PERIKANAN
NINDI SAFITRIANI
KELAS A01
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Perencanaan dan Evaluasi Proyek Perikanan telah disusun oleh
Proyek Perikanan dan lulus Mata Kuliah Perencanaan dan Evaluasi Proyek
Mengetahui, Menyetujui,
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Praktikum ........................................................................................ 4
1.4 Kegunaan Praktikum .................................................................................. 5
4. PENUTUP .................................................................................................... 75
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 75
4.2 Saran ........................................................................................................ 76
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Table 1. Sarana.................................................................................................................... 41
Table 2. Prasarana .............................................................................................................. 44
Tabel 4. Pendidikan Tenaga Kerja .................................................................................... 48
Table 5. Daftar Produk ........................................................................................................ 52
Table 6. Agen Cita Alam Nusantara ................................................................................. 53
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Peta Lokasi UPT Cita Alam Nusantara .................................................. 7
Gambar 2. Proses Produksi .................................................................................. 45
Gambar 3. Struktur Organisasi .............................................................................. 47
Gambar 4. Produk Bidaran .................................................................................... 51
Gambar 5. Tempat Lokasi ..................................................................................... 52
Gambar 6. Brosur Produk ..................................................................................... 54
Gambar 7. Saluran Pemasaran ............................................................................. 54
Gambar 8. Kegiatan Produksi ............................................................................... 57
Gambar 9. Ipal/Got ................................................................................................ 61
1. PENDAHULUAN
tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun. Studi kelayakan
bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu
kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya
rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis
dibangun. Namun juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian
keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana
penelitian, tujuan dari studi kelayakan dan rencana bisnis, waktu penelitian, dan
laporan laba/rugi, kriteria penilaian investasi dan Rasio. Aspek pasar meliputi
barang yang dapat memuaskan konsumen. Aspek teknis meliputi kebutuhan teknis
seperti penentuan kapasitas produksi, jenis teknologi, peralatan dan mesin, lokasi
2
bisnis dan letak perusahaan. Aspek hukum meliputi bentuk badan usaha dan
jaminan, akta, sertifikat, izin dan sebagainya. Aspek organisasi dan manajemen
menganalisis bentuk organisasi serta jenis dan jumlah tenaga kerja. Aspek sosial
sesuai dengan standar lingkungan hidup yang ada dengan menggunakan medianya
adalah AMDAL atau analisis dampak lingkungan (Kasmir dan Jakfar, 2006 dalam
Novia 2013).
dan membuat keputusan investasi. Selain dapat menilai sebuah usaha apakah
usaha tersebut layak atau tidak. Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian
terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis di
bangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian
CITARA atau Cita Alam Nusantara merupakan kelanjutan UKM Samudra Food
yang kurang lebih 7 tahun ikut memberikan kontribusi pemberdayaan lewat UKM di
sesuatu yang lebih kepada bangsa dan negara dengan memproduksi makanan yang
institusi pendidikan. Selain produk bermutu dan halal Idealisme sistem usaha
sebagai pondasi adalah usaha bebas riba untuk meraih keberkahan dan sistem
ekonomi yang kokoh. Visi yang dimiliki oleh UKM Cita Alam Nusantara yaitu:
Sebagai wahana aktualisasi diri dalam rangka iktiba Nabi, memberikan manfaat
pada keluarga, bangsa, dan negara dengan ilmu dan produk pangan yang bermutu.
Dalam mewujudkan visi tersebut misi yang akan dilakukan diantaranya: (1)
sekitar pada umumnya, dan khususnya bagi anggota, (4) Mengurangi tingkat
pelatihan dan tempat latihan, beberapa institusi yang PKL di Citara seperti Univ.
Bantul, Studi banding 50 UMKM Situbondo. Selain itu pelatihan di beberapa tempat
diantaranya kerjasama dengan Dinas industri Propinsi jawa timur pelatihan rumput
Pelatihan rumput laut di Sumenep, Pelatihan rumput laut Dinas Perikanan propinsi
jawa timur di kepanjen, Pelatihan rumput laut di Kepulauan Riau, Kab Karimun,
1. Bagaimana sejarah dan profil usaha dari UKM Cita Alam Nusantara?
2. Bagaimana aspek teknis pada tempat usaha UKM Cita Alam Nusantara?
4
3. Bagaimana aspek manajemen pada tempat usaha UKM Cita Alam Nusantara?
4. Bagaimana aspek pemasaran pada tempat usaha dari UKM Cita Alam
Nusantara?
5. Bagaimana aspek hukum pada tempat usaha UKM Cita Alam Nusantara?
6. Bagaimana aspek lingkungan pada tempat usaha UKM Cita Alam Nusantara?
7. Bagaimana aspek sosial dan ekonomi pada tempat usaha UKM Cita Alam
Nusantara?
Tujuan dari praktikum Perencanaan dan Evaluasi Proyek Perikanan ini adalah:
1. Mengetahui sejarah dan profil usaha dari UKM Cita Alam Nusantara
2. Mengetahui dan menganalisis aspek teknis pada tempat usaha UKM Cita
Alam Nusantara
4. Mengetahui dan menganalisis aspek pemasaran pada tempat usaha UKM Cita
Alam Nusantara
5. Mengetahui dan menganalisis aspek hukum pada tempat usaha UKM Cita
Alam Nusantara
6. Mengetahui dan menganalisis aspek lingkungan pada tempat usaha UKM Cita
Alam Nusantara
7. Mengetahui dan menganalisis aspek sosial dan ekonomi pada tempat usaha
jangka pendek dan jangka panjang. Jangka panjang meliputi Net Present Value
(NPV), Net B/C Ratio, Internal Rate Return (IRR), Payback Period (PP) dan Analisis
Keuntungan, R/C Ratio, Break Even Point (Unit & Sales), dan Rentabilitas
6
2. METODE PELAKSANAAN
kelas, praktikum kelas dan praktikum lapang. Waktu pelaksanaan briefing kelas
dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2019 sampai 1 Maret 2019, praktikum kelas
lapang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret sampai dengan 31 Maret 2019. Ujian
lapang yaitu praktikum Kelas Perencanaan dan Evaluasi Proyek ini dilaksanakan di
Praktikum Lapang Perencanaan dan Evaluasi Proyek ini dilaksanakan di UKM Cita
Alam Nusantara di jalan raya Singosari Mondoroko no. 7 Kota Malang, Jawa Timur.
Objek yang kita teliti pada praktikum ini yaitu bidaran rumput laut, candy rumput laut
penjelasannya:
2.3.1 Observasi
dengan melakukan peninjauan langsung terhadap lokasi penelitian. Dalam hal teknik
partisipan. Artinya posisi peneliti dengan subjek penelitian sebagai partisipan. Dalam
teknik ini, peneliti berusaha untuk melakukan pendekatan dengan para subjek
penelitian meskipun agak menjaga jarak dengan subjek penelitian tersebut. Adapun
tujuan daripada teknik obesrvasi ini adalah untuk memperoleh gambaran yang luas
terjadi dan untuk mengetahui keterbatasan peneliti dengan sudut pandang yang
secara langsung terhadap objek yang diteliti. Observasi ini mempunyai keuntungan
yaitu sasaran observasi tidak menunjukan tingkah laku yang dibuat-buat, sehingga
kewajaran dan kebenaran keadaan yang diperoleh akan lebih tinggi. Selain itu
terdapat juga kelemahannya antara lain: diperlukan biaya yang relatif lebih mahal,
dan adanya suatu gejala atau peristiwa yang susah untuk diobservasi misalnya
Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
yang didasari pada pengetahuan dan gagasan yang bertujuan untuk memperoleh
informasi-informasi terkait dengan suatu fenomena atau peristiwa yang sudah atau
gejala-gejala yang diteliti. Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data
dengan mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian
untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah
kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara. Cara observasi yang paling efektif
format atau blangko pengamatan. Format yang disusun berisi item-item tentang
kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Setelah itu, peneliti
sebagai seorang pengamat tinggal memberikan tanda pada kolom yang dikehendaki
format.
2.3.2 Wawancara
telah disusun sebelumnya sehingga sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini
dilaksanakan. Wawancara akan menghasilkan data yang bisa bersifat kualitatif dan
bisa bersifat kuantitatif tergantung jenis pertanyaan yang di buat. Setelah melakukan
wawancara, maka peneliti akan melakukanan reduksi data, display data sampai ke
yang dirancang agar tercipta interaksi yang melibatkan aktivitas bertanya dan
dan informal. Wawancara formal atau disebut juga wawancara terstruktur adalah
10
kondisi dimana satu set pertanyaan ditanyakan dengan urutan yang telah disiapkan
Wawancara atau interview adalah suatu percakapan antara dua orang atau
wawancara ialah untuk memperoleh informasi yang tepat dari narasumber yang
suatu percakapan dengan tujuan-tujuan tertentu. Pada metode ini peneliti dan
penelitian. Wawancara juga merupakan suatu pola khusus dari sebuah interaksi
yang dimulai secara lisan untuk suatu tujuan tertentu dan difokuskan pada daerah
konten yang spesifik dengan suatu proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak
2.3.3 Dokumentasi
sendiri atau oleh orang lain oleh subjek. Dokumentasi merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut
pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau
11
dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. Dengan metode ini, peneliti
mengumpulkan data dari dokumen yang sudah ada, sehingga penulis dapat
umum sekolah, struktur organisasi sekolah dan personalia, keadaan guru dan
dilakukan untuk sebagai data penguat hasil data yang di analisis di lapangan. Studi
bahan, yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu sehingga memungkinkan
bagi peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi sebagai penguat
kesimpulan. Dengan adanya dokumentasi, maka data yang kita peroleh akan
adalah dokumen bukan hanya berwujud tulisan saja tetapi dapat berupa
Teknik analisis data ada dua macam, yaitu data kualitatif dan kuantitatif,
a. Analisis Teknis
Aspek teknis merupakan aspek menilai suatu usaha dikatakan layak dilihat
dari teknis operasional secara rutin dan teknologi yang akan digunakan sehingga
dalam saat operasional tidak terjadi kesalahan fatal yang akan membuat biaya
produksi semakin tinggi dan faktor-faktor lainnya yang akan membuat kerugian bagi
perusahaan di masa yang akan datang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
produksi, perencanaan proses dan fasilitas produksi, dan perencanaan lokasi bisnis.
fisik selesai dibangun. Pembahasan dalam aspek teknis meliputi penentuan lokasi
proyek, perolehan bahan baku produksi, serta pemilihan mesin dan jenis teknologi
yang digunakan untuk menunjang proses produksi. Analisis Teknis dan Teknologis
pabrik dan tata letak mesin dan ruangan. Pemilihan lokasi yang paling optimal
dukungan data ketersediaan bahan baku, letak pasar yang dituju, penyediaan
tenaga kerja dan fasilitas transportasi. Kapasitas produksi pabrik ditentukan dari
hasil analisis aspek pemasaran. Kebutuhan ruang dan tata letak ditentukan
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian
untuk kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan
hal yang berkaitan dengan teknis/ operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan
baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam perjalannya di kemudian
hari. Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan
lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik dan proses
sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha
memiliki prioritas tersendiri. Jadi, analisis dari aspek operasi adalah untuk menilai
lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin–mesin yang akan digunakan.
