A. Kebutuhan Manusia
Ilmu Ekonomi merupakan studi mengenai perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan dengan menggunakan
sumber daya yang sifatnya langka dan terbatas. Kebutuhan manusia tidak terbatas dan beragam. Kebutuhan
manusia dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat kepentingannya (intensitas), waktu pemenuhannnya,
sifatnya, dan subjeknya.
1. Jenis-Jenis Kebutuhan
a. Berdasarkan tingkat kepentingannya, kebutuhan terdiri atas kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan
hidup manusia secara wajar. Misalnya, kebutuhan terhadap makanan, minuman, pakaian, dan perumahan.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan primer dan baru dipenuhi
setelah kebutuhan primer. Misalnya, kebutuhan terhadap televisi, kulkas, dan sepeda motor.
Adapun kebutuhan tersier biasanya timbul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi atau
kebutuhan mewah. Misalnya, kebutuhan terhadap perhiasan berlian, rumah mewah, dan mobil mewah.
b. Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan terdiri atas kebutuhan sekarang, kebutuhan masa yang
datang, kebutuhan tidak terduga, dan kebutuhan sepanjang waktu.
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang segera harus dipenuhi dan tidak dapat ditunda pemenuhannya.
Misalnya: obat untuk orang sakit dan air minum untuk orang yang sedang haus.
Kebutuhan masa yang akan datang adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi pada hari esok dan jika tidak
terpenuhi, tidak akan berakibat fatal bagi hidup seseorang. Misalnya, tabungan.
Kebutuhan tidak terduga sifatnya insidentil, misalnya tiba-tiba sakit dan perlu diperiksa ke dokter.
Adapun kebutuhan sepanjang waktu sifatnya tidak ada batas waktu, misalnya menuntut ilmu.
c. Berdasarkan sifatnya, kebutuhan terdiri atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang secara alami dirasakan oleh fisik atau jasmani manusia.
Misalnya, kebutuhan terhadap makanan, pakaian, olahraga, dan rumah.
Adapun kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang sifatnya memperoleh kepuasan rohani. Misalnya,
kebutuhan mendapatkan kasih sayang, hiburan, rekreasi, dan beribadah.
d. Berdasarkan subjeknya, kebutuhan terdiri atas kebutuhan individu dan kebutuhan kelompok.
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang berguna untuk pemenuhan kepuasaan bersifat pribadi
perorangan). Misalnya, kebutuhan pribadi seorang pelajar meliputi seragam, sepatu, buku, tas, dan pensil.
Adapun kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang jika dipenuhi bermanfaat untuk kepentingan orang
banyak (kolektif ). Misalnya, tersedianya jalan raya, telepon umum, tempat ibadah, dan rumah sakit.
Kebutuhan manusia dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya keadaan wilayah, pendapatan, tingkap
peradaban, agama, dan adat istiadat.
2. Alat Pemuas Kebutuhan
Kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan sumber-sumber ekonomi, baik berupa barang maupun jasa.
Barang adalah benda yang berwujud, dapat diraba, dirasakan, dan dapat dilihat. Adapun jasa adalah sesuatu
yang tidak berwujud, tidak dapat diraba, dan dilihat, tetapi manfaatnya dapat dirasakan. Misalnya, jasa guru,
jasa dokter, dan sopir angkutan. Barang pemuas kebutuhan dapat dikelompokkan berdasarkan
kelangkaannya, tujuan penggunaannya, proses pembuatannya, dan hubungannya dengan benda lain.
a. Berdasarkan kelangkaannya, barang pemuas kebutuhan terdiri atas barang ekonomi, barang bebas, dan
barang illith.
Barang ekonomi adalah benda pemuas kebutuhan yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah kebutuhan manusia dan untuk mendapatkannya memerlukan pengorbanan tertentu. Misalnya, untuk
memperoleh baju, kita harus membelinya di toko baju.
Barang bebas atau benda non-ekonomi adalah benda pemuas kebutuhan yang jumlahnya melimpah
sehingga untuk mendapatkannya tidak memerlukan pengorbanan tertentu. Misalnya, air, udara dan sinar
matahari. Barang illith adalah benda pemuas kebutuhan yang jika jumlahnya berlimpah dapat merugikan
kehidupan manusia. Misalnya, air dapat menjadi illith jika jumlahnya sangat banyak akan menyebabkan
banjir sehingga membahayakan manusia.
b. Berdasarkan tujuan penggunaannya, barang pemuas kebutuhan manusia terdiri atas barang konsumsi
dan barang produksi.
Barang konsumsi adalah benda siap pakai yang langsung dapat digunakan tanpa melalui proses pengolahan
lagi. Misalnya, sepeda motor, mobil, dan sepatu. Benda produksi adalah benda yang digunakan dalam
proses produksi untuk menghasilkan benda lain (baru). Misalnya, mesin, bahan baku, dan alat-alat kantor.
c. Berdasarkan proses pembuatannya, barang pemuas kebutuhan manusia terdiri atas bahan mentah,
barang setengah jadi, barang jadi, dan barang penolong.
Bahan mentah adalah bahan yang belum pernah mengalami proses pengolahan. Misalnya: minyak bumi,
kayu, daun teh, dan padi. Barang setengah jadi adalah barang yang sudah diolah, tetapi belum menjadi
produk akhir. Misalnya, benang dapat diolah lebih lanjut akan menjadi kain. Barang jadi adalah barang
yang siap dikonsumsi/siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya, tas, sepatu, dan baju. Barang
penolong adalah barang pelengkap dalam suatu proses produksi. Misalnya, untuk membuat roti, selain
gandum dibutuhkan juga cokelat, vanili, dan gula.
d. Berdasarkan hubungannya dengan benda lain, barang pemuas kebutuhan terdiri atas barang
komplementer dan barang substitusi.
Barang komplementer adalah benda pemuas kebutuhan yang berguna jika dipakai bersama-sama dengan
benda lain. Misalnya, sepeda motor tidak dapat berjalan jika tidak menggunakan bensin.
Adapun barang substitusi adalah benda pemuas kebutuhan yang saling menggantikan fungsinya. Misalnya,
beras digantikan jagung, jas hujan digantikan payung, dan karpet digantikan tikar.
B. Kelangkaan (Scarcity)
Kelangkaan adalah suatu keadaan ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan sumber daya ekonomi
yang ada, karena jumlah kebutuhan beragam dan terus meningkat, sementara jumlah sumber daya ekonomi (alat
pemuas kebutuhan) sangat terbatas.
Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung dua makna, yaitu:
1. Langka karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah kebutuhan;
2. Langka karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan.
Kelangkaan timbul karena:
1. Sumber daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan) terbatas jumlahnya;
2. Kebutuhan manusia meningkat lebih cepat daripada ketersediaan sumber-sumber daya ekonomi.
Bentuk-bentuk kelangkaan, yaitu kelangkaan sumber daya dan kelangkaan barang dan jasa.
1. Kelangkaan sumber daya meliputi kelangkaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
modal.
2. Kelangkaan barang dan jasa terjadi karena semakin banyak orang yang membutuhkan suatu barang atau jasa,
barang dan jasa tersebut akan semakin langka dan memerlukan pengorbanan yang lebih besar untuk
memperolehnya.
2. Kurva Penawaran
Hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan ditunjukkan dalam kurva penawaran. Adapun
faktor-faktor lainnya (seperti biaya produksi, teknologi, dan harapan produsen) dianggap konstan. Jika
dirumuskan hubungan harga dan jumlah barang yang ditawarkan, yaitu sebagai berikut.
Qs = f (P)
Keterangan:
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
f = fungsi dari P
P = harga barang
Berdasarkan rumus tersebut, banyak sedikitnya jumlah barang yang ditawarkan bergantung pada harga.
Hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan dapat juga dirumuskan dalam persamaan linear
yang disebut fungsi penawaran seperti berikut.
