KEBUTUHAN
Pada dasarnya kebutuhan manusia itu berkaitan dengan kelangsungan hidup dan
kepuasan yang diinginkan. Kelangsungan hidup manusia merupakan suatu proses yang
berkesinambungan dan beragamnya kepuasan yang diinginkan menjadikan kebutuhan
manusia tidak terbatas. Seseorang apabila sudah terpenuhi kebutuhan akan sandang,
pangan, dan papan (perumahan) akan berfikir untuk memenuhi kebutuhan lain. Misalnya,
keinginan memiliki radio, televisi, sepeda motor, mobil, dan sebagainya.
Kebutuhan manusia ternyata tidak hanya bersifat konkret (nyata) saja, melainkan
juga bersifat abstrak (tidak nyata) misalnya rasa aman dan tentram, ingin dihargai dan
dihormati, dan sebagainya. Penyebab tidak terbatasnya kebutuhan manusia itu antara lain
sebagai berikut:
1. Semakin bertambah jumlah penduduk
2. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Lingkungan pergaulan atau tempat tinggal
4. Tingkat kebudayaan manusia semakin maju.
Berikut ini macam-macam kebutuhan manusia, dapat dikelompokkan menjadi lima
kategori, yaitu berdasarkan intensitas kegunaan, waktu, sosiobudaya, sifat, dan subyek yang
membutuhkan.
1. Menurut intensitas kegunaan atau menurut tingkatannya
Berdasarkan intensitas kegunaannya, kebutuhan dibedakan menjadi tiga yaitu
kebutuhan primer, sekunder, dan tertier.
a. Kebutuhan primer
Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang
harus dipenuhi karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan ini
meliputi makanan, pakaian, dan perumahan (pangan, sandang, dan papan). Agar tetap
hidup manusia membutuhkan makan setiap hari, berpakaian layak, dan mempunyai tempat
tinggal untuk menghindari sengatan matahari, siraman air hujan, an pengaruh udara.
Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus
dipenuhi karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Apabila kebutuhan
primer ini tidak terpenuhi, maka manusia sulit untuk melangsungkan kehidupan dan
mewujudkan jati diri sesuai dengan kodratnya.
b. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder antara lain radio, televisi, meja, dan kursi, tempat tidur dan
sebagainya. Kebutuhan ini timbul setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan primer.
Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya mempunyai kebutuhan yang berkembang
seiring dengan tuntutan kepuasan yang diinginkan. Kebutuhan sekunder sebenarnya tidak
begitu penting untuk diwujudkan, karena tanpa pemenuhan inipun manusia dapat tetap
hidup.
c. Kebutuhan tersier (lux)
Kebutuhan tertier atau kebutuhan akan barang mewah antara lain villa, mobil mewah/ kapal
pesiar dan kebutuhan mewah lainnya. Setelah manusia mampu memenuhi kebutuhan
primer dan sekundernya maka akan timbul kebutuhan lain. Kebutuhan tersier timbul
setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan tersier ini pada
dasarnya berkenaan dengan status atauprestise seseorang, agar lebih dihargai oleh orang
lain dan lebih terpandang. Batas antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier untuk
masing-masing orang tidaklah sama. Hal ini berhubungan dengan kedudukan dan status
ekonomi orang tersebut ditengah masyarakat. Kemungkinan bagi orang tertentu, kebutuhan
sekunder akan menjadi kebutuhan tersier untuk orang yang lain. Misalnya TV berwarna bagi
golongan berpenghasilan tinggi merupakan kebutuhan sekunder, sedangkan bagi mereka
yang berpenghasilan rendah merupakan kebutuhan tertier.
2. Menurut waktu
Berdasarkan waktunya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang, kebutuhan
mendesak, dan kebutuhan yang akan datang.
a. Kebutuhan sekarang
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini atau tidak dapat ditunda,
misalnya kebutuhan pokok (makanan saat lapar) dan kesehatan (obat untuk orang sakit).
b. Kebutuhan mendesak
Merupakan kebutuhan yang kritis (tiba-tiba) dan sifatnya insidental. Misalnya, bantuan
kepada masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam, kebutuhan konsultasi
kesehatan atau pengacara.
c. Kebutuhan yang akan datang
Kebutuhan ini lebih mengarah pada persiapan-persiapan guna menghadapi kebutuhan pada
waktu yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Meskipun dapat
ditunda, kebutuhan ini termasuk hal yang penting, sebab dengan memenuhi kebutuhan ini
manusia akan mempunyai jaminan bagi hidupnya dimasa yang akan datang. Misalnya
menabung di bank, asuransi, dan tabungan hari tua bagi orang yang akan pensiun.
3. Menurut sosio-budaya
Pada dasarnya kebutuhan ini berkaitan erat dengan lingkungan dan tradisi masyarakat
sekaligus sifat-sifat psikologis manusia. Berkenaan dengan haltersebut maka kebutuhan ini
meliputi kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologis.
a. Kebutuhan sosial
Dalam hidup bermasyarakat manusia biasanya mempunyai status atau kedudukan tertentu
yang mengharuskan seseorang untuk mempunyai atau melaksanakan berbagai hal supaya
dipandang layak dan pantas. Misalnya, pakaian dinas bagi seorang pegawai negeri dan
memberikan sumbangan bagi yang membutuhkan. Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan
yang timbul berkenaan dengan tuntutan pergaulan atau hidup bersama dalam masyarakat.
b. Kebutuhan ini berkenaan dengan sifat rohani manusia sehingga tidak bersifat ekonomis dan
tidak semuanya dapat dipenuhi dengan usaha ekonomi. Misalnya kebutuhan rasa aman,
kebahagiaan, ketentraman, dan kebebasan. Meskipun kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak
bersifat ekonomis (tidak dapat dibeli dengan uang), tetap saja ada segi ekonominya atau
sangat berpengaruh terhadap parilaku seseorang di bidang ekonomi. Misalnya kebutuhan
untuk membentuk rumah tangga atau keluarga memerlukan perlengkapan rumah tangga
dan uang yang tidak sedikit.
