Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur Allhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunianya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan Penyusunan Analisa Potensi Wilayah Tingkat Kecamatan
Kedewan Tahun 2020.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih sedalam-


dalamnya, kepada rekan-rekan yang telah membantu sehingga kami dapat
menyelesaikan Penyusunan Analisa Potensi Wilayah Tingkat Kecamatan
Kedewan Tahun 2020. Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami
mengharap saran dan kritik serta masukan agar dalam menjalankan tugas
sebagai Penyuluh dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.

Demikian laporan ini disusun sebagai tanda pertanggungjawaban kami


dalam melaksanakan tugas.

Bojonegoro, April 2020


Penulis

MUJIYONO, S.P.

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………….... 1
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud ........................................................................... 1
2. Tujuan ............................................................................ 2
BAB II DATA POTENSI WILAYAH KECAMATAN KEDEWAN
A. Kondisi Biofisik .................................................................... 3
1. Letak geografi ................................................................ 3
2. Topografi ........................................................................ 3
3. Iklim ................................................................................ 3
4. Penggunaan lahan ......................................................... 3
5. Lahan kritis ..................................................................... 4
6. Infrastuktur ..................................................................... 7
B. Kondisi Sosial Ekonomi ....................................................... 7
1. Kependudukan ............................................................... 7
2. Produksi pertanian ......................................................... 8
3. Tingkat pendapatan ....................................................... 8
4. Kelembagaan ................................................................. 8

BAB III ANALISA POTENSI WILAYAH KECAMATAN KEDEWAN


Penggunaan Lahan .................................................................. 10
A. Sawah .................................................................................. 10
B. Lahan Kering ....................................................................... 11
C. Hutan Rakyat ....................................................................... 12
D. Lahan Kritis .......................................................................... 13
E. Hutan Negara ....................................................................... 13
F. Jalan ..................................................................................... 14
G. Sungai ................................................................................. 15
H. Embung ............................................................................... 15
I. Sumber Mata Air .................................................................. 16

BAB IV REKOMENDASI KEGIATAN KEHUTANAN DI KECAMATAN


KEDEWAN
iii
A. Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan ............................... 17
1. Kegiatan Vegetatif .......................................................... 17
2. Kegiatan Sipil Teknis ...................................................... 18
B. Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan (AUK)................ 19
C. Pembinaan Kelompok dan Generasi Muda .......................... 20
D. Pengembangan Wisata Alam ............................................... 20

BAB V PENUTUP ……………………………....................................... 22

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan penyuluhan kehutanan yang semula dipahami sebagai proses alih


informasi dan teknologi serta merubah sikap dan perilaku masyarakat,
pemahamannya berubah menjadi “ Penyuluhan Kehutanan Merupakan Proses
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pembangunan Kehutanan“. Berkaitan
dengan itu maka sumber daya penyuluh sangatlah diperlukan seiring dengan
perkembangan jaman.
Dalam melaksanakan tugas dalam pembangunan kehutanan tentunya
suatu Rencana Kerja Penyuluhan Kehutanan (RKPK) Tahunan mengacu pada
sumber daya daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang ada pada
wilayah binaan Penyuluh Kehutanan. RKPK berisi tentang keadaan wilayah,
SDM,SDA, potensi yang ada dan potensi yang akan dikembangkan.
Dalam mencapai tujuan penyuluhan kehutanan yang sudah direncanakan
dalam RKPK Tahunan dituangkan dalam Programa Penyuluhan Kehutanan. Isi
Programa Penyuluhan Kehutanan rencana yang ingin dicapai, mengevaluasi
kegiatan tahun sebelumnya, mendapatkan informasi pelaku utama dan pelaku
usaha, penentuan materi dan metode penyuluhan kehutanan.
Analisa data potensi tingkat kecamatan merupakan data yang dihimpun dari
tingkat tapak untuk mendapatkan informasi keadaan wilayah, kependudukan,
sosial ekonomi, penggunaan lahan dan potensi yang ada serta potensi yang
akan dikembangkan.