14
b. Analisis Manajemen
Konsep dasar manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian,
perlu dikaji agar proyek yang didirikan dan dioperasikan nantinya dapat berjalan
secara lancar. Salah satu dari hal yang perlu ditinjau pada aspek manajemen adalah
dan siap dioperasikan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan untuk katagori
kewajiban dalam suatu pekerjaan berdasarkan fungsi jabatan. Deskripsi tugas ini
analisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah
organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan. Baik
perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memnuhi kaidah-kaidah atau tahapan
dalam proses managemen. Proses managemen atau kaidah ini akan tergambar dari
c. Analisis Pemasaran
Analisis Pasar dan Pemasaran menyatakan bahwa aspek pasar dan
produk tersebut pada masa yang akan datang. 2) Supply yang berasal dari dalam
harga tersebut. 4) Program pemasaran yang meliputi strategi pemasaran yang akan
antara penjual dan pembeli, atau tempat dimana kekuatan-kekuatan permintaan dan
penawaran saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Pasar adalah kumpulan
orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan
kemauan untuk membelanjakannya. Jadi ada tiga faktor utama yang menunjang
16
terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya, serta
dan kebutuhan yang ingin dipenuhi. Peluang pasar dapat dilihat melalui pendekatan
kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Sedangkan
peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan
variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang (Kasmir, 2010
pasar yang akan dimasuki, struktur dan peluang pasar yang ada, prospek pasar di
masa yang akan datang, serta bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan.
Harga yang tepat adalah harga yang terjangkau dan paling efisien bagi konsumen.
hanya intuisi atau perasaan, tetapi juga harus berdasarkan informasi, fakta, dan
konsumen. Kebijakan pemasaran yang baik mengacu pada strategi Marketing Mix
d. Analisis Hukum
Aspek Hukum yang dibahas adalah masalah kelengkapan dan absahan
dokumen perusahaan. Dokumen yang harus dimiliki perusahaan mulai dari bentuk
badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen
sangat pentung, karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang
tersebut. Dengan memiliki atau melengkapi dokumen bentuk usaha bisa dikatakan
legal atau memiliki izin berdiri sehingga jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak
diharuskan mampu memahami sumber dari hukum bisnis yang berlaku. Hal ini
dimaksudkan agar para pelaku bisnis atau pengusaha mengetahui hak dan
kewajibannya. Pelaku bisnis atau pengusaha juga wajib mengetahui apa saja
hak dan kewajiban wajib di ketahui bagi pengusaha dalam menjalankan bisnisnya.
peraturan yang ada di suatu perusahaan atau bisnis seseorang (Wati, 2017)
perusahaan harus memiliki kelengkapan dan keaslian dokumen mulai dari badan
wajib mengetahui apa saja dokumen dan larangan-larangan yang sudah menjadi
peraturan Negara atau berdirinya suatu perusahaan. Selain itu adanya hak dan
kewajiban yang perlu diketahui bagi pengusaha untuk mengatur dan menata
18
peraturan yang ada di perusahaan. Dengan adanya hal itu membuat sistem
e. Analisis Lingkungan
Aspek Lingkungan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
ditelaah sebelum suatu invetasi atau usaha dijalankan. Sudah tentu telaah yang
dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi jadi
dilakukan, baik dampak negative maupun yang berdampak positif. Dampak yang
timbul ada yang langsung memengaruhi pada saat kegiatan usaha/proyek dilakukan
sekarang atau baru terlihat beberapa waktu kemudian dimasa yang akan datang.
limbahnya. Limbah yang dihasilkan perusahaan jika tidak dikelola dengan baik maka
persaingan itu sendiri perlu dianalisis sehingga dapat mengetahui faktor faktor apa
saja yang mempengaruhi. Hal ini seperti adanya ancaman masuk pendatang baru di
di tempat kerja. Tempat kerja yang memiliki iklim sosial yang baik biasanya terasa
akrab, informal, luwes, ramah dan ceria. Hubungan kerja yang dikembangkan
bersifat hilistis dan manusiawi artinya didalam hubungan kerja, para pekerja tidak
19
sekedar dianggap sebagai seorang professional, tetapi juga sebagai seorang insane
sosial. Oleh karena itu tempat kerja memiliki iklim sosial yang baik, hubungan kerja
dilakukan bukan secara mekanistik sosial yang baik. Hubugngan kerja dilakukan
tetapi dijalankan secara organic dan informal, dimana jati diri pekerja sebagai
Kondisi ekonomi suatu daerah dapat mempengaruhi iklim bisnis. Makan buruk
kondisi ekonomi, makin buruk pula iklim berbisnisnya. Karena itu, pemerintah dan
perusahaan dapat bergerak maju dalam usahanya. Banyak faktor kunci yang perlu
berbisnis biasanya seperti ketersediaan enerji, inflasi, suku bunga, investasi, harga
Aspek sosial adalah pola interaksi yang terjadi didalam sebuah perusahaan
yang terjadi antara karyawan dengan atasan atau karyawan dengan karyawan.
bekerja sangat diperlukan bagi para karyawan yang dapat berpengaruh terhadap
menghitung seberapa besar modal yang dibutuhkan dalam setiap produksi. Tak
hanya itu saja aspek ekonomi juga dibuthkan untuk menghitung pendapatan,
pengeluaran, inflasi, suku bunga, investasi dan harga-harga produk. Dalam aspek
ekonomi sangat menentukan kebijakan atau langkah apa selanjutnya yang diambil
perencanaan dan evaluasi proyek dibagi menjadi 2 bagian yaitu aspek finansial
jangka pendek yang terdiri dari 7 bagian dan aspek finansial jangka panjang yang
Analisis data yang dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif pada aspek
1. Modal
Modal didefinisikan sebagai uang pokok, atau uang yang dipakai sebagai
induk untuk berniaga, melepas uang dan sebagainya. Modal salah satu faktor
produksi, selain manusia, bahan baku, mesin dan prosedur teknologi. Modal adalah
salah satu bagian dari produksi aktivitas perniagaan dalam berbisnis. Dalam
Modal Investasi adalah modal yang dibutuhkan untuk kebutuhan tetap diawal
usaha. Pada pelaksanaannya kebutuhan modal investasi tiap-tiap jenis usaha dapat
untuk membeli bahan baku yang diperlukan. Selain itu modal juga dibutuhkan untuk
Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk
berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan
dalam sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah usaha
modal secara optimal. Dengan pengelolaan modal secara optimal bisnis yang
2. Biaya Produksi
Biaya produksi dapat dicerminkan oleh jumlah uang yang dikeluarkan untuk
mendapatkan sejumlah input, yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah uang
yang tercatat. Dalam ekonomi biaya produksi memiliki pengertian lebih luas. Biaya
dari input diartikan sebagai balas jasa dari input tersebut pada pemakaian
terbaiknya. Biaya ini tercermin dari biaya korbanan. Biaya korbanan terdiri dari biaya
Biaya produksi adalah kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau
jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang
bagi organisasi, serta biaya merupakan penurunan manfaat ekonomis selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
a. Total Fixed Cost (biaya tetap total) adalah jumlah biaya yang tetap yang tidak
dan Iain-lain.
b. Total Variable Cost (biaya variabel total) adalah jumlah biaya yang dibayarkan
c. Total Cost (Biaya Total) adalah penjumlahan antara biaya tetap dan biaya
TC = TFC + TVC
(Thontowi, 2012)
barang atau jasa guna untuk memenuhi permintaan konsumen. Biaya produksi
dapat dihitung dengan biaya tetap, biaya variabel, dan biaya total. Dengan
menentukan biaya produksi dapat menghitung pemasukan atau surplus yang terjadi
diperusahaan selain itu juga dapat menentukan berapa yang harus di produksi
produksi memiliki pengertian lebih luas. Biaya dari input diartikan sebagai balas jasa
dari input tersebut pada pemakaian terbaiknya. Biaya ini tercermin dari biaya
korbanan. Biaya korbanan terdiri dari biaya eksplisit dan biaya implisit
3. Penerimaan
Dalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari
ongkos (cost) dan penerimaan (revenue). Penerimaan adalah hasil kali antara
produksi yang diperoleh dengan harga jual. Penerimaan juga merupakan jumlah
23
uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain
merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan
dari pekerjaan dibidang jasa atau produksi, serta waktu jam kerja yang dicurahkan,
atau revenue atau totalrevenue. Pengertian dari Revenue atau penerimaan adalah
seluruh pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat harga
tertentu. Bila total revenue (penerimaan) lebih besar dari biaya total (TC) maka
perusahan akan mengalami kerugian. Jika Total Revenue (penerimaa) sama atau
imbang dengan biaya total (TC), perusahaan tidak mengalami kerugian dan juga
TR = P x Q
(Mesra, 2016)
Keterangan:
TR = Total Penerimaan
P = Harga Barang
Dalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari
ongkos (cost) dan penerimaan (revenue). Penerimaan adalah jumlah uang yang
diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala
pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.
24
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang
yang dijual dengan harga barang yang tang dijual. Penerimaan ada tiga macam, ada
dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total
unit output.