4. Menurut sifat
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani.
a. Kebutuhan jasmani atau material
Kebutuhan ini berkenaan dengan tuntutan fisik. Misalnya kebutuhan akan minuman,
makanan, dan pakaian yang cukup. Sekarang ini khususnya di daerah perkotaan sudah
semakin berkembang tempat-tempat untuk kegiatan kebugaran jasmani yang pada dasarnya
merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan jasmani. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa kebutuhan jasmani (material) merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan
manusia untuk memelihara badannya.
2. Menurut Kegunaannya
Berdasarkan kegunaannya barang dibedakan menjadi barang komsumsi dan barang
produksi.
a. Barang konsumsi
Barang konsumsi merupakan barang yang dapat igunakan atau dipakai untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Barang ini sering disebut barang jadi atau barang siap pakai. Misalnya
sepatu, jam tangan, roti, minuman kaleng, perabotan rumah tangga dan lain-lain. Barang
konsumsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang konsumsi tidak tahan lama dan barang
konsumsi tahan lama. Barang konsumsi tidaka tahan lama merupakan barang yang dipakai
sekaligus habis, misalnya, roti, teh botol, makanan dan minuman lainnya. Barang konsumsi
taahn lama merupakan barang yang tidak habis sekali pakai, misalnya pakaian, sepatu dan
perabotan rumah tangga.
b. Barang produksi
Bahan mentah, benang untuk pabrik kain akan habis dalam sekali produksi, seang mesin-
mesin, alat-alat kantor, dan gedung tidak akan habis dalam sekali produksi termasuk barang
produksi. Barang ini disebut juga barang modal. Artinya barang yang digunakan untuk
menghasilkan barang-barang lain. Barang produksi ada yang satu kali habis pakai dan ada
yang tidak habis dalam satu proses produksi.
Kelangkaan
Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi yang terbatas. Kelangkaan (scarcity) ada
karena orang ingin memiliki lebih banyak barang dan jasa yang diproduksi dari sumberdaya
yang tersedia.
Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain:
Terbatasnya persediaan sumber daya alam
Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah
Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat rusaknya barang-barang
yang dapat dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.
Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuanmanusia untuk
menghasilkan atau menemukan sumber-sumber baru.
Cara mengatasi kelangkaan:
Menghemat penggunaan sumber daya alam
Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik
Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)
Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih bermanfaat
bagi kehidupan manusia
Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha bahkan jika
perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga, dan pikiran yang
tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber alam,
tenaga kerja, serta modal dan teknologi.
Beragamnya kebutuhan hidup dan terbatasnya sumber ekonomi atau barang dan jasa
menjadikan manusia harus berusaha mencari jalan keluar. Barang dan jasa merupakan
sumber daya ekonomi yang jumlahnya terbatas atau langka. Langka berarti jumlahnya
relatif sedikit dibanding dengan jumlah yang dibutuhkan manusia.
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan usaha yang disebut produksi. Usaha
produksi memerlukan sumber daya produksi. Sumber daya-sumber daya tersebut terdiri
dari sumber-sumber alam (tanah, air, hutan, bahan-bahan tambang, dan sebagainya),
sumber daya nara atau manusia (pengusaha, modal, dan segala macam alat buatan manusia
yang membantu dalam proses produksi). Sumber-sumber daya ini disebut faktor-faktor
produksi karena diperlukan dalam proses produksi yang menghasilkan barang dan jasa.
Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha bahkan jika
perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga, dan pikiran yang
tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber alam,
tenaga kerja, serta modal dan teknologi.
Tidak semua negara di dunia memiliki sumber alam yang dapat memenuhi seluruh
kebutuhan manusia. Bagi negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Belkamu, dan
negara maju lain, biasanya mengalami kelangkaan sumber alam berupa bahan mentah,
misalnya minyak bumi, rempah-rempah, hasil hutan, dan hasil penangkapan dari laut.
Sumber alami yang lain dan dianggap langka juga termasuk kategori sumber ekonomi,
misalnya besi, perak, nikel, emas, tembada, dan barang galian lainnya. Sumber ekonomi ini
dapat diperjualbelikan dan tidak semua tanah di muka bumi ini mengandung bahan
tersebut. Apakah air termasuk sumber alami yang langka? Demikian juga matahari, dapat
disebut langka atau tidak?
Permasalahan Ekonomi
2. Bagaimana (How)
Setelah Anda menjawab pertanyaan pertama, pertanyaan selanjutnya yaitu
bagaimana cara memperoleh atau memproduksi barang yang diinginkan tersebut. Ya,
pertanyaan ”how” untuk menentukan bagaimana sumber daya disediakan, dialokasikan,
dan dikombinasikan agar mendapat hasil yang maksimal. Artinya, hasil yang diinginkan
lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan.
Biaya peluang timbul akibat adanya kenyataan bahwa faktor produksi atau sumber daya
ekonomi yang tersedia bagi suatu perekonomian jumlahnya sangat terbatas atau langka.
Sumber ekonomi yang sangat terbatas tidak dapat seenaknya diambil dan digunakan, tetapi
harus diperoleh dengan pengorbanan. Misalnya Budi memiliki uang sebesar Rp 150.000,00.
Ia ingin membeli tas senilai Rp 125.000,00, tetapi ia juga harus membeli buku pelajaran
senilai Rp 75.000,00. Ternyata, Budi memutuskan untuk membeli tas daripada buku
pelajaran. Dengan demikian, biaya peluang yang dikorbankan Budi ialah senilai dengan
harga buku pelajaran yang tidak terbeli, yaitu Rp 75.000,00.
Dengan kenyataan adanya kelangkaan / keterbatasan sumber ekonomis, manusia
terpaksa mengadakan pilihan-pilihan atau memilih peluang yang ada. Artinya bahwa apabila
telah dipilih penggunaan suatu sumber ekonomi berarti hilanglah alternatif penggunaan
sumber ekonomi yang lain. Jelasnya, untuk memperoleh suatu barang, haruslah mau
mengorbankan barang lain. Intinya bahwa bagaimana dengan biaya-biaya yang tersedia
manusia bisa memilih peluang/alternatif yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya.
Secara sederhana, biaya yang dikorbankan Budi karena memilih tas daripada buku
pelajaran ialah senilai harga buku tersebut. Tetapi, biaya peluang yang muncul sebenarnya
tidak hanya itu. Biaya peluangnya senilai harga buku pelajaran ditambah dengan
kesempatan mendapat ilmu dan nilai yang lebih tinggi saat ujian. Jadi, biaya peluang dari
suatu pilihan termasuk semua resikonya, baik kehilangan uang maupun manfaat lain yang
menyertainya.