Keterangan:
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Qs = -a + bP P = harga barang
-a = konstanta (karena ada faktor lain yang konstan)
b = koefisien (b positif karena hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan
bersifat positif ) Oleh karena persamaan tersebut bersifat linear (garis lurus), kurva
penawarannya akan berbentuk garis lurus.
Berikut bentuk kurva penawaran.
D . Keseimbangan Pasar
Harga keseimbangan (equilibrium) adalah titik temu harga (kesepakatan harga) yang dianggap sebagai titik
keseimbangan antara harga yang ditawarkan penjual dan harga yang diminta pembeli. Pendekatan yang dapat
digunakan untuk mencari harga keseimbangan, diantaranya dengan pendekatan table, pendekatan kurva, dan
pendekatan matematika.
1. Pendekatan Tabel
Dengan pendekatan tabel, harga keseimbangan dapat dicari dengan menyusun tabel yang terdiri atas kolom
harga (P), jumlah barang yang ditawarkan (Qs), dan jumlah barang yang diminta (Qd). Pada saat jumlah
barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta, harga yang terjadi merupakan harga
keseimbangan (harga pasar).
Contohnya sebagai berikut.
Harga Beras per Kg Jumlah Beras yang Jumlah Beras yang
(Rp) Diminta (Qd) (Kg) Ditawarkan (Qs) (Kg)
9.000 18 36
8.000 20 32
7.000 24 24
6.000 30 14
5.000 40 0
Berdasarkan contoh pada tabel tersebut, harga keseimbangan terjadi jumlah barang yangdiminta (Qd) sama
dengan jumlah barang yang ditawarkan (Qs), yaitu sebanyak 24 kg pada tingkat harga Rp7.000,00 per kg.
2. Pendekatan Kurva
Dengan pendekatan kurva, harga keseimbangan dicari dengan membuat kurva permintaan dan kurva
penawaran. Jika digabungkan, dua kurva tersebut akan menunjukkan sebuah titik potong sebagai titik
keseimbangan antara jumlah barang yang ditawarkan dan jumlah barang yang diminta. Berdasarkan tabel
permintaan dan penawaran beras, dapat dibuat kurva sebagai berikut.
3. Pendekatan Matematis
Dengan menggunakan pendekatan matematika harga keseimbangan dapat dicari menghitung persamaan
fungsi penawaran dan permintaan. Misalnya, diketahui fungsi permintaan untuk barang merek “ABC” Qd=
200 - 10P dan fungsi persamaan untuk penawaran barang merek “ABC” Qs= -100 + 20P. Harga
keseimbangan dicari dengan cara berikut.
Syarat terjadinya keseimbangan Qd = Qs maka:
200 – 10P = - 100 + 20P
200 + 100 = 20P + 10P
300 = 30P
P = 300
30
P = 10
Qd = 200 – 10(10) = 200 – 100 = 100
Qs = -100 + 20(10) = -100 + 200 = 100Jadi, harga keseimbangan sebesar Rp10,00 per unit dan jumlah
barang yang diminta dan ditawarkan (jumlah keseimbangan) sebanyak 100 unit.
E. Elastisitas
1. Elatisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan jumlah barang yang diminta
karena perubahan harga. Elastisitas harga permintaan merupakan rasio/perbandingan antara
perubahan relatif (nisbi) jumlah barang yang diminta dan perubahan relatif (nisbi) tingkat
harga. Koefisien elastisitas permintaan adalah angka yang menunjukkan jumlah barang yang
diminta akibat perubahan harga. Rumus untuk menghitung koefisien elastisitas permintaan,
yaitu sebagai berikut.
atau
atau
2. Elastisitas Harga Penawaran
Elastisitas harga merupakan rasio/perbandingan antara perubahan relatif (nisbi)
jumlah barang yang ditawarkan dan perubahan relatif (nisbi) tingkat harga. Koefisien
elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan
akibat perubahan harga. Rumus untuk menghitung koefisien elastisitas penawaran, yaitu
sebagai berikut.
atau3. Sifat-Sifat Koefisien Korelasi Harga Permintaan
a. Ed > 1 (Elastisitas), artinya persentase perubahan harga lebih kecil daripada persentase
perubahan kuantitas yang diminta atau jika terjadi perubahan harga sedikit saja akan
diikuti perubahan jumlah barang yang diminta dalam jumlah yang lebih besar.
b. Ed < 1 (Inelastis), artinya persentase perubahan harga lebih besar daripada persentase
perubahan kuantitas yang diminta atau perubahan yang besar dalam harga tidak
diikuti oleh perubahan yang cukup berarti dalam kuantitas yang diminta.
c. Ed = 1 (Elastis Uniter), artinya persentase perubahan harga sama dengan persentase
perubahan kuantitas yang diminta.
d. Ed = 0 (Inelastis Sempurna), artinya besarnya perubahan harga tidak diikuti oleh
perubahan dalam kuantitas yang diminta.
e. Ed = ~ (Elastis Sempurna), artinya permintaan dapat mencapai jumlah yang tak
terhingga walaupun harga barang tetap.
4. Sifat-Sifat Koefisien Korelasi Harga Penawaran
a. Ed > 1 (Elastisitas), artinya persentase perubahan penawaran lebih besar dari
persentase penambahan harga.
b. Es < 1 (Inel astis), artinya persentase perubahan harga lebih besar daripada persentase
perubahan kuantitas yang ditawarkan.
c. Es = 1 (Elastis Uniter), artinya persentase perubahan penawaran sama dengan
persentase perubahan harga.
d. Es = 0 (Inelastis Sempurna), artinya besarnya perubahan harga sama sekali tidak
mempengaruhi jumlah penawaran.
e. Es = ~ (Elastis Sempurna), artinya perubahan harga walaupun sedikit akan
mengakibatkan perubahan jumlah penawaran yang sangat besar.
F. Biaya dan Penerimaan
1. Biaya
a. Fungsi Biaya Marjinal, merupakan fungsi turunan (derivatif ) yang sering digunakan
untuk melihat hubungan antara laju perubahan nilai fungsi terhadap nilai variabelnya.
Jadi, fungsi ini merupakan fungsi turunan yang dapat dicari melalui perhitungandiferensial, rumusnya sebagai
berikut.
rumus turunannya nx
n-1
b. Biaya Total, Biaya Rata-Rata, dan Biaya Marjinal
I. Biaya produksi adalah nilai keseluruhan masukan (input) yang digunakan dalam
proses produksi. Dalam jangka pendek, biaya produksi terdiri atas biaya tetap (fixed
cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya
tetap, tidak bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya, biaya gedung
dan biaya mesin. Adapun biaya variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubahubah
C = a + bx
2. Fungsi Penerimaan
a. Penerimaan total (Total Revenue/TR) adalah keseluruhan penerimaan yang diterima
produsen dari hasil penjualan barang-barang. Total penerimaan dapat dihitung dari
jumlah barang yang dijual dikalikan tingkat harga, dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
TR = total revenue
Q = jumlah produk yang dihasilkan
P = harga jual produk per unit
b. Penerimaan rata-rata (Average Revenue/AR) adalah penerimaan produsen dari hasil
penjualan setiap barang. Penerimaan rata-rata dapat dihitung dengan rumus berikut.
AR
Keterangan:
AR = penerimaan rata-rata
TR = penerimaan total
c. Penerimaan Marjinal (Marjinal Revenue/MR) adalah penerimaan tambahan dari hasil
penjualan setiap unit barang. Penerimaan marjinal dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
MR
Keterangan:
MR = penerimaan marjinal
∆TR = tambahan penerimaan total
∆Q = tambahan jumlah produk yang dihasilkan
Contoh Soal:
1. Kesediaan penjual untuk menjual berbagai jumlah produk pada berbagai tingkat harga dalam
waktu tertentu disebut ….
a. Permintaan b. Kurva c. Elastisitas d. Penawaran e. PenerimaanPembahasan:
Penawaran adalah kesediaan penjual untuk menjual berbagai jumlah produk pada berbagai
tingkat harga dalam waktu tertentu. (Jawaban: d)
2. Permintaan sepatu ditunjukkan dengan fungsi persamaan Qd = 89000 – 2P, jika permintaan
1000 pasang, harga sepatu adalah ….
a. 42.000 b. 42.500 c. 43.000 d. 44.000 e. 48.000
Pembahasan:
Diketahui:
Qd = 89000 – 2P
Q = 1000
Ditanyakan: P (harga) sepasang sepatu?
