Kebutuhan Manusia
1.Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan
jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat
konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau
dihormati,maka
kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan manusia
itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut :
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a.Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya.
b.Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu
mengutamakan kebutuhanmana yang harus didahulukan.
2. Macam-macam Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut itngkat intensitasnya
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan
hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia
juga memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan
alamiah.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan
primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi.
Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di dalammasyarakat, missal : berlian,
mobil mewah, dan rumah megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misal : makanan,
minuman, pakaian, dan olahraga.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi kepuasan
jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah.
c. Kebutuhan menurut subjeknya
1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan pemenuhannya dapat
dilakukan secara individu. Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan
pensil.
2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh kelompok orang secara
bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan
tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan tidak boleh
ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi orang lapar.
2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan dapat ditunda
sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau
persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah
anaknya dan asuransi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain berbeda-
beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman berbeda. Kebutuhan manusia
pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer, misal nenek moyang berpakaian memakai
kulit kayu dan daun-daunan, makan pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin
berkembang pula jenis kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian
terbuat dari bahan yang bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan
masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan,
penduduk pesisir membutuhkan jarring, perahu, dan pancing agar dapat menangkap ikan di laut.
Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk
bercocok tanam.
c. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok. Pria Jawa memiliki
tradisi untuk menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah lain tidak.
d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda, misalnya
penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi,
sedang penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan dan dilarang
mengonsumsi daging sapi.
B. Kelangkaan Sumber Daya Alam dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas
Manusia dihadapkan kepada inti masalah ekonomi, yaitu keinginan yang tidak terbatas dengan
sumber daya atau barang dan jasa yang terbatas. Maka manusia harus mampu menggunakan sumber
daya yang terbatas untuk menghasilkan barang atau jasa agar dapat mengimbangi keinginan yang
tidak terbatas.
Kelangkaan adalah suatu kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan kebutuhan kita atau alat pemuas kebutuhan yang tidak sebanding untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan yang lebih besar. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang berwujud dan
memiliki bentuk serta dapat diraba. Sedangkan jasa yaitu alat pemuas kebutuhan yang tidak
berwujud dan tak bisa diraba.
Macam-macam barang sebagai alat pemuas kebutuhan.
1. Barang Menurut Cara Memperolehnya
a. Barang ekonomi adalah barang yang memiliki kegunaan sebagai alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas dan untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan.
b. Barang bebas/nonekonomi adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya tidak terbatas sehingga
manusia untuk mendapatkannya tidak perlu mengeluarkan pengorbanan. Misal sinar matahari, udara,
air di laut/pantai.
Suatu barang adakalanya sebagai barang bebas namun pada saat yang lain sebagai barang ekonomi.
Hal tersebut dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu, misalnya air bagi masyarakat pedesaan
merupakan barang bebas dan dapat langsung diambil dari alam. Namun bagi masyarakat kota air
bersih merupakan barang ekonomi karena untuk mendapatkannya harus membeli.
2. Barang Menurut Kegunaannya
a. Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang yang secara langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Barang konsumsi sering disebut barang jadi atau barang siap pakai.
Ada dua jenis barang konsumsi antara lain sebagai berikut.
1) Barang konsumsi yang habis dalam satu kali pemakaian, misalnya makanan dan minuman.
2) Barang konsumsi yang bisa dipakai berulang-ulang, misalnya pakaian, perabot rumah tangga.
b. Barang Produksi
Barang produksi disebut juga barang modal adalah barang yang digunakan dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang baru.
Barang produksi dibedakan menjadi dua.
1) Barang produksi yang habis dalam satu kali proses produksi, misalnya tepung terigu untuk
membuat roti.
2) Barang produksi yang tidak akan habis dalam satu kali proses produksi, misalnya mesin-mesin dan
peralatan pabrik yang dapat digunakan secara berulang-ulang dalam proses produksi.
3. Barang Menurut Hubungan dengan Barang Lain
a. Barang subtitusi, yaitu barang sebagai alat pemuas kebutuhan yang pemakaiannya dapat
menggantikan barang lain. Misalnya beras diganti dengan jagung, minyak tanah diganti dengan kayu
bakar/arang. Namun secara umum barang subtitusi harganya lebih murah.
b. Barang komplementer, yaitu barang sebagai alat pemuas kebutuhan yang akan berguna jika
digunakan secara bersama-sama dengan barang lain, misalnya bensin akan berfungsi jika digunakan
bersama-sama dengan kendaraan, listrik akan lebih berfungsi apabila digunakan dengan lampu atau
peralatan rumah tangga.
4. Barang Menurut Proses Pembuatannya
a. Barang mentah, yaitu barang yang belum diolah/belum mengalami proses produksi. Barang mentah
ada yang langsung dapat dikonsumsi, misalnya buah apel, papaya, dan barang mentah yang harus
diproses terlebih dahulu untuk dapat dikonsumsi, misalnya kapas, kayu, dan padi.
b. Barang setengah jadi, yaitu barang yang sudah mengalami produksi, misalnya barang harus
diproses menjadi kain dan baju.
c. Barang jadi, yaitu barang hasil proses produksi dan sudah siap untuk dikonsumsi/digunakan.
Barang jadi merupakan barang akhir yang dihasilkan dari proses produksi, misalnya pakaian
merupakan hasil pemrosesan dari kapas, benang menjadi pakaian.
5. Barang dari Segi Jaminannya
a. Barang bergerak, yaitu barang yang bisa dipindahkan dan digunakan sebagai jaminan untuk
memperoleh pinjaman atau kredit usaha jangka pendek.
b. Barang tidak bergerak, yaitu barang yang tidak bisa dipindahkan dan digunakan sebagai agunan
atau jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka pendek, misalnya tanah dan gedung.
Benda pemuas kebutuhan diciptakan manusia untuk tujuan tertentu, sehingga mempunyai nilai guna
atau manfaat tertentu. Kegunaan benda pemuas kebutuhan dapat digolongkan sebagai berikut.
1. Kegunaan Dasar (elemeny utility)
Kegunaan dasar adalah kegunaan mendasar dari benda sebelum mengalami perubahan, misal pasir
sebelum jadi beton.
2. Kegunaan bentuk (farm utility)
Kegunaan bentuk adalah kegunaan dari suatu benda karena perubahan bentuknya, misal kayu
dijadikan meja dan kursi.
3. Kegunaan tempat (place utility)
Kegunaan tempat adalah peningkatan kegunaan dari suatu benda karena perubahan tempat atau
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, misal pasir di sungai bermanfaat untuk bangunan.
4. Kegunaan waktu (time utility)
Kegunaan waktu adalah peningkatan kegunaan karena benda dipakai pada waktu tertentu. Misalnya
paying dipakai waktu hujan.
5. Kegunaan pelayanan (service utility)
Kegunaan pelayanan adalah peningkatan kegunaan barang atau jasa karena adanya pelayanan dari
pihak tertentu. Misalnya rumah sakit berguna bila ada dokter, perawat, dan pasien.
6. Kegunaan kepemilikan (ownership utility)
Kegunaan kepemilikan adalah peningkatan kegunaan karena benda tersebut dimiliki orang yang tepat
dalam memenuhi kebutuhannya. Misal cangkul lebih berguna untuk petani, buku untuk anak sekolah
(pelajar)
SEBELUM BELAJAR LEBIH LANJUT SILAHKAN KERJAKAN SOAL BERIKUT SAMPAI KKM
TERCAPAI DENGAN KLIK DISINI
D. Biaya Peluang
Tenaga kerja sebagai faktor produksi yang dapat digunakan secara alternatif dalam suatu kegiatan
produksi, maksudnya jika seornag tenaga kerja telah melakukan suatu kegiatan produksi tertentu
maka tenaga tersebut dalam waktu bersama kehilangan kesempatan untuk melakukan jenis kegiatan
produksi yang lain. Yang dimaksud biaya peluang adalah kesempatan yang hilang untuk melakukan
suatu kegiatan produksi peluang ditentukan oleh nilai tertinggi dari beberapa peluang atau
kesempatan yang hilang. Anto seorang tenaga kerja berpeluang untuk menjadi sales dengan gaji Rp
700.000/bulan, menjadi karyawan perusahaan dengan gaji Rp 800.000/bulan, dan berpeluang
menjadi satpam dengan gaji Rp 900.000/bulan, apabila Anto memilih untuk berwiraswasta sehingga ia
tidak bekerja sebagai sales, karyawan, dan satpam maka biaya peluangnya adalah Rp 900.000 yaitu
kesempatan terbaik yang hilang.
E. Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan satu kesatuan
dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian lain. Sistem ekonomi yang dipilih dan
dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan pokok berikut ini.
a. Barang yang akan diproduksi berapa banyaknya?
b. Bagaimana cara memproduksinya?
c. Untuk siapa barang itu diproduksi?
d. Kapan barang itu diproduksi?
Masing-masing negara berbeda-beda dalam membuat keputusan tentang masalah-masalah tersebut,
tergantung pada sistem ekonomi yang dianutnya. Sistem ekonomi bertujuan untuk mengatur
pertukaran barang dan jasa guna meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan salah satu
tujuan politik nasional, oleh Karen aitu sistem ekonomi merupakan bagian dari sistem nasional.
Sistem ekonomi atau sistem perekonomian pada dasarnya mengatur hubungan ekonomi antar
manusia dalam masyarakat mengenai bagaimana mereka harus berperilaku dan bertindak antara
yang satu terhadap yang lain serta bagaimana keputusan yang mempengaruhi orang lain boleh
diambil. Sistem ekonomi dianut manusia dan masyarakat. Secara implicit sistem ekonomi mempunyai
hubungan yang erat dengan sistem politik yang ada.
2. Macam-macam Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional
secara turun temurun mengandalkan alam dan tenaga kerja sesuai dengan keadaannya yang
tradisional. Perekonomiannya pun bersifat tradisional, teknik produksi dipelajari secara turun temurun.
Caranya produksi lebih mengandalkan alam dan tenaga kerja. Hasil produksinya pun terbatas hanya
untuk keluarga dan kelompok.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
1) Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
2) Hanya sedikit menggunakan modal
3) Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
4) Belum mengenal pembagian kerja
5) Masih terikat dengan tradisi.
6) Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Kebaikan sistem ekonomi tradisional
1) Setiap individu menjadi produsen.
2) Pertukaran secara barter umumnya dilandasi oleh kejujuran dan usaha-usahanya tidak mencari
laba.
3) Pertukaran secara barter memungkinkan individu untuk menjalin kekurangan yang erat dengan
individu yang lain.
Kelemahan sistem ekonomi tradisional
1) Sulitnya menetapkan ukuran atau satuan barang yang ditukarkan.
2) Sulitnya mencari orang yang membutuhkan barang yang akan ditukarkan.
3) Kadang-kadang masalah kepuasan sering diabaikan.
b. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi di mana kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi
dilakukan oleh pihak swasta. Pada sistem ekonomi pasar, pemerintah hanya mengawasi dan
melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara. Sistem ekonomi
pasar sesuai dengan ajaran yang dikemukakan oleh Adam Smith. Dalam bukunya Adam Smith
menganjurkan agar kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Masyarakat menentukan jenis
kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai kemakmuran. Jika setiap individu makmur, maka
negarapun akan makmur. Dalam ekonomi pasar pihak swasta menguasai alat-alat produksi, akibatnya
pemilikan tidak terbatas. Setiap individu berusaha meningkatkan keterampilan dan kemampuannya
untuk menguasai sector ekonomi, sehingga timbullah persaingan untuk maju.
Pada sistem ekonomi para pemerintah bertugas membuat peraturan dan mengawasi pelaksanaannya.
Kegiatan ekonomi pemerintah hanya berhubungan dengan penyelenggaraan negara saja. Sistem
ekonomi pasar juga disebut ekonomi pertukaran bebas (free exchange economy)
Ciri-ciri sistem ekonomi pasar (liberal)
1) Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
2) Kegiatan ekonomi di semua bidang dilakukan oleh masyarakat (swasta)
3) Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
4) Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
5) Setiap orang diberi kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa.
6) Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan ekonomi
didorong oleh prinsip bola.
7) Terjadinya persaingan bebas antara pengusaha.
Kebaikan sistem ekonomi pasar (liberal)
1) Adanya persaingan mendorong masing-masing individu berusaha untuk maju dan bertindak secara
efisien.
2) Masing-masing ornag bebas untuk memilih pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan bakatnya.
3) Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
4) Adanya persaingan bebas, produsen cenderung untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.
5) Kemungkinan pendapatan dapat ditingkatkan melalui usaha memaksimalkan keuntungan.
6) Pengembangan usaha yang dilakukan produsen dalam memaksimalkan keuntungan memungkinkan
dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Kelemahan sistem ekonomi pasar.
1) Persaingan menyebabkan yang kuat semakin kuat yang lemah semakin lemah.
2) Persaingan dapat menimbulkan monopoli.
3) Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai di dalam sistem ekonomi pasar.
4) Memungkinkan dapat menimbulkan sifat-sifat mementingkan diri sendiri.
5) Terdorong hasrat untuk mendapatkan untuk besar sering kali produsen mengabaikan syarat-syarat
perubahan.
6) Pemanfaatan sumber alam sering kali tidak menghiraukan lingkungan.
c. Sistem ekonomi berpusat (komando)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominant dan
berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian, dalam sistem ini peran masyarakat (swasta)
sangat kecil. Dalam sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi
dengan metode bagaimana barang diproduksi dan untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando
1) Semua alat dan sumber produksi adalah milik pemerintah / negara
2) Jenis-jenis pekerjaan dan pembagiannya dalma suatu negara diatur oleh pemerintah.
3) Pemerintah menentukan pembatasan yang luar kepada individu dalam melakukan usaha.
4) Kehidupan perekonomian seluruhnya diatur/dipegang oleh pemerintah.
5) Tenaga kerja dianggap sebagai pekerja negara.
6) Sistem harga tidak bebas.
Kebaikan sistem ekonomi komando (terpusat)
1) Perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan maupun pengawasan, maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, dan
pengangguran.
2) Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar dalam
negeri berjalan lancer.
3) Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
Keburukan sistem ekonomi komando
1) Mematikan inisiatif individu untuk maju/berkembang, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat.
2) Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
3) Masyarakat tidak punya kebebasan dalam memiliki sumber daya.
d. Sistem ekonomi campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan swasta (masyarakat) saling
berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
1) Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.
2) Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting.
4) Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan ekonomi.
5) Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
Kebaikan sistem ekonomi campuran
1) Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
2) Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung menguntungkan
semua pihak.
3) Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.
4) Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan.
5) Penetapan harga lebih terkendali.
6) Hak perorangan secara nyata diakui.
Kelemahan sistem ekonomi campuran
1) Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
2) Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta kurang dapat
memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
3) Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih tinggi daripada
pegawai di swasta.
e. Sistem ekonomi kerakyatan
Dalam sistem ekonomi kerakyatan pengaturan kehidupan ekonomi melibatkan seluruh potensi
masyarakat dengan berlandaskan pada pemerataan dan keadilan.
Ekonomi kerakyatan, yaitu sistem ekonomi yang betul-betul berorientasi pada kepentingan rakyat
banyak (masyarakat). Dalam hal ini pemerintah berpihak pada mereka yang lemah dan miskina.
Ciri-ciri sistem ekonomi kerakyatan
1) Persaingan pasar secara sehat dan tidak saling merugikan.
2) Pemerintah dominant dalam mengatur mekanisme pasar.
3) Perekonomian berjalan lancar atas kemitraan antara ekonomi rakyat dengan konglomerat yang
lancar.
4) Pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional.
5) Koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat.
Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber
daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pusat atau inti permasalahan ekonomi adalah
adanya kelangkaan (scarcity). Kelangkaan dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketika
kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sementara sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut sangat terbatas jumlahnya. Untuk mengatasi kelangkaan tersebut,
manusia melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhannya. Upaya-upaya tersebut
antara lain memproduksi barang dan jasa guna menambah kuantitas dan kualitas sumber
daya yang tersedia.
Sumber daya diperlukan untuk dapat memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan
manusia. Namun, sumber daya yang tersedia tidak cukup untuk memproduksi barang dan
jasa yang dibutuhkan. Jadi, langka bukan berarti sedikit, tetapi adanya ketidakseimbangan
antara kebutuhan manusia dan sumber daya yang tersedia.
Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sebagian besar tanaman dan
hewan-hewan, air, dan udara. Adapun sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
adalah sumber daya alam yang tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan atau
mengganti diri (reproduksi) baik tanpa atau dengan campur tangan manusia. Sebagian
besar dari sumber daya ini sedang dieksploitasi melebihi kemampuan pulihnya, walaupun
ada yang dapat digunakan berkali-kali seperti minyak bumi, mineral, dan kayu hutan tropis.
Sumber daya alam tersebut, terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui jika
terus dieksploitasi lama kelamaan akan habis, sedangkan kebutuhan manusia akan tetap
ada. Sebagai contoh, menurut Lucky Sondakh, usaha pertambangan PT Freeport di Timika,
Irian Jaya dapat menghasilkan sekitar 45.000 kg emas per tahun, dan PT New Mount di
Sulawesi Utara menghasilkan sekitar 10.000 kg emas per tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa sumber daya alam adalah terbatas atau langka. Perlu diingat bahwa langka bukan
berarti sedikit, tetapi adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia dan sumber
daya yang tersedia. Contoh lain yang dialami sehari-hari adalah kebutuhan akan minyak
bumi, misalnya, berupa bensin dan minyak tanah. Di beberapa daerah di Indonesia sering
terdengar di berita adanya kelangkaan bensin dan minyak tanah, sehingga terjadi antrean
panjang konsumen yang membutuhkannya. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya alam
(berupa bensin dan minyak tanah) adalah langka atau terbatas.
Dalam era globalisasi, suatu perusahaan akan sukses di pasar bebas, jika perusahaan
memiliki daya saing yang tinggi. Daya saing yang tinggi akan ditentukan oleh efisiensi yang
tinggi. Selanjutnya, efisiensi yang tinggi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia
(tenaga kerja) yang profesional dan terampil.
Di Indonesia dengan jumlah penduduk 222 juta jiwa(berdasarka data Badan Pusat Statistik,
2005), masih belum memiliki sumber daya manusia berkualitas yang mencukupi kebutuhan
lapangan kerja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keberadaan tenaga kerja yang
ahli dan profesional masih langka. Hal ini dapat dilihat banyak tenaga ahli asing yang
bekerja di Indonesia. Banyak kebutuhan akan tenaga kerja yang tidak terpenuhi karena
tidak sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan.
Seperti sumber daya lainnya, sumber daya modal juga langka. Dalam kehidupan sehari-
hari, dapat dilihat banyak perusahaan yang gulung tikar karena kekurangan modal. Di
negara-negara tertentu, kemajuan ekonominya lambat karena kekurangan barang modal di
masyarakat yang bersangkutan. Banyak proyek pembangunan yang tertunda juga karena
terbatasnya modal. Jadi, kelangkaan modal bukan berarti modal yang ada sedikit, tetapi
karena adanya ketidakseimbangan akan kebutuhan modal dengan jumlah modal yang
tersedia.
Ekonom klasik diwakili oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada emas,
melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara
kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat
tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada tiga
permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi.
a. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat. Karena
masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersedia pun beragam jenisnya sehingga
muncul permasalahan bagi produsen, yaitu brang apa saja yang harus diproduksi. Munculnya
pertanyaan tersebut di atas tidak lain karena hetergonnya masyarakat. Dengan demikian, tentu
menimbulkan permasalahan bagi produsen dan menimbulkan kekhawatiran apabila memproduksi suatu
barang tertentu, tetapi tidak dikonsumsi masyarakat.
b. Masalah Distribusi
Agar barang atau jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana
dan prasarana distribusi yang baik. Contoh, hasil panen dari kebun memerlukan alat angkut yang
ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen dan tidak
tertimbun di produsen.
c. Masalah Konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi
oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang
muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar
membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses
konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
2. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern
Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga
masalah pokok yang dihadapi setiap pereokonomian dan harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai
subjek ekonomi.
a. Apa dan Berapa Banyak Barang atau Jasa yang akan Diproduksi?
Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia terbatas dan penggunaannya bersifat alternatif, maka
masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi. Masyarakat
dapat memilih satu atau beberapa jenis barang atau jasa yang akan diproduksi dengan perbandingan
tertentu. Pilihan yang dilakukan oleh masyarakat ini tentu yang dipandang paling menguntungkan dan
memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan.
Bisa saja suatu negara tertentu tidak memproduksi senjata, peluru nuklir atau bahkan komputer. Di sisi
lain, negara tersebut memproduksi banyak bahan pangan seperti gandum, beras, sayuran, dan buah-
buahan. Lalu dari mana senjata untuk angkatan perang? Dengan adanya kegiatan perdagangan
internasional kebutuhan akan senjata dapat dipenuhi dengan cara membeli dari negara yang
memproduksi senjata tersebut.
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengoptimalkan faktor-
faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber
daya ekonomi yang tersedia, para produsen harus mampu menciptakan teknik produksi yang efisien.
Untuk itu, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi produksi perlu ditingkatkan.
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang
atau jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama atau berbeda?
Apakah barang atau jasa yang diproduksi hanya untuk orang kaya saja? Apakah pendapatan nasional
telah didistribusikan secara adil? Haruskah gaji para manajer sepuluh kali lipat dari gaji buruh? Apakah
proyek mobil murah dilaksanakan agar penduduk berpendapatan rendah dapat mengonsumsinya?
Semua pertanyaan tersebut menyangkut untuk siapa barang atau jasa diproduksi.
Ketiga pertanyaan di atas, yaitu apa - bagaimana - untuk siapa, bersifat fundamental dan kait-mengait
satu dengan yang lain serta selalu dihadapi oleh setiap negara, baik negara berkembang maupun negara
maju. Namun, tidak semua perekonomian dapat memecahkan ketiga masalah tersebut dengan cara
yang sama.
Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang dilakukan individu-individu, perusahaan, dan
masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi. Seperti diketahui, sumber-sumber daya ekonomi yang
tersedia sangat terbatas, sehingga memaksa manusia untuk melakukan pilihan dalam kehidupannya.
Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan pengorbanan pada pilihan yang lain, dan timbulah biaya
peluang.
Biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu,
yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak menggunakannya untuk tujuan lain.
Sederhananya biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang lain.
Contohnya, ketika lulus SMA Farida mendapat dua tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai
pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp. 400.000,- per bulan. Sedang tawaran lain sebagai pramusaji
si sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp. 900.000,- per bulan. Dengan beberapa
pertimbangan, diantaranya ingin dekat dengan keluarga, akhirnya Farida memutuskan bekerja sebagai
pelayan toko. Dengan mengambil keputusan sebagai pelayan toko, berarti Farida telah menghilangkan
peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan pendapatan sebesar Rp
900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Farida dengan memilih bekerja
sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp.900.000,- per bulan.
Intinya dalam pengambilan keputusan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi individu yang
bersangkutan.