Kelangkaan atau keterbatasan memaksa kamu untuk memilih salah satu dari beberapa
kebutuhan yang harus dipenuhi. Artinya, kamu akan melepas peluang atau kesempatan
untuk memenuhi satu jenis kebutuhan lainnya.
Biaya peluang ini akan muncul karena kamu harus memutuskan apa saja yang dapat
dilakukan dengan waktu dan pendapatan yang terbatas. Mungkin kamu sering bertanya:
"Haruskah saya naik bus kota atau berjalan kaki untuk tiba di sekolah?" atau "Haruskah saya
meneruskan kuliah atau langsung bekerja setelah tamat SMA?" Jika kamu sering
menghadapi dua hal yang harus kamu pilih, artinya kamu dihadapkan pada biaya peluang.
Mengapa demikian? Karena satu pilihan yang kamu ambil menyebabkan pilihan lainnya
tidak dapat kamu kerjakan coba kamu hitung dan bayangkan berapa banyak biaya peluang
yang telah kamu ambil dalam kehidupanmu sehari-hari.
Biaya peluang juga dapat digambarkan melalui kurva kemungkinan produksi
(Production Possibilities Frontier - PPF). Tabel kemungkinan produksi menunjukkan
kombinasi dari dua komoditi yang dihasilkan oleh masyarakat dengan menggunakan
seluruh sumber daya dan teknologi terbaik yang mereka miliki.Tabel tersebut juga
menunjukkan banyaknya komoditi yang harus dikorbankan agar dapat memproduksi
komoditi lain dalam jumlah yang lebih banyak. Jika suatu tabel kemungkinan produksi
diubah dalam bentuk grafik, kamu akan mendapatkan sebuah kurva kemungkinan produksi
(Production Possibilities Frontier Curve). Berikut ini contoh tabel dan kurva kemungkinan
produksi sandang dan pangan.
Biaya kesempatan (Opportunity Cost) atau biaya peluang, adalah biaya yang kita
terima bila kita memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang
muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan. Seperti jika ingin menonton
film di bioskop, ada opportunity cost yang ditimbulkan. Opportunity cost yang timbul
misalnya dari segi waktu dan biaya, dengan menonton film di bioskop kita dapat menghemat
waktu, dibandingkan dengan membaca buku atau novel yang juga menceritakan tentang
film yang diputarkan di bioskop. Dalam waktu ± 2 jam saja kita dapat mengetahui hampir
seluruh cerita dari novel yang difilmkan dengan menonton di bioskop. Kita juga tidak perlu
membayangkan atau berimajinasi seperti halnya membaca buku atau novel, karena dengan
menonton film sudah terlihat jelas apa yang sebenarnya ingin disampaikan. Selain itu biaya
yang dikeluarkan untuk menonton film dibioskop juga lebih terjangkau dibandingkan
dengan membeli CD/DVD film tersebut, biaya yang dikeluarkan akan lebih besar. Jadi
opportunity cost dari menonton film di bioskop dapat dilihat dari segi waktu dan biaya.
Produksi merupakan kegiatan untuk menambah atau meningkatkan nilai guna
barang/jasa. Usaha melakukan produksi memerlukan tenaga kerja. Jadi, dengan adanya
kegiatan produksi akan menambah adanya kesempatan kerja bagi angkatan kerja.
Namun, dengan adanya kemajuan teknologi seperti adanya mekanisasi atau
komputerisasi dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan kerja. Begitu juga perubahan
sistem produksi dari efisiensi tenaga kerja menjadi efisiensi modal. Jadi, faktor yang dapat
menyebabkan hilangnya kesempatan kerja adalah berhenti dan berpindahnya kegiatan
produksi, adanya mekanisasi dan komputerisasi serta produksi dengan sistem efisiensi
modal.
0 ●E
1 2 3 4 5
Coba kamu perhatikan titik F ke G. Titik di dalam wilayah kurva kemungkinan produksi,
misalnya titik G, menandakan bahwa kegiatan ekonomi tidak memanfaatkan seluruh
sumber daya yang tersedia. Sementara itu, titik diluar kurva, misalnya, titik F, tidak dapat
dicapai dengan sumber daya atau teknologi yang tersedia.
Kurva Kemungkinan Produksi (PPF) di atas menunjukkan jumlah barang dan jasa yang
dapat diproduksi terbatas. Selain dihadapkan pada biaya peluang, sumber daya sebagai
bahan baku untuk memproduksi barang dan jasajuga tersedia dalam jumlah terbatas.
Sistem Ekonomi
Seperti telah dibahas dalam Bab I masalah pokok ekonomi terkait dengan mencari
jawaban tiga pertanyaan what, how, dan for whom. Beberapa ahli menyatakan bahwa
jawaban terhadap ketiga pertanyaan tersebut diatur dalam sistem ekonomi yang dianut oleh
suatu negara, seperti yang terlihat dalam pengertian sistem ekonomi di bawah ini.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasi-kan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan
sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari.
Kapital (pasar murni) sebagai sistem ekonomi semata-mata mementingkan kapital untuk
mendapatkan kapital yang lebih besar lagi. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi pasar bebas
adalah sebagai berikut.
1. Semua alat dan sumber produksi dikuasai oleh perseorangan.
2. Orang bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3. Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksi dengan harapan
mendapatkan laba yang sebesar-besarnya.
4. Campur tangan negara ditiadakan/dibatasi.
5. Ada persaingan antarpengusaha.
Dalam sistem ini pemerintah dapat mengatur, mengawasi, menstabilkan, dan memajukan
ekonomi nasional secara keseluruhan dengan cara mendorong dan membimbing inisiatif
swasta dan prakarsa rakyat. Pada umumnya campur tangan pemerintah dalam
perekonomian melalui kebijakan fiskal dan moneter.
Pada saat ini dapat dipastikan tidak ada satu negara pun yang menganut sistem ekonomi
komando ataupun sistem ekonomi pasar secara murni. Amerika Serikat yang mengikrarkan
diri sebagai negara paling kapitalis tetap saja pemerintahnya ikut mengatur sektor swasta,
seperti Lembaga Federal mengatur keselamatan kerja, kualitas lingkungan, persaingan, dan
kegiatan-kegiatan lainnya.
