MATA KULIAH
ANALISIS EKONOMI DAN PERENCANAAN PROYEK
PERTANIAN
Oleh:
Fatahullah 226040100011002
Dengan kata lain, evaluasi proyek merupakan penelaahan atau analisis tentang
apakah proyek investasi itu dapat berhasil atau tidak apabila dilaksanakan (Kuntjoro,
2002). Sementara Squire, L dan Herman, G. Van Der Tak (1975) menyebutkan bahwa
evaluasi proyek adalah studi untuk menaksir dan menganalisis manfaat-manfaat dan
2
biaya-biaya dari suatu proyek. Oleh karena itulah, evaluasi proyek ini sering disebut
dengan analisis manfaat dan biaya (Benefit Cost Analysis).
Gray, et. al. (1992) mengungkapkan bahwa tujuan dan manfaat analisis proyek
adalah sebagai berikut.
1) Mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu
proyek.
2) Menghindari pemborosan sumber daya.
3) Mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita dapat
memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan.
4) Memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan dan menentukan
prioritas investasi.
3
B. Siklus Proyek (project cycle)
Selain aspek, hal yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi proyek adalah
Siklus Proyek (Project Cycle). Siklus proyek ini merupakan tahaptahap atau urut-
urutan yang dilalui di dalam kegiatan suatu proyek yang meliputi berikut ini.
Identifikasi
Pelaksanaan
Penilaian
(Appraisal)
Sumber: Gittinger (1986)
Gambar 1.1.
Siklus Proyek
4
Secara umum setiap proyek harus dianalisis dari berbagai aspek. Maksud dari
analisis proyek adalah untuk memperbaiki pemilihan investasi. Pemilihan berbagai
macam proyek perlu diadakan karena sumber daya yang tersedia bagi pembangunan
terbatas. Kesalahan dalam memilik proyek dapat mengakibatkan pengorbanan dari
sumber daya yang langka, maka perlu diadakan perhitungan hasil dari berbagai
alternatif dengan jalan menghitung biaya dan kemanfaatan yang dapat diharapkan dari
masing – masing proyek (Kadariah, dkk, 1978).
Analisis finanasial menyangkut terutama perbandigan antara pengeluaran uang
dengan proyeksi pendapatan dari proyek apakah proyek itu akan terjamin dana yang
dibutuhkan, apakah proyek akan mampu membayar kembali dana tersebut dan apakah
proyek itu akan berkembang sedemikian rupa sehingga secara finansial dapat berdiri
sendiri. Analisis finansial proyek memperhatikan modal saham yang ditanam dalam
proyek disebut juga private return. Misalnya hasil yang diperoleh langsung oleh
pengusaha, perusahaan swasta, suatu bahan pemerintah, atau siapa saja yang
berkepentingan dalam pembangunan proyek (Kadariah, dkk, 1978).
Analisis kelayakan diperlukan sebagai bahan pengambil keputusan tentang sehat
tidaknya suatu investasi dengan menyiapkan studi kelayakan sebelum implementasi
pembangunan proyek. Keputusan untuk melakukan investasi yang menyangkut
sejumlah besar dana dengan harapan mendapatkan keuntungan bertahun – tahun
dalam jangka panjang, seringkali berdampak besar bagi kelangsungan usaha suatu
perusahaan (Soeharto, 1995).
Analisis finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan dalam hal pendanaan
dan aliran kas, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya bisnis yang dijalankan.
Menurut Husnan dan Suswarsono (2000), analisis finansial merupakan suatuanalisis
yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakan suatu
bisnis akan menguntungkan selama umur bisnis. Analisis finansial mengkaji
beberapa analisis kelayakan finansial yang digunakan yaitu, Net B/C, Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP), Laba Rugi dan
Analisis Sensitivitas.
���1
��� = ��1 + x ��2 − ��1
���1 + ���2
Dimana:
dF1 : Discount Factor awal
dF2 : Discount Factor kedua (sesudah dinaikkan atau diturunkan)
NPV1 : Net Present Value awal
NPV2 : Net Present Value sesudah dinaikkan atau diturunkan Discount Factornya
Dimana:
Tahun sebelum PP :Tahun sebelum Payback Period tecapai
PV Investasi :Jumlah Present Value Investasi
Benefit sebelum PP :Jumlah Present Value Benefit sebelum tahun Payback Period
tercapai.
PV Benefit th PP : Nilai Present Value Benefit pada tahun Payback Period
tercapai.
6
Analisis Sensitivitas
Analisis sensivitas adalah suatu analisa untuk dapat melihat pengaruh –
pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah – ubah (Gittinger, 1986).
