PENDAHULUAN
Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan manusia diperlukan berbagai perencanaan
dan persiapan yang lumayan panjang karena dalam memenuhi kebutuhan manusia tidak bisa
dilakukan hanya dengan sekali tindakan saja, dikarenakan kebutuhan manusia yang terus
bertambah seiring dengan bertambahnya waktu, yang membuat pemenuh kebutuhan manusia
semakin berkurang dari tahun ke tahun, berkurangnya pemenuh kebutuhan manusia ini
berbanding terbalik dengan pertumbuhan manusia yang semakin tahun semakin bertambah
banyak.
Pada tahun 1798 seorang pakar demografi sekaligus ekonomi politik dari Inggris yang
bernama Malthus mengeluarkan sebuah teori tentang Prinsip Kependudukan. Malthus
meramalkan bahwa jumlah populasi akan mengalahkan pasokan makanan yang menyebabkan
berkurangnya jumlah makanan per orang. Malthus menyatakan bahwa “jumlah penduduk
meningkat seperti deret ukur, sedangkan ketersediaan makanan meningkat seperti deret hitung.
(Gatot Nurmantyo 2014 : 5 )
1
Jadi dari pendapat diatas bisa diperkirakan bahwa bagaimana cara dalam memenuhi
kebutuhan manusia di masa mendatang sangatlah penting dalam menjalani kehidupan, supaya
tidak terjadi perdebatan atau bahkan konflik hanya karena dalam hal memperebutkan pemenuh
kebutuhan manusia.
Dalam makalah ini kami dari tim penyusun akan sedikit membahas tentang:
Tujuan pembuatan makalah ini untuk mengetahui apa saja yang mungkin dibutuhkan
manusia dimasa mendatang, juga untuk mengetahui pemanfaatan alam yang sesuai dengan
kebuuhan manusia agar sumber daya yang ada di masa sekarang dapat dimanfatkan dimasa
mendatang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kebutuhan Primer
Primer berasal dari kata primus, yang berarti pertama. Kebutuhan primer berkaitan
dengan kebutuhan yang secara alamiah dan tidak bisa di pisahkan dari manusia atau bisa
dikatakan bahwa Kebutuhan primer adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi manusia agar
hidup layak. Menurut International Labour Organization (ILO), kebutuhan primer adalah
kebutuhan fisik minimal masyarakat berkaitan dengan kecukupan pokok setiap masyarakat, baik
masyarakat kaya maupun miskin. Seandainya kebutuhan primer tidak dipenuhi, kelangsungan
hidup manusia akan terganggu. Contoh kebutuhan primer, antara lain makan, minum, pakaian,
dan tempat tinggal.
b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang bersifat sebagai pelengkap kebutuhan pokok
(kebutuhan primer). Kebutuhan sekunder dapat dipenuhi setelah kebutuhan pokok terpenuhi atau
bisa dikatakan sebagai kebutuhan kedua setelah primer. Dan berbeda sesuai dengan pribadi
masing-masing manusia. Contoh kebutuhan sekunder, antara lain radio, perabot rumah tangga,
pendidikan, tas, sepeda motor, meja, kursi, alat tulis, dan alat olah raga.
3
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan
sekunder terpenuhi dengan baik. Pada umumnya, pemenuhan kebutuhan tersier dilakukan oleh
orang-orang yang berpenghasilan tinggi, biasanya digunakan untuk menunjukkan status sosial
(prestise), dan identik dengan unsur kemewahan. Contoh kebutuhan tersier, antara lain
kebutuhan rumah mewah, perhiasan, berlian, dan mobil mewah.
Pengelompokan kebutuhan hidup menurut bentuk dan sifatnya dapat dibedakan menjadi
2 yakni:
a. Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh fisik atau badan manusia agar
dapat hidup secara layak dan baik. Kebutuhan jasmani terkait erat dengan kebutuhan fisik,
seperti menjaga kesehatan atau penampilan.. Kebutuhan ini berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan yang bersifat kebendaan. Contoh kebutuhan jasmani, antara lain kebutuhan makanan
dan minuman, pakaian, alat-alat olah raga untuk menunjang kesehatan raga atau badan, dan
sebagainya.
b. Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dapat memberikan rasa puas pada jiwa, rohani,
dan perasaan seseorang. Kebutuhan rohani berkaitan dengan upaya manusia memperoleh
kepuasan batin. Kebutuhan ini timbul akibat dorongan perasaan, etika, dan pikiran seseorang
untuk memperoleh kepuasan. Apabila kebutuhan rohani manusia terpenuhi, maka manusia akan
merasa senang, aman, tenteram, dan terhibur. Contoh kebutuhan rohani, antara lain kebutuhan
akan perhatian dari orang tua, rekreasi di tempat wisata, menjalankan ajaran agama dengan baik,
dan sebagainya.
4
2.1.3. Kebutuhan Menurut Subjek yang Membutuhkan
a. Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang berguna untuk pemenuhan atau pemuasan
kebutuhan seseorang secara individu (pribadi). Pemenuhan kebutuhan ini akan berbeda-beda
antara satu orang dengan orang lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh keinginan, hobi, jenis
pekerjaan, status sosial, atau pendidikan. Contoh kebutuhan individual, antara lain kebutuhan
seorang pelajar akan buku pelajaran atau kebutuhan nelayan akan perahu dan jala.
b. Kebutuhan Kelompok
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda.
Kebutuhan sekarang harus dipenuhi pada saat sekarang dan tidak dapat ditunda. Kebutuhan ini
bersifat mendesak karena berdampak terhadap kelangsungan hidup. Apabila pemenuhan
5
kebutuhan ini ditunda, maka kemungkinan akan mengakibatkan kerugian atau musibah. Contoh
kebutuhan sekarang, antara lain kebutuhan obat-obatan bagi orang sakit, kebutuhan jasa
pemadam kebakaran pada waktu terjadi kebakaran, dan sebagainya.
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya masih dapat ditangguhkan
pada waktu yang akan datang atau dapat dipersiapkan dari sekarang, tanpa mengganggu
kebutuhan sekarang. Kebutuhan masa yang akan datang (masa depan) berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan pada kemudian hari. Seseorang dapat mempersiapkan kebutuhan ini agar
pemenuhannya pada masa yang akan datang mencapai kepuasan. Contoh kebutuhan masa depan,
antara lain menabung untuk biaya melanjutkan pendidikan atau menabung untuk membeli
rumah.
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas jumlahnya tersebut dapat terpenuhi dengan alat
pemuas kebutuhan. Alat pemuas kebutuhan adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Alat pemuas kebutuhan dapat berupa barang dan jasa. Barang
adalah alat pemenuhan kebutuhan yang berwujud (dapat dilihat), contohnya makanan, pakaian,
sepatu, tas, buku tulis, dan sebagainya. Sedangkan jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak
berwujud (tidak dapat dilihat), contohnya jasa dokter, guru, tukang parkir, dan sebagainya. Alat
pemuas kebutuhan dapat dikelompokkan berdasarkan kelangkaan, tujuan penggunaan, hubungan
dengan benda lain, segi jaminannya, dan proses pembuatan. Berikut adalah jenis-jenis alat
pemuas kebutuhan.
6
a. Barang Ekonomi
Barang ekonomi adalah barang yang dibutuhkan jumlahnya terbatas namun peminatnya
banyak sehingga untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan. Pengorbanan yang
dikeluarkan biasanya berupa uang(membelinya) atau waktu. Contoh barang ekonomi seperti
makanan, minuman, televisi, pakaian, dan sebagainya.
b. Barang Bebas
Barang bebas adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya melimpah dan untuk
mendapatkannya tidak perlu pengorbanan. Oleh karena tersedia dalam jumlah besar, seseorang
dapat mengambilnya begitu saja dengan bebas. Contoh barang bebas antara lain air di sungai
atau di laut, udara di sekitar kita, es di daerah kutub, pasir di padang pasir, dan sinar matahari.
Semuanya itu dapat diperoleh secara gratis.
c. Barang Illith
Barang illith adalah benda yang jumlahnya berlebihan sehingga dapat membahayakan
dan mendatangkan bencana. Oleh karena itu, perlu dikurangi penggunaannya. Contohnya air,
jika dalam jumlah yang sedikit dapat berguna bagi kehidupan manusia, namun bila jumlahnya
berlebihan dapat menyebabkan banjir. Contoh lainnya api, jika api yang digunakan kecil dapat
digunakan untuk memasak atau penerangan, tetapi ketika api itu besar dapat mendatangkan
bencana kebakaran.
7
BAB III
3.3. Kesimpulan
8
pengelolaan sumber daya alam itu dilakukan secara salah dan tidak sesuai aturan maka yang
terjadi adalah kehancuran.
3.4. Saran
Sudah seharusnya kita manusia yang di jadikan Tuhan sebagai kholfah di muka bumi ini
menjaga dan merawat alam ini, dengan cara menambah pengetahuan yang ada sesuai dengan apa
yang kita butuhkan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmantyo, G. (2014). Perubahan Latar Belakang dan Daerah Konflik: Tantangan dan Ancaman
Terhadap Sistem Pertahanan dan Bela Negara. Semarang: TNI AD.