Disusun oleh:
Abdurrohim
2020009025
Agroteknologi
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KERJA LAPANGAN
Disusun oleh:
Nama : Adurrohim
NIM : 2020009025
Program Studi : Agroteknologi
Yogyakarta, ……………2023
Mengetahui,
NIDN : 00140759002
i
KATA PENGANTAR
1. Bapak Dr. Ir. Yacobus Sunaryo, M.Sc Selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
2. Evi Setyawati, SP ., M.Si Selaku pembimbing Kerja Lapangan yang telah
memberikan bimbingan dan masukan.
3. Ibu Winaryati S.Si Selaku Pembimbing Lapangan KTD GEMAH RIPAH
yang telah memberikan bimbingan dan masukan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat
kekuranga. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan oleh penulis. Semoga laporan ini bermanfaat untuk semua pihak.
Amin.
Abdurrohim
NIM: 2020009025
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan Kerja Lapangan................................................................................3
C. Manfaat Kerja Lapangan.............................................................................4
BAB II KLASIFIKASI TEMPAT KL
A. Nama dan Tempat KL..................................................................................9
B. Cakupan Kegiatan Tempat KL....................................................................9
C. Struktur Organisasi Lembaga Tempat KL...................................................3
D. Sejarah Perkembangan Organisasi/Lembaga Tempat KL...........................3
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Tomat.........................................................................................4
B. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat..................................................................4
C. Morfologi Tanaman Tomat..........................................................................5-6
BAB IV PELAKSANAAN KERJA LAPANGAN
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan..................................................................7
B. Bentuk dan Cara Pelaksanaan......................................................................7
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Bahan Tanam...............................................................................8
B. Penanaman Benih Tomat.............................................................................9
C. Perawatan Tanaman Tomat..........................................................................10
D. Penyulaman Tanaman Tomat.......................................................................10
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
iii
LAMPIRAN....................................................................................................14-15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja Lapangan adalah salah satu syarat dalam pelaksanaan kegiatan belajar di Fakultas Pertanian
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Kerja lapangan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
mahasiswa mengenai masalah-masalah pertanian dilapangan, serta memberikan gambaran penerapan
ilmu yang diperoleh selama ini saat studi. Pelaksanaan kerja lapangan dilakukan mengikuti prosedur
akademik yang berlaku di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Mahasiswa yang mengambil mata
kuliah Kerja Lapangan yang telah menempuh sekurang-kurangnya 100 SKS dan mencari lokasi
pelaksanaan kerja lapangan yang relevan dengan program studi Agroteknologi. Tempat pelaksanaan
Kerja Lapangan di Kebun Sayur Organik KTD Gemah RipahBausaran Yogyakarta. Pembibitan
benih tomat ini dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Februari 2022. Kerja lapangan dilakukan
dengan pembibitan tanaman benih tomat (Solanum lycopersicon) Pada polybag. Pembibitan ini
dilakukan untuk tahap awal sebelum budidaya tanaman dilakukan. Perbanyakan tanaman tomat dapat
dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan generatif dengan menggunakan biji, dapat
dilakukan melalui tahap pembibitan biji menjadi bibit siap tanam.
Tomat (Solanum licopersicum L.) merupakan tanaman sayur yang toleran terhadap ketinggian
tempat. Tanah yang gembur dan kaya unsur hara sangat disukai tomat untuk pertumbuhan yang
optimal. Tomat menyukai tanah yang tergolong asam dengan pH 5,0-6,0. Air merupakan kebutuhan
mutlak bagi tanaman tomat, namun kelebihan air tidak disukainya. Tomat memegang peranan
penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Dalam buah tomat banyak mengandung zat–zat yang
berguna bagi tubuh manusia antara lain vitamin C, vitamin A, dan mineral (Tugiyono,1995).