Penyelesaian:
2P = 89000 – 1000
= 44000
Jadi, harga sepasang sepatu Rp44.000,00. (Jawaban: d)
3. Pada harga Rp10.000,00 per unit, jumlah barang X yang ditawarkan sebanyak 40 unit.
Kemudian, harga turun menjadi Rp9.000,00 per unit, jumlah barang yang ditawarkan menjadi
20 unit. Besarnya koefisien elastisitas penawaran adalah ….
a. 0,2 b. 0,5 c. 2,0 d. 5,0 e. 6,0
Pembahasan:
Diketahui:
P
= 10.000
P
1
= 9.000
∆P = 10.000 – 9.000 = 1.000
Q
2
= 40
Q
1
= 20
∆Q = 40 – 20 = 20
Ditanyakan: E
2
(Elastisitas penawaran)?
Penyelesaian:
s
=5
) adalah 5. (Jawaban: d)
4. Berikut biaya untuk membuat 10 meja kayu.
Jadi, elastisitas penawaran (E
s
a. Bahan baku kayu Rp1.200.000,00
b. Bahan baku tambahan Rp 200.000,00
c. Penyusutan mesin Rp 300.000,00
d. Upah kerja bagian produksi Rp 500.000,00
e. Upah kerja bagian administrasi Rp 250.000,00
Jumlah Rp2.450.000,00
Biaya tetap rata-rata per unit meja, yaitu ….
a. Rp150.000,00 b. Rp160.000 c. Rp170.000 d. Rp180.000 e. Rp190.000
Pembahasan:
Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC) adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan untuk
setiap unit produksi. AFC dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
AFC = biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost)
TFC = total biaya tetap (Total Fixed Cost)
Q = jumlah produk (output) yang dihasilkan
Dari data tersebut, biaya yang termasuk biaya tetap/fixed cost adalah:
Bahan baku kayu Rp1.200.000,00
Bahan baku tambahan Rp 200.000,00
Upah kerja bagian produksi Rp 500.000,00
Total Fixed Cost/TFC Rp1.900.000,00
Jumlah barang yang dihasilkan sebanyak 10 buah meja
Besarnya biaya tetap rata-rata/average fixed cost, yaitu sebagai berikut.
(Jawaban: e) 5. Diketahui fungsi permintaan P
= -2Q + 1600. Pada saat Q = 20, total penerimaan penerimaan
berdasarkan fungsi tersebut adalah ….
a. Rp20.000,00 b. Rp31.000,00 c. Rp30.000,00 d. Rp33.000,00 e. Rp35.000,00
Pembahasan:
Diketahui:
P
d
d
= -2Q + 1600
Q = 20
Ditanyakan: Total penerimaan (Total Revenue/TR)?
Penyelesaian:
Dicari dulu nilai P dengan Q = 20:
P
= -2Q + 1600
= -2(20) + 1600
= -40 + 1600
P = 1560
d
Jadi, total penerimaan sebesar Rp31.200,00 (Jawaban: b)
PASAR
A. Jenis-Jenis Pasar
Secara umum PASAR adalah sebagai tempat penjual menawarkan barang atau jasa sesuai taksiran harga penjual
serta pembeli mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan taksiran harga pembeli. Adapun dalam ilmu ekonomi
pasar adalah bertemunya permintaan dan penawaran. Dengan demikian, pasar tidak selalu identik dengan suatu
tempat. Jenis-jenis pasar dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya, waktu terjadinya, luas jangkauannya,
hubungan dengan proses produksi, dan strukturnya.
1. Jenis Pasar Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya, pasar terdiri atas pasar konkret dan pasar abstrak.
a. Pasar konkret (pasar nyata) adalah pasar yang menunjukkan tempat terjadinya hubungan antara penjual dan
pembeli secara langsung (bertatap muka) dan barang yang diperjualbelikannya juga ada di tempat tersebut.
b. Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah pasar yang menunjukkan tempat terjadinya hubungan antara penjual
dan pembeli, baik secara langsung (bertatap muka) maupun tidak dan barang yang diperjualbelikannya tidak
ada di tempat tersebut (tidak secara langsung diperoleh pembeli).
2. Jenis Pasar Berdasarkan Waktu Terjadinya
Berdasarkan waktu terjadinya, pasar terdiri atas pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, pasar tahunan,
dan pasar temporer.
a. Pasar harian adalah pasar yang kegiatan/aktivitasnya dilakukan setiap hari.
b. Pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan/aktivitasnya dilakukan satu minggu sekali.
c. Pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan/aktivitasnya dilakukan satu bulan sekali dan dalam melakukan
kegiatannya bisa satu hari atau lebih.
d. Pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan/aktivitasnya dilakukan satu tahun sekali.
e. Pasar temporer adalah pasar yang kegiatannya dilakukan sewaktu-waktu dan tidak tentu (tidak rutin).
3. Jenis Pasar Berdasarkan Luas Jangkauannya
Berdasarkan luas jangkauannya, pasar terdiri atas pasar lokal, pasar nasional, dan pasar internasional.
a. Pasar lokal adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah
tertentu.
b. Pasar nasional adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah
dalam lingkup satu negara.
c. Pasar internasional adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai negara.
4. Jenis Pasar Berdasarkan Hubungan dengan Proses Produksi
Berdasarkan hubungan dengan proses produksi, pasar terdiri atas pasar output dan pasar input.
a. Pasar output (pasar produk) adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi, yang
biasanya berupa barang jadi.
b. Pasar input (pasar faktor produksi) adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang merupakan
faktor produksi, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, dan barang-barang modal.
5. Jenis Pasar Berdasarkan Strukturnya
Berdasarkan strukturnya, pasar terdiri atas pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna.
a. Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal). Hal ini dikarenakan di pasar
persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan banyak pembeli, dan setiap penjual maupun pembeli tidak
dapat memengaruhi keadaan di pasar karena penjual dan pembeli hanya merupakan bagian kecil dari pasar
secara keseluruhan. Dengan demikian, dapat diidentifikasi syarat pasar persaingan sempurna, yaitu:
I. Terdapat banyak penjual dan pembeli;
II. Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen (memiliki karakteristik dan kualitas yang sama;
III. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar;
IV. Informasi pasar bersifat sempurna, artinya penjual dan pembeli mengetahui karakteristik dan kualitas
barang dan jasa yang diperjualbelikan sehingga mereka tertipu;
V. Harga terbentuk di pasar, artinya harga ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.
Kebaikan pasar persaingan sempurna, di antaranya:
I. Pembeli bebas memilih produk karena barang banyak;
II. Tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber-sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha lain atau dari
lokasi satu ke lokasi yang lain;
III. Dapat memaksimumkan efisiensi;
IV. Kebebasan bertindak dan memilih.
Adapun kekurangan pasar persaingan sempurna, di antaranya:
I. Tidak mendorong inovasi;
II. Membatasi pilihan konsumen;
III. Distribusi pendapatan yang tidak merata/tidak seimbang.
b. Pasar persaingan tidak sempurna timbul jika salah satu syarat pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi.
Adapun bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna, yaitu sebagai berikut.
1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang dikuasai oleh seorang penjual. Penyebab terjadinya pasar monopoli,
antara lain karena:
a. Adanya undang-undang;
b. Sumber ekonomi dikuasai oleh satu orang;
c. Skala produksi ekonomis (economies of scale).
2. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdapat beberapa penjual atau perusahaan yang memproduksi
barang sejenis. Dalam pasar oligopoli setiap penjual/perusahaan bersaing, baik dalam harga maupun
dalam kualitas produk.
3. Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar, yaitu pasar persaingan
sempurna dan monopoli. Pasar ini terdiri atas beberapa penjual dan beberapa pembeli untuk barang
sejenis, tetapi memiliki perbedaan dalam kualitas.
4. Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni adalah pasar yang hanya terdiri atas seorang pembeli (tunggal) dan penjualnya banyak.
5. Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh lebih dari dua orang pembeli dengan penawaran dari
sejumlah penjual.
B. Pasar Komoditas
Pasar komoditas adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa. Fungsi pasar
komoditas, antara lain:
1. Sebagai tempat/sarana untuk memperoleh informasi tentang beberapa jenis barang yang diperjualbelikan di
pasar dunia;
2. Sebagai tempat/sarana untuk memantau dan mengatur perdagangan komoditas;
3. Sebagai tempat/sarana untuk mengadakan transaksi berbagai komoditas yang sedang laku di pasaran dunia.
Adapun manfaat pasar komoditas, yaitu sebagai berikut.
1. Bagi penjual (produsen), dapat mempermudah pemasaran atau penjualan produk yang dihasilkannya.
2. Bagi pembeli (konsumen), dapat mempermudah konsumen dalam mendapatkan barang yang diinginkan
dengan kualitas yang terjamin.
3. Bagi pemerintah, dapat memberikan tambahan devisa sehingga pemerintah akan memudahkan pemerintah
melakukan transaksi internasional yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.
C. Pasar Input
Pasar input disebut juga pasar faktor produksi, yaitu pasar yang menawarkan faktor-faktor produksi (seperti
faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal).
1. Pasar Faktor Produksi Alam (Tanah)
Tanah merupakan salah satu faktor produksi alam yang penting. Penggunaan faktor produksi tanah terkait
dengan sewa tanah. Tanah merupakan faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat diubah, artinya jumlahnya
tidak dapat ditambah atau dikurangi. Penawaran tanah yang tidak dapat ditambah meskipun harganya naik
(bersifat inelastis sempurna) dan tidak dapat dikurangi meskipun harganya turun, sedangkan permintaan
terhadap tanah terus meningkat akibat pertambahan penduduk membuat tingginya sewa tanah. Sewa tanah
merupakan penggantian (balas jasa) atas penggunaan tanah. Makin tinggi permintaan, makin tinggi pula sewa
tanah yang harus dibayar. Dengan demikian, pasar faktor produksi alam menjadi sarana bertemunya para
pengguna tanah dengan penyedia tanah.
2. Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja adalah tempat pertemuan antara pencari kerja dengan pemakai kerja.
Bentuk-bentuk pasar tenaga kerja, yaitu sebagai berikut.
1. Pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna, yaitu pasar tenaga kerja yang di dalamnya terdapat
banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja dan tenaga kerja yang ada dalam pasar tidak tergabung
(tidak terikat dalam serikat-serikat buruh) yang bertindak sebagai wakil mereka.
2. Pasar tenaga kerja monopsoni, yaitu pasar tenaga kerja yang di dalamnya hanya terdapat satu pembeli di
pasar, sedangkan penjual jumlahnya banyak. Berarti pasar tenaga kerja seperti ini bersifat monopoli di
pihak perusahaan.
3. Pasar tenaga kerja monopoli di pihak tenaga kerja, yaitu pasar tenaga kerja yang di dalamnya terdapat
tenaga kerja terikat dalam sebuah serikat kerja atau persatuan pekerja. Pimpinan serikat biasanya
menawarkan kepada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan syarat tertentu sehingga tenaga
kerja mempunyai kekuasaan monopoli. Adapun pihak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja datang
ke pasar tenaga kerja tanpa mengadakan kesepakatan di antara mereka.
4. Pasar tenaga kerja monopoli bilateral, yaitu pasar tenaga kerja yang didalamnya terdapat tenaga kerja
bersatu dalam suatu serikat buruh dan di dalam pasar tenaga kerja ini hanya terdapat satu perusahaan yang
menggunakan tenaga kerja. Jadi, tenaga kerja dan perusahaan sama-sama mempunyai kekuasaan monopoli.
3. Pasar Faktor Produksi Modal
Pasar produksi modal merupakan tempat pertemuan antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak
penanam modal/investor. Penanaman modal/investasi merupakan kunci kelancaran kegiatan produksi tetap
mengalami kemajuan dan tetap dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Investasi atau penanaman
modal merupakan pengeluaran sektor perusahaan untuk membeli atau memperoleh barang-barang modal baru
yang lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau
yang sudah usang. Untuk melakukan penanaman modal, para pengusaha memerlukan dana. Modal dapat juga
berasal dari tabungan perusahaan, yaitu dana yang diperoleh dari keuntungan yang tidak dibagikan.
Contoh Soal:
1. Pasar tembakau di Bremen, Jerman merupakan contoh jenis pasar ….
a. Tradisional b. Modern c. Internasional d. Lokal e. Nasional
Pembahasan:
Pasar internasional adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai negara. Pasar Tembakau di Bremen, Jerman merupakan contoh pasar
internasional tembakau yang penjual dan pembelinya berasal dari berbagai negara. (Jawaban: c)
2. Berikut bukan merupakan syarat pasar persaingan sempurna, yaitu ….
a. Jumlah penjual dan pembeli banyak b. Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat heterogen
c. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar d. Informasi pasar bersifat sempurna
e. Harga terbentuk di pasar
Pembahasan:
Syarat pasar persaingan sempurna, yaitu:
1. Terdapat banyak penjual dan pembeli;
2. Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen (memiliki karakteristik dan kualitas yang sama;
3. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar;
4. Informasi pasar bersifat sempurna, artinya penjual dan pembeli mengetahui karakteristik dan kualitas barang dan jasa yang diperjualbelikan sehingga mereka
tertipu;
5. Harga terbentuk di pasar, artinya harga ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran. (Jawaban: b)
3. Berikut merupakan kekurangan pasar persaingan sempurna, yaitu ….
a. Distribusi pendapatan yang tidak merata/tidak seimbang
b. Pembeli bebas memilih produk
c. Tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber-sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha lain atau dari lokasi
satu ke lokasi yang lain
d. Dapat memaksimumkan efisiensi
e. Kebebasan bertindak dan memilih
Pembahasan:
Kekurangan pasar persaingan sempurna, yaitu:
1. Tidak mendorong inovasi;
2. Membatasi pilihan konsumen;
3. Distribusi pendapatan yang tidak merata/tidak seimbang. (Jawaban: a)
4. Pasar yang berada antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli, yaitu ….
a. Pasar Monopoli c. Pasar Monopsoni e. Pasar Persaingan Monopolistik
b. Pasar Oligopoli d. Pasar Oligopsoni
Pembahasan:
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar, yaitu pasar persaingan sempurna dan monopoli. (Jawaban: e)
5. Pasar tenaga kerja yang di dalamnya terdapat banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja dan tenaga kerja
yang ada dalam pasar tidak tergabung (tidak terikat dalam serikat-serikat buruh) disebut….
a. Pasar tenaga kerja monopsoni c. Pasar tenaga kerja monopoli
b. Pasar tenaga kerja persaingan sempurna d. Pasar tenaga kerja monopoli bilateral
e. Pasar tenaga kerja temporer
Pembahasan:
Pasar tenaga kerja yang di dalamnya terdapat banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja dan tenaga kerja
yang ada dalam pasar tidak tergabung (tidak terikat dalam serikat-serikat buruh) yang bertindak sebagai wakil
mereka disebut pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna. (Jawaban: b)
PENDAPATAN NASIONAL
A. Konsep dan Metode Pendekatan Pendapatan Nasional
Pendapatan merupakan sesuatu yang diterima seseorang sebagai hasil kerja (usaha) dan imbalan atas penyediaan
faktor-faktor produksi yang dapat berupa gaji, upah, sewa, bunga, atau laba. Adapun pendapatan nasional adalah
jumlah pendapatan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan nasional
menggambarkan tingkat produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu satu
tahun tertentu.
