Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER 2

BAB 1 Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan


A. Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia
Selain sebagai makhluk ekonomi, manusia berperan sebagai makhluk sosial. Peran ini tidak
lepas dari fakta manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri. Contohnya, aktivitas seseorang
yang membeli sayuran dan daging di pasar. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan setiap manusia
akan berinteraksi dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Di satu sisi kebutuhan manusia tidak terbatas. Di sisi lain alat pemuas kebutuhan jumlahnya
terbatas. Oleh karena itu, setiap manusia hendaknya membuat skala prioritas dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Manusia juga perlu bersikap bijak dan rasional dalam memanfaatkan sumber daya
alam. Itu artinya pemanfaatan sumber daya alam dilakukan secara efektif dan efisien berdasarkan
prinsip ekonomi.

1. Kelangkaan sebagai Permasalahan Ekonomi Manusia


Pada masa praaksara kehidupan manusia masih bersifat tradisional. Dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, manusia pada masa praaksara masih mengandalkan alam, misalnya dengan
melakukan kegiatan berburu dan meramu. Seiring majunya cara berpikir dan kebudayaan, manusia
mulai hidup menetap dan bercocok tanam.

Pada perkembangannya kebutuhan manusia makin bertambah, sedangkan barang dan/atau


jasa serta sumber daya alam jumlahnya terbatas. Potensi sumber daya antara satu daerah dengan
daerah lain juga berbeda. Perbedaan kekayaan sumber daya alam ini dapat mendorong terjadinya
interaksi antardaerah.

Pembahasan tentang kelangkaan tidak lepas dari ketersediaan sumber daya, yaitu sumber daya
alam, sumber daya manusia dan sumber daya modal. Kelangkaan sumber daya alam berkaitan
dengan penggunaan sumber daya tidak terbarukan yang dieksplorasi terus-menerus. Kelangkaan
sumber daya manusia berkaitan dengan banyaknya sumber daya manusia yang kurang terdidik,
terlatih, terampil, pengalaman, dan kreatif. Sementara itu, kelangkaan sumber daya modal
disebabkan keterbatasan modal untuk melaksanakan kegiatan produksi.

2. Kebutuhan Manusia
Kebutuhan merupakan keinginan manusia terhadap barang dan/atau jasa yang harus dipenuhi.
Jika barang dan/atau jasa tersebut tidak dipenuhi, akan memengaruhi kelangsungan hidup.

a. menurut tingkat kepentingan (intensitas)

Menurut tingkatan kepentingan atau itensitas, kebutuhan dibagi menjadi 3 yaitu kebutuhan primer,
sekunder, dan tersier. Adapun penjelasannya sebagai berikut.

1) Kebutuhan primer atau pokok yaitu kebutuhan dasar yang harus di penuhi manusia dalam
rangka menjaga kelangsungan hidupnya. Contohnya makanan, pakaian, dan rumah
2) Kebutuhan sekunder atau tambahan yaitu kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan
primer terpenuhi. Contohnya telepon seluler, komputer, olahraga, hiburan (rekreasi), dan
sepeda
3) Kebutuhan tersier atau mewah yaitu kebutuhan yang dapat di penuhi setelah kebutuhan
primer dan sekunder. Kebutuhan ini tidak harus dipenuhi setiap orang. Contohnya mobil
mewah, pakaian merek terkenal, home theater, dan liburan ke luar negeri.

b. Menurut sifat
1) Kebutuhan jasmani atau fisik, yaitu kebutuhan yang dipenuhi untuk memperoleh kondisi
tubuh yang sehat dan bugar. Contohnya kebutuhan jasmani antara lain olahraga, makan,
minum, dan obat-obatan.
2) Kebutuhan rohani atau jiwa, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kejiwaan manusia.
Tujuan seseorang memenuhi kebutuhan ini untuk memperoleh ketenangan, ketenteraman,
dan kenyamanan hidup. Contohnya piknik, kasih sayang keluarga, dan interaksi sosial di
Lingkungan masyarakat.