4. Keuntungan
Menurut Lukito dan Prayugo (2007) pendapatan atau omzet adalah selisih
(positif) antara pendapatan dengan total biaya. Jika kondisinya minus bukan
keuntungan yang didapat, tetapi malah kerugian. Di mata masyarakat, laba yang
pendapatan bersih sebelum atau sesudah dipotong pajak tergantung dari jenis biaya
(Primyasyanto, 2016)
Tujuan akhir dari bisnis adalah keuntungan. Keuntungan adalah laba atau
selisih nilai penjualan terhadap biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan
atau menproduksi barang atau jasa. Sejalan dengan perkembangan bisnis yang
keuntungan yang harus diperoleh dari menjual produk atau jasa pelanggan yaitu
dengan menambah beberapa keuntungan yang diinginkan dari harga jual yang
keuntungan yang diinginkan untuk ditambahkan ke dalam harga jual dari harga
kekayaan investor sebagai hasil penanam modal setelah dikurangi biaya-biaya yang
merupakan tujuan dari semua usaha perdagangan. Keuntungan ada dua macam
yaitu keuntungan bersih dan kotor, keuntungan bersih adalah keuntungan yang
sudah dipotong semua biaya termasuk gaji karyawan dan pajak sedangkan
keuntungan kotor adalah keuntungan secara keseluruhan yang belum dipotong oleh
biaya-biaya.
5. R/C Ratio
revenue (penerimaan) dengan cost (biaya). Analisis R/C Ratio juga dapat digunakan
untuk mengukur tingkat efisiensi suatu usaha dalam upaya penggunaan faktor
R/C Ratio digunakan untuk melihat apakah usaha yang dijalankan efisien dengan
menggunakan rumus R/C = TR/TC. Dengan kaidah bahwa, apabila R/C > 1
menyatakan usaha yang dijalankan dari segi ekonomi efisien, sedangkan R/C < 1
menyatakan bahwa usaha yang dijalankan dari kajian ekonomi tidak efisien. Bila R/C
R/C Ratio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui efisiensi dan
dengan penerimaan yang diperoleh. Parameter untuk mengukur tingkat efisiensi dan
Apabila nilai R/C Ratio kurang dari 1, berarti usaha tani cabai tidak efisien atau
kurang menguntungkan
Sebaliknya, apabila nilai R/C Ratio lebih besar atau lebih kecil dari 1, maka
Untuk mengetahui apakah nilai R/C Ratio lebih besar atau lebih kecil dari 1,
Penerimaan
R/C Ratio = Total Biaya
menerapkan suatu teknologi. Pada dasarnya, sebuah proyek akan dikatakan layak
untuk dijalankan apabila nilai R/C Ratio yang didapatkan lebih besar daripada 1. Hal
ini bias terjadi karena semakin tinggi nilai R/C Ratio dari sebuah proyek, maka
tingkat keuntungan yang akan didapatkan suatu proyek juga akan semakin tinggi.
Analisis R/C Ratio juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi suatu
6. BEP Unit
Break even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan
mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga
Kriteria BEP Produksi adalah sebagai berikut (Asnidar dan Asrida, 2017) :
a. Jika BEP Produksi < Jumlah Produksi, maka usaha berada pada posisi
menguntungkan.
b. Jika BEP Produksi = Jumlah Produksi, maka usaha berada pada posisi titik
c. Jika BEP Produksi >Jumlah Produksi maka usaha berada pada posisi yang
tidak menguntungkan.
a. Jika BEP Harga < Harga Jual, maka usaha berada pada posisi yang
menguntungkan.
b. Jika BEP Harga = Harga Jual, maka usaha berada pada posisi titik impas atau
c. Jika BEP Harga > Harga Jual, maka usaha berada pada posisi yang tidak
menguntungkan.
perusahaan yang tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian.
Perusahaan akan mencapai BEP apabila total penerimaan sama dengan total biaya.
mengetahui jumlah produksi perusahaan pada saat tidak untung dan tidak rugi.
Analisis BEP dapat digunakan dengan asumsi jumlah produksi sama dengan jumlah
penjualan. Analisis break even point dapat digunakan untuk merencanakan jumlah
28
produksi yang dapat mendatangkan laba bagi perusahaan, yaitu dengan cara
mengusahakan agar jumlah produksi perusahaan lebih besar dari jumlah pada saat
BEP. Hal yang harus diperhatikan dalam analisis BEP adalah bahwa biaya produksi
yang dikeluarkan diklasifikasikan ke dalam biaya tetap dan biaya variable. Rumus
FC
BEP (Rp) =
1 − VC/S
FC
BEP (Q) =
P − VC
(Wicaksono, 2007)
Keterangan:
S = Penjualan
Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan
dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun
menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau
sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali
29
Untuk mencapai hal itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan terkait dengan Break
harga produk dengan penuh perhitungan sehingga harga produk sesuai dengan laba
7. Rentabilitas
Ada dua macam rentabilitas, yaitu rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal
sendiri. Mengenai rentabilitas ekonomis adalah merupakan salah satu bentuk rasio
memberikan pengaruh seberapa jauh efisiensi penggunaan modal dan naik turunnya
lebih besar dari biaya bunga yang dibayarkan,sedangkan untuk rentabilitas modal
untuk menggunakan modal asing, maka penambahan modal asing memberikan efek
membandingkan laba usaha (bersih, selama satu tahun) dengan jumlah modalnya
(seluruhnya, atau lebih teliti lagi dengan jumlah modal sendiri). Rentabilitas
30
adalah soal penerimaan dan biaya atau hasil pengorbanan. Kalau besarnya
penerimaan tidak selalu dapat dikuasai oleh pengusaha, tetapi segi biaya sebagian
pertama dengan menaikkan harga jual, tetapi dengan meningkatkan efisiensi kerja
yang baik terhadap peralatan,membayar upah yang adil kepada para pelaksana
produksi, dengan pengawasan yang efektif serta administrasi yang beres (Gilarso,
2003)
investasi atau penanaman modal yang sudah tentu sesuai dengan tingkat risikonya.
Secara umum dapat dikatakan semakin besar risiko suatu investasi maka dituntut
sebagai kriteria penilaian hasil operasi perusahaan mempunyai tujuan pokok dan
1. NVP
nilai sekarang penerimaan kas bersih pada masa yang akan datang. Usulan proyek
akan dapat diterima apabila nilai NPV lebih dari nol (NPV > 0), apabila hasil
perhitungan NPV kurang dari nol (NPV < 0). Maka usulan proyek tersebut tidak
dapat diterima atau ditolak. Kelebihan dari NPV adalah memperhitungkan nilai uang
Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis investasi dan nilai sisa investasi
(Busthomy, 2016).
Metode ini adalah suatu ukuran putusan pembelanjaan modal, nilai saat ini
yang yang digambarkan sebagai dari arus kas bebas sesudah pajak setelah
(Kriswanto, 2011)
Keterangan :
K = suku bunga diskon yang sesuai; kebutuhan tarif hasil atau biaya modal
depan jika kita menanamkan modal dengan nilai uang yang sekarang. Sehingga kita
bisa memutuskan apakah investasi tersebut layak untuk kita jalankan ataukah tidak.
dalam menjalankan investasinya hingga beberapa tahun yang akan datang, dikala
nilai mata uang berubah dan berdampak pada cash flow perusahaan. Cara
menghitung NPV dapat dilakukan dengan dua tahapan, yaitu: tahap yang pertama
adalah dengan menghitung Present Value (PV) dari total pengeluaran per tahun dan
Present Value (PV) dari total keuntungan per tahun. Tahap kedua adalah dengan
Value (PV) total pengeluaran, lalu dicari selisih antara jumlah keduanya.
2. NET BC
Net B/C Ratio adalah perbandingan antara nilai bersih sekarang positif dengan
nilai sekarang bersih negatif. Apabila nilai Net B/C Ratio lebih besar dari 1, maka
nilai Net B/C Ratio lebih kecil dari 1, maka usaha tersebut tidak layak untuk
diusahakan dan dikembangkan. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), merupakan
perbandingan antara nilai antara hasil penjualan dengan biaya produksi. Net B/C ini
menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh dari biaya
pembilang terdiri atas nilai total dari manfaat bersih yang bersifat positif, sedang
sebagai penyebut terdiri atas present value total yang bernilai negatif atau pada
keadaan biaya kotor lebih besar dari manfaat kotor. Persamaan Net B/C Ratio:
33
(Gerba, 2015)
i = Discount Factor
t = Umur proyek
Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang
diperoleh dari biaya (cost) yang dikeluarkan. Apabila net B/C > 1, maka proyek atau
gagasan usaha yang akan didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula
sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan
didirikan tidak layak untuk dilaksanakan. Net B/C ratio merupakan manfaat bersih
mencerminkan berapa rasio keuntungan yang akan didapat karena manfaat yang
3. IRR
rate. Menggambarkan tingkat keuntungan dari proyek atau investasi dalam bentuk
persen (%) pada angka NPV sama dengan nol. Hasil perhitungan IRR jika
menunjukkan nilai IRR lebih besar dari rate of return. Yang ditentukan maka usulan
proyek diterima. Jika IRR lebih kecil dari rate of return maka usulan proyek ditolak
(Busthomy, 2016).
34
sama dengan arus kas saat ini dari proyek arus kas net masa depan itu dengan
PV dari Penerimaan Kas -PV dari pengeluaran kas = 0 ditulis sebagai berikut
(Kriswanto, 2011)
Keterangan :
K = suku bunga diskon yang sesuai; kebutuhan tarif hasil atau biaya modal
Internal Rate of Return (IRR) adalah metode yang menghitung tingkat bunga
penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. IRR juga bisa diartikan tingkat
penghasilan atau biasa disebut dengan investmen rate (yield rate) yang
menggambarkan tingkat keuntungan dari proyek atau investasi dalam persen (%).
Hasil perhitungan IRR apabila menunjukkan nilai IRR lebih besar dari rate or return
yang ditentukan maka usulan proyek diterima. Sebaliknya apabila nilai IRR lebih
kecil daripada rate of return yang ditentukan maka usulan proyek ditolak.
