Kebutuhan Manusia adalah sesuatu yang perlu dipenuhi agar manusia dapat hidup
layak/laik. Inti masalah ekonomi klasik adalah kesenjangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dihadapkan dengan alat pemuas yang terbatas
Kita sebagai manusia tidak lepas dari kebutuhan hidup, kebutuhan hidup dipenuhi guna
menjaga kelangsungan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus
bekerja guna memperoleh penghasilan. Hal ini semua dilakukan dalam rangka
memenuhi semua kebutuhan. Jadi kebutuhan manusia dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang kita perlukan untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai
kesejahteraan.
Jika seseorang dapat mencukupi semua kebutuhannya maka orang tersebut telah
mencapai kemakmuran. Kemakmuran merupakan keseimbangan antara jumlah
kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan.
Di bawah ini terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan
dan manusia, yaitu faktor ekstern dan intern.
Faktor Intern
Faktor intern yaitu faktor-faktor yang timbul dari manusia itu sendiri, antara lain :
Faktor ekstern yaitu yang timbul dari luar diri manusia, misalnya :
1. Keadaan alam
2. Agama/kepercayaan
3. Adat istiadat
4. Lingkungan tempat tinggal
5. Perkembangan zaman dan teknologi
Terdiri dari :
1. Kebutuhan primer/pokok
Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi untuk
menjaga kelangsungan hidup. Misalnya kebutuhan terhadap minuman dan
perumahan (rumah).
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari setiap diri
manusia, maka sering disebut juga kebutuhan alami.
Menurut waktunya
1. Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan manusia yang harus segera dipenuhi saat
itu juga. Misalnya seorang yang baru lapar. Kebutuhan yang harus dipenuhi
adalah makanan dan minuman.
2. Kebutuhan yang akan datang yaitu kebutuhan yang dipenuhi untuk keperluan
masa akan datang. Misalnya kita mulai sekarang menabung, ini digunakan
untu7k memenuhi kebutuhan masa yang akan datang.
Jika kalian banyak memiliki kebutuhan maka harus ada alat pemuas kebutuhan.
Berbagai alat pemuas kebutuhan ini dapat dibedakan dengan dua macam, yaitu barang
dan jasa.
Barang adalah segala sesuatu yang tampak dan dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan. Misalnya : makanan, buku, pakaian, dan lain-lain.
Jasa adalah sesuatu yang tidak tampak tetapi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan,
misalnya : ilmu pengetahuan, ibadah, hiburan/rekreasi dan lain-lain.
1. Barang ekonomis
2. Barang bebas
Barang bebas artinya barang yang tersedia cukup banyak sehingga manusia
untuk memperolehnya tidak perlu mengeluarkan pengorbanan. Misalnya : sinar
matahari, udara.
Menurut cara penggunaannya
1. Barang subtitusi/pengganti
Barang substitusi yaitu barang yang dapat digunkan untuk menggantikan barang
lain dengan tujuan yang sama. Misalnya : minyak tanah diganti kayu bakar untuk
memasak, gula jawa diganti gula pasir.
2. Barang komplementer
1. Barang konsumsi
2. Barang modal
Barang modal yaitu barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain,
contoh : kayu/papan digunakan untuk membuat meja, kain untuk membuat
baju, dan lain-lain.
Barang digunakan apabila digunakan pada waktu yang tepat. Contoh : payung
digunakan pada waktu hujan, obat digunakan pada waktu sakit dan lain-lain.
Barang berguna bila ditempatkan pada tempat yang tepat. Misalnya : batu
didaerah pegunungan atau hulu sungai, akan bermanfaat apabila dipindahkan
tempat ke kota untuk bahan bangunan atau untuk perbaikan jalan.
3. Guna bentuk (form utility)
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan sumber daya (resource). Dengan
menggunakan sumber daya ekonomi yang ada melalui proses produksi dapat dihasilkan
barang-barang dan jasa.
Sumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah.
Misalnya : tanah, air, biotis (hewan dan tumbuhan), gas bumi, sumber-sumber mineral,
udara, angin, dan lain sebagainya.