B. Maksud dan Tujuan


- Maksud : Pembuatan Analisa Potensi Wilayah Tingkat Kecamatan yaitu
untuk memberikan arahan dalam kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan kehutanan dalam waktu lima tahun
kedepan.
1
Serta mengetahui potensi yang ada dan pengembangan
selajutnya yang berguna untuk kemakmuran petani hutan dan
masyarakat pada umumnya.
- Tujuan : Lahan di wilayah Kecamatan Kedewan pada umumnya adalah
tanah kering dan tadah hujan. Dalam kegiatan penggalian data
potensi ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang
perubahan pengoptimalisai penggunan lahan dari lahan yang
kurang produktif menjadi lahan produktif dengan konsep
Pembangunan Kehutanan. Memberi arahan kegiatan vegetatif
tanaman dan kegiatan sipilteknis di wilayah Kecamatan
Kedewan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.

2
BAB II
DATA POTENSI WILAYAH KECAMATAN

A. Kondisi Biofisik

1. Letak Geografi

Wilayah Kecamatan Kedewan terletak pada posisi 112025’ s/d 112009’


Bujur Timur dan 6059’ s/d 7037’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 56,51 km2,
jarak ke ibu kota kabupaten 72 km dan batas wilayahnya adalah ;
- sebelah utara Kabupaten Tuban
- sebelah selatan Kecamatan Kasiman
- sebelah barat Kabupaten Blora
- sebelah timur Kecamatan Malo
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro

2. Topografi

Ketinggian tempat wilayah Kecamatan Kedewan 144 meter dari


permukaan air laut dengan keadaan suhu rata-rata 300C.
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro

3. Iklim
Menurut Smith and Ferguson, jenis iklim kering type D. Dengan bulan
hujan sebanyak empat (4) bulan Desember, Januari, Pebruari, Maret. Jumlah
curah hujan rata-rata/tahun 2.103 mm 3/tahun (tahun 2018). Rata-rata jumlah hari
hujan 112,5 hari hujan/tahun.

4. Penggunaan Lahan

a. Sawah irigasi : 1.213 ha


Penggunaan tanaman pangan padi, satu tahun tanam 2 kali.
b. Sawah non irigasi : 501,00 ha
Penggunaan tanaman pangan padi tadah hujan satu tahun tanam 1
kali jagung 1 kali.
c. Tanah ladang/tegal : 794,00 ha
Ladang/tegal ditanami jagung, ubi kayu, tembakau.

3
d. Lahan kering : 4.851 ha
Lahan kering dimanfaatkan untuk tanaman buah dan sayuran.
e. Pemakaman : 12 ha.
f. Hutan Rakyat : 135,00 ha
- Jenis tanaman hutan rakyat jati dengan umur tanaman rata-rata
diatas 10 tahun.
- Tanaman dibawah tegakan hutan rakyat pada umumnya rumput
gajah, garut.
- Tumpangsari tanaman hutan rakyat dengan tanaman pisang,
tanaman buah (mangga).
- Bangunan sipil teknis yang ada berupa terjunan sederhana dan SPA.
g. Lain – lain : 193,00 ha
Lahan lain-lain terdiri dari perumahan, perkantoran, tempat ibadah dan
tempat umum.
h. Tanah kas desa : 66,120 ha
Tanah kas digunakan untuk perkantoran, pasar, dan pertanian.
i. Hutan negara yang dikelola LMDH : 4.267,00 ha
Luas
No Desa LMDH Wengkon RPH BKPH KPH
(ha)
1 Beji Wana Bhakti 1.250,00 Beji Kedewan Cepu
2 Hargomulyo Jati Mulyo 838,47 Dangngilo Kedewan Cepu
3 Kedewan Wana 373,10 Kedewan Kedewan Cepu
Lestari
4 Kawengan Jati Mulyo 1.805,43 Kedewan Kedewan Cepu

5. Lahan kritis
a. Kritis : 3,57 ha
No Desa Luas lahan kritis (ha) Keterangan
1 Wonocolo 3,57

4
b. Agak kritis : 192,67 ha
Luas lahan agak kritis
No Desa Keterangan
(ha)
1 Beji 71,72
2 Hargomulyo 4,80
3 Kawengan 10,60
4 Kedewan 0,19
5 Wonocolo 105,32

c. Sangat kritis : 0,84 ha


Luas lahan sangat
No Desa Keterangan
kritis (ha)
1 Kawengan 0,84

d. Potensial kritis : 49,76 ha

Luas potensial
No Desa Keterangan
kritis (ha)
1 Beji 16,24
2 Kawengan 0,09
3 Kedewan 0,96
4 Wonocolo 32,48

