Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KONSEP DASAR

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH DASAR


EKONOMI

Dosen Pengampu : Drs. Hidayati, M.Hum.

Nama :

1. Desi Nurfatmaningrum (18108241018)

2. Sigit Febriawan (18108241141)

3. Desti Ernawati (18108244031)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU PENDIDDIKAN

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

TAHUN AJARAN 2018/2019


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah konsep dasar Ilmu
Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar dengan judul “Ekonomi” ini dapat diselesaikan tepat
waktu.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah konsep dasar Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar dengan
judul “Ekonomi”. Kami menyadari dalam makalah konsep dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
Sekolah Dasar dengan judul “Ekonomi” jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata kami
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
DAFTAR ISI
Halaman Depan ............................................................................................................ 1

Kata Pengantar.............................................................................................................. 2

Daftar Isi....................................................................................................................... 3

Bab I Pendahuluan........................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
C. Tujuan...................................................................................................................... 4

Bab II Pembahasan....................................................................................................... 5

A. Kebutuhan Manusia................................................................................................. 5
B. Kegiatan Ekonomi................................................................................................... 6
C. Alat Pemuas Kebutuhan.......................................................................................... 13
D. Kondisi Perekonomian Indonesia............................................................................ 15

Bab III Penutup........................................................................................................... 18

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 18
B. Saran........................................................................................................................ 18

