BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
23
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di
dunia dengan jumlah penduduk berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia
pada tahun 2017 sebesar 264 juta jiwa. Indonesia memiliki kota-kota besar
diantaranya seperti Kota Bandung, Surabaya, Medan, dan khususnya Jakarta.
Jakarta merupakan ibu kota sekaligus kota terbesar pertama di Indonesia. Tentunya,
Jakarta merupakan pusat dari berbagai kegiatan pemerintah maupun kenegaraan
yang memberikan dampak padatnya jumlah penduduk yang berasal dari berbagai
daerah. Berdasarkan BPS DKI Jakarta tahun 2015, jumlah penduduk Jakarta
sebanyak 10.177.924 orang dan terus bertambah per tahunnya. Banyaknya jumlah
penduduk yang berlebih membuat tuntutan yang lebih tinggi dalam penyediaan
pangan. Luas DKI Jakarta menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) pada tahun 2017 sebesar 66.401 Ha, dengan luas lahan pertanian hanya
1.102 Ha sedangkan luas lahan non pertanian 65.299 Ha. Tingginya pembangunan
yang berdampak alih fungsi lahan menyebabkan lahan peternakan, perikanan, dan
pertanian terkikis, sehingga menyebabkan produktivitas ternak, ikan, dan sayur
menurun.
Berbagai pembangunan alih fungsi lahan yang tidak disertai dengan
pengendalian lingkungan dapat mengakibatkan kerugian di masa mendatang.
Subsektor peternakan merupakan salah satu pemegang peran penting dalam
pemenuhan kebutuhan pangan terutama daging dan telur ayam. Kebutuhan daging
ayam ras broiler di Indonesia cenderung meningkat setiap tahun. Konsumsi ayam
pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,3 miliar ekor atau 15,79%, dimana
pada tahun 2012 konsumsi ayam mencapai 1,9 miliar ekor. Sementara itu,
kebutuhan telur ayam ras juga bertambah seiring dengan bertambahnya industri-
industri berbahan baku telur ayam di Indonesia (Abdurrachim, 2015). Terus
meningkatnya konsumsi daging dan telur ayam di Indonesia diperlukan
pemeliharan ternak yang baik, salah satunya adalah lokasi kandang ayam. Lokasi
kandang ayam seharusnya terletak jauh dari pemukiman untuk mengurangi
pencemaran udara yang berasal dari amonia pada kotoran ayam serta mencegah
penyakit pada ayam yang dapat ditimbulkan oleh manusia atau hewan lain maupun
sebaliknya (Saputra, 2017). Peternakan ayam di pemukiman warga yang
berpenduduk tinggi menimbulkan berbagai dampak negatif, salah satunya yaitu bau
limbah peternakan ayam yang mengganggu warga sekitar. Banyaknya alat-alat
inovasi pengurangan bau dari peternakan ayam merupakan bukti bahwa peternakan
ayam mengganggu pemukiman masyarakat di sekitar daerah peternakan ayam.
Dengan dijelaskannya permasalahan-permasalahan tersebut, diharapkan
dengan adanya gagasan inovasi berupa pembuatan “GREAT ACT (Integrated Sea
Livestock, Fisheries, and Agriculture): Konsep Peternakan, Perikanan, dan
Pertanian Futuristic dengan Desain Sea Floating Foundation Berbasis
Sustainable Agriculture and Renewable Energy” dapat merealisasikan tujuan
2
yang akan dicapai, diantaranya untuk meningkatkan produksi daging dan telur
ayam di Indonesia, inovasi penyelesaian masalah lahan peternakan dan pertanian
yang semakin sulit akibat kepadatan penduduk, serta solusi penyelesaian masalah
limbah peternakan ayam yang mengganggu masyarakat sekitar.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui gagasan ini pada dasarnya
tidak lepas dari ruang lingkup permasalahan diatas, diantaranya :
1. Bagimana solusi permasalahan lahan peternakan dan pertanian yang semakin
menyempit akibat pemadatan penduduk di wilayah Jakarta dengan gagasan
GREAT ACT?
2. Bagaimana peran GREAT ACT dalam meningkatkan jumlah produksi
daging dan telur ayam ras dalam negeri?
3. Bagaimana peran GREAT ACT dalam mengatasi limbah peternakan ayam
serta memenuhi pangan yang berkualitas di wilayah Jakarta?