Penanganan lahan kritis yang telah dilakukan :

Luas
No Desa lahan Kegiatan
kritis (ha)
1 Wonocolo 1,50 Penyempurnaan teras 1,00 ha
2 Kedewan 0,19 Pembuatan terjunan sederhana 10 unit
3 Hargomulyo 2,75 Penanaman rumput penguat teras 2.000 stek
4 Kawengan 1,75 Penanaman rumput penguat teras 1.500 stek

Peta lahan kritis Kecamatan Kedewan


6

6. Infrastuktur
1. Jalan :
Panjang Tanaman kanan kiri
Jenis Jalan Keterangan
jalan (km) jalan
Penambahan jumlah
mahoni, sono keling,
Jalan kabupaten 37,50 tanaman sebanyak
tanjung, trembesi
10.000 batang
Penambahan jumlah
mahoni, mindi, kemiri
Jalan desa 25,00 tanaman sebanyak
sunan
10.000 batang

2. Sungai :
Panjang sungai di Kecamatan Kedewan 19 km dengan data sebagai
berikut :

Panjang
Nama
No Desa sungai DAS Sub DAS Vegetasi
Sungai
(km)
1 Beji Beji 10 Dewan Beji Bambu

2 Wonocolo Nocolo 9 Nocolo Wonocolo Bambu

3. Embung Air :
Luas
No Desa (ha) Keadaan embung Keterangan

1 Hargomulyo 1,00 Saat musim kemarau airnya mengairi sawah


habis seluas 5 ha
2 Wonocolo 1,00 Saat musim kemarau airnya mengairi sawah
habis seluas 5 ha

4. Sumber mata air :


No Desa Keadaan SMA Keterangan
1 Beji Saat musim kemarau airnya tidak dipergunakan untuk
habis air bersih
2 Hargomulyo Saat musim kemarau airnya habis dipergunakan untuk
air bersih
3 Kawengan Saat musim kemarau airnya habis dipergunakan untuk
air bersih

B. Kondisi Sosial Ekonomi

1. Kependudukan
Jumlah rumah tangga 3.316 rumah tangga, jumlah penduduk di

7
Kecamatan Kedewan sebanyak 12.554 jiwa yang terdiri dari
perempuan 6.331 jiwa dan laki-laki 6.223 jiwa. Kepadatan penduduk
sebanyak 222 jiwa per kilometer persegi.
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

2. Produksi pertanian :
a. Padi : 10,70 ton/ha/tahun)
b. Jagung : 28.454,89 ton/ha/tahun
3. Tingkat pendapatan sektor pertanian :
a. Upah harian Rp. 80.000,- s/d Rp.100.000,-
b. Pendapatan perkapita perbulan Rp. 110.000,-
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro (diolah)

4. Kelembagaan
a. Kelompok Tani
1. Tanaman Pangan : 5 kelompok
2. Kehutanan (KTH) : 5 kelompok
No Desa KTH Kegiatan Keterangan
1 Hargomulyo Karya Sejahtera Hutan Rakyat
2 Kawengan Mekar Makmur Hutan Rakyat
3 Darma Tani Wonocolo Hutan Rakyat
4 Jaya Makmur Beji Hutan Rakyat
5 Kedewan Ngudi Makmur Hutan Rakyat

3. Perkebunan : 2 kelompok
4. Peternakan : 4 kelompok
5. LMDH : 4 kelompok
No Desa LMDH RPH BKPH KPH
1 Beji Wana Bhakti Beji Kedewan Cepu
2 Hargomulyo Jati Mulyo Dangngilo Kedewan Cepu
3 Kedewan Wana Lestari Kedewan Kedewan Cepu
4 Kawengan Jati Mulyo Kedewan Kedewan Cepu

b. Gapoktan : 1 kelompok

8
c. Kelompok produktif :
No Jenis Kerajinan Desa Bahan Baku

1 Kerajinan limbah kayu Beji Limbah kayu jati

d. KUD : 1 unit
e. KPR : 1 unit
f. Perbankan : 1 unit

9
BAB III
ANALISA POTENSI WILAYAH
KECAMATAN KEDEWAN

Penggunaan Lahan
Analisa data penggunaan lahan ini disusun sebagai dasar penyusunan
Programa Penyuluhan Kehutanan tiap tahun, analisis ini berdasarkan analisa
data penggunaan lahan.