Daftar Pustaka.............................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk ekonomi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
membutuhkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan manusia
disongkong oleh berbagai kegiatan yang intinya adalah memenuhi kebutuhan dasar
manusia. Manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu papan(tempat tinggal),
pangan(makanan), dan sandang(pakaian). Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
manusia membutuhkan yang namanya pengorbanan. Untuk mendapatkan sesuatu
seseorang harus menukarkan sejumlah barang dengan nilai sepadan. Setelah kebutuhan
dasar terpenuhi, manusia membutuhkan hal lain yang bisa memuaskan kebutuhannya
yang lain. Sehingga selalu ada peningkatan pemenuhan yang merupakan bagian dari
tindakan rasional manusia.
Masyarakat pada umumnya harus dapat memilih kepentingan mana yang harus
didahulukan dan kepentingan mana yang harus ditunda. Kepentingan yang tertunda atau
hilangnya kesempatan akan menimbulkan biaya oportunitas, yaitu suatu keputusan yang
terjadi karena melakukan pilihan dengan mengorbankan kepentingan yang lain. Begitu
juga secara ekonomi, manusia secara alami memiliki banyak sekali kebutuhan yang
harus dipenuhi, namun di sisi lain alat pemuas kebutuhan tersebut sangat terbatas. Hal
tersebut menyebabkan kesenjangan yang kemudian timbul masalah ekonomi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi?
3. Apa yang dimaksud dengan alat pemuas kebutuhan?
4. Bagaimana kondisi perekonomian Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan kebutuhan manusia.
2. Mengetahui yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi.
3. Mengetahui yang dimaksud dengan alat pemuas kebutuhan.
4. Mengetahui kondisi perekonomian Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaannya
a. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup manusia secara wajar. Menurut ILO
(International Labour Organization) bahwa kebutuhan primer adalah kebutuhan
fisik minim masyarakat, berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap
masyarakat, baik masyarakat kaya maupun miskin. Kebutuhan pokok ini meliputi
kecukupan pangan dan gizi, sandang, perumahan, pendidikan, pelayanan
kesehatan dan sarana-sarana pendukung lainnya seperti transportasi, persediaan
air minum, rasa aman, dan sebagainya.
b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan
primer dan kebutuhan ini baru terpenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
Contoh kebutuhan sekunder antara lain televisi, kulkas, sepeda motor, dan
kebutuhan-kebutuhan lain yang mendukung kebutuhan primer.
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier timbul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Pada
umumnya, kebutuhan tersier ini disebut kebutuhan mewah, Contohnya perhiasan
berlian, rumah mewah, mobil mewah, dan lain-lain. Apabila seseorang dapat
memenuhi kebutuhan tersiernya, maka dapat meningkatkan status sosial
(prestise)nya di masyarakat.
2. Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhannya
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga dan
tidak dapat ditunda-tunda lagi agar manusia tidak mendapat kesulitan. Misalnya:
obat untuk orang sakit, air minum untuk orang yang sedang dahaga, pakaian
untuk sekolah, dan sebagainya.
b. Kebutuhan akan Datang
Kebutuhan akan datang adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi pada hari esok.
Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, tidak akan berakibat fatal bagi kelangsungan
hidup seseorang. Contohnya, tabungan. Seseorang yang menabung, berarti ia
memenuhi kebutuhan yang akan datang.
c. Kebutuhan yang Tidak Terduga
Kebutuhan ini muncul jika sesuatu terjadi secara tidak terduga, yang sifatnya
insidentil. Contohnya, orang yang tiba-tiba sakit, akan membutuhkan obat atau
perlu periksa ke dokter.
d. Kebutuhan Sepanjang Waktu
Kebutuhan ini terjadi sepanjang waktu dan tidak ada batasannya. Contohnya,
belajar menuntut ilmu.
3. Kebutuhan Menurut Sifatnya
a. Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang secara alami dirasakan oleh fisik atau
jasmani manusia. Kebutuhan ini meliputi seluruh kebutuhan yang sifatnya
kebendaan misalnya kebutuhan akan makan, pakaian, olahraga, rumah, dan lain-
lain.
b. Kebutuhan Rohani
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhanyang dapat memberikan rasa puas pada diri
seseorang sehingga dapat memberi rasa damai, kagum, tentram, dan lain-
lain. Kebutuhan rohanidisebut juga kebutuhan batiniah ataukebutuhan immaterial.
4. Kebutuhan Menurut Subjek yang Membutuhkan
a. Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang berguna untuk pemenuhan kepuasaan
pribadi (perorangan). Contohnya, sebagai seorang pelajar kebutuhan pribadi
kalian meliputi seragam, sepatu, buku, pensil, dan lain-lain.
b. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang jika dipenuhi bermanfaat untuk
kepentingan orang banyak (kolektif). Kebutuhan ini berkaitan dengan
kebersamaan, kesejahteraan, ketertiban, kenyamanan, kemakmuran, dan
sebagainya. Contohnya, jalan raya, telepon umum, tempat ibadah, rumah sakit,
dan lain-lain.
B. Kegiatan Ekonomi
1. Perilaku Konsumen
Konsumen adalah orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan konsumsi.
Konsumsi bukan hanya berarti makan dan minum, tetapi juga menyangkut berbagai
kegiatan lain yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup. Konsumsi
merupakan kegiatan mengunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau
memuaskan keinginan.
 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Konsumsi
Besar kecilnya konsumsi seseorang atau suatu rumah tangga ditentukan oleh
faktor-faktor sebagai berikut.
a. Pendapatan
Untuk memperoleh barang-barang konsumsi diperlukan pengorbanan berupa
uang yang berasal dari penghasilan atau pendapatan. Tingkat pendapatan
berpengaruh terhadap besarnya konsumsi yang dilakukan. Pada umumnya,
semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, semakin banyak pula barang dan
jasa yang dapat dikonsumsi. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan
rendah biasanya tidak banyak melakukan kegiatan konsumsi karena daya
belinya rendah.
b. Tingkat Harga
Apabila harga-harga kebutuhan hidup meningkat, konsumen harus
mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkannya. Atau, konsumen
dapat mengantisipasinya dengan mengurangi jumlah pembelian. Hal ini perlu
dilakukan apabila kenaikan harga tersebut tidak diikuti oleh naiknya
pendapatan. Dengan kata lain, kenaikan harga barang akan menurunkan
tingkat konsumsi. Dan apabila harga barang menurun, tingkat konsumsi
konsumen akan naik. Hal ini juga berlaku untuk tingkat harga barang
substitusi.
c. Ketersediaan Barang dan Jasa
Meskipun konsumen memiliki uang untuk membeli, ia tidak dapat
mengonsumsi barang yang diinginkan jika barangnya tidak tersedia.Misalnya,
ketika pasokan gas elpiji terhambat, jumlah gas elpiji yang tersedia di pasaran
berkurang sehingga banyak konsumen yang tidak dapat mengonsumsinya.
d. Selera
Keputusan seorang konsumen untuk mengonsumsi suatu barang dan jasa
sangat ditentukan oleh seleranya. Apabila ia sangat menyukai suatu barang,
maka ia akan dengan senang hati membeli barang tersebut meskipun harganya
relatif mahal. Sebaliknya, apabila ia tidak menyukai, mustahil ia bersedia
mengeluarkan sejumlah uang untuk membelinya.
e. Lingkungan
Sosial Budaya Masyarakat di berbagai daerah memiliki lingkungan sosial
budaya yang berbeda-beda. Hal ini menimbulkan adanya pola perilaku
masyarakat yang berbeda pula, sehingga muncul berbagai macam kebutuhan,
sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Kondisi lingkungan
sosial budaya dapat meliputi adat istiadat, kebiasaan, agama, keyakinan, atau
aturan-aturan masyarakat.
f. Prakiraan Harga di Masa Datang
Prakiraan harga di masa datang akan memengaruhi keputusan untuk
pengeluaran konsumsi saat ini. Apabila seorang konsumen memprakirakan
bahwa harga suatu barang akan naik di masa yang akan datang, maka ia akan
cenderung membeli saat ini sebelum harganya benar-benar naik. Misalnya,
ketika pemerintah mengumumkan rencana kenaikan harga BBM, maka
masyarakat akan berbondong-bondong membeli bahkan menimbun BBM
sebelum harganya benar-benar naik. Sebaliknya, apabila konsumen
memprakirakan harga akan turun, ia akan menunda konsumsi sampai harga
benar-benar turun. Faktor-faktor lain seperti pendidikan, tempat tinggal (di
desa atau kota), jumlah anak dalam keluarga, usia keluarga, dan sebagainya
juga memengaruhi tingkat konsumsi.
g. Faktor Psikologis
1) Motivasi
Motif atau dorongan adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk
mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Perusahaan dapat melakukan
pendekatan ini dengan memberikan pemahaman yang menarik mengenai
hubungan antara konsumen dengan merek barang atau jasa yang mereka
beli. Teknik riset motivasi ini menyediakan cara yang fleksibel dan
bervariasi untuk memperoleh pemahaman akan motivasi di balik tingkah
laku konsumsi konsumennya.
2) Persepsi
Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih,
mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk
gambaran yang berarti mengenai sesuatu hal. Orang dapat membentuk
persepsi berbeda dari rangsangan yang sama karena tiga macam proses
penerima indra, yaitu perhatian yang selektif, distorsi selektif, dan ingatan
selektif. Karena dari tiga hal tersebut, perusahaan harus bekerja keras untuk
menyampaikan image akan produk atau jasa yang mereka tawarkan. Hal
yang menarik adalah perusahaan kebanyakan khawatir mengenai apakah
ada yang menerima penawaran produk mereka sedangkan konsumen
khawatir bahwa mereka akan dipengaruhi oleh image perusahaan.
3) Pengetahuan
Kalau orang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran menggambarkan
perubahan dalam tingkah laku individual yang timbul dari pengalaman.
Apabila pengalaman yang didapat menyenangkan maka akan diperoleh
tindakan, konsumen akan membeli kembali produk tersebut.
4) Keyakinan
Sikap Melalui tindakan dan pembelajaran, orang akan mendapatkan
keyakinan dan sikap. Hal ini yang akan memengaruhi tingkah laku
konsumen. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang
mengenai sesuatu. Sedangkan sikap menguraikan evaluasi, perasaan, dan
kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif
konsisten.
 Hukum Gossen Herman Heinrich Gossen.
a. Hukum Gossen I
Hukum Gossen I berbunyi “Bila jumlah barang yang dikonsumsi pada waktu
tertentu terus ditambah, maka guna total yang diperoleh akan bertambah,
tetapi guna marginal akan semakin berkurang. Bahkan bila konsumsi terus
dilakukan, guna total akan menurun dan guna marginal menjadi nol, bahkan
di bawah nol.” Hukum Gossen pertama merupakan generalisasi dari fakta
berdasarkan pengalaman jika pemuasan keperluan terhadap suatu jenis benda
tertentu dilakukan terus menerus, kenikmatannya akan terus-menerus
berkurang sampai akhirnya mencapai suatu kejenuhan. Dengan demikian