c. Menurut waktu pemenuhan


1) Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini juga dan tidak dapat di
tunda. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, kelangsungan hidup manusia akan terganggu.
Contohnya makanan bagi orang yang kelaparan, minuman bagi orang yang kehausan, dan
obat bagi orang yang sedang sakit
2) Kebutuhan masa depan, yaitu kebutuhan yang dapat di penuhi pada masa depan.
Pemenuhan kebutuhan ini dapat di rencanakan pada saat ini. Contohnya menabung,
memiliki asuransi, tabungan haji, dan dana pensiun
3) Kebutuhan sepanjang waktu, yaitu kebutuhan yang pemenuhannya dapat di lakukan
sepanjang hidup manusia. Contohnya pendidikan sebagai media belajar dan menambah
wawasan.

d. Menurut Subjek yang Membutuhkan


1) Kebutuhan pribadi atau individu, yaitu kebutuhan yang muncul dalam diri seseorang sesuai
dengan selera dan keinginannya. Contohnya kebutuhan sekolahmu yang berbeda dengan
kebutuhan sekolah saudaramu di jenjang SMP. Kebutuhan guru berbeda dengan kebutuhan
dokter
2) Kebutuhan sosial atau kolektif, yaitu kebutuhan yang diperlukan sekelompok orang secara
bersama dalam menjalani kehidupan sosial. Contohnya jalan, transportasi publik, listrik,
rumah sakit, dan media telekomunikasi.

3. Faktor penyebab perbedaan kebutuhan

a. Jenis kelamin dan Usia e. Kemajuan Ilmu Pengetahuan

b. Tikat pendapatan f. Status Sosial

c. Tingkat pendidikan g. Perbedaan Selera

d. Lingkungan Tempat Tinggal h. Gaya Hidup

4. Alat Pemuas Kebutuhan


a. Menurut Kelangkaan dan Cara Memperolehnya
1) Barang Ekonomi, yaitu barang yang untuk memperolehnya membutuhkan pengorbanan
tertentu. Contohnya pakaian, sepatu, dan bahan bakar
2) Barang bebas, yaitu barang yang untuk memperolehnya tidak membutuhkan pengorbanan
tertentu. Contohnya sinar matahari, air, dan udara di alam
3) Barang illith, yaitu barang yang jumlahnya berlebihan akan menimbulkan bahaya atau
kerugian bagi masyarakat. Contohnya hujan turun sepanjang hari dapat menimbulkan banjir
di suatu daerah yang serapan airnya (drainase) buruk.

b. Menurut Hubungan dengan Barang lain


1) Barang subtitusi atau pengganti, yaitu barang yang digunakan untuk menggantikan guna
barang lain. Contohnya pensil dengan bolpoin, telur dengan ikan, masker medis dengan
masker kain, serta sepeda motor dengan sepeda
2) Barang komplementer atau pelengkap, yaitu barang yang digunakan untuk melengkapi guna
barang lain. Contohnya sepeda motor dengan bensin, teh dengan gula, telepon seluler
dengan simcard, serta kompor gas dengan gas elpiji

c. Menurut Tujuan Penggunaannya


1) Barang mentah, yaitu barang yang harus diolah terlebih dahulu agar dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
2) Barang setengah jadi, yaitu barang yang telah diolah, tetapi harus diolah lagi agar dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Contoh barang setengah jadi adalah benang
sebelum dibuat kain, lateks sebelum dibuat ban, tepung sebelum dibuat kue, dan benang
sebelum dibuat baju.
3) Barang jadi, yaitu barang yang siap dikonsumsi oleh masyarakat. Barang jadi merupakan
hasil akhir dari proses produksi. Sum Contoh barang jadi antara lain pakaian, sepatu, sepeda,
komputer, dan mobil.

d. Menurut Jaminan
1) Barang bergerak, yaitu barang yang digunakan sebagai jaminan memperoleh kredit dengan
jangka waktu pengembalian kurang dari satu tahun (jangka pendek). Contoh barang
bergerak adalah sepeda motor sebagai jaminan kredit pegadaian.
2) Barang tidak bergerak, yaitu alat pemenuhan kebutuhan yang digunakan sebagai jaminan
memperoleh kredit dengan waktu pengembalian lebih dari satu tahun (jangka panjang).
Contoh barang tidak bergerak adalah rumah sebagai jaminan kredit dari bank.

5. Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi


A. Pengertian Tindakan Ekonomi : Manusia melakukan tindakan ekonomi agar kebutuhannya
tercukupi dan mencapai kemakmuran Tindakan tersebut disebut tindakan ekonomi. Tujuan manusia
melakukan tindakan ekonomi antar lain menentukan barang dan/atau jasa sebagai alat pemuas
kebutuhan, membedakan kualitas barang serta mengendalikan pengeluaran secara rasional.

Macam-Macam Tindakan Ekonomi :

 Tindakan ekonomi rasional, yaitu tindakan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan
dengan dilandasi sikap rasional dan prinsip ekonomi. Dalam melakukan ini, seseorang harus
memilih dan menentukan pilihan yang paling menguntungkan. Manfaat dan nilai guna
barang dan/atau jasa yang dikonsumsi menjadi pertimbangan dalam melakukan tindakan
ekonomi.

 Tindakan ekonomi irasional, yaitu tindakan yang dilakukan manusia dalam upaya memenuh
kebutuhan didasarkan oleh sikap tidak rasional. Tindakan ekonomi irasional merupakan
tindakan yang dapat menyebabkan kerugian bagi seseorang.

B. Motif Ekonomi

Pengertian Motif Ekonomi adalah Alasan seseorang melakukan tindakan ekonomi dikenal Motif
Ekonomi. Motif ekonomi dikelompokkan menjadi motif ekonomi internal dan motif ekonomi
eksternal.

a. Motif ekonomi internal adalah dorongan dari diri sendiri yang menyebabkan seseorang
melakukan tindakan ekonomi.
b. Motif ekonomi eksternal adalah dorongan seseorang melakukan tindakan ekonomi yang
didorong faktor dari luar dirinya.

Macam-Macam Motif Ekonomi :


 Motif untuk Memenuhi Kebutuhan
Motif untuk memenuhi kebutuhan merupakan alasan seseorang melakukan kegiatan
ekonomi. Setiap orang melakukan berbagai kegiatan ekonomi untuk memperoleh
penghasilan. Selanjutnya, penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Jika penghasilannya tidak mencukupi, orang tersebut akan berusaha melakukan kegiatan
ekonomi lain untuk memperoleh tambahan penghasilan.

 Motif Berbuat Sosial


Setiap orang memiliki rasa kemanusiaan. Selain ingin memenuhi kebutuhannya, manusia
ingin menolong atau membantu manusia lain. Motif ini perlu dibiasakan dalam kehidupan
masyarakat agar sesama manusia hidup layak. Contoh motif berbuat sosial adalah
mengadakan bakti sosial untuk anak yatim piatu, memberi bantuan kepada korban bencana
alam, dan memberi beasiswa kepada anak tidak mampu.

 Motif untuk Mendapatkan Penghargaan


Penghargaan yang ingin dicapai seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi tidak
hanya sebatas pujian atau piagam. Penghargaan yang dimaksud adalah meningkatkan status
sosial seseorang di lingkungan sekitar. Penghargaan dapat diperoleh jika seseorang mampu
meraih prestasi. Contohnya, wirausaha memperoleh Penghargaan dari pemerintah atau
lembaga tertentu atas prestasinya di bidang ekonomi kreatif. Penghargaan tersebut
meningkatkan nama baik usahanya dan nilai jual produknya dalam masyarakat.

 Motif untuk Memperoleh Kekuasaan


Motif ini muncul setelah seseorang mampu mengembangkan usahanya. Manusia kadang
tidak puas dengan sesuatu yang diperolehnya. Kondisi tersebut mendorong seseorang
melakukan berbagai kegiatan dan mengembangkan usahanya. Perluasan usaha dapat
dilakukan dengan membuat diversifikasi produk, mendirikan anak perusahaan, dan membeli
perusahaan lain. Perluasan usaha tersebut bertujuan menguasai pasar sehingga keuntungan
dapat ditingkatkan.
C. Prinsip Ekonomi

Pengertian Prinsip Ekonomi adalah usaha yang disertai pengorbanan serendah-rendahnya


dengan hasil tertentu atau dengan pengorbanan tertentu untuk hasil sebesar-besarnya. Prinsip
ekonomi dapat di terapkan dalam tindakan ekonomi berkaitan dengan alokasi sumber daya
ekonomi. Orang yang melakukan tindakan ekonomi berpedoman pada prinsip ekonomi akan
mengeluarkan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya.

B. Kegiatan Ekonomi
1. Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang/jasa, kegiatan menambah kegunaan
barang/jasa. Tujuan produksi untuk : menghasilkan barang/jasa, memperolah keuntungan, dan
memenuhi kebutuhan konsumen. 

Faktor – faktor produksi :


1. Alam : bahan baku yang disediakan oleh alam, contoh : tanah, hutan, hasil tambang, air 
2. Tenaga kerja : sumber daya manusia, ada 3 macam yaitu tenaga terdidik, terlatih dan tidak punya
ketrampilan 
3. Modal : segala hasil produksi yang dibuat manusia dengan tujuan menghasilkan barang/jasa lain
4. Kewirausahaan : kemampuan seseorang atau beberapa orang untuk menyatukan faktor produksi
untuk menghasilkan barang tertentu

2. Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen. Sistem


distribusi : langsung, semi langsung dan tidak langsung.

Tujuan distribusi :
1). Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen

2). Hasil produksi lebih berguna bagi masyarakat

3). Kebutuhan masyarakat terpenuhi 

4). Kontinuitas produksi terjamin 

3. Konsumsi adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan kegunaan barang/jasa


secara berangsur – angsur atau sekaligus. Tujuan konsumsi : memenuhi kebutuhan. Jenis – jenis
konsumsi : konsumsi produktif dan konsumsi akhir. 

4. Permintaan (demand) adalah jumlah barang yang ingin dibeli oleh masyarakat dengan tingkat
harga tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan : harga barang, pendapatan masyarakat, selera
masyarakat, kualitas barang, harga barang lain, jumlah penduduk, dan ramalan masa depan. 
5. Penawaran adalah kesediaan penjual untuk menjual berbagai barang pada berbagai tingkat
harga dalam waktu tertentu. Faktor yang mempengaruhi penawaran : biaya produksi, teknologi,
harapan akan mendapatkan laba, faktor – faktor non ekonomi 

6. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual – beli.
Unsur penting dalam membentuk pasar : adanya barang yang diperjualelikan, adanya penjual,
pembeli, adanya media komunikasi untuk melakukan jual beli atau secara langsung.
Fungsi pasar : distribusi, pembentukan harga dan promosi.

Jenis pasar berdasar wujudnya : pasar konkret, abstrak; berdasar jenis barang yang
diperjualbelikan : pasar barang konsumsi, produksi; menurut luas jaringan distribusi : pasar
setempat, nasional, regional, internasional; menurut waktu penyelenggaraan : pasar harian,
mingguan, bulanan, tahunan; menurut organisasi : persaingan sempurna dan tidak sempurna.

7. Harga adalah nilai tukar suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga pasar terbentuk
setelah adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli.

Dalam memproduksi barang, diperlukan kreativitas agar hasil produksinya disenangi


masyarakat. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mencipatakan sesuatu yang baru, baik
itu berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.

D. Peran ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Perkembangan iptek saat ini telah membawa manfaat luar biasa bagi kehidupan
manusia.Dengan adanya perkembangan iptek menyebabkan kegiatan ekonomi makin lancar
sehingga dapat meningkatkan masyarakat.

Perkembangan iptek membawa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif
perkembangan iptek sebagai berikut.

 Terpenuhinya kebutuhan manusia.


 Membuat segala sesuatu lebih cepat dan mudah
 Mempermudah untuk memperluas informasi.
 Menambah wawasan pengetahuan.
 Meningkatkan produktivitas.
 Mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu p g. Memperluas pasar penjualan
produk.
 Mempermudah transaksi perdagangan.

Selain memberikan dampak positif, perkembangan iptek membawa dampak negatif. Dampak
negatif perkembangan iptek sebagai berikut.

 Memengaruhi pola pikir-masyarakat


 Menyebabkan polusi.
 Menyebabkan orang makin malas. D. Menimbulkan kerusakan.
 Mengubah pola interaksi antarmanusia menjadi sibuk dengan dunianya sendiri.
 Meningkatnya jumlah pengangguran.
 Memudarnya semangat gotong royong dan tolong-menolong
 Memudarnya nilai-nilai asli bangsa.

Peran IPTEK dalam Menunjang Kegiatan Ekonomi

Kemajuan iptek memiliki peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Peranan
iptek dalam kegiatan perekonomian adalah sebagai berikut.

A. Produksi

Kemajuan iptek mendukung kegiatan produksi berkaitan dengan mesin-mesin produksi yang
semakin canggih sehingga dapat mempermudah dan mempercepat proses produksi.

B. Distribusi

Iptek dapat membantu dalam kemudahan dan mempercepat proses distribusi barang sehingga
barang akan lebih cepat sampai ke konsumen.

C. Konsumsi

Dengan kemajuan iptek, proses konsumsi juga lebih mudah dilakukan. Sebagai contoh, adanya e-
commerce dan metode belanja online yang membuat konsumen lebih mudah dalam memenuhi
kebutuhannya.

E. Peran Kewirausahaan dalam Membangun Ekonomi Indonesia


1. Kreativitas
Pada dasarnya setiap orang memiliki kreativitas. Akan tetapi, tidak setiap orang memiliki
keinginan kuat memunculkan kreativitasnya. Sikap ini karena orang tersebut kurang percaya diri
terhadap daya kreatifnya. Oleh karena itu, kamu sebaiknya memiliki rasa percaya diri agar mampu
mengembangkan daya kreatifmu.

Orang kreatif memiliki ciri-ciri tersendiri dibandingkan orang lain. Kita dapat mengetahui ciri- ciri
orang kreatif melalui sikap-sikap berikut.

 Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Tinggi


 Memunculkan Ide Orisinal
 Bekerja Keras
 Bebas dalam Bertindak
 Optimis dan percaya diri

Kreativitas yang dimiliki seseorang juga dapat terhambat karena sikap dari dirinya sendiri. Oleh
karena itu, sikap-sikap yang dapat menghambat kreativitas sebaiknya dihindari. Beberapa sikap yang
Dapat menghambat kreativitas seseorang sebagai berikut

 Takut menghadapi risiko. Orang yang kreatif harus berani mengambil risiko karena
keuntungan Dapat diperoleh setelah mengatasi risiko.
 Pesimis. Pesimis disebabkan oleh sikap kurang percaya diri. Orang kreatif harus memiliki
sikap Optimis dan percaya diri tinggi karena memiliki hasrat besar untuk sukses. c. Meniru
karya orang lain. Sikap selalu meniru karya orang lain tidak menunjukkan jati diri seseorang.
Sikap ini dapat menghambat kreativitas seseorang dalam menghasilkan suatu produk karena
hanya terpaku pada ide-ide orang lain.
 Tertutup/konservatif dengan hal-hal baru. Seseorang yang tertutup akan memiliki pergaulan
sempit. Akibatnya, ia tidak akan mengerti segala sesuatu yang dibutuhkan orang lain.
Keingintahuan yang besar akan mendorong seseorang menciptakan karya kreatif yang
dibutuhkan banyak orang.
 Kurang bertanggung jawab. Seseorang bebas menuangkan ide-idenya sendiri, tetapi bukan
kebebasan secara mutlak. Kebebasan yang tidak bertanggung jawab dapat merugikan orang
lain.

2. Kewirausahaan

Wirausaha adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menangkap peluang.
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang
tepat, serta menentukan keberhasilannya sendiri. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan
mampu membuka lapangan kerja baru sehingga dapat membantu pemerintah mengurangi
pengangguran. Wirausaha tidak akan bergantung kepada orang lain. la selalu berusaha sendiri
secara optimal mungkin tanpa menunggu bantuan orang lain.

Ciri-ciri orang yang memiliki jiwa wirausaha sebagai berikut

a. Mempunyai Kepribadian Kuat dan Percaya Diri

Manusia dengan kepribadian kuat akan memiliki moral tinggi karena ia bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Orang ini biasanya juga memiliki sikap percaya diri. Sikap ini ditunjukkan dengan
optimisme tinggi dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Kepribadian yang kuat dan percaya diri
meningkatkan kualitas seseorang. Peningkatan tersebut berkaitan dengan pencapaian tujuannya.

b. Memiliki Sikap Mental Wirausaha

Seseorang yang bermental wirausaha memiliki kemauan keras untuk mencapai tujuan dan
kebutuhan hidupnya. Selain itu, ia memiliki keyakinan kuat atas potensi yang ada pada dirinya,
Dalam bertingkah laku orang yang memiliki mental wirausaha selalu jujur dan bertanggung jawab. C.
Memiliki Kepekaan terhadap Lingkungan

c. Memiliki kepekaan terhadap lingkungan

Wirausaha sebaiknya dapat mengenali lingkungan sekitarnya. Dengan mengenali lingkungan


sekitar ia dapat mengetahui potensi di lingkungan sekitar. Potensi tersebut dapat digunakan untuk
kepentingan hidupnya dan masyarakat sekitar.

d. Memiliki Keterampilan Wirausaha

Agar usahanya sukses, wirausaha sebaiknya memiliki keterampilan berwirausaha. Keterampilan


tersebut seperti berpikir kreatif, keterampilan dalam memimpin, keterampilan manajerial, dan
keterampilan bergaul antarmanusia. Keterampilan tersebut berguna untuk memanfaatkan potensi di
lingkungan sekitar.

e. Memiliki kemampuan mencari Informasi


Wirausaha akan selalu mencari informasi yang bermanfaat berkaitan dengan usahanya. Informasi
yang diperoleh dapat memperluas wawasannya. Dengan memiliki wawasan luas, seorang wirausaha
mampu mengembangkan usahanya.

f. Berani Mengambil Risiko

Setiap tindakan dan pekerjaan memiliki risiko tertentu. Wirausaha akan berani mengambil risiko
kerugian dengan pertimbangan matang. Adakalanya ia mengalami risiko kerugian. Dengan
pertimbangan matang dan cara mengatasinya, ia tidak cepat putus asa. Keberanian mengambil risiko
menunjukkan wirausaha menyukai tantangan.

g. Berjiwa Kepemimpinan

Wirausaha sebaiknya memiliki jiwa kepemimpinan. Jiwa tersebut berguna mengarahkan orang
lain agar bekerja sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Wirausaha sebaiknya dapat beradaptasi
dengan orang lain serta terbuka terhadap saran dan kritik. Dengan demikian, wirausaha lebih mudah
bekerja sama dalam upaya mencapai dengan tujuan tertentu. Selain itu, wirausaha akan mampu
memotivasi orang lain agar bekerja sesuai dengan rencana.

h. Berorientasi pada Masa Depan

Wirausaha sebaiknya memiliki visi dan perspektif mengenai masa depan. Sikap ini dimaksudkan
agar wirausaha dapat merencanakan masa depan usahanya dengan baik. Dengan demikian, tujuan
yang telah direncanakan oleh wirausaha dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai