Anda di halaman 1dari 40

RUANG LINGKUP PERMASALAHAN EKONOMI

A. Kebutuhan Manusia
Ilmu Ekonomi merupakan studi mengenai perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan dengan menggunakan
sumber daya yang sifatnya langka dan terbatas. Kebutuhan manusia tidak terbatas dan beragam. Kebutuhan
manusia dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat kepentingannya (intensitas), waktu pemenuhannnya,
sifatnya, dan subjeknya.
1. Jenis-Jenis Kebutuhan
a. Berdasarkan tingkat kepentingannya, kebutuhan terdiri atas kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan
hidup manusia secara wajar. Misalnya, kebutuhan terhadap makanan, minuman, pakaian, dan perumahan.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan primer dan baru dipenuhi
setelah kebutuhan primer. Misalnya, kebutuhan terhadap televisi, kulkas, dan sepeda motor.
Adapun kebutuhan tersier biasanya timbul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi atau
kebutuhan mewah. Misalnya, kebutuhan terhadap perhiasan berlian, rumah mewah, dan mobil mewah.
b. Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan terdiri atas kebutuhan sekarang, kebutuhan masa yang
datang, kebutuhan tidak terduga, dan kebutuhan sepanjang waktu.
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang segera harus dipenuhi dan tidak dapat ditunda pemenuhannya.
Misalnya: obat untuk orang sakit dan air minum untuk orang yang sedang haus.
Kebutuhan masa yang akan datang adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi pada hari esok dan jika tidak
terpenuhi, tidak akan berakibat fatal bagi hidup seseorang. Misalnya, tabungan.
Kebutuhan tidak terduga sifatnya insidentil, misalnya tiba-tiba sakit dan perlu diperiksa ke dokter.
Adapun kebutuhan sepanjang waktu sifatnya tidak ada batas waktu, misalnya menuntut ilmu.
c. Berdasarkan sifatnya, kebutuhan terdiri atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang secara alami dirasakan oleh fisik atau jasmani manusia.
Misalnya, kebutuhan terhadap makanan, pakaian, olahraga, dan rumah.
Adapun kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang sifatnya memperoleh kepuasan rohani. Misalnya,
kebutuhan mendapatkan kasih sayang, hiburan, rekreasi, dan beribadah.
d. Berdasarkan subjeknya, kebutuhan terdiri atas kebutuhan individu dan kebutuhan kelompok.
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang berguna untuk pemenuhan kepuasaan bersifat pribadi
perorangan). Misalnya, kebutuhan pribadi seorang pelajar meliputi seragam, sepatu, buku, tas, dan pensil.
Adapun kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang jika dipenuhi bermanfaat untuk kepentingan orang
banyak (kolektif ). Misalnya, tersedianya jalan raya, telepon umum, tempat ibadah, dan rumah sakit.
Kebutuhan manusia dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya keadaan wilayah, pendapatan, tingkap
peradaban, agama, dan adat istiadat.
2. Alat Pemuas Kebutuhan
Kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan sumber-sumber ekonomi, baik berupa barang maupun jasa.
Barang adalah benda yang berwujud, dapat diraba, dirasakan, dan dapat dilihat. Adapun jasa adalah sesuatu
yang tidak berwujud, tidak dapat diraba, dan dilihat, tetapi manfaatnya dapat dirasakan. Misalnya, jasa guru,
jasa dokter, dan sopir angkutan. Barang pemuas kebutuhan dapat dikelompokkan berdasarkan
kelangkaannya, tujuan penggunaannya, proses pembuatannya, dan hubungannya dengan benda lain.
a. Berdasarkan kelangkaannya, barang pemuas kebutuhan terdiri atas barang ekonomi, barang bebas, dan
barang illith.
Barang ekonomi adalah benda pemuas kebutuhan yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah kebutuhan manusia dan untuk mendapatkannya memerlukan pengorbanan tertentu. Misalnya, untuk
memperoleh baju, kita harus membelinya di toko baju.
Barang bebas atau benda non-ekonomi adalah benda pemuas kebutuhan yang jumlahnya melimpah
sehingga untuk mendapatkannya tidak memerlukan pengorbanan tertentu. Misalnya, air, udara dan sinar
matahari. Barang illith adalah benda pemuas kebutuhan yang jika jumlahnya berlimpah dapat merugikan
kehidupan manusia. Misalnya, air dapat menjadi illith jika jumlahnya sangat banyak akan menyebabkan
banjir sehingga membahayakan manusia.
b. Berdasarkan tujuan penggunaannya, barang pemuas kebutuhan manusia terdiri atas barang konsumsi
dan barang produksi.
Barang konsumsi adalah benda siap pakai yang langsung dapat digunakan tanpa melalui proses pengolahan
lagi. Misalnya, sepeda motor, mobil, dan sepatu. Benda produksi adalah benda yang digunakan dalam
proses produksi untuk menghasilkan benda lain (baru). Misalnya, mesin, bahan baku, dan alat-alat kantor.
c. Berdasarkan proses pembuatannya, barang pemuas kebutuhan manusia terdiri atas bahan mentah,
barang setengah jadi, barang jadi, dan barang penolong.
Bahan mentah adalah bahan yang belum pernah mengalami proses pengolahan. Misalnya: minyak bumi,
kayu, daun teh, dan padi. Barang setengah jadi adalah barang yang sudah diolah, tetapi belum menjadi
produk akhir. Misalnya, benang dapat diolah lebih lanjut akan menjadi kain. Barang jadi adalah barang
yang siap dikonsumsi/siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya, tas, sepatu, dan baju. Barang
penolong adalah barang pelengkap dalam suatu proses produksi. Misalnya, untuk membuat roti, selain
gandum dibutuhkan juga cokelat, vanili, dan gula.
d. Berdasarkan hubungannya dengan benda lain, barang pemuas kebutuhan terdiri atas barang
komplementer dan barang substitusi.
Barang komplementer adalah benda pemuas kebutuhan yang berguna jika dipakai bersama-sama dengan
benda lain. Misalnya, sepeda motor tidak dapat berjalan jika tidak menggunakan bensin.
Adapun barang substitusi adalah benda pemuas kebutuhan yang saling menggantikan fungsinya. Misalnya,
beras digantikan jagung, jas hujan digantikan payung, dan karpet digantikan tikar.

B. Kelangkaan (Scarcity)
Kelangkaan adalah suatu keadaan ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan sumber daya ekonomi
yang ada, karena jumlah kebutuhan beragam dan terus meningkat, sementara jumlah sumber daya ekonomi (alat
pemuas kebutuhan) sangat terbatas.
Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung dua makna, yaitu:
1. Langka karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah kebutuhan;
2. Langka karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan.
Kelangkaan timbul karena:
1. Sumber daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan) terbatas jumlahnya;
2. Kebutuhan manusia meningkat lebih cepat daripada ketersediaan sumber-sumber daya ekonomi.
Bentuk-bentuk kelangkaan, yaitu kelangkaan sumber daya dan kelangkaan barang dan jasa.
1. Kelangkaan sumber daya meliputi kelangkaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
modal.
2. Kelangkaan barang dan jasa terjadi karena semakin banyak orang yang membutuhkan suatu barang atau jasa,
barang dan jasa tersebut akan semakin langka dan memerlukan pengorbanan yang lebih besar untuk
memperolehnya.

C. Masalah Pokok Ekonomi


Masalah pokok ekonomi berkaitan dengan pertanyaan barang atau jasa apa yang harus diproduksi (what),
bagaimana barang dan jasa harus diproduksi (how), dan untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi
(for whom).
1. Barang dan jasa apa yang harus diproduksi berkaitan dengan jenis barang dan jasa yang harus diproduksi,
kemudian menentukan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi.
2. Bagaimana barang dan jasa harus diproduksi menitikberatkan pada cara produksi yang efektif dan efisien.
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi berkaitan dengan pendistribusian barang kepada masyarakat.

D. Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi


Tindakan ekonomi adalah segala perbuatan atau usaha manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dengan
berlandaskan pada pertimbangan antara pengorbanan yang dilakukan dan hasil yang diperoleh.
Motif ekonomi adalah segala sesuatu yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidup. Motif ekonomi, di antaranya:
1. Motif untuk mencapai kemakmuran;
2. Motif untuk memperoleh kekuasaan di bidang ekonomi;
3. Motif untuk memperoleh penghargaan;
4. Motif untuk berbuat sosial.
Adapun prinsip ekonomi, yaitu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya berusaha untuk mendapatkan hasil
tertentu atau dengan pengorbanan tertentu berusaha mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya.

E. Nilai Guna Barang


Nilai guna barang dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
1. Nilai guna barang berdasarkan bentuknya (form utility), artinya barang akan bertambah nilai gunanya jika ada
perubahan bentuk. Misalnya, kulit binatang diubah menjadi tas, sepatu, atau dompet.
2. Nilai guna barang berdasarkan waktu (time utility), artinya barang akan bertambah nilai gunanya karena waktu
penggunaannya. Misalnya, jas hujan dan payung sangat berguna ketika musim hujan.
3. Nilai guna barang berdasarkan tempat (place utility), artinya barang akan bertambah nilai gunanya karena
tempat barang tersebut berada. Misalnya, pasir akan bertambah nilai gunanya ketika diambil dari kali
kemusian dibawa ke kota untuk dijual dan digunakan bahan bangunan.
4. Nilai guna berdasarkan kepemilikannya (owner’s utility), artinya barang akan bertambah nilai gunanya karena
kepemilikannya. Misalnya, bagi seseorang yang ingin memiliki rumah sendiri, rumah akan bertambah nilai
gunanya.
F. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara, aturan, dan kebiasaan-kebiasaan yang umum diterima dalam
masyarakat yang mengatur dan mengoordinasikan perilaku warga masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, dan pihak lain) dalam menjalankan kegiatan ekonomi sedemikian rupa sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan dinamis.
Sistem ekonomi yang berkembang dalam perekonomian dunia, diantaranya sistem ekonomi pasar/kapitalis,
sistem ekonomi komando, sistem ekonomi campuran, dan sistem ekonomi Pancasila.
1. Dalam sistem ekonomi pasar atau kapitalis, persoalan pokok ekonomi (apa, bagaimana, dan untuk siapa)
diserahkan kepada mekanisme pasar. Perusahaan akan memproduksi produk yang dibutuhkan masyarakat,
dengan jumlah dan kualitas sesuai daya beli masyarakat/konsumen. Adapun masalah bagaimana cara
memproduksi akan dipilih cara yang paling efektif dan efisien.
Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis, yaitu:
a. Masyarakat mempunyai kebebasan untuk berproduksi; bebas menentukan barang dan jasa yang akan
diproduksi, bebas menentukan bentuk perusahaan yang akan digunakan, bebas menentukan harga, dan
lain-lain;
b. Masyarakat mempunyai kebebasan dalam berkonsumsi;
c. Ada kebebasan masyarakatnya untuk menentukan bagaimana sumber daya ekonomi akan digunakan.
d. Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba dan semua kegiatan ekonomi didorong oleh
prinsip laba, sehingga sistem ekonomi ini sering disebut profit economy.
2. Dalam sistem ekonomi komando negara memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dalam persoalan
pokok ekonomi yang berkaitan dengan persoalan apa, bagaimana, dan untuk siapa. Pemerintah berwenang
mengatur semua sarana produksi, sumber ekonomi, dan operasi semua perusahaan.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando, yaitu:
a. Semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasai oleh negara sehingga hak milik perorangan
hampir tidak ada (tidak diakui);
b. Pekerjaan yang tersedia dan siapa yang akan bekerja ditentukan oleh pemerintah, rakyat tidak memiliki
kebebasan untuk memilih pekerjaan;
c. Semua kegiatan ekonomi (produksi, konsumsi, dan distribusi) diatur oleh pemerintah;
d. Daya kreativitas dibatasi;
e. Kegiatan ekonomi tidak melibatkan masyarakat atau pihak swata.
3. Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah
pusat, tetapi masyarakat masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang
dijalankannya. Sistem ini merupakan gabungan dari sistem ekonomi kapitalis dan komando.
4. Sistem ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang di
dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha
bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan
pengawasan pemerintah. Sistem ekonomi Pancasila ini merupakan sistem ekonomi yang dianut negara
Indonesia.
Contoh Soal:
1. Berdasarkan subjeknya kebutuhan terdiri atas ….
a. kebutuhan individu dan kelompok b. kebutuhan jasmani dan rohani
c. kebutuhan primer, sekunder, dan tersier d. kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang
e. kebutuhan tidak terduga
Pembahasan:
Berdasarkan subjeknya, kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan individu dan kebutuhan kelompok. Kebutuhan individu adalah kebutuhan
yang berguna untuk pemenuhan kepuasaan bersifat pribadi (perorangan). Misalnya, kebutuhan pribadi seorang pelajar meliputi seragam, sepatu, buku, tas, dan
pensil. Adapun kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang jika dipenuhi bermanfaat untuk kepentingan orang banyak (kolektif). Misalnya, tersedianya jalan raya,
telepon umum, tempat ibadah, dan rumah sakit. (Jawaban: a)
2. Keterbatasan sumber daya alam merupakan salah satu masalah ekonomi dalam masyarakat.
Berikut bukan cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu ….
a. Meningkatkan pengelolaan berbagai sumber daya alam agar lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia.
b. Menghemat penggunaan sumber daya alam c. Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik
d. Menciptakan barang pengganti/barang substitusi e. Menggunakan sumber daya alam sepuasnya tanpa batas
Pembahasan:
Penyataan a, b, c, d, merupakan cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah keterbatasan sumber daya alam, yaitu:
 Menghemat penggunaan sumber daya alam
 Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik
 Menciptakan barang pengganti/barang substitusi
 Meningkatkan pengelolaan berbagai sumber daya alam agar lebih bermanfaat bagi kehidu-pan manusia. (Jawaban:e)
3. Payung dan jas hujan akan berguna pada musim hujan. Contoh tersebut merupakan ….
a. owner utility b. form utility c. place utility d. time ulitity e. grade utility
Pembahasan:
 Nilai guna barang terdiri atas, nilai-nilai guna berikut.
 Nilai guna barang berdasarkan bentuknya (form utility), artinya barang akan bertambah nilaigunanya jika ada perubahan bentuk. Misalnya, kulit binatang
diubah menjadi tas, sepatuatau dompet.
 Nilai guna barang berdasarkan waktu (time utility), artinya barang akan bertambah nilai gunanya karena waktu penggunaannya. Misalnya, jas hujan dan
payung sangat berguna ketikmusim hujan.
 Nilai guna barang berdasarkan tempat (place utility), artinya barang akan bertambah nilai gunanya karena tempat barang tersebut berada. Misalnya, pasir
akan bertambah nilai gunanyketika diambil dari kali kemusian dibawa ke kota untuk dijual dan digunakan bahan bangunan.
 Nilai guna berdasarkan kepemilikannya (owner’s utility), artinya barang akan bertambah nilagunanya karena kepemilikannya. Misalnya, bagi seseorang
yang ingin memiliki rumah sendiri, rumah akan bertambah nilai gunanya. (Jawaban: d)
4. Pernyataan prinsip ekonomi yang tepat, yaitu ….
a. Berusaha dengan pengorbanan sebesar-besarnya untuk mendapatkan hasil yang sekeci kecilnya
b. Berusaha dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya
c. Berusaha dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil tertentu
d. Berusaha dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnye. Berusaha
mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya sesuai dengan keinginan
Pembahasan:
Prinsip ekonomi, yaitu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya berusaha untuk mendapatkahasil tertentu atau dengan pengorbanan tertentu berusaha mendapatkan
hasil yang sebesarbesarnya. (Jawaban: d)
5. Berikut merupakan ciri sistem ekonomi komando atau terpusat, yaitu ….
a. Faktor-faktor produksi dikuasai oleh produsen
b. Masyarakat bebas berusaha dan mencari laba yang sebesar-besarnya
c. Semua faktor ekonomi dikuasai oleh negara
d. Produsen memproduksi barang dan jasa jika dibutuhkan
e. Adanya persaingan bebas antarpelaku ekonomi
Pembahasan:
Ciri-ciri sistem ekonomi komando, yaitu: semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasai oleh negara sehingga hak milik perorangan hampir tidak
ada (tidak diakui); pekerjaan yang tersedia dan siapa yang akan bekerja ditentukan oleh pemerintah, rakyat tidak memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan;
Semua kegiatan ekonomi (produksi, konsumsi, dan distribusi) diatur oleh pemerintah; daya kreativitas dibatasi; kegiatan ekonomi tidak melibatkan masyarakat
atau pihak swata. (Jawaban: c)

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN PASAR


A. Permintaan (Demand)
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa tertentu yang diminta (dibeli) pada berbagai kemungkinan tingkat
harga dan dalam waktu tertentu. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan, yaitu:
1. Pendapatan konsumen;
2. Harga barang substitusi dan barang komplementer;
3. Jumlah penduduk;
4. Selera konsumen;
5. Ekspektasi (harapan konsumen).
B. Penawaran (Supply)
Penawaran adalah kesediaan penjual untuk menjual berbagai jumlah produk pada berbagai tingkat harga dalam
waktu tertentu. Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran, yaitu:
1. Harga barang itu sendiri;
2. Biaya untuk memperoleh faktor produksi;
3. Teknologi produksi;
4. Ekspektasi (harapan produsen).
C. Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan berlaku berbunyi: jika harga suatu barang turun, permintaan terhadap barang tersebut
akan bertambah. Sebaliknya, jika harga suatu barang naik, permintaan terhadap barang akan berkurang.
Adapun hukum penawaran berbunyi: jika harga suatu barang naik, jumlah barang yang ditawarkan akan
bertambah. Sebaliknya, jika harga suatu barang turun, jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang.
Keberlakuan hukum permintaan dan penawaran bersifat CETERIS PARIBUS, artinya faktor-faktor lain tidak
berubah (dianggap tetap/konstan).
1. Kurva Permintaan
Hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta dapat ditunjukkan dalam kurva permintaan. Adapun
faktor-faktor lainnya (seperti pendapatan, harga barang lain, selera, jumlah penduduk, harapan konsumen)
dianggap konstan. Jika dirumuskan hubungan harga dan jumlah barang yang diminta, yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
Qd = jumlah barang yang diminta
Qd = f (P) f = fungsi dari P
P = harga barang
Berdasarkan rumus tersebut, banyak sedikitnya jumlah barang yang diminta bergantung pada harga. Hubungan
antara harga dan jumlah barang yang diminta dapat juga dirumuskan dalam fungsi permintaan seperti berikut.
Keterangan:
Qd = jumlah barang yang diminta
Qd = a – bP P = harga barang
a = konstanta (karena ada faktor lain yang konstan)
b = koefisien (b negatif karena hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bersifat negatif )
Oleh karena persamaan tersebut bersifat linear (garis lurus), kurva permintaannya akan berbentuk garis lurus.
Berikut bentuk kurva permintaan.