kenikmatan benda yang dikonsumsi terakhir merupakan
kenikmatan marginal.
b. Hukum Gossen II
Hukum Gossen kedua merupakan hukum ekonomi murni. Hukum Gossen 2
berbunyi “bahwa manusia akan berusaha memenuhi bermacam-macam
kebutuhannya sedapat-dapatnya sampai pada tingkat intensitas yang
sama.[2]Hukum gossen 2 disebut juga hukum guna Horizontal karena
membahas pemuasan terhadap bermacam-macam barang.”
 Teori Perilaku Konsumen
Kegiatan suatu perekonomian merupakan gabungan kegiatan setiap orang.
Pada materi ini akan membahas perilaku individu sebagai konsumen. Individu
sebagai konsumen akan mengonsumsi berbagai macam barang dan jasa untuk
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Individu konsumen yang rasional
akan melakukan pilihan terhadap barang-barang dan jasa yang dikonsumsi
yang dapat memberikan manfaat, kegunaan, dan kepuasan yang paling tinggi.
Teori yang menganalisis perilaku individu konsumen ini dinamakan teori
perilaku konsumen. Ada dua pendekatan (teori) yang dapat menjelaskan
perilaku konsumen, yaitu:
a. Teori Nilai Guna Kardinal (Cardinal Theory)
Menurut teori ini, kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat
diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
b. Teori Nilai Guna Ordinal (Ordinal Theory)
Menurut teori ordinal, kegunaan suatu barang dan jasa tidak dapat dihitung.
2. Perilaku Produsen
Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang dan jasa. Produksi sangat berkaitan
dengan nilai guna suatu barang. Orang hanya akan membuat barang-barang yang
berguna. Maka, produksi dapat juga disebut kegiatan menambah nilai guna suatu
barang.
 Tujuan Produksi
a. Mengganti barang yang rusak (aus) atau barang yang habis.
b. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi serta penduduk yang semakin meningkat.
c. Memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri.
d. Memperoleh keuntungan.
e. Meningkatkan kemakmuran.
f. Memperluas lapangan usaha.
 Faktor Produksi
Faktor produksi adalah sesuatu (dapat berupa barang, alat-alat, atau manusia) yang
digunakan untuk menghasilkan barang atau menambah kegunaan pada barang.
Faktor-faktor produksi terdiri atas:
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran.
b. Sumber Daya Manusia/Tenaga Kerja
Sumber daya manusia adalah kemampuan (daya) atau usaha manusia berupa
jasmani maupun rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang.
Menurut kualitasnya, sumber daya manusia dapat dibedakan atas tiga hal
sebagai berikut.
1) Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan
terlebih dahulu dalam waktu yang cukup lama (biasanya di perguruan
tinggi).
2) Tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan serta
pengalaman praktik, misalnya sopir, masinis kereta api, montir, dan teknisi.
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak
memerlukan pendidikan atau latihan serta pengalaman praktik sebelumnya,
misalnya kuli, pesuruh, dan tukang sapu.
c. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal adalah alat atau barang hasil produksi yang dipakai sebagai
sarana atau alat untuk menghasilkan barang. Modal tidak harus berupa uang.
Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga
alat-alat produksi, misalnya gedung, mesin, dan bahan dasar yang digunakan
dalam proses produksi. Fungsi modal dalam ekonomi untuk menghasilkan dan
meningkatkan atau memperluas produksi. Semakin banyak modal yang
digunakan dalam produksi, semakin banyak pula barang yang dapat dihasilkan.
d. Kewirausahaan
Pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang bertanggung jawab terhadap suatu
usaha, mengambil inisiatif dan mengambil keputusan, serta berani menanggung
segala risiko.
 Fungsi Produksi
Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output dari proses produksi sangat
tergantung dari faktor produksi sebagai input dalam proses produksi tersebut.
Sedangkan proses produksi tergantung pula dari faktor produksi yang masuk ke
dalamnya. Hal ini berarti nilai produk yang dihasilkan tersebut tergantung dari nilai
faktor produksi yang digunakan dalam proses produksinya. Keterkaitan antara nilai
produk (output) dalam proses produksi disebut fungsi produksi. Fungsi produksi
dapat mencerminkan keadaan teknologi penggunanya, baik itu perusahaan,
industri, maupun perekonomian secara umum. Perubahan penggunaan teknologi
akan mengubah bentuk fungsi produksi. Misalnya, perusahaan memproduksi
sepatu. Dalam fungsi produksi, sepatu itu bisa diproduksi dengan berbagai macam
cara. Kalau salah satu komposisi faktor produksi diubah begitu saja, maka hasilnya
akan berubah. Namun, output akan tetap sama apabila perubahan satu faktor
produksi diganti dengan faktor produksi lainnya.
 Perluasan Produksi
Perluasan produksi barang dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif.
Usaha-usaha ini dilakukan karena hal-hal sebagai berikut.
a. Peradaban manusia semakin modern disesuaikan dengan perkembangan
zaman.
b. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
c. Jumlah penduduk yang semakin meningkat.
d. Memenuhi kebutuhan konsumen baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
e. Keinginan untuk meningkatkan kemakmuran.
 Arus Lingkaran
Kegiatan pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional dapat dipakai suatu model
yang sederhana, yaitu lingkaran kegiatan ekonomi. paling sedikit terdapat tiga
kegiatan ekonomi yang utama, yaitu :
1. produksi (kegiatan menghasilkan),
2. distribusi (menyalurkan), dan
3. konsumsi (menggunakan atau memakai barang atau jasa).