Contoh lainnya :
Adi memiliki uang sebesar Rp. 700.000,-. Adi bermaksud untuk membeli pakaian model terbaru yang
harganya Rp. 250.000,- dan buku novel untuk melengkapi koleksi buku novelnya, berhubung hobi adi
adalah membaca. Dengan demikian beberapa kemungkinan Adi dalam membelanjakan uangnya
terpampang pada tabel simulasi biaya peluang berikut :
Dari keempat kombinasi diatas awalnya Adi akan mengambil pilihan A, karena ia akan mendapatkan 1
setel pakaian baru dan 11 buku novel koleksi baru serta masih memiliki uang sisa sebesar Rp. 10.000,-
yang akan ia pergunakan untuk membeli cemilan di rumah nanti malam. Namun karena ia melihat ada
pakaian gaun yang bagus dan harganya menarik yakni Rp. 250.000,- maka Adi memutuskan untuk
membelikan pacarnya Zaskia pakaian gaun tersebut. Sehingga adi hanya mendapatkan 2 stel pakaian
dan 5 buah koleksi novel baru. Dengan demikian biaya peluang untuk membeli baju gaun yang
ditanggung adi adalah seharga 11 -5 buku = 6 buku + Rp. 10.000,- atau setara Rp. 40.000,- x 6 = Rp.
240.000,- + Rp. 10.000,- = Rp. 250.000,-.
Dengan demikian kita dapat menarik kesimpulan beberapa point hal penting :
Hukum kelangkaan mengharuskan kita untuk memilih atau menentukan prioritas dalam memenuhi
kebutuhan
Biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang lain
Bila ada dua pilihan, biaya peuang dihitung dari nilai peluang yang dikorbankan atau yang tiak dipilih
Bila ada lebih dari dua pilihan, biaya peluang dihitung dari nilai peluang terbaik yang dikorbankan atau
yang tidak dipilih
A. Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Pendapat Para Ahli - Terdapat pendapat para ahli yang
mendefinisikan pengertian sistem ekonomi yaitu sebagai berikut...
Gilarso (1992: 486) : Menurut pendapat Gilarso, pengertian sistem ekonomi adalah
keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produse,
konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan
yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Gregory Grossman dan M. Manu : Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, pengertian
sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari
atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja
saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling
menopang dan mempengaruhi.
McEachern : Pengertian sistem ekonomi menurut McEachern adalah seperangkat mekanisme
dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi (what, how, dan for whom).
Chestesr A Bermand : Menurut Chester A Bermand, pengertian sistem ekonomi adalah
suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan
masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.
Dumatry (1996) : Pengertian sistem ekonomi menurut Dumatry adalah suatu sistem yang
mengatur dan terjalin hubungan ekonomi antar sesama manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu ketahanan.
B. Fungsi Sistem Ekonomi - Sistem ekonomi memiliki banyak kegunaan yang fungsi sangat vital
bagi perekonomian suatu negara di seluruh dunia ini. Fungsi sistem ekonomi adalah sebagai
berikut...
C. Macam-Macam Sistem Ekonomi - Terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang dianut di
berbagai negara di dunia ini antara lain sebagai berikut...
1. Sistem Ekonomi Tradisional : Sistem ekonomi tradisional ialah suatu sistem ekonomi dalam
organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun yang
mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Seluruh kegiatan perekonomian diatur dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi,
distribusi, dan konsumsi serta penepatan harga
Tidak ada kebebabasan dalam berusaha karena hak milik perorangan atau swasta tidak diakui
Seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Terdapat penindasan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi
diprakarsai oleh pemerintah.
Terdapat pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh
pemerintah.
Masyarakat tidak dijamin dalam memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih
barang konsumsi yang dikehendaki.
Pemerintah bersifat paternalistis, artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya benar
dan harus dipatuhi
3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis): Sistem ekonomi liberal ialah sistem ekonomi berdasarkan
kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa adanya
campur tangan daripada pemerintah. Suatu kondisi dalam mana pemerintah benar-benar lepas
tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire. Negara-
negara penganut sistem ekonomi liberal antara lain: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia,
Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia {yang|dengan} pernah menganut sistem ekonomi liberal pada
tahun 1950-an.
Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan bagi pihak lemah.
Dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
Timbulnya praktik yang tidak jujur yang dengan berlandas mengejar keuntungan sebesar-
besarnya, sehingga kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau dikesampingkan.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah memberikan
kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi disisi lain
pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan menghindari penguasaan
secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.
Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat
hiduporang banyak yang dikuasai oleh negara.
Terdapat campur tangan pemerintah terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan
ekonomi
Mekanisme kegiatan perekonomian teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai
kebijakan ekonomi.
Hak milik perorangan diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum.
Sektor ekonomi dikuasai oleh pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat.
Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
5. Sistem Ekonomi Pancasila: Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasari dari
jiwa ideologi Pancasila yang dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi
berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong royongan dari, ole, dan untuk
rakyat dalam bimbingan dan pengawasan pemerintah.
a. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila - Ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada
UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No. 14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.
Sebenarnya apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan konsumsi itu? Apakah dengan sekedar
makan nasi, kalian bisa dikatakan telah melakukan konsumsi? Seperti diketahui, motif utama
konsumen dalam mengonsumsi barang dan jasa adalah memperoleh kepuasan yang sebesar-besarnya.
Pada dasarnya, kepuasaan ini diperoleh karena adanya manfaat atau daya guna dari barang dan jasa.
Sepiring nasi yang kalian santap misalnya, dapat memberi rasa kenyang. Dengan menyantap nasi
tersebut, kalian telah menghabiskan manfaat atau daya guna nasi tersebut.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, secara singkat konsumsi sering diartikan sebagai kegiatan
memakai, meng- gunakan, memanfaatkan barang atau jasa. Dalam pengertian ekonomi, konsumsi
diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis.
2. Fungsi Konsumsi
Apa yang kalian tahu tentang fungsi konsumsi? Kegiatan-kegiatan konsumsi yang pernah
kalian lakukan pasti memiliki fungsi. Coba lakukan kegiatan konsumsi di kehidupanmu! Kemudian
pikirkan apa fungsi kegiatan konsumsi yang telah kalian lakukan. Dari situlah kalian akan tahu fungsi
konsumsi.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh konsumen pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut:
Jika kalian melakukan kegiatan konsumsi, misalnya membeli baju, apakah kalian dapat mengetahui
tujuan konsumsi yang kalian lakukan?
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia secara umum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup atau untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dan mencapai tingkat kemakmuran.Namun,
dengan adanya tingkatan/lapisan masyarakat yang berbeda-beda, tujuan konsumsi juga berbeda pula.
Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan peradaban yang belum maju dan kebutuhan
masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna untuk
mempertahankan kelangsungan hidup. Contohnya kehidupan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Pada masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekedar mempertahankan
hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan atau prestise (harga
diri).Contohnya konsumsi barang mewah.
4. Utilitas (Utility) Barang dan Jasa
Barang dan jasa mempunyai nilai.Nilai dapat dibedakan menjadi dua jenis, sebagai berikut.
· Nilai Pakai Objektif
Adalah kemampuan dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh nasi bagi setiap
penduduk Indonesia mempunyai nilai pakai objektif, sebab tanpa membeda-bedakan orangnya, setiap
penduduk Indonesia dapat memakan nasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya waktu lapar.
· Nilai Pakai Subjektif
Adalah arti yang yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu benda/jasa sehubungan benda/jasa
tersebut dapat dipakai memenuhi kebutuhan hidup pribadi pemakainya (unsur psikologis pemakainya.
Unsur psikologis pemakai adalah kepercayaan pemakai terhadap barang yang dipakainya.Misalnya
barang yang dianggap menjadi jimat, menimbulkan kekuatan supranatural, meningkatkan prestise atau
dapat memberikan kepuasan yang sangat mendalam bagi si pemakai. Contohnya benda antik, lukisan,
batu akik, model pakaian, dan kemenyan.
6. Bentuk-bentuk Perilaku Konsumsi
Bila dilihat dari segi pertimbangan rasional (akal sehat), perilaku konsumen dalam berbelanja
dibedakan menjadi dua macam: (1) perilaku konsumsi rasional; dan (2) perilaku konsumsi irasional.
1. Perilaku Konsumsi Rasional.
Adalah perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar) dalam mengkonsumsi
suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar pertimbangannya adalah sebagai
berikut.
a. Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen.
Suatu pembelian dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang, darang tersebut benar-
benar dapat memenuhi kebutuhan kita. Semakin lama jangka waktu pemuasannya, maka akan semakin
baik. Misalnya, akan lebih baik jika kita membeli pakaian yang dapat digunakan dalam banyak acara
daripada membeli pakaian yang hanya bisa digunakan dalam satu acara.
b. Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen.
Butuh tidaknya kita akan barang tersebut dapat dilihat dari posisi barang tersebut dalam skala
prioritas kita. Bila manusia membeli barang yang ada di posisi paling atas dalam skala prioritas,
berarti manusia telah melakukan tindakan konsumsi yang rasional.
c. Mutu produk terjamin.
Bagaimana kita tahu mutu produk itu terjamin? Bila barang tersebut merupakan makanan, barang
tersebut sudah terdaftar di Departemen Kesehatan. Bagi kaum muslim, suatu produk dapat terjamin
bila telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.
d. Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli.
Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai rasional, bila ada kesesuaian antara harga yang
harus dibayar dan uang yang dimiliki.
2. Perilaku Konsumsi Tidak Rasional (Irrasional)
Sebuah tindakan dalam berbelanja dapat dikatakan tidak rasional bila seorang konsumen
memutuskan membeli barang tanpa pertimbangan yang baik. Contoh perilaku konsumsi irrasional:
a. Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya.
Banyak iklan yang menipu atau menyembunyikan informasi. Kalau kalian memperhatikan sebuah
iklan dan keesokan harinya kalian membeli barang karena barang itu kelihatan bagus di iklan, berarti
kalian termasuk konsumen yang irrasional.
b. Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal.
Banyak orang yang menganggap kalau mereka punya barang merek tertentu mereka akan dianggap
hebat. Namun, kalau kalian membeli jeans hanya karena mereknya yang terkenal tanpa meneliti dan
membandingkan kualitasnya dengan produk lain, maka perilakumu dapat dikatakan irrasional.
c. Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus.
Pikirkanlah tujuanmu saat membeli barang obral atau barang yang ada bonusnya. Apakah kalian
membeli barang memang karena membutuhkan barang tersebut, ataukah karena obral? Karena bila
kalian membeli hanya untuk obral atau bonus, kalian dikategorikan sebagai konsumen yang irrasional.
d. Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan barang tersebut.
Memiliki baju yang bermerek mungkin terlihat keren di mata teman-temanmu. Tetapi bila baju
itu telah kalian kenakan, apakah teman-temanmu masih dapat mengenali mereknya sepintas lalu? Bila
demikian, apakah pengeluaranmu sebanding dengan penghargaan yang kalian peroleh?
C. Pola Perilaku Konsumen
Coba luangkan waktumu untuk mengamati kesibukan di pagi hari! Suasana pagi yang ramai dengan
kesibukan orang-orang yang ingin bergegas menuju tempat beraktivitas. Siapa sajakah mereka?
Bisakah kalian menemukan jawabannya? Betul! Mereka adalah pegawai yang menuju kantor, guru dan
murid yang tidak ingin terlambat masuk sekolah, serta para pembeli yang ingin berbelanja.
Aktivitas yang mereka lakukan merupakan perwujudan dari pilihan yang telah mereka ambil
dengan harapan dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan yang
optimal.
Bila kita amati lebih jauh, mereka adalah para konsumen. Kegiatan utama konsumen membeli
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sudut pandang ekonomi mikro, konsumen
memiliki pola tertentu dalam menjalankan kegiatannya. Berikut akan dibahas lebih dalam.
1. Pendekatan Teori
Kegiatan utama konsumen adalah membeli barang dan jasa dengan tujuan memperoleh kepuasan
(utility). Pola perilaku konsumen dalam membeli barang dan jasa tersebut dapat dijelaskan dengan
pendekatan:
1. Teori Kardinal
2. Teori Ordinal
3. Teori Atribut
Teori ke 2 dan 3 akan kalian pelajari di perguruan tinggi nanti. Sekarang kalian akan mempelajari
teori kardinal.
