Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Kelangkaan

Kelangkaan (Scarcity) adalah kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan
jumlah kebutuhan hidup yang tidak terbatas. Kelangkaan timbul karena kebutuhan manusia terus
bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Konsep kelangkaan diartikan sebagai suatu keadaan di mana jumlah alat pemuas kebutuhan
lebih sedikit daripada jumlah kebutuhan atas alat pemuas tersebut. Keadaan ini mendorong
manusia untuk melalukan pilihan di antara berbagai alternatif yang paling menguntungkan.
Selain itu, manusia harus bersikap bijak dan rasional dalam mengalokasikan sumber daya
ekonomi. Untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan diperlukan
berbagai sumber daya. Beberapa sumber daya tersebut adalah Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Manusia dan Sumber Daya Modal.

Biaya Kesempatan
Biaya kesempatan adalah manfaat potensial yang akan karena salah satu alternatif telah
dipilih dari sejumlah alternatif yang tersedia, atau sering juga diartikan sebagai pendapatan yang
tidak jadi diperoleh karena diambilnya suatu keputusan.
Kasus I : Seorang manager produksi ingin mengganti mesin lamanya dengan mesin baru yang
lebih canggih. Mesin lama tersebut memberikan hasil Rp. 3.000.000,00, sedangkan mesin yang
baru akan memberikan hasil sebesar Rp. 5.000.000,00.
Apa arti dari keputusan ini? Dengan keputusan ini artinya perusahaan akan mendapatkan
tambahan penghasilan sebesar Rp. 2.000.000,00 tetapi di sisi lain perusahaan akan kehilangan
kesempatan untuk memperoleh penghasilan yang sebesar Rp. 3.000.000,00. Nah, kesempatan
untuk memperoleh penghasilan inilah yang kita sebut dengan biaya kesempatan atau opportunity
cost.
Kasus II : Ibu Nabila adalah seorang dosen pada salah satu perguruan tinggi di Jakarta dengan
penghasilan sebesar Rp. 500.000,00 per bulan. Kemudian Ibu Nabila mempunyai rencana untuk
berhenti menjadi dosen dan beralih profesi menjadi seorang konsultan pendidikan pada sebuah
perusahaan dengan penghasilan sebesar Rp. 1.500.000,00 per bulan. Nah dari kasus tersebut
maka berapa besar biaya kesempatan yang hilang?
Ya, anda betul sekali. Ibu Nabila akan memperoleh tambahan penghasilan sebesar Rp.
1.000.000,00 karena dia beralih profesi menjadi konsultan pendidikan tetapi di sisi lain Ibu Nabila
akan kehilangan penghasilannya sebagai dosen sebesar Rp. 500.000,00. Nah penghasilan yang
sebesar Rp. 500.000,00 inilah yang disebut dengan biaya kesempatan.
Untuk mengambil keputusan yang tepat, maka kita juga harus mempertimbangkan biaya ini,
selain berorientasi pada apa yang akan kita lakukan di masa yang akan datang. Untuk lebih
memahami konsep biaya kesempatan ini, silakan anda mencoba contoh kasus mengenai biaya
kesempatan.
Pengertian Kebutuhan
Sesuatu hal yang harus dipenuhi dan tidak boleh tidak bila tanpanya aktivitas hidup kita akan
terganggu dan bahkan manusia tidak dapat hidup. Contoh : makan.minum,pakaian,tempat
tinggal,kesehatan.
Keinginan
Sesuatu hal yang hendak dimiliki,tetapi bila tidak berhasil mendapatkannya maka tidak akan
mengancam kelangsungan hidup manusia tersebut. Contoh : mobil mewah,perhiasan,liburan
keluar dll
Macam-macam kebutuhan
1. Kebutuhan menurut intensitasnya
a. Kebutuhan primer
Kebutuhan yang harus di penuhi agar manusia dapat tetap hidup. Contoh : pangan, sandang,
dan papan
b. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi (sifatnya pelengkap).