Kegiatan ekonomi tersebut dilakukan oleh pelaku ekonomi. Masing-masing pihak


bertindak sebagai pembeli dan penjual bagi yang lainnya. Hubungan timbal balik
mereka dapat digambarkan menggunakan diagram arus kegiatan ekonomi (circular
flow diagram).

Macam-macam bentuk perekonomian


a. Perekonomian dua sektor

Dalam perekonomian dua sektor tidak terdapat pajak dan pengeluaran


pemerintah. Bukan hanya itu, perekonomian dua sektor pun tidak melakukan
perdagangan luar negeri yakni tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah
tangga adalah dari perusahaan.

b. Perekonomian Tiga Sektor


Perekonomian tiga sektor terdiri atas rumah tangga konsumen, rumah tangga
produsen, dan pemerintah. Peran pemerintah di sini adalah sebagai pengatur,
sebagai produsen, sekaligus sebagai konsumen. Besar kecilnya peran
pemerintah dalam perekonomian itu sendiri sangat tergantung pada sistem
ekonomi yang dianut. Di sistem ekonomi liberal, peran pemerintah minimal,
sedangkan pada sistem ekonomi sosialis peran pemerintah sangat dominan. Di
negara yang menganut sistem campuran seperti Indonesia, pemerintah masih
cukup berperan.

c. Perekonomian Empat Sektor (Perekonomian Terbuka)

Ciri perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan masyarakat luar negeri