2. Kurva Penawaran
Hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan ditunjukkan dalam kurva penawaran. Adapun
faktor-faktor lainnya (seperti biaya produksi, teknologi, dan harapan produsen) dianggap konstan. Jika
dirumuskan hubungan harga dan jumlah barang yang ditawarkan, yaitu sebagai berikut.
Qs = f (P)
Keterangan:
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
f = fungsi dari P
P = harga barang
Berdasarkan rumus tersebut, banyak sedikitnya jumlah barang yang ditawarkan bergantung pada harga.
Hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan dapat juga dirumuskan dalam persamaan linear
yang disebut fungsi penawaran seperti berikut.

Keterangan:
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Qs = -a + bP P = harga barang
-a = konstanta (karena ada faktor lain yang konstan)
b = koefisien (b positif karena hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan
bersifat positif ) Oleh karena persamaan tersebut bersifat linear (garis lurus), kurva
penawarannya akan berbentuk garis lurus.
Berikut bentuk kurva penawaran.

D . Keseimbangan Pasar
Harga keseimbangan (equilibrium) adalah titik temu harga (kesepakatan harga) yang dianggap sebagai titik
keseimbangan antara harga yang ditawarkan penjual dan harga yang diminta pembeli. Pendekatan yang dapat
digunakan untuk mencari harga keseimbangan, diantaranya dengan pendekatan table, pendekatan kurva, dan
pendekatan matematika.
1. Pendekatan Tabel
Dengan pendekatan tabel, harga keseimbangan dapat dicari dengan menyusun tabel yang terdiri atas kolom
harga (P), jumlah barang yang ditawarkan (Qs), dan jumlah barang yang diminta (Qd). Pada saat jumlah
barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta, harga yang terjadi merupakan harga
keseimbangan (harga pasar).
Contohnya sebagai berikut.
Harga Beras per Kg Jumlah Beras yang Jumlah Beras yang
(Rp) Diminta (Qd) (Kg) Ditawarkan (Qs) (Kg)
9.000 18 36
8.000 20 32
7.000 24 24
6.000 30 14
5.000 40 0

Berdasarkan contoh pada tabel tersebut, harga keseimbangan terjadi jumlah barang yangdiminta (Qd) sama
dengan jumlah barang yang ditawarkan (Qs), yaitu sebanyak 24 kg pada tingkat harga Rp7.000,00 per kg.
2. Pendekatan Kurva
Dengan pendekatan kurva, harga keseimbangan dicari dengan membuat kurva permintaan dan kurva
penawaran. Jika digabungkan, dua kurva tersebut akan menunjukkan sebuah titik potong sebagai titik
keseimbangan antara jumlah barang yang ditawarkan dan jumlah barang yang diminta. Berdasarkan tabel
permintaan dan penawaran beras, dapat dibuat kurva sebagai berikut.
3. Pendekatan Matematis
Dengan menggunakan pendekatan matematika harga keseimbangan dapat dicari menghitung persamaan
fungsi penawaran dan permintaan. Misalnya, diketahui fungsi permintaan untuk barang merek “ABC” Qd=
200 - 10P dan fungsi persamaan untuk penawaran barang merek “ABC” Qs= -100 + 20P. Harga
keseimbangan dicari dengan cara berikut.
Syarat terjadinya keseimbangan Qd = Qs maka:
200 – 10P = - 100 + 20P
200 + 100 = 20P + 10P
300 = 30P
P = 300
30
P = 10
Qd = 200 – 10(10) = 200 – 100 = 100
Qs = -100 + 20(10) = -100 + 200 = 100Jadi, harga keseimbangan sebesar Rp10,00 per unit dan jumlah
barang yang diminta dan ditawarkan (jumlah keseimbangan) sebanyak 100 unit.
E. Elastisitas
1. Elatisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan jumlah barang yang diminta
karena perubahan harga. Elastisitas harga permintaan merupakan rasio/perbandingan antara
perubahan relatif (nisbi) jumlah barang yang diminta dan perubahan relatif (nisbi) tingkat
harga. Koefisien elastisitas permintaan adalah angka yang menunjukkan jumlah barang yang
diminta akibat perubahan harga. Rumus untuk menghitung koefisien elastisitas permintaan,
yaitu sebagai berikut.
atau
atau
2. Elastisitas Harga Penawaran
Elastisitas harga merupakan rasio/perbandingan antara perubahan relatif (nisbi)
jumlah barang yang ditawarkan dan perubahan relatif (nisbi) tingkat harga. Koefisien
elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan
akibat perubahan harga. Rumus untuk menghitung koefisien elastisitas penawaran, yaitu
sebagai berikut.
atau3. Sifat-Sifat Koefisien Korelasi Harga Permintaan
a. Ed > 1 (Elastisitas), artinya persentase perubahan harga lebih kecil daripada persentase
perubahan kuantitas yang diminta atau jika terjadi perubahan harga sedikit saja akan
diikuti perubahan jumlah barang yang diminta dalam jumlah yang lebih besar.
b. Ed < 1 (Inelastis), artinya persentase perubahan harga lebih besar daripada persentase
perubahan kuantitas yang diminta atau perubahan yang besar dalam harga tidak
diikuti oleh perubahan yang cukup berarti dalam kuantitas yang diminta.
c. Ed = 1 (Elastis Uniter), artinya persentase perubahan harga sama dengan persentase
perubahan kuantitas yang diminta.
d. Ed = 0 (Inelastis Sempurna), artinya besarnya perubahan harga tidak diikuti oleh
perubahan dalam kuantitas yang diminta.
e. Ed = ~ (Elastis Sempurna), artinya permintaan dapat mencapai jumlah yang tak
terhingga walaupun harga barang tetap.
4. Sifat-Sifat Koefisien Korelasi Harga Penawaran
a. Ed > 1 (Elastisitas), artinya persentase perubahan penawaran lebih besar dari
persentase penambahan harga.
b. Es < 1 (Inel astis), artinya persentase perubahan harga lebih besar daripada persentase
perubahan kuantitas yang ditawarkan.
c. Es = 1 (Elastis Uniter), artinya persentase perubahan penawaran sama dengan
persentase perubahan harga.
d. Es = 0 (Inelastis Sempurna), artinya besarnya perubahan harga sama sekali tidak
mempengaruhi jumlah penawaran.
e. Es = ~ (Elastis Sempurna), artinya perubahan harga walaupun sedikit akan
mengakibatkan perubahan jumlah penawaran yang sangat besar.
F. Biaya dan Penerimaan
1. Biaya
a. Fungsi Biaya Marjinal, merupakan fungsi turunan (derivatif ) yang sering digunakan
untuk melihat hubungan antara laju perubahan nilai fungsi terhadap nilai variabelnya.
Jadi, fungsi ini merupakan fungsi turunan yang dapat dicari melalui perhitungandiferensial, rumusnya sebagai
berikut.

rumus turunannya nx
n-1
b. Biaya Total, Biaya Rata-Rata, dan Biaya Marjinal
I. Biaya produksi adalah nilai keseluruhan masukan (input) yang digunakan dalam
proses produksi. Dalam jangka pendek, biaya produksi terdiri atas biaya tetap (fixed
cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya
tetap, tidak bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya, biaya gedung
dan biaya mesin. Adapun biaya variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubahubah

bergantung jumlah produk yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah produk


akan semakin besar biaya variabelnya.
II. Biaya Total (Total Cost/TC) adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk
menghasilkan sejumlah produk/output. Biaya total merupakan penjumlahan biaya
tetap dan biaya variabel. Fungsi biaya dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
C = cost (biaya)
a = biaya tetap (konstanta)
b = biaya marjinal (koefisien)
x = produk yang dihasilkan
III. Biaya rata-rata (Average Cost/AC) adalah besarnya biaya tetap dan biaya variabel
yang dibebankan pada setiap unit output yang dihasilkan. Biaya rata-rata (AC) dapat
dihitung dari biaya total (TC) dibagi jumlah produk yang dihasilkan (Q) dengan rumus
sebagai berikut.
IV. Biaya marjinal (Marjinal Cost/MC) adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk
menambah setiap satuan per unit yang dihasilkan. Biaya marjinal dapat dirumuskan
sebagai berikut.

C = a + bx

2. Fungsi Penerimaan
a. Penerimaan total (Total Revenue/TR) adalah keseluruhan penerimaan yang diterima
produsen dari hasil penjualan barang-barang. Total penerimaan dapat dihitung dari
jumlah barang yang dijual dikalikan tingkat harga, dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
TR = total revenue
Q = jumlah produk yang dihasilkan
P = harga jual produk per unit
b. Penerimaan rata-rata (Average Revenue/AR) adalah penerimaan produsen dari hasil
penjualan setiap barang. Penerimaan rata-rata dapat dihitung dengan rumus berikut.
AR
Keterangan:
AR = penerimaan rata-rata
TR = penerimaan total
c. Penerimaan Marjinal (Marjinal Revenue/MR) adalah penerimaan tambahan dari hasil
penjualan setiap unit barang. Penerimaan marjinal dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
MR
Keterangan:
MR = penerimaan marjinal
∆TR = tambahan penerimaan total
∆Q = tambahan jumlah produk yang dihasilkan
Contoh Soal:
1. Kesediaan penjual untuk menjual berbagai jumlah produk pada berbagai tingkat harga dalam
waktu tertentu disebut ….
a. Permintaan b. Kurva c. Elastisitas d. Penawaran e. PenerimaanPembahasan:
Penawaran adalah kesediaan penjual untuk menjual berbagai jumlah produk pada berbagai
tingkat harga dalam waktu tertentu. (Jawaban: d)
2. Permintaan sepatu ditunjukkan dengan fungsi persamaan Qd = 89000 – 2P, jika permintaan
1000 pasang, harga sepatu adalah ….
a. 42.000 b. 42.500 c. 43.000 d. 44.000 e. 48.000
Pembahasan:
Diketahui:
Qd = 89000 – 2P
Q = 1000
Ditanyakan: P (harga) sepasang sepatu?
Penyelesaian:
2P = 89000 – 1000
= 44000
Jadi, harga sepasang sepatu Rp44.000,00. (Jawaban: d)
3. Pada harga Rp10.000,00 per unit, jumlah barang X yang ditawarkan sebanyak 40 unit.
Kemudian, harga turun menjadi Rp9.000,00 per unit, jumlah barang yang ditawarkan menjadi
20 unit. Besarnya koefisien elastisitas penawaran adalah ….
a. 0,2 b. 0,5 c. 2,0 d. 5,0 e. 6,0
Pembahasan:
Diketahui:
P
= 10.000
P
1
= 9.000
∆P = 10.000 – 9.000 = 1.000
Q
2
= 40
Q
1
= 20
∆Q = 40 – 20 = 20
Ditanyakan: E
2
(Elastisitas penawaran)?
Penyelesaian:
s
=5
) adalah 5. (Jawaban: d)
4. Berikut biaya untuk membuat 10 meja kayu.
Jadi, elastisitas penawaran (E
s
a. Bahan baku kayu Rp1.200.000,00
b. Bahan baku tambahan Rp 200.000,00
c. Penyusutan mesin Rp 300.000,00
d. Upah kerja bagian produksi Rp 500.000,00
e. Upah kerja bagian administrasi Rp 250.000,00
Jumlah Rp2.450.000,00
Biaya tetap rata-rata per unit meja, yaitu ….
a. Rp150.000,00 b. Rp160.000 c. Rp170.000 d. Rp180.000 e. Rp190.000
Pembahasan:
Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC) adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan untuk
setiap unit produksi. AFC dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
AFC = biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost)
TFC = total biaya tetap (Total Fixed Cost)
Q = jumlah produk (output) yang dihasilkan
Dari data tersebut, biaya yang termasuk biaya tetap/fixed cost adalah:
Bahan baku kayu Rp1.200.000,00
Bahan baku tambahan Rp 200.000,00
Upah kerja bagian produksi Rp 500.000,00
Total Fixed Cost/TFC Rp1.900.000,00
Jumlah barang yang dihasilkan sebanyak 10 buah meja
Besarnya biaya tetap rata-rata/average fixed cost, yaitu sebagai berikut.
(Jawaban: e) 5. Diketahui fungsi permintaan P
= -2Q + 1600. Pada saat Q = 20, total penerimaan penerimaan
berdasarkan fungsi tersebut adalah ….
a. Rp20.000,00 b. Rp31.000,00 c. Rp30.000,00 d. Rp33.000,00 e. Rp35.000,00
Pembahasan:
Diketahui:
P
d
d
= -2Q + 1600
Q = 20
Ditanyakan: Total penerimaan (Total Revenue/TR)?
Penyelesaian:
Dicari dulu nilai P dengan Q = 20:
P
= -2Q + 1600
= -2(20) + 1600
= -40 + 1600
P = 1560
d
Jadi, total penerimaan sebesar Rp31.200,00 (Jawaban: b)

PASAR
A. Jenis-Jenis Pasar
Secara umum PASAR adalah sebagai tempat penjual menawarkan barang atau jasa sesuai taksiran harga penjual
serta pembeli mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan taksiran harga pembeli. Adapun dalam ilmu ekonomi
pasar adalah bertemunya permintaan dan penawaran. Dengan demikian, pasar tidak selalu identik dengan suatu
tempat. Jenis-jenis pasar dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya, waktu terjadinya, luas jangkauannya,
hubungan dengan proses produksi, dan strukturnya.
1. Jenis Pasar Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya, pasar terdiri atas pasar konkret dan pasar abstrak.
a. Pasar konkret (pasar nyata) adalah pasar yang menunjukkan tempat terjadinya hubungan antara penjual dan
pembeli secara langsung (bertatap muka) dan barang yang diperjualbelikannya juga ada di tempat tersebut.
b. Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah pasar yang menunjukkan tempat terjadinya hubungan antara penjual
dan pembeli, baik secara langsung (bertatap muka) maupun tidak dan barang yang diperjualbelikannya tidak
ada di tempat tersebut (tidak secara langsung diperoleh pembeli).
2. Jenis Pasar Berdasarkan Waktu Terjadinya
Berdasarkan waktu terjadinya, pasar terdiri atas pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, pasar tahunan,
dan pasar temporer.
a. Pasar harian adalah pasar yang kegiatan/aktivitasnya dilakukan setiap hari.
b. Pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan/aktivitasnya dilakukan satu minggu sekali.
c. Pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan/aktivitasnya dilakukan satu bulan sekali dan dalam melakukan
kegiatannya bisa satu hari atau lebih.
d. Pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan/aktivitasnya dilakukan satu tahun sekali.
e. Pasar temporer adalah pasar yang kegiatannya dilakukan sewaktu-waktu dan tidak tentu (tidak rutin).
3. Jenis Pasar Berdasarkan Luas Jangkauannya
Berdasarkan luas jangkauannya, pasar terdiri atas pasar lokal, pasar nasional, dan pasar internasional.
a. Pasar lokal adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah
tertentu.
b. Pasar nasional adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah
dalam lingkup satu negara.
c. Pasar internasional adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai negara.
4. Jenis Pasar Berdasarkan Hubungan dengan Proses Produksi
Berdasarkan hubungan dengan proses produksi, pasar terdiri atas pasar output dan pasar input.
a. Pasar output (pasar produk) adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi, yang
biasanya berupa barang jadi.
b. Pasar input (pasar faktor produksi) adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang merupakan
faktor produksi, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, dan barang-barang modal.
5. Jenis Pasar Berdasarkan Strukturnya
Berdasarkan strukturnya, pasar terdiri atas pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna.
a. Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal). Hal ini dikarenakan di pasar
persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan banyak pembeli, dan setiap penjual maupun pembeli tidak
dapat memengaruhi keadaan di pasar karena penjual dan pembeli hanya merupakan bagian kecil dari pasar
secara keseluruhan. Dengan demikian, dapat diidentifikasi syarat pasar persaingan sempurna, yaitu:
I. Terdapat banyak penjual dan pembeli;
II. Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen (memiliki karakteristik dan kualitas yang sama;
III. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar;
IV. Informasi pasar bersifat sempurna, artinya penjual dan pembeli mengetahui karakteristik dan kualitas
barang dan jasa yang diperjualbelikan sehingga mereka tertipu;
V. Harga terbentuk di pasar, artinya harga ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.
Kebaikan pasar persaingan sempurna, di antaranya:
I. Pembeli bebas memilih produk karena barang banyak;
II. Tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber-sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha lain atau dari
lokasi satu ke lokasi yang lain;
III. Dapat memaksimumkan efisiensi;
IV. Kebebasan bertindak dan memilih.
Adapun kekurangan pasar persaingan sempurna, di antaranya:
I. Tidak mendorong inovasi;
II. Membatasi pilihan konsumen;
III. Distribusi pendapatan yang tidak merata/tidak seimbang.
b. Pasar persaingan tidak sempurna timbul jika salah satu syarat pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi.
Adapun bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna, yaitu sebagai berikut.
1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang dikuasai oleh seorang penjual. Penyebab terjadinya pasar monopoli,
antara lain karena:
a. Adanya undang-undang;
b. Sumber ekonomi dikuasai oleh satu orang;
c. Skala produksi ekonomis (economies of scale).
2. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdapat beberapa penjual atau perusahaan yang memproduksi
barang sejenis. Dalam pasar oligopoli setiap penjual/perusahaan bersaing, baik dalam harga maupun
dalam kualitas produk.
3. Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar, yaitu pasar persaingan
sempurna dan monopoli. Pasar ini terdiri atas beberapa penjual dan beberapa pembeli untuk barang
sejenis, tetapi memiliki perbedaan dalam kualitas.
4. Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni adalah pasar yang hanya terdiri atas seorang pembeli (tunggal) dan penjualnya banyak.
5. Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh lebih dari dua orang pembeli dengan penawaran dari
sejumlah penjual.
B. Pasar Komoditas
Pasar komoditas adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa. Fungsi pasar
komoditas, antara lain:
1. Sebagai tempat/sarana untuk memperoleh informasi tentang beberapa jenis barang yang diperjualbelikan di
pasar dunia;
2. Sebagai tempat/sarana untuk memantau dan mengatur perdagangan komoditas;
3. Sebagai tempat/sarana untuk mengadakan transaksi berbagai komoditas yang sedang laku di pasaran dunia.
Adapun manfaat pasar komoditas, yaitu sebagai berikut.
1. Bagi penjual (produsen), dapat mempermudah pemasaran atau penjualan produk yang dihasilkannya.
2. Bagi pembeli (konsumen), dapat mempermudah konsumen dalam mendapatkan barang yang diinginkan
dengan kualitas yang terjamin.
3. Bagi pemerintah, dapat memberikan tambahan devisa sehingga pemerintah akan memudahkan pemerintah
melakukan transaksi internasional yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.
C. Pasar Input
Pasar input disebut juga pasar faktor produksi, yaitu pasar yang menawarkan faktor-faktor produksi (seperti
faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal).
1. Pasar Faktor Produksi Alam (Tanah)
Tanah merupakan salah satu faktor produksi alam yang penting. Penggunaan faktor produksi tanah terkait
dengan sewa tanah. Tanah merupakan faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat diubah, artinya jumlahnya
tidak dapat ditambah atau dikurangi. Penawaran tanah yang tidak dapat ditambah meskipun harganya naik
(bersifat inelastis sempurna) dan tidak dapat dikurangi meskipun harganya turun, sedangkan permintaan
terhadap tanah terus meningkat akibat pertambahan penduduk membuat tingginya sewa tanah. Sewa tanah
merupakan penggantian (balas jasa) atas penggunaan tanah. Makin tinggi permintaan, makin tinggi pula sewa
tanah yang harus dibayar. Dengan demikian, pasar faktor produksi alam menjadi sarana bertemunya para
pengguna tanah dengan penyedia tanah.
2. Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja adalah tempat pertemuan antara pencari kerja dengan pemakai kerja.
Bentuk-bentuk pasar tenaga kerja, yaitu sebagai berikut.
1. Pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna, yaitu pasar tenaga kerja yang di dalamnya terdapat
banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja dan tenaga kerja yang ada dalam pasar tidak tergabung
(tidak terikat dalam serikat-serikat buruh) yang bertindak sebagai wakil mereka.
2. Pasar tenaga kerja monopsoni, yaitu pasar tenaga kerja yang di dalamnya hanya terdapat satu pembeli di
pasar, sedangkan penjual jumlahnya banyak. Berarti pasar tenaga kerja seperti ini bersifat monopoli di
pihak perusahaan.
3. Pasar tenaga kerja monopoli di pihak tenaga kerja, yaitu pasar tenaga kerja yang di dalamnya terdapat
tenaga kerja terikat dalam sebuah serikat kerja atau persatuan pekerja. Pimpinan serikat biasanya
menawarkan kepada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan syarat tertentu sehingga tenaga
kerja mempunyai kekuasaan monopoli. Adapun pihak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja datang
ke pasar tenaga kerja tanpa mengadakan kesepakatan di antara mereka.
4. Pasar tenaga kerja monopoli bilateral, yaitu pasar tenaga kerja yang didalamnya terdapat tenaga kerja
bersatu dalam suatu serikat buruh dan di dalam pasar tenaga kerja ini hanya terdapat satu perusahaan yang
menggunakan tenaga kerja. Jadi, tenaga kerja dan perusahaan sama-sama mempunyai kekuasaan monopoli.
3. Pasar Faktor Produksi Modal
Pasar produksi modal merupakan tempat pertemuan antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak
penanam modal/investor. Penanaman modal/investasi merupakan kunci kelancaran kegiatan produksi tetap
mengalami kemajuan dan tetap dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Investasi atau penanaman
modal merupakan pengeluaran sektor perusahaan untuk membeli atau memperoleh barang-barang modal baru
yang lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau
yang sudah usang. Untuk melakukan penanaman modal, para pengusaha memerlukan dana. Modal dapat juga
berasal dari tabungan perusahaan, yaitu dana yang diperoleh dari keuntungan yang tidak dibagikan.
Contoh Soal:
1. Pasar tembakau di Bremen, Jerman merupakan contoh jenis pasar ….
a. Tradisional b. Modern c. Internasional d. Lokal e. Nasional
Pembahasan:
Pasar internasional adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai negara. Pasar Tembakau di Bremen, Jerman merupakan contoh pasar
internasional tembakau yang penjual dan pembelinya berasal dari berbagai negara. (Jawaban: c)
2. Berikut bukan merupakan syarat pasar persaingan sempurna, yaitu ….
a. Jumlah penjual dan pembeli banyak b. Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat heterogen
c. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar d. Informasi pasar bersifat sempurna
e. Harga terbentuk di pasar
Pembahasan:
Syarat pasar persaingan sempurna, yaitu:
1. Terdapat banyak penjual dan pembeli;
2. Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen (memiliki karakteristik dan kualitas yang sama;
3. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar;
4. Informasi pasar bersifat sempurna, artinya penjual dan pembeli mengetahui karakteristik dan kualitas barang dan jasa yang diperjualbelikan sehingga mereka
tertipu;
5. Harga terbentuk di pasar, artinya harga ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran. (Jawaban: b)
3. Berikut merupakan kekurangan pasar persaingan sempurna, yaitu ….
a. Distribusi pendapatan yang tidak merata/tidak seimbang
b. Pembeli bebas memilih produk
c. Tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber-sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha lain atau dari lokasi
satu ke lokasi yang lain
d. Dapat memaksimumkan efisiensi
e. Kebebasan bertindak dan memilih
Pembahasan:
Kekurangan pasar persaingan sempurna, yaitu:
1. Tidak mendorong inovasi;
2. Membatasi pilihan konsumen;
3. Distribusi pendapatan yang tidak merata/tidak seimbang. (Jawaban: a)
4. Pasar yang berada antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli, yaitu ….
a. Pasar Monopoli c. Pasar Monopsoni e. Pasar Persaingan Monopolistik
b. Pasar Oligopoli d. Pasar Oligopsoni
Pembahasan:
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar, yaitu pasar persaingan sempurna dan monopoli. (Jawaban: e)
5. Pasar tenaga kerja yang di dalamnya terdapat banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja dan tenaga kerja
yang ada dalam pasar tidak tergabung (tidak terikat dalam serikat-serikat buruh) disebut….
a. Pasar tenaga kerja monopsoni c. Pasar tenaga kerja monopoli
b. Pasar tenaga kerja persaingan sempurna d. Pasar tenaga kerja monopoli bilateral
e. Pasar tenaga kerja temporer
Pembahasan:
Pasar tenaga kerja yang di dalamnya terdapat banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja dan tenaga kerja
yang ada dalam pasar tidak tergabung (tidak terikat dalam serikat-serikat buruh) yang bertindak sebagai wakil
mereka disebut pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna. (Jawaban: b)

PENDAPATAN NASIONAL
A. Konsep dan Metode Pendekatan Pendapatan Nasional
Pendapatan merupakan sesuatu yang diterima seseorang sebagai hasil kerja (usaha) dan imbalan atas penyediaan
faktor-faktor produksi yang dapat berupa gaji, upah, sewa, bunga, atau laba. Adapun pendapatan nasional adalah
jumlah pendapatan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan nasional
menggambarkan tingkat produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu satu
tahun tertentu.
Metode perhitungan pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut.
a. Pendekatan produksi, yaitu dengan menjumlahkan nilai produksi masing-masing sektor ekonomi atau dengan
menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua kegiatan ekonomi yang dihasilkan
perusahaan-perusahaan.
b. Pendekatan pengeluaran, yaitu dihitung dengan metode pendekatan pengeluaran sehingga penghitungannya
engan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang dilakukan oleh seluruh
masyarakat. Rumusnya:
Y = C + I + G + ( X - M)
Keterangan:
Y : Pendapatan nasional I : Investasi X : Ekspor
C : Pengeluaran konsumsi G : Pengeluaran pemerintah M : Impor
c. Pendekatan pendapatan, yaitu dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-
faktor produksi meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan laba yang digunakan dalam enghasilkan
barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara selama satu tahun.
Y=r+w+i+p
Keterangan:
Y : Yearly income (pendapatan nasional)
r : rent (sewa), yaitu balas jasa atas faktor produksi tanah
w : wages (upah), yaitu balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja
i : interest (bunga) yaitu balas jasa atas faktor produksi modal
p : profit (laba) yaitu balas jasa atas faktor produksi skill.
B. Komponen Pendapatan Nasional
1. Gross Domestic Product (GDP)
Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai seluruh produksi barang dan
jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun), baik
oleh perusahaan nasional maupun perusahaan asing yang berada di negara tersebut.
2. Gross National Product (GNP)
Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB) adalah jumlah seluruh produk barang dan
jasa suatu negara dalam periode tertentu (biasanya satu tahun), yang meliputi barang dan jasa yang dihasilkan
oleh seluruh warga negara (nasional) baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. GNP dapat
dirumuskan seperti berikut.
GNP = GDP – Produk Neto terhadap Luar Negeri
Produk neto terhadap luar negeri merupakan selisih antara pendapatan warga negara di luar negeri dengan
pendapatan orang asing di dalam negeri.
3. Net National Product (NNP)
Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Neto (PNN) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dalam periode tertentu (biasanya satu tahun) setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) barang-
barang modal. NNP dapat dirumuskan seperti berikut.
NNP = GNP - Penyusutan
4. Net National Income (NNI)
Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional (PN) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima
masyarakat dalam periode tertentu (biasanya satu tahun) setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
NI dapat dirumuskan seperti berikut.
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. Personal Income (PI)
Personal Income (PI) atau Pendapatan Perseorangan (PP) adalah jumlah seluruh penerimaanyang diterima
masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat. Sebagian pendapatan nasional (NI) ada yang tidak
sampai ke masyarakat karena ada laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, pajak perorangan, dan
ditambah transfer payment. Oleh karena itu, PI dapat dirumuskan seperti berikut.
PI = (NNI + Transfer Payment) – (Iuran Jaminan Sosial + Iuran Asuransi + Laba Ditahan
+ Pajak Perorangan)
6. Disposible Income (DI)
Disposible Income (DI) atau Pendapatan Disposabel (PD) adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh
penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang dan
jasa yang mereka inginkan. DI dapat dirumuskan seperti berikut.
DI = PI – Pajak Langsung
Selain pendapatan nasional, tingkat kemakmuran rakyat dapat diukur dari pendapatan per kapita. Besarnya
pendapatan per kapita, sangat erat kaitannya dengan pertambahan penduduk. Pendapatan per kapita
menunjukkan kemampuan yang nyata dari suatu bangsa dalam menghasilkan barang dan jasa dan kenikmatan
yang diperoleh setiap penduduk. Rumus untuk menghitung pendapatan per kapita, yaitu sebagai berikut.
atau
Keterangan:
IPC = Income Per Capita (pendapatan per kapita)
∑ GNP = jumlah GNP
∑P = jumlah penduduk(population)

C. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional


Tujuan perhitungan pendapatan nasional, yaitu sebagai alat ukur tingkat kemakmuran rakyat. Semakin tinggi nilai
pendapatan nasional suatu negara maka semakin tinggi pula kemakmuran negara. Adapun manfaat dari
penghitungan pendapatan nasional, antara lain untuk:
1. Mengetahui struktur perekonomian negara;
2. Mengetahui tingkat pertumbuhan perekonomian;
3. Membandingkan perekonomian antardaerah dan antarnegara;
4. Membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
D. Indeks Harga dan Inflasi
1. Indeks Harga
Indeks harga merupakan kumpulan data berupa harga-harga secara berurutan, yang berfungsi untuk menentukan
perubahan harga rata-rata yang berlaku pada suatu periode tertentu. Terdapat tiga indeks harga, yaitu indeks
harga konsumen (Consumer Price Index (CPI), indeks harga produsen (Producer Price Index = PPI), dan
Pedeflasi GDP (GDP Deflator). Ketiga indeks ini dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat inflasi pada satu
periode tertentu. Namun, pada pembahasan ini difokuskan pada indeks harga konsumen (IHK).
Ciri-ciri IHK, yaitu:
a. Hanya mengukur harga barang dan jasa yang dibeli konsumen;
b. Ihk mencakup barang dan jasa yang domestik dan barang-barang impor;
c. Dalam IHK, komponen biaya-biaya bunga mewakili biaya perumahan.
IHK dihitung dengan menggunakan data harga konsumen, yaitu harga barang-barang yang diperdagangkan
dalam eceran untuk dikonsumsi sendiri, bukan untuk dijual. Harga konsumen diambil dari data empat
kelompok, yaitu kelompok makanan, sandang, perumahan, dan aneka barang dan jasa. IHK dapat dihitung
dengan menggunakan formula indeks harga Laspeyres (IL) dan indeks harga Paasche (IP).
a. Rumus Indeks Harga Laspeyres (IL)
Keterangan:
IL : Indeks harga Laspeyres Pn : Harga pada tahun berjalan
P0 : Harga pada tahun dasar Q0 : Kuantitas pada tahun dasar
b. Rumus Indeks Harga Paasche (IP)
Keterangan:
IP : Indeks harga Paasche P0 : Harga pada tahun dasar
Pn : Harga pada tahun berjalan Qn : Kuantitas pada tahun berjalan
2. Inflasi
Inflasi adalah kondisi merosotnya nilai uang karena banyaknya uang yang beredar sehingga
menyebabkan kenaikan harga-harga barang yang bersifat umum dan berlangsung terusmenerus.
Faktor-faktor
yang
mendorong
terjadinya
inflasi, yaitu:
a.

Kelebihan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat (money in circulation);


b. Kekurangan barang yang ditawarkan dalam masyarakat;
c. Permintaan melebihi penawaran (demand full inflation);
d. Meningkatnya biaya produksi barang (cost push inflation);
e. Meningkatnya indeks harga konsumen (consumer price index);
f. Inflasi dari luar negeri (imported inflation)
Indeks Harga Konsumen memiliki hubungan dengan inflasi karena dalam periode tertentu
dapat digunakan untuk menghitung tingkat inflasi.
Contoh Soal:
1. Komponen perhitungan pendapatan nasional jika menggunakan pendekatan pendapatan,
yaitu ….
a. Rumah tangga, perusahaan, dan konsumen
b. Produksi, konsumsi, dan distribusi
c. Upah, sewa, bunga, dan laba
d. Pertambangan, pertanian, dan peternakan
e. Kota, kabupaten, dan provinsi
Pembahasan:
Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan
Yang diterima oleh faktor-faktor produksi meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan
laba
yang
digunakan
dalam
menghasilkan
barang
dan
jasa
yang
diproduksi
di

suatu
negara
selama
satu
tahun.
(Jawaban: c) 2. Diketahui data sebagai berikut.
• Pengeluaran konsumsi Rp20.000.000.000,00
• Menyewakan tanah Rp10.000.000.000,00
• Pengeluaran pengusaha Rp14.000.000.000,00
• Ekspor Rp16.000.000.000,00
• Impor Rp 6.000.000.000,00
• Keuntungan Rp10.000.000.000,00
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan pendekatan pengeluaran, yaitu ….
a. Rp54.000.000.000,00 c. Rp74.000.000.000,00 e. Rp86.000.000.000,00
b. Rp66.000.000.000,00 d. Rp80.000.000.000,00
Pembahasan:
Diketahui:
Pengeluaran konsumsi Rp20.000.000.000,00
Menyewakan tanah Rp10.000.000.000,00
Pengeluaran pemerintah Rp14.000.000.000,00
Ekspor Rp16.000.000.000,00
Impor Rp 6.000.000.000,00
Ditanyakan: Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran (Y)?
Y = C + I + G + ( X - M)
Keterangan:
Y : Pendapatan nasional I : Investasi X : Ekspor
C : Pengeluaran konsumsi G : Pengeluaran pemerintah M : Impor
Y = C + I + G + ( X - M)
Y = 20.000.000.000 + 10.000.000.000 + 14.000.000.000 + (16.000.000.000 – 6.000.000.000)
= 54.000.000.000
Jadi, pendapatan nasional Rp54.000.000.000,00. (Jawaban: a) 3. Diketahui GNP sebuah negara
Rp20.800.000.000,00; penyusutan Rp700.000.000,00; pajak
tidak langsung Rp50.000.000,00; dan pajak tidak langsung 60.000.000,00. Besarnya NNI, yaitu
….
a. Rp110.000.000,00 c. Rp20.050.000.000,00 e. Rp20.740.000.000,00
b. Rp850.000.000,00 d. Rp20.650.000.000,00
Pembahasan:
Diketahui:
GNP sebuah negara Rp20.800.000.000,00
Penyusutan Rp700.000.000,00
Pajak tidak langsung Rp50.000.000,00
Pajak tidak langsung Rp60.000.000,00
Ditanyakan: Besarnya NNI?
Rumus menghitung NNI, yaitu: NNI = NNP – Pajak tidak langsung
atau NNI = GNP - Penyusutan – Pajak tidak langsung
NNI = 20.800.000.000 - Rp700.000.000 - 50.000.000 = 20.050.000.000,00 (Jawaban: c)
4. Diketahui GNP negara Singapura US$757.860 dan jumlah penduduknya 74,3 juta jiwa.
Besarnya pendapatan per kapita negara Singapura, yaitu ….
a. US$5.100 b. US$10.200 c. US$5.500 d. US$10.500 e. US$5.700
Pembahasan:
Diketahui:
GNP = US$757.860
Jumlah penduduk 74,3 juta jiwa
Ditanyakan: Pendapatan per kapita (IPC)?
Jadi, pendapatan per kapita negara Singapura adalah US$10.200 (Jawaban: b)
5. Diketahui data sebagai berikut.
No. Jenis Barang
Harga Barang (Rp) Jumlah Barang
2008 2009 2008 2009
1 Air mineral dalam kemasan 1.000 2.000 1.000 1.1002 Baju 30.000 50.000 100 200
3 Celana 40.000 60.000 100 150
4 Sewa rumah 75.000 100.000 400 500
5 Biaya angkutan 1.500 2.500 300 500
6 Biaya menonton bioskop 10.000 15.000 200 300
Jumlah
157.500 229.500 2.100 2.750
Berdasarkan data tersebut, indeks harga jika dihitung menggunakan metode Laspeyres dan tahun 2008 menjadi
tahun dasar, yaitu …..
a. 133,71 b. 145,17 c. 157,71 d. 167,17 e. 145,71
Pembahasan:
Berdasarkan data pada tabel, dapat dihitung indeks harga dengan metode Laspeyres sebagai
berikut.
Keterangan:
IL : Indeks harga Laspeyres
Pn : Harga pada tahun berjalan
P0 : Harga pada tahun dasar
Q0 : Kuantitas pada tahun dasar
Jadi, indeks harga dengan metode laspeyres adalah 145,71

(Jawaban: e) Konsumsi, Tabungan, dan Investasi


A. Konsumsi dan Tabungan
Dalam ekonomi sederhana, terdapat dua sektor pelaku ekonomi, yaitu Rumah Tangga
Konsumen (RTK) dan Rumah Tangga Perusahaan (RTP). Dua pelaku ini melakukan permintaan
berupa konsumsi dan investasi. Konsumsi adalah permintaan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Adapun tabungan adalah sisa pendapatan yang tidak dikonsumsi atau konsumsi
yang ditunda. Konsumsi didorong oleh faktor subjektif (dari dalam dirinya), yaitu keinginan untuk
memenuhi kebutuhan. Selain itu, didorong juga oleh faktor dari luar, yaitu berupa pendapatan,
artinya semakin tinggi pendapatan akan semakin tinggi pula tingkat konsumsi dan tabungannya,
meskipun perubahannya belum tentu proporsional. Hubungan antara tabungan dan konsumsi
dapat ditulis secara matematis dalam fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
C = a + bY atau C = a + bY
d
Keterangan:
C = konsumsi
a = nilai konsumsi pada saat Y atau Yd = 0 (konsumsi otonom)
b = tambahan konsumsi yang diakibatkan oleh bertambahnya pendapatan (selisih tingkat
konsumsi sekarang dan sebelumnya dibagi selisih besarnya pendapatan sekarang dan sebelumnya
) = MPC (Marginal Propensity to Consume)
Y = pendapatan
Yd = pendapatan disposable, yaitu pendapatan netto yang siap dibelanjakan setelah dikurangi
pajak.
Nilai a dapat dihitung dengan rumus berikut.
a = (APC – MPC)Y

dAverage Propensity to Consume (APC) atau hasrat berkonsumsi rata-rata dihitung dengan
rumus berikut.

Adapun nilai b dihitung dengan rumus berikut.


Jika fungsi konsumsi diketahui, fungsi tabungan dapat dicari dengan cara berikut. Misalnya,
diketahui fungsi konsumsi C = a + bY dan fungsi tabungan S = Y – C maka:
S = Y – (a + bY)
= Y – a – bY
= -a + (1 – b)Y
Dengan demikian, fungsi tabungan dapat dirumuskan seperti berikut.
S = -a + (1 – b)Y
Hubungan antara MPC dan MPS (Marginal Propensity to Save/MPS) atau (Marginal Propensity
to Invest/MPI) sebagai berikut.
MPC + MPS = 1 atau MPC + MPI = 1 atau
Tingkat pendapat Break Event Point/BEP atau Break Event Income/BEY atau titik impas, yaitu
tingkat pendapatan yang habis digunakan untuk konsumsi, ditulis dengan persamaan berikut.
Y=C
Keterangan: Y = Pendapatan
C = Konsumsi
Angka pengganda (k) adalah angka yang menggambarkan perbandingan antara jumlah
penambahan atau pengurangan dalam pendapatan nasional dan jumlah penambahan dan
pengurangan dalam pengurangan agregat yang menimbulkan perubahan dalam pendapatannasional. Rumusnya
sebagai berikut.

Adapun keseimbangan ekonomi atau pendapatan, yaitu tingkat pendapatan pada saat
besarnya tabungan habis digunakan untuk investasi, ditulis dalam persamaan berikut.
S=I
Keterangan:
S = fungsi tabungan
I = investasi
Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan, yaitu:
1. Kekayaan yang telah terkumpul; 4. Keadaan perekonomian;
2. Tingkat bunga; 5. Distribusi pendapatan;
3. Sikap berhemat; 6. Ketersediaan dana pensiun.
B. Investasi
Investasi adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau
menambah nilai potensi sumber daya yang lebih tinggi. Dengan demikian, investasi tidak hanya
dalam bentuk fisik, tetapi juga nonfisik.
(peningkatan sumber daya).
Investasi yang dilakukan memerlukan tenggang waktu tertentu untuk memperoleh hasil. Makin
tinggi jumlah dan kualitas investasi, tenggang waktunya makin lama. Dalam keputusan investasi
perlu memperhatikan berapa nilai sekarang (present value) dari uang yang akan kita peroleh di
masa mendatang atau berapa nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah uang yang kita
investasikan saat ini. Metode penghitungan nilai-nilai tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Nilai Sekarang (Present Value)
Rumusnya: P
Keterangan:
P = nilai sekarang r = tingkat bunga
F = nilai yang akan datang t = periode waktu
2. Nilai Masa Mendatang (Future Value)
Rumusnya: F = P ( 1 + r)
tAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi, yaitu:

1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return);


2. Tingkat bunga;
3. Ketersediaan faktor-faktor produksi;
4. Peluang pasar;
5. Iklim usaha yang kondusif;
6. Terjaminnya keamanan dan stabilitas politik.
C. Hubungan Antara Konsumsi, Tabungan, dan Investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasi memiliki hubungan, yaitu jika tingkat konsumsi tinggi,
tingkat tabungan akan rendah. Tingkat tabungan yang rendah akan mengakibatkan berkurangnya
jumlah pinjaman yang disalurkan kepada nasabah karena tabungan merupakan sumber dana
lembaga keuangan. Akibatnya, akan menyulitkan juga para pelaku investasi (investor) dalam
memperoleh pinjaman untuk melakukan investasi. Hubungan antara konsumsi, tabungan, dan
investasi dapat dirumuskan dalam persamaan berikut.
Y=C+S
Y=C+I
C+S=C+I
S =I
Berdasarkan persamaan tersebut, nilai tabungan sama dengan nilai investasi, tinggi
rendahnya nilai tabungan akan diikuti oleh tinggi rendahnya nilai investasi, karena tabungan
merupakan sumber utama pembiayaan investasi. Selain itu, kegiatan investasi memungkinkan
suatu masyarakat terus-menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,
meningkatkan pendapatan nasional, dan taraf kemakmuran masyarakat.
Contoh Soal:
1. Berikut bukan faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan, yaitu ….
a. Tingkat bunga c. Penampilan konsumen e. Kekayaan yang telah terkumpul
b. Sikap berhemat d. Keadaan perekonomian
Pembahasan:
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan, yaitu:
1. Kekayaan yang telah terkumpul; 4. Keadaan perekonomian; 2. Tingkat bunga; 5. Distribusi pendapatan;
3. Sikap berhemat; 6. Ketersediaan dana pensiun.
(Jawaban: c)
2. Diketahui fungsi konsumsi C = 2.500 + 0,5Y dan pendapatan sebesar Rp2.000.000,00. Besarnya
tabungan, yaitu ….
a. Rp1.000.000,00 c. Rp1.002.500,00 e. Rp997.500,00
b. Rp2.000.000,00 d. Rp997.000,00
Pembahasan:
Diketahui:
Fungsi konsumsi: C = 2.500 + 0,5Y
Pendapatan Rp2.000.000,00
Ditanyakan: Besarnya tabungan (S)?
S = -a + (1 – b)Y
S = - 2.500 + (1 – 0,5)Y
S = - 2.500 + 0,5Y
S = - 2.500 + 0,5 (2.000.000)
S = - 2.500 + 1.000.000
S = 997.500
Jadi, pendapatan nasional Rp997.500,00. (Jawaban: e)
3. Diketahui fungsi tabungan S = - 1.000 + 0,5Y dan besarnya perubahan pendapatan sebesar
400. Besarnya kenaikan konsumsi (∆C), yaitu ….
a. 200 b. 150 c. 100 d. 75 e. 50
Pembahasan:
Diketahui:
Fungsi S = - 1.000 + 0,75Y
Perubahan pendapatan sebesar 400
Ditanyakan: Besarnya kenaikan konsumsi ∆C?
S = - 1.000 + 0,5Y
MPS = 0,75, maka MPC = 0,25
∆C = 0,25 × 400 = 100 (Jawaban: c) 4. Ranita bekerja sama oleh temannya Reva untuk membuka usaha salon
kecantikan.
Berdasarkan perhitungan, setelah tiga tahun Ranita akan memperoleh nilai nominal uang
sebesar Rp300.000.000,00 atas uang yang diinvestasikannya. Bunga yang diperhitungkan
sebesar 12 % per tahun. Nilai sekarang uang Ranita, yaitu ….
a. Rp213.534.074 c. Rp225.534.074 e. Rp219.554.075
b. Rp214.500.000 d. Rp273.534.074
Pembahasan:
Diketahui:
Nilai masa yang akan datang (F) Rp300.000.000,00
Bunga (r)12% = 0,12
Waktu (t) 3 tahun
Ditanyakan: Nilai sekarang (present value/P)?
P P P
Jadi, nilai sekarang investasi Ranita setelah 3 tahun sebesar
(Jawaban: a)
5. Pak Ramli menyimpan uangnya di bank sebesar Rp200.000.000,00 selama 2 tahun dengan
tingkat suku bunga 12% per tahun. Nilai masa mendatang simpanan tersebut, yaitu ….
a. Rp250.770.000,00 c. Rp250.990.000,00 e. Rp250.440.000,00
b. Rp250.660.000,00 d. Rp250.880.000,00
Pembahasan:
Diketahui:
Nilai sekarang (P) Rp200.000.000,00
Bunga (r)12% = 0,12
Waktu (t) 2 tahun
Ditanyakan: Nilai masa mendatang (future value/F)?
F = P ( 1 + r)t
F = 200.000.000 (1 + 0,12)
2
F = 250.880.000
Jadi, nilai sekarang investasi Ranita setelah 3 tahun sebesar

(Jawaban: d) Uang dan Bank


A. Uang
1. Definisi Uang
Uang adalah benda yang disepakati oleh masyarakat umum sebagai alat perantara untuk
mengadakan pertukaran atau perdagangan. Syarat benda dikategorikan uang, yaitu:
1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu;
2. Praktis atau mudah dibawa-bawa;
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya;
4. Tahan lama;
5. Jumlahnya sedikit, langka, dan sulit diperoleh;
6. Mutu relatif sama;
7. Diterima secara umum;
8. Terdiri atas beberapa nominal.
2. Fungsi Uang
Fungsi uang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Fungsi
asli (primer) uang, yaitu:
a. Uang sebagai alat tukar;
b. Uang sebagai satuan hitung (satuan nilai).
Adapun fungsi turunan uang, yaitu:
a. Uang sebagai alat pembayaran utang;
b. Uang sebagai penimbun kekayaan (penyimpan nilai);
c. Uang sebagai alat pemindah kekayaan.
3. Jenis-Jenis Uang
a. Berdasarkan bahan pembuatannya, uang terdiri atas uang kertas dan uang logam.
b. Berdasarkan nilainya, uang terdiri atas full bodied money (uang bernilai penuh) dan
representatif full bodied money (uang tidak bernilai penuh). Full bodied money, yaitu
uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya. Adapun representatif
full bodied money, yaitu Uang jenis ini memiliki nilai intrinsik lebih kecil dari nilai
nominalnya. c. Berdasarkan lembaga pembuatnya, uang terdiri atas uang kartal dan uang giral. Uang
kartal adalah uang yang diterbitkan oleh bank sentral, seperti uang kertas dan uang
logam. Adapun uang giral adalah uang yang diterbitkan oleh bank umum, seperti cek
dan bilyet giro.
d. Berdasarkan kawasannya, uang terdiri atas uang lokal, regional, dan internasional.
Uang lokal merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu. Misalnya rupiah
di Indonesia, Peso di Filipina, dan Ringgit di Malaysia. Uang regional merupakan uang
yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang lokal. Misalnya di kawasan
Benua Eropa berlaku mata uang EURO. Adapun uang internasional merupakan uang
yang berlaku di seluruh dunia. Misalnya US dolar (Dolar Amerika Serikat) sebagai
standar pembayaran internasional.
4. Teori Nilai Uang
a. Teori Kuantitas
Teori Kuantitas dikemukakan oleh David Rocardo. Teori ini menyatakan bahwa
perubahan nilai uang disebabkan oleh perubahan jumlah uang yang berbeda.
Semakin banyak uang yang beredar, harga barang semakin tinggi. Persamaan teori
kuantitas ditulis sebagai berikut.
M=k×P
Keterangan:
M : jumlah uang beredar
k : konstanta
P : harga barang
b. Teori Kuantitatif
Teori ini dikemukakan oleh Irving Fisher. Teori ini menyatakan bahwa nilai uang
dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar, kecepatan peredaran uang, dan jumlah
barang dan jasa yang diperdagangkan. Teori kuantitatif dapat ditulis dalam bentuk
persamaan berikut.
M×V=P×T
Keterangan:
M : jumlah uang beredar P : harga barangV : kecepatan peredaran uang T : jumlah barang yang diperdagangkan
c. Teori Pendapatan
Teori pendapatan dikemukakan oleh J.M. Keynes. Teori ini menyatakan bahwa
terdapat tiga motif dalam memegang uang, yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga,
dan motif spekulasi. Persamaan untuk
teori pendapatan seperti berikut.
M × Vy = Py × Ty
Keterangan:
M : jumlah uang yang beredar Py : harga barang
Vy : kecepatan peredaran pendapatan uang Ty : jumlah barang
d. Cash and Balance Equation Theory
Teori ini dikemukakan oleh D.H. Robertson. Teori ini pada dasarnya sama dengan teori
kuantitas Irving Fisher. Persamaan teori Irving Fisher diubah seperti berikut.
M=K×P×T
Keterangan:
M : jumlah uang yang beredar P : harga barang
K : lama rata-rata persediaan kas T : jumlah barang yang diperdagangkan
e. Teori Persediaan Kas
Teori persediaan kas dikemukakan oleh Alfred Marshall. Teori ini lebih memerhatikan
hubungan antara jumlah uang dengan pendapatan nasional sehingga teori ini
disebut teori persediaan kas. Teori ini dapat ditulis dalam persamaan berikut.
M=K×P×I
Keterangan:
M : jumlah uang beredar K : konstanta
P : harga barang I : pendapatan
5. Permintaan Uang (Money Demand/Md)
Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan setiap orang untuk melakukan
transaksi. Menurut J.M. Keynes motif seseorang memegang uang, yaitu:
1. Motif transaksi (transaction motive), 2. Motif berjaga-jaga (precautionary motive),
3. Motif spekulasi (speculative motive).
6. Penawaran Uang (Money Supply/Ms)
Penawaran uang dalam arti sempit, yaitu uang dalam peredaran yang berbentuk uang
kartal dan uang giral (M1). Adapun penawaran uang dalam arti luas disebut juga M2 yang
terdiri atas uang kartal, uang giral, dan uang kuasi. Uang kuasi terdiri atas deposito berjangka,
tabungan, rekening, dan valuta asing milik swasta domestik. Jumlah uang yang beredar, di
antaranya dipengaruhi oleh faktor-faktor:
a. tingkat pendapatan masyarakat; c. harga-harga barang; e. inflasi;
b. tingkat suku bunga; d. selera masyarakat; f. fasilitas kredit.
B. Bank
1. Definisi Bank
Menurut UU RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998, bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan rakyat banyak. Secara umum fungsi
bank dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Bank sebagai penerima kredit (kredit pasif ) dari masyarakat, dalam bentuk simpanan
atau tabungan biasa; deposito atau tabungan berjangka; dan simpanan dalam bentuk
giro/rekening koran.
b. Bank sebagai pemberi kredit (kredit aktif ) kepada masyarakat, yaitu bank dapat
memberikan kredit produktif maupun kredit konsumtif.
c. Bank sebagai perantara lalu lintas moneter (jasa pengiriman uang, diskonto, dan
inkaso).
2. Jenis-Jenis Bank
Berdasarkan peran dan tugasnya bank terdiri atas bank sentral, bank umum, bank
perkreditan rakyat, dan bank syariah.
a. Bank Sentral
Bank Sentral adalah bank yang diberi tugas oleh pemerintah untuk mengatur dan
mengawasi kestabilan kegiatan-kegiatan lembaga-lembaga keuangan yang terdapat
dalam perekonomian. Bank Sentral yang ada di Indonesia bernama Bank Indonesia. b. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
c. Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank syariah dinamakan juga sebagai bank tanpa bunga karena dalam menghimpun
dana tidak memberikan imbalan bunga dan dalam pinjaman tidak dipungut bunga.
d. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
3. Macam-Macam ProdukPerbankan
Produk perbankan yang termasuk kredit pasif, di antaranya:
a. Tabungan; c. Deposito berjangka (time deposits); e. Sdeposits in call;
b. Giro; d. Ertifikat deposito; f. Loan deposits.
Adapun produk perbankan yang termasuk kredit aktif, di antaranya:
a. Kredit rekening koran;
b. Kredit akseptasi;
c. Kredit reimburse (letter of credit).
C. Kebijakan Moneter
Kebijakan pemerintah di bidang keuangan adalah kebijakan moneter. Kebijakan moneter
adalah kebijakan pemerintah untuk menjaga nilai rupiah dengan cara mengendalikan jumlah
uang yang beredar. Kebijakan moneter terdiri atas dua bentuk, yaitu kebijakan moneter kuantitatif
dan kebijakan moneter kualitatif. Kebijakan moneter kuantitatif, yaitu langkah-langkah bank
sentral yang tujuan utamanya untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga
dalam perekonomian. Kebijakan moneter kuantitatif terdiri atas kebijakan berikut.
1. Kebijakan operasi pasar terbuka merupakan kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi
jumlah uang yang beredar dengan cara membeli atau menjual surat-surat berharga milik
pemerintah. 2. Kebijakan diskonto merupakan suatu kebijakan untuk mempengaruhi jumlah uang dan
kredit dengan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga.
3. Kebijakan ini merupakan suatu kebijakan dengan menetapkan jumlah minimum yang
harus ada pada bank.
Adapun kebijakan moneter kualitatif terdiri atas kebijakan berikut.
1. Kebijakan kredit subjektif merupakan kebijakan yang bertujuan memastikan bahwa
bank-bank yang memberikan pinjaman dan melakukan investasi sesuai dengan harapan
pemerintah.
2. Persuasi moral merupakan kebijakan bank sentral untuk mengadakan pertemuan
langsung dengan bank-bank untuk meminta bank melakukan langkah-langkah tertentu.
Dengan persuasi moral, bank sentral dapat meminta bank umum mengurangi atau
menambah keseluruhan pinjaman, mengurangi atau menambah pinjaman kepada sektor
tertentu, atau membuat perubahan-perubahan atas suku bunga yang mereka tetapkan
atau pinjaman yang mereka berikan.
Contoh Soal:
1. Uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya disebut ….
a. full bodied money c. uang lokal e. uang giral
b. representatif full bodied money d. uang kertas
Pembahasan:
Uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya disebut full bodied money (uang bernilai
penuh).(Jawaban: a)
2. Pada teori kuantitas MV = PT, M = jumlah uang yang beredar; V = tingkat perputaran uang; P
= tingkat harga; dan T = volume barang. Faktor yang diasumsikan tidak berubah pada teori
kuantitas tersebut, yaitu ….
a. M dan V b. V dan T c. M dan P d. M dan T e. P dan V
Pembahasan:
Dalam teori kuantitas Irving Fisher faktor yang diasumsikan tidak berubah/tetap adalah jumlah
uang yang beredar (M) dan harga (P). (Jawaban: c) 3. Diketahui jumlah uang yang beredar sebesar
Rp40.000.000.000,00, laju peredaran uang 30,
volume barang yang dijual 100 unit, tingkat harga menurut teori kuantitas adalah ….
a. Rp120.000.000,00 c. Rp120.000.000.000,00 e. Rp12.000.000.000,00
b. Rp1.200.000,00 d. Rp1.200.000.000,00
Pembahasan:
Diketahui:
Jumlah uang yang beredar (M) = Rp40.000.000.000,00
Laju peredaran uang (V) = 30
Volume barang (T) = 100
Ditanyakan: Besarnya harga (P)?
MV = PT
40.000.000.000 × 30 = 100 × P
Rp20.000.000.000 = 100 p
P = 1.200.000.000
Jadi, tingkat harga sebesar Rp1.200.000.000,00 (Jawaban: d)
4. Untuk memengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian, bank
sentral membeli atau menjual surat-surat berharga milik pemerintah, kebijakan tersebut
termasuk ….
a. Kebijakan diskonto c. Kebijakan operasi pasar terbuka e. Persuasi moral
b. Kebijakan cadangan minimum d. Kebijakan kredit subjektif
Pembahasan:
Kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan cara membeli
atau menjual surat-surat berharga milik pemerintah disebut kebijakan operasi pasar terbuka.
(Jawaban: c)
5. Berikut kebijakan kualitatis yang dilakukan Bank Sentral untuk mengendalikan pinjaman,
yaitu ….
a. Memberikan syarat-syarat yang lebih ringan untuk pinjaman kepada pedagang kecil dan
industri rumah tangga
b. Mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank guna meminta bank melakukan
langkah-langkah tertentu c. Menetapkan jumlah minimum yang harus ada pada bank
d. Membeli atau menjual surat-surat berharga milik pemerintah
e. Memengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian
Pembahasan:
Langkah-langkah bank sentral untuk mengendalikan pinjaman bank, diantaranya:
1. Menggalakkan pemberian pinjaman kepada pedagang-pedagang kecil,
2. Memberikan syarat-syarat yang lebih ringan untuk pinjaman kepada pedagang kecil dan
industri rumah tangga. (Jawaban: a)

KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN


A. Ketenagakerjaan
Kesempatan kerja (demand for labor) adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan
(lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja. Kesempatan kerja dapat juga didefinisikan lapangan kerja
yang tersedia bagi masyarakat, baik yang telah diisi maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong. Adapun
tenaga kerja penduduk yang berada dalam usia kerja.
Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun.
Tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
1. Angkatan kerja (labor force) adalah bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang
mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif.
2. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang termasuk kelompok tenaga kerja, tetapi mereka tidak bersedia untuk
bekerja meskipun ada permintaan kerja, misalnya, ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, dan pensiunan.
Angkatan kerja dibagi lagi menjadi pekerja (employed) dan bukan pekerja/pengangguran (unemployed).
1. Pekerja adalah penduduk angkatan kerja yang benar-benar mendapat pekerjaan. Pekerja (employed)
dikelompokkan menjadi dua, yaitu pekerja penuh (full employed) dan pekerja setengah pengangguran
(underemployed).
a. Pekerja penuh adalah angkatan kerja yang sudah memenuhi syarat sebagai pekerja penuh, yaitu jam kerja
minimal 40 jam per minggu dan bekerja sesuai dengan keahlian atau berdasarkan pendidikan.
b. Setengah pengangguran adalah pekerja yang tidak memenuhi jam kerja minimal sehingga pendapatannya
juga di bawah standar minimal dan bekerja bukan pada bidang keahliannya dan tidak sesuai latar belakang
pendidikannya. Misalnya, sarjana yang bekerja sebagai tukang antar koran di pagi hari.
2. Bukan pekerja/pengangguran (unemployed) adalah kelompok angkatan kerja yang ingin bekerja, tetapi belum
beruntung mendapat kesempatan untuk bekerja.

B. Pengangguran
Pengangguran dapat dikelompokkan menurut sifat dan penyebabnya, yaitu sebagai berikut.
Menurut sifatnya pengangguran ada tiga, yaitu pengangguran terbuka, setengah pengangguran, dan
pengangguran terselubung.
1. Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari
pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah bekerja), atau
sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk
mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
2. Setengah menganggur adalah orang yang bekerjanya kurang dari 40 jam per minggu; upahnya kurang dari
Upah Minimum Regional (UMR); dan produktivitasnya kurang.
3. Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja secara tidak optimum karena kelebihan tenaga
kerja.
Adapun menurut penyebabnya pengangguran dibedakan menjadi jenis pengangguran berikut.
1. Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur, yaitu pengangguran yang terjadi akibat gelombang
konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK massal
akibat resesi ekonomi.
2. Pengangguran friksional atau pengangguran sementara, yaitu pengangguran sementara waktu. Pengangguran
friksional terjadi karena adanya kesulitan dalam mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan.
Pengangguran friksional juga dapat diakibatkan karena pencari kerja ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik. 3. Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran akibat perubahan teknologi seperti teknologi manual
menjadi teknologi elektronik.
4. Pengangguran musiman, yaitu pengangguran akibat perubahan musim atau kegagalan musim. Misalnya: petani
menganggur karena musim paceklik, nelayan menganggur karena musim badai.
5. Pengangguran voluntary, yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang yang masih mampu bekerja, tetapi
dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah memiliki penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya:
menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati bunga uang simpanan.
6. Pengangguran struktural, yaitu pengangguran karena perubahan struktur ekonomi. Misalnya, negara agraris
yang berubah menjadi negara industri, lahan-lahan pertanian digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga
kerjanya belum mempunyai keterampilan di sektor industri.
Pengangguran memberikan dampak, baik bagi perekonomian maupun individu.
1. Dampak pengangguran bagi perekonomian, diantaranya sebagai berikut.
a. Pengangguran dapat menyebabkan tidak tercapainya tingkat kemakmuran masyarakat yang maksimal.
b. Pengangguran dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan negara, khususnya dari sektor pajak.
c. Pengangguran menyebabkan tidak meningkatnya petumbuhan ekonomi.
2. Dampak pengangguran bagi individu, diantaranya sebagai berikut.
a. Pengangguran dapat menyebabkan hilangnya mata pencarian dan pendapatan.
b. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan.
c. Pengangguran dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik.

Melihat dampaknya tersebut pengangguran perlu diatasi. Cara-cara untuk mengatasi pengangguran,
diantaranya sebagai berikut.
a. Meningkatkan investasi, yang dapat dilakukan oleh pemerintah, swasta, dan perseorangan, baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri sehingga lapangan kerja bertambah.
b. Pemerintah dapat melakukan pembangunan melalui proyek padat karya. Misalnya, membangun infrastruktur
seperti jalan, bendungan, sekolah, transmigrasi, dan sarana komunikasi.
c. Mengadakan kerja sama dengan negara lain di bidang tenaga kerja. Misalnya, bentuk kerja sama pengiriman
tenaga kerja ke luar negeri, seperti ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Arab Saudi, dan Kuwait.
d. Meningkatkan ekspor barang yang dapat mendorong meningkatnya investasi, misalnya produk-produk seperti
karet olahan, biji besi, dan kelapa sawit yang melibatkan industri skala besar dan perkebunan rakyat.
Peningkatan ekspor akan meningkatkan produksi dan devisa negara.

Contoh Soal:
1. Suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja
disebut ….
a. Angkatan kerja b. Pengangguran c. Tenaga kerja d. Kesempatan kerja e. Upah kerja
Pembahasan:
Kesempatan kerja merupakan suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja. (Jawaban: d)
2. Pelamar kerja yang memilih pekerjaan terbaik sesuai yang dikehendaki termasuk pengangguran ….
a. Musiman b. Siklis c. Friksional d. Teknologi e. Struktural
Pembahasan:
Pengangguran friksional merupakan sementara waktu. Pengangguran friksional terjadi karena adanya kesulitan dalam mempertemukan pencari kerja dengan
lowongan pekerjaan. Pengangguran friksional juga dapat diakibatkan karena pencari kerja ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. (Jawaban: c)
3. Pak Ramli diPHK oleh perusahaan tempatnya bekerja karena perusahaan mengurangi kapasitas produksi akibat
permintaan pasar yang terus menurun. Pak Ramli termasuk pengangguran ….
a. Terbuka b. Setengah menganggur c. Penuh d. Konjungtural e. Struktural
Pembahasan:
Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur, yaitu pengangguran yang terjadi akibat gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang
ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK massal akibat resesi ekonomi. (Jawaban: d)
4. Rosi bekerja di sebuah pabrik tekstil. Setiap hari ia bekerja selama 8 jam dan menerima upah sebesar Rp
40.000,00. Suatu hari ia terlambat datang dan hanya bekerja selama 6 jam dan menerima upah sebesar
Rp24.000,00. Upah yang diterima Rosi dihitung berdasarkan ….
a. Borongan b. Satuan c. Indeks harga d. Skala kerja e. Waktu
Pembahasan:
Besar kecilnya upah yang diterima pekerja (Rosi) disesuaikan dengan lamanya waktu ia bekerja. Jadi, upahnya diberikan berdasarkan waktu. (Jawaban: e)
5. Berikut bukan dampak pengangguran, yaitu ….
a. Tidak tercapainya tingkat kemakmuran masyarakat yang maksimal
b. Berkurangnya pendapatan negara c. Tidak meningkatnya petumbuhan ekonomi
d. Hilangnya mata pencarian e. Stabilnya kehidupan sosial dan politik
Pembahasan:
Pengangguran memberikan dampak, baik bagi perekonomian maupun individu.
1. Dampak pengangguran bagi perekonomian, diantaranya sebagai berikut.
a. Pengangguran dapat menyebabkan tidak tercapainya tingkat kemakmuran masyarakat yang maksimal.
b. Pengangguran dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan negara, khususnya dari sektor pajak.
c. Pengangguran menyebabkan tidak meningkatnya petumbuhan ekonomi.
2. Dampak pengangguran bagi individu, diantaranya sebagai berikut.
a. Pengangguran dapat menyebabkan hilangnya mata pencarian dan pendapatan.
b. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan.
c. Pengangguran dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik. (Jawaban: e)

PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI


A. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat
dalam jangka panjang. Oleh karena itu, karakteristik penting yang terkandung dalam pembangunan nasional,
yaitu sebagai berikut.
1. Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses, yang berarti pembangunan merupakan perubahan yang terjadi
terus-menerus.
2. Pembangunan ekonomi sebagai usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita.
3. Kenaikan pendapatan per kapita ini harus terus berlangsung dalam jangka panjang.
Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat diukur dengan beberapa indikator, di antaranya:
1. Meningkatnya pendapatan nasional;
2. Pertumbuhan ekonomi;
3. Pendapatan per kapita dengan memperhitungkan tingkat pertambahan penduduk;
4. Terjadinya perubahan sosial dan perubahan struktur ekonomi.

Tujuan pembangunan ekonomi, yaitu:


1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya yang meliputi pangan,
sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan dari pemerintah;
2. Memperluas distribusi berbagai barang kebutuhan pokok;
3. Memperluas kesempatan kerja;
4. Memperbaiki kualitas pendidikan;
5. Meningkatkan pendapatan masyarakat;
6. Meningkatkan pemahaman dan tingkah laku masyarakat dalam menjunjung nilai-nilai luhur (agama, sosial, dan
kultural);
7. Memperluas pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan. Misalnya,
kebebasan dari sikap ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara lain, tetapi terhadap setiap
kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan.
Pembangunan ekonomi memberikan dampak positif dan negatif.
1. Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
a. Pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses
pertumbuhan ekonomi.
b. Terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga akan mengurangi
pengangguran.
c. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki
tingkat pendapatan nasional.
d. Mendorong adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur
ekonomi industri sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan
dinamis.
e. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi akan
berkembang dengan pesat dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
a. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik dapat mengakibatkan adanya kerusakan
lingkungan hidup.
b. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.

B. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan out put (produksi per kapita) dalam jangka njang. Proses
pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan indikator peningkatan Produk Nasional Bruto (GNP)
riil, Produk Domestik Bruto (GDP), dan distribusi pendapatan yang merata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Adanya investasi atau penanaman modal, modal akan mendorong proses produksi sehingga semakin banyak
modal yang ditanam akan semakin banyak pula barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
2. Sumber daya manusia (tenaga kerja) yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang mempunyai etos kerja yang
tinggi, inovatif, dan kreatif.
3. Sumber daya alam sebagai sumber bahan baku yang cukup untuk proses produksi, baik yang bersifat hayati
maupun nonhayati.
4. Teknologi, karena teknologi akan mempermudah dan meningkatkan produksi.
5. Efisiensi, penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien akan memaksimalkan hasil yang dicapai.
6. Pertumbuhan penduduk.
Ciri-ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Negara tersebut mengalami peningkatan GNP dan pendapatan per kapita dari tahun ke tahun.
2. Negara tersebut mengalami peningkatan investasi potensial.
3. Di negara tersebut terdapat sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan dengan lebih baik.

Beberapa teori dikemukakan untuk menerangkan hubungan diantara berbagai faktor produksi dengan
pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
A. Frederich List (1789-1846)
Menurut Frederich List pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut.
1) Tahap I, yaitu masa berburu dan mengembara.
2) Tahap II, yaitu masa berternak dan bertani.
3) Tahap III, yaitu masa bertani dan kerajinan.
4) Tahap IV, yaitu masa kerajinan, industri, dan perdagangan.
B. Karl Bucher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut:
1) Tahap rumah tangga tertutup;
2) Tahap rumah tangga kota;
3) Tahap rumah tangga bangsa;
4) Tahap rumah tangga dunia.
C. Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut:
1) Tahap prakapitalisme (vorkapitalimus);
2) Tahap zaman kapitalis madya (fruhkapitalismus);
3) Tahap zaman kapitalis raya (hochkapitalismus);
4) Tahap zaman kapitalis akhir (spatkapitalismus).
D. Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
Menurut Walt Whiteman Rostow pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut:
1) Tahap masyarakat tradisional (the traditional society);
2) Tahap persyaratan untuk lepas landas (precondition for take off);
3) Tahap lepas landas (take off);
4) Tahap perekonomian yang matang atau dewasa (maturity of economic).
E. Bruno Hildebrand
Menurut Bruno Hildebrand pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut:
1) Tahap tukar-menukar secara innatura atau barter;
2) Tahap tukar-menukar dengan perantara uang;
3) Tahap tukar-menukar dengan menggunakan kredit.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
a. Adams Smith
Menurut Adam Smith pertumbuhan ekonomi suatu negara ditandai oleh dua faktor, yaitu pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan output total.
b. David Ricardo dan T.R. Malthus
Menurut David Ricardo pertumbuhan penduduk yang semakin besar akan mengakibatkan jumlah tenaga
kerja melimpah dan upah menjadi turun. Dengan demikian, upah hanya dapat digunakan untuk membiayai
tingkat hidup minimum sehingga perekonomian berada pada tahap subsisten (subsistence level) dan
akibatnya perekonomian akan mengalami kemandegan (stationary state). Teori yang dikemukakan T.R.
Malthus sejalan dengan teori yang dikemukakan David Ricardo, yaitu bahan makanan (hasil produksi)
akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, tiga, dan seterusnya), sedangkan penduduk akan
bertambah menurut deret ukur (dua, empat, delapan, enambelas, dan seterusnya) dan akibatnya
perekonomian akan berada pada tahap subsisten atau kemandegan.
3. Teori Neoklasik
a. Robert Sollow
Teori yang dikemukakan Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan output yang akan
terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja. Adapun teknologi diasumsikan
sebagai faktor konstan.
b. Harrod dan Domar
Pertumbuhan ekonomi menurut Harrod dan Domar terjadi jika ada peningkatan produktivitas modal (MEC)
dan produktivitas tenaga kerja.
c. Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh usaha inovasi-inovasi
(penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha.