Berdasarkan kemampuannya untuk memperbaharui diri, maka sumber daya alam dapat
dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
Sumber daya yang tidak dapat pulih (diperbaharui), misalnya : mineral, minyak,
gas bumi, dan lain-lain.
Sumber daya manusia juga dapat disebut tenaga kerja, apabila semua tenaga
kerja dapat dipergunakan penuh sebagai faktor produksi maka akan dapat
meningkatkan produksi barang-barang maupun jasa.
3. Modal (kapital)
Modal atau kapital merupakan salah satu faktor produksi yang dipergunakan
dalam proses produksi. Modal dapat berfungsi untuk meningkatkan produksi.
Demikian suatu perusahaan memerlukan banyak modal yang berupa gedung,
alat-alat produksi, bahan mentah dan lain-lain.
Kelangkaan sumber daya ekonomi maupun barang dan jasa dapat pula disebabkan oleh
hal-hal berikut :
1. Terjadinya bencana alam, seperti : banjir, gempa bumi, kebakaran, tsunami, dan
lain-lain.
2. Perang atau konflik antara bangsa/negara
3. Keterbatasan teknologi dan kemampuan manusia
4. Kerusakan yang disebabkan oleh manusia, seperti : penebangan liar (ilegal
logging)
5. Pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga tidak mampu diimbangi oleh
pertambahan produksi
6. Keahlian/skill
Keahlian dapat diartikan seorang pengusaha yang mampu untuk menyatukan dan
mengelola ketiga sumber daya di atas untuk menghasilkan barang-barang dan jasa
yang dibutuhkan manusia.
Masalah pokok dalam ekonomi menurut aliran klasik (Adam Smith) terdiri atas:
Produksi, Distribusi, Konsumsi. Sedangkan menurut ajaran aliran ekonomi modern yang
dipelopori Paul A. Samuelson, ada tiga masalah poko ekomoni, antara lain :
1. Barang apa yang diproduksi (What) ?
Manusia dihadapkan pada alternatif yaitu dari berbagai macam produk/ output,
manakah yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya.kali ini penentuannya
tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat semata, melainkan juga
untuk mendapatkan keuntungan maksimum.
2. Bagaimana cara memproduksi barang ( How) ?
Merencanakan dan menentuka langkah produksi barang dan jasa. Maksudnya
berhubungan dengan penggunaan teknologi tinggi(intensifikasi modal/mesin)
atau dengan teknologi sederhana(intensifikasi tenaga kerja). Jadi masyarakat
atau produsen akan dihadapkan kepada pilihan-pilihan tersebut dan alasan-
alasan serta pertimbangan apa yang melatar belakangi terhadap pilihan tersebut.
3. Untuk siapa barang atau jasa diproduksi (for whom) ?
Kepada siapa barang-barang/ sumber daya alam atau jenis itu diproduksi?
Jawabannhya adalah kepada masyarakat/konsumen yang mampu membayar
produk tersebut. Konsumen adalah setiap rumahtangga yang mengurangi atau
menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa yang dilakukan secara individu
maupun kelompok.
etiap orang yang masih hidup pasti memiliki kebutuhan untuk dipenuhi. Kebutuhan
hidup manusia ini pun bisa beragam macamnya dan jumlahnya. Kebutuhan manusia
setiap saat berkembang dan bertambah seiring berjalannya waktu, seolah kebutuhan
manusia itu benar-benar tidak terbatas. Namun apapun yang terjadi manusia selalu
berusaha memenuhi kebutuhannaya dengan berbagai cara
Realitasnya manusia tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya karena sumber
daya ekonomi yang memang terbatas. Jika dipandang dari perspektif ilmu ekonomi,
kondisi nilah yang disebut sebagai kelangkaan.
Pengertian Kelangkaan
Tidak seperti pengertian kelangkaan secara umum, di dalam ilmu ekonomi, kelangkaan
tidak selalu berarti bahwa segala sesuatu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sulit untuk diperoleh.
Pengertian kelangkaan (scarcity) dalam ilmu ekonomi ini diartikan sebagai bentuk
kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah kebutuhan
hidup manusia yang tidak terbatas.
Dalam keadaan seperti ini, manusia pada umumnya akan terdorong untuk melakukan
pilihan di antara berbagai alternatif yang dianggap paling menguntungkan baginya.
Kelangkaan ini memang jadi suatu hal yang harus dihadapi oleh setiap manusia. Sebab,
kelangkaan hampir pasti bisa ditemukan di berbagai aspek kehidupan.
Karenaya, sudah selayaknya jika manusia mampu bersikap bijak dan rasional dalam
mengalokasikan sumber daya ekonomi sehingga masalah kelangkaan ini bisa diatasi
atau dihadapi dengan jalan yang terbaik.
Masalah kelangkaan sepertinya memang menjadi masalah yang tidak bisa dihindari di
dalam masyarakat. Seringkali, ada sumber daya yang mengalami kelangkaan sehingga
menimbulkan beragam masalah. Lantas, apa kiranya yang menjadi faktor penyebab
kelangkaan yang timbul dalam kehidupan masyarakat ini?
Kelangkaan sumber daya ini pada dasarnya bisa dialami oleh setiap orang, bangsa dan
negara. Meski kondisi masing -masingnya berbeda – beda, namun pokok permasalahan
ekonominya pada dasarnya bisa dianggap sama. Yakni, adalah mengenai cara manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam, sementara manusia juga dihadapkan
dengan ketersediaan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas.
Akibatnya, masalah kelangkaan pun tidak bisa dihindari. Jika diamati, ada beberapa
faktor penyebab kelangkaan yang paling umum terjadi. Faktor penyebab kelangkaan ini
meliptui :
A. Keterbatasan Sumber Daya Alam
Lingkungan alam menjadi salah satu sumber daya yang melimpah yang mampu
menyediakan kebutuhan manusia. Meski berlimpah, sumber daya alam ini ada yang
merupakan sumber daya yang dapat diperbarui dan ada juga yang tidak dapat
diperbarui.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui inilah yang jumlahnya sangat terbatas
sehingga penggunaannya harus benar –benar dikontrol. Akan tetapi, jumlah sumber
daya alam secara keseluruhan dapat semakin berkurang akibat sifat manusia yang
serakah dan eksploitatif. Alhasil, sumber daya alam, baik yang dapat diperbarui dan
yang tidak dapat diperbarui pun bisa mengalami kelangkaan.
Letak geografis yang berbeda –beda dapat menyebabkan persebaran sumber daya
menjadi tidak merata. Akibatnya, ada wilayah yang memiliki tanah subur dan kaya akan
barang tambang, namun ada pula wilayah yang tandus dan minim sumber daya alam,
bahkan kekurangan air bersih.
Akibat adanya perbedaan letak geografis inilah, maka dapat timbul kelangkaan sumber
daya. Kelangkaan sumber daya karena letak geografis ini umumnya lebih sulit untuk
dihindari.
Thomas Robert Malthus, seorang pakar demografi dan ekonomi politik dari Inggris,
menyatakan bahwa laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada laju pertumbuhan
produksi. Masalahnya, laju pertambahan jumlah penduduk yang cepat ini pada
kenyataannya tidak diikuti dengan hasil produksi.
Akibatnya, hasil produksi yang ada pun tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia yang beragam dan semakin bertambah.
Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia bisa terpenuhi ketika terdapat
orang atau badan yang melakukan produksi. Sebab, kemampuan produksi ini
berpengaruh secara langsung terhadap ketersediaan barang dan jasa sebagai alat
pemenuhan kebutuhan.
Teknologi juga menjadi faktor penentu dalam upaya manusia memenuhi kebutuhan
hidup. Namun, tekonologi yang digunakan produsen dalam proses produksi ini sering
tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Produsen membutuhkan waktu yang
relatif panjang guna menerapkan teknologi produksi yang baru.
Padahal, kebutuhan hidup manusia terus mengalami perkembangan, baik dalam segi
kualitas maupun kuantitas. Lambatnya perkembangan dan penerapan teknologi inilah
yang kemudian menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan manusia atau
menyebabkan kelangkaan.