Untuk memahami teori kardinal perlu beberapa anggapan (asumsi) dasar, yaitu:
a. Kepuasan (utility) setiap konsumen dapat diukur dengan satuan tertentu. Sebagai contoh, apabila
kalian mengonsumsi sebatang coklat, maka kalian bisa menyatakan kepuasan yang kalian peroleh
sebesar misalnya 50 satuan utilitas. Lebih lanjut kepuasan konsumen dianggap bersifat dapat
dijumlahkan. Apabila bersama coklat kalian juga mengonsumsi makanan kecil yang kalian nilai memberi
kepuasan 25, maka kepuasan total kalian akan menjadi 50 + 25 = 75 satuan kepuasan.
b. Dalam setiap kegiatan konsumsi berlaku The Law of Diminishing Marginal Utility yaitu semakin banyak
unit barang yang dikonsumsi maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap
suatu tambahan barang yang dikonsumsi akan menurun.
c. Konsumen selalu berusaha mendapatkan kepuasan maksimum.
d. Konsumen menggunakan seluruh anggaran yang dimilikinya.
2. Teori Nilai Konsumen
Pada halaman sebelumnya, kita telah membahas tentang pendekatan teori kardinal yang di
dalamnya telah disinggung mengenai marginal utility, law of diminishing marginal utility, dan total utility.Di
dalam teori nilai konsumen, akan dibahas secara lebih lanjut!
Dalam ilmu ekonomi, berbagai keputusan yang diambil oleh konsumen dalam melakukan konsumsi
dijelaskan dengan teori nilai guna. Nilai guna atau utilitas berarti kepuasan yang diperoleh konsumen
dari konsumsi suatu barang atau jasa. Nilai guna total seorang konsumen biasanya meningkat saat ia
mengkonsumsi suatu produk dalam jumlah yang semakin meningkat, namun pada tingkat yang
umumnya lebih lambat. Artinya, setiap unit tambahan yang dikonsumsi menambahkan nilai guna
marjinal yang lebih kecil dibandingkan dengan unit sebelumnya, sejalan dengan kejenuhan individu
bersangkutan terhadap produk tersebut. Pada umumnya, kita dapat menggolongkan teori nilai guna ke
dalam empat macam sebagai berikut.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
· Faktor Internal
1. Pendapatan
Pendapatan konsumen berpengaruh pada besarnya konsumsi yang dilakukan. Semakin tinggi
pendapatan konsumsi, konsumsi cenderung semakin besar pula. Sebaliknya, konsumen yang
berpendapatan rendah biasanya tidak akan banyak melakukan kegiatan konsumsi karena daya belinya
juga rendah. Pendapatan dan konsumsi dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut:
2. Motivasi
Setiap orang mempunyai motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan konsumsi. Ada
yang melakukan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Namun ada pula
orang yang membeli barang hanya karena ikut-ikutan orang lain, padahal sebenarnya ia tidak
membutuhkannya. Sebagian lain mengkonsumsi barang/jasa tertentu demi memperlihatkan status
sosial/gengsi. Misalnya seorang siswa membeli handphone keluaran terbaru agar dianggap keren oleh
teman-temannya.
3. Sikap dan kepribadian
Sikap dan kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumsinya. Orang yang hemat
hanya akan membeli barang-barang yang telah direncanakan, sementara orang yang boros seringkali
membeli barang-barang diluar perhitungannya. Orang yang menyukai barang kuno akan berani
membeli barang itu dengan harga tinggi, sementara orang yang tidak menyukai barang kuno tidak
akan membeli barang itu meskipun diberi gratis.
4. Selera
Masing-masing individu mempunyai selera yang berbeda-beda dalam memilih berbagai jenis
barang/jasa. Ini juga berpengaruh terhadap pola konsumsi. Misalnya, meskipun sama-sama remaja,
kalian dan teman-temanmu memiliki selera yang berbeda dalam pemilihan benda konsumsi. Dalam hal
celana, misalnya. Temanmu mungkin menyukai jins sementara kalian menyukai celana kargo.
· Faktor Eksternal
1. Kebudayaan
Kebudayaan yang terdapat di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat di
daerah tersebut.Di Jepang dan Cina, orang makan dengan menggunakan dengan menggunakan sumpit.
Sementara di negara barat, sendok dan garpu sering ditemani pisau. Bagaimana dengan kalian sebagai
orang Indonesia? Apakah kalian makan dengan cara orang barat, cara orang Cina atau makan dengan
menggunakan tangan?
2. Status Sosial
Status/posisi seseorang di dalam masyarakat dengan sendirinya akan membentuk pola konsumsi
orang tersebut. Konsumsi seorang presiden, raja, atau menteri sudah jelas berbeda dengan konsumsi
sopir, tukang kayu, atau pengusaha kecil. Bagi tukang kayu, makan nasi dan tempe sudah cukup.
Namun bagi seorang konglomerat, harus ada pilihan lauk hingga lima macam dan tempatnya harusnya
mewah.
3. Harga Barang
Sudah menjadi hukum ekonomi bahwa bila harga barang naik, konsumsi akan menurun, dan bila harga
barang rendah, konsumsi akan tinggi. Ini juga berlaku untuk tingkat harga barang substitusi, seperti
yang sudah yang diuraikan dalam pembahasan tentang hukum permintaan dan penawaran.
Pengertian Permintaan, Penawaran, Hukum Permintaan dan Penawaran Dan Harga Keseimbangan
Di setiap transaksi perdagangan dalam ekonomi pasti terdapat suatu permintaan (demand), penawaran
(supply), harga dan kuantitas akan suatu barang atau jasa yang saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya. Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan
dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).
Berikut sedikit penjelasan tentang permintaan, penawaran, hukum permintaan dan penawaran, faktor
yang mempengaruhi permintaan dan penawaran serta tentanh harga keseimbangan.
Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu penggambaran atas
hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu
tertentu
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di
pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli
dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model
dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga
akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang
ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas.
Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang
kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau
pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan
semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang
ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki
terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang
dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa
menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya
mahal.
Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif
antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang
diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian
hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan
sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku
jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin
rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum
penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan
dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah
(ceteris paribus).
Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara lain adalah
: perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap,
pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa depan dan banyaknya/intensitas
kebutuhan konsumen.
Sedangkan pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan teknologi
yang digunakan, tujuan dari suatu Perusahaan, pajak, ketersediaan dan harga barang
pengganti/pelengkap dan prediksi/perkiraan harga di masa depan.
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk
pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini
telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli
dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan
berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah
perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan
nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga
keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses
mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan
penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada
titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini
telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli
dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan
permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
1.600 = 0,002 Pq
Pasar output adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang merupakan output (hasil) dari kegiatan
produksi. Berikut ini percakapan yang menggambarkan sebagian fenomena dari pasar output.
lagi.
Fani : Itu sih masalah kecil, Din. Kamu tinggal ganti merk. Kan ada banyak
merk sepatu di pasar. Tinggal pilih saja yang mirip dengan sepatu
kesayanganmu.
Dini : Kamu benar juga ..., tapi ngomong-ngomong kalau tarif listrik naik
Kalaupun tarif listrik naik terus kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kan
Dini : Begitu ya ..., jadi lebih enak kalau harga sepatu yang naik .... Kita
Fani : Menurut teori sih namanya monopoli, karena penjualnya hanya satu.
Dini : Kamu kok bisa pintar begitu, Fan. Memang kamu baca di mana
teorinya?
Faktor-faktor yang memengaruhi naik turunnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi di antaranya, sebagai
berikut.
1. Perubahan harga faktor produksi. Bila harga faktor produksi naik maka permintaan terhadap faktor produksi akan
turun. Bila harga factor produksi turun maka permintaan terhadap faktor produksi akan naik.
2. Perubahan teknologi. Teknologi yang semakin maju akan meningkatkan permintaan terhadap faktor produksi.
Kemajuan teknologi mampu menghadirkan mesin-mesin yang dapat membuat barang dengan cepat, murah, dan
banyak sehingga mendorong pengusaha meningkatkan jumlah produksi. Kemajuan teknologi akhirnya cenderung
menggeser kurva permintaan faktor produksi ke kanan yang menunjukkan meningkatnya permintaan terhadap faktor
produksi secara keseluruhan.
3. Perubahan permintaan barang jadi. Bila permintaan barang jadi meningkat maka permintaan terhadap faktor
produksi akan naik. Mengapa demikian? Karena barang jadi dibuat dari kombinasi factor produksi. Sebaliknya, bila
permintaan barang jadi menurun maka permintaan terhadap faktor produksi juga menurun.
4. Perubahan permintaan faktor produksi komplementer. Bila permintaan terhadap faktor produksi komplementer
meningkat maka permintaan terhadap faktor produksi pasangannya juga meningkat. Sebaliknya, bila permintaan
terhadap faktor produksi komplementer menurun maka permintaan terhadap faktor produksi pasangannya juga
menurun.
5. Perubahan keuntungan produksi. Bila keuntungan yang diterima produsen meningkat tajam, umumnya akan
mendorong produsen memperbanyak jumlah produk atau memperluas usaha di bidang lain.
Kedua hal tersebut pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap faktor produksi. Demikian pula
sebaliknya, bila keuntungan yang diterima produsen menurun tajam maka permintaan terhadap faktor produksi akan
menurun.
Seperti halnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi maka penawaran terhadap faktor-faktor produksi pun bisa
naik dan turun.
Faktorfaktor yang memengaruhi naik dan turunnya penawaran terhadap factor produksi, di antaranya sebagai
berikut.
1. Perubahan harga faktor produksi. Bila harga faktor produksi naik maka penawaran terhadap faktor produksi akan
naik. Dan bila harga factor produksi turun maka penawaran terhadap faktor produksi akan turun.
2. Jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang tinggi umumnya juga memiliki jumlah tenaga kerja (penduduk yang
siap kerja yang berusia 15 s.d. 64 tahun) yang tinggi pula. Dengan demikian, semakin tinggi jumlah penduduk,
semakin tinggi pula penawaran faktor produksi tenaga kerja.
3. Jumlah produksi modal-barang. Ada dua macam faktor produksi modal, yakni modal barang dan modal uang.
Bila produksi modal barang (misalnya, mesin-mesin) meningkat maka penawaran modal barang juga akan
meningkat.
4. Sifat faktor produksi alam. Ada dua sifat faktor produksi alam. Pertama, dapat diperbarui (seperti hutan, tanaman,
sawah, dan tanaman kebun). Kedua, tidak dapat diperbarui (seperti hasil-hasil tambang: minyak bumi, emas, timah,
dan lain-lain). Bila faktor produksi alam bersifat tidak dapat diperbarui maka suatu saat penawarannya akan terus
menurun, bahkan nol (habis).
5. Jumlah pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan bisa berbentuk formal (resmi, melalui sekolah) dan
informal (tidak resmi, melalui keluarga dan masyarakat). Pendidikan kewirausahaan bisa memunculkan banyak
wirausahawan yang tangguh. Semakin banyak pendidikan kewirausahaan, akan semakin banyak pula penawaran
factor produksi wirausaha. Belakangan ini di kota-kota besar banyak muncul sekolah bisnis yang mengajarkan
kewirausahaan.
6. Corak sosiobudaya masyarakat tertentu. Pada kelompok masyarakat tertentu, penawaran faktor produksi tenaga
kerja didominasi oleh pria karena pada masyarakat tersebut wanita dilarang bekerja di luar rumah.
Sebaliknya, di masyarakat tertentu lainnya penawaran tenaga kerja didominasi oleh wanita karena pada masyarakat
tersebut wanita dituntut bekerja dibanding pria. Hal demikian tentu akan memengaruhi tinggi rendahnya penawaran
tenaga kerja, bila dibandingkan dengan masyarakat yang memberikan kebebasan bagi pria dan wanita untuk bekerja.