Contoh Soal:
1. Suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk meningkat dalam jangka panjang disebut ….
a. Sistem ekonomi b. Pembangunan ekonomi c. Pertumbuhan ekonomi
d. Kendala ekonomi e. Prinsip ekonomi
Pembahasan:
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. (Jawaban: b)
2. Berikut bukan merupakan ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi, yaitu ….
a. Terdapat banyak pengangguran b. Mengalami peningkatan GNP
c. Mengalami pendapatan per kapita dari tahun ke tahun d. Mengalami peningkatan investasi potensial
e. Terdapat sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan dengan lebih baik
Pembahasan:
Ciri-ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Negara tersebut mengalami peningkatan GNP dan pendapatan per kapita dari tahun ke tahun.
2. Negara tersebut mengalami peningkatan investasi potensial.
3. Di negara tersebut terdapat sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan dengan lebih baik. (Jawaban: a)
3. Tokoh yang mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi tersebut ialah ….
a. David Ricardo b. Werner Sombart c. Welt Whiteman Rostow
d. Robert Sollow e. Adam Smith
Pembahasan:
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut:
1) Tahap prakapitalisme (vorkapitalimus);
2) Tahap zaman kapitalis madya (fruhkapitalismus);
3) Tahap zaman kapitalis raya (hochkapitalismus);
4) Tahap zaman kapitalis akhir (spatkapitalismus). (Jawaban: b)
4. Berikut dampak pembangunan ekonomi. ….
1. Pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
2. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik dapat mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan
hidup.
3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat
pendapatan nasional.
4. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang
dengan pesat dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penyataan yang termasuk dampak negatif pembangunan nasional, yaitu nomor ….
a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 4 dan 5 d. 1 dan 4 e. 2 dan 4
Pembahasan:
1. Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
a. Pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
b. Terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga akan mengurangi pengangguran.
c. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
d. Mendorong adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri sehingga kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
e. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat dan akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
a. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik dapat mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
b. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian. (Jawaban: e)
5. Berikut bukan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu ….
a. Teknologi b. Adanya investasi c. Pertumbuhan penduduk d. Efisiensi e. Sosialisasi
Pembahasan:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Adanya investasi atau penanaman modal, modal akan mendorong proses produksi sehingga semakin banyak modal yang ditanam akan semakin banyak pula
barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
2. Sumber daya manusia (tenaga kerja) yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang mempunyai etos kerja yang tinggi, inovatif, dan kreatif.
3. Sumber daya alam sebagai sumber bahan baku yang cukup untuk proses produksi, baik yang bersifat hayati maupun nonhayati.
4. Teknologi, karena teknologi akan mempermudah dan meningkatkan produksi.
5. Efisiensi, penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien akan memaksimalkan hasil yang dicapai.
6. Pertumbuhan penduduk. (Jawaban: e)

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan atau tukar-menukar yang dilakukan antara individu dan individu,
individu dan pemerintah, atau pemerintah suatu negara dan pemerintah negara lain.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional, yaitu:
1. Perbedaan sumber daya alam;
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;
3. Penghematan biaya produksi;
4. Selera.
Manfaat perdagangan internasional, antara lain:
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri;
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi;
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan;
4. Transfer teknologi modern dan meningkatkan produktivitas.
Ada beberapa teori perdagangan internasional, yaitu Teori Keunggulan Mutlak, Teori Keunggulan
Komparatif, dan Teori H-O.
1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Teori Keunggulan Mutlak dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini sering disebut juga teori murni
perdagangan. Dasar pemikiran teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi terhadap
produksi mereka pada barang-barang yang secara mutlak mempunyai keunggulan. Kemudian, mengekspor
barang tersebut kepada mitra dagangnya. Teori ini menekankan pada efisiensi penggunaan faktor produksi.
Tingkat keungggulan diukur berdasarkan nilai tenaga kerja yang digunakan dengan jam/hari kerja yang lebih
sedikit dibandingkan negara lain.
2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Teori Keunggulan Komparatif dikemukakan oleh David Ricardo dan John Mill. Teori ini muncul sebagai
kritik dan sekaligus usaha penyempurnaan atau perbaikan terhadap Teori Keunggulan Absolut. Dasar
pemikiran Teori Keunggulan Komparatif mengenai penyebab terjadinya perdagangan antar negara pada
prinsipnya tidak berbeda dengan dasar pemikiran Teori Keunggulan Mutlak. Namun, berbeda pada cara
pengukuran keunggulan suatu negara. Pada Teori Keunggulan Komparatif dilihat dari komparatif biayanya,
bukan perbedaan absolutnya. J.S Mill beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada
ekspor barang tertentu jika negara itu memiliki keunggulan komparatif terbesar dan akan mengimpor barang
tertentu jika negara tersebut memiliki kerugian komparatif atau keunggulan komparatif terendah. Adapun
dasar pemikiran David Ricardo, penyebab perdagangan antara dua negara akan terjadi apabila setiap negara
memiliki biaya relatif yang terkecil (produktivitas tenaga kerja relatif yang besar) untuk jenis barang yang
berbeda. Jadi, David Ricardo menekankan pada perbedaan efisiensi atau produktivitas relatif antar negara
dalam memproduksi dua atau lebih jenis barang yang menjadi dasar terjadinya perdagangan internasional.
3. Teori H-O
Teori H-O atau Teori Heckscher dan Ohlin (H-O) menekankan pada dua kondisi penting sebagai dasar dari
munculnya perdagangan internasional, yaitu ketersediaan faktor produksi dan intensitas dalam pemakaian
faktor produksi atau proporsi faktor produksi. Oleh karena itu, Teori H-O sering disebut Teori Proporsi atau
ketersediaan faktor produksi. Produk yang berbeda membutuhkan jumlah atau proporsi yang berbeda dari
faktor-faktor produksi. Perbedaan tersebut, diantaranya disebabkan oleh teknologi yang menentukan cara
mengombinasikan faktor-faktor produksi yang berbeda untuk membuat suatu produk.

B. Kurs Valuta Asing


Kurs valuta asing atau kurs mata uang menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam
nilai mata uang negara lain. Kurs valuta asing dapat juga didefinisikan sebagai perbandingan nilai atau harga dua
nilai mata uang.
Penentuan kurs valutas asing dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya sistem kurs tetap dan sistem kurs
bebas.
1. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate System)
Kurs tetap adalah kurs yang tetap/tidak berubah-ubah karena dikaitkan dengan emas sebagai standar atau
patokan. Emas digunakan sebagai standar atau patokan karenasejak zaman dulu semua negara Barat memakai
standar emas, yang berarti setiap negara mempunyai mata uang standar yang mengandung sejumlah emas
dengan kadar yang ditetapkan dengan undang-undang.
2. Sistem Kurs Bebas (Floating Exchange Rate)
Kurs bebas adalah kurs yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar bebas, lepas dari
kaitan dengan emas dan lepas dari campur tangan pemerintah. Dalam sistem kurs bebas, bentuk nilai dapat
digolongkan menjadi dua bentuk, yaitu dirty float (terjadi jika pemerintah memengaruhi tingkat nilai tukar
melalui permintaan) dan clean float (menggambarkan adanya campur tangan pemerintah dalam memenuhi
tingkat nilai tukar sehingga nilai tukar diserahkan kepada permintaan dan penawaran valas).
Faktor-faktor yang memengaruhi kurs, yaitu:
1. Perubahan cita rasa masyarakat;
2. Perubahan barang ekspor dan impor;
3. Menaiknya harga umum (terjadi inflasi);
4. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi;
5. Pertumbuhan ekonomi.
Semua transaksi ekonomi suatu negara dicatat dalam sebuah daftar yang disebut neraca pembayaran. Neraca
pembayaran merupakan ikhtisar atau pencatatan yang lengkap mungkin tentang semua transaksi ekonomi
dengan luar negeri, baik jumlah dan nilai barang yang diekspor dan diimpor (apa, berapa, ke/dari mana),
maupun mengenai pembayarannya (penerimaan dan pengeluaran, utang, dan tagihan) selama suatu periode
tertentu.
Neraca pembayaran dibuat dengan tujuan sebagai berikut.
1. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai peran hubungan ekonomi dalam dan luar negeri.
2. Membantu pemerintah untuk menentukan kebijakan ekonomi internasional. Misalnya, kebijakan moneter,
kebijakan fiskal, dan kebijakan perdagangan internasional.
Dua komponen yang terdapat dalam neraca pembayaran, yaitu transaksi berjalan (current account) dan arus
modal (capital account).
1. Transaksi berjalan adalah gambaran tentang nilai transaksi kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan
demikian, dalam transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi ekspor dan impor barang (seperti karet,
minyak, hasil industri manufaktur) serta ekspor dan impor jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari
investasi di luar negeri dan biaya pengangkutan). Perbedaan antara nilai ekspor dan nilai impor barang
disebut neraca perdagangan. Neraca perdagangan surplus jika dalam neraca perdagangan nilai ekspor
melebihi nilai impor.
2. Arus modal, transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal. Dalam arus modal, dicatat dua
golongan transaksi, yaitu:
a. Aliran modal pemerintah yang dapat berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang
diberikan kepada pemerintah;
b. Aliran modal swasta yang terdiri atas investasi langsung, investasi portofolio, dan amortisasi. Investasi
langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portofolio adalah
investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Adapun amortisasi adalah pembelian
kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara
lain.
C. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional dibuat dengan tujuan:
1. Melindungi industri atau sektor-sektor lain di dalam negeri;
2. Mengurangi defisit saldo neraca perdagangan;
3. Meningkatkan kesempatan kerja;
4. Mencegah politik dumping.
Adapun bentuk-bentuk kebijakan perdagangan internasional, yaitu sebagai berikut.
1. Kebijakan proteksi (perlindungan), yaitu kebijakan yang bertujuan melindungi barang-barang produksi dalam
negeri dari barang-barang produksi luar negeri. Kebijakan proteksi, diantaranya dapat dilakukan dengan
pelarangan impor, pelarangan ekspor, penetapan tarif impor, pemberian subsidi dan premi, serta penentuan
kuota impor.
2. Kebijakan perdagangan bebas, yaitu perdagangan yang dilakukan antara satu negara dan negara lain tanpa ada
hambatan-hambatan. Dampak positif perdagangan bebas, diantaranya mendorong produsen untuk
meningkatkan efisiensi dan kualitas sehingga mampu bersaing dengan negara lain.
3. Kebijakan (politik) diskriminasi harga/dumping, yaitu menjual barang di luar negeridengan harga yang lebih
rendah daripada harga di dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Tujuannya meningkatkan daya
saing produk tersebut di luar negeri.
4. Tariff , yaitu pajak untuk komoditas impor. Tarif diberlakukan jika harga pasar internasional lebih mahal
daripada harga domestik atau dalam negeri. Tujuannya meningkatkan daya saing produk lokal atau dalam
negeri karena dengan tarif harga barang impor menjadi mahal. Tarif merupakan jenis penghambat impor yang
paling banyak digunakan karena tarif tidak hanya melindungi industri dalam negeri, tetapi dapat juga
digunakan untuk menambah pendapatan pemerintah dari perpajakan.
5. Kuota, yaitu hambatan kuantitatif yang membatasi jumlah barang yang masuk (kuota impor) dan jumlah
barang yang keluar (kuota ekspor) barang secara khusus dengan spesifikasi jumlah unit atau nilai total tertentu
per periode waktu. Tujuan penetapan kuota impor, yaitu melindungi produk dalam negeri, terutama usaha
yang sedang tumbuh serta melengkapi kebijakan pengendalian devisa yang bertujuan memperbaiki neraca
pembayaran. Adapun tujuan diterapkannya kuota ekspor, yaitu menjaga ketersediaan/stok barang.
D. Devisa
Devisa adalah semua barang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran antar negara, serta dapat diterima oleh
dunia internasional. Devisa dapat berupa wesel asing, cek, valuta asing, emas batangan, atau surat-surat berharga.
Ada dua bentuk devisa, yaitu devisa kredit dan devisa umum. Devisa kredit adalah devisa yang dipakai untuk
pembiayaan impor yang ditentukan oleh pemerintah. Adapun devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari
hasil ekspor atau dari penjualan jasa maupun transfer yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan.
Sumber-sumber devisa, antara lain berasal dari:
1. Penyelenggaraan jasa-jasa;
2. Pariwisata;
3. Hadiah (grants) dan bantuan luar negeri;
4. Ekspor barang dan jasa;
5. Pinjaman luar negeri;
6. Pendapatan dari investasi.
Setiap negara memerlukan devisa untuk membiayai semua transaksi yang berhubungan dengan luar negeri.
Manfaat devisa, di antaranya sebagai berikut.
1. Membiayai impor barang;
2. Membiayai jasa yang diterima dari luar negeri;
3. Membiayai perjalanan dinas para pejabat keluar negeri;
4. Membiayai kantor-kantor konsulat atau militer di luar negeri;
5. Membiayai kantor-kantor kedutaan di luar negeri;
6. Membiayai pengiriman misi kesenian dan kebudayaan ke luar negeri;
7. Membiayai kontingen olahraga ke luar negeri;
8. Membayar bunga atas obligasi dan dividen atas saham yang telah dijual ke luar negeri;
9. Membayar cicilan pokok utang yang telah diterima dari luar negeri;
10. Membiayai kredit atau pinjaman ke luar negeri.
Berkaitan dengan devisa negara menentukan cadangan devisa, yaitu sekumpulan dana yang terdiri atas mata
uang kuat (hard currency) yang selalu dicadangkan oleh bank sentral. Uang kuat yang dimaksud adalah mata
uang yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi dan banyak diterima dalam transaksi perdagangan internasional,
seperti dollar AS, mark Jerman, atau yen Jepang.
Menurut IMF, jumlah cadangan devisa yang aman bagi suatu negara adalah cadangan devisa yang cukup
membiayai kewajiban luar negeri minimal selama tiga bulan. Cadangan devisa didapat dari selisih arus masuk
dan arus keluar devisa.
Contoh Soal:
1. Pembayaran internasional yang dilakukan dengan cara mengkompensasikan antara importir dan eksportir dalam
suatu negara yang memiliki hak dan kewajiban yang sama disebut ….
a. Full bodied money b. Letter of credit c. Bill of change d. Private compensation e. Cheque transfer
Pembahasan:
Pembayaran internasional yang dilakukan dengan cara mengkompensasikan antara importir dan eksportir dalam suatu negara
yang memiliki hak dan kewajiban yang sama disebut bill of change. (Jawaban: c)

2. Berikut komponen neraca pembayaran:


1. Hasil dari luar negeri;
2. Pinjaman dari luar negeri;
3. Impor barang dari luar negeri;
4. Ekspor barang ke luar negeri;
5. Gaji tenaga kerja di luar negeri.
Komponen neraca perdagangan, yaitu pernyataan nomor ….
a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 5 d. 1 dan 5 e. 3 dan 4
Pembahasan:
Komponen neraca perdagangan, yaitu:
1. Impor barang dari luar negeri;
2. Ekspor barang ke luar negeri. (Jawaban: e)
3. Berikut komponen neraca pembayaran:
1. Impor suku cadang kendaraan, barang-barang elektronik, dan barang lainnya;
2. Mengekspor kayu, permen, minyak, dan gas bumi;
3. Digunakan jasa transportasi, asuransi, dan pariwisata;
4. Pembelian saham, obligasi, dan surat berharga oleh penduduk luar negeri;
5. Kredit untuk pelaksanaan perdagangan dari negara lain.
Pernyataan yang termasuk komponen neraca modal, yaitu nomor ….
a. 4 dan 2 b. 4 dan 5 c. 2 dan 3 d. 1 dan 3 e. 1 dan 2
Pembahasan:
Pernyataan yang merupakan komponen neraca modal, yaitu:
1. pembelian saham, obligasi, dan surat berharga oleh penduduk luar negeri;
2. kredit untuk pelaksanaan perdagangan dari negara lain. (Jawaban: b)
4. Produsen gula pasir lokal mengeluhkan impor gula pasir yang meningkat. Mutu dan harga gula pasir lokal belum
mampu bersaing dengan gula pasir impor. Masalah tersebut dapat diatasi oleh pemerintah dengan menetapkan
jumlah maksimum impor gula pasir. Kebijakan yang diambil pemerintah disebut ….
a. dumping b. tariff c. subsidi d. perdagangan beras e. kuota
Pembahasan:
Kuota, yaitu hambatan kuantitatif yang membatasi jumlah barang yang masuk (kuota impor) dan jumlah barang yang keluar (kuota ekspor) barang secara khusus
dengan spesifikasi jumlah unit atau nilai total tertentu per periode waktu. (Jawaban: e)
5. Nyonya Zalimar adalah wisatawan asal Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia. Untuk keperluan selama di
Indonesia Ia menukarkan uangnya ke bank sebesar 20.000 Real. Kurs beli yang berlaku adalah 1 Real =
Rp2.350,00 dan kurs jual 1 Real = Rp2.500,00. Uang yang diterima Nyonya Zalimar dari hasil penukaran, yaitu
….
a. Rp47.000.000,00 b. Rp45.000.000,00 c. Rp46.000.000,00 d. Rp50.000.000,00 e. Rp44.000.000,00
Pembahasan:
Diketahui:
Jumlah uang yang ditukarkan 20.000 Real
Kurs beli 1 Real = Rp2.350,00
Kurs jual 1 Real = Rp2.500,00
Ditanyakan: Jumlah uang yang diterima Nyonya Zalimar?
Kurs yang digunakan ketika menukarkan valuta asing dengan mata uang rupiah adalah kurs beli. Jadi, kurs yang digunakan Rp2.350,00. Uang yang diterima
Nyonya Zalimar dihitung sebagai berikut.
Uang yang diterima Nyonya Zalimar = 20.000 × 2.350 = 47.000.000
Jadi, uang yang diterima Nyonya Zalimar sebesar Rp47.000.000,00 (Jawaban: a)

