Anda di halaman 1dari 12

Pemilihan Kebutuhan dan Keinginan sebagai

Seorang Konsumen dan Produsen Produk Pertanian


Berdasarkan Opportunity Cost
29NOV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ekonomi pertanian adalah termasuk di dalam kelompok ilmu-ilmu kemasyarakatan (social sciences),
yaitu ilmu yang mempelajari perilaku dan upaya serta hubungan antarmanusia.
Dengan pengertian yang demikian, maka analisa ekonomi perusahaan pengolahan hasil pertanian,
perdagangan internasional atas hasil pertanian, kebijaksanaan pertanian, hukum dan hak pertanahan
termasuk bidang-bidanng yang harus dipelajari dalam ekonomi pertanian.
Sehingga ilmu ekonomi pertanian adalah bagian dari ilmu ekonomi umum yang mempelajari fenomenafenomena dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pertanian mikro maupun makro.
1.2
Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, penulis memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui :
1.
2.
3.

Prinsip-prinsip ekonomi.
Perbedaan dari keinginan dan kebutuhan.
Sesuatu yang dibutuhkan sebagai seorang konsumen produk pertanian dan proses pengambilan
keputusannya berdasarkan konsep biaya oportunitas.
4.
Sesuatu yang dibutuhkan sebagai seorang produsen pertanian dan proses pengambilan
keputusannya berdasarkan konsep biaya oportunitas.
1.3
Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini, penulis menyusun rumusan masalah sebagai landasan dalam penulisan makalah
ini, yaitu :
1.

Apa perbedaan antara kebutuhan dan keinginan? Sebagai konsumen produk pertanian, apa
yang paling Anda butuhkan dan inginkan dalam satu minggu ke depan? Apa saja dan berapa jumlah
sumberdaya personal (uang, peralatan, waktu dan sebagainya) yang Anda miliki untuk dapat
memenuhi semua kebutuhan dan keinginan Anda tersebut? Apakah semua kebutuhan dan keinginan
Anda dapat terpenuhi? Bila ya, jelaskan bagaimana Anda mengaturnya? Bila tidak jelaskan apa
sebabnya dan apa rencana Anda selanjutnya!
2.
Pada kasus di mana Anda menetapkan pilihan atas sejumlah keinginan dan kebutuhan Anda
pada point 1, pilihan mana yang harus Anda korbankan? Berikan ulasan berdasarkan konsep biaya
oportunitas!
3.
Uraikan juga jawaban dari pertanyaan yang sama bila Anda sebagai seorang produsen produk
pertanian!
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan bisa memberikan banyak manfaat baik bagi pembaca maupun bagi penulis
sendiri. Manfaat tersebut antara lain :

Bagi penulis
1.
Memperdalam ilmu mengenai ekonomi pertanian
2.
Memahami perbedaan dari keinginan dan kebutuhan.
3.
Mempelajari proses manajemen seorang konsumen dan produsen produk pertanian
Bagi pembaca
1.
2.

Memahami definisi dan ruang lingkup ekonomi pertanian.


Mengerti dan mengetahui proses menajemen seorang konsumen dan produsen produk
pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekonomi Pertanian