Contoh : perabot RT, alat-alat kecantikan, dll
c. Kebutuhan tersier
Kebutuhan apabila kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Sifatnya berupa
kesenangan dan untuk meningkatkan status/ prestise seseorang. Contoh : mobil mewah,
kapal pesiar, villa
2. Kebutuhan menurut sifatnya
a. Kebutuhan jasmani
Kebutuhan yang berhubungan dg fisik / badan untuk menjaga penampilan diri. Contoh : olah
raga, makanan bergizi, pakaian
b. Kebutuhan rohani
Kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa manusia. Contoh : ibadah, hiburan,
seni, pendidikan, dll
3. Kebutuhan menurut waktu
a. Kebutuhan sekarang
Kebutuhan yang tidak dapat ditunda dan harus dipenuhi sekarang juga, jika tidak maka akan
mengancam kelangsungan hidup. Contoh : jika sakit perlu obat, jika lapar perlu makan
b. Kebutuhan masa yang akan datang
Kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan di kemudian hari meskipun persiapannya
dapat di lakukan sekarang. Contoh : menabung, bertani, berternak, dll
4. Kebutuhan menurut subyeknya
a. Kebutuhan individu / perorangan
Kebutuhan untuk diri individu, kebutuhan ini berbeda tergantung individu masing-
masing. Contoh : pakaian, telpon / HP, laptop. Kebutuhan ini juga berkaitan dengan pekerjaan
seseorang, misalnya : guru membutuhkan buku, alat mengajar, dll
b. Kebutuhan kolektif / kelompok (bersama)
Kebutuhan yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang, seperti : jalan raya, rumah sakit,
sekolah, dll
5. Kebutuhan menurut wujudnya
a. Kebutuhan material / barang
Kebutuhan akan hal-hal yang bersifat kebendaan yang dapat diraba/ dilihat. Contoh : meja,
kursi, pakaian, mobil, dll
b. Kebutuhan jasa
Kebutuhan yang cara pemuasannya tidak dengan hal-hal yang berbentuk benda, tetapi dapat
dirasakan manfaatnya. Contoh : jasa dokter, jasa guru, tukang cukur, dll
Masalah pokok/dasar ekonomi adalah kelangkahan atau masalah yang muncul ketika sumber daya
yang digunakan terbatas untuk memenuhi permintaan. Masalah ekonomi ini akan selalu muncul
dalam kehidupan sehari-hari. Intinya adalah kebutuhan dan kebutuhan manusia begitu banyak dan
tidak terbatas. Pada saat yang sama, ketersediaan sumber daya yang diperlukan tidak dapat
memenuhi permintaan ini.
Sistem ekonomi adalah perangkat yang digunakan suatu negara untuk mengelola faktor ekonomi
dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya melalui unit-unit dan lembaga-lembaga
ekonomi guna menghindari kekacauan di bidang ekonomi.
Jenis-jenis sistem ekonomi yaitu tradisional, komando, liberal, campuran, kerakyatan.
Pada prinsipnya ekonomi digunakan untuk memenuhi permintaan tak terbatas dengan sumber daya
yang terbatas. Prinsip ekonomi juga dapat berarti pilihan yang dibuat konsumen dan faktor serta
perilaku yang mempengaruhi pilihan tersebut.
Manfaat prinsip ekonomi sendiri diantaranya mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk
memperoleh keuntungan maksimal, memperkecil resiko kerugian atau kerusakan, mencapai
tingkat kemakmuran yang diinginkan, mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya untuk
memenuhi tingkat kepuasan pelaku ekonomi.
1. Prinsip Ekonomi Konsumen
Konsumen adalah pihak atau orang yang menggunakan jasa atau produk dengan tujuan
memenuhi kebutuhannya. Konsumen hanya akan menggunakan produk tanpa menjual Kembali
produk yang ia beli kepada pihak-pihak tertentu.