KEUANGAN NEGARA DAN PAJAK


A. Keuangan Negara
1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi APBN/APBD
APBN merupakan istilah penting yang berkaitan dengan keuangan negara. APBN merupakan singkatan dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. APBN adalah daftar mengenai penerimaan dan pengeluaran negara
untuk jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). APBN merupakan anggaran keuangan untuk pemerintah
pusat dan di tingkat daerah (provinsi/kabupaten/kota) terdapat APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah). APBD adalah daftarmengenai penerimaan dan pengeluaran daerah untuk jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun).
Tujuan disusunnya APBN dan APBD, yaitu sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara untuk
daerah dalam melaksanakan kegiatan atau program-program pembangunan sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Adapun fungsi APBN dan APBD, yaitu sebagai berikut.
a. Fungsi alokasi (allocation), maksudnya melalui APBN/APBD dapat diketahui besarnya penempatan dana
yang diperlukan untuk setiap sektor pembangunan, departemen, atau lembaga serta diketahui sasaran
prioritas pembangunan yang akan dilakukan pemerintah pusat dan daerah.
b. Fungsi distribusi pendapatan (income distribution), maksudnya melalui APBN/APBD dapat diketahui
sumber pendapatan negara dan daerah dihimpun serta penggunaan dana tersebut untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran daerah/negara. Penggunaan dana tersebut tidak boleh terpusat hanya dalam satu
sektor, departemen, atau lembaga, tetapi harus merata dan menyeluruh.
c. Fungsi stabilisasi (stabilization), maksudnya APBN/APBD sebagai pedoman segala tindakan penerimaan
dan pengeluaran keuangan negara/daerah sehingga terkendali dan teratur.
d. Fungsi regulasi (regulation), maskudnya APBN/APBD sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan
pengendali tingkat inflasi.
2. Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah
Sumber pendapatan pemerintah pusat berasal dari penerimaan dalam negeri dan hibah.
Penerimaan dalam negeri, yaitu penerimaan yang sumbernya berasal dari kemampuan dalam negeri. Sumber
penerimaan dalam negeri terdiri atas dua sumber, yaitu penerimaan pajak dan penerimaan nonpajak.
Hibah merupakan penerimaan yang berasal dari hadiah luar negeri.
Adapun pengeluaran pemerintah dibedakan menjadi anggaran belanja pemerintah pusat dan anggaran
belanja pemerintah daerah.
Sumber-sumber penerimaan pemerintah daerah, yaitu sebagai berikut.
a. Pendapatan asli daerah, yaitu pendapatan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber yang ada dalam
wilayahnya sendiri. Misalnya, hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan asli daerah lainnya.
b. Dana perimbangan, yaitu alokasi dana yang disetujui secara bersama antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Misalnya, bagian daerah dari PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,
penerimaan sumber daya alam, dan dana alokasi umum.
c. Pinjaman daerah, baik pinjaman dalam negeri maupun pinjaman luar negeri.
d. Penerimaan daerah lain-lain yang sah, misalnya hibah, dana darurat, dan penerimaan lain sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.Agar terjadi keseimbangan antara jumlah penerimaan dan jumlah
pengeluaran, pemerintah melaksanakan kebijakan fiskal, yaitu kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi
perekonomian melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan dalam APBN. Jenis kebijakan fiskal, yaitu
pengaturan pengeluaran pemerintah dan pengenaan pajak.
B. Pajak
Pajak (tax) adalah iuran wajib rakyat/masyarakat kepada negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat
paksakan dengan tidak mendapat balas jasa (kontraprestasi) secara langsung, yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, pajak memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Merupakan iuran wajib (dapat dipaksakan) pemerintah;
2. Dipungut berdasarkan undang-undang;
3. Tidak mendapat balas jasa (kontraprestasi) secara langsung;
4. Digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
1. Asas Pemungutan Pajak
Asas pemungutan pajak, yaitu sebagai berikut.
a. Asas hukum (yuridis), yaitu pemungutan pajak harus jelas dan berdasarkan aturan atau Undang-Undang
yang berlaku.
b. Asas falsafah hukum, yaitu pemungutan pajak harus adil sesuai sesuai dengan Teori Daya Pikul (ability to
pay) yang dikemukakan Adam Smith atau disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak.
c. Asas ekonomis, yaitu pemungutan pajak jangan sampai memberatkan wajib pajak.
d. Asas financial, yaitu pemungutan pajak harus memperhatikan efisiensi bahwa biaya pemungutan pajak lebih
rendah dari hasil pemungutan pajak.
e. Prinsip elastisitas, yaitu bahwa dalam penetapan pajak harus peka terhadap perubahan pendapatan yang
terjadi.
2. Prinsip Pemungutan Pajak
Prinsip pemungutan pajak, yaitu sebagai berikut.
a. Prinsip kesamaan (equality), maksudnya pemungutan pajak harus disesuaikan dengan kemampuan wajib
pajak.
b. Prinsip kepastian (certainty), maksudnya pemungutan pajak harus jelas, tegas, dan pasti sehingga dipahami
oleh wajib pajak.
c. Prinsip kelayakan (convenience), maksudnya pemungutan pajak tidak boleh memberatkan wajib pajak.
d. Prinsip ekonomi (economic), maksudnya pemungutan pajak harus memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi.
3. Fungsi Pajak
Fungsi pajak, yaitu:
a. Fungsi bugeter (sumber utama kas negara);
b. Fungsi alokasi (sumber pembiayaan pembanguna);
c. Fungsi distribusi (alat pemerataan pendapatan);
d. Fungsi regulasi (alat pengatur kegiatan ekonomi).
4. Jenis-Jenis Pajak
a. Jenis pajak menurut sifatnya terdiri atas pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak langsung,
adalah pajak yang dibebankan langsung kepada wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain.
Misalnya, PBB, pajak penghasilan, dan pajak kekayaan. Adapun pajak tidak langsung adalah pajak beban
pemungutannya dapat dialihkan kepada orang lain. Misalnya, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan,
dan pajak ekspor/impor.
b. Jenis pajak menurut instansi yang memungutnya terdiri atas pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat
contohnya PPh dan PPN. Adapun contoh pajak daerah pajak tontonan dan pajak kendaraan bermotor.
c. Jenis pajak menurut objek pajaknya terdiri atas objek pajak kejadian (bea masuk dan bea keluar), objek
pajak perbuatan (PPN), objek pajak keadaan (PPh dan PBB), dan objek pajak pemakaian (bea materai
dan cukai).
d. Jenis pajak menurut asalnya terdiri atas pajak dalam negeri dan pajak luar negeri. Pajak dalam negeri
adalah pajak yang dipungut dari setiap warga negara yang tinggal di Indonesia. Adapun pajak luar negeri
adalah pajak yang dipungut dari orang-orang asing yang memiliki penghasilan di Indonesia.
e. Jenis pajak menurut subjek pajaknya terdiri atas pajak perorangan dan pajak badan usaha.
5. Tarif Pajak
Tarif pajak adalah dasar pengenaan besarnya pajak yang dibebankan kepada wajib pajak.
Pada umumnya tarif pajak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tarif pajak tunggal dan tarif pajak tidak tunggal.
a. Tarif pajak tunggal, yaitu tarif pajak yang hanya menggunakan satu macam tarif. Tarif pajak tunggal terdiri
atas tarif pajak tetap (tidak bergantung pada besar kecilnya objek pajak) dan tarif pajak proporsional
(menggunakan tarif persentase tetap berapa pun jumlah objek pajak).
b. Tarif pajak tidak tunggal, yaitu tarif pajak yang menggunakan lebih dari satu macam tarif. Tarif tidak
tunggal terdiri atas tarif pajak progersif dan tarif pajak degresif/regresif. Tarif pajak progresif, yaitu
tarif pajak yang apabila objek pajak semakin tinggi, tarif pajaknya semakin tinggi dan sebaliknya. Adapun
tarif pajak degresif/regresif, yaitu tarif pajak yang apabila objek pajaknya semakin tinggi, tarif pajaknya
semakin turun, dan sebaliknya.
6. Sistem Pemungutan Pajak
Sistem pemungutan pajak yang pernah dilakukan di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a. Official assessment system, yaitu sistem pemungutan pajak yang wewenang untuk menentukan besarnya
pajak terutang ada pada pemungut pajak (fiscus) dalam hal ini Dirjen Pajak.
b. Semi self assessment system dan with holding system. Semi self assessment system, yaitu sistem
pemungutan pajak yang wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak
bersama-sama dengan fiscus. Adapun with holding system, yaitu sistem pemungutan pajak yang wewenang
untuk menentukan besarnya pajak terutang bukan wajib pajak dan bukan pemungut pajak, tetapi pihak
ketiga yang ditunjuk.
c. Full self assessment system, yaitu sistem pemungutan pajak yang berhak menghitung dan menentukan
besarnya pajak terutang adalah wajib pajak itu sendiri.
7. Contoh Jenis Pajak Penting di Indonesia
a. Pajak Penghasilan/PPh (Undang-Undang No. 17 tahun 2000)
1) PPh Pasal 2:
Pada pasal ini diatur mengenai pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang
pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan/jabatan, jasa, dan kegiatan.
2) PPh Pasal 22:
Pada pasal ini diatur mengenai pembayaran pajak penghasilan dalam satu tahun berjalan yang dipungut
sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha
lainnya.
3) PPh Pasal 23:
Pada pasal ini diatur mengenai pajak yang dikenakan adalah pajak penghasilan yang dikenakan terhadap
wajib pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) atas penghasilan yang berasal dari modal (dividen
atau bunga), penyerahan jasa (hadiah, royalti, atau imbalan), atau penyelenggaraan kegiatan lainnya (sewa)
selain yang telah dipotong pajak.
4) PPh Pasal 24:
Pada pasal ini diatur mengenai perhitungan besarnya pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di
luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak penghasilan yang terutang atas seluruh penghasilan wajib
pajak luar negeri dalam tahun digabungkannya penghasilan luar negeri dan penghasilan dalam negeri
(Indonesia)
5) PPh Pasal 25:
Pada pasal ini diatur mengenai perhitungan besarnya angsuran bulanan yang harus dibayar wajib pajak
dalam tahun berjalan.
6) PPh Pasal 26:
Pada pasal ini diatur mengenai pemotongan atas penghasilan yang bersumber di Indonesia yang diterima
wajib pajak luar negeri (baik orang pribadi/badan usaha) selain Bentuk Usaha Tetap (BUT). Tarif pajak
orang pribadi dalam negeri, yaitu sebagai berikut.
No Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
.
1 Rp0,00 – Rp25.000.000,00 5%
2 Rp25.000.000,00 – Rp50.000.000,00 10%
3 Rp50.000.000,00 – Rp100.000.000,00 15%
4 Rp100.000.000,00 – Rp200.000.000,00 25%
5 Rp200.000.000,00 ke atas 35%
Tarif pajak badan dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT), yaitu sebagai berikut.
No. Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
No Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
.
1 Rp0,00 – Rp50.000.000,00 10%
2 Rp50.000.000,00 – Rp100.000.000,00 15%
3 Rp100.000.000,00 ke atas 30%
Adapun ketentuan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), yaitu sebagai berikut.
1) Wajib pajak (bujangan) sebesar Rp2.880.000,00.
2) Istri atau suami (status kawin) Rp1.440.000,00.
3) Istri atau suami yang bekerja dan penghasilannya digabung Rp2.880.000,00.
4) Anak atau anggota keluarga seketurunan maksimal 3 orang @Rp1.440.000,00.
b. Pajak Pertambahan Nilai/PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah/PPnBM (UndangUndang
No. 18 tahun 2000)
Tarif PPN adalah 10%, sedangkan tarif PPN atas ekspor barang kena pajak 0%. Adapun tarPPnBM yang
berlaku, yaitu 10%, 20%, 30%, 40%,50%, dan 75%.
a. Pajak Bumi dan Bangunan/PBB (Undang-Undang No.12 tahun 1994)
Besarnya objek pajak bangunan yang tidak kena pajak Rp8.000.000,00 dari nilai jual objek PBB.
Adapun tarif PBB, yaitu sebagai berikut:
1) tarif tanah dan bangunan 0,5% dari nilai jual;
2) Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) minimal 20% dan maksimal 100%.
b. Bea Materai (Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2000)
Tarif bea materai yang berlaku, yaitu: 1) Untuk transaksi bernilai nominal Rp250.000,00 Sampai
dengan Rp1.000.000,00, Tarif bea materainya Rp 3.000,00; 2) Untuk transaksi bernilai nominal di atas
Rp1.000.000,00 Tarif bea materain Rp 6.000,00.

Contoh Soal:
1. Kebijakan pemerintah dalam memengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluar dan penerimaan dalam
APBN disebut kebijakan ….
a. politik b. moneter c. fiskal d. ekonomi e. deregulasi
Pembahasan:
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam memengaruhi perekonomian melalui prubahan pengeluaran dan penerimaan dalam APBN. (Jawaban: c)
2. Diketahui Penghasilan Kena Pajak (PKP) Bapak Irfan Rp200.000.000,00 setahun, besarnya PBapak Irfan yang
harus dibayar per bulan, yaitu ….
a. Rp2.200.000,00 b. Rp2.100.000,00 c. Rp2.150.000,00 d. Rp2.187.000,0 e. Rp2.187.500,00
Pembahasan:
Diketahui: PKP Rp200.000.000,00
Tarif pajak orang pribadi dalam negeri, yaitu sebagai berikut.
No. Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
1 Rp0,00 – Rp25.000.000,00 5%
2 Rp25.000.000,00 – Rp50.000.000,00 10%
3 Rp50.000.000,00 – Rp100.000.000,00 Rp100.000.000,00 – 15%
4 Rp200.000.000,00 25%
5 Rp200.000.000,00 ke atas 35%
Ditanyakan: Besarnya PPh Bapak Irfan terutang per bulan?
PPh Bapak Irfan terutang =
5% × Rp25.000.000,00 = Rp 1.250.000,00
10% × Rp25.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% × Rp150.000.000,00 = Rp22.500.000,00
Jumlah PPh terutang per tahun = Rp26.250.000,00PPh terutang per bulan = Rp26.250.000,00 : 12 = Rp2.187.500,00 (Jawaban: e)
3. PT Usaha Makmur Sentosa memiliki PKP sebesar Rp500.000.000,00 per tahun. Pajak penghasilan yang harus
dibayar PT Usaha Makmur Sentosa, yaitu ….
a. Rp220.200.000,00 b. Rp210.100.000,00c. Rp120.150.000,00 d. Rp132.500.000,00 e. Rp132.187.500,00
Pembahasan:
Diketahui: PKP Rp500.000.000,00
Tarif pajak badan dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT), yaitu sebagai berikut.
No. Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
1 Rp0,00 – Rp50.000.000,00 10%
2 Rp50.000.000,00 – Rp100.000.000,00 15%
3 Rp100.000.000,00 ke atas 30%

Ditanyakan: Besarnya PPh PT Usaha Makmur Sentosa per tahun?


PPh PT Usaha Makmur Sentosa terutang =
10% × Rp50.000.000,00 = Rp 5.000.000,00
15% × Rp50.000.000,00 = Rp 7.500.000,00
30% × Rp400.000.000,00 = Rp120.000.000,00
Jumlah PPh terutang per tahun = Rp132.500.000,00 (Jawaban: d)
4. Ibu Rosita memiliki tanah seluas 200m2 dengan harga jual Rp550.000,00 per m2 dan bangunan seluas 100m2
dengan harga jual Rp600.000,00 per m2. Besarnya PBB terutang yang harus dibayar Ibu Rosita, yaitu ….
a. Rp152. 000,00 b. Rp132.500,00 c. Rp142.500,00 d. Rp152.500,00 e. Rp162.500,00

Pembahasan:
Diketahui: Luas tanah 200m2 dengan harga jual Rp550.000,00 per m2 , Luas bangunan 100m2 dengan harga jual Rp600.000,00 per m2.
Ditanyakan: Besarnya PBB terutang?
Nilai jual tanah 200m2 × Rp550.000,00 = Rp110.000.000,00
Nilai jual bangunan 100m2× Rp600.000,00 = Rp 60.000.000,00
Nilai jual bangunan tidak kena pajak = Rp 8.000.000,00 - = Rp 52.000.000,00
PBB terutang Ibu Rosita =
 Tanah 0,5% × 20% × Rp110.000.000,00 = Rp110.000,00
 Bangunan 0,5% × 20% × Rp58.000.000,00 = Rp 52.000,00 Rp152.000,00 (Jawaban: a)
5. Raka membeli televisi untuk kantor tempat ia bekerja. Ia membubuhkan materai Rp 6.000,00 di kuitansi
pembayarannya. Harga televisi yang dibeli Raka, yaitu ….
a. Rp350.000,00 b. Rp1.225.000,00 c. Rp975.000,00 d. Rp250.000,00 e. Rp775.000,00
Pembahasan:
Ketentuan tarif bea materai yang berlaku, yaitu:
Untuk transaksi bernilai nominal rp250.000,00 Sampai dengan rp1.000.000,00, Tarif bea materainya rp3.000,00;
Untuk transaksi bernilai nominal di atas Rp1.000.000,00 tarif bea materainya Rp6.000,00.
Jadi, harga beli televisi yang dibeli Raka nominalnya di atas Rp1.000.000,00 karena ia membubuhkan materai Rp6.000,00. Pilihan jawaban yang nominalnya di
atas Rp1.000.000,00 adalah Rp1.225.000,00. (Jawaban: b)