35
4. PP
Payback Period (PP) ialah jangka waktu pengembalian biaya awal. Semakin
alternatif lainnya. Kelebihan dari metode payback period adalah mudah dalam
penggunaan dan perhitungan, berguna untuk memilih investasi yang mana yang
untuk alat prediksi resiko ketidakpastian pada masa mendatang, dan masa
pemulihan tercepat memiliki resiko lebih kecil dibandingkan dengan masa pemulihan
perubahan nilai uang dari waktu ke waktu, mengabaikan arus kas setelah periode
berapa lama investasi suatu usaha akan kembali. rumus Payback Periode yaitu :
(Busthomy, 2016)
Keterangan:
b = nilai investasi
yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang
telah direncanakan. Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk
aliran kas netto (net cash flows). Mmenyatakan bahwa payback period lamanya
waktu yang diperlukan untuk menutup kembali original cash outlay. Payback period
dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar dana
yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Analisis
payback period dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui
5. Analisis Sensitifitas
efek dari resiko dan kondisi ketidakpastian dalam capital projects.Prosedur tersebut
ketika kondisi ketidakpastian muncul pada satu atau lebihparameter input. Analisis
keputusan untukmerubah nilai dari satu atau lebih dari satu parameter (Putra, 2015),
perubahan-perubahan berikut:
2. Penurunan produktivitas.
UKM Cita Alam Nusantara berdiri pada tahun 2014, didirikan oleh bapak
Wahyu Suci Utomo dan istrinya. Letak usaha UKM Cita Alam Nusantara ini terdapat
SingosariMalang. Jumlah tenaga kerja yang ada di UKM Cita Alam Nusantara yaitu
berjumlah 9 tenaga kerja, dengan pembagian yang sudah ditentukan. Bapak wahyu
diambil dari binaan bapak Wahyu dan anggota lainnya. Produk yang dihasilkan dari
UKM Cita Alam Nusantara ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat umum,
sesuatu yang lebih kepada bangsa dan Negara. Memproduksi makanan yang sehat
pendidikan. Selain produk bermutu (sehat, aman di makan, bernutirsi) dan halal
idealisme sistem usaha sebagai pondasi adalah usaha bebas riba untuk meraih
keberkahan dan sistem ekonomi yang kokoh. Visi yang dimiliki oleh UKM Cita Alam
Nusantara yaitu: Sebagai wahana aktualisasi diri dalam rangka iktiba Nabi,
memberikan manfaat pada keluarga, bangsa, dan negara dengan ilmu dan produk
pangan yang bermutu. Dalam mewujudkan visi tersebut misi yang akan dilakukan
diantaranya:
UKM Cita Alam Nusantara juga sudah memiliki surat izin usaha dan sudah
Sertifikat Pengujian mutu Hasil Pertanian Sekolah Farmasi ITB 4 Juni tahun 2009.
izin tersebut sudah bapak Wahyu dapatkan sejak dulu, sehingga produk yang
Analisis Data Deskriptif kuantitatif yang digunakan pada UKM Cita Alam
Nusantara terdiri dari aspek teknis, aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek
UKM Cita Alam Nusantara dalam aspek teknik terdapat tiga teknis yaitu
Pemilihan lokasi yang strategis dan nyaman adalah keunggulan bagi UKM Cita Alam
Nusantara untuk menunjang kelayakan usaha. Lokasi UKM Cita Alam Nusantara
terletak di di Jalan Raya Mondoroko Gg. 4 Perum Taman Bhayangkara Indah no D-5
40
Singosari- Malang. Lokasi yang sangat menunjang letak yang strategis dekat
dengan jalan dan perumahan. Lokasi UKM sudah terdapat di google maps jadi
konsumen yang akan membeli langsung ke tempat produksi bisa mudah mencari
lokasinya. Di seberang jalan UKM Cita Alam Nusantara terdapat SMKN 1 Singosari
yang semakin menambah daya dukung strategis terhadap lokasi usaha ini.
Aspek teknis sarana prasarana dalam usaha UKM Cita Alam Nusantara sudah
memadai. Sarana yang tersedia pada UKM ini yaitu bangunan rumah produksi
sudah milik pribadi. Sarana lainnya yaitu sudah dilengkapi alat-alat untuk penunjang
kelayakan usaha UKM Cita Alam Nusantara. Prasarana pada UKM Cita Alam
Nusantara yaitu listrik, air, saluran air, mobil untuk mengangkut barang dan akses
jalan. Kendala yang terjadi pada prasarana jalan tersebut sangat macet karena
Aspek teknis pembuatan atau proses produksi UKM Cita Alam Nusantara
dengan membeli bahan baku berbagai macam daerah penghasil bahan produk yang
di produksi oleh UKM. Pembelian bahan baku dilakukan oleh bapak Wahyu sendiri
di daerah Japung. Bahan yang dipilih untuk produksi yaitu yang berkualitas unggul.
Karena bapak Wahyu dan istrinya sangat mengutamakan kualitas dan gizi yang
tinggi. Ketika barang akan dipesan Pak Wahyu harus membayar dp terlebih dahulu.
dilakukan pelunasan. Bahan yang digunakan pada produk UKM Cita Alam
Karyawan yang masuk saat produksi berlangsung juga harus steril untuk menjaga
kualitas yang terjamin.Aspek teknis yang dianalisis meliputi bahan baku yang akan
41
Table 1. Sarana
No Nama Gambar Fungsi
1 Pisau Untuk memotong
bahan-bahan
Table 2. Prasarana
No Nama Gambar Fungsi
1. Motor Untuk transportasi dalam
mengantarproduk
Pada alur dari proses pembuatan produk bidaran di UKM Cita Alam
Nusantara bahan yang dibutuhkan mudah dijumpai dipasar. Bahan yang disiapkan
antara lain seperti bawang, air, garam, rumput laut, tepung, dan minyak goreng.
Setelah bahan disiapkan haluskan bahan bahan seperti bawang dan rumput laut.
Setelah bahan semua dihaluskan campurkan semua bahan dan uleni hingga
tercampur rata. Setelah bahan tercampur rata aduk adonan hingga calis dan
dibentuk memanjang pendek. Untuk lebih jelasnya dapat melihat alur bagan
dibawah ini :
packing
Proses produksi bidarang yang dilakukan di UKM Cita Rasa Nusantara dimulai
kemudian menghaluskan rumput laut yang menjadi bahan dasar dari pembuatan
bidaran. Haluskan bawang, lalu masukkan tepung kedalam baskom kemudian aduk
hingga calis. Agar adonan terbentuk tambahkan air yang secukupnya lalu aduk
hingga rata dan masukkan bahan yang sudah dihaluskan tadi. Diamkan selama 10
menit. Setelah beberapa menit angkat dan tiriskan memasaukkan ke alat spiner
untuk meniriskan minyak agar produk bisa bertahan lama tanpa pengawet. Tahap
terakhir adalah pengemasan, setelah itu produk bidaran siap untuk dipasarkan.
Aspek manajemen pada UKM Cita Alam Nusantara membahas bagaimana usaha
tersebut dalam beberapa perencanaannya. Hal ini yang menjadikan sebuah usaha
1. Planning
Pada usaha olahan rumput laut milik Bapak Wahyu, untuk rencana
kedepannya beliau ingin memperbaiki rasa dari produk bidaran rumput laut. Rasa
dari produk bisaran rumput laut dirasa kurang memenuhi keinginan pasar maka dari
itu untuk beberapa waktu kedepan beliau akan melakukan perbaikan resep. Selain
itu, bapak Wahyu sedang mendesain kemasan dari candy rumput laut yang
beberapa waktu lalu sudah pada proses finshing. Selain fokus terhadap produknya,
media sosial. Beliau sedang mencari peluang bagaimana cara memasarkan produk
47
lebih efisien dan optimal dengan media sosial dalam rangka mengikuti
perkembangan bisnis pada era 4.0. Pemasaran pada media sosial dirasa memiliki
peluang pasar yang lebih luas untuk mengenalkan produk dan membuat rangsangan
pada konsumen untuk membeli produk dari olahan rumput laut Bapak wahyudi.
Pada produk Mirula (Minuman Rumput Laut) bapak Wahyudi sedang melakukan
pertimbangan pada harga yang ditetapkan untuk nantinya bersaing dengan produk
sejenis, hal ini dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang dirasa akan
diantaranya bahan baku dan pasar. Hal ini karena bahan baku utama seeperti susu
segar, gula dan rumput laut mengalami perubahan harga yang fluktuatif dalam satu
sumberdaaya manusia yang dibutuhkan. Pasar juga menjadi faktor penentuan dari
jumlah produksi olahan rumput laut, produksi akan disesuaikan dengan permintaan
pasar. Seperti pada bulan suci Ramadhan nanti diduga permintaan pasar akan
meningkat, oleh sebab itu persiapan dilakukan sebelumnya agar jumlah produksi
2. Organizing
Pada usaha pengolahan rumput laut ini, mulanya bapak Wahyudi membuat
mendelegasikan orang lain untuk menjadi ketua, hal ini dikarenakan pekerjaan lain
pak Wahyudi yaitu PNS yang membuat bapak Wahyudi juga harus membagi waktu
kerjanya. Bapak Wahyudi mengamanahkan jabatan ketua kepada pak Hadianto. Istri
pak Wahyudi yaitu ibu Nine juga diikutsertakan dalam pengorganisasian, beliau
BENDAHARA SEKERTARIS
Fifik Tias Wahyu Suci
dan sekertaris dari usaha pengolahan rumput laut. Bapak Wahyu juga mendata
Wahyudi untuk menentukan posisi dan pekerjaan yang akan diberikan. Bapak
posisi tersebut
3. Actuating
supaya bisa dijalankan oleh seluruh karyawan. Setiap anggota kelompok sudah
seperti ini dirasa tepat dalam menggerakkan dan memotivasi para anggota
kelompok kerja yang nantinya akan membuat rasa tanggung jawab akan muncul
pada diri mereka. Sistem produksi pada usaha pengolahan rumput laut ini adaah
sesuaijam kerja mereka. Sistem borongan ini akan membuat anggota kelompok
kerja termotivasi untuk bekerja ldengan giat, terlebih lagi bapak Wahyu juga
menawarkan adanya Rewards atau bonus berupa uang yang akan diperoleh
4. Controlling
sesuatu yang ada dalam kegiatan usaha. Pengontrolan dalam usaha olahan rumput
laut ini dimulai dari aliran dana modal, kegiatan praproduksi (pemilihan bahan
dasar), produksi (pengolahan bahan dasar), pengemasan. Aliran modal dari usaha
ini murni menggunakan dana pribadi/ tabungan dari bapak Wahyudi beserta Istri dan
Ibundanya, hal ini dilakukan demi menjaga usaha ini jauh dari aliran dana hutang
dan Riba. Pemilihan bahan baku seperti susu, rumput laut, gula dan bahan baku
lainnya diusahakan halal, baik dalam proses mendapatkannya hingga proses untuk
memproduksi bahan baku tersebut. Alasan dari standart halal itu sendiri berkaitan
dengan kualitas dan manfaat dari bahan baku tersebut, apabila sudah dinyatakan
halal artinya dalam semua proses yang baik (toyib) dan tepat. Dari bahan baku
produk yang halal ini diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari usaha
pengolahan rumput laut ini juga akan halal dan baik (toyib).