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, adapun tujuan dari
gagasan GREAT ACT diantaranya :
1. GREAT ACT menyelesaikan masalah lahan peternakan dan pertanian yang
sulit dikarenakan pemadatan penduduk.
2. Meningkatkan produksi dalam negeri sehingga dapat meningkatkan angka
ekspor daging dan telur ayam.
3. Solusi penyelesaian masalah limbah peternakan ayam yang mengganggu
masyarakat sekitar serta pemenuhan pangan berkualitas.
1.4 Manfaat
Selain tujuan dari perealisasian gagasan GREAT ACT, adapun manfaat yang
diberikan diantaranya :
1. Bagi pemerintah
Diharapkan dengan terealisasikannya gagasan ini dapat membantu
pemerintah dalam meningkatkan angka produksi peternakan ayam sehingga
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama Jakarta.
2. Bagi penelitian
Digunakan untuk riset pengembangan hewan ternak yang berkualitas serta
sebagai sarana memberikan inovasi.
3. Bagi masyarakat
Mampu membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan terutama ternak
berkualitas bagi masyarakat maupun industri berbahan baku daging dan telur
ayam serta penyelesaian permasalahan limbah yang mengganggu.
3
BAB 2 GAGASAN
2.1 Kondisi Terkini
2.1.1 Kepadatan Penduduk DKI Jakarta
Luas DKI Jakarta menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) luas Jakarta pada tahun 2017 sebesar 664,01 km2. Sebagian kota-kota
besar negara berkembang seperti Jakarta angka pertumbuhan penduknya relatif
konstan, yaitu sekitar 1,06% pada tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2015 angka
pertumbuhan relatif penduduk Jakarta sebesar 1,09% dengan kepadatan penduduk
sebesar 15.520 jiwa/km2 (Rahmatulloh, 2017).
2.1.2 Ketersediaan Lahan Ternak dan Tani di Jakarta
Bertambahnya jumlah penduduk meningkatkan aktivitas penduduk di suatu
tempat mengakibatkan meningkatnya penggunaan lahan pemukiman. Sedangkan
hal-hal seperti pertanian dan peternakan sebagai sumber kebutuhan
dikesampingkan. Pembangunan yang tidak disertai dengan pengendalian
lingkungan dapat mengakibatkan kerugian yang dapat terjadi di masa mendatang,
seperti susahnya pemenuhan kebutuhan pangan akibat terbatasnya lahan yang ada.
2.1.3 Kebutuhan Daging dan Telur Ayam
Kebutuhan daging ayam ras broiler di Indonesia cenderung meningkat setiap
tahun. Konsumsi ayam pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,3 miliar
ekor atau 15,79%, dimana pada tahun 2012 konsumsi ayam mencapai 1,9 miliar
ekor dan pada tahun 2013 mencapai 2,2 miliar ekor. Sementara itu, kebutuhan telur
ayam ras juga bertambah seiring dengan bertambahnya industri-industri berbahan
baku telur ayam di Indonesia (Abdurrachim, 2015).
2.1.4 Permasalahan Limbah Ternak Ayam
Lokasi kandang ayam yang baik terletak jauh dari pemukiman yang bertujuan
mengurangi pencemaran udara yang berasal dari amonia pada kotoran ayam serta
mencegah penyakit pada ayam yang dapat ditimbulkan oleh manusia atau hewan
lain maupun sebaliknya (Saputra, 2017). Sementara tingginya populasi penduduk
mengakibatkan peternakan ayam dipemukiman memberikan beberapa dampak
negatif seperti bau limbah yang sangat mengganggu warga sekitar.
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan
2.2.1 Peternakan Ayam Konvensional di Pemukiman
Peternakan ayam konvensional di pemukiman relatif mudah dan sederhana
pelaksanaannya. Salah satu masalah peternakan ayam di daerah pemukiman adalah
lemahnya kinerja penyediaan bahan baku pakan. 60-70% biaya produksi pakan
masih tergantung impor sehingga pakan menjadi mahal (Departemen Pertanian
2008). Tidak terjaminnya kualitas peternakan mengakibatkan dampak negatif
seperti flu burung. Sarana produksi kurang, manajemen pemeliharaan belum
memadahi, modal terbatas, risiko pemasaran, serta pengolahan limbah yang buruk
memberi permasalahan pada pemukiman warga sekitar menimbulkan protes akibat
bau yang ditimbulkan dari peternakan ayam (Yunus, 2009).
4
telah dikirim ke cloud kemudian dapat dilihat pada perangkat pengguna. Sensor
suhu dan kelembaban serta sensor berat dihubungkan dengan aktuator (gambar
pada lampiran 7). Pada sensor suhu dan kelembaban jika suhu melebihi suhu yang
ditetapkan maka pendingin akan hidup sebaliknya jika suhu pada kandang kurang
dari suhu yang ditetapkan. Pada sensor berat jika berat pakan telah berkurang maka
penutup saluran akan terbuka dan mengisi tempat pakan (Saputra, 2017).
Kandang ayam petelur menggunakan automatic feeding system dengan
memanfaatkan IOT yang dikontrol dari ruang pengontrolan menggunakan
komputer. Pengambilan telur pada kandang ayam juga menggunakan automatic
system IOT. Kandang ayam petelur memiliki flexible floor angled yang
memudahkan telur menggelinding dan tertampung ke sistem (gambar pada
lampiran 8). Pada kolam lele juga menggunakan automatic feeding. IOT tersebut
dapat mengirimkan data kedalam smartphone berupa notifikasi sms gateway untuk
memberi peringatan pemberian makanan pada ikan lele. Pemberian notifikasi
tersebut didasarkan pada data sensor yang dihubungkan ke alat mikrokontroler
berupa data percikan air di kolam yang mengaktifkan sensor suara dan sensor pH
(Sularsa, 2017).
2.3.4 Renewable Energy Sources
Wind turbine
Solar cell
Gambar 4. Renewable Energy Sources GREAT ACT
Energy sources GREAT ACT menggunakan solar cell berjenis Poly-
Crystalline sebanyak 10 buah. Jenis tersebut digunakan karena memiliki tingkat
output yang lebih baik pada sudut cahaya yang rendah, dengan input sebesar 1.000
Watt/m2 menghasilkan output 434 watt. Sehingga total output sebesar 243,040 KW
dengan efisisensi sebesar 15,2%. GREAT ACT juga menggunakan wind turbine
yang terdiri dari 2 jenis yaitu turbin angin sumbu vertikal (TASV) dan turbin angin
sumbu horizontal (TASH). Efisiensi maksimum yang bisa dicapai setiap desain
turbin angin adalah sebesar 59%. Pemasangan wind turbine sebanyak 20 buah
dipasang pada energy sources building GREAT ACT dapat menghasilkan listrik
sebesar 3.840 watt. Penggunaan energi-energi terbarukan dan berkelanjutan
tersebut bertujuan untuk meminimalkan limbah serta efisiensi pengeluaran biaya
(Sitorus, 2015).
8
BAB 3 KESIMPULAN
GREAT ACT merupakan gagasan yang berupa inovasi bangunan ternak di
atas laut yang terintegrasi dengan perikanan serta pertanian dalam upaya mengatasi
lahan pertanian dan peternakan yang semakin menyempit terutama di Jakarta.
GREAT ACT juga merupakan gagasan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pada daging dan telur ayam.
Pondasi bangunan yaitu berupa floating foundation untuk menahan beban dan
gelombang. Memiliki konsep futuristic dengan memanfaatkan energi-energi
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachim. 2015. Kaji Teoritik Konsumsi LPG sebagai Sumber Panas pada
Peternakan Ayam Broiler Tipe Kandang Tertutup (Closed House).
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV
Haryanti. 2011. Belanda Rilis Peternakan Apung Pertama di Dunia.
www.kompas.com, (diakses tanggal 12 Oktober 2018)
Ismillaily, N.,dkk. 2016. Desalinasi Berbasis Tenaga Surya di Kecamatan Bayan
Lombok Utara. Jurnal Pijar MIPA 11(02): 131-134
Mulyantini. 2011. Produksi Ternak Unggas.Bogor: IPB Press
Pudjiastuti, S. 2016. Reklamasi Pulau C dan D Harus Dipisah dengan Kanal.