Negara RRC, yang semula menerapkan sistem komando, sekarang menggunakan
pendekatan pasar bebas yang semakin meningkat setiap saat. Maka tidak heran kita akan
sangat mudah menemukan produk-produk Cina di negara kita.
Sistem Ekonomi Komando, Sistem Ekonomi Pasar, dan Sistem Ekonomi Campuran adalah
tiga sistem ekonomi yang secara umum dikenal di seluruh dunia. Bagaimana dengan sistem
ekonomi yang berlaku di Indonesia? Indonesia tidak menganut Sistem Ekonomi Komando,
Sistem Ekonomi Pasar, maupun Sistem Ekonomi Campuran. Sistem ekonomi yang
diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung
demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi
Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah
pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat
berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan
serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap
warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun
perekonomian.
Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah Pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD
1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut.
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi ekonomi tercantum
dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1966 sebagai cita-cita sosial dengan ciri-cirinya.
Selanjutnya, setiap Tap MPR tentang GBHN mencantumkan demokrasi ekonomi sebagai
dasar pelaksanaan pembangunan dengan ciri-ciri positif yang selalu harus dipupuk dan
dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan dalam poin-poin berikut:
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efesiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
f. Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang
layak.
g. Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
h. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
i. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia
adalah sebagai berikut.
1. Sistem _Free Fight Liberalism_, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan
bangsa lain.
2. Sistem _Etatisme_, negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat
Apa yang terlintas dalam pikiran kalian jika mendengar kata kegiatan ekonomi dari
lingkungan sekitarmu? Dapatkah kalian membuat garis besar mengenai kegiatan-kegiatan
tersebut? Dan apakah kalian bisa membuat gambaran tentang pola perilaku konsumen dan
produsen dalam kegiatan ekonomi?
Bila kalian pernah pergi ke sebuah industri kue, kalian akan melihat orang-orang yang
sedang membuat kue dan tentu kalian akan mencoba memakan kue itu,bukan? Nah, semua
itu merupakan serangkaian kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh produsen dan konsumen.
Dan bagaimana pula konsumen dan produsen menentukan pilihan untuk mencapai tujuan
masing-masing?
A. Kegiatan Ekonomi
Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kalian sering mendengar perkataan ekonomi. Coba
sebutkan, apa saja yang mengandung perkataan ekonomi! Ya! Dapat juga ditambahkan,
misalnya: kegiatan ekonomi, pembangunan ekonomi, kesulitan ekonomi, dan banyak lagi.
Dalam materi yang pertama, kita membahas tentang pengertian kegiatan ekonomi. Apakah
kegiatan ekonomi itu? Dengan melihat kehidupan di lingkungan sekitarmu, kalian akan tahu
apa kegiatan ekonomi itu!
Istilah ekonomi mula-mula berasal dari Yunani. Oikos berarti rumah tangga,
dan nomos berarti aturan. Perubahan kata ekonomis menjadi ekonomi mengandung arti
aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Dalam
perkembangannya, kita mengenal seorang tokoh sekaligus sebagai Bapak Ekonomi yaitu
Adam Smith (1723-1790). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nation, biasa disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776.
Secara sistematis untuk pertama kalinya Adam Smith menguraikan kehidupan eknnomi
secara keseluruhan serta menunjukkan bagaimana semua itu berhubungan satu sama lain.
Ilmu ekonomi terkait erat dengan kemakmuran. Telah diketahui, bahwa ilmu ekonomi
adalah bahan kajian yang mempelajari upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai
kemakmuran. Kalau begitu, jika masyarakat sejahtera berarti masyarakat tersebut
mengalami kemakmuran. Masyarakat dikatakan makmur apabila semua kebutuhan materi
dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya, dan tingkat kemakmuran dapat diukur dari
banyaknya barang dan jasa yang dihasilkan serta banyak barang dan jasa yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
1. Pengertian Konsumsi
Sebenarnya apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan konsumsi itu? Apakah
dengan sekedar makan nasi, kalian bisa dikatakan telah melakukan konsumsi? Seperti
diketahui, motif utama konsumen dalam mengonsumsi barang dan jasa adalah memperoleh
kepuasan yang sebesar-besarnya. Pada dasarnya, kepuasaan ini diperoleh karena adanya
manfaat atau daya guna dari barang dan jasa. Sepiring nasi yang kalian santap misalnya,
dapat memberi rasa kenyang. Dengan menyantap nasi tersebut, kalian telah menghabiskan
manfaat atau daya guna nasi tersebut.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, secara singkat konsumsi sering diartikan sebagai
kegiatan memakai, meng- gunakan, memanfaatkan barang atau jasa. Dalam pengertian
ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau
menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan,
baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis.
2. Fungsi Konsumsi
Apa yang kalian tahu tentang fungsi konsumsi? Kegiatan-kegiatan konsumsi yang
pernah kalian lakukan pasti memiliki fungsi. Coba lakukan kegiatan konsumsi di
kehidupanmu! Kemudian pikirkan apa fungsi kegiatan konsumsi yang telah kalian lakukan.
Dari situlah kalian akan tahu fungsi konsumsi.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh konsumen pada dasarnya memiliki fungsi sebagai
berikut:
Untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Memberikan kesenangan kepada manusia.
Indikator untuk mengukur tingkat status sosial manusia.
Menambah tingkat permintaan masyarakat.
Berbagai macam kebutuhan konsumsi sangat mempengaruhi tingkat permintaan kebutuhan
tersebut oleh masyarakat.Semakin banyak kebutuhan konsumsi yang diperlukan oleh
konsumen, semakin banyak pula permintaan barang kebutuhan yang dikeluarkan.
3. Tujuan Konsumsi
Jika kalian melakukan kegiatan konsumsi, misalnya membeli baju, apakah kalian dapat
mengetahui tujuan konsumsi yang kalian lakukan?
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia secara umum bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dan mencapai tingkat
kemakmuran.Namun, dengan adanya tingkatan/lapisan masyarakat yang berbeda-beda,
tujuan konsumsi juga berbeda pula.
Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan peradaban yang belum maju dan
kebutuhan masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari guna untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Contohnya kehidupan
masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Pada masyarakat modern, tujuan konsumsi
sudah berubah bukan hanya sekedar mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan
untuk kepentingan kesenangan atau prestise (harga diri). Contohnya konsumsi barang
mewah.
4. Utilitas (Utility) Barang dan Jasa
Barang dan jasa mempunyai nilai.Nilai dapat dibedakan menjadi dua jenis, sebagai berikut.
Nilai Pakai Objektif
Adalah kemampuan dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh nasi
bagi setiap penduduk Indonesia mempunyai nilai pakai objektif, sebab tanpa membeda-
bedakan orangnya, setiap penduduk Indonesia dapat memakan nasi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya waktu lapar.
Nilai Pakai Subjektif
Adalah arti yang yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu benda/jasa sehubungan
benda/jasa tersebut dapat dipakai memenuhi kebutuhan hidup pribadi pemakainya (unsur
psikologis pemakainya.
Unsur psikologis pemakai adalah kepercayaan pemakai terhadap barang yang
dipakainya.Misalnya barang yang dianggap menjadi jimat, menimbulkan kekuatan
supranatural, meningkatkan prestise atau dapat memberikan kepuasan yang sangat
mendalam bagi si pemakai. Contohnya benda antik, lukisan, batu akik, model pakaian, dan
kemenyan.
6. Bentuk-bentuk Perilaku Konsumsi
Bila dilihat dari segi pertimbangan rasional (akal sehat), perilaku konsumen dalam
berbelanja dibedakan menjadi dua macam: (1) perilaku konsumsi rasional; dan (2) perilaku
konsumsi irasional.
1. Perilaku Konsumsi Rasional.
Adalah perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar) dalam
mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar
pertimbangannya adalah sebagai berikut.
a. Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi
konsumen.
Suatu pembelian dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang, darang tersebut
benar-benar dapat memenuhi kebutuhan kita. Semakin lama jangka waktu pemuasannya,
maka akan semakin baik. Misalnya, akan lebih baik jika kita membeli pakaian yang dapat
digunakan dalam banyak acara daripada membeli pakaian yang hanya bisa digunakan dalam
satu acara.
b. Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen.
Butuh tidaknya kita akan barang tersebut dapat dilihat dari posisi barang tersebut dalam
skala prioritas kita. Bila manusia membeli barang yang ada di posisi paling atas dalam skala
prioritas, berarti manusia telah melakukan tindakan konsumsi yang rasional.
c. Mutu produk terjamin.
Bagaimana kita tahu mutu produk itu terjamin? Bila barang tersebut merupakan
makanan, barang tersebut sudah terdaftar di Departemen Kesehatan. Bagi kaum muslim,
suatu produk dapat terjamin bila telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.
d. Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli.
Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai rasional, bila ada kesesuaian antara harga
yang harus dibayar dan uang yang dimiliki.
2. Perilaku Konsumsi Tidak Rasional (Irrasional)
Sebuah tindakan dalam berbelanja dapat dikatakan tidak rasional bila seorang
konsumen memutuskan membeli barang tanpa pertimbangan yang baik. Contoh perilaku
konsumsi irrasional:
a. Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya.
Banyak iklan yang menipu atau menyembunyikan informasi. Kalau kalian
memperhatikan sebuah iklan dan keesokan harinya kalian membeli barang karena barang
itu kelihatan bagus di iklan, berarti kalian termasuk konsumen yang irrasional.
b. Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal.
Banyak orang yang menganggap kalau mereka punya barang merek tertentu mereka
akan dianggap hebat. Namun, kalau kalian membeli jeans hanya karena mereknya yang
terkenal tanpa meneliti dan membandingkan kualitasnya dengan produk lain, maka
perilakumu dapat dikatakan irrasional.
c. Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus.
Pikirkanlah tujuanmu saat membeli barang obral atau barang yang ada bonusnya.
Apakah kalian membeli barang memang karena membutuhkan barang tersebut, ataukah
karena obral? Karena bila kalian membeli hanya untuk obral atau bonus, kalian
dikategorikan sebagai konsumen yang irrasional.
d. Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan
barang tersebut.
Memiliki baju yang bermerek mungkin terlihat keren di mata teman-temanmu. Tetapi
bila baju itu telah kalian kenakan, apakah teman-temanmu masih dapat mengenali
mereknya sepintas lalu? Bila demikian, apakah pengeluaranmu sebanding dengan
penghargaan yang kalian peroleh?
Coba luangkan waktumu untuk mengamati kesibukan di pagi hari! Suasana pagi yang
ramai dengan kesibukan orang-orang yang ingin bergegas menuju tempat beraktivitas. Siapa
sajakah mereka? Bisakah kalian menemukan jawabannya? Betul! Mereka adalah pegawai
yang menuju kantor, guru dan murid yang tidak ingin terlambat masuk sekolah, serta para
pembeli yang ingin berbelanja.
Aktivitas yang mereka lakukan merupakan perwujudan dari pilihan yang telah mereka
ambil dengan harapan dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki untuk
mencapai tujuan yang optimal.
Bila kita amati lebih jauh, mereka adalah para konsumen. Kegiatan utama konsumen
membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sudut pandang ekonomi
mikro, konsumen memiliki pola tertentu dalam menjalankan kegiatannya. Berikut akan
dibahas lebih dalam.
1. Pendekatan Teori
Kegiatan utama konsumen adalah membeli barang dan jasa dengan tujuan memperoleh
kepuasan (utility). Pola perilaku konsumen dalam membeli barang dan jasa tersebut dapat
dijelaskan dengan pendekatan:
1. Teori Kardinal
2. Teori Ordinal
3. Teori Atribut
Teori ke 2 dan 3 akan kalian pelajari di perguruan tinggi nanti. Sekarang kalian akan
mempelajari teori kardinal.