A. Sawah

Sawah diwilayah Kecamatan Kedewan seluas 1.213 ha, lahan ini


dipergunakan untuk tanaman pangan padi, palawija jagung dan tembakau. Pada
pematang sawah masih belum di optimalkan untuk tanaman lain jenis seperti
tanaman : pakan ternak (rumput gajah atau rumput odot), kacang panjang,
kecipir, mentimun atau tanaman bunga matahari. Tanaman tadi berfungsi untuk
mengoptimalkan penggunaan lahan serta menambah pendapatan petani dan
sebagai hijauan pakan ternak. Permasalahan yang timbul dikarenakan petani
belum ada kemauan untuk mengoptimalkan pematang sawah sebagai
penambah pendapatan.
Pemecahan masalah yaitu dengan melalukan percontohan Demo Plot
penanaman pakan ternak (rumput gajah atau rumput odot), kacang panjang,
kecipir, mentimun atau tanaman bunga matahari di lahan petani. Sehingga
diharapkan petani mau melaksanakan di lahan yang lain dan dapat meraakan
hasilnya. Selain untuk menambah pendapatan petani fungsi lain yaitu sebagai
penguat teras dan pencegah longsor.
Produksi hasil pertanian dapat ditingkatkan dengan cara :
a. Pola tanam dari padi-palawija di rubah menjadi padi-padi-palawija.
b. Perluasan lahan sawah, dari tanah kering menjadi lahan basah/sawah.
c. Pengembangan pupuk organik untuk mencukupi kebutuhan pupuk
bersubsidi.

10
d. Pengolahan hasil pertanian utamanya jagung tidak dijual dalam bentuk
gelondongan, tetapi petani dapat melakukan pengeringan.
e. Tidak perlu melakukan ekstensifikasi lahan didalam kawasan hutan untuk
budidaya tanaman pangan.
Bangunan sipil teknis yang berada dalam lahan sawah adalah
terassering, penguat teras, saluran pembuangan air, dan terjunan air.
Kelembagaan kelompok perlu ditinkatkan dalam hal kelola kawasan,
kelola lembaga dan kelola usaha.

B. Lahan Kering

Luas lahan kering yang berada di Kecamatan Kedewan 4.851 ha, lahan
tersebut masih dominan untuk ditanami jenis tanaman ubi kayu yang mempunyai
nilai ekonomis relatif kecil. Lahan kering dapat difungsikan secara optimal
dengan merubah fungsi lahan pertanian yang produktif.
Permasalahan yang ada pada penggunaan lahan kering, petani belum
memanfaatkan lahan tersebut untuk berbagai macam komoditas budidaya
dengan kesulitan : ketersediaan air untuk pertanian sedikit (lahan tadah hujan),
jenis tanaman yang akan diusahakan dan kesuburan tanah minimal.
Usulan untuk meningkatkan produktifitas hasil dilahan kering dapat
dilakukan dengan :
a. Pembuatan embung-embung air.
b. Pembuatan Rorak atau saluran buntu yang berfungsi untuk menyimpan air
sementara dari air hujan.
c. Pemanfaatan waduk yang ada dalam budidaya pertanian.
d. Penanaman jenis tanaman perdu atau bunga-bungaan yang dapat digunakan
sebagai pakan lebah.
e. Penanaman hijauan pakan ternak (rumput gajah, rumput odot, indogofera).
Bangunan yang ada di lahan kering dan tegal diantaranya saluran
pembuangan air, rorak dan terassering. Kelompok Tani Hutan berperan penting
dalam peningkatan produktifitas dilahan kering melalui kegiatan usaha
konservasi baik vegetatif dan sipil teknis.
11
C. Hutan rakyat
Luas hutan rakyat 135 ha sebagai aset petani dalam jangka panjang di
Kecamatan Kedewan mempunyai peran yang sangat terbuka untuk
dikembangkan. Dalam pengembangan hutan rakyat diperlukan peran Kelompok
Tani Hutan (KTH) dalam perluasan hutan rakyat.
Kesulitan dalam pengembangan hutan rakyat adalah kurang adanya
pemeliharan tanaman (penjarangan, rempesan), waktu panen /tebang lama,
harga kayu dari hutan rakyat relatif murah, produksi kecil, lahan bawah tegakan
tidak dimanfaatkan.
Produktifitas hutan rakyat dapat dioptimalkan dengan cara :
a. Melakukan penanaman jenis kayu yang mempunyai daur panen pendek
seperti sengon, jabon atau balsa.
b. Pemanfaatan dibawah tegakan hutan rakyat dengan tanaman rumput gajah,
rumput odot, empon-empon, garut.
c. Tumpangsari tanaman hutan rakyat dengan tanaman pisang, tanaman buah
(mangga).
d. Hasil hutan berupa kayu dilakukan dengan pengolahan berupa kayu olahan,
kayu setengah jadi dan meubel, sehingga nilai ekonomis hasil hutan rakyat
tinggi.
e. Pemanfaatan lahan hutan rakyat untuk kegiatan peternakan rakyat berupa
pelihara ayam, pemeliharaan lebah madu, perikanan dan sarana edukasi.
f. Pemeliharan hutan rakyat dengan cara :
- Penjarangan dengan mengatur jarak tanam, memotong tanaman yang tidak
dominan, pohon yang tumbuhnya kerdil, cacat, terhambat.
- Perempesan/prunning :
Memotong cabang atau ranting yang tidak produktif. Perempesan dilakukan
agar tanaman dapat tumbuh tegak keatas, kokoh dan cepat besar.
Kegiatan sipil teknis yang sudah ada dalam lahan hutan rakyat adalah
terjunan air, terassering, tanaman penguat teras dan rorak.

12
Kelola lembaga dapat dilakukan dengan adanya pertemuan rutin, arisan,
musyawarah, pelatihan-pelatihan dan magang.

D. Lahan Kritis
Lahan kritis sebagai salah satu sasaran utama pembangunan kehutanan
tidak boleh diabaikan begitu saja penanganannya. Luas lahan kritis 246,84 ha di
wilayah Kecamatan Kedewan. Dari luasan tersebut tentunya tidak mudah dalam
penanganan menjadi lahan produktif diperlukan peran aktif kelompok tani dan
anggotanya dalam pengelolaannya.
Kendala dalam penanganan lahan kritis dapat dirasakan dalam hal lahan
curam, tanah tandus, terjadi longsor.
Perbaikan produktifitas lahan ktitis dan lahan agak kritis diatas diharapkan
dapat berkurang dan menjadi lahan produktif dilakukan dengan cara :
a. Optimalisasi lahan, penggunaan lahan sesuai peruntukannya.
b. Penanaman tanaman jenis tanaman hutan yang di tumpangsari dengan
palawija, tanaman buah, tanaman bunga, sayur-sayuran.
Kegiatan sipil teknis belum dilakukan di lahan kritis dan lahan agak kritis,
upaya-upaya tersebut dapat ditempuh dengan cara pembuatan Dam Penahan
(DPn), Dam Pengendali (DPi), Small Gully Plug (SGP) atau terjunan air. Dan
Melakukan penanaman dengan tanaman vegetatif jenis rumput-rumputan
(vetifer).
Penanganan lahan kritis dapat dilakukan dengan cara keterlibatan
kelompok tani hutan dalam hal inventarisasi lahan kritis.

E. Hutan negara
Luas kawasan Perum Perhutani yang dikelola oleh LMDH 4.267,00 ha.
Dari luas tersebut peranan LMDH sangat berpengaruh terhadap pembangunan
kehutanan dalam kawasan.
Kendala dalam pengelolaan kawasan tersebut adalah belum adanya ijin
pengelolaan Perhutanan Sosial baik Ijin IPHPS maupun KULIN-KKK. Untuk itu

13
perlu dipicu agar ijin tersebut dapat terbit sehingga petani penggarap dapat
melaksanakan pengelolaan secara legal. Tanaman tepi masih didominasi
tanaman kayu yang kurang bernilai ekonomis tinggi. Kegiatan tumpangsari
jagung menjadi kendala dalam keberhasilan reboisasi.
Pemecahan masalah tersebut diatas dapat di lakukan dengan cara, selalu
memonitoring keberadaan ijin pengelolaan Perhutanan Sosial. Melakukan
penanaman tanaman tepi dengan jenis MPTS semisal tanaman nangka dan
pisang. Melakukan plotting area untuk tanaman jagung, sehingga tidak
mengganggu tanaman pokok kayu hutan. Pengelolaan penyulingan kayu putih
dapat dilakukan oleh LMDH secara mandiri dan hasil minyaknya dapat di
tampung oleh Perum Perhutani. Melakukan penanaman dibawah tegakan
dengan tanaman empon-empon, sereh wangi atau tanaman pakan ternak.
Pembagian bagi hasil dari pengelolaan hutan dalam kawasan jelas. Lahan di
LMDH bisa dikembangkan tanaman pokok kehutanan, palawija, peternakan,
perikanan dan wisata alam.
Kegiatan sipil teknis yang ada di dalam kawasan Hutan Negara
diantaranya terassering, pembuatan sabuk teras, penanaman tanaman penguat
teras dan rorak. Untuk kegiatan SPA masih sedikit dilakukan sehingga
pembuatan SPA dapat diperluas serta bangunan terjunan air untuk diadakan.

F. Jalan
Kegiatan penanaman kanan dan kiri jalan baik jalan kabupaten maupun
jalan poros desa perlu diperbanyak seiring dengan pengerasan jalan dengan cor,
sehingga banyak tanaman tepi jalan yang mati ataupun ditebang serta
pembakaran tanaman.
Kegiatan penanaman kanan kiri jalan dilakukan dengan langkah-langkah :
a. Kepastian panjang jalan.
b. Jenis tanaman yang mempunyai estetika tinggi seperti bunga-bungaan.
c. Jumlah tanaman yang diperlukan.
d. Menyadarkan kepada masyarakat untuk memelihara tanaman tersebut.

14
G. Sungai
Ekosistem sungai telah rusak dikarenakan kesadaran masyarakat dalam
memelihara sungai semakin berkurang. Ekosistem ini rusak dapat dilihat dari
keadaan sungai :
a. Sungai semakin lebar tetapi dangkal (banyak timbunan lumpur).
b. Sebagai tempat pembuangan sampah.
c. Habitat ikan berkurang.
d. Warna air menghitam dan keruh pada saat hujan.
e. Tanaman penguat bibir sungai berkurang.
Produktifitas dan kwalitas sungai dapat diperbaiki dengan cara :
a. Melakukan kegiatan RHL di hulu sungai baik vegetatif atau sipil teknis.
b. Papan larangan dan sangsi bagi pembuang sampah ke sungai.
c. Penanaman tanaman penguat bibir sungai seperti bambu dan penanaman
tanaman jenis rumpu odot atau vetifer di sepadan sungai.

H. Embung Air
Keberadaan embung air sebagai penampung air serta untuk pengairan di
lahan sawah sangat membantu dalam kegiatan pertanian dipedesaan. Dalam
kegiatan sub sektor kehutanan embung air berfungsi sebagai penghambat aliran
permukaan dan diharapkan dapat mengurangi erosi secara sipil teknis. Embung
air yang sekarang ada di wilayah Kecamatan Kedewan keadaanya kurang
berfungsi untuk menampung air, dikarenakan terjadi pendangkalan.
Pengembalian embung air sesuai fungsinya dapat dilakukan dengan
langkah-langkah :
a. Pembangunan sipil teknis di daerah hulu.
b. Melakukan penanaman jenis tanaman yang dapat menyimpan air seperti
trembesi, sukun, bambu di sekitar waduk dan embung.
c. Pengerukan lumpur dan sampah.
d. Pemanfaatan air sebagaimana mestinya.