www.kompas.com, (diakses tanggal 12 Oktober 2018)
Rahmatulloh. 2017. Dinamika Kependudukan di Ibukota Jakarta (Deskripsi
Perkembangan Kuantitas, Kualitas Dan Kesejahteraan Penduduk Di DKI
Jakarta). Genta Mulia 8(2): 54-67
Saputra, T.R.M., dkk. 2017. Penerapan Wireless Sensor Network Berbasis Internet
of Things pada Kandang Ayam untuk Memantau dan Mengendalikan
Operasional Peternakan Ayam. Conference Paper SNETE
Sitanggang, M. dan Effendi M. 2015. Lele Organik Hemat Pakan. Jakarta. PT Agro
Media Pustaka
Sitorus, Boris De Palma. 2015. Analisa Teknis Ekonomis Penggunaan Wind
Turbine dan Solar Cell pada Kapal Perikanan. Jurnal Teknik Perkapalan 3(1)
Sularsa, A. 2017. Pembangunan Sistem Monitoring Penjadwalan Pemberian Makan
Ikan Lele Berbasis SMS Gateway. e-Proceeding of Applied Science 3(3)
Widarjo, W., dkk. 2015. Pemanfaatan Limbah Bangkai Ayam Broiler untuk
Pembuatan Pakan Lele. Jurnal Ekonomi dan Bisnis 10(19): 27-34
Yunus, R. 2009. Analisis Efisiensi Produksi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging
Pola Kemitraan dan Mandiri di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Tesis.
Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Semarang
11
LAMPIRAN
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN KARANG SMPN 1 SMAN 2
BESUKI 4 MALANG MALANG
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
12
salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM Gagasan Tertulis “GREAT
ACT (Integrated Sea Livestock, Fisheries, and Agriculture): Konsep
Peternakan Perikanan, dan Pertanian Futuristic dengan Desain Sea Floating
Foundation Berbasis Sustainable Agriculture and Renewable Energy”
2. Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Novy Aprillia Eka Sari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Industri Pertanian
4 NIM 185100301111019
5 Tempat dan Tanggal Lahir Gresik, 19 April 2000
6 E-mail novyaprilliaekasari40@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085230710440
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 3 SMPN 4 SMAN 1
SIDOKUMPUL GRESIK MANYAR
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
2006-2012 2012-2015 2015-2018
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM Gagasan Tertulis “GREAT
ACT (Integrated Sea Livestock, Fisheries, and Agriculture): Konsep
14
2. Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Abdul Ikhsan Al Fattahu Arrazaqu
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknologi Industri Pertanian
4 NIM 185100300111062
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 16 Agustus 1998
6 E-mail Ikhsanarrazaq1608@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087886162981
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN
SMPN 2 SMA PANJURA
KESATRIAN 1
MALANG MALANG
MALANG
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus 2006-2012 2012-2015 2015-2018
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM Gagasan Tertulis “GREAT
ACT (Integrated Sea Livestock, Fisheries, and Agriculture): Konsep
16
3. DosenPembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Yusuf Hendrawan STP, M.App.Life.Sc, Ph.D
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Keteknikan Pertanian
4 NIP 198105162003121002
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tulungagung, 16 Mei 1981
6 E-mail yusuf_h@ub.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 08214235866
B. Riwayat Pendidikan
S-1 (Sarjana) S-2 (Master) S-3 (Doktor)
Nama Institusi Institut Pertanian Osaka Prefecture Osaka Prefecture
Bogor University University
Jurusan Teknologi Applied Life Applied Life
Pertanian Sciences Sciences
Tahun Masuk –
1999-2003 2007-2009 2009-2012
Lulus
Menulis bab 1,
bab 2, bab 3,
Siska Dwi Nur Teknologi Teknologi daftar pustaka,
1. Pratiwi / Industri Industri dan mencari
185100300111006 Pertanian Pertanian dasar teori dari
beberapa
20 jam literatur.
Menulis
halaman judul,
halaman
pengesahan,
Novy Aprillia Eka Teknologi Teknologi
lampiran-
2. Sari / Industri Industri
lampiran, bab 2,
185100301111019 Pertanian Pertanian
dan mencari
dasar teori dari
beberapa
literatur.
20 jam
Merancang
desain gagasan
Abdul Ikhsan Al Teknologi Teknologi
dan mencari
3. Fattahu Arrazaqu / Industri Industri
dasar teori dari
185100300111062 Pertanian Pertanian
beberapa
20 jam literatur.
23
23
(Saputra, 2017)
27