Ekonomi masih ingat kan? Kalo belum coba baca lagi tindakan, motif, dan prinsip
ekonomi. Nah, sekarang kita akan belajar tentang Ilmu Ekonomi dan
pembagiannya, yuk!
Sebelumnya, Squad harus tau dulu apa itu ilmu ekonomi. Jadi, ilmu ekonomi adalah
suatu ilmu yang memelajari tentang segala tingkah laku manusia yang bertujuan
untuk mendapatkan dan mengelola sumber daya yang terbatas. Ilmu ekonomi
juga dapat dipahami sebagai usaha dalam membuat suatu alternatif barang atau
jasa untuk memuaskan kebutuhan hidup manusia yang tak terbatas.
Misalnya, gambaran kondisi krisis moneter di Indonesia yang terjadi pada tahun 1998
Krisis moneter tahun 1998 (Sumber: sundayobserver.lk)
2. Pertumbuhan Penduduk
3. Kemampuan Produksi
Faktor-faktor produksi (tenaga kerja, sumber daya alam, modal, kewirausahaan) yang
kita punya tidak akan sama kemampuannya. Alhasil, tidak semua kebutuhan akan
terpenuhi.
4. Perkembangan Teknologi
5. Bencana Alam
Bencana alam akan memengaruhi jumlah sumber daya yang ada, sehingga
mengganggu pemenuhan kebutuhan manusianya.
a. Macam-macam kebutuhan
a. Kebutuhan Primer adalah kebutuhan yang wajib dipenuhi. contohnya sandang, pangan
dan papan.
a. Kebutuhan Jasmani
b. Kebutuhan Rohani
3) Kebutuhan menurut subjek yang membutuhkan
a. Kebutuhan Sekarang
Barang dapat diartikan berupa segala sesuatu yang berwujud, dapat dilihat dan
diraba, misalnya perabotan rumah tangga, perlengkapan sekolah, perlengkapan elektronik
dan lain-lain.
1) Barang ekonomi
2) Barang bebas
Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang melimpah dan dapat diambil
begitu saja tanpa pengorbanan. Misalnya air laut, udara, sinar matahari, dll.
3) Barang illith
Barang illith adalah barang yang jumlahnya berlebihan sehingga dapat menimbulkan
kerugian dan bahaya bagi kehidupan manusia. Misalnya luapan air sungai, kebakaran, dll.
1) Barang konsumsi
2) Barang produksi
Adalah barang yang digunakan untuk mendukung proses produksi agar menghasilkan
barang dan jasa. Misalnya bahan baku, bahan setengah jadi, modal, dll.
Bahan mentah adalah bahan yang belum pernah mengalami proses pengolahan.
Bahan mentah disebut juga bahan baku. Contohnya: a) dari hasil tambang; minyak bumi,
tembaga, timah, perak, batu bara, dan lain-lain. b) dari hasil hutan; kayu, damar, rotan, dan
sebagainya. c) dari perkebunan; teh, tembakau, kopi, dan sebagainya. d) dari hasil
pertanian; padi, palawija, sayuran, dan sebagainya
Bahan setengah jadi adalah bahan yang sudah diolah tetapi belum menjadi produk
akhir. Agar menjadi bahan siap pakai perlu pengolahan lebih lanjut. Contohnya, benang; bila
diolah lebih lanjut akan menjadi kain. Kain bila diolah lebih lanjut akan menjadi baju yang
siap pakai.
Bahan jadi adalah bahan yang siap dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan.
Contohnya, tas, sepatu, baju, dan sebagainya.
merupakan barang yang jika digunakan secara bersama-sama akan memiliki nilai
guna. Misalnya mobil dapat dijalankan jika diisi bensin.dll.
2) Jasa
Sedangkan jasa dapat diartikan segala sesuatu yang tidak berwujud tetapi dapat dirasakan
manfaatnya, misalnya layanan kesehatan (medis), Bimbingan Konseling (BK), konsultan
hukum dan keuangan, dll.
Jawaban: E
Pembahasan:
Menghitung biaya peluang caranya adalah dengan mencari pilihan yang ditinggalkan
dengan opsi yang terbesar. Karena Rendi lebih memilih bekerja di perusahaan
elektronik, maka ia meninggalkan pilihan bekerja di perusahaan motor. Dengan
demikian ia meninggalkan kesempatan untuk mendapatkan gaji Rp3.000.000,00
Artikel ini menjelaskan tentang konsep prinsip dan motif ekonomi serta
pengaruhnya terhadap tindakan ekonomi.
--
Masih bingung? Oke, penjelasannya gini, kalau kamu mau membeli suatu barang,
pasti ingin harga barang tersebut sesuai dengan budget yang kamu miliki atau lebih
murah dari harga aslinya, kan? Beda lagi ceritanya kalo kamu anak sultan. Hehehe.
