Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN KEBUTUHAN.

Segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia agar dapat hidup secara layak. Segala sesuatu yang diperlukan manusia
untuk mencapai kemakmuran. Kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas karena sesuai kodratnya manusia selalu
merasa kekurangan dan selalu menginginkan kemakmuran.

Jenis-jenis Kebutuhan

a. Kebutuhan menurut Intensitas/tingkatan:

Kebutuhan primer: kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat hidup secara layak,disebut juga kebutuhan
alamiah. Contoh; sandang,pangan,papan, pendidikan

2.  Kebutuhan sekunder: merupakan kebutuhan pelengkap yang fungsinya untuk meningkatkan kenyamanan. Contoh;
kipas angin, radio, tv,meja kursi dll

3.  Kebutuhan tersier: kebutuhan akan barang2 mewah. Contoh; mobil, perhiasan, pesiar dll

b. Kebutuhan menurut sifat

1. Kebutuhan jasmani: kebutuhan yang berhubungan dengan fisik/tubuh/jasmani

        contoh:kebutuhan makan,minum,pakaian,biologis

2. Kebutuhan rohani: kebutuhan yang berhubungan dengan kejiwaan atau batin

        contoh: beribadah, musik,noton film

c.  Kebutuhan menurut Subjek

1. Kebutuhan Individu: kebutuhan yang pemenuhannya bersifat perseorangan

        contoh: pelajar membutuhkan buku, seragam

2. Kebutuhan Sosial: kebutuhan yang diperuntukkan oleh banyak orang.

        contoh; jembatan, jalan raya, pasar,tempat ibadah.

d.  Kebutuhan menurut waktu

1. Kebutuhan sekarang: kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini

        contoh: obat bagi orang sakit, makan bagi orang lapar, minum bagi orang yang haus.

2. Kebutuhan Yang akan Datang: kebutuhan yang diperuntukkan untuk masa yang akan datang

         contoh: tabungan, asuransi


Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan

1. Peradaban atau perkembangan jaman.

2. Kondisi alam

3. Agama/kepercayaan

4. Adat istiadat/tradisi

Alat pemuas kebutuhan: Barang & Jasa

Jenis-jenis Barang pemuas kebutuhan

a. Barang menurut tujuan penggunaan

1. Barang konsumsi: Barang yang secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Disebut juga
barang jadi. Terdiri dari; Barang yang tahan lama(durable good) contoh:perabotan rumah tangga, dan barang tdk tahan
lama (nondurable good) contoh: roti

2. Barang Produksi/barang modal: Barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain.

b. Barang menurut cara memperolehnya

1. Barang Bebas: Barang yang bisa dinikmati tanpa harus mengeluarkan pengorbanan. contoh: udara, air laut,matahari

2. Barang Ekonomi: Barang yang jumlah terbatas dan untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan. Sebagian besar
barang yang dihasilkan manusia adlh barang ekonomi

c. Barang menurut hubungannya dengan barang lainnya.

1.  Barang Substitusi. Barang yang sifatnya saling menggantikan. contoh: bolpoint—pensil

2. Barang Komplementer

        Barang yang nilai gunanya meningkat apabila digunakan bersama-sama dengan barang lain. contoh: kompor—
minyak tanah
d. Barang menurut proses pembuatannya

1.  Barang Mentah/Bahan baku, merupakan bahan dasar pembuatan barang pemuas kebutuhan.

2.  Barang setengah jadi, merupakan hasil prosesan barang mentah dan masih digunakan dalam proses produksi
selanjutnya.

3.  Barang jadi, merupakan barang akhir dari rangkaian proses produksi dan siap untuk dikonsumsi.

Macam Barang Menurut Jaminan [2]

Macam barang menurut jaminan terdiri atas barang bergerak dan barang tidak bergerak.

1) Barang Bergerak

Barang bergerak adalah barang yang digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman atau kredit jangka
pendek. Contoh: televisi, perhiasan, motor, kulkas, dan radio. Barang tersebut disebut bergerak karena dapat dipindah-
pindahkan dengan mudah.

2) Barang Tidak Bergerak

Barang tidak bergerak adalah barang yang digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman atau kredit jangka
panjang. Contoh: tanah dan rumah. Barang tersebut disebut tidak bergerak karena umumnya benda-benda tersebut
tidak dapat dipindahkan dengan mudah. Dan, secara umum barang tidak bergerak bernilai lebih mahal dibanding
barang bergerak sehingga bisa digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang yang
jumlahnya besar

Jadi, sudah jelas bahwa barang atau jasa sangat berguna bagi manusia dan mempunyai nilai serta manfaat yang besar
dalam rangka memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia. Menurut Al Meyers, jenis-jenis kegunaan barang atau
benda dapat diuraikan sebagai berikut. [1]

1. Element utility (faedah elemen), artinya benda berguna karena mempunyai zat asli yang dibutuhkan. Misalnya
umbi-umbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran.