Tanaman tomat (Solanum licopersicum L.) juga merupakan salah satu komoditas pertanian
unggulan yang dianggap memiliki prospek yang baik. Hal ini terkait dengan semakin meningkatnya
permintaan akan buah tomat (Solanum licopersicum L.). Selain sebagai sayuran dan buah, tomat
juga sering dijadikan pelengkap bumbu masak. Minuman segar, sumber vitamin dan bahan pewarna
alami. Untuk mengimbangi tingginya permintaan tersebut budidaya tomat harus dikembangkan
(Purwati, 2008).
Untuk mendukung keberhasilan usaha budidaya tanaman tomat, maka diperlukan pemilihan
media tanam yang baik karena media tanam merupakan faktor yang berpengaruh pada keberadaan
air, suhu, bantuan mekanisme unsur hara. Pemanfaatan bahan organik seperti cocopeat dan arang
sekam padi sangat potensial digunakan sebagai media tanam alternatif. Salah satu kelebihan
5
penggunaan bahan organik sebagai media tanam adalah memiliki struktur yang dapat menjaga
keseimbangan aerasi. Bahan - bahan organik yang terutama bersifat limbah yang ketersediannya
melimpah murah dapat dimanfaatkan untuk alternatif media tanam yang sulit tergantikan. Bahan
organik mempunyai sifat remah sehingga udara, air, dan akar mudah masuk dalam fraksi tanah dan
dapat mengikat air. Media tanam sangat berkaitan dengan pertumbuhan akar atau sifat di perakaran
tanaman (Putri, 2008).
Menurut Komarayati dkk. (2003) dalam Supriyanto & Fidryaningsih (2010) penambahan arang
sekam pada media tanam akan menguntungkan karena dapat memperbaiki sifat tanah di antaranya
adalah mengefektifkan pemupukan karena selain memperbaiki sifat fisik tanah (porositas, aerasi),
arang sekam juga berfungsi sebagai pengikat hara (ketika kelebihan hara) yang dapat digunakan
tanaman ketika kekurangan hara, hara dilepas secara perlahan sesuai kebutuhan tanaman /slow
release. Arang sekam bersifat porous, ringan, tidak kotor, akan tetapi memiliki kemampuan
menyerap air yang rendah dan porositas yang baik. Sifat ini menguntungkan jika digunakan sebagai
media tanam karena mendukung perbaikan struktur tanah (Septiani,2012).
Cocopeat merupakan proses penghancuran sabut dihasilkan serat atau fiber, serta serbuk halus
(Irawan, dkk 2014). Salah satu media tanam tanpa tanah yang tersedia didaerah tropis adalah sabut
kelapa atau dapat disebut sebagai cocopeat. Cocopeat adalah hasil pertanian yang didapatkan dari
ekstraksi serat dari sabut kelapa.Cocopeat dianggap sebagai komponen media tanah yang baik
dengan pH, EC dan reaksi kimia lainnya. Cocopeat telah dikenal memiliki kapasitas menyerap air
yang tinggi sehingga menyebabkan pergerakan udara dalam air buruk, aerasi yang rendah dapat
mempengaruhi difusi oksigen ke akar (Awang dkk, 2009).
Cocopeat memiliki beberapa keunggulan sebagai media tanam. Salah satunya yang paling sering
dimanfaatkan adalah kemampuan mengingat air (water holding capacity). Cocopeat memiliki
kemampuan menyimpan air yang sangat besar, yaitu sebesar 69%. (Anonim, 2015). Kekurangan
cocopeat adalah banyak mengandung tanin. Zat tanin diketahui sebagai zat yang menghambat
pertumbuhan tanaman (Fahmi, 2015). Menurut Irawan dkk (2014) cocopeat memiliki kemampuan
menyerap air dan menggemburkan tanah.
1. Tujuan umum
6
b. Melatih mahasiswa agar dapat menyesuaikan diri pada dunia kerja nyata dengan menerapkan
ilmu yamg diperoleh dari kampus.
c. Untuk memenuhi satuan kredit semester yang harus ditempuh mahasiswa sebagai persyaratan
akademis program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa.
2. Tujuan Khusus
7
BAB II
TINJAUAN UMUM PROFIL LOKASI
Berdasarkan data potensi Kelurahan Bausasran dengan luas pemukima adalah 6210 m², jumlah
penduduk ± 2500 jiwa dan rata-rata mata pencarian adalah pegawai negeri, pegawai swasta,
wiraswasta, pedagamg dan lain-lain. Kepemilikan lahan pertanian di Kelurahan Bausasran antara
lain bervariasi. dari keluarga yang memiliki pekarangan kurang dari 2-10 m². Jumlah kepala keluarga
(KK) yang memiliki lahan yang lebih luas adalah 6000 m² sebanyak 600 keluarga. Keluarga yanng
memiliki lahan kurang dari 150 m² sebanyak 10 keluarga, yang memiliki lahan berkisar antara 50 m²
sebanyak 15 keluarga. Penanganan penjualan beras di kelurahan bausasran adalah dengan di jual ke
pengecer dan di jual langsung ke Kedai Amanah sebagai unit usaha pemasaran dari Lembaga
Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM). Sebagai gambaran bahwa Kelurahan Bausasran merupakan
salah satu lumbung pangan masyarakat di Kecamatan Danurajen Kota Yogyakarta yang mencukupi
kebutuhan konsumsi warganya, bahkan dapat memenuhi kebutuhan desa lain.
Adapun batas wilayah dari Kelurahan Bausasran secara Administratif adalah sebagai
berikut :
Jarak orbitasi dari Kelurahan Bausasran ke titik nol Kota Yogyakarta adalah sepanjang 1 Km dengan
jarak tempuh rata-rata menggunakan kendaraan bermotor selama 5 menit, sedangkan jarak orbitasi
dari Kelurahan Bausasran ke Kecamatan Darunajen adalah sepanjang 500 Km dengan jarak tempuh
selam 10 menit.
Kelompok Tani Dewasa (KTD) Gemah Ripah berdiri tanggal 04 Agustus 2009 dengan jumlah
anggota sebanyak 20 orang. Pada saat sekarang jumlah anggota sebanyak 20 orang masih aktif sesuai
dengan keahlian masing-masing (Holtikulturan/Tanaman Sayuran Dan Olahan Hasil Pertanian).
Adapun alasan Pendirian Kelompok Tani Dewasa (KTD) Gemah Ripah ini adalah karena adanya
8
Bapak dan Ibu di Wilayah Kelurahan Bausasran RW.09 yang memiliki hobi yang sama di bidang
pertanian sehingga kelak dapat menghasilkan sebuah usaha yang bisa menopang perekonomian
rumah tangga.
Seiring dengan bertambah nya usia KTD Gemah Ripah dan perkembangan maka KTD Gemah
Ripah telah mengembangkan program-program kegiatan baik yang lahir dari kelompok tani sendiri
maupun program yang berkerja sama dengan DISPERINDAGKOPTAN Kota Yogyakarta maupun
Dinas Pertanian DIY dan Bahan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan (BKPP) DIY di antaranya
Kegiatan Pengembangan Kampung Sayur Menjadi Pertanian Terpadu, Kegiatan Distribusi Pangan
Masyarakat.
1. Visi
“Terwujutnya masyarakat tani yang sejahtera melalui pemanfaatan sumber daya tanaman
pangan dan holtikultura yang berdaya saing,adil,demokratis dan berkelanjuran”
2. Misi
b. Meningkatkan pemberdaya kelompok tani menuju kelembagaan yang kuat dan mandiri.
D. Kegiatan
Kegiatan yang di laksanakan oleh Kelompok Tani Dewasa (KTD) Gemah Ripah adalah:
1. Pertemuan rutin setiap bulan tanggal 15 dengan mengundang penyuluh pertanian
lapangan (PPL) untuk mendapatkan bimbingan penyuluhan
2. Pengembangan kawasan kampung sayur dengan konsep pertanian terpadu di
Wilayah RT. 33 RW. 09 Dengan luasan total 500 M2 dengan rencana yang akan
dimanfaatkan seluas 13 M2 x 10 M2
3. Pengembangan pendistribusian pangan masyarakat (beras, gula)
10. Pelatihan olahan/ pembuatan bakso dan nugget ayam (Juli 2011)
11. Mengikuti kegiatan lomba sayang ibu (GSI) tingkat provinsi (16 November
2011)
14. Mengikuti program pelatihan perijinan (P-IRT) melalui dinas Peringadkoptan dan
Dinas kesehatan (19-21 Oktober 2011)
16. Sekolah Lapang (SL) Sayuran oleh Dinas Pertanian DIY (Maret 2014)
10
E. Susunan Kepengurusan dan Anggota KTD Gemah Ripah
KETUA
Winaryati, S.Si
SEKRETARIS BENDAHARA
Moh.Esperanza, A.Md Trini Widati, A.Md.
ANGGOTA ANGGOTA
ANGGOTA
Suhartuti Endah Drs. Prasetya sigit, S.E.
Trini Widati
Wahyuni Drs. Setyo Indarto Yovita
Parjinah Emilia
Siti Badriyah Samsuri Irianti
Tumuniah Karel
Estri Utami Sigit, S.E. Etik Indarwati
Suwastiyah
Marfduah Herman Erraa Yati
Disem Syahkira Yuliani
11
BAB III
PELAKSANAAN KERJA LAPANGAN
1
3 Rabu, 4 Oktober 2023 Ikut partisipasi dalam kegiatan budidaya bayam
brazil bersama tamu undangan dari luar
4 Kamis, 5 Oktober 2023 Penanaman benih kangkung dan bersih-bersih di
area kebun
5 Jum’at, 6 Oktober 2023 Membantu memasak dan pembuatan makanan
untuk Jum'at berkah.
6 Sabtu, 7 Oktober 2023 Perawatan bibit tomat dan kasih makan lele
No Hari/Tanggal Kegiatan
1 Senin, 9 Oktober 2023 Penanaman benih sawi dan penyiraman tanaman di
area kebun
2 Selasa, 10 Oktober 2023 Kerja bakti dan Perawatan tanaman dan
pemangkasan tanaman.
3 Rabu, 11 Oktober 2023 Penyiraman tanaman dan pemberian makan lele
No Hari/Tanggal Kegiatan
1 Senin, 16 Oktober 2023
2
3 Rabu, 18 Oktober 2023
No Hari/Tanggal Kegiatan
1 Senin, 23 Oktober 2023
BAB IV
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1.1 Media tanam Gambar 1.2 Media tanam yang siap
digunaka
4
Gambar 2.1 Proses pembuatan lubang Gambar 2.2 Proses penyemaian
Gambar 3.1 Proses penyiraman benih Gambar 3.2 Proses Pengecekan hama
5
D. Penyulaman Benih Tomat
Gambar 4.1 Benih tomat yang sudah tumbuh Gambar 4.2 Penyemaian benih
6
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan Kerja Lapangan yang telah dilakukan selama satu bulan
di kebun SARI TANI Kemusuk Lor, Argomulyo, Kec. Sedayu, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
mendapat wawasan dan pengalaman di lingkungan kerja nyata. Serta
menambah keterampilan dalam budidaya tanaman terong ungu dengan
menggunakan menggunakan bahan organik.
B. Saran
Setelah menjalani kegiatan Kerja Lapangan maka disarankan agar
mahasiswa lebih serius dalam menjalani kegiatan Kerja Lapangan sehingga
hasil yang didapatkan lebih maksimal. Selain itu kedisiplinan mahasiswa
dalam berbudidaya tanaman terong ungu dengan menggunakan bahan organik
dapat lebih ditingkatkan dengan bahan organik lainya seperti arang, cacahan
pakis, kompos, sabut kelapa, pupuk kandang, dan humus. Agar didapatkan
hasil yang maksimal. Dan memudahkan dalam pembuatan media saat pupuk
kompos habis.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
untukMemperbaiki Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus
cadamba (Roxb.) Miq) pada Media Subsoil.Jurnal SILVIKULTUR
TROPIKA Vol.01 No. 01 Desember 2010, Hal. 24 –28. ISSN:
2086-8227.
9
LAMPIRAN
Lampiran 2. Penilaina
Lampiran 3. logbook
10
11