3.2 Memahami Model, pelaku ekonomi, perilaku konsumen dan produsen dalam
kegiatan ekonomi
Model Ekonomi
Dalam pembahasan kali ini kita akan bahas hubungan antar pelaku ekonomi agar dapat
mengetahui bagaimana arus kegiatan ekonomi di masyarakat tersebut berlangsung.Ada
beberapa model hubungan antarpelaku ekonomi, mulai dari yang paling sederhana
hingga yang paling lengkap dan kompleks sebagai berikut.
untuk lebih jelas diagram hubungannya silakan klik baca lagi tentang Diagram interaksi
antar pelaku ekonomi
1. Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis
besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi 4 pelaku, yaitu rumah tangga
konsumen, rumah tangga produsen/perusahaan, Pemerintah dan Masyarakat Luar
Negeri. Setiap pelaku ekonomi ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau
distributor.
Secara garis besar para pelaku ini dikategorikan menjadi empat sektor, yakni rumah
tangga atau para konsumen (RTK) produsen (RTP), pemerintah, dan Masyarakat luar
negeri. Keempat pelaku ini pun ada dalam sistem perekonomian di Indonesia.
Mereka adalah pelaku ekonomi yang utama karena rumah tangga konsumen meminta
barang dan jasa dari pasar barang dan jasa (output). Untuk itu kita harus
mengkonsumsi atau membeli barang dan jasa. Rumah tangga ikut menentukan barang
apa yang akan diproduksi. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan ekonomi. Maka tidak
aneh kalau rumah tangga kita termasuk salah satu pelaku ekonomi. Rumah tangga
konsumen juga menawarkan tenaga kerja, tanah, kapital, dan kewirausahaan.
2. Rumah tangga Produsen
Peranan rumah tangga negara atau pemerintah dalam kegiatan ekonomi anatar lain:
1. Pengatur
2. Konsumen
3. Sebagai produsen
5. Menjamin kompetisi
Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang berhubungan dengan
transaksi luar negeri, sektor ini mencakup ekspor dan impor barang dan jasa serta
aliran modal yang berkaitan dengan transaksi investasi perbankan. Peran rumah tangga
konsumsi adalah sebagai berikut:
1. Konsumen
3. PT atau corporation.
Kali ini kita akan membahas tentang Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan
Ekonomi. Kegitan ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Dalam hal ini segala sesuatu perlu dioptimalkan. Nah berikut ini
adalah pembahasan tentang Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan
Ekonomi
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa
setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan
diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan
setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan
pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen
akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya
membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.
Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-
barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli,
mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli, seberapa
sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat
kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan
pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan
pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga
tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
2.Pendekatan Ordinal
Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap
satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan
konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu
atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini
menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin
menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan
uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen
memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal,
sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau
membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
2. Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang
harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang
dikonsumsi (marginal rate of substitution)
3. Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu
kurva indiferens yang berbeda
produksi dapat kita lihat dimana saja,Yang dimaksud dengan teori produksi
adalah kegiatan yang membuat barang-barang,produksi juga sangat berkaitan dengan
nilai guna suatu barang.Di dalam produksi terdapat proses produksi tertentu yang harus
dijalani sehingga bias menghasilkan barang yang berguna.
Dalam membahas teori produksi kita perlu membedakan pengertian jangka panjang
dan jangka pendek.Jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya
waktu yang digunakan dalam proses produksi.Produksi dalam jangka pendek bararti
terdapat satu factor produksi yang bersifat tetap,sedangkan factor produksi yang
lainnya bersifat variable(berubah-ubah).produksi dalam jangka panjang berarti semua
factor produksi yang digunakan bersifat variable(berubah-ubah).
Kurva isokuant atau isoproduk adalah kurva tempat kedudukan titik-titik yang
menunjukan kombinasi dua factor produksi untuk menghasilkan tingkat produksi yang
sama.
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau
efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep
ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan
efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan
tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya
dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga
harga input-output.
3. Biaya Produksi
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah
biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya lebih besar
dibandingkan dengan jenis biaya lain.
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung
harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih
dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan
elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu
macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak
langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah
didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.