2. Time utility (faedah waktu), artinya benda akan lebih berfaedah bila digunakan pada waktu yang tepat. Sebagai
contoh menimbun gabah untuk persiapan pada masa paceklik dan payung pada saat musim hujan.

3. Place utility (faedah tempat), artinya benda yang setelah dipindahkan tempatnya akan lebih berfaedah bagi manusia.
Misalnya pasir di sungai dipindahkan ke kota dan kayu di hutan dipindahkan ke kota dipakai sebagai bahan bangunan.

4. Form utility (faedah bentuk), artinya benda setelah diubah bentuknya dapat lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya
kayu diubah mejadi mebel, kain diubah menjadi baju/celana, gandum diubah menjadi roti, dan sebagainya.

5. Ownership utility (faedah hak milik), artinya benda yang dapat berfaedah setelah dimiliki. Misalnya mobil yang
masih di toko setelah dibeli oleh konsumen akan menjadi lebih berguna.

Kegunaan pelayanan (service utility), yaitu barang memiliki kegunaan bila ada pelayanan yang diberikan. Contoh: 1.
Televisi menjadi berguna bila ada siaran. 2. Angkutan umum menjadi berguna bila dijalankan.

Jenis-jenis Kegiatan Produksi - Pada kesempatan yang sebelumnya kita punya telah share mengenai pengertian dan
tujuan produksi, setelah itu dilanjutkan dengan artikel yang selanjutnya yang berjudul pengertian dan macam-macam
faktor produksi. Dan saya akan lanjutkan sekarang dalam artikel yang berjudul jenis-jenis produksi.
Kegaiatan produksi adalah salah satu macam dari 3 kegiatan ekonomi. Kegiatan produksi dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam/jenis yaitu : berdasarkan hasil produksi, bidang produksi, dan penggunaan faktor produksi.

A. Jenis-jenis produksi berdasarkan hasil produksiProduksi barang : Produksi barang bertujuan untuk menghasilkan
barang yang siap untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya : gula, pakaian, tas, meja, almari dan lain sebagainya.Produksi
jasa : Produksi jasa adalah suatu produksi yang kegiatannya menghasilkan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Contohnya : konsultan, guru, tukang cukur rambut, salon, bengkel dan lain sebagainya.

B. Jenis-jenis produksi berdasarkan bidang produksi

Ekstraktif : adalah kegiatan produksi yang kegiatannya mengumpulkan barang yang telah disediakan oleh alam.
Contoh : pertambangan dan perburuan.Agraris : adalah produksi yang kegiatan utamanya mengolah tanah. Contoh :
pertanian, perkebunan, dan kehutanan.Industri : adalah kegiatan produksi yang kegiatannya berusaha mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi. Contohnya : industri mobil, industri rokok dan lain sebagainya.Perdangan : adalah
kegiatan produksi yang bertujuan untuk memindahkan hak milik dari produsen ke tangan keonsumen dengan cara
memperjualbelikan. Misalnya, toko, swalayan, importir dan eksportir.Jasa : adalah produksi yang bertujuan
memberikan pelayanan kepada konsumen. Misalnya, rumah sakit, potong rambut, rumah makan, transportasi dan lain
sebagainya.C. Jenis-jenis produksi berdasarkan penggunaan faktor produksi

Produksi langsung : Kegiatan produksi yang lebih banyak menggunakan faktor produksi asli yaitu alam dan tenaga
kerja. Misalnya : pertanian, perikanan dan perkebunan.Produksi tidak langsung : Kegiatan produksi yang lebih banyak
menggunakan faktor produksi turunan yaitu modal dan kewirausahaan. Misalnya, produksi motor, mobil, pesawat,
sepeda dan lain sebagainya.

Faktor produksi

Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan
jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam,
dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh
benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut
sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai
sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara
total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber
daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources).

Sumber daya fisikSunting

Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang mentah lainnya yang dapat
digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah

Tenaga kerjaSunting

Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan
produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga
kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja
dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga
kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu
sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja
terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga
terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik
dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan
pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.

Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja
rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan
pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan
produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.

ModalSunting

Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses
produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan
sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri
adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu,
modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.

Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang
dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang
dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi
perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.

Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah
modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah
rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat
adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.

Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat
digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan
modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.

KewirausahaanSunting

Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-
faktor produk

Sumber daya informasiSunting

Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa
berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.

Usaha Usaha Peningkatan Jumlah dan Mutu Hasil Produksi


Peningkatan mutu dan jumlah hasil produksi dapat dilakukan dengan cara indentifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi,
dan rasionalisasi. Berikut adalah pengertian, contoh dan penjelasanya. 

Intensifikasi

Apa yang dimaksud dengan Intensifikasi ?, Intensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara
meningkatkan kemampuan atau memaksimalkan produktivitas faktor faktor produksi yang telah ada. 

Berikut beberapa contoh usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara intenfisfikasi :

Meningkatkan kualitas kerjaMemperbaiki cara berproduksiPeningkatan jam operasi mesinMenerapkan panca usaha
tani dalam bidang pertanian.Ekstensifikasi

Apa yang dimaksud dengan Ekstensifikasi ?, Ekstensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara
menambah dan atau memperluas faktor faktor produksi yang digunakan.

Berikut beberapa contoh usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara ekstensifikasi :

Mendirikan pabrik baru atau cabang cabang pabrik atau perusahaanPenambahan jumlah armada angkutanMembuka
lahan pertanian baruDiversifikasi

Apa yang dimaksud dengan Diversifikasi ?, Diversifikasi adalah usaha untuk meningkatkan produksi dengan cara
menambah jenis atau keanekaragaman hasil produksi.

Berikut beberapa contoh usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara diversifikasi :

Selain menghasilkan kain juga memproduksi pakaian jadiSelain memproduksi televisi dibuat pulaantena televisi,
radio, dan amplifer.Selain menanam padi, pada lahan yang masih kosong ditanami juga palawija.Perusahaan
melakukan diversifikasi selain bertujuan untuk menambah jumlah hasil produksi juga bertujuan untuk meningkatkan
keuntungan dan menutupi kerugian yang mungkin terjadi apabila salah atau sebagian hasil produksi ternyata tidak laku
di pasar.Rasionalisasi

Apa yang dimaksud dengan rasionalisasi ?, Rasionalisasi adalah usaha meningkatkan mutu dan hasil produksi dengan
cara meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berikut beberapa contoh usaha meningkatkan mutu dan hasil produksi dengan cara rasionalisasi :

Untuk menghemat tenagakerja dan efektivitas produksi, maka digunakan tenaga kerja mesinMelaksanakan kegiatan
produksi dengan menerapkan manajemen yang baik.

Home  ID

Kegiatan Distribusi

By

 Plengdut

 -

November 27, 2014


Kegiatan distribusi adalah kegiatan untuk menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada konsumen. Selain pengertian
tersebut distribusi juga merupakan usaha untuk menambah nilai guna barang atau jasa.

Barang hasil produksi tidak mempunyai nilai guna kalau tidak sampai ke tangan konsumen. Misalnya, tas yang
dihasilkan pabrik tidak memiliki nilai guna jika sampai ke tangan konsumen. Tas tersebut tidak akan sampai ke
konsumen kalau tidak ada yang menyalurkan ke tangan konsumen baik secara perorangan maupun oleh suatu lembaga.

Baca juga: Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar

Distribusi adalah proses penyaluran barang

dan jasa dari produsen ke konsumen.