Ekonomi pertanian dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu pertanian yang mempelajari masalahmasalah ekonomi dalam pertanian atau bagian dari ilmu ekonomi umum yang mempelajari fenomenafenomina dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pertanian baik mikro maupun makro
(Mubyarto, 1977).
Secara lebih rinci, ekonomi pertanian mempelajari masalah ekonomi produksi pertanian, masalahan
ekonomi konsumsi dan pemasaran hasil pertanian, manajemen usahatani dan agribisnis, masalah
kebijakan pertanian, masalah pembangunan pertanian, dll.
2.2 Pilihan (Choice) dan Kelangkaan (Scarcity)
Jika telah terjadi kelangkaan, atau sesuatu yang kita inginkan tidak ada, maka kita harus membuat suatu
pilihan. Terkadang jika pilihan yang kita mau itu ada tetapi sudah menjadi barang langka maka kita harus
mendapatkan barang yang kita inginkan dengan harga yang lebih mahal dari biasanya. Karena itu hal itu
akan dipengaruhi juga oleh pertimbangan akan opportunity cost.
Choice atau pilihan, saat ini akan mempengaruhi tingkat mobilitas pelaku ekonomi dalam melakukan
kegiatan ekonomi mereka sehari hari. Karena dari kebutuhan, keinginan dan ini pasti juga dipengaruhi
oleh selera dan hal ini akan langung juga terkait dengan kelangkaan, oleh karena itu keputusan
keputusan yang diambil oleh pelaku ekonomi sangat berpengaruh oleh motif ekonomi yang diperbuat.
Scarcity juga bisa berarti bahwa keinginan manusia harus tersedia. Keterbatasan kelangkaan ada dua
macam, individual dan social. Sebagai individual, keterbatasan pemasukan ( waktu dan kemampuan )
berasal dari apa atau keterbatasan yang kita kerjakan dan kemampuan yang kita miliki. Sebagai
individual, keterbatasan sumber, (kekuatan manusia, mesin, dan sumber alam ) memaksimalkan hasil
yang kita produksi.
Setiap hari manusia menghadapi dan mengatasi scarcity (kelangkaan), mengatasi apa yang ada dan apa
yang tidak tersedia dari keinginanya. Maka para pelaku ekonomi melakukan kegiatan ekonomi.
2.3 Opportunity Cost (Biaya Peluang)
Biaya yang dibayar atau dikorbankan. Maksudnya adalah Jika suatu barang terjadi kelangkaan,
sedangkan keinginan kita termasuk barang yang sedang langka, maka ada beberapa pilihan untuk
mengatasinya, pertama adalah memilih barang yang lain yang juga sesuai dengan selera kita. Kedua,
mencari barang yang sama dan jika adakita harus membayarnya lebih mahal dan memberikan

pengorbanan yang lebih. Hal ini yang menyangkut dengan biaya yang dibayar atau dikorbankan. Atau
dengan kata lain si pelaku ekonomi, jika telah memilih pilihan yang satu, maka ia harus mengorbankan
yang lainnya.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perbedaan Keinginan dan Kebutuhan
Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan,
sehingga bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak
sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada,
karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.
Kebutuhan juga sesuatu yang meningkatkan eksistensi dalam melanjutkan dan melangsungkan hidup.
Pemenuhan dari kebutuhan adalah sesuatu yang menjadi pendorong atau motif ekonomi dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Kebutuhan mempunyai sifat yang terbatas. Karena apabila kebutuhan
tersebut sudah terpenuhi, keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang sama akan berkurang.
Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi
sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka
sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
Karena keinginan manusia pulalah terjadi inovasi inovasi demi untuk memenuhi kebutuhannya.
Keinginan sendiri muncul karena adanya perbedaan selera. dan perbedaan selera ini juga berhubungan
dengan kemampuan ekonomi dan perbedaan latar belakang individu sebagai pelaku ekonomi. Karena
keinginan ini pula maka terjadi kelangkaan dan motf ekonomi akan berlanjut untuk memenuhinya.
3.2 Keinginan dan Kebutuhan Konsumen Pertanian
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa setiap manusia sebagai konsumen produk pertanian pasti
memiliki kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan tersebut akan terpenuhi apabila ada
sumberdaya personal yang dikorbankan, antara lain kebutuhan kami sebagai konsumen produk pertanian
sebagai berikut:
Kebutuhan utama kami butuhkan untuk satu minggu ke depan dan selalu kami butuhkan adalah beras
karena merupakan makanan pokok yang kami makan tiap harinya, oleh karena itu kami akan selalu
membutuhkannya. Dan yang menjadi keinginan kami adalah:

Sayur seperti bayam, sawi, kubis, kol, kangkung

Buah seperti apel,jeruk,semangka.


Sumberdaya personal yang kami miliki untuk memenuhi kebutuhan, antara lain: Uang, Tenaga manusia,
Peralatan rumah tangga, Waktu. Pastinya setiap kebutuhan dan keinginan akan didapat apabila ada
jumlah sumberdaya personal yang kami miliki untuk dikorbankan, jumlah sumberdaya personal untuk
memenuhi kebutuhan kami antara lain:


Uang 1 kg beras Rp 8.000,00

tenaga manusia tenaga seseorang

peralatan misalnya saja magiccom untuk memasak

waktu 45 menit untuk memasak beras menjadi nasi


Setelah kebutuhan kami terpenuhi, kami dapat melengkapinya dengan adanya keinginan kami sebagai
pelengkap. Dan pasti mebutuhkan sumberdaya personal untuk mewujudkannya, jumlah sumberdaya
personal yang kami miliki untuk memenuhi keinginan, antara lain:

uang Rp 10.000,00 untuk membeli 2 buah apel daaan 3 ikat kangkung

tenaga tenaga 3 orang

peralatan alat memasak untuk sayur dan pisau untuk buah

waktu 10 menit untuk memasak tumis kangkung


Semua kebutuhan kami terpenuhi, akan tetapi tidak semua keinginan kami terpenuhi karena kebutuhan
merupakan suatu yang menu wajib. Jika kebutuhan tidak terpenuhi, maka kami akan kesulitan untuk
beraktivitas. Pengaturannya dapt dilakukan dengan membeli barang disesuaikan dengan apa yang
dibutuhkannya.
Sedangakan keinginan tidak dapat terpenuhi. Karena kita harus bisa melihat situasi dan kondisi
keuangan . kita juga harus memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan selanjutnya dihari esok. Oleh karena
itu kita harus memilih secara efektif dan efisien. Untuk rencana selanjutnya kita memilih keinginan yang
belum bisa dipenuhi di hari kemarin.
Pada kenyataannya, tidak ada satupun kebutuhan yang akan dikorbankan. Namun, jika berbicara tentang
keinginan harus ada yang dikorbankan. Semisal hari ini kita sudah memiliki menu nasi dan sayur , namun
kita juga menginginkan buah ada di meja makan. Menilik tentang kondisi keuangan yang tidak
mencukupi, maka untuk hari ini kita berkorbantidak makan buah. Keputusan tersebut diambil dengan
pertimbangan lebih baik dapat mengonsumsi sayur dan tidak mengonsumsi buah daripada mengonsumsi
buah tetapi tidak bisa menikmati sayur. Bahwasanya juga kami harus inagt biaya opotunitis salah satunya
harus ada yang dikorbankan, tak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya kami adalah makhluk ekonomi,
tentunya kami paham mana kebutuhan dan keinginan.
3.3 Keinginan dan Kebutuhan Produsen Pertanian
Nmun apabila posisi kami adalah seorang produsen produk pertanian, tentu kebutuhan dan keinginan
kami akan sedikit berbeda, rincian kebutuhan itu adalah: Alat-alat pertanian seperti traktor, cangkul, ariari; Benih padi dari sisa hasil panen; Air untuk irigasi; Pupuk kandang. Dan pasti mempunyai keinginan,
keinginan antara lain: Mesin diesel, Pupuk kimia, Traktor mesin, Benih padi baru.
Sumberdaya personal yang dimiliki seorang petani untuk memenuhi kebutuhan antara lain:

Uang untuk membeli alat-alat pertanian (Rp 1.000.000,00 untuk membeli peralatan)
tenaga untuk mengumpulkan sisa hasil panen dan membuat pupuk kandang (1 petani kaya, 5
petani buruh)

peralatan untuk mempermudah bekerja di sawah (cangkul, traktor, lumbung)

waktu lamanya proses bertani ( 4 bulan dari menanam sampai memanen menghasilkan
beras)
Sumberdaya personal yang dimiliki seseorang petani untuk memenuhi keinginan antara lain:

uang untuk membeli mesin diesel, pupuk, traktor, dan benih padi. ( Rp 5.000.000,00 untuk
membeli peralatan-peralatan canggih)

Tenaga tenaga pembantu ( 5 orang kuli pertanian untuk mengolah sawah)

Peralatan Alat-alat canggih untuk mempermudah proses pertanian (mesin diesel, traktor
mesin, mesin selep untuk memanen)

Waktu memerlukan waktu yang sesingkat mungkin dengan adanya alat-alat pertanian yang
canggih
Dari sekian keinginan yang ada, yang dapat dikorbankan adalah traktor mesin diganti tenaga sapi/kerbau,
benih padi dapat menggunakan sisa hasil panen daripada membeli benih baru, pupuk lebih baik
memanfaatkan kotoran kerbau/sapi daripada membeli pupuk urea atau kimia. Sebagai seorang petani
yang bijak, harusnya meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan hasil panen sehingga keuntungan
lebih banyak didapat.

BAB IV
PENUTUP
3.1 Keimpulan
Dari seluruh hasil penulisan makalah ini, yang dapat penulis simpulkan, yaitu bahwa kita sebagai
makhluk ekonomi yang memiliki unlimited want harus lebih mengutamakan kebutuhan karena kebutuhan
lebih penting daripada keinginan. Bila kebutuhan kita terpenuhi maka hidup kita akan sejahtera, dan bila
tidak terpenuhi maka hidup kita kurang sejahtera. Sebenarnya apabila keinginan kita tidak terpenuhi, hal
ini tidak akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup.
3.2 Saran
Berdasarkan makalah yang telah penulis susun, saran yang dapat penulis kemukakan adalah Kita harus
mengutamakan kebutuhan daripada keinginan sebelum terjadi kelangkaan.
No Comments
Posted in Uncategorized

Komunitas Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo,


Jalan Martorejo, Batu
29NOV

Pada pengertiannya komunitas desa merupakan suatu kumpulan orang orang dalam jumlah yang
banyak dan membentuk kelompok kelompok social yang bekerjasama untuk mencapai kepentingan
atau tujuan bersama, menempati suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama dan karenanya
menghasilkan suatu kebudayaan (adat-istiadat,norma,nilai) yang dijadikan dasar bersama sehingga
membentuk suatu sistem sosial yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, baik kebutuhan untuk
mengatur diri sendiri, reproduksi endiri maupun penciptaan sendiri.
Seperti misalnya pada Desa Dadaprejo ini, Desa ini nampak seperti desa desa pada umumnya di
Indonesia. Lokasinya yang berada tak jauh dari kawasan wisata air Sengkaling membuat desa ini mudah
terjangkau oleh masyarakat luas.
Desa Dadaprejo yang berada di kecamatan Junrejo memiliki unsur unsure komunitas pedesaan. Hal itu
dapat terlihat dari adanya interaksi yang baik antara satu individu dengan individu yang lainnya. Di desa
ini juga dapat dijumpai kelompok kelompok sosial seperti karang taruna, PKK, serta Koperasi Unit Desa
yang dinamakan KUD Dau.
Unsur kebudayaan juga tak mau ketinggalan, desa ini masih mengadakan budaya bersih desa yang
diadakan setiap satu tahun sekali. Acara ini biasanya diawali dengan kerjabakti membersihkan desa,
pengajian, serta tasyakuran kecil yang dihadiri oleh semua warga desa. Seperti desa desa pada
umumnya, Desa Dadaprejo juga memiliki norma sosial serta nilai sosial yang sangat kental. Hal itu dapat
dilihat dari saling mengingatkannya warga kepada warga lain yang melakukan kesalahan serta sering
diadakannya kerjabakti di desa tersebut.
Letak desa ini yang berada di lereng perbukitan serta di kelilingi oleh Gunung Panderman, Gunung kawi
serta Gunung arjuno membuat udara di desa ini terasa sejuk walaupun Indonesia sedang menikmati
musim kemarau. Di dalam desa ini juga terdapt tokoh masyarakat seperti kyai dan tokoh yang dipandang

karena kekayaannya. Sebut saja Pak Djito. Ia memiliki sebuah usaha catering yang bias dikatakan besar,
sebuah pabrik penghasil batu hias (batu onix), dan juga sebuah pondok pesantren. Karena kekayaannya
itu ia memiliki peranan yang besar dalm kemajuan desa ini.
Desa dadaprejo memiliki penduduk sekitar 1500 jiwa. Siapapun akan merasa nyaman berada di desa ini
karena penduduknya memiliki hubungan yang akrab serta serba informal. Jadi kita tidak perlu bersusah
payah menyesuaikan diri untuk berkunjung ke desa ini. Desa Dadaprejo juga masih memiliki lahan
pertanian, walaupun lahan tersebut sudah semakin sempit karma adanya oknum oknum tertentu yang
mengalih fungsikan lahan persawahan menjadi perumahan.
Pekerjaan sebagian warga pendatang di desa ini adalah sebagai dosen, sedangkan warga yang telah
lama bermukim di desa ini kebanyakan bekerja sebagai petani atau peternak sapi perah dan juga menjai
buruh di sebuah catering serta pabrik yang berada di wilayah itu.
Biasanya hasil dari ternah sapi perah itu didistribusikan ke luar daerah seperti Pabrik Nestle di Pasuruan
serta di pasarkan hingga ke Surabaya. Sedangkan hasil dari sektor pertanian di pasarkan di pasar
pasar yang tak jauh dari desa tersebut, diantaranya Pasar Batu dan Pasar Semi Modern Karangploso
untuk didistribusikan kembali dan di kirim ke laur daerah Malang. Catering yang berada di desa ini
biasanya juga melayani pelanggan hingga ke luar kota. Batu hias (batu onix) di pasarkan hingga kancah
nasional.
Dari apa yang sudah dikemukakan, maka desa ini merupakan desa pertnakan, petanian juga industri
kecil dan besar.
No Comments
Posted in Uncategorized

Komunitas dan Struktur Biofisik Desa Penglipuran


29NOV
Komunitas Desa adalah suatu kumpulan orang-orang dalam jumlah yang banyak atau kurang dari dua
ribu lima ratus orang dan membentuk kelompok-kelompok sosial yang bekerjsama untuk mencapai
kepentingan atau tujuan bersama, menempati suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama dan
karenanya menghasilkan suatu kebudayaan (adat istiadat, norma dan nilai) yang dijadikan dasar
bersama, sehingga membentuk suatu sistem sosial yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, baik
kebutuhan untuk mengatur diri sendiri, reproduksi sendiri maupun penciptaan sendiri. Penulis
memberikan gambaran kecil mengenai suatu desa di Pulau Bali, yaitu Desa Penglipuran, di kabupaten
Bangli. Dari materi yang penulis peroleh dalam kegiatan perkuliahan, daerah tersebut memang bisa
dikatakan pedesaan. Terbukti dengan jumlah penduduknya yang kurang dari 2500, yakni kurang lebih
750 orang. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, dan hanya sebagian kecil
sebagai pegawai negeri, sehingga bisa dikatakan penduduk di desa Penglipuran masih menggantungkan
hidupnya kepada pertanian. Penduduk di desa wisata ini memiliki hubungan akrab dan serba informal
serta memiliki rasa kebersamaan yang erat antar warga satu dengan warga lainnya.
Struktur biofisik suatu komunitas desa dibagi menjadi dua struktur, yaitu struktur fisik dan struktur
biososial, yang mana kedua struktur tersebut memiliki hubungan erat antar satu dengan yang lainnya,
dan tidak dapat berdiri sendiri. Struktur fisik berkaitan erat dengan lingkungan fisik suatu desa dalam
berbagai aspek, secara khusus berkaitan dengan lingkungan geografis, seperti : iklim, curah hujan,

ketinggian tempat, kelembaban udara, topografi dan lain sebagainya. Desa ini berudara sejuk karena
terletak 700 meter di atas permukaan laut. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 1,12 Ha. Topografi desa
tersusun sedemikian rupa di mana pada daerah utama desa kedudukannya lebih tinggi demikian
seterusnya menurun sampai ke hilir. Meskipun memiliki kedudukan yang berbeda-beda tetapi struktur
fisik desa Penglipuran sangatlah seragam mulai dari ujung utama desa sampai ke bagian hilir desa.
Selain keseragaman dalam bentuk, tetapi juga keseragaman dalam bahan, yaitu bahan tanah untuk
tembok pagar, dan gerbang rumah serta atap dari bambu untuk seluruh bangunan desa. Penggunaan
bambu yang cukup dominan tidaklah mengherankan karena 40% dari luas wilayahnya merupakan hutan
bambu. Kemampuan mempertahankan penataan ruang dan bangunan secara tradisional di desa
Penglipuran, menjadi suatu daya tarik tersendiri sehingga akhirnya tempat ini berkembang menjadi desa
wisata. Kegigihan para penduduknya untuk memperjuangkan keaslian desa juga patut mendapat
penghargaan, tidak mengherankan desa Penglipuran pernah memperoleh anugerah Kalpataru.
Sedangkan struktur biososial adalah suatu struktur sosial yang berkaitan dengan faktor-faktor biologis
seperti : umur, jenis kelamin, suku bangsa, dan lainnya. Desa Penglipuran, selain menjadi desa wisata,
desa ini juga termasuk desa adat. Di mana desa adat itu merupakan suatu komunitas tradisional dengan
fokus fungsi dalam bidang adat dan agama Hindu, dan merupakan satu kesatuan wilayah dimana para
anggotanya secara bersama-sama melaksanakan kegiatan sosial dan keagamaan yang ditata oleh suatu
sistem budaya. Hal ini mengacu pada kelompok tradisional dengan dasar ikatan adat istiadat, dan terikat
oleh adanya tiga pura utama yang disebut Kahyangan Tiga atau pura lain yang berfungsi seperti itu, yang
disebut Kahyangan Desa. Desa Penglipuran ialah satu desa adat yang masih terpelihara keasliannya.
Berbagai tatanan sosial dan budaya masih terlihat di berbagai sudut desa ini sehingga nuansa Bali masa
lalu tampak jelas. Penduduk desa ini masih merupakan penduduk asli yang mana mereka tetap
melestarikan segala kebudayaan nenek moyang sampai sekarang seiring dengan berkembangnya
intensitas modernisasi di Indonesia. Para wanita selain membantu bercocok tanam, mereka juga suka
menari dan membuat cinderamata. Para laki-laki sebagian besar bercocok tanam di sawah, tetapi ada
juga yang bekerja sebagai Pegawai Negeri walaupun hanya sedikit.
Selain sebagai identitas, keberadaan Desa Adat Penglipuran adalah sebuah kekayaan ilmiah yang
merupakan objek untuk terus dipelajari guna peningkatan pengetahuan. Banyak hal yang dapat dipelajari
melalui penelitian terhadap kondisi desa, baik secara struktural maupun tatanan sosial.
No Comments
Posted in Uncategorized

SUMBER DAYA PERTANIAN


29NOV
Sumber Daya Pertanian merupakan suatu aspek yang penting dalam melakukan proses pertanian.
Aspek-aspek tersebut saling berkaitan erat satu sama lain, sehingga berpengaruh besar terhadap
produksi pertanian. Sumber daya pertanian yang berperan dalam peengolahan dan pengembangan
produk pertanian, yaitu :
1. Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber daya pertanian yang berupa sumber daya alam dan lingkungan berupa komponen biotik dan
komponen abiotik. Dimana dalam komponen tersebut dapat dibagi menjadi 2, yaitu : (1) Renewewable,
yaitu omponenen yang dapat diperbaharui keberadaannya, kebanyakan adalah komponen abiotik.

Seperti Organisme (Cacing, Tikus, Ular, dll), Tanaman Pertanian (Padi, Jagung, dll), Tanaman Nauangan,
dan sebagainya; (2) Unrenewable, yaitu komponen yang tidak dapat diperbaharui, sebagian besar
merupakan komponen abiotik seperti lahan, air, dan lain sebagainya.
Namun, terkadang komponen abiotik dan biotik tersebut bisa menjadi komponen kuasi renewable atau
komponen yang bisa bersifat Renewewable dan Unrenewable. Contohnya tanah. Tanah yang yang dapat
diperbaharui jika kita menanaminya dengan singkong secara terus menerus menyebabkan tanah tersebut
menjadi panas, sehingga menyebabkan lahan tersebut tidak bisa ditanami produk pertanian yang lain.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di dalam sektor pertanian adalah Petani. Dengan kata lain petani merupakan
sumber daya manusia yang berperan sebagai manajer dan kultivator atau juru tani. Petani berbeda
dengan buruh tani. Petani itu memiliki lahan sendiri, dimanajemeni sendiri, diolah sendiri dan dibantu oleh
seorang buruh tani yang merupakan petani yang tiak memiliki lahan serta tidak memiliki ketrampilan
manajemen pertanian.
3. Modal
Modal merupakan sumber daya esensial dalam sektor pertanian. Dalam melakukan produksi pertanian
harus membutuhkan modal yang tinggi, seperti untuk membeli pupuk, benih, pestisida, perawatan alat
pertanian, dll. Biaya produksi yang tinggi ini disebabkan produk pertanian sangat bergantung pada alam
sehingga dalam melakukan produksi pasti memiliki resiko yang tinggi, karena sekarang ini iklim di bumi
tidak menentu dan petani sekarang sulit menentukan waktu panen, waktu tanam, dan sejenisnya.
Produk pertanian bersifat voluminous sangat besar sehingga membutuhkan ruang penyimpanan yang
besar, oleh karena itu biaya simpan dalam produk pertanian juga tergolong sangat tinggi.
4. Teknologi
Teknologi juga berpengaruh terhadap laju produksi pertanian. Semakin canggih teknologi pertanian yang
digunakan maka akan semakin cepat produk pertanian itu dihasilkan. Namun, untuk memiliki teknologi
yang canggih tersebut seperti traktor dibutuhkan modal yang tinggi. Selain itu biaya perawatannya juga
tinggi, jadi meskipun produk yang dihasilkan lebih banyak dan lebih cepat, tetapi harga yang ditawarkan
ke konsumen pasti lebih tinggi daripada produk pertanian yang pengolahannya menggunakan teknologi
konvensional.
5. Manajemen
Seorang petani selain harus bisa melakukan pengolahan atau proses bertani dengan baik, dia harus
memiliki ketrampilan manajemen yang baik pula. Arti manajemen disini adalah cara dimana seorang
petani mengambil keputusan yang efektif dan efisien dalam melaksanakan proses pertanian mulai dari
pemilihan bibit unggul sampai proses penjualan. Dalam hal ini petani menggunakan prinsip-prinsip
ekologi, agar menjadi sistem pertanian yang produktif dan sustainable (berkelanjutan/lesatri), tanpa
berdampak terhadap lingkungan sekitar.
6. Institusi (Kelembagaan)
Institusi dan Kelembagaan merupaka sumber daya pertanian yang penting dalam memajukan ekonomi
pertanian. Koperasi Unit Desa merupakan salah satu contoh Institusi yang dapat memajukan ekonomi
pertanian. Selain dapat menjual produk pertaniannya, petani dapat meminjam uang untuk modal produksi

pertanian. Penyuluhan Pertanian juga dibutuhkan untuk mengembangkan produksi pertanian. Para petani
di desa-desa diberikan pengertian mengenai manajemen dan pengolahan pertanian yang efektif dan
efisien, sehingga para petani dapat berpikir jauh lebih ke depan dalam mengolah dan mengembangkan
lahan pertaniannya.
No Comments
Posted in Uncategorized

PENTINGNYA ORGANISASI BAGI KEHIDUPAN


MAHASISWA
29NOV
Mahasiswa merupakan salah satu komponen penting untuk menunjang kemajuan negara. Oleh karena
itu mahasiswa diharapkan bisa mengaplikasikan segala macam ilmunya kepentingan bangsa dan negara.
Namun kesulitan dalam memperoleh pekerjaan saat ini membuat seorang mahasiswa harus menempuh
studinya lebih berat lagi, karena hanya mahasiswa yang memiliki nilai/prestasi yang baik saja yang bisa
membuat mereka lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang layak kedepannya nanti. Paradigma seperti
itulah yang saat ini menimpa mahasiswa-mahasiswi di Indonesia yang menyebabkan mahasiswa kurang
berminat mengikuti suatu organisasi di kampus. Padahal, tidak hanya hard skill (ilmu) saja yang harus
dikuasai dalam dunia kerja, tetapi juga soft skill (sosial) yang ternyata juga harus lebih dikembangkan
dalam sosok seorang mahasiswa.
Organisasi, baik itu BEM, UKM, Senat, atau yang lainnya merupakan suatu wadah untuk
mengembangkan/membentuk soft skill kita yang mungkin belum terasah. Mengikuti suatu organisasi
kemahasiswaan bukan berarti kita harus meninggalkan segala tugas yang ada di perkuliahan, tetapi
dengan mengikuti suatu organisasi kita bisa mendapatkan soft skill, sehingga kita bisa
menggabungkannya dengan hard skill yang telah kita peroleh di perkuliahan tanpa mengabaikan segala
tugas-tugas di kegiatan perkuliahan tersebut.
Di Universitas Brawijaya sendiri, Organisasi tak hanya sebagai sarana untuk mengembangkan atau
membentuk soft skill dalam diri mahasiswa, tapi juga sebagai sarana untuk mendapatkan kesempatan
memperoleh beasiswa. Sehingga selain kita bisa terampil dalam bersosialisasi, kita juga bisa berpeluang
untuk mendapatkan beasiswa karena segala aspek yang kita butuhkan dalam dunia kerja sudah dimiliki.
Di dalam organisasi seorang mahasiswa dituntut untuk selalu aktif sebagai partisipan sebuah kegiatan
yang sudah dirancang dari awal, bukan hanya mampang nama saja karena alasan tertentu. Karena jika
mahasiswa melakukan hal tersebut menjadikan segala pengorbanan kita dalam mengikuti organisasi
terbuang sia-sia.
Menjadi aktivis mahasiswa bukan berarti menjadikan nilai kita menurun. Justru dengan menjadi aktivis
dalam suatu organisasi kemahasiswaan, kita bisa membuktikan bahwa kita adalah mahasiswa yang
memiliki nilai lebih daripada mahasiswa lain yang hanya mendalami pendidikan akademis saja.
Dengan mengikuti suatu organisasi kemahasiswaan, kita akan mendapatkan banyak sekali manfaat, dan
hal tersebut bisa menjadi pengalaman tersendiri dalam mejalani studi serta sebagai bekal dalam mencari
sebuah pekerjaan. Berikut sebagian kecil manfaat ketika kita mengikuti suatu organisasi
kemahasiswaan :
1. Melatih Leadership

Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus diurus seperti acara-acara organisasi,
yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orangorang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kemahasiswaan umumnya memiliki sikap dan
karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam
mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman
sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Di dunia kerja, keterampilan
leadership ini sangatlah bermanfaat sekali dalam dunia pekerjaan. Seringkali di lowongan-lowongan kerja
memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk
posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Mahasiswa yang mengikuti organisasi
mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan
rekan dalam bekerja.
2. Belajar Mengatur Waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa seorang mahasiswa gunakan untuk belajar dan
mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, banyaknya tugas kuliah atau waktu
pelaksanaan/pengumpulan tugas sama dengan banyaknya tugas dan waktu pelaksanaan kegiatan
organisasi itu. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai,
manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya dalam melaksanakan
manajemen waktu, kita merasa kewalahan. Namun, jika kita bisa membiasakan diri dengan keadaan
tersebut maka lama-kelamaan kita bisa terbiasa dalam melaksanakan manajemen waktu, sehingga
dalam dunia kerja nantinya tidak merasa kaget dengan adanya banyaknya tugas di kantor dan mampu
menyelesaikan segala tugasnya dengan sistem manajemen waktu tersebut.
3. Memperluas Jaringan atau Networking
Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang dikenal. Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior,
mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih,
dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan
aspek yang penting, terutama bagi yang baru lulus S1 dan mereka yang sedang mencari pekerjaan. Dari
mereka itulah, seorang mahasiswa akan dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan.
4. Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang
tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, seorang hasui juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai
macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program
studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai
karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan,
maka pemahaman akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat
membantu. Karena dengan kemampuan ini akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai
karakter rekan kerja.
5. Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika
satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang
mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan,
dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu
tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan
masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja.
Dari beberapa manfaat yang penulis dapat maka dapat disimpulkan bahwa seorang mahasiswa yang luar
biasa tidak hanya mengembangkan kemampuan hard skill saja tetapi juga mau dan mampu
mengembangkan kemampuan soft skill. Oleh karena dengan adanya organisasi baik itu BEM, UKM,

Senat atau yang lainnya itu, kita diajak untuk mengembangkan soft skill yang sebenarnya sudah kita
miliki dalam diri pribadi mahasiswa tersebut masing-masing.
Sebagai seorang mahasiswa tidaklah boleh memiliki paradigma yang mengatakan bahwa seorang
mahasiswa yang mengikuti organisasi tidak memliki nilai yang baik atau bisa dikatakan hard skillnya
belum berkembang karena banyaknya soft skill yang telah dikuasainya. Seharusnya dengan adanya
organisasi, seorang mahasiswa bisa lebih mengembangkan hard skill dengan cara mengembangkan soft
skill tersebut, karena dengan terbentuknya soft skill pada diri pribadi seorang mahasiswa maka hard skill
tersebut juga ikut berkembang karena mahasiswa tersebut memperolehnya dengan soft skill yang
mereka peroleh.
Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa Universitas Brawijaya, khususnya PS.Agribisnis, Fakultas
Pertanian jangan menjadi seorang mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah Pulang Kuliah Pulang), tetapi jadilah
mahasiswa Kura-kura (Kuliah Rapat Kuliah Rapat). Serta yang terakhir adalah lebih baik menjadi
mahasiswa dengan IP lebih dari tiga tetapi aktif dalam organisasi, daripada menjadi seorang mahasiswa
dengan IP empat tetapi tidak mengikuti organisasi sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai