani : ……………………..
4. Alamat : ……………………..
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya:

a. bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana Bantuan Pemerintah


Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020;

b. apabila di kemudian hari, penggunaan dana Bantuan Pemerintah


kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan
Tahun 2020 tersebut mengakibatkan kerugian Negara, maka saya
bersedia dituntut penggantian kerugian negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;

c. menyimpan seluruh bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan


Pemerintah pada kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU)
Tahap Pengembangan Tahun 2020 sebagai kelengkapan administrasi
untuk keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

Demikian Surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.

Nama Tempat, ……..2020


Ketua Kelompok Tani

Meterai
Rp6.000,-

-----------------------

52
Format-10

Contoh Surat Berita Acara Serah Terima (BAST) Pencairan Dana Awal
BERITA ACARA SERAH TERIMA (BAST) PENCAIRAN DANA AWAL
PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN
PEKERJAAN
PENGEMBANGAN KORPORASI USAHATANI (PKU)
TAHAP PENGEMBANGAN TAHUN 2020
……………… Nomor : …………………………..
……………… Tanggal : …………………………..

Pada hari ini……tanggal…….bulan…..tahun……kami yang bertandatangan dibawah


ini:
Nama : …………………
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Dinas…Provinsi ……………........
Alamat : …………………………, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
atau yang Menyerahkan Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020.
Nama : …………………..,
Jabatan : Ketua Kelompok Tani .....
Alamat : …………………………, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
atau yang Menerima dan Mengelola Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020.
Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK KESATU telah menyerahkan Bantuan
Pemerintah untuk Kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap
Pengembangan Tahun 2020 dengan baik berupa Bantuan Pemerintah untuk
Kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020 : Rp.…………(dalam tulisan). Lokasi berada di:
Desa/Kelurahan : ……………………
Kecamatan : ……………………
Kabupaten : ……………………
Provinsi : ……………………
Selanjutnya PIHAK KESATU menyerahkan Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 untuk
dilakukan pengelolaan, kepada PIHAK KEDUA. Selanjutnya PIHAK KEDUA
menerima dan memanfaatkan sesuai peruntukannya dan menyatakan kesanggupan
untuk melakukan pengelolaan bantuan pemerintah kegiatan tersebut.
Demikian Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Bantuan Pemerintah untuk
Kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020 ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU,


Yang Menerima, Yang Menyerahkan
Ketua Kelompok Tani... Pejabat Pembuat Komitmen
Meterai
Rp6.000,-
----------------------- -----------------------
NIP.
Contoh Lampiran Rincian BAST Pencairan Dana Awal
53
LAMPIRAN RINCIAN BAST PENCAIRAN DANA AWAL
Nomor : …………………………..
Tanggal : …………………………..

Rincian BAST Pencairan Dana Awal Kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani


(PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020
No Jenis Kegiatan Jumah (Rp.) Penerima Keterangan
1 Pengembangan Korporasi Rp. Kelompok Tani:
Usahatani (PKU) Tahap Desa:
Pengembangan Tahun Kec:
2020 dengan rincian: Kab:
a. .
b. .
c. .
TOTAL

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU,


Ketua Kelompok Tani… Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas…Provinsi..

----------------------- -----------------------
NIP.

54
Format-11

Contoh Surat Pernyataan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah

SURAT PERNYATAAN PEMANFAATAN BANTUAN PEMERINTAH

Pada hari ini…… tanggal……. bulan….. tahun…… yang bertandatangan


dibawah ini:
Nama : ............... selaku Ketua Kelompok Tani ............. Desa .................
Kecamatan .................... Kabupaten/Kota ................. Alamat:
.....................................................................
Dengan ini menyatakan bahwa Saya akan memanfaatkan Bantuan
Pemerintah untuk Kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap
Pengembangan Tahun 2020 yang telah Saya ajukan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen Dinas …..... Provinsi ..........

Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan
dari pihak manapun, dan apabila di kemudian hari Surat Pernyataan ini
terbukti tidak benar, maka Saya bersedia mengembalikan seluruh dana yang
diterima dan bertanggung jawab sesuai dengan hukum dan perundang-
undangan yang berlaku.

............................. , ..........2020
Yang Membuat Pernyataan,
Ketua Kelompok Tani….
Meterai
Rp6.000,-

-----------------------

55
Format-12

Contoh Dokumen Pakta Integritas

10 PAKTA INTEGRITAS KELOMPOK TANI...


PELAKSANA KEGIATAN PENGEMBANGAN KORPORASI USAHATANI (PKU)
TAHAP PENGEMBANGAN TAHUN 2020

1. Akan senantiasa menjaga integritas, dan kinerja untuk menyejahterakan


anggota Kelompok Tani... dan memajukan usaha Kelompok Tani...
Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, saya sebagai ketua
Kelompok Tani... akan terus menjunjung tinggi prinsip dan moral sebagai
pengurus yang bersih, cerdas, dan santun.
2. Dalam menjalankan tugas melayani anggota Kelompok Tani..., saya akan
senantiasa adil dan bekerja untuk semua, dan tidak akan pernah
memfasilitasi hanya pengurus saja atau beberapa anggota saja yang
bersifat deskriminatif, serta berbagai perbedaan identitas yang lain.
3. Akan menjaga kerja sama dan kekompakan antara pengurus, antara
pengurus dan anggota Kelompok Tani.... dalam menjalankan kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020.
4. Demi keberhasilan pelaksanaan dan tujuan kegiatan Pengembangan
Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020, saya akan
bekerja sangat keras untuk memanfaatkan dan mengelola dana bantuan
pemerintah, membuat administrasi keuangan dengan baik dan benar
sesuai dengan yang telah dituangkan dalam Petunjuk Teknis.
5. Sebagai ketua Kelompok Tani..., saya akan senantiasa patuh dan taat
kepada ketentuan dan segala peraturan lain yang berlaku, sebagai
cerminan dari sikap dan perilaku saya sebagai warga bangsa yang baik,
serta bertanggung jawab.
6. Sebagai ketua Kelompok Tani..., saya akan memegang teguh moral dan
etika dalam mengelola dana belanja bantuan pemerintah kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020, responsif serta bekerja sekuat tenaga untuk kemajuan Kelompok,
dan kesejahteraan anggota Kelompok Tani......
7. Sebagai ketua Kelompok Tani...., saya tidak akan menggunakan dana
Bantuan Pemerintah ini untuk keperluan pribadi maupun pengurus,
serta akan mencegah dan menghindarkan diri dari penyalahgunaan dana
Bantuan Pemerintah yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
Dalam hal saya terlibat dalam pemanfaatan dana belanja Bantuan
Pemerintah Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap

56
Pengembangan Tahun 2020, maka saya siap menerima sanksi yang
dijatuhkan oleh pihak yang berwajib.
8. Dalam hal saya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus
pemanfaatan dana belanja bantuan pemerintah Pengembangan Korporasi
Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 yang tidak sesuai
dengan ketentuan di dalam Perjanjian Kerja Sama yang telah saya
tandatangani, saya bersedia mengundurkan diri sebagai pengurus
Kelompok Tani......
9. Sebagai warga negara yang baik dan taat hukum dan aturan, serta
sebagai bentuk dukungan saya terhadap gerakan pencegahan dan
pemberantasan korupsi, saya bersedia menyerahkan dan mengembalikan
dana bantuan pemerintah untuk kegiatan Pengembangan Korporasi
Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 yang telah saya
gunakan untuk kepentingan pribadi maupun pengurus.
10. Khusus mengenai sering terjadinya penyalahgunaan dana belanja
bantuan pemerintah yang dikelola oleh Kelompok Tani…. dan
penyimpangan dalam Rencana Usaha Kelompok (RUK) serta ketentuan
dalam Juknis kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap
Pengembangan Tahun 2020, maka saya sebagai ketua Kelompok Tani....,
berjanji untuk tidak melakukan pelanggaran dan penyimpangan yang
berkaitan dengan pemanfaatan dana belanja bantuan pemerintah
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020.

………,…………….. 2020
Pembuat Pernyataan,
Ketua Kelompok Tani …

Meterai
Rp6.000,-

-----------------------

Menyaksikan,
Pejabat Pembuat Komitmen Kepala Dinas…Kabupaten..
Dinas…Provinsi..

----------------------- -----------------------
NIP. NIP.

Format-13
57
Contoh Berita Acara Serah Terima (BAST) Pekerjaan Akhir Tahun Anggaran

<KOP SURAT>

BERITA ACARA SERAH TERIMA (BAST)


PEKERJAAN PADA AKHIR TAHUN ANGGARAN

Pada hari ini......tanggal....bulan....tahun....., yang bertanda tangan di bawah


ini:
Nama : ................................................
NIK : ................................................
Jabatan : Ketua Kelompok Tani................
Alamat : ..................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
Nama : ................................................
NIP : ..................................................
Jabatan : ..................................................
Alamat : ..................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan
berupa................sesuai dengan Surat Keputusan Pejabat pembuat
komitmen ….. Pada dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pangan Provinsi …..Nomor : ….. tanggal.......... tentang
penetapan penerima manfaat bantuan pemerintah kegiatan
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020 dan Perjanjian Kerjasama antara PPK Dinas…Provinsi… dengan
Kelompok Tani…. Nomor........mendapatkan bantuan pemerintah
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020
2. PIHAK KESATU telah menerima dana Bantuan Pemerintah dari PIHAK
KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan Perjanjian Kerjasama dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp……………….
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp……………….
c. Jumlah total sisa dana *) : Rp……………….
3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti pengeluaran dana Bantuan
Pemerintah usaha budidaya pada kegiatan Pengembangan Korporasi
Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun 2020 sebesar
Rp..................telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk
kelengkapan administrasi (termasuk foto/film hasil kegiatan) dan
keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK KESATU berupa hasil perkerjaan kegiatan

58
Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) Tahap Pengembangan Tahun
2020 dengan nilai Rp.........
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana Bantuan Pemerintah ke kas
negara sebesar........sebagaimana bukti penerimaan negara.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari ini dan tanggal tersebut di atas
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA,


Ketua Kelompok Tani.. Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas…Provinsi...

----------------------- -----------------------
NIP.
*) jika terdapat sisa dana

59
Format-14
Contoh Outline Akhir Tahun

OUTLINE LAPORAN AKHIR TAHUN


PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN KORPORASI USAHATANI (PKU)
TAHAP PENGEMBANGAN TAHUN 2020

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Sasaran

BAB II. POTENSI WILAYAH


A. Potensi Wilayah Desa
B. Profil Kelompok Tani dan Gapoktan

BAB III. RUANG LINGKUP KEGIATAN


A. Jenis Usaha Budidaya dan Pengolahan serta Pemasaran yang
Dilakukan
B. Pembiayaan APBN dan APBD

BAB IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Pemberdayaan Masyarakat
B. Kelembagaan
C. Penerapan Teknologi
D. Perkembangan Modal Usaha Kelompok Tani dan Gapoktan
E. Analisa Kelayakan Usaha
F. Dukungan Lintas Sektor

BAB V. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN


A. Permasalahan
B. Upaya Pemecahan

BAB VI. PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

LAMPIRAN
1. Database Kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU)
2. Foto – foto kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU)

60

Anda mungkin juga menyukai