Kegiatan distribusi bertujuan untuk menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada konsumen, membantu meratakan
hasil produksi, meningkatkan nilai guna barang, membantu melancarkan proses produksi, dan membantu pemenuhan
kebutuhan voluntary), ke-swasembadaan (self generating) dan keswadayaan (self supporting), yaitu kemandirian tinggi
berhadapan dengan negara (penyeimbang). Sebagai ruang politik, civil society merupakan wilayah yang menjamin
berlangsungnya tindakan mandiri tidak terikat oleh kehidupan material di luar kelembagaan politik resmi. Civil society
menjamin pentingnya suatu ruang publik yang bebas tempat di mana transaksi komunikasi yang bebas dilakukan oleh
warga masyarakat (civil), lepas dari campur tangan negara. Diakui bahwa konsep civil society ini adalah konsep barat
yang mengalami perubahan dari kehidupan feodal menjadi masyarakat industri kapitalis.Jika dilihat dari akar
sejarahnya maka perkembangan wacana civil society sudah dimulai sejak zaman Aristoteles kemudian diikuti oleh
Cicero (106-43 SM) Thomas Hobbes (1588-1679) John Locke (1632-1704). Konsepsi Aristoteles menekankan kepada
komunitas masyarakat dimana mendominasi komunitas yang lain. Cicero lebih menekankan kepada konsep negara
kota untuk menggambarkan kerajaan, kota dan bentuk korporasi lainnya sebagai kesatuan yang terorganisasi,
sedangkan Hobbes dan John Locke menekankan kepada sistem kenegaraan, yaitu civil society harus memiliki
kekuasaan mutlak agar mampu mengontrol dan mengawasi secara ketat interaksi perilaku politik setiap warga
bangsa.Ditambahkan oleh John Locke, kehadiran civil society dimaksudkan untuk melindungi kebebasan dan hak
milik setiap warga negara. Konsekuensinya civil society tidak boleh absolut dan peran yang terbatas pada wilayah
dimana tidak bisa dikelola oleh masyarakat dan memberikan ruang bersifat manusiawi bagi warga negaranya untuk
memperoleh haknya secara adil & proporsional. Thomas Paine (1773-1803) menggunakan konsep civil society
bermakna kelompok masyarakat dimana memiliki posisi secara diametral dengan negara, bahkan dianggapnya sebagai
antitesis dari negara GWF. Hegel (1770-1831), Karl Mark (1818-1883 M) & Antonius Gramsci (1891-1837),
ketiga tokoh ini menekankan civil society sebagai elemen ideologi kelas dominan.Hal ini lebih merupakan reaksi dari
pemahaman Thomas Paine yang menganggap civil society bagian terpisah dari negara. Dikatakan oleh Hagel, struktur
sosial terdiri atas 3 bagian, yaitu Keluarga, Civil society & Negara. Keluarga merupakan ruang sosialisasi pribadi
bercirikan keharmonisan, civil society merupakan tempat berlangsungnya percaturan berbagai kepentingan pribadi dan
golongan terutama ekonomi, dan negara representasi ide universal yang bertugas melindungi kepentingan politik
warganya dan berhak penuh intervensi kepada civil society. Karl Mark memahami civil society sebagai masyarakat
borjuis dalam konteks hubungan produksi kapitalis & keberadaan merupakan kendala bagi pembebasan manusia
dari penindasan.Gramsci memberikan tekanan kepada kekuatan cendekiawan dimana merupakan aktor utama dalam
perubahan sosial politik. Alexis de Tocqueville (18051809) memberikan pemahaman diangkat dari pengalaman
demokrasi Amerika Serikat, dengan mengembangkan teori civil society sebagai penyeimbang kekuatan negara. Dari
berbagai model dan pemahaman civil society tersebut maka model civil society yang dikembangkan oleh Gramsci
& Alexis de Tacquevilles yang banyak diikuti bahkan menjadi inspirasi gerakan prodemokrasi di Eropa, Timur
Tengah, di mana pada kawasan ini dominasi negara atas masyarakat sangat kuat dan melumpuhkan kehidupan sosial
masyarakat. Jadi, gerakan civil society menjadi ideologi perjuangan untuk membangun harga diri mereka sebagai
warga negara.Civil society adalah wilayah atau ruang publik yang bebas (the free public sphere). Di mana individu
warga negara melakukan kegiatan secara merdeka menyatakan pendapat berserikat dan berkumpul dan kepentingan
umum yang lebih luas. Dengan kata lain, civil society dapat kita pahami sebagai sebuah tatanan kehidupan dimana
menginginkan kesejajaran hubungan antarwarga negara & negara atas dasar prinsip saling menghormati
hubungan warga negara dengan negara bersifat konsultatif (tidak konfrontatif), warga negara mempunyai hak
kewajiban dan negara memperlakukan warga negara secara adil, hak dan kebebasan yang sama “equal
right”.Institusionalisasi dari civil society ini ditandai dengan adanya lembaga-lembaga volunteer, media masa, sekolah,
partai politik, sampai kepada lembaga yang dibentuk oleh negara serta berfungsi sebagai pelayan masyarakat.
Karakteristik civil society adalah: sebagai berikut. Adanya free public sphere, ruang publik bebas di mana
masyarakat dapat mengaktualisasikan kehidupan tanpa rasa takut dari campur tangan negara.

Demokrasi merupakan entitas menjadi penegak civil society.


Toleran merupakan sikap yang dikembangkan dalam civil society untuk memperoleh sikap saling menghargai
dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain dari berbagai latar belakang kehidupan (masyarakat
majemuk).

Pluralisme, berarti menerima kemajemukan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga harus disertai dengan
sikap tulus untuk menerima kenyataan sebagai rahmat dari Tuhan.