1. Pembangunan Ekonomi adalah segala proses yang ditujukan untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto
suatu negara melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Pembangunan Ekonomi ditujukan untuk mencapai
Pertumbuhan Ekonomi.
2. Ciri-Ciri Pembangunan Ekonomi :
Adanya perubahan struktur perekonomian, dari perekonomian bercorak Agraris / Pertanian menjadi
Perekonomian Industri / Jasa
Adanya peningkatan pendapatan per kapita dan pendapatan nasional disertai dengan Pemerataan /
Distribusi Pendapatan
Adanya penguasaan terhadap berbagai teknologi serta munculnya inovasi – inovasi baru
3. Tujuan Pembangunan Ekonomi
Mengacu pada pertumbuhan Ekonomi
Meningkatkan pendapatan per kapita
Melakukan distribusi pendapatan untuk pemerataan
Menghapus Kesenjangan Sosial
4. Menurut Prof. Denis Goulet, ada 3 nilai inti pembangunan ekonomi, yaitu :
5. Harga Diri. Pembangunan Ekonomi dilakukan agar suatu negara memiliki harga diri karena mampu
menyetarakan kemampuannya dengan negara-negara lain serta mampu untuk mendukung kehidupan
rakyatnya.
6. Rejeki Kehidupan. Pembangunan Ekonomi dilakukan sehingga masyarakat di suatu negara mendapatkan
rejeki ( pendapatan) yang memadai dan mampu untuk menyokong hidupnya
7. Kebebasan dari Perbudakan. Kebebasan dari Perbudakan berarti juga kebebasan dari Kemiskinan dan
Kebodohan. Pembangunan Ekonomi ditujukan agar masyarakat menjadi semakin berkembang misalnya
memiliki kemampuan untuk menyekolahkan anaknya agar bebas dari kebodohan dan kemiskinan di masa
depan.
8. Menurut Dudley Seers, pembangunan ekonomi harus mencakup 3 aspek berikut yaitu :
9. Peningkatan Pendapatan per Kapita ( Penurunan Kemiskinan )
10. Penghapusan kesenjangan sosial
11. Pengurangan jumlah pengangguran
12. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembangunan Ekonomi :
Tanah dan Kekayaan Alam
Kualitas dan Kuantitas Penduduk dan Tenaga Kerja
Sistem Sosial dan Budaya Masyarakat
Kepemilikan atas barang modal dan penguasaan teknologi
7. Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi terbagi menjadi 3, yaitu :
8. Indikator Moneter yang terbagi lagi menjadi 2
Pendapatan per Kapita
Net Economic Welfare / Tingkat Kesejahteraan Hidup Bersih
1. Indikator Non-Moneter yang terbagi 2 :
Indikator Sosial
Indeks Kualitas Hidup / IKH
1. Indikator Campuran yang terbagi 2 :
Indikator Susenas Inti ( dibuat oleh Badan Pusat Statistik )
Human Development Index / Indeks Pembangunan Manusia
Diluar Indikator diatas ada pula indikator lain yaitu Garis Kemiskinan / Poverty Line dan Basic
Minimum Needs.
RPJM 1 ( 2005 – 2009 ) Melakukan penataan ulang terhadap sistem perekonomian di wilayah Indonesia
untuk mewujudkan Indonesia yang aman, damai, adil, demokratis dan meningkatkan kesejahteraan serta
kemakmuran rakyat
RPJM 2 ( 2010 – 2014 ) Memantapkan proses penataan ulang dengan meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia dan pengembangan terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
RPJM 3 ( 2015 – 2019 ) Melakukan penyempurnaan terhadap penataan ulang dan memfokuskan
pembangunan pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang didukung dengan pengembangan
IPTEK untuk meningkatkan daya saing perekonomian negara
RPjm 4 ( 2020 – 2025 ) Mencapai Indonesia yang MANDIRI, MAJU, ADIL, dan MAKMUR dengan
mencapai tingkat tertinggi dari daya saing kompetitif perekonomian yang didukung oleh pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Sumber Daya Manusia yang kompeten dan berdaya saing.
10. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi – Suatu keadaan dimana telah terjadi peningkatan Produk Domestik
Bruto di suatu wilayah tanpa memperhatikan apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
pertumbuhan penduduk.
11. Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi – Merupakan suatu proses
Pembangunan Ekonomi lebih luas dan memperhatikan seluruh proses serta perubahan yang
terjadi, sementara Pertumbuhan Ekonomi hanya terfokus pada peningkatan sarana dan prasarana
tanpa memperhatikan struktur, proses, dan perubahan yang terjadi.
Teori Klasik ( Adam Smith dan David Ricardo ) Menyatakan bahwa Pertumbuhan Ekonomi didukung
oleh 4 faktor yaitu :
Jumlah Penduduk
Luas tanah dan Kekayaan alam
Penerapan teknologi
Ketersediaan / kepemilikan / tersedianya barang modal
Menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi maksimal terjadi ketika jumlah penduduk tidak terlalu
besar dengan besar modal dan luas tanah yang masih cukup luas. Stationary State ( Keadaan
Stagnan ) dimana pertumbuhan ekonomi tidak berkembang maksimal terjadi ketika produktivitas
mengalami penurunan.
Teori Schumpeter, menekankan peranan besar dari wirausahawan dan businessman terutama dalam
pembentukan modal. Menurut Schumpeter, ada 2 bentuk investasi / penanaman modal yang dilakukan
oleh wirausahawan / businessman yaitu
Investasi Otonom, investasi yang dilakukan karena memang dibutuhkan penanaman modal untuk
melakukan inovasi
Investasi Terpengaruh, investasi yang dilakukan karena adanya pengaruh dari pertumbuhan ekonomi
positif di suatu negara sehingga mendorong para wirausahawan untuk melakukan investasi
Menurut Schumpeter, peran wirausahawan sangat besar karena ketika mereka melakukan
penanaman modal ataupun investasi mereka telah melakukan perluasan di perusahaan mereka
sehingga memungkinkan terbentuknya lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat.
Teori Neoklasik, terbagi 2 yaitu Teori Harrod Domar dan Teori Solow
Teori Harrod-Domar
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan Teknologi
Pertumbuhan Modal
Teori Pertumbuhan Ekonomi Rostow
Teori Pertumbuhan Ekonomi Rostow menjelaskan tahap – tahap ataupun level – level yang
dilalui oleh negara-negara dalam mengalami pertumbuhan Ekonomi, yaitu sebagai berikut :
BY ULFFAA
Permasalahan ekonomi tidak hanya meliputi masalah-masalah mikro seperti kekakuan harga, monopoli
dan eksternalitas yang memerlukan intervensi pemerintah. Permasalahan ekonomi juga terjadi dalam
lingkup ekonomi makro yang memerlukan kebijakan pemerintah. Permasalahan ekonomi makro
Indonesia dalam membangun negara sebenarnya tidak hanya sebatas itu. Inflasi yang tidak terkendali,
ketergantungan terhadap impor dan utang luar negeri merupakan beberapa masalah pemerintah dalam
bidang ekonomi makro.
1. Masalah Kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya Program Inpres
Data Tertinggal (IDT), pemberian kredit untuk para petani dan pengusaha kecil berupa Kredit Usaha Kecil
(KUK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Program Kawasan Terpadu (PKT), Program bapak Angkat,
Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) dan program wajib belajar.
2. Masalah Keterbelakangan
Jika ditinjau dari segi penguasaan teknologi, indonesia masih dikategorikan negara berkembang. Ciri lain
negara adalah rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya tingkat kemajuan dan
pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat,
rendah tingkat keterampilan penduduk, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurang modal, kurangnya
produktivitas tenaga kerja, serta lemahnya tingkat manajemen usaha. Untuk mengatasi keterbelakangan
ini, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, melakukan pertukaran tenaga ahli, melakukan
transfer teknologi dari negara-negara maju.
masalah lain yang dihadapi Indonesia dalan pembangunan di bidang eknomi adalah masalah lapangan
kerja dan pengangguran. Masalah ini saling berhubungan satu sama lain. Masalah pengangguran timbul
karena terjadi ketimpangan antara jumlah angkatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah
pengangguran dan terbatasnya kesempatan kerja, pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja
sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan
investasi-investasi baru, terutama bersifat padat karya(labour intensive), pemberian penyuluhan dan
informasi yang cepat mengenai lapangan kerja.
Kekurangan Modal adalah satu ciri penting setiap negara yang memulai proses pembangunan.
Kekurangan ini bukan saja menghambat kecepatan pembangunan ekonomi yang dapat dilaksanakan
tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk lepas dari kemiskinan.masalah kemiskinan,
keterbelakangan, pengangguran dan kekurangan modal yang terjadi disuatu negara berkembang
disebabkan oleh lingkaran yang sulit diputuskan. Lingkaran keterbelakangan dan kemiskinan tersebut
adalah pendapatan rendah menyebabkan kemampuan investasi rendah, investasi rendah menyebabkan
pemupukan modal rendah, modal rendah menyebabkan produktivitas rendah, produktivitas rendah
menyebabkan pendapatan rendah dan seterusnya berputar tanpa terputus. Untuk mengatsi masalah-
masalah tersebut, pemeritah harus melakukan suatu program besar sehingga dapat memutuskan
lingkaran setan, misalnya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih
produktif.
Masalah lain yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah
pemerataan pembangunan. Pembangunan ekonomi Indonesia terkonsentrasi hanya di kota-kota besar
terutama di Pulau Jawa dan didominasi oleh kelomok tertentu. Pada hakikatnya, pembangunan nasional
adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sehingga keberhasilan pembangunan nasional tidak
hanya diukur dengan keberhasilan dibidang ekonomi (secara materi).
Inflasi atau kenaikan tngkat harga secara umum dan terus menurus bagi sebuah negara sebenarnya
merupakan hal yag wajar, selama tidak melebihi batas normal, berlangsung singkat dan masih dapat
terkendalikan oleh pemerintah. Inflasi ini dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan dampak
negatif seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi pendapatan dan
mengganggu stabilitas ekonomi. Seperti halnya inflasi, pengangguran yang terus meningkat merupakan
masalah bagi pebangunan ekonomi. Pengangguran yang terus meningkat biasanya berdampak buruk
terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan stabilitas nasional.
Tingkat ketergantungan yang tinggi dari pemerintahdan sektor swasta terhadap impor dan utang luar
negeri merupakan masalah pembangunan. Impor yang tinggi jelas akan mengurangi cadangan devisa
negara. Jika cadangan devisa negara berkurang, stabilitas ekonomi nasional akan lemah. Utang luar
negeri masalah yang muncul adalah menyangkut beban utangnya, yaitu pembayaran bunga utang setiap
tahun dan pelunasan pokok utang luar negeri.
Ekonomi makro merupakan kegiatan perekonomian yang mempelajari secara keseluruhan, artinya dalam
cabang ilmu ekonomi makro menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak masyarakat,
perusahaan, dan pasar. Dalam perkembangan Ekonomi Makro berkaitan dengan masalah ekonomi publik
(negara).
Pendapatan nasional
Investasi
Kesempatan kerja
Inflasi
Neraca pembayaran
Ekonomi mikro merupakan kegiatan perekonomian yang mempelajari hanya pada bagian kecilnya, artinya
bagian kecilnya yaitu seperti perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Dalam perkembangan ekonomi mikro yang kini
telah melahirkan beragam teori dan konsep mengenai ekonomi regional, ekonomi manajerial, ekonomi
lingkungan, dan ekonomi sumber daya alam.
Unit analisis
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi yang melibatkan secara individual. Contohnya permintaan dan
penawaran, pasar, biaya dan laba atau rugi dari suatu perusahaan
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara agregat atau keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional,
inflasi, deflasi, investasi, pertumbumhan ekonomi.
Tujuan analisis
Ekonomi mikro lebih memfokuskan terhadap tujuan analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya yang
dimiliki agar dapat tercapai kombinasi yang tepat.
Ekonomi makro lebih memfokuskan terhadap tujuan analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi yang
dilakukan terhadap perekonomian yang terjadi secara keseluruhan.
Demikianlah pengertian dan perbedaan dari ekonomi makro dan ekonomi mikro yang dapat kami sampaikan
kepada anda. semoga bermanfaat
Pendapatan Nasional
Dalam ilmu ekonomi pendapatan nasional merupakan konsep yang menarik untuk
dipelajari. Setiap kegiatan ekonomi dalam suatu negara pasti berkaitan pendapatan
nasional. Tingkat perkembangan ekonomi suatu negara juga dapat dilihat dari pendapatan
nasionalnya. Usaha-usaha pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh setiap negara pasti
diarahkan untuk meningkatkan untuk menstabilkan pendapatan nasional.
Pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Setiap
negara memiliki suatu sistem perhitungan pendapatan nasional. Sistem tersebut
merupakan suatu cara mengumpulkan informasi perhitungan terhadap hal-hal sebagai
berikut.
a. Nilai berbagai ibarang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
b. Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produk nasional
c. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan
untuk menciptakan produk nasional tersebut.
2. Konsep-Konsep Pendapatan Nasional
Dikurangi
Dana jamsos
Pajak penghasilan
Laba tak dibagi
Dikurangi
Dana jamsos
Pajak penghasilan
Laba tak dibagi
VI. Membandingkan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain
Berdasarkan PDB suatu negara bisa menunjukkan tingkat produktivitas masyarakat di negara tersebut
dalam menghasilkan barang dan jasa. Berikut ini kita akan melihat PDB yang dihasilkan Indonesia
dibandingkan dengan negara lain.
Lapangan
2004 2005 2006 2007 2008* 2009**
Usaha
1. Pertanian,
Peternakan,
Kehutanan 247.163,6 253.881,7 262.402,8 271.509,3 284.620,7296.369,3
dan
Perikanan
2.
Pertambangan
160.100,5 165.222,6 168.031,7 171.278,4 172.442,7179.974,9
dan
Penggalian
3. Industri
469.952,4 491.561,4 514.100,3 538.084,6 557.764,4569.550,8
Pengolahan
4. Listrik, Gas
10.897,6 11.584,1 12.251,0 13.517,0 14.993,6 17.059,8
& Air Bersih
6.
Perdagangan,
271.142,2 293.654,0 312.518,7 340.437,1 363.813,5367.958,8
Hotel &
Restoran
7.
Pengangkutan 96.896,7 109.261,5 124.808,9 142.326,7 165.905,5191.674,0
dan
Komunikasi
8. Keuangan,
Real Estate &
Jasa 151.123,3 161.252,2 170.074,3 183.659,3 198.799,6208.832,2
Perusahaan
Produk
Domestik 1.656.516,81.750.815,21.847.126,71.964.327,32.0
Bruto
“Pada Kesempatan kali ini ekonomi kelas x .blogspot.com akan membahas mengenai Pendapatan per
kapita. Materi ini saya ulas guna untuk memudahkan kalian memahami Pendapatan Nasional”
Pendapatan per kapita adalah jumlah (nilai) barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap
penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu.
Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan atau standar hidup suatu
negara dari tahun ke tahun. Dengan melakukan perbandingan seperti itu, kita dapat mengamati apakah
kesejahteraan masyarakat pada suatu negara secara rata-rata telah meningkat. Pendapatan per kapita
yang meningkat merupakan salah satu tanda bahwa rata-rata kesejahteraan penduduk telah meningkat.
Pendapatan per kapita menunjukkan pula apakah pembangunan yang telah dilaksanakan oleh
pemerintah telah berhasil, berapa besar keberhasilan tersebut, dan akibat apa yang timbul oleh
peningkatan tersebut.
Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi jumlah penduduk
suatu negara pada tahun tersebut. Pendapatan nasional dapat dilihat dari beberapa pendekatan.
Konsep pendapatan nasional yang bisa dipakai dalam menghitung pendapatan per kapita oleh
pemerintah suatu negara umumnya adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto
(PNB). Dengan demikian, pendapatan per kapita dapat dihitung dengan menggunakan salah satu rumus
berikut.
Dimana :
Sumber :
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional :
Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Materi terkait :
Apa itu Pendapatan Nasional ?
Konsep GNP (PDB), PDRB, GNP (PNB), NNP (PNN) , NNI, PI, dan DI
Membandingkan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain’
Pengertian Inflasi
Macam-macam Inflasi
Teori Inflasi
Dampak Inflasi
1. Indeks Harga adalah perbandingan harga rata-rata dari tahun yang sedang dihitung dengan harga rata-rata
pada tahun dasar
2. Indeks Harga terbagi menjadi 3 yaitu :
Indeks Harga Produsen, yaitu indeks harga yang menunjukkan fluktuasi harga dari hasil-hasil pertanian di
pedesaan dan seberapa besar nilai tukar dari produk pertanian. Indeks ini secara langsung
menggambarkan kondisi kesejahteraan dan pemasukan petani.
Indeks Harga Perdagangan Besar, yaitu indeks harga yang menunjukkan harga dari barang-barang
berjumlah grosir ( banyak ), yang mencakup hasil pertanian, hasil pertambangan, hasil industry, ekspor,
dan impor.
Indeks Harga Konsumen, yaitu indeks harga yang menggambarkan harga dari barang-barang eceran yang
dibeli masyarakat untuk kebutuhan konsumsi, terdiri dari pangan, sandang, perumahan, dan barang serta
jasa. Indeks ini memunculkan jenis indeks baru yaitu Indeks Bahan Pokok yang terdiri dari beras, ikan
asin, minyak goreng, minyak tanah, gula pasir, sabun cuci, tekstil, dan batik.
3. Tujuan Penghitungan Indeks Harga
Penghitungan Indeks Harga mengandung beragam tujuan yang bervariasi. Tujuannya
diantaranya adalah :
5. Inflasi adalah keadaan dimana harga-harga mengalami kenaikkan secara terus menerus dan
berkepanjangan / dalam jangka waktu yang panjang sehingga mengakibatkan nilai uang akan turun.
6. Penyebab Inflasi dibagi 2 yaitu :
Inflasi karena kenaikan permintaan barang
Kenaikkan konsumsi masyarakat menyebabkan permintaan akan barang terus naik, sementara
Supply yang ditawarkan oleh produsen berjumlah tetap sehingga terjadi kelangkaan yang
menyebabkan harga barang-barang naik karena semua orang berebut untuk mendapatkannya.
Kenaikkan permintaan barang dapat disebabkan karena kenaikkan belanja pemerintah,
pengeluaran belanja besar untuk kebutuhan ekspor ataupun untuk memenuhi kebutuhan swasta.
7. Teori Inflasi
Teori Kuantitas
Teori Kuantitas menyatakan bahwa semakin banyak jumlah / kuantitas uang yang beredar di
masyarakat, maka akan menyebabkan peningkatan harga yang semakin menjadi
Teori Keynes
Teori Keynes berpendapat bahwa ada segolongan manusia dalam masyarakat yang memiliki
nafsu berlebihan dan ingin memenuhi kebutuhan barang dan jasa secara berlebihan dari apa yang
ada / tersedia. Konsumsi tinggi menyebabkan harga cenderung meningkat
Teori Struktural
Teori Struktural menyatakan bahwa inflasi disebabkan oleh keadaan perekonomian yang kaku.
Ketika terjadi peningkatan terhadap demand, tidak disertai dengan peningkatan terhadap supply
yang cepat oleh produsen karena kakunya fleksibilitas sehingga menyebabkan harga mengalami
peningkatan.
8. Jenis-Jenis Inflasi terbagi menjadi 3 yaitu Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya berdasarkan sumber,
dan penyebabnya
Berdasarkan tingkat keparahannya
Inflasi Ringan dibawah 10%
Inflasi Sedang yaitu 10% – 30% yang sudah mulai mempengaruhi perekonomian terutama pada
masyarakat yang penghasilannya tetap dan pas pasan
Inflasi Berat yaitu 30% hingga 100% yang mengacaukan perekonomian
Inflasi Sangat Berat / Hyperinflation yaitu inflasi diatas 100% yang mengacaukan semua system
perekonomian dan menyebabkan krisis ekonomi yang menelan masyarakat
Berdasarkan Sumbernya
Inflasi bersumber dari luar negeri, jikalau suatu Negara mengimpor barang dari Negara luar yang sedang
mengalami inflasi, maka Negara tersebut akan langsung terpengaruh akibat naiknya harga barang modal,
menyebabkan naiknya harga jual barang sehingga menyebabkan inflasi akibat kenaikan biaya produksi
Inflasi dari dalam negeri, misalnya disebabkan oleh pencetakan uang baru ataupun kebijakan anggaran
deficit yang menyebabkan pemerintah terus mencetak uang demi menutupi deficit. Selain itu bisa juga
karena adanya gagal panen yang menyebabkan supply berkurang dan harga naik.
Berdasarkan penyebabnya
Inflasi dikarenakan kenaikan jumlah permintaan sementara penawaran tetap
Inflasi karena naiknya biaya produksi yang menyebabkan penawaran turun sementara permintaan tetap
9. Menghitung Inflasi
Indeks Harga Konsumen tahun dihitung – Indeks Harga Konsumen tahun dihitung – 1 / Indeks
Harga Konsumen tahun dihitung -1 x 100 %
Kebijakan Diskonto
Kebijakan Diskonto adalah kebijakan yang dapat dilakukan dengan menaikkan suku bunga
sehingga membuat masyarakat tertarik untuk menabung. Semakin banyak jumlah uang yang
ditabung maka semakin baik karena peredaran uang dapat kembali dikurangi dan dikendalikan
Kebijakan Fiskal, yaitu kebijakan yang dilakukan untuk mengatur pengeluaran dan penerimaan
pemerintah. Kebijakan Fiskal dapat dilakukan dengan :
Mengurangi pengeluaran pemerintah sehingga permintaan akan konsumsi barang berkurang dan
diharapkan dapat menekan harga ke tingkat yang lebih baik dan mensejahterakan masyarakat
Meningkatkan tariff pajak yang diharapkan dapat menekan konsumsi berlebihan yang merugikan
Kebijakan diluar Fiskal dan Moneter
Meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan di pasaran, misalnya dengan menetapkan aturan yang
mendukung peningkatan produksi perusahaan sehingga supply meningkat seiring dengan peningkatan
demand yang menyebabkan harga tetap ada dalam kondisi stabil dan terjangkau
Menetapkan harga maksimum untuk jenis barang tertentu agar harganya tetap dapat diakomodasi oleh
masyarakat, meskipun harus sangat berhati-hati karena kesalahan dalam penetapan harga maksimal
dapat menimbulkan pasar gelap
Uang dan Bank
A. Uang
Dalam ilmu ekonomi tradisional, uang didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara
umum. Alat tukar dapat berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat
dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sebelum uang diciptakan, masyarakat pada zaman dahulu
melakukan perdagangan dengan cara barter. Barter merupakan pertukaran barang dengan barang.
1. Sejarah Uang
Pada lingkungan masyarakat yang masih sederhana
pemenuhan kebutuhan hidup dilakukan dengan jalan tukar-menukar barang yang diinginkan dengan
barang lain yang disebut barter atau dikenal dengan istilah innatura. Pertukaran innatura ini bisa terjadi
apabila terdapat dua orang saling membutuhkan barang yang dipertukarkan dan memiliki kebutuhan
yang harus bersifat timbal balik. Namun, sesuai dengan makin berkembangnya kebudayaan manusia,
sistem barter ini mengalami kesulitan yaitu sebagai berikut :
a. Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang dingginkan dan juga mau
menukarkan barang yang dimilikinya
b. Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai
pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
c. Kesulitan karena barang yang akan dipertukarkan tidak bisa dibagi-bagi
Bahan yang memnuhi syarat-syarat uang adalah emas dan perak. Uang terbuat dari emas dan perak
disebut dengan uang logam (metalic money). Uang logam emas dan perak juga disebut full bodied
money, artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum
pada mata uang tersebut). Uang yang terbuat dari logam mulia seperti emas dan perak karena dijamin
penuh dengan body-nya disebut juga uang standar. Pada saat itu, setiap orang menempa, melebur.
Menjual dan memakainya dan setiap orang mempunyai hak tidak terbatas dalam penyimpanan uang
logam.
Uang adalah suatu benda yang diterima secara umum sebagai alat perantara untuk mempermudah
tukar menukar dalam kehidupan ekonomi masyaratkat.
Berdasarkan definisi tersebut, maka uang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Disenangi dan dapat diterima secara umum
b. Tahan lama dan tidak mudah rusak
c. Nilainya tetap dalam jangka waktu yang lama
d. Mudah disimpan dan mudah dipindahkan atau di bawa kemana-mana tanpa kesulitan
e. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
f. Memiliki satu kualitas saja
g. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan
2. Fungsi Uang
Secara umum yang memiliki fungsi sebagai pernatara untuk pertukaran barang dengan barang, juga
untuk menghindarkan perdagangan cara barter. Pada dasarnya fungsi uang mencakup tiga fungsi, yaitu
sebagai berikut :
a. Alat tukar
Tahan lama
b. Satuan hitung
Sebagai satuan hitung untuk mempermudah masyarakat untuk menghitung nilai satu barang dalam
mata uang. Tanpa adanya fungsi satuan hitung, kita akan sulit membandingkan harga barang satu
dengan yang lainnya. Dengan skala yang lebih luaws, tanpa adanya uang sebagai satuan hitung, orang
akan kesulian membandingkan harga satu rumah dengan rumah yang lain, dan lain sebagainya.
c. Alat penimbun kekayaan
Uang juga merupakan penimbun kekayaan. Banyak orang yang menyimpan sebagian kekayaannya
dalam bentuk uang yang disimpan di rumah untuk atau dibank dalam bentuk tabungan tau deposito.
UU no. 23 Tahun 1999 tentang bank Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan UU no 3 Tahun 2004,
bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas di atur
dalam undang-undang ini (pasal 4 ayat 2).
Tujuan bank Indonesia di tetapkan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan
nilai rupiah yang dimaksudkan adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa terhadap mata
uang negara lain.
A.KEBIJAKAN MONETER
B. KEBIJAKAN FISKAL
Dilihat dari sisi ekonomi makro, kebijakan fiskal dibagi dalam 3 macam:
a. Kebijakan fiskal pemerintah yang bersifat ekspansif
Kebijakan yang bersifat ekspansif dilakukan pada saat perekonomian sedang menghadapi
masalah pengangguran yang tinggi. Tindakan yang dilakukan pemerintah adalah dengan
memperbesar pengeluaran pemerintah (misalnya menambah subsidi kepada rakyat kecil) atau
mengurangi tingkat pajak.
b. Kebijakan fiskal pemerintah yang bersifat kontraktif
Kebijakan fiskal kontraktif adalah bentuk kebijakan fiskal yang dilakukan pada saat
perekonomian mencapai kesempatan kerja penuh atau menghadapi inflasi. Tindakan yang
dilakukan adalah mengurangi pengeluaran pemerintah atau memperbesar tingkat pajak.
Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I
pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki
usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut
pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat
mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang
menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan
sudah termasuk tenaga kerja.
Berdasarkan penduduknya
Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika
tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan
sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada
permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah
penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun.
Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
Berdasarkan batas kerja
Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai
pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya
bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
parapengangguran sukarela
Berdasarkan kualitasnya
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang
tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter,
guru dan lain-lain.
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui
pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu
menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apotik,mekanik dan lain-lain.
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh:
kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
Masalah Ketenagakerjaan
Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan denganmelihat tingkat pendidikan negara
tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini
menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini
akan berpengaruh terhadaprendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan
membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan
kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah
angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa, Sementara di daerah lain masih
kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sector Pertanian, perkebunan, dan kehutanan.Dengan
demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain masih banyak sumber
daya alam yang belum dikelola secara maksimal.
Pengangguran
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung
tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu, banyaknya perusahaan yang
gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan
kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak.
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena suatu alasan tertentu.
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal
karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan
tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat
pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala
waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak
mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki
kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-
turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan
corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa
kemungkinan, seperti:
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka
pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim
tanam,pedagang durian yang menanti musim durian
Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi
sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga
manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian
karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat
(aggrerate demand).
Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerjayang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur
dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan
sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti indonesia dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana
pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak
orang.
Akibat pengangguran
Bagi masyarakat
Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
Kebijakan-Kebijakan Pengangguran
Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan
sektor ekonomi yang kekurangan.
Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong,
dan
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat
padat karya.
Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektoragraris dan sektor formal
lainnya.
Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembztan, jalan raya.
Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim
tertentu.
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah kebijakan fiskal dalam
konteks pembangunan Indonesia. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
pada hakikatnya merupakan rencana kerja pemerintah yang akan dilakukan
dalam satu tahun yang dituangkan dalam angka-angka rupiah. Secara singkat,
APBN didefinisikan sebagai daftar sistematis yang memuat rencana penerimaan
dan pengeluaran negara selama satu tahun yang dinyatakan dalam rupiah.
Anggaran mengandung sisi penerimaan dan sisi pengeluaran dengan skala yang
lebih besar dan jenis kegiatan yang rumit.
Landasan hukum APBN, yaitu Pasal 23 ayat 1 UUD 1945, yang mengatakan
“Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan
keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”. Jika DPR tidak menyetujui anggaran yang diusulkan
pemerintah, pemerintah memakai anggaran tahun lalu. Struktur dasar APBN
terdiri atas sisi penerimaan dan sisi pengeluaran negara. Sisi penerimaan
negara terdiri atas penerimaan dalam negeri (migas, pajak, dan bukan pajak),
dan penerimaan luar negeri atau bantuan luar negeri yang disebut juga
penerimaan pembangunan meliputi bantuan program dan bantuan proyek.
Adapun sisi pengeluaran negara, terdiri atas pengeluaran rutin (antara lain:
belanja barang, belanja pegawai, dan subsidi daerah otonom), dan pengeluaran
pembangunan yang merupakan biaya pelaksanaan proyek-proyek pemerintah.
Penerimaan pembangunan dalam anggaran negara ditujukan untuk menutupi
kekurangan penerimaan yang lebih kecil.
5. lain-lain.
2. pembiayaan proyek.
Uraian
a) Penerimaan perpajakan
1. Pajak penghasilan
a. Migas
b. Non migas
5. Cukai
6. Pajak lainnya
ii. Pajak perdagangan internasional
1. Bea masuk
2. Pajak/Pungutan ekspor
i. Penerimaan SDA
1. Minyak bumi
2. Gas alam
3. Pertambangan umum
4. Kehutanan
5. Perikanan
A.2. Hibah
B. Belanja Negara
a) Pengeluaran rutin
b) Pengeluaran pembangunan
a) Dana perimbangan
C. Keseimbangan Primer
E. Pembiayaan (E1+E2)
Seperti halnya kebijakan fiskal dalam APBN, keuangan daerah yang ditunjukkan
dalam APBD juga menggambarkan tentang perkembangan kondisi keuangan
dari suatu pemerintahan daerah. APBD adalah suatu gambaran tentang
perencanaan keuangan daerah yang terdiri atas proyeksi penerimaan dan
pengeluaran suatu pemerintahan daerah dalam suatu periode tertentu.
Fungsi APBN dan APBD menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, yaitu
sebagai berikut.
a. Fungsi Otorisasi
Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah menjadi
dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan.
b. Fungsi Perencanaan
c. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah
menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
d. Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah harus
diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya,
serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
e. Fungsi Distribusi
Tujuan penyusunan APBN atau APBD adalah sebagai pedoman penerimaan dan
pengeluaran negara atau daerah, agar terjadi keseimbangan yang dinamis,
demi tercapainya peningkatan produksi, peningkatan kesempatan kerja,
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Adapun tujuan akhirnya adalah
mencapai masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
1. pajak daerah;
2. retribusi daerah;
3. bagian pemda dari hasil keuntungan perusahaan milik daerah (BUMD);
4. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan;
5. sumbangan dari pihak ketiga yang diatur dalam Undang-Undang.
Sumber dana perimbangan, yaitu dana bagi hasil, Dana Alokasi Umum (DAU),
dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
b) bagian daerah dari penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB);
2) Dana Alokasi Umum (DAU), yaitu bantuan umum yang digunakan sesuai
dengan prioritas pembangunan daerah dalam batas-batas arahan pemerintah
pusat yang bertujuan mengurangi ketimpangan horizontal antardaerah.
Contohnya, bantuan blok yang penggunaan dananya untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan di daerah.
3) Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu bantuan khusus yang digunakan untuk
kegiatan pembangunan yang sasarannya telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat yang bertujuan mengurangi ketimpangan vertikal antara pusat dan
daerah. Contohnya, pembangunan di daerah yang berbatasan dengan negara
lain.
Peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih relatif kecil dalam struktur
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Padahal, PAD adalah satu
komponen pendapatan daerah yang sangat diharapkan menjadi sumber utama
keuangan daerah dalam pelaksanaan otonomi. Dengan kata lain, peranan
penerimaan yang berasal dari pemerintah pusat dalam bentuk bagi hasil pajak
dan bukan pajak, sumbangan dan bantuan masih mendominasi struktur APBD.
Sumber-sumber penerimaan yang relatif besar pada umumnya dikelola oleh
pemerintah pusat, sedangkan sumber penerimaan yang relatif kecil dikelola
oleh pemerintah daerah.
Sementara itu, menurut laporan Econit, peranan PAD dalam APBD terlihat
dalam Tabel 4. berikut.
Tabel 4. Peran PAD terhadap APBD Dati I seluruh Indonesia menurut APBN
1999/2000 (dalam miliar rupiah)
Pajak dan retribusi daerah adalah satu sumber penerimaan PAD yang terbesar.
PAD sendiri adalah komponen penting dalam APBD apalagi di era otonomi
daerah, meskipun masih ada daerah yang mengandalkan bantuan dari pusat.
(Sumber: Pengantar Mikro Ekonomi, 2003)
Perbedaan pasar uang dan pasar modal mungkin sering kita dengar,
akan tetapi mungkin Anda belum paham pengertian tentang kedua istilah
tersebut. Mungkin juga Anda tidak terlalu paham dengan perbedaan dari
keduanya. Maka dari itu, sebelum membahas tentang perbedaan pasar
uang dan pasar modal, ada baiknya jika kita mengetahui arti dari pasar
uang dan pasar modal ini, sehingga kita akan semakin paham tentang
kedua istilah ini.
Pasar uang atau Money Market merupakan tempat atau kegiatan dimana disana terjadi
pertemuan permintaan dan penawaran dana-dana yang terwujud dalam sekumpulan surat
berharga dan memiliki jangka waktu yaitu kurang dari satu tahun. Sedangkan yang dimaksud
dengan pasar modal atau yang sering disebut dengan bursa efek adalah merupakan tempat
bertemunya dua pihak yaitu pihak yang menawarkan kepada pihak yang memerlukan dana
yang memiliki jangka panjang, yaitu dalam surat bukti hutang jangka panjang atau obligasi,
surat yang menunjukkan pernyataan modal (saham) dan lainnya yang termasuk surat berharga.
Setelah mengetahui pengertian tentang pasar modal dan pasar uang, maka kita menjadi lebih paham,
sehingga bisa kita tarik kesimpulan tentang perbedaan antara pasar uang dan pasar modal. Adapun
perbedaannya adalah sebagai berikut:
1. Jangka waktu
Dari pengertian di atas, kita bisa mengetahui bahwa perbedaan pasar uang dan pasar modal yang
pertama adalah ada pada jangka waktu. Jangka waktu dana-dana dan surat-surat berharga yang
diperjualbelikan dalam pasar uang adalah jangka waktu pendek yaitu kurang dari satu tahun. Adapun
jangka waktu untuk jual beli dana-dana, obligasi, saham dan surat berharga lain pada pasar modal
adalah jangka waktu yang lama, yaitu lebih dari satu tahun.
2. Tempat
Seperti yang kita tahu bahwa pasar modal memiliki tempat yang jelas yang diketahui oleh masyarakat
luas. Di negara kita sendiri, kini terdapat dua pasar modal yaitu bursa efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya. Sedangkan untuk pasar uang tidak memiliki transaksi khusus dan transaksi yang ada
dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi.
3. Otoritas tertinggi
Untuk pasar uang otoritas tertingginya adalah BI, sedangkan otoritas tertinggi untuk pasar modal yang
memegang otoritas tertinggi adalah Departemen keuangan.
4. Tempat terjadinya
Terjadinya pasar modal ini ada di bursa efek, sedangkan untuk pasar uang terjadi diantara bank.
5. Risiko
Setiap pasar uang dan pasar modal ini memiliki risiko masing-masing. Namun untuk pasar uang
memiliki risiko rendah dan dengan return yang rendah, sedangkan untuk pasar modal berlaku untuk
sebaliknya yaitu risiko tinggi dengan return yang tinggi juga.
Pengertian, Konsep Dasar dan Fungsi Manajemen
15 Sep 2013
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang artinya seni melaksanakan dan
mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi. Menurut Ricky W. Griffin : sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud
yang nyata.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui
orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai
suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu
dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Suatu bidang Ilmu Pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini
bermanfaat bagi kemanusiaan.
Management adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian
pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta
memberikan pelayanan yang sebagaik mungkin kepada masyarakat.
Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader, pemimpin atau manajer pada suatu organisasi atau
perusahaan tertentu.
Management adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing2 bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan &
keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran & tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses
manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry
Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit.
Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan
merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai
sasaran tadi.
Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur
untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading
Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-
masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela
sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama
yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan
semula.
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau
pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi
sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang artinya seni melaksanakan dan
mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi. Menurut Ricky W. Griffin : sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui
orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai
suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu
dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Suatu bidang Ilmu Pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini
bermanfaat bagi kemanusiaan.
Management adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian
pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta
memberikan pelayanan yang sebagaik mungkin kepada masyarakat.
Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader, pemimpin atau manajer pada suatu organisasi atau
perusahaan tertentu.
Management adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing2 bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan &
keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran & tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses
manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry
Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit.
Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan
merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai
sasaran tadi.
Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur
untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading
Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-
masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela
sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama
yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan
semula.
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau
pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi
sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang artinya seni melaksanakan dan
mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi. Menurut Ricky W. Griffin : sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud
yang nyata.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui
orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai
suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu
dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Suatu bidang Ilmu Pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini
bermanfaat bagi kemanusiaan.
Management adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian
pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta
memberikan pelayanan yang sebagaik mungkin kepada masyarakat.
Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader, pemimpin atau manajer pada suatu organisasi atau
perusahaan tertentu.
Management adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing2 bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan &
keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran & tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses
manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry
Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit.
Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan
merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai
sasaran tadi.
Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur
untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading
Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-
masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela
sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama
yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan
semula.
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau
pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi
sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang artinya seni melaksanakan dan
mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi. Menurut Ricky W. Griffin : sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud
yang nyata.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui
orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai
suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu
dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Suatu bidang Ilmu Pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini
bermanfaat bagi kemanusiaan.
Management adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian
pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta
memberikan pelayanan yang sebagaik mungkin kepada masyarakat.
Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader, pemimpin atau manajer pada suatu organisasi atau
perusahaan tertentu.
Management adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing2 bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan &
keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran & tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses
manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry
Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit.
Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan
merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai
sasaran tadi.
Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur
untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading
Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-
masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela
sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama
yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan
semula.
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau
pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi
sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
Perusahaan umum(perum) yaitu BUMN yang modalnya dimiliki negara tidak terbagi atas
saham yang bertujuan memberi kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau
jasa. Contoh Peruri, Bulog, dan perumnas
Perusahaan perseroan (persero) yaitu BUMN berbentuk perseroan terbatas yang modalnya
terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki negara
dengan tujuan utama mengejar keuntungan. Contoh persero adalah PT Bio Farma, PT
Asuransi Jasa Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, dan PT Pertamina
BUMD memiliki peran penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat daerah, salah satunya
untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian daerah.Modal BUMD berasal dari
kekayaaan daerah yang dipisahkan. BUMD dipimpin direksi yang diangkat dan diberhentikan
oleh kepala daerah atas pertimbangan DPRD, Contoh BUMD adalah Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM), PD Bank Pasar, PD Jasa Transportasi, dan PD Angkutan Kota.
a. Jenis BUMS
BUMS adalah badan usaha yang seluruh modal dan pengelolaaanya dilakukan oleh
masyarakat(swasta). Bentuk-bentuk BUMS sebagai berikut.
Perusahaan perorangan yaitu perusahaan yang dimiliki oleh individu tertentu. Proses
pendirian perusahaan perorangan lebih mudah dan sederhana. pemilik usaha berhak
mengambil seluruh keuntungan, biaya produksi sedikit, dan modal perusahaan jumlahnya
kecil
Firma(Fa), yaitu badan usaha yang dibentuk persekutuan dua orang atau lebih dengan nama
dan modal bersama. Ciri-ciri firma antara lain anggota firma sudah saling mengenal dan
memercayai; memakai nama bersama dalam usaha; setiap anggota firma memiliki hak
menjadi pemimpin dan membubarkan firma; serta adanya tanggung jawab dan risiko
kerugian tidak terbatas
Persekutuan komanditer(CV) yaitu badan usaha yang didirikan atas persekutuan dua orang
atau lebih.Ciri-ciri CV antara lain terdapat dua sekutu yaitu sekutu aktif(komplementer) dan
sekutu pasif(komanditer); pendirian CV dibuatkan akta auntentik yang didaftarkan ke
pengadilan negeri; serta keuntungan usaha dibagi berdasarkan perjanjian pada awal
pendirian CV
Perseroan terbatas(PT) yaitu badan hukum usaha yang modalnya berasal dari penjualan
saham.Ciri-ciri terdiri atas modal dalam perseroan terbatas saham; pembagian keuntungan
diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS); dan perseroan terbatas dikelola
dengan manajmen profesional
b. Peran BUMS dalam perekonomian Indonesia
Peran BUMS sebagai berikut.
Membantu pemerintah melalukan kegiatan produksi barang dan/atau jasa, serta distribusi
yang tidak dapat dilakukan pemerintah
Membantu pemerintah dan meningkatkan pendapatan nasional
Membantu pemerintah dalam meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Sebagai mitra BUMN dalam mengelola dan menjaga sumber daya untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi
Sebagai agen pembangunan nasional
sebagai penyedia lapangan pekerjaan
3. Koperasi
a. Pengembangan Koperasi
Cara pengembangan koperasi sebagai berikut
Sebagai unit usaha, BUMN, BUMS, BUMD, dan koperasi memiliki berbagai permasalah terkait
pengelola usaha. Suatu unit usaha tentu memiliki pengelola modal, kegiatan operasional, investasi,
organisasi, dan sejenisnya. Berbagai permasalahan tersebut membutuhkan penyelsaian sesuai
karakteristik dan bentuk manajmen yang diterapkan di tiap badan usaha tersebut.
Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat
pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan
mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem
perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan
adalah Dollar.
Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan setiap kekayaan
yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya dapat berupa barang, jasa,
atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi perdagangan lintas negara. Devisa suatu
negara yang berbentuk mata uang ini lah yang sering kita sebut dengan istilah valuta asing.
Fungsi Valuta Asing
Jika dikaji dari pengertian valuta asing di atas, maka fungsi valuta asing adalah sebagai alat
pembayaran dalam perdagangan internasional. Jika kita rinci secara lebih mendalam maka valuta asing
setidaknya memili 4 fungsi berikut ini :
1. Alat Tukar Internasional
Fungsi valuta asing yang pertama adalah sebagai alat tukar internasional. Seperti yang kita ketahui
bersama, uang merupakan alat tukar yang digunakan untuk melakukan pertukaran barang.
2. Alat Pengendali Kurs
Fungsi valuta asing yang kedua adalah sebagai alat pengendali kurs. Kurs mata uang suatu negara
sering kali mengalami pergolakan. Nah, dengan pengelolaan tingkat penggunaan sesuatu valuta asing
asing tertentu, sebuah negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang mereka dengan lebih mudah.
3. Alat Pembayaran Internasional
Seperti yang telah dijelaskan di atas, valuta asing memiliki peranan yang besar dalam perdagangan
internasional yaitu sebagai alat pembayaran yang sah dan diakui oleh kedua belah pihak.
4. Alat untuk Memperlancar Perdagangan Internasional
Dengan menggunakan valuta asing, setiap negara yang ada di seluruh penjuru dunia dapat dengan
mudah melakukan aktivitas jual beli tanpa harus terkendala masalah penggunaan mata uang.
Demikianlah sedikit tulisan mengenai pengertian Valuta Asing beserta dengan jenis – jenisnya yang
bisa kami tulis untuk Anda. Semoga bermanfaat ya!
Pembayaran Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional
yangmeliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk
luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakansebagai laporan arus
pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu Negara.Tujuan utamannya adalah untuk
memberikaninformasi kepada pemerintah tentang posisikeuangan dalam hubungan ekonomi dengan
negaralain serta membantu di dalam pengambilankebijaksanaan moneter,fiskal,p erdagangan dan
pembayaran internasional
.1. Current account (neraca berjalan), terdiri dari transaksi impor dan ekspor barang dan jasa. Pada
current account, ekspor dicatat sebagai kredit karena menghasilkan devisa baginegara. Sedangkan
impor dicatat sebagai debit karena “menghilangkan”/mengeluarkandevisa dari negara. Selain ekspor
dan impor, transaksi lain yang termasuk dalam currentaccount adalah pembayaran faktor (factor
payment) dan unilateral transfers.
2. Financial account (dulunya disebut capital account), yang mencatat transaksi asetfinansial, transfer
pembayaran, piutang maupun utang internasional. Ini mencakup pencatatan akan FDI (foreign direct
investment atau Penanaman Modal Asing/PMA), pembayaran dividen, cicilan hutang, bunga atau utang,
pembelian surat berharga, saham,dan lain sebagainya. Financial account mengukur devisa masuk dan
keluar seperti padacurrent account, dimana transaksi yang menghasilkan devisa dicatat sebagai
kredit(capital inflow). Sebaliknya, transaksi yang mengakibatkan devisa keluar dari suatunegara dicatat
sebagai debit (capital outflow).Contoh transaksi yang menghasilkan devisa (kredit) pada financial
account adalah :hutang luar negeri, FDI, pembelian saham maupun obligasi dalam negeri oleh
investor asing, dls. Semua transaksi ini mendatangkan devisa bagi negara. Misalnya
transaksi berlangsung antara Indonesia-Amerika, maka cadangan dolar (devisa) Indonesia
akan bertambah akibatnya adanya transaksi-transaksi diatas.Sedangkan contoh transaksi yang
mengurangi devisa (debit) pada financial accountadalah : pembayaran cicilan hutang luar negeri,
pembayaran bunga dari hutang luar negeri, pembayaran dividen atas saham dalam negeri yang dimiliki
investor asing, pembayaran bunga dan hutang obligasi yang jatuh tempo, pengiriman laba dari FDI
atauinvestasi asing yang ditanamkan di dalam negeri, dls. Semua transaksi ini mengurangidevisa suatu
negara