Untuk memahami teori kardinal perlu beberapa anggapan (asumsi) dasar, yaitu:
a. Kepuasan (utility) setiap konsumen dapat diukur dengan satuan tertentu. Sebagai contoh,
apabila kalian mengonsumsi sebatang coklat, maka kalian bisa menyatakan kepuasan yang
kalian peroleh sebesar misalnya 50 satuan utilitas. Lebih lanjut kepuasan konsumen
dianggap bersifat dapat dijumlahkan. Apabila bersama coklat kalian juga mengonsumsi
makanan kecil yang kalian nilai memberi kepuasan 25, maka kepuasan total kalian akan
menjadi 50 + 25 = 75 satuan kepuasan.
b. Dalam setiap kegiatan konsumsi berlaku The Law of Diminishing Marginal Utility yaitu
semakin banyak unit barang yang dikonsumsi maka tambahan kepuasan (marginal
utility) yang diperoleh dari setiap suatu tambahan barang yang dikonsumsi akan menurun.
c. Konsumen selalu berusaha mendapatkan kepuasan maksimum.
d. Konsumen menggunakan seluruh anggaran yang dimilikinya.
2. Teori Nilai Konsumen
Pada halaman sebelumnya, kita telah membahas tentang pendekatan teori kardinal yang
di dalamnya telah disinggung mengenaimarginal utility, law of diminishing marginal
utility, dan total utility.Di dalam teori nilai konsumen, akan dibahas secara lebih lanjut!
Dalam ilmu ekonomi, berbagai keputusan yang diambil oleh konsumen dalam
melakukan konsumsi dijelaskan dengan teori nilai guna. Nilai guna atau utilitas berarti
kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang atau jasa. Nilai guna total
seorang konsumen biasanya meningkat saat ia mengkonsumsi suatu produk dalam jumlah
yang semakin meningkat, namun pada tingkat yang umumnya lebih lambat. Artinya, setiap
unit tambahan yang dikonsumsi menambahkan nilai guna marjinal yang lebih kecil
dibandingkan dengan unit sebelumnya, sejalan dengan kejenuhan individu bersangkutan
terhadap produk tersebut. Pada umumnya, kita dapat menggolongkan teori nilai guna ke
dalam empat macam sebagai berikut.
1. Pendapatan
Pendapatan konsumen berpengaruh pada besarnya konsumsi yang dilakukan. Semakin
tinggi pendapatan konsumsi, konsumsi cenderung semakin besar pula. Sebaliknya,
konsumen yang berpendapatan rendah biasanya tidak akan banyak melakukan kegiatan
konsumsi karena daya belinya juga rendah. Pendapatan dan konsumsi dapat digambarkan
dengan rumus sebagai berikut:
2. Motivasi
Setiap orang mempunyai motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan
konsumsi. Ada yang melakukan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar
diperlukan. Namun ada pula orang yang membeli barang hanya karena ikut-ikutan orang
lain, padahal sebenarnya ia tidak membutuhkannya. Sebagian lain mengkonsumsi
barang/jasa tertentu demi memperlihatkan status sosial/gengsi. Misalnya seorang siswa
membeli handphone keluaran terbaru agar dianggap keren oleh teman-temannya.
3. Sikap dan kepribadian
Sikap dan kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumsinya. Orang yang
hemat hanya akan membeli barang-barang yang telah direncanakan, sementara orang yang
boros seringkali membeli barang-barang diluar perhitungannya. Orang yang menyukai
barang kuno akan berani membeli barang itu dengan harga tinggi, sementara orang yang
tidak menyukai barang kuno tidak akan membeli barang itu meskipun diberi gratis.
4. Selera
Masing-masing individu mempunyai selera yang berbeda-beda dalam memilih berbagai
jenis barang/jasa. Ini juga berpengaruh terhadap pola konsumsi. Misalnya, meskipun sama-
sama remaja, kalian dan teman-temanmu memiliki selera yang berbeda dalam pemilihan
benda konsumsi. Dalam hal celana, misalnya. Temanmu mungkin menyukai jins sementara
kalian menyukai celana kargo.
Faktor Eksternal
1. Kebudayaan
Kebudayaan yang terdapat di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat
di daerah tersebut.Di Jepang dan Cina, orang makan dengan menggunakan dengan
menggunakan sumpit. Sementara di negara barat, sendok dan garpu sering ditemani pisau.
Bagaimana dengan kalian sebagai orang Indonesia? Apakah kalian makan dengan cara
orang barat, cara orang Cina atau makan dengan menggunakan tangan?
2. Status Sosial
Status/posisi seseorang di dalam masyarakat dengan sendirinya akan membentuk pola
konsumsi orang tersebut. Konsumsi seorang presiden, raja, atau menteri sudah jelas
berbeda dengan konsumsi sopir, tukang kayu, atau pengusaha kecil. Bagi tukang kayu,
makan nasi dan tempe sudah cukup. Namun bagi seorang konglomerat, harus ada pilihan
lauk hingga lima macam dan tempatnya harusnya mewah.
3. Harga Barang
Sudah menjadi hukum ekonomi bahwa bila harga barang naik, konsumsi akan menurun,
dan bila harga barang rendah, konsumsi akan tinggi. Ini juga berlaku untuk tingkat harga
barang substitusi, seperti yang sudah yang diuraikan dalam pembahasan tentang hukum
permintaan dan penawaran.
Apa yang kalian pikirkan tentang model diagram interaksi? Dapatkah kalian membuat
garis besar mengenai model diagram tersebut? Dan apakah kalian bisa menjelaskan
bagaimana interaksi para pelaku ekonomi dalam diagram tersebut?
Perlu kalian tahu di dunia nyata, para pelaku ekonomi saling berinteraksi dan berhubungan
dalam melakukan kegiatan ekonomi. Tanpa adanya interaksi diantara mereka, kegiatan
ekonomi di seluruh dunia tidak akan berjalan. Nah, siapa mereka? Mereka adalah
konsumen, produsen, pemerintah, dan masyarakat ekonomi luar negeri. Interaksi diantara
mereka dapat dianalisis dengan menggunakan circulair flow diagram. Dengan model ini,
kalian dapat memahami dengan mudah bagaimana kegiatan ekonomi yang melibatkan para
pelaku ekonomi berjalan dengan situasi dan kondisi tertentu.
Dari ilustrasi di halaman sebelumnya, apakah kalian masih ingat siapa para pelaku kegiatan
ekonomi? Ingat! Semua kegiatan dalam perekonomian mempunyai pelaku ekonomi.Coba
sebutkan! Benar! Para pelaku ekonomi adalah konsumen, produsen, pemerintah, dan
masyarakat ekonomi luar negeri. Tanpa pelaku tersebut, kegiatan ekonomi berupa produksi,
distribusi, dan konsumsi, tidak akan dapat berjalan.
Apa yang kalian pikirkan tentang rumah tangga konsumsi? Sudahkah kalian menyadari
bahwa kalian merupakan seorang konsumen? Misalnya, kalian menggunakan komputer
untuk mengerjakan tugas, tindakan yang kalian lakukan merupakan kegiatan
mengkonsumsi barang. Jadi dapat dikatakan, kalian sebagai seorang konsumen.
Rumah tangga konsumsi disebut juga dengan konsumen. Konsumen adalah rumah
tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan sebagai pemilik
faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan wirausaha). Rumah tangga konsumsi
membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi untuk hidup.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan konsumsinya, setiap rumah tangga konsumsi harus
memiliki pendapatan. Bagaimana dan dari mana rumah tangga memperoleh pendapatan
agar kegiatan konsumsi dapat terlaksana?
Pendapatan rumah tangga dapat diperoleh dari perusahaan dengan cara sebagai berikut.
a. Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan
tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.
b. Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan
tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi.
c. Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari perusahaan karena telah
meminjamkan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan produksi.
d. Laba (profit), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari rumah tangga produsen
karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan sehingga
perusahaan memperoleh laba.
Setelah kalian mempelajari bab dua mengenai Model Diagram Interaksi, apakah
kalian masih ingat pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dan interaksi diantara mereka? Kalian
harus selalu mengingatnya di kehidupan nyata. Dengan itu, kalian akan mengenal lebih
dalam para pelaku kegiatan ekonomi tersebut. Nah, untuk memperdalam pengetahuanmu,
masih berkaitan dengan bab sebelumnya, pada bab tiga ini akan dibahas mengenai peran
konsumen dan produsen, serta hubungan diantara mereka. Perlu kalian ketahui di
kehidupan nyata, konsumen dan produsen memiliki peran masing-masing dalam melakukan
kegiatan ekonomi. Dalam menjalankan peran tersebut, mereka juga melakukan hubungan
sehingga terwujud suatu kerjasama yang baik dalam kegiatan ekonomi. Dengan itu, juga
turut mengembangkan perekonomian di negara kita
Tentu kalian telah mengetahui tentang pengertian, tujuan, fungsi serta perilaku
konsumen dan produsen pada bab terdahulu. Masih ingatkah kalian tentang hal-hal
tersebut? Nah, jika kalian masih ingat, maka akan lebih mudah bagi kalian untuk menetukan
peran konsumen dan produsen dalam bidang ekonomi.
1. Peran Konsumen.
Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor-faktor
produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.
Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam rangka
memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen berperan
sebagai pemakai barang-barang produksi.
Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai distributor.
Misalkan ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari daerah yang dituju
sebagai buah tangan.
Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai sebuah
barang dibebankan sebagian kepada konsumen.
2. Peran Produsen
Penghasil barang dan jasa.
Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah untuk
modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan
Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen berupa
pembayaran upah dan sewa..
Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.
Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi pemilik modal
tetapi bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
Membayar pajak kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan sebagian kepada
produsen sebagai kompensasi kepada negara.
3. Peran pemerintah
a. Sebagai pengatur kehidupan ekonomi.
b. Membuat perencanaan jangka panjang dan menengah (GBHN)
c. Menyediakan sarana dan prasarana pembangunan.
d. Menetapkan peraturan perundangan untuk mengatur, melindungi, atau menentukan cara-
cara melakukan kegiatan ekonomi.
e. Sebagai konsumen. Untuk menjalankan tugasnya pemerintah memerlukan berbagai macam
barang atau jasa, misalkan kegiatan administrasi pemerintah diperlukan alat tulis dan
peralatan kantor untuk transportasi diperlukan kendaraan, dan sebagainya. Dalam hal ini
pemerintah berperan sebagai konsumen.
f. Sebagai produsen. Pemerintah bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang atau
jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak yang dilakukan melalui bumn.
4. Masyarakat luar negeri.
a. Mengelola investasi atas penanaman modal asing dengan mendirikan perusahaan milik
asing dan swasta nasional (joint venture).
b. Menerima bantuan luar negeri berupa pinjaman dari negara-negara asing atau lembaga
keuangan internasional.
c. Pengekspor atau pengimpor barang dan jasa.
d. wisatawan mancanegara.
Setelah mengetahui tentang peranan konsumsi dan produksi apakah kalian tahu tentang
hubungan antara keduanya dalam perekonomian Indonesia. Konsumsi dan produksi tentu
tidak bisa dilepaskan antara satu sama lain. Mengapa? Tentu pertanyan ini akan kalian
ajukan. Maka, untuk menjawab pertanyaan kalian simak hubungan antara produsen dan
konsumen dibawah ini!
Pernahkan kalian pergi kesebuah pusat perbelanjaan? Jika iya, apakah kalian pernah
membeli sebuah barang sebagai pelengkap kebutuhan? Konsumsi merupakan bagian dari
pemenuhan kebutuhan manusia tidak tergantung pada jenis dan macam barang itu sendiri.
Maka bisa disimpulkan bahwa setiap manusia akan melakukan kegiatan konsumsi setiap
hari selama masa hidupnya.
Apakah kalian pernah berpikir apakah barang yang ditawarkan penjual (produsen) dapat
terjual semua apabila konsumen tidak memilih barang tersebut? Hubungan antara produsen
dan konsumen merupakan sebuah hubungan sebab akibat yang selalu beriringan antara satu
dan lainnya. Bisa dikatakan bahwa tanpa adanya konsumen maka kegiatan produsen dalam
memproduksi barang tidak akan berjalan dengan lancar bisa pula akan mengalami
kebangkrutan, begitu pula sebaliknya. Tanpa adanya produsen konsumen akan kesulitan
bahkan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan.
Dalam kehidupan ekonomi, kedua kegiatan tersebut akan saling berpengaruh. Dimana
produsen sebagai penyedia layanan dan konsumen sebagai pemakai layanan akan berusaha
untuk mencapai kepuasan-kepuasan maksimum masing-masing.