Keadilan Sosial, Dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap
hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup segala aspek kehidupan. Oleh karenanya tidak ada monopoli,
penguasaan atau pemusatan aspek kehidupan pada sekelompok masyarakat. Secara esensial masyarakat memiliki hak
yang sama dan memperoleh kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pilar-pilar penegak civil society
adalah institusi-institusi yang menjadi bagian dari sosial kontrol serta berfungsi mengkritisi kebijakan-kebijakan
pemerintah (penguasa) yang diberi mandat dan maupun memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas. Pilar-
pilar tersebut adalah Lembaga Swadaya Masyarakat dimana dikenal sebagai NGO, pers, supremasi hukum, perguruan
tinggi, dan partai politik.

" class="glossaryLink " style="box-sizing: border-box; background-color: transparent; color: rgb(54, 35, 221); text-
decoration: none !important; border-bottom: 1px dotted;">masyarakat. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan
distribusi disebut distributor. Distributor dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu pedagang besar, pedagang
kecil, dan perantara.

1) Pedagang besar (grosir)

Pedagang besar (grosir), adalah distributor yang membeli barang dalam jumlah besar langsung dari pabrik atau
produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil. Termasuk pedagang besar adalah grosir, eksportir, dan importir.

2) Pedagang kecil (retail)

Pedagang kecil (retail), yaitu distributor yang membeli barang dalam jumlah tertentu dari pedagang besar dan
menjualnya langsung ke konsumen secara eceran. Termasuk pedagang kecil yaitu pedagang asongan, pedagang kaki
lima, warung, kios, dan minimarket.

3) Perantara

Perantara, yaitu distributor yang mempertemukan penjual dengan pembeli dan tidak bertanggung jawab kepada
kondisi barang yang diperjualbelikan. Termasuk dalam distributor perantara adalah:

Agen, adalah perantara yang berperan sebagai distributor barang tertentu atas nama perusahaan yang ditugaskan
menyalurkan barang di wilayah tertentu.Komisioner, adalah perantara yang mempertemukan penjual dengan pembeli
atas nama dan tanggung jawab sendiri. Upah komisioner disebut komisi.Makelar (broker/pilang) adalah perantara yang
mempertemukan penjual dengan pembeli atas nama orang lain atau perusahaan. Bonus yang diterima makelar disebut
kurtasi/provisi.

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional, Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional serta Kelebihan dan Kelemahannya

» Artikel IPS

     A. Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem Ekonomi Tradisional


Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi dimana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut
kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya. Biasanya
sistem ekonomi tradisional dapat dijumpai pada daerah pedesaan seperti daerah perkebunan dan persawahan.

B.     Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Adapun ciri-ciri sistem ekonomi tradisional, diantaranya:

Belum adanya pembagian kerja yang jelas. Karena dalam pengerjaan seperti sawah, kebun, ladang dan lain sebagainya
tidak ada pembagian kerja yang jelas karena semuanya dapat dikerjakan secara sendiri maupun bersama-
sama.Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris. Karena perekonomian di daerah pedesaan berjalan karena
pertanian seperti sawah, kebun, ladang dan sebagainya.Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
Ikatan kekeluargaan dan persaudaraan di daerah pedesaan lebih terasa, sehingga perkembangan ekonomi kurang
signifikan.Teknologi  produksi sederhana, karena masih mengandalkan teknologi sederhana dalam menggarap
pertanian, seperti menggunakan cangkul, kerbau, dan alat tradisional lainnya.

Gotong-Royong dalam menanam padi di sawahC.    Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

Adapun kelebihan dari sistem ekonomi tradisional adalah:

Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotong-royongan serta saling membutuhkan antara satu individu dengan
individu lain dalam memenuhi kebutuhannya.Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari
keuntungan. Ini mencerminkan bahwa sistem ekonomi tradsional dilandadasi kejujuran dan tidak mementingkan
keuntungan karena di daerah pedesaan umumnya rasa kekeluargaan lebih pekat dibanding dengan kepentingan
pribadi.D.    Adapun Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional, diantaranya :

Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis, karena di daerah pedesaan masih minim pengetahuan dan
keterampilan tentang penggunaan tekonologi modern. Seperti penggunaan komputer, laptop, smartphone dan lain-
lainHasil produksi terbatas hanya menggantungkan produksi alam dan tenaga kerja apa adanya. Karena di pedesaan
produk yang dihasilkan berasal dari alam seperti, padi, jagung, kelapa dan hasil bumi lainnya. Serta masih terbatasnya
sumber daya manusia dalam mengembangkan dan membuat produksi seperti tas, keranjang dan produk lain yang
bernilai jual lebih tinggi, Inilah yang menyebabkan perkembangan ekonomi lambat.Namun sistem ekonomi tradisional
memiliki nilai yang lebih