2. Prinsip Ekonomi Produsen
Produsen sering diartikan sebagai pengusaha yang menghasilkan barang dan jasa, termasuk di
dalamnya pembuat, grosir, leveransir, dan pengecer profesional, yaitu setiap orang atau badan
yang berperan dalam penyediaan barang atau jasa hingga sampai ke tangan konsumen.
3. Prinsip Ekonomi Distributor
Distributor adalah orang atau kelompok yang menyalurkan sebuah produk ke konsumen akhir.
Distributor juga merupakan pihak yang membeli produk dari produsen dalam bentuk jadi tanpa
adanya proses perubahan atau modifikasi untuk kemudian didistribusikan kepada konsumen,
baik secara langsung ataupun melalui retailer seperti warung, toko, supermarket, dan lainnya.
Distributor juga berperan menyimpan Barang atau Jasa dalam waktu tertentu sebelum
menyalurkannya ke pedagang lain atau konsumen.
Tujuan Prinsip Ekonomi tentu saja mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin, namun
dengan memperkecil adanya kerugian akibat dari kesalahan-kesalahan tertentu. Selain itu prinsip
ekonomi juga bertujuan untuk mencegah terjadinya konsumsi yang berlebihan, dan hanya
mempergunakan kemampuan yang dimiliki.
Pasar merupakan sarana kegiatan ekonomi yang paling penting. Bentuk-bentuk pasar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
Bentuk Pasar menurut Sifat/Wujud Barang dan Cara Penyerahannya Berdasarkan sifat barang dan
cara penyerahannya, pasar dibedakan menjadi:
1. Pasar konkret Pasar konkret, yaitu pasar di mana barang yang diperjual belikan benar-benar
ada dan penjual dan pembeli bertemu langsung. Ciri-ciri pasar konkret:  transaksi
dilakukan secara tunai,  barang dapat dibawa/diambil saat itu juga,  barang yang
diperjualbelikan benar-benar ada/nyata,  penjual dan pembeli bertemu langsung.
2. Pasar abstrak Pasar abstrak, yaitu pasar di mana barang yang diperjualbelikan tidak tersedia
secara langsung dan antara penjual dan pembelinya tidak bertemu secara langsung. Ciri-
ciri pasar abstrak:  penjual dan pembeli berada di tempat yang berbeda dan berjauhan
jaraknya,  transaksi dilandasi oleh rasa saling percaya,  barang yang diperjualbelikan
tidak tersedia, hanya contoh saja.  transaksi dilakukan dalam partai besar. Contoh pasar
abstrak yang lagi trend terutama bagi masyarakat kalangan atas sekarang ini adalah belanja
barang secara online lewat internet.
Bentuk Pasar menurut Luas Wilayah Kegiatannya
Berdasarkan luas wilayah kegiatannya, pasar dapat dibedakan menjadi:
1. Pasar regional Pasar regional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa
negara pada wilayah tertentu. Pasar ini biasanya di bawah naungan wadah kerja sama
regional, misalnya di kawasan Asia Tenggara dibentuk AFTA.
2. Pasar internasional Pasar internasional adala pasar yang daerah pemasarannya mencakup
seluruh kawasan dunia. Pasar ini juga disebut pasar dunia, karena menjual produk-produk
yang dibutuhkan oleh semua masyarakat dunia, misalnya pasar kopi di Brasil, pasar wol di
Sidney, Australia.
3. Pasar lokal Pasar lokal adalah pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah
tertentu, dan pada umumnya menawarkan barang yang dibutuhkan masyarakat di
sekitarnya. Misalnya Pasar Kiewer di Solo yang menyediakan berbagai jenis kain batik,
karena masyarakat di Solo dan sekitarnya banyak yang mengenakan batik.