Koperasi, Kewirausahaan, dan Manajemen Badan Usaha


A. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu “cooperation” yang terdiri atas kata “co” yang artinya
bersama-sama dan “operation” yang berarti usaha untuk mencapai tujuan. Jadi, menurut asal
katanya koperasi adalah usaha bersama untuk mencapai tujuan. Adapun menurut UU No. 25
Tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 2. Landasan, Asas, dan Tujuan
Koperasi
Landasan merupakan tempat berpijak untuk tumbuh dan berkembang dalam mencapai
tujuan yang dicita-citakan. Landasan koperasi, yaitu sebagai berikut.
a. Landasan idiil, yaitu Pancasila.
b. Landasan struktural, yaitu UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
c. Landasan mental adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi.
d. Landasan operasional, yaitu UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian
dan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.
Asas koperasi sesuai dengan pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992 adalah kekeluargaan. Asas ini sesuai
dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Asas kekeluargaan berarti bahwa segala sesuatu
di dalam koperasi dikerjakan oleh semua anggota dengan tujuan yang sama untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota.
Adapun tujuan koperasi sebagaimana tertuang dalam Bab II pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992
bahwa Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta memajukan tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945”.
3. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi
Fungsi koperasi, yaitu sebagai berikut.
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Peran koperasi, yaitu:
a. Sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; b. Sebagai sarana untuk meningkatkan penghasilan
rakyat;
c. Sebagai badan usaha ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja;
d. Koperasi ikut membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa;
e. Koperasi berperan dalam membangun tatanan perekonomian nasional.
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU Koperasi No. 25 Tahun 1992, yaitu sebagai berikut.
a. Koperasi melaksanakan prinsip koperasi:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota;
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
5) Kemandirian.
b. Koperasi dalam mengembangkan usahanya menekankan pada prinsip koperasi yang lain:
1) Pendidikan perkoperasian;
2) Kerja sama antar koperasi.
4. Jenis-Jenis Koperasi
Jenis koperasi menurut sifat usahanya, terdiri atas jenis koperasi berikut.
a. Koperasi konsumsi, yaitu koperasi yang berusaha dalam bidang penyediaan barang-
barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para anggotanya.
b. Koperasi produksi, yaitu koperasi yang kegiatan utamanya melakukan pemprosesan
bahan baku atau mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.
c. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pembentukan
modal melalui tabungan para anggota secara terus menerus untuk kemudian dipinjamkan
kepada para anggotanya secara mudah, murah, dan cepat untuk tujuan produktif dan
kesejahteraan.
d. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para
anggota maupun masyarakat umum.
e. Koperasi serba usaha, yaitu koperasi yang menyediakan berbagai macam kebutuhan
ekonomi, baik dibidang produksi, konsumsi, perkreditan maupun jasa.
Jenis koperasi menurut tingkatannya, terdiri atas jenis koperasi berikut.
a. Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang dan biasanya didirikanpada lingkup kesatuan
wilayah terkecil (minimal memiliki anggota 20 orang).
b. Pusat koperasi, yaitu koperasi yang beranggotakan minimal 5 buah koperasi primer yang
berbadan hukum.
c. Gabungan koperasi, yaitu koperasi yang anggotanya paling sedikit 3 (tiga) buah pusat
koperasi yang berbadan hukum.
d. Induk koperasi adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 3 buah gabungan
koperasi yang berbadan hukum.
Jenis koperasi menurut lapangan usahanya, terdiri atas jenis koperasi berikut.
a. Koperasi ekstraktif adalah koperasi yang melakukan usaha dengan menggali atau
memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung tanpa atau dengan sedikit
mengubah bentuk dan sifat-sifat sumber alam tersebut.
b. Koperasi pertanian adalah koperasi yang melakukan usaha berkaitan dengan komoditi
pertanian tertentu.
c. Koperasi peternakan adalah koperasi yang berhubungan dengan peternakan tertentu.
d. Koperasi industri dan kerajinan adalah koperasi yang melakukan usaha di bidang industri
atau kerajinan tertentu yang kegiatannya berkaitan dengan usaha pengadaan bahan baku
menjadi barang jadi maupun barang setengah jadi, dan usaha pemasaran hasil produksi.
e. Koperasi jasa adalah koperasi yang mengkhususkan usahanya dalam menyediakan jasa
tertentu.
5. Perangkat Organisasi Koperasi
A. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota
memiliki wewenang untuk menetapkan:
1) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;
2) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi;
3) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas;
4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan
laporan keuangan;
5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
6) Pembagian sisa hasil usaha;
7) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
B. Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Masajabatan pengurus ditentukan
dalam anggaran dasar (AD), yaitu paling lama 5 tahun dan
dapat dipilih kembali jika telah habis masa jabatannya. Pengurus koperasi memiliki tugas:
1) Mengelola koperasi dan usahanya;
2) Mengajukan rancangan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan serta
belanja koperasi;
3) Menyelenggarakan rapat anggota;
4) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
5) Menyelenggarakan pembukuan dan inventaris secara baik;
6) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Adapun wewenang pengurus koperasi, yaitu:
1) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan;
2) Memutuskan untuk menerima atau menolak anggota baru dan memberhentikan
anggota sesuai dengan ketentuan anggaran dasar;
3) Melakukan tindakan untuk kepentingan koperasi sesuai dengan tanggung jawab dan
keputusan rapat anggota;
4) Dapat mengangkat pengelola koperasi dengan persetujuan rapat anggota.
C. Pengawas koperasi, dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota, pengawas
bertanggungjawab kepada rapat anggota. Tugas pengawas, yaitu:
1. Mengawasi dan meneliti segala macam catatan kekayaan koperasi dan kebenaran
pembukuan keuangan;
2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
koperasi;
3. Membuat laporan tertulis.
Adapun wewenang pengawas koperasi, yaitu:
1) Meneliti Catatan Yang Ada Pada Koperasi;
2) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
6. Permodalan Koperasi
Modal koperasi diperoleh dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri terdiri atas
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.
a. Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang sama besarnya dan wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidakdapat diambil selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama besarnya
dan wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.
c. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha,
yang digunakan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi
bila diperlukan.
d. Hibah adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang yang berupa harta kekayaan
baik berupa benda bergerak maupun benda tetap.
Adapun modal pinjaman dapat berasal dari simpanan sukarela (anggota), utang koperasi
lainnya, utang bank, dan lembaga keuangan lainnya, utang obligasi, dan surat utang lainnya.
B. Kewirausahaan
Wirausaha berasal dari kata wira yang artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan atau
pejuang dan usaha yang artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam mengelola
sumber daya untuk mendapatkan keuntungan. Dengan demikian, wirausaha adalah seseorang
yang mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha dalam upaya memperoleh keuntungan.
Ciri-ciri seorang wirausaha, yaitu:
1. Percaya diri, 3. Berani mengambil risiko, 5. Keorisinilan, dan
2. Berorientasi tugas dan hasil, 4. Kepemimpinan, 6. Berorientasi ke masa depan.
Adapun semangat serta perilaku kewirausahaan, yaitu seperti berikut.
1. Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dengan semangat kemandirian.
2. Kemauan dan kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis, termasuk keberanian mengambil risiko usaha.
3. Kemauan dan kemampuan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.
4. Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dalam kebersamaan dengan berlandaskan
etika bisnis yang sehat.
Keberadaan wirausaha sangat penting dalam perekonomian, antara lain memiliki peran:
1. Meningkatkan produktivitas,
2. Menciptakan lapangan kerja,
3. Mendorong inovasi, dan
4. Membantu organisasi bisnis besar. Bidang usaha kewirausahaan dapat bergerak pada sektor formal dan informal.
Bidang usaha
formal, yaitu bidang usaha yang memiliki badan hukum. Misalnya, berbentuk PT, firma, CV, atau
koperasi. Adapun Bidang usaha informal, yaitu bidang usaha yang tidak harus memiliki badan
hukum. Misalnya, tukang bakso, penjual asongan, dan penjual buku-buku bekas.
C. Manajemen Badan Usaha
1. Badan Usaha
Badan usaha dan perusahaan merupakan istilah yang berbeda. Badan usaha adalah kesatuan
yuridis ekonomis yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Adapun perusahaan adalah
kesatuan teknis dalam berproduksi yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dengan
demikian, perusahaan merupakan alat badan usaha untuk mencari keuntungan.
Badan usaha dapat dibedakan berdasarkan lapangan usahanya, kepemilikannya, dan
bentuknya.
A. Badan usaha menurut lapangan usahanya terdiri atas badan usaha ekstraktif, badan usaha
agraris, badan usaha industri, badan usaha perdagangan, dan badan usaha jasa.
1) Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang bergerak dalam usaha mengelola
bahan-bahan yang terkandung di alam sehingga dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Misalnya, pertambangan, perikanan laut, dan perusahaan pembuatan
garam.
2) Badan usaha agraris adalah badan usaha yang kegiatannya dengan memanfaatkan
bantuan alam atau segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian. Misalnya,
pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan darat.
3) Badan usaha industri adalah badan usaha yang kegiatan produksinya meliputi
pengolahan bahan mentah untuk diproses menjadi bahan setengah jadi atau barang
jadi yang siap untuk dikonsumsi. Misalnya, industri tekstil, industri kimia, industri
farmasi, dan industri logam.
4) Badan usaha perdagangan adalah badan usaha yang aktivitasnya melakukan
pembelian sejumlah barang di suatu tempat untuk dijual kembali di tempat lain
dengan tujuan mencari keuntungan. Misalnya, swalayan, supermarket, dan toko.
5) Badan usaha jasa adalah badan usaha yang kegiatannya bergerak di bidang pelayanan
jasa atau pemberian jasa kepada konsumen. Misalnya, salon, biro perjalanan, bank,
asuransi, pos, dan telekomunikasi. B. Badan usaha menurut kepemilikannya terdiri atas jenis badan usaha berikut.
1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh modalnya milik
pemerintah, kecuali ada ketentuan lain berdasarkan undang-undang. Misalnya, PT
Kereta Api dan Perum Damri.
2) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh
pihak swasta dan tujuan utamanya mencari laba. Badan usaha ini modalnya bisa
dimiliki oleh seseorang atau beberapa orang. Misalnya, PT Indofood Sukses Makmur
dan PT Air Mancur.
3) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah
daerah. Misalnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur (Bank Jatim), Bank DKI, dan Bank Jabar.
4) Badan Usaha Campuran adalah badan usaha yang sebagian modalnya dimiliki oleh
pemerintah dan sebagian lagi berasal dari swasta. Biasanya pemerintah memiliki
modal sebesar 51% dari jumlah modal seluruhnya dan sisanya dari pihak swasta.
C. Badan usaha menurut bentuknya terdiri atas badan usaha milik swasta, badan usaha milik
negara, dan koperasi.
1) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya
dimiliki oleh swasta (seseorang atau beberapa orang) dengan tujuan untuk
mencari keuntungan. Bentuk-bentuk BUMS, yaitu perusahaan perseorangan, firma,
persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas.
a) Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang dimiliki,
dikelola, dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap
risiko dan kegiatan badan usaha.
b) Firma (Fa) adalah persekutuan antara dua orang atau lebih yang menjalankan
perusahaan dengan satu nama.
c) Persekutuan komanditer atau Commanditaire Vennootschap (CV) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih.
d) Perseroan terbatas atau Naamloze Vennootschap (NV) adalah perseroan antara
dua orang atau lebih, dengan modal yang terdiri atas saham-saham.
2) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu badan usaha yang modal seluruhnya
merupakan kekayaan negara kecuali ada ketentuan lain yang berdasarkan Undang-Undang. Bentuk-bentuk BUMN,
yaitu perusahaan umum, persero, dan perusahaan
daerah.
a) Perusahaan umum adalah perusahaan negara yang bergerak dalam bidang usaha
pelayanan umum yang modal seluruhnya berasal dari negara dan dipisahkan dari
APBN.
b) Persero adalah perusahaan negara yang modalnya berbentuk saham dan sebagian
dari modal tersebut milik negara.
c) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan negara pada tingkat
provinsi. BUMD adalah perusahaan yang diatur dengan suatu Peraturan Daerah
(Perda) yang aktivitasnya memenuhi kebutuhan masyarakat dimana modal
seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali
ada ketentuan lain.
d) Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi yang mendasarkan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat.
2. Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Inggris, yaitu to manage yang berarti mengendalikan,
mengatur, menjalankan, memimpin, dan membina. Terdapat banyak definisi manajemen, di
antaranya sebagai berikut.
A. Menurut G.R Terry dalam bukunya “The Principle of Management”, manajemen adalah
pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan
orang lain.
B. Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel dalam bukunya “The Principles of Management
and Analysis of Management”, manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu
melalui kegiatan orang lain.
C. Haiman menjelaskan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan
bersama.
D. Manajemen dikatakan sebagai ilmu karena manajemen telah memenuhi persyaratan
metode ilmiah, yaitu dapat dianalisis dengan pendekatan ilmiah (manajemen ilmiah).
Manajemen sebagai ilmu mengajarkan bagaimana berpikir untuk mengetahui hakikat
sesuatu masalah (how to think). E. Manajemen sebagai seni berkaitan dengan suatu keterampilan menerapkan ilmu
pengetahuan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen sebagai seni mengajarkan bagaimana melakukan sesuatu (how to do).
Berdasarkan definisi tersebut, secara umum manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses
yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, danpengendalian untuk
menentukan serta untuk mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber daya yang lain.
3. Tujuan Manajemen
Menurut G.R Terry tujuan manajemen adalah sesuatu yang ingin dicapai, yang meliputi
jangkauan tertentu, serta untuk menunjukkan ke mana usaha orang manajer diarahkan. Dalam
sebuah organisasi atau badan usaha, biasanya memiliki beberapa tujuan, seperti berikut ini.
A. Tujuan jangka pendek (proximate), misalnya tujuan pekerjaan, tujuan tugas, dan tujuan
gerak.
B. Tujuan jangka menengah (intermediate), misalnya tujuan produksi, tujuan pemasaran,
dan tujuan keuangan.
C. Tujuan jangka panjang (ultimate), misalnya perekrutan karyawan dan penyediaan
lapangan kerja.
4. Unsur-Unsur Manajemen
Unsur manajemen dikenal dengan sebutan “6 M”, yaitu:
a. Men (manusia), d. Machine (mesin-mesin),
b. Money (uang), e. Methods (cara kerja), dan
c. Material (bahan-bahan material), f. Market (pasar)
5. Tingkatan dan Keahlian Manajemen
Tingkatan manajemen, yaitu sebagai berikut.
a. Manajemen Tingkat Puncak (Top Management) merupakan tingkatan tertinggi dalam
manajemen. Misalnya, direktur utama, presiden direktur, atau wakil direktur. Manajemen
tingkat puncak di kelas, yaitu ketua dan wakil ketua. Tugas manajemen tingkat puncak
adalah membuat rencana jangka panjang, menetapkan tujuan dan misi organisasi, serta
strategi yang digunakan.
b. Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management) merupakan manajemen tingkat
menengah yang berada di bawah manajemen puncak. Misalnya, manajer, kepala divisi,
atau kepala cabang. Tugas manajemen menengah adalah mengalihkan rencana, misi, dan tujuan yang dibuat oleh
manajemen puncak ke dalam program yang lebih spesifik.
c. Manajemen Tingkat Pertama (First Line Management atau Supervisory) merupakan
tingkatan manajemen paling rendah. Misalnya, supervisor atau ketua kelompok. Tugas
dari manajemen ini adalah membawahi langsung pekerja dan bertanggung jawab atas
tugas mereka, memberikan motivasi pada karyawan, serta menetapkan prestasi yang
layak diterima karyawan.
Adapun keahlian manajerial yang harus dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi atau badan
usaha, yaitu sebagai berikut.
a. Keahlian teknis, yaitu keahlian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan spesifik
tertentu. Misalnya ahli mengoperasikan komputer, membuat desain bangunan, atau ahli
bedah.
b. Keahlian berkomunikasi, yaitu mampu menerima dan menyampaikan setiap informasi
yang ada kepada orang lain.
c. Keahlian konseptual, yaitu kemampuan dalam mengoordinasikan dan mengintegrasikan
semua aktivitas organisasi.
d. Keahlian pengambilan keputusan, yaitu kemampuan dalam mendiagnosa dan
menganalisis sekaligus menawarkan berbagai alternatif solusi atas masalah yang terjadi.
e. Keahlian mengelola waktu, yaitu kemampuan dalam memanfaatkan waktu secara efektif
dan efisien.
6. Prinsip Manajemen
Prinsip merupakan sesuatu yang fundamental dari kebenaran yang bersifat umum dan
dijadikan sebagai pedoman untuk berpikir dan bertindak. Menurut Henry Fayol prinsip manajemen
terdiri atas 14 (empat belas) prinsip, yaitu:
1. Pembagian kerja (division of work),
2. Wewenang dan tanggung jawab,
3. Disiplin,
4. Kesatuan perintah (unity of command),
5. Kesatuan arah,
6. Pengendalian kepentingan pribadi terhadap kepentingan umum,
7. Upah pegawai,
8. Pemusatan, 9. Rantai berskala (line of authority),
10. Ketertiban (order),
11. Keadilan (equity),
12. Kestabilan masa kerja pegawai,
13. Inisiatif, dan
14. Semangat korps (esprit de Corps).
7. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan di dalam manajemen
berdasarkan fungsinya dan mengikuti satu tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Secara
umum, fungsi manajemen, yaitu sebagai berikut.
A. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar manajemen dalam menentukan
langkah-langkah untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, menetapkan tujuan dan
target, merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target, menentukan sumber-
sumber daya yang diperlukan, serta menetapkan strandar keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis.
B. Pengorganisasian (organizing) merupakan keseluruhan aktivitas manajemen dalam
mengalokasikan keseluruhan sumber daya sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Empat pilar pengorganisasian, yaitu:
1) Pembagian kerja (division of work);
2) Pengelompokan pekerjaan (departmentalization);
3) Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy);
4) Koordinasi.
E. Pergerakan (actuating) adalah tindakan yang mengusahakan agar seseorang atau
semua kelompok mau dan memulai bekerja dengan senang hati untuk melakukan tugas
pekerjaannya sehingga dapat selesai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
D. Pengawasan (controlling) atau pengendalian adalah tugas manajemen yang diarahkan
untuk melakukan pengawasan atas apa yang telah direncanakan dan bagaimana langkahlangkah
koreksinya.
Langkah-langkah
pengawasan,
di
antaranya:
1)

Penetapan standar dan metode penilaian kerja;


2) Penilaian kerja;
3) Membandingkan kinerja dengan standar;
4) Melakukan tindakan koreksi jika terdapat masalah. 8. Bidang-Bidang Manajemen
A. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan penerapan manajemen yang
berkaitan dengan perencanaan, pengadaan, kompensasi, pemilihan, dan pengembangan
sumber daya manusia.
B. Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur perusahaan agar dapat
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
C. Manajemen pemasaran merupakan kegiatan manajemen yang berkaitan dengan
memasarkan produk kepada konsumen. Pada intinya kegiatan manajemen pemasaran
berusaha untuk mengidentifikasi apa kebutuhan konsumen dan bagaimana cara
pemenuhannya.
D. Manajemen keuangan merupakan kegiatan mengatur keseimbangan antara kebutuhan
dana dengan tersedianya dana dari berbagai sumber dana untuk meningkatkan nilai
perusahaan.
Contoh Soal:
1. Landasan struktural koperasi, yaitu ….
a. Pancasila d. UUD 1945 Pasal 29
b. UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 e. Kekeluargaan dan kesetiakawanan
c. UU No. 25 tahun 1992
Pembahasan:
Landasan koperasi, yaitu sebagai berikut.
1. Landasan idiil, yaitu Pancasila.
2. Landasan struktural, yaitu UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
3. Landasan mental adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi.
4. Landasan operasional, yaitu UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian
dan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi. (Jawaban: b)
2. Kegiatan yang dilakukan perangkat koperasi, diantaranya:
1. Mengangkat dan memberhentikan pengurus;
2. Menjalankan tugas mengelola koperasi;
3. Mengawasi adminiatrasi keuangan koperasi;
4. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi. Kegiatan yang merupakan tugas rapat anggota,
yaitu ….
a. 1 dan 4 b. 1 dan 3 c. 2 dan3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4
Pembahasan:
Rapat anggota memiliki wewenang untuk menetapkan:
1. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;
2. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi;
3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas;
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan
laporan keuangan;
5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
6. Pembagian sisa hasil usaha;
7. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi. (Jawaban: a)
Berikut ciri-ciri badan usaha
1. Mencari keuntungan sebesar-besarnya;
2. Melayani kepentingan umum;
3. Kegiatannya dilakukan secara kekeluargaan;
4. Keuntungan dibagikan berdasarkan jasa setiap anggota;
5. Meningkatkan kesejahteraan anggota.
Ciri badan usaha koperasi, yaitu ….
a. 1, 2, dan 3 c. 3, 4, dan 5 e. 1, 2, dan 4
b. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 5
Pembahasan:
Pernyataan yang merupakan ciri badan usaha koperasi, yaitu:
1. Kegiatannya dilakukan secara kekeluargaan;
2. Keuntungan dibagikan berdasarkan jasa setiap anggota;
3. Meningkatkan kesejahteraan anggota. (Jawaban: c)
Menetapkan seseorang untuk menempati suatu jabatan dalam organisasi merupakan
pelaksanaan fungsi ….
a. Controlling d. Directing
b. Actuating e. Organizing
c. PlanningPembahasan:
1. Perencanaa (planning) merupakan proses dasar manajemen dalam menentukan langkah-
langkah untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Pengorganisasian (organizing) merupakan keseluruhan aktivitas manajemen dalam
mengalokasikan keseluruhan sumber daya sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Empat pilar pengorganisasian, yaitu pembagian kerja (division of work), pengelompokan
pekerjaan (departmentalization), penentuan relasi antar bagian dalam organisasi
(hierarchy), dan koordinasi.
3. Pergerakan (actuating) adalah tindakan yang mengusahakan agar seseorang atau
semua kelompok mau dan memulai bekerja dengan senang hati untuk melakukan tugas
pekerjaannya sehingga dapat selesai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
4. Pengawasan (controlling) atau pengendalian adalah tugas manajemen yang diarahkan
untuk melakukan pengawasan atas apa yang telah direncanakan dan bagaimana langkahlangkah
koreksinya.

(Jawaban: e)
5. Berikut bukan merupakan perilaku kewirausahaan, yaitu ….
a. Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dengan semangat kemandirian
b. Kemauan mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-
kecilnya
c. Kemauan dan kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis, termasuk keberanian mengambil risiko usaha
d. Kemauan dan kemampuan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif
e. Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dalam kebersamaan dengan berlandaskan
etika bisnis yang sehat
Pembahasan:
Perilaku kewirausahaan, yaitu sebagai berikut.
1. Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dengan semangat kemandirian.
2. Kemauan dan kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis, termasuk keberanian mengambil risiko usaha.
3. Kemauan dan kemampuan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.
4. Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dalam kebersamaan dengan berlandaskan
etika bisnis yang sehat. (Jawaban: b)

Anda mungkin juga menyukai