dalam bentuk ekspor impor dan pertukaran faktor produksi. Kegiatan ekspor
dan impor itu kemudian memunculkan istilah perdagangan internasional.
Untuk mengukur seberapa besar nilai ekspor atau impor dapat diketahui
dengan melihat neraca perdagangannya. Hasil dari perdagangan internasional
itu berupa devisa. Apabila neraca perdagangan suatu negara itu defisit, berarti
impor negara tersebut lebih besar dibanding ekspornya. Sebaliknya, suatu
negara disebut surplus pada neraca perdagangan bila ekspor lebih besar dari
impornya. Dalam perekonomian empat sektor kita akan melihat dua kelompok
pelaku ekonomi, yaitu masyarakat luar negeri dan pelaku kegiatan ekonomi
dalam negeri. Dalam masyarakat luar negeri terdapat rumah tangga konsumsi,
perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Kegiatan kelompok
pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut membentuk sistem arus
perputaran kegiatan ekonomi. Kelompok pelaku ekonomi dalam negeri juga
membentuk sistem perputaran kegiatan ekonomi. Jadi, masyarakat luar negeri
maupun pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri terdiri atas rumah tangga
konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Mereka
saling berinteraksi, sehingga membentuk sistem perputaran faktor produksi,
barang dan jasa, serta uang antara masyarakat luar negeri dengan pelaku
kegiatan ekonomi dalam negeri.
C. Alat Pemuas Kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan manusia bisa juga disebut produk, yang berupa barang (goods)
dan jasa (service). Barang adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang
sifatnya berwujud, dapat dilihat dan diraba. Contohnya, komputer, tas, buku, dan rumah.
Sedangkan jasa adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang sifatnya
tidak berwujud. Contohnya, jasa dokter, guru, arsitek, tukang cukur, dan sopir taksi.
1. Jenis-jenis Barang
a. Jenis barang menurut cara memperolehnya
1) Barang ekonomi
Barang ekonomi adalah barang pemuas kebutuhan yang untuk memperolehnya
memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu yang biasanya berupa uang.
Misalnya, untuk memperoleh makanan kita harus mengeluarkan sejumlah
uang. Uang tersebut adalah sebuah pengorbanan.
2) Barang bebas
Barang bebas adalah barang pemuas kebutuhan yang tersedia hampir tidak
terbatas sehingga untuk memperolehnya kita tidak membutuhkan pengorbanan
dan dapat mengambilnya begitu saja di alam. Misalnya, udara untuk bernapas,
pasir di padang pasir, dan es di kutub.
3) Barang illith
Barang illith adalah barang yang dibutuhkan tapi jika barang ini melebihi dari
yang dibutuhkan justru akan merugikan dan berbahaya. Misalnya, air dan api.
b. Jenis barang menurut kegunaannya
1) Barang konsumsi
Barang konsumsi adalah barang siap pakai karena manfaatnya langsung dapat
diambil. Misalnya, makanan, minuman, dan pakaian.
2) Barang produksi
Barang produksi adalah barang yang berguna untuk menghasilkan barang
yang lain. Barang produksi merupakan istilah lain dari barang modal.
Misalnya, mesin jahit dan radio.
c. Jenis barang menurut proses produksinya
1) Barang mentah (bahan baku)
Barang mentah adalah bahan dasar untuk membuat barang lain. Barang ini
sama sekali belum mengalami proses pengolahan. Misalnya, kapas, kayu, dan
hasil tambang.
2) Barang setengah jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang telah melalui proses pengolahan,
tetapi belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan karena belum
menjadi produk akhir. Misalnya, kain untuk membuat pakaian, besi untuk
untuk membuat pisau, dan terigu untuk membuat kue.
3) Barang jadi
Barang jadi merupakan produk akhir yang telah melalui proses pengolahan
dari bahan baku menjadi bahan setengah jadi sampai menjadi barang yang siap
pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
d. Jenis barang menurut hubungannya dengan barang lain
1) Barang substitusi
Barang substitusi adalah barang pemuas kebutuhan yang fungsinya dapat
menggantikan barang lain atau dapat saling menggantikan. Contohnya, gas
dapat menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar.
2) Barang komplementer
Barang komplementer adalah barang pemuas kebutuhan yang akan bermanfaat
apabila dipakai bersama-sama dengan benda yang lain. Misalnya, mobil
dengan bensin, jarum dengan benang, dan kompor dengan minyak tanah.
2. Kegunaan Barang
Kegunaan barang umumnya dapat digolongkan menjadi lima, yaitu:
a. Kegunaan bahan dasar (Elementary utility)
Kegunaan bahan dasar berarti suatu barang dirasakan kegunaannya karena
memiliki bahan dasar tertentu. Misalnya, pasir kuarsa berguna karena
mengandung bahan dasar untuk pembuatan kaca.
b. Kegunaan bentuk (Form utility)
Kegunaan bentuk berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi karena
perubahan bentuknya. Misalnya, kegunaan sebatang kayu akan meningkat setelah
diubah bentuknya menjadi kursi.
c. Kegunaan waktu (Time utility)
Kegunaan waktu berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika
digunakan pada waktu yang tepat. Misalnya, jas hujan dan payung berguna pada
saat musim hujan.
d. Kegunaan tempat (Place utility)
Kegunaan tempat berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika berada
pada tempat yang tepat. Misalnya, perahu berguna ketika berada di lautan.
e. Kegunaan kepemilikan (Ownership utility)
Kegunaan kepemilikan berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika
berada pada pemilik yang tepat. Misalnya, jala lebih berguna bagi seorang nelayan
daripada bagi seorang dokter.
3. Kegiatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
a. Kegiatan Menghasilkan Barang dan Jasa
Ada banyak sekali kegiatan ekonomi dalam menghasilkan atau memproduksi
barang pemuas kebutuhan. Ini sangat tergantung pada jenis pekerjaan yang
dimiliki manusia. Demikianlah, ada kegiatan ekonomi bertani, beternak,
berdagang, montir di bengkel, dan nelayan. Kegiatan ekonomi dalam
menghasilkan jasa yang dibutuhkan masyarakat pun banyak ragamnya. Di
masyarakat juga sudah ada perusahaan jasa yang menyediakan jasa angkutan bis,
kereta api, pesawat terbang, kapal laut, dan sebagainya.
b. Kegiatan Pendistribusikan Barang dan Jasa
Orang-orang yang bekerja mendistribusikan barang dan jasa disebut distributor.
Tanpa distributor barang dan jasa yang dihasilkan tidak akan diketahui dan
dipakai masyarakat. Tanpa ada kelompok yang menghasilkan barang dan jasa,
tidak akan ada barang dan jasa yang bisa didistribusikan. Jadi, ada hubungan yang
saling menguntungkan. Selain distributor barang, ada juga distributor jasa. Selain
itu, masih ada agen-agen yang berusaha menjual jasa-jasa. Demikian pula dengan
perusahaan jasa lainnya seperti perusahaan asuransi, rumah sakit, lembaga
pendidikan, konsultasi hukum, dan seterusnya. Para distributor memperoleh
pendapatan dari keuntungan atau laba. Keuntungan utama yang dikejar adalah
uang. Dengan uang ini para pelaku kegiatan ekonomi distribusi barang dan jasa
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Para pelaku kegiatan ekonomi distribusi
menjadi penghubung antara masyarakat dengan mereka yang menghasilkan
barang.
c. Kegiatan Mengkonsumsi Barang dan Jasa
Begitu barang didistribusikan dan sampai di pasar, barang siap dijual ke
masyarakat. Kegiatan ekonomi yang tujuannya adalah memakai atau
menggunakan barang dan jasa disebut kegiatan mengkonsumsi barang dan jasa.
Demikian halnya dengan jasa. Orang yang melakukan kegiatan ekonomi memakai
atau menggunakan jasa tertentu juga disebut melakukan kegiatan konsumsi.
d. Memanfaatkan Sumber Daya Alam
Manusia memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Memilih sumber daya alam mana yang akan diolah sangat ditentukan
oleh jenis kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi produksi akan memilih sumber
daya alam yang berbeda dengan kegiatan ekonomi distribusi dan konsumsi.
Sumber daya alam yang dimanfaatkan manusia dibedakan menjadi 2 macam,
yakni SDA mahkluk hidup (biotik) dan SDA bukan mahkluk hidup (abiotik).
Contoh sumber daya alam biotik adalah hewan dan tumbuh-tumbuhan. Contoh
sumber daya alam abiotik adalah tanah, air, barang tambang, udara, dan sinar
matahari.
D. Kondisi Perekonomian Indonesia
Tahun 2018 ini, dapat dikatakan negara kita memiliki peluang yang baik dalam
pertumbuhan sistem ekonomi Indonesia. Melimpahnya tenaga kerja dan sarana
infrastruktur yang meningkat cukup baik membuat sistem ekonomi Indonesia pun ikut
membaik. Menurut Dody sebagai Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan
Ekonomi dan Moneter: "Di sisi permintaan domestik, investasi membaik ditopang
proyek infrastruktur pemerintah dan peran investasi swasta yang terus meningkat."
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 diperkirakan naik mencapai 5,3% menurut Dana
Moneter Internasional (IMF). Kenyataan yang terjadi bahwa peningkatan ekonomi di
Indonesia sudah mencapai 5,1% tahun ini. Faktor eksternal menjadi salah satu dorongan
utama pertumbuhan saat ini terutama melalui kenaikan harga komoditas. Selain itu, ada
faktor meningkatnya ekspor dan investasi yang diharapkan bisa memperkuat daya saing.
IMF menyarankan otoritas untuk menjaga stabilitas dan mendukung laju perkembangan
ekonomi yang sedang berjalan. Pada kasus rasio kredit bermasalah (Non Performing
Loan) masih aman terjaga, tetapi Bank Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
harus selalu mengawasi pergerakannya. Sedangkan pada sisi pemenuhan kebutuhan
lapangan kerja IMF melihat adanya kebijakan untuk meningkatkan penerimaan. Hal
tersebut sebagai cara membiayai keberlanjutan pembenahan dalam sektor tenaga kerja,
pasar keuangan dan produksi.
Sistem ekonomi Indonesia akan selalu meningkat bergantung dari bagaimana pemerintah
mengakumulasikan berbagai indikator. Seperti mendorong investasi swasta, upaya
pembangunan infrastruktur dan diperkirakan investasi sendiri berkontribusi sebanyak
35% terhadap pertumbuhan ekonomi PDB 2017. Selain itu, melihat situasi terhadap
naiknnya harga minyak mentah dunia akan meningkatkan pemasukan negara pada sektor
minyak dan gas bumi. Perhitungan yang dilakukan oleh DBS Group Research, setiap
kenaikan harga minyak sebesar 10% akan memberikan tambahan anggaran Rp 6,7 triliun
dalam APBN. Ada beberapa fakta lain yang harus kamu ketahui terkait sistem ekonomi
Indonesia saat ini :

 Indonesia sebagai salah satu negara yang tidak mengambil keuntungan pada
permintaan produk manufaktur. Ekspor di negara kita masih mengandalkan sektor
komoditas seperti batu bara sebesar 49%, minyak sawit mentah 44%, dan migas 21%.
Untuk ekspor produk manufaktur hanya tumbuh 2,5%.

 Pemerintah melakukan upaya dalam mengurangi ketergantungan produk komoditas


dengan menerbitkan 16 paket reformasi kebijakan dalam dua tahun terakhir. Hingga
akhirnya Indonesia mendapatkan peringkat 72 dalam Ease of Doing Business oleh
World Bank.

 Semakin baik kondisi makroekonomi global mendorong kinerja ekonomi Asia. Selain
itu, ASEAN terutama Indonesia mendorong laju iklim investasi dan konsumsi
masyarakat sehingga memperbaiki sistem ekonomi Indonesia. Melihat nilai tukar
rupiah saat ini juga sudah masuk dalam angka yang stabil.
 Negara Asia saat ini, termasuk Indonesia sudah berhasil pegang kendali atas market
share manufaktur terbesar di dunia. Berada pada posisi 4 dari negara China, Korea
dan India pada market share manufaktur. Faktor yang menyebabkan tingginya angka
pertumbuhan di negara Asia karena adanya penerapan global value change. Masing-
masing negara memproduksi barang yang kemudian saling bertukar satu sama lain.

 Untuk mewujudkan sistem ekonomi Indonesia agar dapat berekspansi ke


negara trading partners, pemerintah menekankan peran aktif dari para pihak swasta.
Terutama perbankan dalam mendukung permodalan bagi sektor manufaktur di
Indonesia. Bagi para pelaku usaha tahun ini, akan adanya peluang dan semangat baru
karena perbaikan indikator makroekonomi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kebutuhan manusia adalah segala sesuatu baik barang dan jasa yang dibutuhkan
manusia guna memenuhi kebutuhan sehari-hari yang didapatkan dengan pengorbanan.
2. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh manusia guna
memperoleh barang dan jasa untuk mencapai kemakmuran dan kesejahtaraan
hidupnya.
3. Alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi dua yaitu barang dan jasa. Barang adalah
benda atau produk yang memiliki wujud yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan,
sedangkan jasa adalah kegiatan atau aktivitas ekonomi yang tidak berwujud namun
manfaatnnya dapat dirasakan.
4. Perekonomian di Indonesia pada tahun 2018 mengalami peningkatan dari tahun 2017
yang disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal.

B. Saran
Kami sebagai penulis meminta maaf kepada para pembaca, karena kami belum bisa
menyusun makalah ini dengan baik, kami terbuka untuk menerima saran dan kritik dari
saudara, agar kedepannya kami lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah,
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, dapat memberikan manfaat serta menambah
wawasan kepustakaan.
Daftar Pustaka

Hisnu,Tantya,dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 4.Jakarta:PT Galaxy


Puspa Mega.

Indriayu, Mintasih.2009.Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta:CV Teguh Karya.

Permana,Leni dkk.2009. Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah Kelas
X.Jakarta:Cakra Media.

Nurcahyaningtyas.2009.Ekonomi untuk Kelas X SMA/MA.Jakarta:Pusat Pembukuan


Departmen Pendidikan Nasional.

https://www.dbs.com/indonesia-bh/blog/live-smart/yuk-ketahui-seperti-apa-sistem-ekonomi-
indonesia-di-2018.page (30 November 2018)

Anda mungkin juga menyukai