Metode perhitungan pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut.
a. Pendekatan produksi, yaitu dengan menjumlahkan nilai produksi masing-masing sektor ekonomi atau dengan
menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua kegiatan ekonomi yang dihasilkan
perusahaan-perusahaan.
b. Pendekatan pengeluaran, yaitu dihitung dengan metode pendekatan pengeluaran sehingga penghitungannya
engan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang dilakukan oleh seluruh
masyarakat. Rumusnya:
Y = C + I + G + ( X - M)
Keterangan:
Y : Pendapatan nasional I : Investasi X : Ekspor
C : Pengeluaran konsumsi G : Pengeluaran pemerintah M : Impor
c. Pendekatan pendapatan, yaitu dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-
faktor produksi meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan laba yang digunakan dalam enghasilkan
barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara selama satu tahun.
Y=r+w+i+p
Keterangan:
Y : Yearly income (pendapatan nasional)
r : rent (sewa), yaitu balas jasa atas faktor produksi tanah
w : wages (upah), yaitu balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja
i : interest (bunga) yaitu balas jasa atas faktor produksi modal
p : profit (laba) yaitu balas jasa atas faktor produksi skill.
B. Komponen Pendapatan Nasional
1. Gross Domestic Product (GDP)
Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai seluruh produksi barang dan
jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun), baik
oleh perusahaan nasional maupun perusahaan asing yang berada di negara tersebut.
2. Gross National Product (GNP)
Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB) adalah jumlah seluruh produk barang dan
jasa suatu negara dalam periode tertentu (biasanya satu tahun), yang meliputi barang dan jasa yang dihasilkan
oleh seluruh warga negara (nasional) baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. GNP dapat
dirumuskan seperti berikut.
GNP = GDP – Produk Neto terhadap Luar Negeri
Produk neto terhadap luar negeri merupakan selisih antara pendapatan warga negara di luar negeri dengan
pendapatan orang asing di dalam negeri.
3. Net National Product (NNP)
Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Neto (PNN) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dalam periode tertentu (biasanya satu tahun) setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) barang-
barang modal. NNP dapat dirumuskan seperti berikut.
NNP = GNP - Penyusutan
4. Net National Income (NNI)
Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional (PN) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima
masyarakat dalam periode tertentu (biasanya satu tahun) setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
NI dapat dirumuskan seperti berikut.
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. Personal Income (PI)
Personal Income (PI) atau Pendapatan Perseorangan (PP) adalah jumlah seluruh penerimaanyang diterima
masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat. Sebagian pendapatan nasional (NI) ada yang tidak
sampai ke masyarakat karena ada laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, pajak perorangan, dan
ditambah transfer payment. Oleh karena itu, PI dapat dirumuskan seperti berikut.
PI = (NNI + Transfer Payment) – (Iuran Jaminan Sosial + Iuran Asuransi + Laba Ditahan
+ Pajak Perorangan)
6. Disposible Income (DI)
Disposible Income (DI) atau Pendapatan Disposabel (PD) adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh
penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang dan
jasa yang mereka inginkan. DI dapat dirumuskan seperti berikut.
DI = PI – Pajak Langsung
Selain pendapatan nasional, tingkat kemakmuran rakyat dapat diukur dari pendapatan per kapita. Besarnya
pendapatan per kapita, sangat erat kaitannya dengan pertambahan penduduk. Pendapatan per kapita
menunjukkan kemampuan yang nyata dari suatu bangsa dalam menghasilkan barang dan jasa dan kenikmatan
yang diperoleh setiap penduduk. Rumus untuk menghitung pendapatan per kapita, yaitu sebagai berikut.
atau
Keterangan:
IPC = Income Per Capita (pendapatan per kapita)
∑ GNP = jumlah GNP
∑P = jumlah penduduk(population)
suatu
negara
selama
satu
tahun.
(Jawaban: c) 2. Diketahui data sebagai berikut.
• Pengeluaran konsumsi Rp20.000.000.000,00
• Menyewakan tanah Rp10.000.000.000,00
• Pengeluaran pengusaha Rp14.000.000.000,00
• Ekspor Rp16.000.000.000,00
• Impor Rp 6.000.000.000,00
• Keuntungan Rp10.000.000.000,00
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan pendekatan pengeluaran, yaitu ….
a. Rp54.000.000.000,00 c. Rp74.000.000.000,00 e. Rp86.000.000.000,00
b. Rp66.000.000.000,00 d. Rp80.000.000.000,00
Pembahasan:
Diketahui:
Pengeluaran konsumsi Rp20.000.000.000,00
Menyewakan tanah Rp10.000.000.000,00
Pengeluaran pemerintah Rp14.000.000.000,00
Ekspor Rp16.000.000.000,00
Impor Rp 6.000.000.000,00
Ditanyakan: Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran (Y)?
Y = C + I + G + ( X - M)
Keterangan:
Y : Pendapatan nasional I : Investasi X : Ekspor
C : Pengeluaran konsumsi G : Pengeluaran pemerintah M : Impor
Y = C + I + G + ( X - M)
Y = 20.000.000.000 + 10.000.000.000 + 14.000.000.000 + (16.000.000.000 – 6.000.000.000)
= 54.000.000.000
Jadi, pendapatan nasional Rp54.000.000.000,00. (Jawaban: a) 3. Diketahui GNP sebuah negara
Rp20.800.000.000,00; penyusutan Rp700.000.000,00; pajak
tidak langsung Rp50.000.000,00; dan pajak tidak langsung 60.000.000,00. Besarnya NNI, yaitu
….
a. Rp110.000.000,00 c. Rp20.050.000.000,00 e. Rp20.740.000.000,00
b. Rp850.000.000,00 d. Rp20.650.000.000,00
Pembahasan:
Diketahui:
GNP sebuah negara Rp20.800.000.000,00
Penyusutan Rp700.000.000,00
Pajak tidak langsung Rp50.000.000,00
Pajak tidak langsung Rp60.000.000,00
Ditanyakan: Besarnya NNI?
Rumus menghitung NNI, yaitu: NNI = NNP – Pajak tidak langsung
atau NNI = GNP - Penyusutan – Pajak tidak langsung
NNI = 20.800.000.000 - Rp700.000.000 - 50.000.000 = 20.050.000.000,00 (Jawaban: c)
4. Diketahui GNP negara Singapura US$757.860 dan jumlah penduduknya 74,3 juta jiwa.
Besarnya pendapatan per kapita negara Singapura, yaitu ….
a. US$5.100 b. US$10.200 c. US$5.500 d. US$10.500 e. US$5.700
Pembahasan:
Diketahui:
GNP = US$757.860
Jumlah penduduk 74,3 juta jiwa
Ditanyakan: Pendapatan per kapita (IPC)?
Jadi, pendapatan per kapita negara Singapura adalah US$10.200 (Jawaban: b)
5. Diketahui data sebagai berikut.
No. Jenis Barang
Harga Barang (Rp) Jumlah Barang
2008 2009 2008 2009
1 Air mineral dalam kemasan 1.000 2.000 1.000 1.1002 Baju 30.000 50.000 100 200
3 Celana 40.000 60.000 100 150
4 Sewa rumah 75.000 100.000 400 500
5 Biaya angkutan 1.500 2.500 300 500
6 Biaya menonton bioskop 10.000 15.000 200 300
Jumlah
157.500 229.500 2.100 2.750
Berdasarkan data tersebut, indeks harga jika dihitung menggunakan metode Laspeyres dan tahun 2008 menjadi
tahun dasar, yaitu …..
a. 133,71 b. 145,17 c. 157,71 d. 167,17 e. 145,71
Pembahasan:
Berdasarkan data pada tabel, dapat dihitung indeks harga dengan metode Laspeyres sebagai
berikut.