15
I. Sumber Mata Air (SMA)
Sumber mata air mempunyai peranan penting bagi kehidupan, dimana
semua makhluk hidup pasti memerlukan air. Keberadaan sumber mata air harus
kita jaga keberadaannya dan ditingkatkan kwantitasnya serta jumlah debit air.
Keadaan sumber mata air yang sekarang ada kurang sesuai fungsinya
dikarenakan lahan pertanian semakin sempit, alih fungsi lahan pertanian ke
perumahan atau bangunan, kurangnya kegiatan penanaman kembali.
Pemecahan masalah untuk mengembalikan fungsi sumber mata air
diantaranya :
a. Melakukan penanaman disekitar SMA dengan jenis tanaman yang dapat
mengikat air dan mempunyai nilai ekonomis rendah seperti trembesi, sukun,
akasia.
b. Tidak melakukan penebangan di sekitar sumber mata air.
c. Melakukan edukasi kepada generasi muda dan anak sekolah akan pentingnya
SMA.

16
BAB IV
REKOMENDASI KEGIATAN SUB SEKTOR KEHUTANAN DI
KECAMATAN KEDEWAN

A. Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

1. Vegatatif :

- Tahun 2020
No Jenis RHL Luas/unit Lokasi
1 Pembibitan 15.000 batang Desa Kawengan
2 Penanaman rumput odot 5.000 stek Desa Wonocolo
3 Penghijauan lingkungan 200 batang Kecamatan Kedewan
4 Tanam dan pelihara 25 pohon 250 batang SMA, SMP

- Tahun 2021
No Jenis RHL Luas/unit Lokasi
1 Pembuatan hutan rakyat 20 ha Desa Beji
2 Pengkayaan hutan rakyat 10 ha Desa Kedewan
3 Pembibitan 10.000 batang Desa Kawengan
4 Penghijauan lingkungan 200 batang Kecamatan Kedewan
5 Penanaman kayu putih 10 ha Desa Hargomulyo
6 Tanam dan pelihara 25 pohon 200 batang Sekolah

- Tahun 2022
No Jenis RHL Luas/unit Lokasi
1 Pembibitan 10.000 batang Desa Beji
2 Penanaman sumber mata air 500 batang Desa Kawengan
3 Penanaman rumput odot 5.000 stek Desa Kedewan
4 Penghijauan lingkungan 200 batang Kecamatan Kedewan
5 Tanam dan pelihara 25 pohon 250 batang Sekolah

- Tahun 2023
No Jenis RHL Luas/unit Lokasi
1 Pembibitan 10.000 batang Desa Wonocolo
2 Penghijauan lingkungan 300 batang Kecamatan Kedewan
3 Tanam dan pelihara 25 pohon 250 batang Sekolah

17
- Tahun 2024
No Jenis RHL Luas/unit Lokasi
1 Pembuatan hutan rakyat 20 ha Desa Hargomulyo
2 Pengkayaan hutan rakyat 10 ha Desa Beji
3 Pembibitan 10.000 batang Desa Kawengan
4 Penanaman rumput odot 5.000 stek Desa Wonocolo
5 Penghijauan lingkungan 200 batang Kecamatan Kedewan
6 Tanam dan pelihara 25 pohon 250 batang Sekolah

2. Sipil teknis :

- Tahun 2020
No Jenis RHL Luas / Unit Lokasi
1 DPn 2 unit Desa Beji
2 Gully plug 2 unit Desa Wonocolo
3 Biopori 100 unit Desa Kedewan

- Tahun 2021
No Jenis RHL Luas/unit Lokasi
1 DPn 2 unit Desa Wonocolo
2 SRA 140 unit Desa Beji
3 Terassering 25 ha Desa Hargomulyo
4 Rorak 15 unit Desa Kawengan

- Tahun 2022
No Jenis RHL Luas/unit Lokasi
1 DPn 5 unit Desa Hargomulyo
2 Gully plug 20 unit Desa Beji
3 SRA 140 unit Desa Kawengan
4 Terassering 13 ha Desa Hargomulyo

- Tahun 2023
No Jenis RHL Luas / Unit Lokasi
1 DPn 2 unit Desa Wonocolo
2 Gully plug 2 unit Desa Beji
3 Biopori 150 unit Desa Kawengan
4 SRA 100 unit Desa Kedewan
5 Rorak 10 unit Desa Hargomulyo

18

- Tahun 2024
No Jenis RHL Luas/unit Lokasi
1 DPn 2 unit Desa Kedewan
2 Gully plug 2 unit Desa Beji
3 Biopori 200 unit Desa Hargomulyo
4 Rorak 50 unit Desa Kawengan
5 Terassering 10 ha Desa Kedewan

B. Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan (AUK)