4. Pasar nasional Pasar nasional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah
satu negara. Pasar ini menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat negara
tersebut. Bentuk Pasar menurut OrganiSaSi Pasar atau Hubungan antara Pembeli dan
Penjual Berdasarkan organisasi pasar, pasar dapat dibedakan menjadi:
Bentuk Pasar menurut OrganiSaSi Pasar atau Hubungan antara Pembeli dan Penjual
Berdasarkan organisasi pasar, pasar dapat dibedakan menjadi:
1. Pasar persaingan sempurna (perfect competition market) adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan pembeli, sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing
penjual/pembeli.  penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar tanpa hambatan, 
pengetahuan penjual dan pembeli tentang pasar sempurna,  penjual dan pembeli banyak,
 barang yang diperjualbelikan bersifat homogen.
2. Pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition market) adalah pasar dimana
jumlah pembeli lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penjualnya, sehingga pasar
dikuasai oleh satu atau beberapa penjual saja. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut. 
terdapat hambatan untuk memasuki pasar,  pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas, 
jumlah penjual sedikit,  barang yang diperjualbelikan bermacam-macam.
Bentuk pasar yang termasuk pasar persaingan tidak sempurna , di antaranya :
1. Pasar monopoli Pasar monopoli ialah pasar yang dikuasai sepenuhnya oleh penjual.
Penjual mempunyai kekuasaan yang mampu memaksakan kemauannya, baik dalam bentuk
harga, volume, tempat, maupun waktu pembelian barang yang akan dijualnya. Karena
penjual dalam pasar monopoli tidak mempunyai pesaing, ia dapat menaikkan atau
menurunkan harga dengan cara mengubah jumlah barang yang ditawarkan. Contoh: PLN
menguasai listrik di Indonesia, PT Pos Indonesia memonopoli penjualan benda-benda pos
di Indonesia. Ciri-ciri pasar monopoli, antara lain:  terdapat satu penjual dan banyak
pembeli,  harga ditentukan secara sepihak oleh penjual,  tidak ada barang lain yang dapat
menggantikan barang yang dijualbelikan dengan sempurna,  ada halangan yang kuat bagi
penjual baru untuk masuk dalam pasar. Hambatan-hambatan yang sering terjadi pada pasar
monopoli antara lain:  penetapan harga serendah mungkin,  adanya kepemilikan terhadap
hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif,  pengawasan yang ketat terhadap agen
pemasaran dan distributor, adanya skala ekonomis yang sangat besar,  memiliki sumber
daya yang unik. Penyebab timbulnya pasar monopoli antara lain:  ditetapkan oleh
pemerintah berdasarkan undang-undang,  penggabungan dan berbagai perusahaan, 
adanya hak cipta atau hak paten atas hasil karya seseorang yang diberikan kepada suatu
perusahaan.
2. Pasar duopoli Pasar duopoli, yaitu pasar di mana penawaran suatu barang dikuasai oleh
dua perusahaan. Contoh: penawaran minyak pelumas yang dikuasai oleh Caltex dan
Pertamina. Ciri-ciri pasar duopoli, yaitu:  terdapat dua penjual dan banyak pembeli, 
harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik dengan kesepakatan atau tidak.
3. Pasar oligopoli Pasar oligopoli ialah pasar di mana beberapa perusahaan menguasai
penawaran satu jenis barang. Beberapa perusahaan yang menguasai pasar mi saling
memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan satu perusahaan harus mengambil
keputusan secara hati-hati dalam mengubah harga, mengubah desain produk atau
mengubah teknik produksi. Contoh: penawaran sepeda bermotor yang dikuasai oleh
beberapa perusahaan di antaranya Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki. Ciri-ciri pasar
oligopoli :  terdapat hanyak pembeli di pasar,  hanya ada beberapa penjual,  produk
yang dijual bersifat homogen dan bisa juga berbeda namun memenuhi standar mutu, 
terdapat hambatan untuk memasuki pasar bagi perusahaan baru,  adanya saling
ketergantungan,  penggunaan ikian sangat intensif.
4.

Anda mungkin juga menyukai