Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

OLEH

Nama: TIARA NURIN NAJWA

Kelas: VII F
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................


BAB I KEBUTUHAN MANUSIA ..........................................................................

1.1 Definisi Kebutuhan ..................................................................................


1.2 Macam-Macam Kebutuhan Manusia .......................................................
1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .........................................................
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................

BAB II KELANGKAAN .........................................................................................

2.1 Definisi Kelangkaan .................................................................................


2.2 Ciri-Ciri ....................................................................................................
2.3 Jenis-Jenis.................................................................................................
2.4 Faktor-Faktor ............................................................................................
2.5 Dampak Kelangkaan ................................................................................

BAB III KEGIATAN EKONOMI ..........................................................................

3.1 Desain Kegiatan Ekonomi ........................................................................


3.2 Macam-Macam .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................


BAB I
KEBUTUHAN MANUSIA

1.1 Definisi Kebutuhan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebutuhan berarti sesuatu yang
dibutuhkan. Maka, kebutuhan manusia dapat diartikan sebagai sesuatu yang
dibutuhkan oleh manusia, atau keinginan manusia yang harus dipenuhi, demi
tercapainya kepuasan rohani maupun jasmani untuk keberlangsungan hidupnya.
Kebutuhan ini dapat berupa barang ataupun jasa.

Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap suatu barang dan jasa dalam
usahanya untuk mempertahankan kehidupannya dimana pemuasannya dapat
bersifat jasmani dan rohani. Keinginan merupakan suatu hal yang ingin kita
miliki namun apabila kita tidak berhasil mendapatkannya maka kelangsungan
hidup kita sebagai manusia tidak akan terancam.

1.2 Macam-Macam Kebutuhan Manusia


Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan
manusia dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian, antara lain sebagai
berikut:
1. Jenis kebutuhan menurut intensitasnya atau tingkat kepentingannya
Menurut intensitasnya, kebutuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kebutuhan Primer
Kebutuhan Primer merupakan kebutuhan yang mendasar dan muncul
secara alamiah sebagai sarana untuk kelangsungan hidup manusia secara
layak. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus segera dipenuhi,
kebutuhan ini tidak dapat ditunda dan harus diutamakan pemenuhannya.
Kebutuhan primer, diantaranya adalah sebagai berikut: Pangan, pangan
merupakan kebutuhan primer yang pertama dan utama. Pangan dapat
diperoleh dengan mengolah dari sumber hewani maupun nabati. Sandang,
sandang memiliki pengertian bahan pakaian, jadi pakaian termasuk dalam
kebutuhan primer manusia. Pakaian berfungsi untuk melindungi tubuh
manusia dari lingkungan luar, seperti sengatan sinar matahari, cuaca
dingin, serangan binatang, dan juga melindungi tubuh dari keinginan atau
pikiran asusila. Papan, identik dengan rumah atau tempat tinggal. Rumah
atau tempat tinggal berfungsi sebagai tempat perlindungan dan tempat
beraktivitas. Salah satu contoh kebutuhan primer dapat dilihat pada
gambar berikut :

b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan Sekunder merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah
kebutuhan primer terpenuhi. Keberadaan kebutuhan sekunder tidak
mempengaruhi kelangsungan hidup seseorang. Salah satu contoh
kebutuhan sekunder dapat dilihat pada gambar berikut :
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang biasanya dipenuhi setelah
kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Salah satu contoh
kebutuhan tersier dapat dilihat pada gambar berikut :

2. Jenis kebutuhan menurut waktunya. Berdasarkan waktunya kebutuhan


manusia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

a. Kebutuhan Mendesak
Kebutuhan mendesak, bisa jadi bukan merupakan kebutuhan yang
direncanakan sebelumnya, kebutuhan ini bisa sewaktu-waktu muncul
bersifat kritis, genting, atau darurat, cenderung memaksa untuk segera
dipenuhi. Bisa berkaitan dengan nyawa individu, jika kebutuhan ini tidak
dipenuhi. Sebagai contoh, pemenuhan kebutuhan plasma darah untuk
orang yang terinfeksi virus covid 19.
b. Kebutuhan Sekarang
Hampir sama dengan kebutuhan mendesak, hanya berbeda akibatnya,
kebutuhan sekarang merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini,
tidak dapat ditunda. Sebagai contoh, membawa orang berobat ke dokter,
memberi bantuan kepada korban bencana alam, sebelum mereka
kelaparan.
c. Kebutuhan yang Akan Datang
Berdasar waktu keperluannya, jenis kebutuhan ini merupakan yang paling
toleran, karena kebutuhan ini boleh dipenuhi di kemudian hari, dapat
ditunda, dan sifatnya tidak mendesak. Namun ada baiknya, jika
dipersiapkan sekarang, atau dimulai dari sekarang. Sebagai contoh,
asuransi, dan investasi.

3. Jenis kebutuhan berdasarkan sifatnya


a. Kebutuhan Jasmani berkaitan dengan raga atau tubuh. Kebutuhan jasmani
merupakan kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh agar dapat memenuhi
kepuasan raga. Sebagai contoh, olah raga, istirahat, berpakaian, dan masih
banyak lagi yang lainnya.
b. Kebutuhan Rohani Sebagai pendamping jasmani, maka ada pula
kebutuhan rohani. Kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang
diperlukan oleh batin atau jiwa, pengaruh jika kebutuhan ini dipenuhi
adalah, manusia mendapat kebahagiaan. Sebagai contoh adalah ibadah,
hiburan, kumpul bersama teman, dan yang lainnya.

4. Jenis kebutuhan berdasarkan subyeknya


a. Kebutuhan Individu
Kebutuhan Individu merupakan kebutuhan yang diperlukan oleh setiap
individu. Mengapa disebut sebagai kebutuhan individu? Karena setiap
individu lahir beragam dan memiliki kebutuhan masing-masing.
b. Kebutuhan Kolektif
Kebutuhan kolektif merupakan suatu kebutuhan yang pemanfaatannya
untuk kepentingan orang banyak. Sebagai contoh, pembangunan
jembatan, pembangunan waduk, renovasi jalan, pembangunan stadion.

5. Kebutuhan Menurut Sosio-Budaya


Kata sosio di atas, berkaitan erat dengan sosial, atau lingkungan sosial
masyarakat, sedangkan budaya merupakan sesuatu yang berasal dari tradisi
masyarakat setempat, tentunya juga mencakup aspek-aspek psikologis. Maka,
kebutuhan tersebut dapat dibagi lagi menjadi beberapa kebutuhan seperti yang
ada di bawah ini:
a. Kebutuhan Sosial Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang muncul
karena kedudukan seorang individu dalam masyarakat, sehingga individu
tersebut harus mampu menyelenggarakan berbagai upaya, agar dipandang
kayak. Sebagai contoh sumbangan sosial, kendaraan bermotor, dan lain
sebagainya.
b. Kebutuhan Psikologis Kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan yang
berkaitan dengan rohani, atau kondisi batin dari seseorang. Sebagai
contoh kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, kebutuhan dicintai,
kebutuhan akan kebebasan dan rasa aman.

1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia


1. Faktor Kondisi Alam
Alam memiliki peran yang memengaruhi faktor kebutuhan manusia. Kondisi
alam berkaitan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia. Manusia
akan melakukan usaha dan upaya untuk memenuhi kebutuhan yang
dipengaruhi oleh kondisi alam dimana individu tersebut tinggal. Sebagai
contoh, orang yang tinggal di daerah dataran tinggi, seperti Dieng, tentunya
membutuhkan selimut atau pakaian yang tebal agar dapat menahan hawa
dingin. Sedangkan untuk orang yang tinggal di daerah pesisir, atau pantai,
yang beriklim tropis pasti lebih memerlukan pakaian yang tipis atau berbahan
dingin.
2. Faktor Kepercayaan Agama Yang Dianut
Suatu ajaran agama atau kepercayaan yang dianut oleh seseorang memiliki
kebutuhan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh,
umat muslim, tidak mengonsumsi segala makanan yang mengandung babi,
karena dalam ajaran agama Islam melarang hal tersebut, atau istilahnya
haram.
3. Faktor Adat Istiadat
Sebuah adat istiadat yang muncul dari tradisi turun temurun, dan berlaku di
masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan yang dimiliki oleh
setiap manusia. Karena, tradisi akan memengaruhi perilaku dan tujuan hidup
sekelompok masyarakat yang berada di suatu tempat tertentu. Perbedaan adat
dan tradisi inilah yang memunculkan perbedaan kebutuhan antara satu dengan
yang lain. Sebagai contoh, upacara perkawinan dengan menggunakan adat
Jawa, tentu berbeda tata caranya dengan yang menggunakan adat Sunda.
4. Faktor Pekerjaan atau Profesi
Setiap profesi atau pekerjaan memiliki karakteristik masing-masing. Beragam
profesi yang ada, memiliki kebutuhan yang beragam pula. Sebagai contoh,
seorang dokter membutuhkan alat bantu stetoskop sebagai pendukung
pekerjaannya.
5. Tingkat Peradaban
Perkembangan zaman akan selalu diikuti oleh perkembangan peradaban
manusia. Semakin tinggi peradaban di masyarakat, kualitas kebutuhan
manusia akan semakin meningkat pula, hal tersebut bisa terjadi, karena
modernisasi membuat kualitas serta mutu kebutuhan yang dimiliki oleh
seseorang, menjadi semakin tinggi. Jika pada zaman prasejarah, kebutuhan
manusia masih relatif sedikit, seiring berjalannya waktu dan perkembangan
peradaban yang terjadi, manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya hingga mencapai kemakmuran. Sebagai contoh, dahulu kala
manusia tidak membutuhkan kendaraan, saat ini, kendaraan menjadi
kebutuhan utama dan penting, karena dapat mengefisiensikan waktu yang
dimiliki agar aktivitas menjadi lebih ringan atau dapat cepat sampai tujuan.
6. Faktor Penghasilan
Setiap orang yang bekerja, pasti memiliki penghasilan, meski besar kecilnya
penghasilan tidak sama. Jenis pekerjaan dan jabatan seseorang menentukan
besar kecilnya penghasilan seseorang. Faktor besar kecilnya penghasilan
yang dimiliki oleh seseorang, sangat berpengaruh terhadap kebutuhan masing-
masing. Sebagai contoh, orang dengan penghasilan pas-pasan, tentu akan
lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan pokoknya saja. Namun bagi orang
yang memiliki penghasilan lebih, tingkat kebutuhannya akan lebih besar,
meski besar kecilnya kebutuhan masing-masing individu bisa dikatakan
relatif. Namun orang berpenghasilan lebih besar, lebih leluasa memenuhi
kebutuhannya yang selain kebutuhan primer.
7. Faktor Umur
Pertumbuhan manusia dimulai dari kelahiran, bayi, anak-anak, remaja,
dewasa, hingga orang tua. Faktor usia berpengaruh terhadap kebutuhan hidup.
Kebutuhan akan mengikuti pertumbuhan usia seseorang. Sebagai contoh,
kebutuhan seorang bayi, berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan anak-
anak, juga berbeda dari kebutuhan orang tua.
8. Faktor Tingkat Kepuasan
Manusia lahir membawa sifat unik, satu dengan yang lain tidak pernah ada
yang identik. Begitu juga dengan pemenuhan tingkat kepuasan. Setiap
manusia memiliki tingkat kepuasan yang berbeda. Tingkat kepuasan inilah
yang memengaruhi kebutuhan hidup yang dimiliki. Seseorang yang tidak
mudah puas dengan apa yang sudah dimiliki, pasti tingkat kebutuhannya lebih
besar dibandingkan dengan orang yang mudah puas dengan apa yang telah
dimiliki orang tersebut.
9. Faktor Hobi atau Kegemaran
Penyebab seseorang memiliki kebutuhan yang berbeda yang berikutnya
adalah faktor hobi dan kegemaran. Hobi dan kegemaran sangat beragam,
sebagai contoh, seorang yang hobi bermain musik gitar, akan membutuhkan
gitar, bukan alat pancing.
10. Faktor Pendidikan Pendidikan di negara kita berjenjang, dari mulai PAUD
hingga perguruan tinggi. Jenjang pendidikan ini memiliki andil terhadap
kebutuhan seseorang. Sebagai contoh, anak PAUD memiliki kebutuhan yang
berbeda dengan anak SD, anak SD memiliki kebutuhan yang berbeda juga
dengan mahasiswa, begitu juga dengan mahasiswa, kebutuhannya beda
dengan anak PAUD.
11. Faktor Jenis Kelamin
Secara kodrati, manusia diciptakan ada pria dan juga ada wanita. Masing-
masing memiliki kodrat lahir yang berbeda. Secara kasat mata, fisik pria
berbeda dengan wanita. Bahkan dapat dikatakan, kebutuhan wanita bisa jadi
lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan pria. Wanita membutuhkan
perlengkapan untuk merias diri, seperti make up, tas, gaun, perhiasan, dan
lainnya. Wanita dominan tidak menyukai kegiatan-kegiatan yang melibatkan
urusan fisik atau aktivitas keras. Sedangkan pria sendiri, cenderung lebih
menyukai hal-hal yang melibatkan urusan fisik, seperti beladiri, panjat tebing,
otomotif.
BAB II
KELANGKAAN

2.1 Definisi Kelangkaan


Kelangkaan (scarcity) adalah keadaan saat kebutuhan manusia yang sifatnya tak
terbatas dihadapkan dengan alat pemuas kebutuhan yang sifatnya terbatas. Kalau
berdasarkan ilmu ekonomi, kelangkaan merupakan salah satu masalah ekonomi
yang umumnya banyak digunakan dalam bisnis untuk mengartikan adanya
kesenjangan antara tingkat penawaran dan juga permintaan. Konsep kelangkaan
diartikan sebagai suatu keadaan di mana jumlah alat pemuas kebutuhan lebih
sedikit daripada jumlah kebutuhan atas alat pemuas tersebut. Keadaan ini
mendorong manusia untuk melalukan pilihan di antara berbagai alternatif yang
paling menguntungkan. Selain itu, manusia harus bersikap bijak dan rasional
dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi. Untuk menghasilkan berbagai
barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan diperlukan berbagai sumber daya.
Beberapa sumber daya tersebut adalah Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Manusia dan Sumber Daya Modal.

2.2 Ciri-Ciri Kelangkaan


1. Sumber dayanya sulit untuk diperoleh atau tidak cukup yang menyebabkan
alat pemuas barang atau jasa tersebut akan sangat terbatas.
2. Keinginan manusia yang semakin tumbuh dan tidak pernah berakhir.
3. Terbatasnya jumlah alat yang dapat memenuhi kebutuhan, sehingga
mengakibatkan kelangkaan.
4. Melambungnya harga permintaan yang disebabkan jumlah stok terbatas.
5. Setiap konsumen harus dapat berkorban untuk bisa mendapatkan barang atau
jasa yang langka tersebut. Bahkan bisa mengorbankan kebutuhan lain atau
kebutuhan orang lain untuk bisa memenuhi kebutuhan yang lebih utama.
2.3 Jenis-Jenis Kelangkaan
Kelangkaan dibagi menjadi beberapa jenis agar kamu mudah mengenalinya.
Berikut adalah beberapa jenisnya.
1. Kelangkaan Sumber Daya Alam
Merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam. Sumber daya alam ini
terdiri dari sumber daya biotik serta sumber daya abiotik. Jika pemanfaatan
sumber daya alam ini dilakukan secara terus menerus, sumber daya alam yang
tersedia akan habis. Hal ini tentu saja bisa mengakibatkan kelangkaan.
2. Kelangkaan Sumber Daya Manusia
Sejak lahir manusia memiliki daya cipta, rasa, dan karsa yang menjadikannya
memiliki banyak peran dalam kegiatan ekonomi. Selain menjadi sumber daya,
manusia juga berperan sebagai konsumen atau orang yang memanfaatkan
hasil dari kegiatan ekonominya. Kurangnya kualitas seperti keterampilan
atau kemampuan berpikir manusia, bisa berdampak pada kelangkaan sumber
daya yang lainnya.
3. Kelangkaan Sumber Daya Entrepreneurship (Kewirausahaan) Kelangkaan
yang satu ini merupakan kelangkaan yang bertugas mengelola dan
menggabungkan 3 unsur tadi (alam, manusia, dan modal) untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Kelangkaan ini terjadi akibat sedikitnya orang-orang
yang berinovasi dan berkreasi. Akibatnya sumber-sumber ekonomi enggak
bisa dikelola dengan maksimal karena gagasan kreatif kurang terlaksana
dengan baik.
4. Kelangkaan Sumber Daya Modal Sumber daya modal adalah sumber daya
buatan manusia yang bisa memudahkan proses produksi. Modal sendiri
merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan jasa atau
barang yang meliputi teknologi, peralatan, uang, informasi, tanah, dsb.
2.4 Faktor-Faktor Penyebab Kelangkaan
1. Meningkatnya Pertumbuhan Penduduk
Adanya pertumbuhan penduduk yang kian meningkat setiap tahunnya,
tanpa disertai dengan proses produksi yang memadai, maka bisa
menyebabkan terjadi kelangkaan.
2. Rendahnya Kemampuan Produksi
Faktor-faktor seperti tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan
kewirausahaan itu jumlahnya terbatas. Hal ini tentunya akan berdampak
pada terjadi atau tidaknya kelangkaan
3. Perbedaan Letak Geografis
Kondisi tiap belahan bumi itu berbeda-beda dan punya karakteristik
masing-masing. Nah, hal ini yang memberi keberagaman sumber daya
dan disesuaikan dengan potensi masing-masing. Persebaran geografis
inilah yang bisa menjadi penyebab kelangkaan sumber daya.
4. Terjadinya Bencana Alam dan Pandemi Faktor penyebab kelangkaan yang
satu ini enggak bisa diprediksi oleh manusia. Sumber daya manusia jadi
terbatas, karena banyak orang meninggal akibat bencana alam atau
pandemi. Selain itu, bencana alam juga mengakibatkan kerusakan
bangunan dan sumber daya alam. Jadi, bisa dibayangkan jika kedua faktor
ini terjadi bersamaan bisa menyebabkan kelangkaan besar-besaran di
banyak sektor ekonomi.
5. Perkembangan Teknologi Perkembangan teknologi di negara maju lebih
cepat dibandingkan negara berkembang. Hal ini berdampak pada
terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Apabila teknologi tinggi, kebutuhan
akan lebih banyak terpenuhi. Sedangkan jika teknologi rendah, kebutuhan
akan lebih sedikit terpenuhi.
6. Kebijakan Pemerintah Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai solusi
dari segala rintangan yang menghadang. Namun, jika pemerintah salah
mengambil langkah, apalagi dalam mengelola sumber daya, maka
kelangkaan bisa terjadi.
2.5 Dampak Kelangkaan
Setiap perbuatan tentunya memiliki dampak, begitu pula dengan kelangkaan.
Berikut beberapa dampak kelangkaan, yaitu:
1. Kenaikan harga
Harga akan melambung jika permintaan lebih besar dari ketersediaan sumber
daya.
2. Angka pengangguran meningkat: kelangkaan bisa menyebabkan perputaran
roda ekonomi tersendat, sehingga banyak hal yang akhirnya enggak terpenuhi.
Hal ini memengaruhi ketersediaan sumber pembiayaan untuk menggaji tenaga
kerja yang menyebabkan angka PHK meningkat.
3. Angka kemiskinan dan kriminalitas yang meningkat: Minimnya kemampuan
daya beli, berdampak pada kemampuan manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Inilah yang memicu munculnya kemiskinan sehingga
mengakibatkan manusia akan melakukan segala cara untuk memenuhi
kebutuhannya. Hal ini berdampak pada potensi terjadinya kriminalitas.
BAB III
KEGIATAN EKONOMI

1.1 Definisi Kegiatan Ekonomi


Kegiatan ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Di dunia ini hampir tidak ada manusia yang bisa
melakukan segala hal seorang diri. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan
bantuan dari orang lain untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

1.2 Macam-Macam Kegiatan Ekonomi


Ada beberapa macam kegiatan ekonomi yang dilakukan dan sering kita temui di
masyarakat. Kegiatan ekonomi itu seperti produksi, distribusi, dan juga konsumsi.
Untuk mengetahui lebih jelas, di bawah ini akan dibahas penjelasan dari masing-
masing kegiatan ekonomi.
1. Produksi
Produksi merupakan kegiatan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa.
Kegiatan pokok ekonomi produksi dilakukan oleh produsen dalam rangka
menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuan dari
produksi adalah guna memenuhi kebutuhan para pembeli atau konsumen dan
mencari keuntungan dalam menghasilkan barang dan jasa. Beberapa contoh
kegiatan produksi adalah pabrik tahu yang memproduksi tahu, pengrajin batik
yang membuat batik, industri garmen yang menghasilkan pakaian, dan juga
sebagainya.
2. Distribusi Setelah kegiatan produksi, kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan
distribusi. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari
pihak produsen kepada pihak konsumen. Orang yang melakukan distribusi
disebut distributor. Adapun tugas utama dari kegiatan distribusi yaitu membeli
barang-barang dari pihak produsen untuk kemudian dijual kepada pihak
konsumen. Distributor sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yakni pedagang
besar (grosir), pedagang kecil (retail), dan juga perantara. Pedagang besar
merupakan membeli dan menjual barang dalam jumlah yang besar, pedagang
kecil membeli barang dari pedagang besar untuk dijual kepada pihak
konsumen. Sedangkan untuk perantara merupakan hanya memperantarakan
kegiatan ekonomi antara produsen dengan konsumen. Contoh dari kegiatan
distribusi misalnya grosir sembako yang menjual produk dari produsen
kepada masyarakat (konsumen).
3. Konsumsi
Manusia setiap hari melakukan kegiatan konsumsi dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan. Kegiatan konsumsi adalah kegiatan ekonomi yang
menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa secara berangsur-angsur atau
langsung habis. Kegiatan konsumsi bisa terjadi ketika produsen menjual
barang atau jasa langsung kepada konsumen. Bisa juga kegiatan konsumsi
terjadi ketika konsumen membeli barang atau jasa dari distributor. Kegiatan
konsumsi sendiri sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Contohnya
seperti anak sekolah yang membeli alat tulis di toko buku, remaja yang
membeli kuota internet di gerai pulsa, ataupun perusahaan otomotif yang
membeli bahan baku produksi.
DAFTAR PUSTAKA

Nursaban.2021.Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Kemendikbud.

Anda mungkin juga menyukai