50
lokasi produksi dan kenyamanan para anggota kerja dalam melakukan kegiatan
pembuangan limbah dan cara pembersihannya. Alat-alat yang digunakan juga dijaga
setelah pengemasan. Bahan pengemasan dipilih yang memiliki daya tahan cukup
lama dan kuat, dan setelah proses pengemasan produk jadi akan disimpan dalam
Aspek pemasarann pada usaha pengolahan rumput laut ini terdapat bauran
pemasaran dan saluran pemasarn. Bauran pemasaran akan membahas 4P, yaitu
Produk, Price (Harga), Place (Tempat), dan Promosi. Saluran pemasaran akan
membahas tentang saluran distribusi produk dari setelah produksi hingga sampai ke
tangan konsumen.
A. Bauran Pemasaran
1) Produk
Produk yang dihasilkan oleh UKM Citara Nusantara antara lain Bidaran, Surula
(Susu Rumput Laut), Yorula (Yogurt Rumput Laut), Candy Rumput Laut, ice cream
rumput laut, dan kiko rumput laut. Produk dari UKM Citara Nusantara ini adalah
produk adaptasi yang pada bahan bakunya akan ditambahkan atau malah diganti
Pada stiker yang ada di kemasan produk nantinya akan dikombinasikan lagi
dengan nama produk, tanggal kedaluarsa dan tanggal produksi produk tersebut.
baik dengan melakukan pengawasan dalam usaha olahan rumput laut ini dimulai
dari aliran dana modal, kegiatan pra-produksi (pemilihan bahan dasar), produksi
produk Citara terjamin kualitasnya dan manfaatnya. Ciri-ciri produk Cita Rasa
2) Harga (Price)
penawaran dan permintaan, karena apabila harga terlalu tinggi maka dapat
biaya dan pendekatan pasar. Harga yang ditetapkan oleh Citara Nusantara terbagi
menjadi dua, yaitu harga ecer dan harga agen. Citara Nusantara menyalurkan
produknya melewati agen dan ecer, jadi untuk menarik minat para pembeli Citara
Nusantara membuat perbedaan pada harga agen dan harga ecer guna memberikan
Harga ecer pada tabel diatas digunakan oleh UKM Citara Nusantara untuk
menjual produknya secara ecer dan tidak mengharuskan agen untuk menjualnya
dengan harga yang sama. Penentuan harga pada agen ditambahkan dengan biaya
transportasi juga, tetapi Citara Nusantara juga memberikan arahan agar tidak
diharuskannya untuk melakukan minimal pemesanan. Agen dalam kota (Malang dan
sekitarnya) boleh memesan minimal Rp 500.000 dan apabila lokasi agen berdekatan
atau masih dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor bapak Wahyudi bersedia
1.000.000 dan akan dikirim via paket. Harga yang ditetapkan tersebut agen sudah
dengan membayar terlebih dahulu baru barang akan dikirim. Alasan sistem ini
adalah untuk mencegah penipuan dan untuk menjaga aliran uang bagi UKM Citara
Nusantara.
3) Tempat
Lokasi
Penjualan
Lokasi Produksi
bapak Wahyudi, yang beralamatkan di Jalan Raya Mondoroko Gg. 4 Perum Taman
dari agen UKM Citara Nusantara yang tersebar di beberapa daerah sebagai berikut:
Tabel di atas menginformasikan daerah asal dari agen yang menjual produk
UKM Citara Nusantara. Semakin luasnya daerah pemasaran dari produk UKM
4) Promosi
Promosi yang dilakukan oleh UKM Citara Nusantara dilakukan dengan dua cara
yaitu offline dan online. Offline artinya UKM Citara Nusantara memiliki tempat untuk
melakukan penjualan (termasuk tempat agen) juga dengan mengikuti pameran yang
diadakan oleh pemerintah dan online artinya melakukan promosi dengan media
54
sosial seperti Facebook, Instagram, Website, dll. Berikut adalah website yang
Website tersebut berisi tentang profil, logo, alamat agen, nomor telpon pemilik,
dan daftar produk. Tujuan promosi dengan media sosial ini supaya semua orang
dapat mengenal dan tertarik untuk membeli. Selain melalui media sosial dan
membuka toko, promosi dilakukan dari mulut ke mulut karena tenaga kerja dari
B. Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran pada UKM Citara Nusantara sendiri terdiri dari dua
saluran, saluran pertama melalui agen dan yang kedua langsung pada konsumen.
. Saluran Pemasaran1
Produsen Konsumen
. Saluran Pemasaran2
Gambar 7. Saluran Pemasaran
55
pembayaran dan pengiriman alamat ke UKM Citara Nusantara. Setelah itu UKM
pengiriman ditanggung sepenuhnya oleh agen. Agen yang ada di wilayah Malang
untuk dilakukan pengiriman dengan kendaraan bermotor dan masih dekat, makan
bisa diantar langsung oleh bapak Wahyudi. Bagi pengecer tidak dianjurkan untuk
agen yang sudah tersebar. Saluran kedua adalah dari produsen langsung kepada
konsumen, UKM Citara Nusantara memiliki toko yang terletak di Jl.Raya Mondoroko
yang tepatnya berada di depan SMKN1 Singosari. Toko offline tersebut melayani
penjualan ecer dan drosir kepada konsumen, selain itu dijadikan tempat
penyimpanan.
Usaha pengolahan rumput laut oleh bapak Wahyudi telah lama berdiri, dari
tahun 2013 sudah mulai merintis dengan membuat susu rumput laut dan sampai
pada 2019 bapak wahyudi sudah dapat memproduksi 6 produk berbeda dari bahan
dasar rumput laut. Selama perjalanan dari awal hingga saat ini usaha dari
pengolahan rumput laut oleh bapak Wahyudi telah memberikan dampak yang cukup
Usaha pengolahan rumput laut oleh bapak Wahyudi menjadi berbagai macam
produk memberikan dampak sosial bagi warga di sekitar tempat produksi. Bapak
Wahyudi mampu memberdayakan tenaga kerja yang biasa beliau sebut sebagai tim
kerja, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Meski usaha ini berada ditengah
56
perumahan dan mayoritas dari tim kerja bapak Wahyudi adalah perempuan yang
kesehariannya adalah seorang ibu rumah tangga, tetapi tidak menutup kemungkinan
bahwa kegiatan ini dapat menjadi jaminan sosial apabila terus berkembang. Usaha
olahan rumput laut ini menjadi sangat potensial karena masih sedikit usaha serupa
ditemukan di Indonesia. Selain berdampak pada tim kerja dari bapak Wahyudi,
bapak Wahyudi selaku pemiliki usaha juga sering dikunjungi para siswa maupun
mahasiswa yang ingin belajar tentang pembuatan olahan rumput laut tersebut.
wirausaha dari para siswa maupun mahasiswa, dan pada akhirnya nanti mereka
dapat membuat perkembangan pada produk tersebut dan membuka usaha mereka
Bentuk social yang diberikan oleh Cita Alam Nusantara dalam bentuk
zakat.Zakat yang dikeluarkan yaitu berupa uang tunai sebesar Rp. 330.000.Pemilik
usaha ini memberikan zakat bukan hanya berupa uang tunai tetapi dalam bentuk
Dampak ekonomi dari adanya usaha pengolahan rumput laut oleh bapak
Wahyudi ini adalah adanya pendapatan tambahan bagi tim kerja. Dimana bapak
Wahyudi memberikan apresiasi yang cukup baik terhadap tim kerjanya yaitu
memberikan bagi hasil yang nilainya hampir setara UMR yang ada di kabupaten
untuk memenuhi kebutuhan mereka baik primer maupun sekunder. Anggota tim
kerja juga menjadi lebih produktif dengan memanfaatkan sela waktu mereka menjadi
ibu rumah tangga dengan ikut dalam kegiatan produksi usaha pengolahan rumput
laut milik bapak Wahyudi. Selain dampak ekonomi bagi para anggota tim kerja,
57
dampak ekonomi juga sangat dirasakan oleh bapak wahyu selaku pemilik usaha.
Usaha pengolahan rumput laut ini dapat meningkatkan taraf hidup pemilik usaha,
begitu juga pada anggota tim kerja. Dengan demikian bukan hanya pemilik usaha
saja yang diuntungkan dan meningkat taraf hidupnya, tetapi juga pada warga sekitar
Usaha pengolahan rumput laut oleh bapak Wahyudi ternyata memiliki dampak
sosian dan ekonomi yang cukup besar. Yang pertama, pemberdayaan masyarakat
sekitar dengan mengajak mereka menjadi bagian dari proses produksi dari olahan
rumput laut sebagai tim kerja. Yang kedua, bapak Wahyu selaku pemilik menerima
kunjungan dari siswa maupun mahasiswa yang ingin belajar tentang pengolahan
rumput laut menjadi sebuah produk yang memiliki daya saing di pasar. Selain itu,
peningkatan taraf ekonomi juga dirasakan oleh para anggota tim kerja dengan
pendapatan mereka yang nilainya hampir setara dengan UMR yang berlaku di
diharapkan usaha pengolahan rumput laut oleh bapak Wahyudi dapat terus
berkembang dengan segala potensi yang dimilik, guna memperuas dampak sosial
dan ekonominya
Setiap usaha tentunya harus memiliki badan hukum agar usaha tersebut
bersifat legal. Aspek hukum pada UKM Citara sangat perlu agar usaha tersebut
memiliki surat izin dalam pembuatan usaha. Adapun aspek hukum yang harus
dimiliki oleh usaha UKM Citara adalah seperti surat izin mendirikan usaha, surat dari
kementerian kesehatan mengenai produk, surat halal dari MUI dan lain-lain. Aspek
hukum ini akan menjadi landasan usaha dalam melakukan produksi agar usaha
tersebut dapat dipercaya oleh konsumen. Dengan adanya surat bahwa produk itu
halal, memiliki nomor kesehatan dan lainnya akan memberikan rasa percaya atau
rasa aman dalam membeli produk usaha UKM citara. Aspek hukum ini juga akan
kariawan melakukan hal yang tidak berkenan seperti mencuru, bekerja tidak aktif
maka akan dipecat dari usaha. Jadi, hukum disini mengatur segala kegiatan mulai
dari kegiatan usaha (manajer) dengan pemerintah dan dengan tegara kerja.
Segala aspek hukum UKM Citara sudah di urus oleh sang manajer. Artinya
bahwa UKM ini adalah UKM yang legal dan layak. Produk yang dihasilkan juga
Apabila produk sudah kadaluasa dan rusak, konsumen boleh melapor kepada
manajer melalui nomor telepon yang tertera pada kemasan produk (layanan
konsumen). Aspek hukum disini juga membahas antara usaha dengan para investor.
untung. Aspek hukum yang dibuat inilah yang menjadi dasar kepercayaan investor
Dengan adanya segala aspek hukum tersebut, maka usaha UKM citara ini
layak untuk dijalankan karena telah memiliki badan hukum dan surat izin usaha.
Usaha ini dapat melakukan produksi tanpa ada intervensi dari pihal asing. Namun
usaha akan berurusan dengan pajak usaha karena telah terdaftar sebagai salah
saru usaha yang bergerak di bidang perikanan dan kelautan. Usaha ini sangat
memperhatikan juga hukum bagi tenaga kerja. Adanya keadilan dan jaminan
keselamatan kerja diberikan oleh manajer secara penuh. Apabila tenaga kerja
celaka, maka kariawan berhak memiliki asuransi kerja. Hal inilah yang menjadi dasar
bagi semua kegiatan produksi berjalan lancar tanpa adahambatan dan larangan.
sampah plastik, dan bekas makanan. Limbah tersebut tidak mengandung unsur
yang telah tersedia. Selain itu kondisi lingkungan sekitar terlihat sepi karena tempat
sekitar. Oleh karena itu, baik kondisi perusahaan saat ini maupun rencana
Pada usaha UKM citara, aspek lingkungan sangat diperhatikan mulai dari
permukiman warga sampai dengan penanganan polusi suara dari mesin produksi.
Usaha UKM Citara sangat memperhatikan betul tentang pengolahan limbah usaha.
Usaha ini telah memiliki AMDAL yang sangat baik. Hasil limbah seperti plastik,
kemasan, limbah cair diolah dengan baik. Sampah plastik dan kemasan dikumpukan
60
dalam satu tempat untuk di buang. Sedangkan pengolahan limbah cair melalui
penyaringan air. Limbah yang dikasilkan tidak terlalu berbahya karena limbah cair
berasal dari hasil pencucian rumput laut dan bahan bahan lainnya. Sehingga limbah
tersebut ditampung dalam tong untuk dijadikan menyiram tanaman yang ada di
Usaha UKM Citara berada di daerah perumahan warga. Sehingga usaha ini
diresakhan oleh usaha tersebut. UKM Citara ini tidak merusak lingkungan. Bahan
pokok produksi di dapat dari madura berupa rumput laut hasil budidaya. Artinya
usaha ini tidak merusak mengeksploitasi lingkungan secara besar besaran karena
lumput laut yang di dapat adalah hasil budidaya petani rumput laut. Hasil
penggunaan mesin juga tidak menghasilkan polusi udara karena mesn yang
digunakan hanyalah mesin listrik. Usaha ini juga sangat menjamin lingkungan kerja
yang sangat nyaman karena berada di daerah perumahan yang tenteram dan tidak
bising. Hal ini memberikan nilai tambah juga karena rumah keluarga di desain
menjadi rumah keluarga dan tempat usaha dengan tidak merusak lingkungan
sekitar. UKM ini juga di tumbuhi oleh bunga bunga yang indah agar tempat usaha
Hasil yang didapat dari hasil amatan kami usaha ini telah memiliki sistem
dalam penanganan lingkungan. Usaha ini sama sekali tidak memberikan dampak
negatif bagi lingkungan mulai dari limbah cair maupun limbah padat. Usaha ini juga
sangat kreatif dalam penyusunan saran prasarana karena sarana prasarana yang
digunakan adalah yang ramah lingkungan. Namun, hal yang harus diperhatikan oleh
usaha ini adalah bentuk dari kemasan produk tersebut yang masih dalam bentuk
plastik. Kemasan itu nantinya akan memiliki dampak bagi lingkungan apabila tidak
61
dibuang dengan benar. Sehingga perlu dicantumkan pada kemasan kata kata yang
Gambar 9. Ipal/Got
Analisis data deskriptif kualitatif yang digunakan pada UKM Cita Rasa
Nusantara, yaitu aspek finansiil jangka pendek dan aspek finansiil jangka panjang
Analisis data deskriptif kualitatif yang digunakan pada UKM Cita Rasa
Nusantara, Analisis data deskriptif kuantitatif meliputi aspek finansiil jangka pendek
dan analisis finansiil jangka panjang. Analisis jangka pendek meliputi: modal, biaya,
penerimaan, keuntungan, R/C ratio, rentabilitas dan juga BEP. Sedangkan pada
analisis jangka panjang meliputi NPV, Net B/C, Internal Rate Return (IRR), Payback
Period (PP) dan juga analisis sensitivitas. UKM Cita Rasa Nusantara ini memiliki
a. Permodal
namun harus dapat dikelola dengan baik dan optimum agar usaha yang dirintis
62
dagangan.Modal dibagi menjadi dua yaitu modal aktif dan modal pasif.Modal aktif
modal usaha dapat berasal dari diri sendiri, pinjaman dari pihak lain, patungan
dan dari penanam modal.Berdasarkan fungsi bekerjanya modal aktif dapat dibagi
menjadi modal tetap dan modal kerja.Modal tetap adalah modal yang permanen
Pondasi yang dibangun oleh Pak Wahyu dan Istri selaku pendiri UKM Cita
Rasa Nusantara adalah tidak ada riba dan tidak ada hutang, baik kepada orang
selama 9 tahun dan tetap berlanjut hingga saat ini.Permodalan yang digunakan
pada usaha ini menggunakan modal tetap sebesar Rp. 114.859.600dan modal
kerja sebesar Rp. 483.803.600. Modal tetap yang dikeluarkan oleh UKM Cita
Alam Nusantara antara lain biaya sewa gedung, peralatan, dll. Sedangkan untuk
biaya variabel yang digunakan antara lain yang digunakan pada saat
memproduksi produk bidaran yang terdiri dari bawang, rumput laut sebagai
memulai usahanya.Dimana modal yang diganakan terdiri dari modal tetap dan
modal kerja. Modal yang dikeluarkan oleh Pak Wahyu Bersama istrinya dalam
untuk tidak melakukan pinjaman ke manapun. Usaha UKM Cita Alam Nusantara
yang telah dibangun selama 9 dengan memegang prinsip. Prinsip ini sangat
b. Biaya Produksi
memproduksi barang. Biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap adalah biaya yang konstan setiap bulannya dikeluarkan
meskipun usaha tersebut sedang tidak produksi. Sedangkan biaya variabel adalah
biaya yang dikeluarkan sesuai dengan volume produksi atau jumlah barang yang
diproduksi. Total biaya produksi berasal dari biaya tetap dan biaya variabel.
Pada usaha UKM Cita Alam Nusantara biaya tetap yang dikeluarkan setiap
perawatan alat, biaya air, listrik, biaya transportasi, PBB, dan tenaga kerja.Biaya
sebesar Rp 1.111.309.600
Total biaya yang dikeluarkan pemilik usaha untuk membuat usaha UKM Cita
Alam Nusantara ini diperoleh dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah
biaya yang tidak tergantung pada jumlah produksi.Biaya variabel adalah Biaya
produksinya.Pada UKM Cita Alam Nusantara pada biaya tetap yang dikeluarkan
adanya usaha ini berupa gedung, peralatan, listrik, pbb, air, biaya transportasi dan
usaha ini antara lain rumput laut, garam, bawang, minyak, tepung, aqua, dan telur.
c. Penerimaan
total revenue (TR) di dapat dari harga penjualan produk (P) dikalikan dengan produk
yang dihasilkan (Q). Semakin besar jumlah produksi dan semakin tinggi harga jual,
Penerimaan diperoleh dari hasi perkalian harga dan kuantitas.Pada usaha ini
dan harga yang dijual juga bervariasi.Dalam satu hari mendapat usaha ini dapat
memperoleh penerimaan sebesar 438000 untuk setaip produk yang terjual dengan
harga sebesar Rp. 11.000. Sehingga dapat diperoleh sebesar Rp. 580.800.000.
Dengan hal ini penerimaan pada UKM Cita Alam Nusantara terdiri dari jumlah
produk dan harga .Penerimaan yang diperoleh pada usaha ini sebesar Rp.
580.800.000. Dengan asumsi produk yang dihasilkan dikali dengan harga dari satu
produk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada produksi produk bidaran yang
d. Keuntungan
berlebih akan menjadi keuntungan bagi suatu usaha. Faktor yang mempengaruhi
penerimaan adalah harga jual dan jumlah produk yang dihasilkan. Biaya produksi
berasal dari biaya tetap dan biaya variabel. Keuntungan yang baik adalah ketika
Keuntungan merupakan hasil selisih dari penerimaan kotor dengan biaya yang
sebesar Rp.485. 803.600.Sehingga nilai tersebut memiliki hasil yang bernilai positif.
Rp.94.966.400/Tahun.
modal setelah dikurangi biaya. Biaya yang dimaksud adalah biaya yang
menunjang ketersediaanya suatu kelengkapan pada suatu usaha. Pada UKM Cita
Alam Nusantara diperoleh data penerimaan sebesar Rp. 94.966.400. Maka dapat
sebesar Rp.94.966.400/Tahun.
e. R/C Ratio
usaha dikatakan layak apabila nilai analisis R/C ratio lebih dari 1. Suatu usaha
dikatakan impas apabila R/C ratio sama dengan 1. Suatu usaha dikatakan rugi
apabila R/C ratio kurang dari 1.Semakin tinggi nilai R/C ratio maka semakin tinggi
Perhitungan nilai R/C Ratio yang telah dilakukan diatas dengan rumusTR/TC.
untuk nilai TC diperoleh sebesar Rp. 485.803.600. Sehingga dapat diperoleh hasil
R/C Ratio sebesar 1,196. Sedangkan suatu usaha dikatakan layak jika nilainya > 1.
Pada Usaha UKM Cita Alam Nusantara diperoleh hasil sebesar 1,196.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah, berdasarkan perhitungan R/C Ratio sebesar
1,196, maka usaha UKM Cita Alam Nusntara layak untuk dijalankan. Hal ini
66
dibuktikan dengan hasil perolehan R/C Ratio > 1. Dengan perolehan terebut usaha
Perhitungan BEP atau Break Even Point merupakan suatu analisis perhitungan
jangka pendek untuk mengetahi titik impas antara total biaya produksi dengan total
penerimaan. BEP impas yaitu apabila suatu usaha tersebut tidak untung dan tidak
rugi.BEP dapat dihitung atas dasar quantity (BEPq) dan juga atas dasar penjualan
Perhitungan BEP yang dihitung dalam usaha UKM Cita Alam Nusantara
unntuk mengetahui batas penjualan. BEP sales yang digunakan biaya tetap sebesar
Rp. 114.859.600 dibagi dengan 1 dikurangi dengan biaya kerja sebesar Rp,
hasil sebesar Rp. 317. 886. 816,10. Sedangkan BEP Unit diproleh dari Biaya tetap
sebesar Rp. 114. 859.600 dibagi dengan harga Rp. 11.000 dikurangi dengan biaya
lancar sebesar Rp. 485.803.600. sehingga dapat diperoleh BEP unit sebesar 28899.
penjualan atau produksi berapakah usaha UKM Cita Alam Nusantaraakan mencapai
laba.Nilai BEP Produksi bidaran pada UKM Cita Alam Nusantara sebesar 28899unit
sedangkan nilai BEP Harga sebesar Rp. 317. 886. 816,10. Dari hasil analisis Break
Event Point tersebut menunjukkan bahwa usaha UKM Cita Alam Nusantaraakan
mengalami titik impas saat harganya Rp.317. 886. 816,10. Sementara itu,
berdasarkan titik impas produksi, usaha akan mengalami titik impas saat
g. Rentabilitas
kemampuan dari suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dalam waktu periode
tertentu. Perusahaan yang memiliki tujuan untuk mendapatkan laba besar pasti akan
selalu meningkatkan target laba setiap tahunnya. Namun, laba yang besar belum
bisa menjadi patokan bahwa perusahaan telah efisien dalam bekerja. Untuk bisa
membandingkan antara laba yang didapatkan dengan modal yang telah dikeluarkan
untuk bisa menghasilkan laba atau dengan cara menghitung rasio rentabilitasnya.
Rentabilitas yang diperoleh UKM Cita Alam Nusantara nantinya akan menjadi
acuan usaha dalam memprediksi atau berapa laba yang dihasilkan dalam suatu
usaha. Rasio rentabilitas ini sangat berkaitan erat dengan kelangsungan hidup suatu
diperoleh sebesar Rp. 94.996.400 dengan dibagi totoal modal yang digunakan Rp.
sebesar 19,55%.
sebesar 19,55% dari modal yang digunakan selama satu tahun poduksi. Angka
rentabilitas sebesar 19,55% mempunyai arti ekonomi yaitu setiap 100 % modal
menunjukkan bahwa besarnya modal yang digunakan selama satu tahun produksi
Dalam analisis kelayakan usaha bisnis ada aspek yang sangat penting untuk
dipertimbangkan yaitu aspek finansiil jangka panjang, hal ini untuk melihat apakah
usaha ini layak untuk dijalankan dalam waktu yang lama dan berkelanjutan, berikut
a. NPV
terhadap nilai uang. Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih. Apabila hasil NPV > 0,
maka ususlan-usulan proyek dapat diterima. Namun apabila NPV < 0, maka usulan
proyek tidak diterima. Sedangkan nilai NPV = 0, maka perusahaan tersebut dalam
keadaan Break Even Point (titik impas). Berikut merupakan rumus dari NPV:
𝑛
𝑟
𝑁𝑃𝑉 = ∑ − Investasi Awal
(Net Benefit (A − B))
𝑡=0
Diketahui data dari tabel penghitungan analisis finaansiil jangka panjang NPV
ada bunga bank, investasi awal dan Net Benefit. Dari perhitungan UKM Cita Rasa
Nusantara diperoleh bunga bank (r) sebesar 0.12, investasi awal sebesar 6,518,000,
dan Net Benefit tahun pertama sampai ke lima sebesar 472,582,500. Net Benefit
tahun pertama sampai ke lima didapatkan dari penjumlahan kelima Net Benefit yang
diperoleh. Net benefit tahun pertama sebesar 94,996,400, Net benefit tahun kedua
sebesar 94,996,400, Net benefit tahun ketiga sebesar 94,996,400, Net benefit tahun
keempat sebesar 94,996,400, dan Net benefit tahun kelima sebesar 92,542,900.
Dari data tersebut dapat dimasukkan kedalam rumus dibawah ini untuk dilakukan
𝑛
𝑟
𝑁𝑃𝑉 = ∑ − Investasi Awal
(Net Benefit (A − B))
𝑡=0
Didapatkan nilai NPV dari UKM Cita Rasa Nusantara sebesar 13352430181. Jika
NPV > 0, maka suatu usaha dapat dikatakan layak. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan nilai NPV yang diperoleh lebih besar dari 0. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa UKM Cita Rasa Nusantara dapat dikatakan layak untuk dijalankan.
Net B/C Ratio adalah perbandingan antara nilai bersih sekarang positif dengan
nilai sekarang bersih negative. Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat
manfaat (benefit) yang diperoleh dari biaya (cost) yang dikeluarkan. Apabila net B/C
> 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan layak untuk
dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek atau
gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan. Berikut
Diketahui data dari tabel penghitungan analisis finnsiil jangka panjang Net B/C
Ratio dapat dihitung dengan PVNB tahun ke 0 hinggga kelima. Nilai PVNB tahun ke
0 sebesar -6,518,000, dan nilai PVNB tahun ke 1 sampai ke 5. Nilai PVNB tahun
pertama sebesar 84,818,214 nilai PVNB tahun ke dua sebesar 75,730,548, nilai
PVNB tahun ke tiga sebesar 67,616,561, nilai PVNB tahun ke empat sebesar
60,371,930 dan nilai PVNB tahun ke lima sebesar 52,511,327. PVNB tahun ke 1
𝐵 𝑃𝑉𝑁𝐵 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 0
𝑁𝑒𝑡 =
𝐶 𝑃𝑉𝑁𝐵 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 1−5
Dari hasil penghitungan Net B/C dari data tahun ke 0 dibagi data tahun
pertama sampai kelima diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Net B/C lebih sebesar
334,530,580.23794100. Hal ini berarti nilai dari Net B/C yang diperoleh oleh UKM
Cita Alam Nusantara >1. Net B/C>1, menunjukkan bahwa UKM Cita Rasa
Nusantara sangat layak untuk dijalankan karena nilai penghitungan. Artinya nilai Net
B/C usaha sudah melebihi nilai 1, dan dapat dilakukan dalam jangka yang cukup
sendiri yang dipergunakan menjalankan usaha. Internal Rate of Return ini mengukur
kemanfaatan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Internal Rate of Return dapat
dijadikan indikator dari tingkat efisiensi dari suatu investasi. Internal Rate of Return
juga dapat difungsikan sebagai penentu dalam menentukan apakah suatu investasi
dapat dilakukan ataukah tidak. Pada dasarnya merupakan metode IRR ini juga untuk
menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara present value dari
semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek.
Rumus yang digunakan untuk menghitung Internal Rate of Return (IRR) adalah
sebagai berikut.
𝐼𝑅𝑅=Σ[𝐴1(1+𝑟)𝑡]=0𝑛𝑡=0
Diketahui:
IRR = 1457%
Internal Rate of Return (IRR). Pada UKM Cita Rasa Nusantara memperoleh nilai
IRR sebesar 1457% atau melebihi dari suku bunga deposito bank yakni sebesar
12%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa UKM ini termasuk layak
dijalankan dari segi perhitungan Internal Rate of Return (IRR). Sebab nilai IRR UKM
Cita Rasa Nusantara sebesar 1457% atau > 12% suku bunga. Dengan demikian
d. PP (Payback Period)
Payback Period (PP) ialah salah satu analisis data kualitatif jangka panjang.
uang yang telah diinvestasikan dari aliran kas masuk (proceeds) taunan yang
jumlahnya sama maka payback period dari suatu investasi dapat dihitung dengan
Rumus yang digunakan untuk menghitung Payback Period (PP) pada UKM
tahun. Pada UKM Cita Rasa Nusantara ini diperoleh nilai analisis payback period
pada jangka waktu pengembalian lima tahun sebesar 0,08. Hasil dapat disimpulkan
bahwa investasi pada usaha ini akan kembali pada kurun waktu 0,00 tahun. Sebab
nilai investasi yang diberikan relatif kecil dan total penerimaan relatif besar. Dari segi
e. Analisis Sensitifitas
mempengaruhi biaya produk maupun benefit dalam suatu kelayakan usaha. Analisis
sensitivitas ini dilakukan dengan menghitung IRR, NPV, B/C Ratio dan Payback
sensitivitas ini dapat dilakukan dengan menaik turunkan biaya maupun benefit.
Analisis sensitivitas pada usaha ini untuk mengetahui tingkat kepekaan atau
sensitivitas usaha ini dalam menghadapi biaya naik dan benefit turun.Pada analisis
UKM Cita Rasa Nusantara akan dikatakan tidak layak jika diketahui biaya naik
didapatkan nilai NPV sebesar -170,136,10077,yang berarti usaha ini layak karena
<0. Nilai Net B/C sebesar 864.43yang mana usaha ini tidak layak karena nila Net
B/C < 1. Nilai IRR sebesar 11% jadi usaha ini dapat dikatakan tidak layak karena
memiliki nilai IRR> 12% suku bunga deposit bank yaitu 12%. Sedangkan PP
73
perusahaan selama 3,40 tahun, maksutnya investasi yang diberikan pada usaha ini
Analisis sensitivitas pada usaha ini untuk mengetahui tingkat kepekaan atau
dikatakan tidak layak jika diketahui biaya turun sebesar 80% dari Rp.388,642,880,-
170,136,10077,yang berarti usaha ini layak karena <0. Nilai Net B/C sebesar
864.43yang mana usaha ini tidak layak karena nila Net B/C < 1. Nilai IRR sebesar
11% jadi usaha ini dapat dikatakan tidak layak karena memiliki nilai IRR> 12% suku
bunga deposit bank yaitu 12%. Sedangkan PP perusahaan selama 3,40 tahun,
maksutnya investasi yang diberikan pada usaha ini akan kembali pada 3,40 tahun.
Analisis sensitivitas pada usaha ini untuk mengetahui tingkat kepekaan atau
sensitivitas usaha ini dalam menghadapi kenaikan biaya naik dan benefit tetap
maupun keuntungan. Pada analisis UKM Cita Rasa Nusantara jika diketahui biaya
1,702,364,97042,yang berarti usaha ini tidaklayak karena <0. Nilai Net B/C sebesar
0,74yang mana usaha ini tidak layak karena nila Net B/C < 1. Nilai IRR sebesar -
2.5% jadi usaha ini dapat dikatakan tidak layak karena memiliki nilai IRR < suku
bunga deposit bank yaitu 12%. Sedangkan PP perusahaan selama 4.24 tahun,
maksudnya investasi yang diberikan pada usaha ini akan kembali pada 4,24 tahun.
Analisis sensitivitas pada usaha ini untuk mengetahui tingkat kepekaan atau
sensitivitas usaha ini dalam menghadapi kenaikan benefit turun dan biaya
74
tetapmaupun keuntungan. Pada analisis UKM Cita Rasa Nusantara jika diketahui
benefit diasumsikan naik sebesar 109% yaitu 580,800,000 menjadi 487,872,000 dan
454,062.69358,yang berarti usaha ini tidaklayak karena <0. Nilai Net B/C sebesar
0,93yang mana usaha ini tidak layak karena nila Net B/C < 1. Nilai IRR sebesar -
8.5% jadi usaha ini dapat dikatakan tidak layak karena memiliki nilai IRR < suku
bunga deposit bank yaitu 12%. Sedangkan PP perusahaan selama 3.53 tahun,
maksudnya investasi yang diberikan pada usaha ini akan kembali pada 3.53 tahun.
75
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitan yang kami lakukan pada UKM Citara, dapat
disimpulkan bahwa:
Aspek teknis pada usaha ini antara lain penentuan lokasi, sarana-prasarana dan
Aspek pemasaran pada usaha ini mulai dari produk yang dihasilkan adalah
olahan makanan minuman dari rumput laut, harga yang stabil dan terjangkau,
promosi produk lewat media sosial dan tempat pemasaran yang telah di
segmentasikan.
Aspek sosial ekonomi pada usaha ini memberikan nilai positif, karena UKM
Aspek hukum pada usaha ini antara lain seperti surat izin mendirikan usaha,
surat dari kementerian kesehatan mengenai produk, surat halal dari MUI dan
lain-lain.
Aspek lingkungan pada usaha ini sangat diperhatikan. UKM ini tidak mencemari
Adapun hasil analisis finansial jangka pendek pada usaha ini meliputi: modal,
biaya, penerimaan, keuntungan, R/C ratio, rentabilitas dan juga BEP. Modal dalam
76
pembuatan usaha ini berasal dari modal sendiri yang terdiri dari modal tetap dan
modal lancar. Biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi mulai dari biaya tetap
penjualan 120 kg rumput laut selama satu bulan adalah sebesar Rp 13.200.000.
keuntungan usaha dalam satu bulan adalah Rp. 3.706.690,-. R/C ratio usaha adalah
Sedangkan analisis finanial jangka panjang meliputi NPV, Net B/C, Internal
Rate Return (IRR), Payback Period (PP) dan juga analisis sensitivitas. Hasil dari
perhitungan NPV adalah 13352430181. Artinya usaha ini layak. Sedangkan nilai
perhitungan Net B/C sebesar 2049.55. artinya usaha ini sangat layak. Nilai IRR
usaha ini adalah sebesar 56869% atau > 12% suku bunga. Artinya usaha ini layak
dijalankan. Hasil perhitungan PP sebesar 0.00 yang berarti usaha ini layak dan
usaha ini tidak terlalu sensitiv jika terjadi penurunan produk atau kenaikan biaya
produksi
4.2 Saran
Adapun masukan atau saran kepada UKM Citara ini adalah sebaiknya pemilik
usaha membedakan tempat produksi dengan tempat keluarga. Hal ini akan
meberikan dampak positif bagi kariawan dan anggota keluarga. Perlu juga dilakukan
perbaikan lay outusaha agar tempat produksi lebih teratur dan tidak memakan biaya
DAFTAR PUSTAKA
Asnidar dan Asrida. 2017. Analisis Kelayakan Usaha Home Industry Kerupuk Opak
di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh
Utara. Jurnal S. Pertanian. 1 (1).
Bintoro, Arief. 2013. Studi Kelayakan Produk Baru : Ban 12.00 R24 Di Pt Gtr. Jurnal
Pasti Volume VIII (1).
Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro (Edisi Revisi). Yogyakarta: Penerbit
Kanisius
Hakim, Lukman Nur. 2013. Ulasan Metodologi Kualitatif: Wawancara Terhadap Elit.
Pusat Pengkajian, Pengolahan Data Dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal
DPR RI.
Hakim, Sakila. 2015. Kesetaraan Gender Dalam Rumah Tangga Nelayan Di Desa
Pasalae, Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi
Gorontalo.Skripsi, Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Gorontalo
Iskandar, Wahyu., Yuniar., Saleh. 2015. Analisis Kelayakan Usaha Steak Cafe Di
Kota Pekanbaru. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. 03 (1)
Kriswanto. 2011. Analisis Strategi Bisnis NPV, IRR, PI DAN DPB PADA GOLDEN
Restaurant Jakarta. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bina
Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah,
Jakarta Barat 11480. Jurnal Binus Business Review. Vol. 2 (1)
78
Lukito, Agung. dan Prayugo, S. 2007. Pansuan Lengkap Lobster Air Tawar. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Ngamel, A. K. 2012. Analisis Finansial Usaha Budidaya Rumput Laut dan Nilai
Tambah Tepung Karaginan di Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku
Tenggara. Jurnal Sains Terapan Edisi II. Vol 2(1)
Novia Wike, Wan Abbas Z, Dyah Aring H. 2013. Analisis Nilai Tambah dan
Kelayakan Pengembangan Agroindustri Beras Siger.1 (3)
Primyastanto, M. 2016. Evapro (Evaluasi Proyek) Teori dan Aplikasi pada Usaha
Pembesaran Ikan Sidat (Anguilla sp). Malang: UB Press.
79
Purnatiyo, D. 2016. Analisis Kelayakan Investasi Alat DNA Real Time Thermal
Cycler (RT-PCR) untuk Pengujian Gelatin. Jurnal Pasti. 3 (2)
Purwoku dan Yanra Arkeam. 2013. Kelayakan Industri Kerupuk Jamur Tiram Di
Kabupaten Bogor. J. Tek. Ind. Pert.13(3). Departemen Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
Putra. A.P. 2015. Analisis Kelayakan dan Sensitivitas Investasi Monorail Yogyakarta.
Skripsi.
Sasraatmadja, B. Y. R. 2008. Seri Peradima Baru; Harta VS Aset. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Soekarno, S. (2010). Cara Cepat Dapat Modal. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Subagyo, A. (2007). Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Elex Media
Komputido.
Sugiarto, Herlambang, T., Brastoro, Sudjana, R., & Kelana, S. (2007). Ekonomi
Makro. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Umar, H. (2003). Bussines and Introduction. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wati, A. P. (2017). Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis. Malang: Percetakan Andy
Prasetyo.
Warisno. dan Dahana, Kres. 2018. Peluang Usaha dan Budidaya Cabai. Jakarta:
Gramedia.
Widyanto. E.A. 2011. Analisis rentabilitas ekonomi dan economicvalue added - eva -
pada pt ciputra developmenttbk. Vol. 7 (2).
Zarnuji, Ahmad Taufiq. 2011. Analisis Efisiensi Budidaya Ikan Lele Di Kabupaten
Boyolali (Studi Kasus Di Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali). Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
80
LAMPIRAN
81
NORMAL
TAHUN KE
NO URAIAN
0 1 2 3 4 5
0.12 Df (12%) 1.00 0.89 0.80 0.71 0.64 0.57
i Inflow (Benefit)
Hasil Penjualan 4,818,000,000 4,818,000,000 4,818,000,000 4,818,000,000 4,818,000,000
Nilai Sisa 4,390,400
Gross Benefit(A) 4,818,000,000 4,818,000,000 4,818,000,000 4,818,000,000 4,822,390,400
PVGB 4,301,785,714 3,840,880,102 3,429,357,234 3,061,926,102 2,736,353,822
Jumlah PVGB 17,370,302,974
ii Outflow(Cost)
Investasi Awal 6,518,000
Penambahan
Investasi 0 0 0 0 9,397,500
Biaya
Operasional 1,111,309,600 1,111,309,600 1,111,309,600 1,111,309,600 1,111,309,600
Gross Cost (B) 6,518,000 1,111,309,600 1,111,309,600 1,111,309,600 1,111,309,600 1,120,707,100
PVGC 6,518,000 992,240,714 885,929,209 791,008,222 706,257,342 635,919,306
Jumlah PVGC 4,017,872,793
Net Benefit (A-B) -6,518,000 3,706,690,400 3,706,690,400 3,706,690,400 3,706,690,400 3,701,683,300
PVNB -6,518,000 3,309,545,000 2,954,950,893 2,638,349,011 2,355,668,760 2,100,434,516
iii NPV 13,352,430,180.37140000 > 0 (layak)
iv Net B/C 2049.55 > 1 (layak)
v IRR 56869% > 12% sukubunga deposito (layak)
vi PP 0.00 lama waktu pengembalian Investasi
0.02363346 satuan bulan
0.718851081 dalam satuan hari
83
𝑛
0.12
𝑁𝑃𝑉 = ∑ − 6,518,000
(472,582,500)
𝑡=0
𝑁𝑃𝑉 = 13352430181
2. Net B/C
𝐵 𝑃𝑉𝑁𝐵 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 0
𝑁𝑒𝑡 =
𝐶 𝑃𝑉𝑁𝐵 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 1 − 5
𝐵 −6,518,000
𝑁𝑒𝑡 =
𝐶 341,048,580
𝐵
𝑁𝑒𝑡 = 334,530,580.23794100
𝐶
𝐼𝑅𝑅=Σ[𝐴1(1+𝑟)𝑡]=0𝑛𝑡=0
Diketahui:
IRR = 1457%
4. PP
6,518,800
Payback Period (PP) =
84,818,214
= 0,08
88