HARGA KESEIMBANGAN
PASAR BARANG
5. Struktur Pasar
Sebagaimana diketahui komposisi pasar terdiri atas seluruh perusahaan dan konsumen
yang ingin dan mampu membeli serta menjual barang tertentu baik secara tunai maupun
kredit. Jumlah penjual (perusahaan) dan pembeli (konsumen) antara satu pasar dan pasar
lainnya tidaklah sama. Pada umumnya pasar tradisional terdiri atas banyak penjual dan
pembeli.
Berdasarkan struktur pasarnya bentuk-bentuk pasar dibedakan menjadi sebagai
berikut
a. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)
Beberapa karakteristik dari pasar persaingan sempurna, yaitu:
1) di pasar terdapat banyak perusahaan (penjual) dan konsumen (pembeli);
2) penjual menjual produk yang homogen;
3) baik penjual maupun pembeli secara bebas dapat masuk dan keluar pasar;
4) adanya mobilitas yang sempurna dari sumber daya;
5) baik penjual maupun pembeli memiliki pengetahuan sempurna.
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)
Pasar persaingan tidak sempurna jika dilihat dari aspek penjual dan pembelinya dapat
dikelompokkan menjadi pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar persaingan monopolistik,
pasar monopsoni, dan pasar oligopsoni.
1) Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan situasi pasar di mana hanya terdapat satu penjual (single firm)
komoditi atau barang ini tidak ada penggantinya (substitusi) yang sangat mirip (close
substitute). Oleh karena dalam pasar monopoli hanya ada satu penjual, pada pasar ini tidak
terdapat pesaing
sehingga penjual (monopolis, berasal dari bahasa Yunani mono = satu dan polist = penjual)
berkuasa untuk mengubah jumlah dan harga barang di pasar. Dewasa ini bentuk pasar
monopoli sudah jarang sekali. Di Indonesia pasar monopoli dikenal pada Perusahaan Listrik
Negara (PLN), perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI), dan Perusahaan Air Minum
(PDAM).
Beberapa kebaikan pasar monopoli, yaitu sebagai berikut.
(a) Di Indonesia, monopoli yang dilakukan negara terhadap cabang-cabang produksi
yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak telah memberikan manfaat yang besar
terhadap masyarakat. Contoh transportasi kereta api untuk rakyat, bus kota, listrik, air bersih
(PDAM).
(b) Pemberian hak paten dan hak penjualan tunggal (exclusive franchise) dapat
mendorong pengusaha untuk menemukan produk-produk inovatif yang dibutuhkan
masyarakat.
(c) Dengan adanya monopoli alamiah, harga suatu produk dapat lebih murah.
(d) Monopoli akan memacu perusahaan untuk selalu meningkatkan daya saing, baik
secara lokal maupun global.
Adapun beberapa keburukan dari monopoli, yaitu sebagai berikut.
(a) Harga sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan pemegang monopoli, sehingga
memungkinkan terjadi permainan harga yang dapat merugikan konsumen.
(b) Konsumen tidak memiliki alternatif pilihan baik yang menyangkut kualitas
maupun harga barang.
(c) Adanya monopoli yang diberikan pemerintah, menyebabkan proses produksi
berjalan kurang efisien, etos kerja rendah, dan layanan kepada konsumen kurang memuaskan.
(d) Monopolis dapat melakukan kebijakan diskriminasi harga (price discrimination).
Misalnya, penetapan harga karcis bioskop yang dikelola “group 21(Twenty One)”. Jika
menonton bioskop di Bandung Supermall (BSM) harga karcisnya mencapai Rp25.000,00 per
orang, di Bandung Indah Plaza (BIP) hanya Rp15.000,00 per orang.
2) Pasar Oligopoli
Sebagaimana istilah monopoli, istilah oligopoli juga berasal dari bahasa Yunani, yakni
oligospolein yang berarti “beberapa penjual”. Berdasarkan arti kata tersebut, pasar oligopoli
dapat diartikan sebagai pasar yang hanya terdiri atas beberapa perusahaan atau penjual yang
menjual produk homogen (sejenis). Pasar oligopoli terdiri atas dua perusahaan atau dua
penjual saja disebut pasar duopoli. Produk yang dijual dapat berupa produk yang identik
(homogen) maupun produk yang terdiferensiasi. Produk yang identik (homogen) misalnya,
sama-sama menjual besi. Adapun yang dimaksud dengan diferensiasi produk adalah produk
yang memiliki karakteristik yang bervariasi. Misal, produk telepon seluler masing-masing
memiliki banyak karakteristik yang berbeda baik dari ukuran, berat, model, dan fitur.
3) Pasar Persaingan Monopolistik
Dalam kehidupan sehari-hari, jarang dilihat pasar persaingan sempurna maupun pasar
monopoli secara murni. Justru bentuk pasar yang banyak ditemui adalah bentuk pasar
monopolistik. Bentuk pasar monopolistik ini ada di antara pasar persaingan sempurna dan
pasar
monopoli. Dikatakan mengandung persaingan sempurna karena pada pasar monopolistik
terdapat banyak perusahaan atau penjual tersebut yang memiliki pangsa pasar (market share)
yang cukup besar sehingga tidak dapat memengaruhi pasar. Oleh karena itu, dalam industri
terdapat banyak perusahaan.Perbedaan pasar monopolistik dengan pasar persaingan
sempurna terletak pada produk yang dijual. Jika pada pasar persaingan sempurna produk
yang dijual identik (bersifat sama), pada pasar monopolistik produk yang dijual merupakan
produk yang terdiferensiasi (diferensiasi produk).Adanya diferensiasi produk telah
mendorong perusahaan atau penjual melakukan persaingan nonharga (non-price competition)
melalui iklan, diskon, dan hadiah-hadiah. Oleh karena itu, jika dalam persaingan sempurna
produsen tidak menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam membeli produk, dalam pasar
monopolistik produsen suatu produk justru menjadi penting bagi konsumen. Misalnya,
seorang pria yang selalu memakai produk sabun mandi merek “HARY” dan tidak mau
memakai produk sabun mandi dari perusahaan lain. Dalam hal ini terlihat bahwa perusahaan
sabun mandi “HARY” memiliki daya monopoli meskipun
terbatas.
PASAR INPUT