Analisis sensitivitas berguna untuk mengkaji sejauh mana perubahan unsur – unsur
dalam aspek finansial berpengaruh terhadap keputusan yang dipilih. Di sini akan
terlihat sensitif tidaknya keputusan yang diambil terhadap perubahan unsur – unsur
tertentu. Bila nilai unsur tertentu berubah dengan variasi yang relatif besar tetapi
tidak berpengaruh terhadap keputusan, maka keputusan tersebut dikatakan tidak
sensitif terhadap unsur yang dimaksud. Sebaliknya, bila terjadi perubahan kecil saja
sudah mengakibatkan perubahan keputusan, maka keputusan tersebut dinilai sensitif
terhadap unsur yang dimaksud (Soeharto, 2002). Pada bidang pertanian, bisnis
sensitif berubah – ubah akibat empat masalah utama yaitu perubahan harga jual
produk, keterlambatan pelaksanaan usaha, kenaikan biaya dan perubahan volume
produksi.
Analisis sensitivitas dicari beberapa nilai pengganti pada komponen biaya san
manfaat yang terjadi, yang masih memenuhi kriteria minimum kelayakan investasi
atau masih mendapatkan keuntungan normal. Keuntungan normal terjadi apabila nilai
NPV sama dengan nol (NPV=0). NPV sama dengan nol akan membuat IRR sama
dengan tingkat suku bunga dan Net B/C sama dengan satu (cateris paribus). Artinya,
sampai tingkat berapa usaha yang akan dijalankan mentoleransi peningkatan harga
atau penurunan input dan penuruan harga atau jumlah output (Gittinger, 1986).
Parameter yang biasanya berubah dan perubahannya bisa mempengaruhi
keputusan – keputusan dalam studi ekonomi teknik adalah ongkos investasi, aliran
pajak, dan sebagainya (Pujawan, 2003). Analisis ini dilakukan dengan mengubah
nilai dari suatu parameter selanjutnya silihat bagaimana pengaruhya terhadap
pengambilan keputusan investasi.
7
METODE ANALISIS
8
HASIL ANALISIS
9
10
II. EKSTERNALITAS
A. Pengertian Eksterbalitas
Menurut (Pigou, 1992) Eksternalitas dalam ekonomi dapat dijelaskan sebagai
efek atau dampak yang tidak diinginkan yang muncul dari tindakan ekonomi
seseorang atau kelompok, yang mempengaruhi kesejahteraan orang lain di luar
tindakan tersebut.
Berikut adalah beberapa definisi eksternalitas dari para ahli:
1. Alfred Marshall: "Eksternalitas adalah dampak yang terjadi pada pihak ketiga
akibat dari tindakan individu atau kelompok, dampak ini dapat berupa keuntungan
atau kerugian."
2. Arthur Pigou: "Eksternalitas adalah efek dari tindakan pihak ketiga yang tidak
dipertimbangkan oleh pelaku yang melakukan tindakan."
3. Richard Musgrave: "Eksternalitas adalah efek yang terjadi pada pihak ketiga dan
tidak diperhitungkan oleh pasar."
C. Jenis-jenis Eksternalitas
Adapun jenis-jenis eksternalitas menurut (Stiglitz, J. E., & Walsh, C. E., 2006).
1. Eksternalitas Positif Eksternalitas positif terjadi ketika tindakan individu atau
kelompok memberikan manfaat atau dampak positif pada orang atau kelompok lain.
Contohnya, taman kota yang dihiasi dengan tanaman hijau yang indah dan
berwarna-warni bisa memberikan keindahan bagi orang-orang yang melihatnya.
Rumus analisis eksternalitas positif menurut (Pigou. A, C, 1992) adalah
sebagai berikut:
S=P+E
Dimana; S = Sosial; P = : Privat; E = Eksternalitas Positif
Rumus ini menghitung total manfaat sosial dari sebuah keputusan ekonomi
yang memperhitungkan manfaat privat atau langsung yang diterima oleh pelaku
ekonomi dan manfaat eksternal atau tidak langsung yang dirasakan oleh pihak
ketiga. Contohnya, ketika sebuah perusahaan membangun taman publik di dekat
lokasi produksi mereka, manfaat sosialnya akan mencakup manfaat langsung yang
diterima oleh perusahaan, seperti tempat rekreasi bagi karyawan mereka, dan
manfaat eksternal bagi warga sekitar, seperti tempat rekreasi gratis dan
meningkatnya nilai properti di sekitar taman.
12
CONTOH STUDI KASUS
4) Pencemaran air
Pencemaran air (biaya pembelian air untuuk kebutuhan sehari-hari)
NBPA= Jumlah rumah tangga terdampak x harga pembelian air bersih x
kebutuhan rata-rata air sebulan
13
5) Pencemaran air (biaya pembelian air irigasi)
NBPA= Luas lahan x harga air per hektar 3. Nilai ekonomi total (NET) dampak
industri pabrik gula PT. KTM Ngimbang
Menurut Yusuf et al. (2013) secara sistematis dapat ditulis sebagai:
NET = MR – NR
Keterangan:
NET = Nilai Ekonomi Total dalam Rupiah.
MR = Nilai Eksternalitas Positif dalam Rupiah.
NR = Nilai Eksternalitas Negatif dalam Rupiah.