Proses Produksi
2. Produksi masa
Dalam kegiatan ekonomi kita harus mampu memahami hukum permintaan maupun
hukum penawaran, sehingga kita dapat memperoleh hasil optimal dalam setiap
kegiatan ekonomi. Nah sekarang kita akan coba pahami satu persatu, mulai dari istilah
permintaan dan penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan
waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau
ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas
yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro
terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga
digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini
memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi
sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang
ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga
dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat
mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya
pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga
naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang
diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
―Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta,
dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
diminta.‖
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap
tetap).
Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin
sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan
keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan
demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
―Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditawarkan.‖
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua ―beban‖ yang harus ditanggung oleh produsen
untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan
mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan
perusahaan tersebut. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan
pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk
menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output
tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu
faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang
menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut: bahan baku atau bahan
dasar termasuk bahan setengah jadi, bahan-bahan pembantu atau penolong, upah
tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur, penyusutan peralatan produksi,
uang modal, sewa, biaya penunjang seperti (biaya angkut, biaya administrasi,
pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi), biaya pemasaran seperti
biaya iklan dan pajak
1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor
produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa
uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan
perusahaan. Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas
faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses
produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan
sendiri.
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada
suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan
baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan
supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada
departemen tertentu.
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu
penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan
tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian
input tetap. Misalnya: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin,
sewa tanah dan lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu
dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC FC = TC – VC
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan berubahnya
jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi apakah mengalami kenaikan atau
penurunan, maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.
VC = TC – FC
Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubah searah dengan berubahnya
jumlah produksi. Itulah sebabnya kurva VC ini mengarah ke kanan atas.
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya total adalah
jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang juga
dimiliki oleh biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah seiring
dengan berubah-ubahnya jumlah output yang dihasilkan.
Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Kurva TC memiliki
bentuk yang persis sama dengan bentuk kurva Biaya Variabel (VC), serta antara
keduanya terpisah oleh suatu jarak vertikal yang selalu sama.
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang
yang dihasilkan. Rumus :
AFC = FC / Q
Q = Kuantitas
Rumusnya:
AVC = VC/Q
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi
banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah
ini:
AC = TC /Q atau (VC+FC)/Q
AC = AVC + AFC
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input
yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan
dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah
variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya
variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan
perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal.
Modul Ekonomi Bisnis SMK
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat
produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah
Q = Jumlah output
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi
sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya
variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat dihitung dengan rumus:
LMC = ∆LTC / ∆Q
∆Q = Perubahan output.
Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh
output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jagka panjang dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
LTC = LVC
Dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya
yang paling minimum untuk memproduksikan suatu tingkat produksi. Terdapat
kapasitas produksi lain (AC lain) yang dapat meminimumkan biaya. Sebagai buktinya
perhatikanlah AC1 dan AC2. Titik A1 adalah titik ttterendah dari AC1. Dengan demikian
dalam jangka pendek, produksi sebesar QA dapat di produksikan dengan biaya yang
lebih rendah dari titik manapun pada AC1. Tetapi dalam jangka panjang biaya itu belum
merupakan biaya yang paling minimum, karena apabila kapasitas produksi yang berikut
digunakan (AC2), produksi sebesar QA akan mengeluarkan biaya sebesar seperti yang
ditunjukkan oleh titik A pada AC2. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa kurva LRAC,
walaupun tidakmenghubungkan setiap titik terendah dari AC, menggambarkan biaya
minimum perusahaan dalam jangka panjang.
Menentukan Keuntungan
34 | P a g
Ikuti dan Follow blog kami di https://peb-2013.blogspot.co.id e
Modul Ekonomi Bisnis SMK
ini dapat ditunjukan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana
perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya
produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi biaya
produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya
produksi.. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan diantara
hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.
Biaya marginal adalah perubahan biaya total perunit perubuhan output. Penerimaan marginal
adalah perubahan penerimaan total perunit output atau penjualan hasil penjualan marginal,
satu konsep mengenai hasil penjualan yg sangat penting untuk diketahui dalam analisa
penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan
marginal,yaitu tambahan hasil perjualan yg diperoleh perusahaan dari menjual barang yg
diprouksinya.
35 | P a g
Ikuti dan Follow blog kami di https://peb-2013.blogspot.co.id e