Keterangan:
IL : Indeks harga Laspeyres
Pn : Harga pada tahun berjalan
P0 : Harga pada tahun dasar
Q0 : Kuantitas pada tahun dasar
Jadi, indeks harga dengan metode laspeyres adalah 145,71
dAverage Propensity to Consume (APC) atau hasrat berkonsumsi rata-rata dihitung dengan
rumus berikut.
Adapun keseimbangan ekonomi atau pendapatan, yaitu tingkat pendapatan pada saat
besarnya tabungan habis digunakan untuk investasi, ditulis dalam persamaan berikut.
S=I
Keterangan:
S = fungsi tabungan
I = investasi
Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan, yaitu:
1. Kekayaan yang telah terkumpul; 4. Keadaan perekonomian;
2. Tingkat bunga; 5. Distribusi pendapatan;
3. Sikap berhemat; 6. Ketersediaan dana pensiun.
B. Investasi
Investasi adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau
menambah nilai potensi sumber daya yang lebih tinggi. Dengan demikian, investasi tidak hanya
dalam bentuk fisik, tetapi juga nonfisik.
(peningkatan sumber daya).
Investasi yang dilakukan memerlukan tenggang waktu tertentu untuk memperoleh hasil. Makin
tinggi jumlah dan kualitas investasi, tenggang waktunya makin lama. Dalam keputusan investasi
perlu memperhatikan berapa nilai sekarang (present value) dari uang yang akan kita peroleh di
masa mendatang atau berapa nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah uang yang kita
investasikan saat ini. Metode penghitungan nilai-nilai tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Nilai Sekarang (Present Value)
Rumusnya: P
Keterangan:
P = nilai sekarang r = tingkat bunga
F = nilai yang akan datang t = periode waktu
2. Nilai Masa Mendatang (Future Value)
Rumusnya: F = P ( 1 + r)
tAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi, yaitu:
B. Pengangguran
Pengangguran dapat dikelompokkan menurut sifat dan penyebabnya, yaitu sebagai berikut.
Menurut sifatnya pengangguran ada tiga, yaitu pengangguran terbuka, setengah pengangguran, dan
pengangguran terselubung.
1. Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari
pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah bekerja), atau
sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk
mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
2. Setengah menganggur adalah orang yang bekerjanya kurang dari 40 jam per minggu; upahnya kurang dari
Upah Minimum Regional (UMR); dan produktivitasnya kurang.
3. Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja secara tidak optimum karena kelebihan tenaga
kerja.
Adapun menurut penyebabnya pengangguran dibedakan menjadi jenis pengangguran berikut.
1. Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur, yaitu pengangguran yang terjadi akibat gelombang
konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK massal
akibat resesi ekonomi.
2. Pengangguran friksional atau pengangguran sementara, yaitu pengangguran sementara waktu. Pengangguran
friksional terjadi karena adanya kesulitan dalam mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan.
Pengangguran friksional juga dapat diakibatkan karena pencari kerja ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik. 3. Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran akibat perubahan teknologi seperti teknologi manual
menjadi teknologi elektronik.
4. Pengangguran musiman, yaitu pengangguran akibat perubahan musim atau kegagalan musim. Misalnya: petani
menganggur karena musim paceklik, nelayan menganggur karena musim badai.
5. Pengangguran voluntary, yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang yang masih mampu bekerja, tetapi
dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah memiliki penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya:
menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati bunga uang simpanan.
6. Pengangguran struktural, yaitu pengangguran karena perubahan struktur ekonomi. Misalnya, negara agraris
yang berubah menjadi negara industri, lahan-lahan pertanian digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga
kerjanya belum mempunyai keterampilan di sektor industri.
Pengangguran memberikan dampak, baik bagi perekonomian maupun individu.
1. Dampak pengangguran bagi perekonomian, diantaranya sebagai berikut.
a. Pengangguran dapat menyebabkan tidak tercapainya tingkat kemakmuran masyarakat yang maksimal.
b. Pengangguran dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan negara, khususnya dari sektor pajak.
c. Pengangguran menyebabkan tidak meningkatnya petumbuhan ekonomi.
2. Dampak pengangguran bagi individu, diantaranya sebagai berikut.
a. Pengangguran dapat menyebabkan hilangnya mata pencarian dan pendapatan.
b. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan.
c. Pengangguran dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik.
Melihat dampaknya tersebut pengangguran perlu diatasi. Cara-cara untuk mengatasi pengangguran,
diantaranya sebagai berikut.
a. Meningkatkan investasi, yang dapat dilakukan oleh pemerintah, swasta, dan perseorangan, baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri sehingga lapangan kerja bertambah.
b. Pemerintah dapat melakukan pembangunan melalui proyek padat karya. Misalnya, membangun infrastruktur
seperti jalan, bendungan, sekolah, transmigrasi, dan sarana komunikasi.
c. Mengadakan kerja sama dengan negara lain di bidang tenaga kerja. Misalnya, bentuk kerja sama pengiriman
tenaga kerja ke luar negeri, seperti ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Arab Saudi, dan Kuwait.
d. Meningkatkan ekspor barang yang dapat mendorong meningkatnya investasi, misalnya produk-produk seperti
karet olahan, biji besi, dan kelapa sawit yang melibatkan industri skala besar dan perkebunan rakyat.
Peningkatan ekspor akan meningkatkan produksi dan devisa negara.
Contoh Soal:
1. Suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja
disebut ….
a. Angkatan kerja b. Pengangguran c. Tenaga kerja d. Kesempatan kerja e. Upah kerja
Pembahasan:
Kesempatan kerja merupakan suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja. (Jawaban: d)
2. Pelamar kerja yang memilih pekerjaan terbaik sesuai yang dikehendaki termasuk pengangguran ….
a. Musiman b. Siklis c. Friksional d. Teknologi e. Struktural
Pembahasan:
Pengangguran friksional merupakan sementara waktu. Pengangguran friksional terjadi karena adanya kesulitan dalam mempertemukan pencari kerja dengan
lowongan pekerjaan. Pengangguran friksional juga dapat diakibatkan karena pencari kerja ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. (Jawaban: c)
3. Pak Ramli diPHK oleh perusahaan tempatnya bekerja karena perusahaan mengurangi kapasitas produksi akibat
permintaan pasar yang terus menurun. Pak Ramli termasuk pengangguran ….
a. Terbuka b. Setengah menganggur c. Penuh d. Konjungtural e. Struktural
Pembahasan:
Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur, yaitu pengangguran yang terjadi akibat gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang
ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK massal akibat resesi ekonomi. (Jawaban: d)
4. Rosi bekerja di sebuah pabrik tekstil. Setiap hari ia bekerja selama 8 jam dan menerima upah sebesar Rp
40.000,00. Suatu hari ia terlambat datang dan hanya bekerja selama 6 jam dan menerima upah sebesar
Rp24.000,00. Upah yang diterima Rosi dihitung berdasarkan ….
a. Borongan b. Satuan c. Indeks harga d. Skala kerja e. Waktu
Pembahasan:
Besar kecilnya upah yang diterima pekerja (Rosi) disesuaikan dengan lamanya waktu ia bekerja. Jadi, upahnya diberikan berdasarkan waktu. (Jawaban: e)
5. Berikut bukan dampak pengangguran, yaitu ….
a. Tidak tercapainya tingkat kemakmuran masyarakat yang maksimal
b. Berkurangnya pendapatan negara c. Tidak meningkatnya petumbuhan ekonomi
d. Hilangnya mata pencarian e. Stabilnya kehidupan sosial dan politik
Pembahasan:
Pengangguran memberikan dampak, baik bagi perekonomian maupun individu.