HASIL PENELITIAN
14
15
III. POLICY ANALYSIS MATRIX (PAM)
A. Pengertian Policy Analysis Matrix (PAM)
Menurut Monke. A. & Pearson S. R., (1989) Policy Analysis Matrix (PAM)
adalah suatu kerangka analisis yang digunakan untuk mengukur kelayakan ekonomi
suatu kegiatan atau program di sektor pertanian. PAM dapat digunakan untuk
mengevaluasi kebijakan pemerintah terkait dengan sektor pertanian, seperti subsidi
pupuk, insentif pajak, atau kebijakan perdagangan.
Analisis PAM dilakukan dengan menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis
biaya dan analisis harga. Analisis biaya bertujuan untuk mengukur biaya langsung dan
tidak langsung yang terkait dengan produksi, sedangkan analisis harga bertujuan
untuk membandingkan harga pasar dengan harga produksi. Berdasarkan hasil analisis
biaya dan harga, dapat diperoleh informasi tentang kelayakan ekonomi dari kegiatan
atau program yang dianalisis.
B. Analisis PAM
Analisis PAM dilakukan dengan menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis
biaya dan analisis harga. Berikut ini adalah penjelasan tentang kedua jenis analisis
tersebut: berikut analisis PAM menurut Desina, A. A., & Coulibaly, O. N. (1998)
1. Analisis Biaya Analisis biaya bertujuan untuk mengukur biaya langsung dan tidak
langsung yang terkait dengan produksi. Biaya langsung mencakup biaya-biaya
seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya transportasi, dan biaya
operasional lainnya. Biaya tidak langsung mencakup biaya-biaya seperti biaya
modal, biaya depresiasi, dan biaya imbalan modal sendiri.
Rumus Analisis Biaya:
Total Biaya Produksi = Biaya Langsung + Biaya Tidak Langsung
16
CONTOH STUDI KASUS
ABSTRAK
METODE ANALISIS
17
PEMBAHASAN
Tabel 5. Analisis PAM usaha tani kopi di Desa Tleter, Kecamatan Kaloran,
Kabupaten Temanggung dianalisis Pada Tahun 2018
18
DAFTAR PUSTAKA
Monke E. A. & Pearson S. R. (1989). The policy analysis matrix for agricultural
development. Cornell University Press.
Adesina, A. A., & Coulibaly, O. N. (1998). Policy and competitiveness of
agroforestry-based technologies for maize production in Cameroon: An
application of policy analysis matrix. Agricultural Economics, 19(1-2), 1-13.
Pigou. A, C. 1992. The Economics of Welfare. London : Macmillan.
Stiglitz, J. E., & Walsh, C. E. (2006). Ekonomi sektor publik. Erlangga.
Mankiw, N. G. (2014). Principles of economics. Cengage Learning.
Pigou, A. C. (1920). The economics of welfare. Macmillan and Company Limited.
Coase, R. H. (1960). The problem of social cost. Journal of law and economics, 3(1),
1-44.
Ahmad, Edi. 1985. Strategi Pemasaran Karet PTPN XI Jakarta. IPB Press: Bogor.
Anwar, C. 2001. Budidaya Karet. Pusat Penelitian Karet: Medan.
Gittinger, J. Price. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI Press :
Jakarta.
Gray, et al. (1992). Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Husnan, S. Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. UUP STIM YKPN:
Yogyakarta.
Husnan, Suad dan S. Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. AMP YKPN:
Yogyakarta.
Kadariah, Karlina L dan Gray C. 1976. Pengantar Evaluasi Proyek: Edisi Revisi.
Universitas Indonesia Press: Jakarta.
Kadariah, Lien K. Sabur dan Clive Gray. 1978. Pengantar Evaluasi Proyek. FEUI:
Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran: Edisi 12.
Erlangga: Jakarta.
Kuntjoro. (2002). Kelayakan Finansial Proyek. Jurusan Sosek. IPB
Lubis, A. N. 2004. Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. USU Digital
Library: Medan.
Pujawan, I. N. 2003. Ekonomi Teknik Jilid 1 Cetakan ke 2. Guna Widya: Surabaya.
Pusari, Dewi dan Sri Haryanti. 2014. “Pemanenan Getah Karet (Hevea brasiliensis
Muell. Arg) dan Penentuan Kadar Karet Kering (KKK) dengan Variasi
Temperatur Pengovenan di PT. Djambi Waras Jujuhan Kabupaten Bungo,
Jambi”. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol: 22(2).
Setiawan, Didit Heru dan Agus Andoko. 2005. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet. PT.
Agro Media Pustaka: Solo.
Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional:
Edisi Pertama. Erlangga.: Jakarta.
Soeharto, Iman. 2002. Studi Kelayakan Proyek Industri. Erlangga: Jakarta.
Sucipto, Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Analisis Integratif dan Studi Kasus.
UIN-Maliki Press : Malang.
Gray, et al. (1992). Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Umar, Husein. 2001. Study Kelayakan Bisnis: Edisi 3 Revisi. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta.
19