- Tahun 2020

No Jenis kegiatan Satuan Lokasi

1 Budidaya jamur tiram 1.000 baglog Desa Wonocolo

2 Budidaya lebah Trigona 100 stup Desa Beji

- Tahun 2021

No Jenis kegiatan Satuan Lokasi

1 Budidaya jamur tiram 2.000 baglog Desa Kawengan

2 Budidaya lebah Trigona 100 stup Desa Kedewan

3 Pelatihan kerajinan limbah 2 kali Desa Beji


kayu

- Tahun 2022
No Jenis kegiatan Satuan Lokasi

1 Budidaya jamur tiram 2.000 baglog Desa Kedewan

2 Budidaya lebah Trigona 100 stup Desa Wonocolo

- Tahun 2023
No Jenis kegiatan Satuan Lokasi

1 Budidaya jamur tiram 2.000 baglog Desa Kawengan

2 Budidaya lebah Trigona 100 stup Desa Beji

19
- Tahun 2024
No Jenis kegiatan Satuan Lokasi

1 Budidaya jamur tiram 1.000 baglog Desa Kawengan

2 Budidaya lebah Trigona 100 stup Desa Hargomulyo

C. Pembinaan Kelompok dan Generasi Muda

Kelompok/
No generasi Jenis kegiatan Unit Tahun Keterangan
muda
1 Kelompok Demoplot area 1 unit (10.000 2022 swadaya
pembibitan btg)
2 Kelompok Demoplot terjunan air 10 unit 2021 swadaya
3 Kelompok Temu karya kelompok 2 kali 2021 swadaya
4 Kelompok Widyakarya kelompok 1 kali 2022 swadaya
5 Kelompok Konsultasi kelompok 48 kali 2020-2021
6 Klompok Pembentukan KTH baru 5 KHT baru 2020-2024
7 Perorangan Anjangsana perorangan 30 kali 2020-2021
8 Generasi Sosialisasi perlindungan 2 2022 swadaya
muda SMA
9 Generasi Sosialisasi kader 1 2021 swadaya
muda konservasi alam
1 Sekolah Tanam dan pelihara 25 3 2020
0 pohon

D. Pengembangan Wisata Alam.


Wisata alam dapat tercipta dengan sendirinya apabila daerah tersebut telah
mampu menunjukan hasil nyata bagi pengunjung dapat menikmati wisata
alam tersebut.

Wisata alam yang dapat dikembangkan di wilayah Kecamatan Kedewan :


- Tahun 2020
No Nama Wisata Alam Jenis kegiatan Unit Keterangan
1 Kebun buah Beji 1. Publikasi 2 unit Petunjuk arah
2. Pembuatan toilet 2 unit
3. Area parkir 1 unit

20
- Tahun 2021
No Nama Wisata Alam Jenis kegiatan Unit Keterangan
1 Kebun buah Beji 1. Pembuatan tempat ibadah 1 unit
2. Pembuatan warung makan 3 unit
3. Tempat tiket masuk 1 unit

- Tahun 2022
No Nama Wisata Alam Jenis kegiatan Unit Keterangan
1 Kebun buah Beji 1. Pembuatan pagar 1 unit
2. Perbaikan jalan masuk 200 m
3. Pembuatan tempat pertemuan 1 unit

- Tahun 2023
No Nama Wisata Alam Jenis kegiatan Unit Keterangan
1 Kebun buah Beji 1. Pembuatan taman 0,5 ha
2. Perbaikan jalan masuk 100 m

- Tahun 2024
No Nama Wisata Alam Jenis kegiatan Unit Keterangan
1 Kebun buah Beji 1. Pembuatan kolam renang anak 1 unit
2. Pembuatan area oleh-oleh 2 unit

21
BAB V
PENUTUP

Dengan terselesaikannya penyusunan Analisa Data Potensi Tingkat


Kecamatan Kedewan Tahun 2020 ini kami berharap seluruh pihak dapat
memberikan masukan, dukungan dan berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan di Kecamatan Kedewan terutama pembangunan sektor
kehutanan. Semoga Allah SWT meridhoi semua upaya kita dalam meningkatkan
kualitas lingkungan dan hutan dalam rangka meningkatkan kesjahteraan
masyarakat.

22

Anda mungkin juga menyukai