1. Dampak pengangguran bagi perekonomian, diantaranya sebagai berikut.
a. Pengangguran dapat menyebabkan tidak tercapainya tingkat kemakmuran masyarakat yang maksimal.
b. Pengangguran dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan negara, khususnya dari sektor pajak.
c. Pengangguran menyebabkan tidak meningkatnya petumbuhan ekonomi.
2. Dampak pengangguran bagi individu, diantaranya sebagai berikut.
a. Pengangguran dapat menyebabkan hilangnya mata pencarian dan pendapatan.
b. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan.
c. Pengangguran dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik. (Jawaban: e)
B. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan out put (produksi per kapita) dalam jangka njang. Proses
pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan indikator peningkatan Produk Nasional Bruto (GNP)
riil, Produk Domestik Bruto (GDP), dan distribusi pendapatan yang merata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Adanya investasi atau penanaman modal, modal akan mendorong proses produksi sehingga semakin banyak
modal yang ditanam akan semakin banyak pula barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
2. Sumber daya manusia (tenaga kerja) yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang mempunyai etos kerja yang
tinggi, inovatif, dan kreatif.
3. Sumber daya alam sebagai sumber bahan baku yang cukup untuk proses produksi, baik yang bersifat hayati
maupun nonhayati.
4. Teknologi, karena teknologi akan mempermudah dan meningkatkan produksi.
5. Efisiensi, penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien akan memaksimalkan hasil yang dicapai.
6. Pertumbuhan penduduk.
Ciri-ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Negara tersebut mengalami peningkatan GNP dan pendapatan per kapita dari tahun ke tahun.
2. Negara tersebut mengalami peningkatan investasi potensial.
3. Di negara tersebut terdapat sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan dengan lebih baik.
Beberapa teori dikemukakan untuk menerangkan hubungan diantara berbagai faktor produksi dengan
pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
A. Frederich List (1789-1846)
Menurut Frederich List pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut.
1) Tahap I, yaitu masa berburu dan mengembara.
2) Tahap II, yaitu masa berternak dan bertani.
3) Tahap III, yaitu masa bertani dan kerajinan.
4) Tahap IV, yaitu masa kerajinan, industri, dan perdagangan.
B. Karl Bucher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut:
1) Tahap rumah tangga tertutup;
2) Tahap rumah tangga kota;
3) Tahap rumah tangga bangsa;
4) Tahap rumah tangga dunia.
C. Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut:
1) Tahap prakapitalisme (vorkapitalimus);
2) Tahap zaman kapitalis madya (fruhkapitalismus);
3) Tahap zaman kapitalis raya (hochkapitalismus);
4) Tahap zaman kapitalis akhir (spatkapitalismus).
D. Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
Menurut Walt Whiteman Rostow pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut:
1) Tahap masyarakat tradisional (the traditional society);
2) Tahap persyaratan untuk lepas landas (precondition for take off);
3) Tahap lepas landas (take off);
4) Tahap perekonomian yang matang atau dewasa (maturity of economic).
E. Bruno Hildebrand
Menurut Bruno Hildebrand pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut:
1) Tahap tukar-menukar secara innatura atau barter;
2) Tahap tukar-menukar dengan perantara uang;
3) Tahap tukar-menukar dengan menggunakan kredit.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
a. Adams Smith
Menurut Adam Smith pertumbuhan ekonomi suatu negara ditandai oleh dua faktor, yaitu pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan output total.
b. David Ricardo dan T.R. Malthus
Menurut David Ricardo pertumbuhan penduduk yang semakin besar akan mengakibatkan jumlah tenaga
kerja melimpah dan upah menjadi turun. Dengan demikian, upah hanya dapat digunakan untuk membiayai
tingkat hidup minimum sehingga perekonomian berada pada tahap subsisten (subsistence level) dan
akibatnya perekonomian akan mengalami kemandegan (stationary state). Teori yang dikemukakan T.R.
Malthus sejalan dengan teori yang dikemukakan David Ricardo, yaitu bahan makanan (hasil produksi)
akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, tiga, dan seterusnya), sedangkan penduduk akan
bertambah menurut deret ukur (dua, empat, delapan, enambelas, dan seterusnya) dan akibatnya
perekonomian akan berada pada tahap subsisten atau kemandegan.
3. Teori Neoklasik
a. Robert Sollow
Teori yang dikemukakan Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan output yang akan
terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja. Adapun teknologi diasumsikan
sebagai faktor konstan.
b. Harrod dan Domar
Pertumbuhan ekonomi menurut Harrod dan Domar terjadi jika ada peningkatan produktivitas modal (MEC)
dan produktivitas tenaga kerja.
c. Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh usaha inovasi-inovasi
(penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha.
Contoh Soal:
1. Suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk meningkat dalam jangka panjang disebut ….
a. Sistem ekonomi b. Pembangunan ekonomi c. Pertumbuhan ekonomi
d. Kendala ekonomi e. Prinsip ekonomi
Pembahasan:
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. (Jawaban: b)
2. Berikut bukan merupakan ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi, yaitu ….
a. Terdapat banyak pengangguran b. Mengalami peningkatan GNP
c. Mengalami pendapatan per kapita dari tahun ke tahun d. Mengalami peningkatan investasi potensial
e. Terdapat sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan dengan lebih baik
Pembahasan:
Ciri-ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Negara tersebut mengalami peningkatan GNP dan pendapatan per kapita dari tahun ke tahun.
2. Negara tersebut mengalami peningkatan investasi potensial.
3. Di negara tersebut terdapat sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan dengan lebih baik. (Jawaban: a)
3. Tokoh yang mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi tersebut ialah ….
a. David Ricardo b. Werner Sombart c. Welt Whiteman Rostow
d. Robert Sollow e. Adam Smith
Pembahasan:
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi terdiri atas tahap-tahap berikut:
1) Tahap prakapitalisme (vorkapitalimus);
2) Tahap zaman kapitalis madya (fruhkapitalismus);
3) Tahap zaman kapitalis raya (hochkapitalismus);
4) Tahap zaman kapitalis akhir (spatkapitalismus). (Jawaban: b)
4. Berikut dampak pembangunan ekonomi. ….
1. Pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
2. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik dapat mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan
hidup.
3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat
pendapatan nasional.
4. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang
dengan pesat dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penyataan yang termasuk dampak negatif pembangunan nasional, yaitu nomor ….
a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 4 dan 5 d. 1 dan 4 e. 2 dan 4
Pembahasan:
1. Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
a. Pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
b. Terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga akan mengurangi pengangguran.
c. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
d. Mendorong adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri sehingga kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
e. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat dan akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
a. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik dapat mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
b. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian. (Jawaban: e)
5. Berikut bukan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu ….
a. Teknologi b. Adanya investasi c. Pertumbuhan penduduk d. Efisiensi e. Sosialisasi
Pembahasan:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Adanya investasi atau penanaman modal, modal akan mendorong proses produksi sehingga semakin banyak modal yang ditanam akan semakin banyak pula
barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
2. Sumber daya manusia (tenaga kerja) yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang mempunyai etos kerja yang tinggi, inovatif, dan kreatif.
3. Sumber daya alam sebagai sumber bahan baku yang cukup untuk proses produksi, baik yang bersifat hayati maupun nonhayati.
4. Teknologi, karena teknologi akan mempermudah dan meningkatkan produksi.
5. Efisiensi, penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien akan memaksimalkan hasil yang dicapai.
6. Pertumbuhan penduduk. (Jawaban: e)
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan atau tukar-menukar yang dilakukan antara individu dan individu,
individu dan pemerintah, atau pemerintah suatu negara dan pemerintah negara lain.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional, yaitu:
1. Perbedaan sumber daya alam;
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;
3. Penghematan biaya produksi;
4. Selera.
Manfaat perdagangan internasional, antara lain:
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri;
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi;
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan;
4. Transfer teknologi modern dan meningkatkan produktivitas.
Ada beberapa teori perdagangan internasional, yaitu Teori Keunggulan Mutlak, Teori Keunggulan
Komparatif, dan Teori H-O.
1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Teori Keunggulan Mutlak dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini sering disebut juga teori murni
perdagangan. Dasar pemikiran teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi terhadap
produksi mereka pada barang-barang yang secara mutlak mempunyai keunggulan. Kemudian, mengekspor
barang tersebut kepada mitra dagangnya. Teori ini menekankan pada efisiensi penggunaan faktor produksi.
Tingkat keungggulan diukur berdasarkan nilai tenaga kerja yang digunakan dengan jam/hari kerja yang lebih
sedikit dibandingkan negara lain.
2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Teori Keunggulan Komparatif dikemukakan oleh David Ricardo dan John Mill. Teori ini muncul sebagai
kritik dan sekaligus usaha penyempurnaan atau perbaikan terhadap Teori Keunggulan Absolut. Dasar
pemikiran Teori Keunggulan Komparatif mengenai penyebab terjadinya perdagangan antar negara pada
prinsipnya tidak berbeda dengan dasar pemikiran Teori Keunggulan Mutlak. Namun, berbeda pada cara
pengukuran keunggulan suatu negara. Pada Teori Keunggulan Komparatif dilihat dari komparatif biayanya,
bukan perbedaan absolutnya. J.S Mill beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada
ekspor barang tertentu jika negara itu memiliki keunggulan komparatif terbesar dan akan mengimpor barang
tertentu jika negara tersebut memiliki kerugian komparatif atau keunggulan komparatif terendah. Adapun
dasar pemikiran David Ricardo, penyebab perdagangan antara dua negara akan terjadi apabila setiap negara
memiliki biaya relatif yang terkecil (produktivitas tenaga kerja relatif yang besar) untuk jenis barang yang
berbeda. Jadi, David Ricardo menekankan pada perbedaan efisiensi atau produktivitas relatif antar negara
dalam memproduksi dua atau lebih jenis barang yang menjadi dasar terjadinya perdagangan internasional.
3. Teori H-O
Teori H-O atau Teori Heckscher dan Ohlin (H-O) menekankan pada dua kondisi penting sebagai dasar dari
munculnya perdagangan internasional, yaitu ketersediaan faktor produksi dan intensitas dalam pemakaian
faktor produksi atau proporsi faktor produksi. Oleh karena itu, Teori H-O sering disebut Teori Proporsi atau
ketersediaan faktor produksi. Produk yang berbeda membutuhkan jumlah atau proporsi yang berbeda dari
faktor-faktor produksi. Perbedaan tersebut, diantaranya disebabkan oleh teknologi yang menentukan cara
mengombinasikan faktor-faktor produksi yang berbeda untuk membuat suatu produk.
Contoh Soal:
1. Kebijakan pemerintah dalam memengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluar dan penerimaan dalam
APBN disebut kebijakan ….
a. politik b. moneter c. fiskal d. ekonomi e. deregulasi
Pembahasan:
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam memengaruhi perekonomian melalui prubahan pengeluaran dan penerimaan dalam APBN. (Jawaban: c)
2. Diketahui Penghasilan Kena Pajak (PKP) Bapak Irfan Rp200.000.000,00 setahun, besarnya PBapak Irfan yang
harus dibayar per bulan, yaitu ….
a. Rp2.200.000,00 b. Rp2.100.000,00 c. Rp2.150.000,00 d. Rp2.187.000,0 e. Rp2.187.500,00
Pembahasan:
Diketahui: PKP Rp200.000.000,00
Tarif pajak orang pribadi dalam negeri, yaitu sebagai berikut.
No. Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
1 Rp0,00 – Rp25.000.000,00 5%
2 Rp25.000.000,00 – Rp50.000.000,00 10%
3 Rp50.000.000,00 – Rp100.000.000,00 Rp100.000.000,00 – 15%
4 Rp200.000.000,00 25%
5 Rp200.000.000,00 ke atas 35%
Ditanyakan: Besarnya PPh Bapak Irfan terutang per bulan?
PPh Bapak Irfan terutang =
5% × Rp25.000.000,00 = Rp 1.250.000,00
10% × Rp25.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% × Rp150.000.000,00 = Rp22.500.000,00
Jumlah PPh terutang per tahun = Rp26.250.000,00PPh terutang per bulan = Rp26.250.000,00 : 12 = Rp2.187.500,00 (Jawaban: e)
3. PT Usaha Makmur Sentosa memiliki PKP sebesar Rp500.000.000,00 per tahun. Pajak penghasilan yang harus
dibayar PT Usaha Makmur Sentosa, yaitu ….
a. Rp220.200.000,00 b. Rp210.100.000,00c. Rp120.150.000,00 d. Rp132.500.000,00 e. Rp132.187.500,00
Pembahasan:
Diketahui: PKP Rp500.000.000,00
Tarif pajak badan dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT), yaitu sebagai berikut.
No. Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
1 Rp0,00 – Rp50.000.000,00 10%
2 Rp50.000.000,00 – Rp100.000.000,00 15%
3 Rp100.000.000,00 ke atas 30%
Pembahasan:
Diketahui: Luas tanah 200m2 dengan harga jual Rp550.000,00 per m2 , Luas bangunan 100m2 dengan harga jual Rp600.000,00 per m2.
Ditanyakan: Besarnya PBB terutang?
Nilai jual tanah 200m2 × Rp550.000,00 = Rp110.000.000,00
Nilai jual bangunan 100m2× Rp600.000,00 = Rp 60.000.000,00
Nilai jual bangunan tidak kena pajak = Rp 8.000.000,00 - = Rp 52.000.000,00
PBB terutang Ibu Rosita =
Tanah 0,5% × 20% × Rp110.000.000,00 = Rp110.000,00
Bangunan 0,5% × 20% × Rp58.000.000,00 = Rp 52.000,00 Rp152.000,00 (Jawaban: a)
5. Raka membeli televisi untuk kantor tempat ia bekerja. Ia membubuhkan materai Rp 6.000,00 di kuitansi
pembayarannya. Harga televisi yang dibeli Raka, yaitu ….
a. Rp350.000,00 b. Rp1.225.000,00 c. Rp975.000,00 d. Rp250.000,00 e. Rp775.000,00
Pembahasan:
Ketentuan tarif bea materai yang berlaku, yaitu:
Untuk transaksi bernilai nominal rp250.000,00 Sampai dengan rp1.000.000,00, Tarif bea materainya rp3.000,00;
Untuk transaksi bernilai nominal di atas Rp1.000.000,00 tarif bea materainya Rp6.000,00.
Jadi, harga beli televisi yang dibeli Raka nominalnya di atas Rp1.000.000,00 karena ia membubuhkan materai Rp6.000,00. Pilihan jawaban yang nominalnya di
atas Rp1.000.000,00 adalah Rp1.225.000,00. (Jawaban: b)
(Jawaban: e)
5. Berikut bukan merupakan perilaku kewirausahaan, yaitu ….
a. Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dengan semangat kemandirian
b. Kemauan mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-
kecilnya
c. Kemauan dan kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis, termasuk keberanian mengambil risiko usaha
d. Kemauan dan kemampuan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif
e. Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dalam kebersamaan dengan berlandaskan
etika bisnis yang sehat
Pembahasan:
Perilaku kewirausahaan, yaitu sebagai berikut.
1. Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dengan semangat kemandirian.
2. Kemauan dan kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis, termasuk keberanian mengambil risiko usaha.
3. Kemauan dan kemampuan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.
4. Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dalam kebersamaan dengan berlandaskan
etika bisnis yang sehat. (Jawaban: b)