Nah, ketika harga barang tersebut tidak sesuai dengan keinginan kamu, kamu akan
cenderung melakukan tawar menawar agar barang tersebut bisa lebih murah. Kalau
penjualnya deal atau setuju dengan harga yang kamu inginkan, sisa uang untuk
membeli barang tadi bisa digunakan untuk membeli kebutuhan yang lain dan kamu
akan lebih hemat.
Pembeli jadi bisa mendapatkan harga yang lebih murah dengan kualitas yang sama
sebagai keuntungan dari menawar harga barang.
Begitu pun dengan penjual. Dalam menjual sesuatu, pasti penjual ingin mendapatkan
keuntungan. Nah, sebelum menentukan harga terbaik, penjual harus melakukan riset
harga di pasaran terlebih dahulu. Lalu, memperhitungkan harga modal
biar nggak rugi.
Nah, tindakan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa motif (dorongan), yaitu motif
ekonomi dan motif non-ekonomi. Kita akan bahas satu per satu mulai dari motif
ekonomi dulu, ya.
Contohnya begini, saat kamu memutuskan untuk makan dan sedang nggak ada
makanan di rumah, pasti kamu akan dihadapkan oleh dua pilihan. Pertama, kamu
memilih untuk masak makanan sendiri di rumah, atau kedua, kamu membeli
makanan siap saji.
Kalau tindakan yang kamu lakukan didasari dengan motif ekonomi, kamu pasti akan
mempertimbangkan mana yang lebih hemat. Ternyata, membeli bahan baku mentah
dan memasaknya di rumah akan lebih hemat karena bahan-bahannya dapat
digunakan untuk beberapa hari kedepan, dibandingkan dengan membeli makanan
siap saji.
Nah, motif ekonomi bisa berasal dari diri sendiri (motif intrinsik) maupun dari luar
(motif ekstrinsik). Contoh motif intrinsik adalah ketika kamu lapar/haus, maka kamu
akan membeli makanan/minuman. Sementara itu, contoh motif ekstrinsik adalah
ketika kamu membeli minuman bersoda karena kemakan iklan di televisi atau
YouTube.
Selain itu, motif seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi juga ada tiga macam,
di antaranya sebagai berikut:
Suatu tindakan ekonomi apabila dilakukan berdasarkan motif ekonomi pasti akan
mendapat hasil yang lebih banyak daripada pengeluaran yang dilakukan. Beda
halnya dengan tindakan yang didasari dengan motif non-ekonomi.
Orang yang melakukan tindakan ekonomi berdasarkan motif non-ekonomi
biasanya nggak disertai dengan pertimbangan, cenderung tergesa-gesa, dan hanya
mengikuti hawa nafsunya saja. Tujuannya bukan untuk memenuhi kebutuhan hidup,
melainkan hanya ingin dipuji atau dianggap kaya.
Contohnya, seseorang yang membeli mobil baru, padahal mobil lamanya masih bisa
digunakan. Nah, ia membeli mobil tersebut bukan karena kebutuhan, melainkan
karena ingin dianggap kaya oleh tetangga-tetangganya.
Sampai di sini paham ya bedanya tindakan ekonomi yang dipengaruhi oleh motif
ekonomi dan motif non-ekonomi? Lalu, gimana sih caranya supaya kita bisa
mengontrol diri kita saat melakukan tindakan ekonomi?
Oh iya, pernah nggak sih, ketika kamu pergi berbelanja bersama orang tuamu, kamu
suka minta dibelikan sesuatu? Misalnya, mainan, baju, atau barang-barang yang
sebenarnya nggak kamu butuhin banget. Hayoo ngaku? Hihihi.
Kalau jawabanmu iya, kamu harus mulai stop melakukannya, ya! Biasanya, itu hanya
keinginan yang muncul sesaat, alias lapar mata saja. Selain itu, kalau kamu suka
membeli barang yang nggak terlalu kamu butuhin, hal itu berlawanan dengan ciri
dari prinsip ekonomi, loh.
Nah, kalau kita ingat bahasan tentang motif non-ekonomi tadi, berarti tindakan yang
dipengaruhi oleh motif non-ekonomi pasti berlawanan dengan ciri-ciri prinsip
ekonomi, ya.
Oke, paham sampai di sini? Kesimpulannya, setiap orang pasti melakukan tindakan
ekonomi. Tindakan ekonomi ini dipengaruhi oleh berbagai motif (dorongan), bisa
motif ekonomi, bisa juga motif non-ekonomi. Nah, prinsip ekonomi bertujuan untuk
memberikan arahan agar tindakan ekonomi yang kita lakukan bisa mendapat hasil
yang maksimal.
Yaap, itu dia penjelasan mengenai konsep prinsip dan motif ekonomi serta
hubungannya dengan tindakan ekonomi seseorang. Bagaimana? Seru kan belajar
ekonomi! Setelah membaca artikel ini, kamu bisa uji kemampuanmu dengan mengisi
Pengertian, Tujuan, Prinsip
dan Manfaat Ekonomi
Syariah
indotesis.com