SISTEM EKONOMI KOMANDO : PENGERTIAN, CIRI, SEJARAH

 AHA BLOGWEB EKONOMI

A. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI KOMANDO

Sistem Ekonomi Komando atau yang juga sering disebut dengan Sistem Ekonomi Terpusat adalah sistem ekonomi
dimana pemerintah memegang kontrol penuh terhadap seluruh kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar. Semua sumber
daya produksi dan modal dimiliki oleh pemerintah. Jumlah barang atau jasa yang beredar, cara memproduksi barang,
harga barang, dan segala hal lainnya diatur oleh pemerintah. Pihak swasta (individu) tidak memiliki kekuasaan yang
berarti di dalam pasar. Dalam suatu negara yang menganut sistem ekonomi ini, biasanya terdapat program ekonomi
yang bersifat massal dan berlaku untuk semua orang. Salah satu keunggulan dari sistem ekonomi ini adalah teratasinya
masalah pengangguran, inflasi, dan berbagai masalah ekonomi lain.

SISTEM EKONOMI KOMANDO


B. SEJARAH SISTEM EKONOMI KOMANDO

Tidak ada sumber yang jelas tentang siapa pelopor dari teori ekonomi komando ini, tetapi tokoh yang sangat sering
dikaitkan dengan sistem ini adalah Karl Marx. Walaupun demikian, sebelum diperkenalkan oleh Karl Marx, Sistem
Ekonomi komando telah terlebih dahulu diterapkan oleh VOC Belanda.

Menurut Karl Marx, sistem ekonomi komando merupakan sistem yang sangat efektif karena terdapat banyak kebaikan
didalamnya, beberapa kebaikan tersebut adalah :

Lebih mudah dalam melakukan pengendalian terhadap kegiatan ekonomi negara.Sega kegiatan ekonomi berada
dibawah tanggung jawab pemerintah.Mampu mengatasi kesenjangan antara golongan kaya dengan golongan miskin.

Sebelum Karl Marx mengatakan hal tersebut, VOC telah terlebih dahulu memakai sistem ini. Vaereengde
Oostindische Compagnie (VOC) atau kongsi Dagang Hindia Timur Belanda didirikan pada tanggal 20 Maret 1602
adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memonopoli aktivitas perdagangan di Asia pada masa tersebut. Sistem
yang dipakai dalam pengaturan ekonomi ini adalah sistem yang sejenis dengan Sistem Ekonomi Komando.

C. CIRI – CIRI SISTEM EKONOMI KOMANDO

Pemerintah merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam sistem ekonomi.Kebebasan swasta atau individu tidak
memiliki pengaruh besar di dalam pasar.Semua alat produksi dan modal dimiliki oleh pemerintah (rakyat hanya
sebagai pemakai).Barang dan jasa yang ada di pasar sesuai dengan apa yang dikehendaki pemerintah, bukan dari
kreasi masyarakat.Masyarakat yang telibat dalam sistem ekonomi ini harus mengikuti aturan pemerintah.Pihak swasta
tidak berhak melakukan kegiatan ekonomi.Tanggung jawab terhadap jalannya perekonomian seperuhnya dilemparkan
kepada pemerintah.SISTEM EKONOMI KOMANDO

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM EKONOMI KOMANDO

1. Kelebihan Sistem Ekonomi Komando

Mudah untuk mengendalikan dan mengawasi harga barang di pasar.Masalah ekonomi seperti pengangguran, inflasi,
atau masalah lainnya mudah dikendalikan.Ekonomi cenderung stabil.Mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan
miskin.Pemerataan pendapatan dapat terwujud.Jarang terjadi krisis ekonomi.Pelaksanaan dan pengontrolan terhadap
kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi mudah.

2. Kekurangan Sistem Ekonomi Komando

Hak individu tidak diakui.Pemerintah cenderung melakukan monopoli yang merugikan masyarakat.Pertumbuhan dan
kemajuan ekonomi berlangsung sangat lambat.Mematikan motivasi dan inisiatif individu karena sekeras apapun
mereka berusaha, hasilnya akan tetap sama.Tidak semua jenis barang yang dibutuhkan tersedia di pasar.Kualitas
pemerintah sangat mempengaruhi sistem pasar ini.

Sistem ekonomi pasar (bebas) adalah suatu sistem perekonomian di mana individu dan perusahaan swasta (privat)
membuat keputusan penting terkait dengan produksi dan konsumsi.[1] Lain halnya dengan sistem ekonomi komando
yang kegiatan perekonomian diatur oleh pemerintah, kegiatan perekonomian sistem ekonomi pasar bebas “diatur”
menggunakan mekanisme pasar. Mekanisme pasar adalah proses di mana individu atau perusahaan sepakat untuk
bertukar barang dan jasa, umumnya melalui pembayaran dalam bentuk uang. Pasar menentukan alokasi sumber daya,
berapa banyak barang yang harus dihasilkan, dan berapa harganya; sesuai dengan permintaan dan penawaran.[2]

a { color: #000000 }body { margin: 0; background: transparent; }#google_image_div {height: 250px

Daftar isi

Pelajaran ini membahas: (1) Adam Smith dan invisible hand; (2) Sistem ekonomi laissez faire; (3) Perbedaan pasar
bebas, kapitalis, dan liberal; (4) Kelebihan sistem ekonomi pasar bebas; dan (5) Kekurangan sistem ekonomi pasar
bebas.

Adam Smith dan Invisible Hand

Ide bahwa kegiatan perekonomian dapat berlangsung tanpa kekacauan ketika dilakukan oleh individu, muncul dari
Adam Smith, seorang filsuf dan ekonom berkebangsaan Skotlandia. Adam Smith sering disebut-sebut sebagai bapak
ekonomi karena idenya merupakan pondasi sistem ekonomi modern saat ini.

Adam Smith | Gambar oleh J.H. Romanes (Wikipedia) adalah tidak berlisensi (Public Domain)

Menurut Adam Smith:

“Setiap individu berupaya untuk menggunakan modalnya sehingga produknya dapat memiliki nilai terbesar. Ia
umumnya tidak bermaksud untuk mendorong kepentingan publik, atau tahu berapa banyak telah memajukannya. Ia
hanya memiliki tujuan untuk keamanan dirinya sendiri, hanya untuk keuntungannya sendiri. Dan ia dalam hal ini
dituntun oleh tangan tak terlihat (invisible hand) untuk mendorong hasil akhir yang bukan bagian dari niatnya. Dengan
mengejar kepentingannya sendiri ia sering lebih efektif untuk memajukan masyarakat, daripada ketika ia benar-benar
bermaksud untuk memajukannya.”[1]

Invisible hand dalam hal ini adalah manfaat sosial yang muncul secara tidak disengaja akibat dari aksi individu. Ide ini
adalah ide yang kuat di bidang ilmu ekonomi karena mengusulkan apabila terdapat pasar persaingan sempurna,
pengejaran kepentingan diri individu akan mempromosikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, hampir
seolah-olah individu itu dipimpin oleh tangan tak terlihat untuk melakukannya.

Ide kunci:[3]

Invisible hand secara efisien mengalokasikan barang dan jasa pada penjual dan pembeli.Invisible hand mengarahkan
pada produksi yang efisien dalam suatu industri.Invisible hand secara efisien mengalokasikan sumber daya antar
industri-industri.Harga mengarahkan invisible hand.Sistem Ekonomi Laissez Faire

Laissez faire secara literal diterjemahkan menjadi “biarkan (mereka) melakukan,” namun kemudian lebih sering
diartikan luas menjadi “biarkan orang-orang melakukan apa yang mereka kehendaki.”[4]

Apabila Anda menyukai artikel Tentorku, bantu Tentorku untuk tumbuh di www.facebook.com/tentorku/
Sistem ekonomi laissez faire seringkali disebut sebagai bentuk paling murni dari sistem ekonomi pasar bebas, di mana
pemerintah sama sekali tidak ikut campur tangan dalam pengambilan keputusan perekonomian. Dalam sistem ekonomi
ini, individu dan perusahaan mengejar kepentingan mereka sendiri tanpa adanya arahan atau aturan (dari pemerintah).
Sesuai dengan konsep invisible hand dari Adam Smith, perilaku dari individu-individu itulah yang menentukan hasil
perekonomian.[1][5]

Dalam dunia ini tidak ada satu negara pun yang menggunakan sistem ekonomi ini (secara murni). Hal ini disebabkan
karena pemerintahan di suatu negara dapat dipastikan akan memiliki kebijakan tertentu untuk mengendalikan
perekonomian dalam batas-batas tertentu.

Perbedaan Pasar Bebas, Kapitalis, dan Liberal

Istilah pasar bebas, kapitalis, serta liberal seringkali dianggap sama, padahal ketiga istilah ini memiliki makna yang
berbeda.

Pasar bebas adalah suatu sistem ekonomi di mana harga barang dan jasa ditentukan oleh pasar terbuka, di mana hukum
penawaran dan permintaan dapat berlaku dengan bebas (tidak ada intervensi). Konsekuensi dari hal ini adalah
kebebasan individu dalam membuat keputusan ekonomi (liberal), kemudian individu dapat memiliki hak milik atas
faktor produksi dan beroperasi untuk keuntungan dirinya (kapitalis).[6]

Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi berbasis kepemilikan privat terhadap faktor-faktor produksi, dan beroperasi
untuk mencari keuntungan (en: profit). Karakteristiknya adalah hak milik privat, upah buruh, akumulasi modal,
motivasi mencari keuntungan, dan pasar yang kompetitif.[7]

Liberalisme adalah filosofi politik berdasarkan kebebasan dan persamaan derajat. Dengan demikian, liberalisme
ekonomi berarti paham dalam mengatur perekonomian berdasarkan baris individu, pengambilan keputusan ekonomi
dilakukan oleh individu atau rumah tangga dan bukan oleh institusi kolektif atau organisasi.[8]

Ketiga istilah diatas memiliki keterkaitan yang sangat erat, sehingga apabila kita menyebut kata sistem ekonomi pasar
bebas, maka secara tidak langsung juga melibatkan kapitalisme dan liberalisme. Walaupun hal ini tidak sepenuhnya
benar. Sebagai contoh, misalnya negara Amerika Serikat yang menganut kapitalisme, mereka tidak sepenuhnya
(murni) mengimplementasikan pasar bebas dan liberalisme ekonomi karena pemerintah melakukan regulasi di
berbagai bidang. Kemudian, perusahaan-perusahaan besar memiliki pengaruh yang kuat dalam perekonomian (kadang
melakukan monopoli). Hal ini bertentangan dengan prinsip pasar bebas di mana hukum permintaan dan penawaran
berlaku dengan bebas.

Spektrum sistem ekonomi | Gambar berlisensi hak cipta Tentorku

Oleh karena itu, tidak ada negara yang benar-benar (murni) menggunakan sistem ekonomi pasar bebas atau
murni laissez-faire. Yang ada adalah negara yang cenderung lebih (jauh) mengarah pada pasar bebas apabila dilihat
dari spektrum sistem ekonomi. Negara-negara yang sering disebut menggunakan sistem pasar bebas/kapitalis/liberal
diantaranya adalah:[9]

Hong KongSingapuraAustraliaSelandia BaruSwissKanadaChileMauritiusDenmarkAmerika Serikat

Berikut ini adalah kesimpulannya:[10]


Pasar bebas cenderung terkait dengan pertukaran kekayaan, sedangkan kapitalisme terkait dengan penciptaan
kekayaan.Pasar bebas adalah komponen kunci dari kapitalisme, walaupun pasar bebas tidak mendefinisikan secara
utuh apa itu kapitalisme.Pasar bebas digerakkan oleh permintaan dan penawaran yang mengarah pada kompetisi yang
bebas tanpa dipengaruhi pemilik modal, sedangkan pada kapitalisme ada saatnya pemilik modal dapat mempengaruhi
perdagangan.Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar Bebas

Keunggulan sistem ekonomi pasar bebas antara lain:[11][12]

Secara teoritis, sistem pasar bebas adalah sistem yang efisien. Hal ini disebabkan karena pemilik modal bersaing untuk
memperoleh keuntungan, sehingga operasi mereka efisien (sumber daya yang terbuang minimal).Adanya persaingan
usaha membuat produk yang dihasilkan menjadi semakin baik.Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau
kebutuhan masyarakat, sehingga produk yang dihasilkan tidak salah sasaran (terbuang).Konsumen dapat dengan bebas
menggunakan penghasilannya untuk kepuasannya sendiri.Individu dan perusahaan dapat mengejar kepentingan
mereka sendiri sehingga memberikan kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar
Bebas

Kelemahan sistem ekonomi pasar bebas antara lain:[11][12]

Karena berfokus pada keuntungan, maka dapat timbul akibat atau efek samping yang tidak diperhitungkan oleh
produsen (aktivitas komersial), misalnya: pencemaran lingkungan, kerugian kesehatan, dll. Hal ini disebut dengan
biaya eksternal atau eksternalitas (en: externalities).Kadang sistem pasar bebas memproduksi produk yang diinginkan,
bukan yang dibutuhkan oleh konsumen.Dalam praktiknya sulit untuk menjaga persaingan bebas (sehat) pada pasar,
karena perusahaan cenderung mengarah pada monopoli untuk menciptakan keuntungan yang sebesar-
besarnya.Distribusi kekayaan yang tidak merata (en: inequality), misalnya antara pemilik modal dan buruh, serta
profesi yang satu dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai