Prinsip-prinsip ekonomi.
Perbedaan dari keinginan dan kebutuhan.
Sesuatu yang dibutuhkan sebagai seorang konsumen produk pertanian dan proses pengambilan
keputusannya berdasarkan konsep biaya oportunitas.
4.
Sesuatu yang dibutuhkan sebagai seorang produsen pertanian dan proses pengambilan
keputusannya berdasarkan konsep biaya oportunitas.
1.3
Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini, penulis menyusun rumusan masalah sebagai landasan dalam penulisan makalah
ini, yaitu :
1.
Apa perbedaan antara kebutuhan dan keinginan? Sebagai konsumen produk pertanian, apa
yang paling Anda butuhkan dan inginkan dalam satu minggu ke depan? Apa saja dan berapa jumlah
sumberdaya personal (uang, peralatan, waktu dan sebagainya) yang Anda miliki untuk dapat
memenuhi semua kebutuhan dan keinginan Anda tersebut? Apakah semua kebutuhan dan keinginan
Anda dapat terpenuhi? Bila ya, jelaskan bagaimana Anda mengaturnya? Bila tidak jelaskan apa
sebabnya dan apa rencana Anda selanjutnya!
2.
Pada kasus di mana Anda menetapkan pilihan atas sejumlah keinginan dan kebutuhan Anda
pada point 1, pilihan mana yang harus Anda korbankan? Berikan ulasan berdasarkan konsep biaya
oportunitas!
3.
Uraikan juga jawaban dari pertanyaan yang sama bila Anda sebagai seorang produsen produk
pertanian!
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan bisa memberikan banyak manfaat baik bagi pembaca maupun bagi penulis
sendiri. Manfaat tersebut antara lain :
Bagi penulis
1.
Memperdalam ilmu mengenai ekonomi pertanian
2.
Memahami perbedaan dari keinginan dan kebutuhan.
3.
Mempelajari proses manajemen seorang konsumen dan produsen produk pertanian
Bagi pembaca
1.
2.
pengorbanan yang lebih. Hal ini yang menyangkut dengan biaya yang dibayar atau dikorbankan. Atau
dengan kata lain si pelaku ekonomi, jika telah memilih pilihan yang satu, maka ia harus mengorbankan
yang lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perbedaan Keinginan dan Kebutuhan
Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan,
sehingga bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak
sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada,
karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.
Kebutuhan juga sesuatu yang meningkatkan eksistensi dalam melanjutkan dan melangsungkan hidup.
Pemenuhan dari kebutuhan adalah sesuatu yang menjadi pendorong atau motif ekonomi dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Kebutuhan mempunyai sifat yang terbatas. Karena apabila kebutuhan
tersebut sudah terpenuhi, keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang sama akan berkurang.
Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi
sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka
sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
Karena keinginan manusia pulalah terjadi inovasi inovasi demi untuk memenuhi kebutuhannya.
Keinginan sendiri muncul karena adanya perbedaan selera. dan perbedaan selera ini juga berhubungan
dengan kemampuan ekonomi dan perbedaan latar belakang individu sebagai pelaku ekonomi. Karena
keinginan ini pula maka terjadi kelangkaan dan motf ekonomi akan berlanjut untuk memenuhinya.
3.2 Keinginan dan Kebutuhan Konsumen Pertanian
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa setiap manusia sebagai konsumen produk pertanian pasti
memiliki kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan tersebut akan terpenuhi apabila ada
sumberdaya personal yang dikorbankan, antara lain kebutuhan kami sebagai konsumen produk pertanian
sebagai berikut:
Kebutuhan utama kami butuhkan untuk satu minggu ke depan dan selalu kami butuhkan adalah beras
karena merupakan makanan pokok yang kami makan tiap harinya, oleh karena itu kami akan selalu
membutuhkannya. Dan yang menjadi keinginan kami adalah:
Uang 1 kg beras Rp 8.000,00
Uang untuk membeli alat-alat pertanian (Rp 1.000.000,00 untuk membeli peralatan)
tenaga untuk mengumpulkan sisa hasil panen dan membuat pupuk kandang (1 petani kaya, 5
petani buruh)
waktu lamanya proses bertani ( 4 bulan dari menanam sampai memanen menghasilkan
beras)
Sumberdaya personal yang dimiliki seseorang petani untuk memenuhi keinginan antara lain:
uang untuk membeli mesin diesel, pupuk, traktor, dan benih padi. ( Rp 5.000.000,00 untuk
membeli peralatan-peralatan canggih)
Peralatan Alat-alat canggih untuk mempermudah proses pertanian (mesin diesel, traktor
mesin, mesin selep untuk memanen)
Waktu memerlukan waktu yang sesingkat mungkin dengan adanya alat-alat pertanian yang
canggih
Dari sekian keinginan yang ada, yang dapat dikorbankan adalah traktor mesin diganti tenaga sapi/kerbau,
benih padi dapat menggunakan sisa hasil panen daripada membeli benih baru, pupuk lebih baik
memanfaatkan kotoran kerbau/sapi daripada membeli pupuk urea atau kimia. Sebagai seorang petani
yang bijak, harusnya meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan hasil panen sehingga keuntungan
lebih banyak didapat.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Keimpulan
Dari seluruh hasil penulisan makalah ini, yang dapat penulis simpulkan, yaitu bahwa kita sebagai
makhluk ekonomi yang memiliki unlimited want harus lebih mengutamakan kebutuhan karena kebutuhan
lebih penting daripada keinginan. Bila kebutuhan kita terpenuhi maka hidup kita akan sejahtera, dan bila
tidak terpenuhi maka hidup kita kurang sejahtera. Sebenarnya apabila keinginan kita tidak terpenuhi, hal
ini tidak akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup.
3.2 Saran
Berdasarkan makalah yang telah penulis susun, saran yang dapat penulis kemukakan adalah Kita harus
mengutamakan kebutuhan daripada keinginan sebelum terjadi kelangkaan.
No Comments
Posted in Uncategorized
Pada pengertiannya komunitas desa merupakan suatu kumpulan orang orang dalam jumlah yang
banyak dan membentuk kelompok kelompok social yang bekerjasama untuk mencapai kepentingan
atau tujuan bersama, menempati suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama dan karenanya
menghasilkan suatu kebudayaan (adat-istiadat,norma,nilai) yang dijadikan dasar bersama sehingga
membentuk suatu sistem sosial yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, baik kebutuhan untuk
mengatur diri sendiri, reproduksi endiri maupun penciptaan sendiri.
Seperti misalnya pada Desa Dadaprejo ini, Desa ini nampak seperti desa desa pada umumnya di
Indonesia. Lokasinya yang berada tak jauh dari kawasan wisata air Sengkaling membuat desa ini mudah
terjangkau oleh masyarakat luas.
Desa Dadaprejo yang berada di kecamatan Junrejo memiliki unsur unsure komunitas pedesaan. Hal itu
dapat terlihat dari adanya interaksi yang baik antara satu individu dengan individu yang lainnya. Di desa
ini juga dapat dijumpai kelompok kelompok sosial seperti karang taruna, PKK, serta Koperasi Unit Desa
yang dinamakan KUD Dau.
Unsur kebudayaan juga tak mau ketinggalan, desa ini masih mengadakan budaya bersih desa yang
diadakan setiap satu tahun sekali. Acara ini biasanya diawali dengan kerjabakti membersihkan desa,
pengajian, serta tasyakuran kecil yang dihadiri oleh semua warga desa. Seperti desa desa pada
umumnya, Desa Dadaprejo juga memiliki norma sosial serta nilai sosial yang sangat kental. Hal itu dapat
dilihat dari saling mengingatkannya warga kepada warga lain yang melakukan kesalahan serta sering
diadakannya kerjabakti di desa tersebut.
Letak desa ini yang berada di lereng perbukitan serta di kelilingi oleh Gunung Panderman, Gunung kawi
serta Gunung arjuno membuat udara di desa ini terasa sejuk walaupun Indonesia sedang menikmati
musim kemarau. Di dalam desa ini juga terdapt tokoh masyarakat seperti kyai dan tokoh yang dipandang
karena kekayaannya. Sebut saja Pak Djito. Ia memiliki sebuah usaha catering yang bias dikatakan besar,
sebuah pabrik penghasil batu hias (batu onix), dan juga sebuah pondok pesantren. Karena kekayaannya
itu ia memiliki peranan yang besar dalm kemajuan desa ini.
Desa dadaprejo memiliki penduduk sekitar 1500 jiwa. Siapapun akan merasa nyaman berada di desa ini
karena penduduknya memiliki hubungan yang akrab serta serba informal. Jadi kita tidak perlu bersusah
payah menyesuaikan diri untuk berkunjung ke desa ini. Desa Dadaprejo juga masih memiliki lahan
pertanian, walaupun lahan tersebut sudah semakin sempit karma adanya oknum oknum tertentu yang
mengalih fungsikan lahan persawahan menjadi perumahan.
Pekerjaan sebagian warga pendatang di desa ini adalah sebagai dosen, sedangkan warga yang telah
lama bermukim di desa ini kebanyakan bekerja sebagai petani atau peternak sapi perah dan juga menjai
buruh di sebuah catering serta pabrik yang berada di wilayah itu.
Biasanya hasil dari ternah sapi perah itu didistribusikan ke luar daerah seperti Pabrik Nestle di Pasuruan
serta di pasarkan hingga ke Surabaya. Sedangkan hasil dari sektor pertanian di pasarkan di pasar
pasar yang tak jauh dari desa tersebut, diantaranya Pasar Batu dan Pasar Semi Modern Karangploso
untuk didistribusikan kembali dan di kirim ke laur daerah Malang. Catering yang berada di desa ini
biasanya juga melayani pelanggan hingga ke luar kota. Batu hias (batu onix) di pasarkan hingga kancah
nasional.
Dari apa yang sudah dikemukakan, maka desa ini merupakan desa pertnakan, petanian juga industri
kecil dan besar.
No Comments
Posted in Uncategorized
ketinggian tempat, kelembaban udara, topografi dan lain sebagainya. Desa ini berudara sejuk karena
terletak 700 meter di atas permukaan laut. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 1,12 Ha. Topografi desa
tersusun sedemikian rupa di mana pada daerah utama desa kedudukannya lebih tinggi demikian
seterusnya menurun sampai ke hilir. Meskipun memiliki kedudukan yang berbeda-beda tetapi struktur
fisik desa Penglipuran sangatlah seragam mulai dari ujung utama desa sampai ke bagian hilir desa.
Selain keseragaman dalam bentuk, tetapi juga keseragaman dalam bahan, yaitu bahan tanah untuk
tembok pagar, dan gerbang rumah serta atap dari bambu untuk seluruh bangunan desa. Penggunaan
bambu yang cukup dominan tidaklah mengherankan karena 40% dari luas wilayahnya merupakan hutan
bambu. Kemampuan mempertahankan penataan ruang dan bangunan secara tradisional di desa
Penglipuran, menjadi suatu daya tarik tersendiri sehingga akhirnya tempat ini berkembang menjadi desa
wisata. Kegigihan para penduduknya untuk memperjuangkan keaslian desa juga patut mendapat
penghargaan, tidak mengherankan desa Penglipuran pernah memperoleh anugerah Kalpataru.
Sedangkan struktur biososial adalah suatu struktur sosial yang berkaitan dengan faktor-faktor biologis
seperti : umur, jenis kelamin, suku bangsa, dan lainnya. Desa Penglipuran, selain menjadi desa wisata,
desa ini juga termasuk desa adat. Di mana desa adat itu merupakan suatu komunitas tradisional dengan
fokus fungsi dalam bidang adat dan agama Hindu, dan merupakan satu kesatuan wilayah dimana para
anggotanya secara bersama-sama melaksanakan kegiatan sosial dan keagamaan yang ditata oleh suatu
sistem budaya. Hal ini mengacu pada kelompok tradisional dengan dasar ikatan adat istiadat, dan terikat
oleh adanya tiga pura utama yang disebut Kahyangan Tiga atau pura lain yang berfungsi seperti itu, yang
disebut Kahyangan Desa. Desa Penglipuran ialah satu desa adat yang masih terpelihara keasliannya.
Berbagai tatanan sosial dan budaya masih terlihat di berbagai sudut desa ini sehingga nuansa Bali masa
lalu tampak jelas. Penduduk desa ini masih merupakan penduduk asli yang mana mereka tetap
melestarikan segala kebudayaan nenek moyang sampai sekarang seiring dengan berkembangnya
intensitas modernisasi di Indonesia. Para wanita selain membantu bercocok tanam, mereka juga suka
menari dan membuat cinderamata. Para laki-laki sebagian besar bercocok tanam di sawah, tetapi ada
juga yang bekerja sebagai Pegawai Negeri walaupun hanya sedikit.
Selain sebagai identitas, keberadaan Desa Adat Penglipuran adalah sebuah kekayaan ilmiah yang
merupakan objek untuk terus dipelajari guna peningkatan pengetahuan. Banyak hal yang dapat dipelajari
melalui penelitian terhadap kondisi desa, baik secara struktural maupun tatanan sosial.
No Comments
Posted in Uncategorized
Seperti Organisme (Cacing, Tikus, Ular, dll), Tanaman Pertanian (Padi, Jagung, dll), Tanaman Nauangan,
dan sebagainya; (2) Unrenewable, yaitu komponen yang tidak dapat diperbaharui, sebagian besar
merupakan komponen abiotik seperti lahan, air, dan lain sebagainya.
Namun, terkadang komponen abiotik dan biotik tersebut bisa menjadi komponen kuasi renewable atau
komponen yang bisa bersifat Renewewable dan Unrenewable. Contohnya tanah. Tanah yang yang dapat
diperbaharui jika kita menanaminya dengan singkong secara terus menerus menyebabkan tanah tersebut
menjadi panas, sehingga menyebabkan lahan tersebut tidak bisa ditanami produk pertanian yang lain.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di dalam sektor pertanian adalah Petani. Dengan kata lain petani merupakan
sumber daya manusia yang berperan sebagai manajer dan kultivator atau juru tani. Petani berbeda
dengan buruh tani. Petani itu memiliki lahan sendiri, dimanajemeni sendiri, diolah sendiri dan dibantu oleh
seorang buruh tani yang merupakan petani yang tiak memiliki lahan serta tidak memiliki ketrampilan
manajemen pertanian.
3. Modal
Modal merupakan sumber daya esensial dalam sektor pertanian. Dalam melakukan produksi pertanian
harus membutuhkan modal yang tinggi, seperti untuk membeli pupuk, benih, pestisida, perawatan alat
pertanian, dll. Biaya produksi yang tinggi ini disebabkan produk pertanian sangat bergantung pada alam
sehingga dalam melakukan produksi pasti memiliki resiko yang tinggi, karena sekarang ini iklim di bumi
tidak menentu dan petani sekarang sulit menentukan waktu panen, waktu tanam, dan sejenisnya.
Produk pertanian bersifat voluminous sangat besar sehingga membutuhkan ruang penyimpanan yang
besar, oleh karena itu biaya simpan dalam produk pertanian juga tergolong sangat tinggi.
4. Teknologi
Teknologi juga berpengaruh terhadap laju produksi pertanian. Semakin canggih teknologi pertanian yang
digunakan maka akan semakin cepat produk pertanian itu dihasilkan. Namun, untuk memiliki teknologi
yang canggih tersebut seperti traktor dibutuhkan modal yang tinggi. Selain itu biaya perawatannya juga
tinggi, jadi meskipun produk yang dihasilkan lebih banyak dan lebih cepat, tetapi harga yang ditawarkan
ke konsumen pasti lebih tinggi daripada produk pertanian yang pengolahannya menggunakan teknologi
konvensional.
5. Manajemen
Seorang petani selain harus bisa melakukan pengolahan atau proses bertani dengan baik, dia harus
memiliki ketrampilan manajemen yang baik pula. Arti manajemen disini adalah cara dimana seorang
petani mengambil keputusan yang efektif dan efisien dalam melaksanakan proses pertanian mulai dari
pemilihan bibit unggul sampai proses penjualan. Dalam hal ini petani menggunakan prinsip-prinsip
ekologi, agar menjadi sistem pertanian yang produktif dan sustainable (berkelanjutan/lesatri), tanpa
berdampak terhadap lingkungan sekitar.
6. Institusi (Kelembagaan)
Institusi dan Kelembagaan merupaka sumber daya pertanian yang penting dalam memajukan ekonomi
pertanian. Koperasi Unit Desa merupakan salah satu contoh Institusi yang dapat memajukan ekonomi
pertanian. Selain dapat menjual produk pertaniannya, petani dapat meminjam uang untuk modal produksi
pertanian. Penyuluhan Pertanian juga dibutuhkan untuk mengembangkan produksi pertanian. Para petani
di desa-desa diberikan pengertian mengenai manajemen dan pengolahan pertanian yang efektif dan
efisien, sehingga para petani dapat berpikir jauh lebih ke depan dalam mengolah dan mengembangkan
lahan pertaniannya.
No Comments
Posted in Uncategorized
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus diurus seperti acara-acara organisasi,
yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orangorang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kemahasiswaan umumnya memiliki sikap dan
karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam
mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman
sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Di dunia kerja, keterampilan
leadership ini sangatlah bermanfaat sekali dalam dunia pekerjaan. Seringkali di lowongan-lowongan kerja
memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk
posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Mahasiswa yang mengikuti organisasi
mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan
rekan dalam bekerja.
2. Belajar Mengatur Waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa seorang mahasiswa gunakan untuk belajar dan
mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, banyaknya tugas kuliah atau waktu
pelaksanaan/pengumpulan tugas sama dengan banyaknya tugas dan waktu pelaksanaan kegiatan
organisasi itu. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai,
manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya dalam melaksanakan
manajemen waktu, kita merasa kewalahan. Namun, jika kita bisa membiasakan diri dengan keadaan
tersebut maka lama-kelamaan kita bisa terbiasa dalam melaksanakan manajemen waktu, sehingga
dalam dunia kerja nantinya tidak merasa kaget dengan adanya banyaknya tugas di kantor dan mampu
menyelesaikan segala tugasnya dengan sistem manajemen waktu tersebut.
3. Memperluas Jaringan atau Networking
Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang dikenal. Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior,
mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih,
dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan
aspek yang penting, terutama bagi yang baru lulus S1 dan mereka yang sedang mencari pekerjaan. Dari
mereka itulah, seorang mahasiswa akan dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan.
4. Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang
tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, seorang hasui juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai
macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program
studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai
karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan,
maka pemahaman akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat
membantu. Karena dengan kemampuan ini akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai
karakter rekan kerja.
5. Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika
satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang
mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan,
dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu
tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan
masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja.
Dari beberapa manfaat yang penulis dapat maka dapat disimpulkan bahwa seorang mahasiswa yang luar
biasa tidak hanya mengembangkan kemampuan hard skill saja tetapi juga mau dan mampu
mengembangkan kemampuan soft skill. Oleh karena dengan adanya organisasi baik itu BEM, UKM,
Senat atau yang lainnya itu, kita diajak untuk mengembangkan soft skill yang sebenarnya sudah kita
miliki dalam diri pribadi mahasiswa tersebut masing-masing.
Sebagai seorang mahasiswa tidaklah boleh memiliki paradigma yang mengatakan bahwa seorang
mahasiswa yang mengikuti organisasi tidak memliki nilai yang baik atau bisa dikatakan hard skillnya
belum berkembang karena banyaknya soft skill yang telah dikuasainya. Seharusnya dengan adanya
organisasi, seorang mahasiswa bisa lebih mengembangkan hard skill dengan cara mengembangkan soft
skill tersebut, karena dengan terbentuknya soft skill pada diri pribadi seorang mahasiswa maka hard skill
tersebut juga ikut berkembang karena mahasiswa tersebut memperolehnya dengan soft skill yang
mereka peroleh.
Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa Universitas Brawijaya, khususnya PS.Agribisnis, Fakultas
Pertanian jangan menjadi seorang mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah Pulang Kuliah Pulang), tetapi jadilah
mahasiswa Kura-kura (Kuliah Rapat Kuliah Rapat). Serta yang terakhir adalah lebih baik menjadi
mahasiswa dengan IP lebih dari tiga tetapi aktif dalam organisasi, daripada menjadi seorang mahasiswa
dengan IP empat tetapi tidak mengikuti organisasi sama sekali.