Anda di halaman 1dari 9

Rangkuman Materi Pelajaran Biologi Kelas 10 SMA

Bab 1 Kerja Ilmiah


1. Kerja ilmiah atau disebut juga penelitian yang menggunakan metode ilmiah berarti pula penyelidikan yang hati-hati dan kritis
dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu dan memperoleh
kebenaran.
2. Dalam kerja ilmiah atau penelitian ilmiah terdapat unsur-unsur penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, antara
lain, merencanakan penelitian, melaksanakan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitian, dan mampu bersikap ilmiah.
3. Merencanakan penelitian terdiri atas pekerjaan menetapkan bentuk penyelidikan, merumuskan tujuan, mengidentifikasi dan
merumuskan masalah, studi kepustakaan, menyusun hipotesis, menetapkan variabel, dan pemilihan instrumen (alat) untuk
memperoleh data.
4. Dalam melaksanakan penelitian, harus diperhatikan beberapa faktor, yaitu taraf perlakuan, pengendalian faktor lain,
pengulangan, dan pengukuran.
5. Hasil penelitian dapat dikomunikasikan dalam bentuk jurnal, buku, majalah, atau seminar.
6. Setiap peneliti harus bersikap ilmiah, yaitu mampu membedakan fakta dan opini, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan mengajukan argumentasi, mengembangkan keingintahuan; kepedulian terhadap lingkungan, berpendapat
secara ilmiah dan kritis; berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab terhadap usulannya,
bekerja sama, serta jujur terhadap fakta dan tekun.
Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup
1.
a. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh tiap-tiap makhluk
hidup.
b. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam dan
sangat banyak jumlahnya. Caranya adalah dengan penyederhanaan objek studi sehingga lebih mudah dalam mengetahui
hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup di dunia ini.
2. Carolus Linnaeus mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kingdom, yaitu kingdom tumbuhan dan kingdom hewan.
Tingkatan klasifikasi dari kelompok besar sampai kelompok kecil adalah kingdom atau dunia, filum atau divisio, kelas, ordo,
suku, marga, dan spesies.
3. Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup, semakin jauh hubungan kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri
makhluk hidup, semakin dekat hubungan kekerabatannya.
4.
a. Kunci determinasi adalah daftar yang memuat sejumlah keterangan dari suatu makhluk hidup yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan menentukan kelompok makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
b. Kunci dikotomi merupakan kunci determinasi sederhana yang sering digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup. Dalam
kunci dikotomi tersebut terdapat daftar yang tersusun secara berpasangan yang menunjukkan ciri yang berlawanan.
5. Pemberian nama makhluk hidup diatur dengan tata aturan tertentu yang berlaku secara internasional. Pemberian nama ini
diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata nama dua kata
(binomial nomenklatur).
Bab 3 Virus
1. Ciri-ciri yang dimiliki virus:
a. dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja;
b. hanya diperlukan asam nukleat dalam proses reproduksinya;
c. virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus
bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk
memperbanyak diri;
d. multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes;
e. dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.
2.
a. Virus dapat berbentuk seperti batang, oval, bulat, dan huruf T.
b. Ukuran virus sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron.
c. Virus berbeda dengan sel karena tidak memiliki membran sel, sitoplasma, organel sel, dan sistem metabolisme tubuh.
3.
a. Cara hidup virus adalah sebagai parasit di dalam sel inang dengan cara menginfeksi sel tumbuhan, hewan, manusia,
dan bakteri.
b. Virus tumbuh-tumbuhan, antara lain, virus kentang dan virus mosaik tembakau.
c. Virus bakteri, antara lain, bakteriofag.
d. Virus patogen untuk hewan, antara lain, virus rabies, virus sampar ayam, dan virus penyakit kuku ternak.
e. Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air, influenza, mata belek, ebola, polio, hepatitis, demam
berdarah, flu burung, HIV AIDS, dan kanker.
4.
a. Replikasi virus terjadi di dalam sel inang, dapat melalui siklus litik atau siklus lisogenik.
b. Siklus litik melalui lima tahapan, yaitu tahap adsorpsi, injeksi, sistesis, perakitan, dan litik.
c. Siklus lisogenik melalui tujuh tahapan, yaitu tahap adsorpsi, injeksi, penggabungan, pembelahan, sistesis, perakitan,
dan litik.
5.
a. Peran virus bagi manusia ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
b. Virus yang menguntungkan dapat dimanfaatkan untuk membuat antibodi, melemahkan bakteri, dan memproduksi
vaksin.
c. Virus yang merugikan dapat menyebabkan manusia, hewan, dan tumbuhan terserang penyakit.
d. Belum ditemukan obat untuk penyakit yang disebabkan oleh virus. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara tidak
berinteraksi langsung dengan penderita dan pemberian vaksin dan imunisasi untuk memperoleh kekebalan.
Bab 4 Monera
1.
a. Kingdom Monera terdiri atas mikroorganisme prokariotik, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
b. Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana. Bakteri
ini bersifat uniseluler, mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan secara biokimia berbeda dengan Eubacteria.
c. Archaebacteria bersifat anaerob dapat hidup di sampah, tempat-tempat kotor, saluran pencernaan manusia atau hewan,
halofil ekstrem, menempati lingkungan bergaram, serta termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam.
d. Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada sekarang ini.
e. Archaebacteria mencakup makhluk hidup litototrof dan heterotrof.
f. Achaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri metanogen, halobakteri, dan bakteri termo-asidofil.
g. Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot, tidak mempunyai inti dan organel yang bermembran, bersifat uniseluler,
bersifat mikroskopik, dan dinding sel tersusun dari peptidoglikon.
h. Sel Eubacteria dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisah-pisah atau membentuk.
i. Bakteri Eubacteria dapat bertindak sebagai dekomposer (pengurai), hidup sebagai parasit dan patogenik. Eubacteria ada
yang bersifat fotosintetik dan ada yang bersifat kemoautotrof. Selain menjadi unsur yang sangat penting dalam proses
daur ulang, beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam proses industri.
j. Eubacteria terbagi menjadi enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri gram positif, Spirochetes, Prochlorophyta,
dan Cyanobacteria.
2.
a. Bakteri dapat berbentuk seperti batang, bola, spiral, atau benang; dapat hidup di berbagai tempat, baik udara, tanah, air,
maupun makhluk hidup lainnya; koloni bakteri dapat berupa percikan mentega, susu, atau lendir; ukuran bakteri berkisar
antara 0,1 100 .
b. Bakteri bersel satu, dinding sel terbuat dari hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel diselimuti lapisan gelatin sehingga dalam
air akan terlihat berlendir.
c. Isi sel protoplas mempunyai membran plasma dan sitoplasma yang mengandung butir-butir nukleotida penyusun DNA,
belum mempunyai inti dengan membran inti, serta belum mempunyai plastida.
d. Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi.
e. Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi kehidupan manusia.
f. Untuk membebaskan alat dan bahan makanan dari mikroorganisme, dapat dilakukan sterilisasi.
3.
a.Ganggang biru termasuk salah satu Eubacteria, dapat hidup di tempat lembap, di atas tanah, tembok, sawah, parit, atau
laut. Selain itu, ganggang ini juga mempunyai klorofil a untuk fotosintesis dan fikosianin.
b. Ganggang biru dapat menangkap nitrogen udara sehingga dapat menyuburkan tanah, tetapi ada juga yang mengeluarkan
racun yang dapat mematikan makhluk hidup di sekitarnya.
c. Tubuh ganggang biru dilindungi oleh lendir, dinding sel, tilakoid, sitoplasma, dan asam nukleat (asam inti).
d. Ganggang biru dapat berkembang biak dengan pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan spora.
Bab 5 Protista
1.
a. Protista adalah makhluk hidup yang bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat
eukariot).
b. Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, melainkan hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan,
tumbuhan, atau jamur.
c. Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Protista yang menyerupai tumbuhan (ganggang atau Algae), Protista yang
menyerupai hewan (Protozoa), dan Protista yang menyerupai jamur.
2.
a. Protista yang menyerupai ganggang (Algae) memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis, tetapi tidak memiliki akar,
batang, dan daun sejati. Itulah sebabnya Protista ini dikatakan menyerupai tumbuhan.
b. Berdasarkan pigmennya dapat dibagi menjadi filum Euglenophyta, Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Pyrrophyta,
dan Rhodophyta.
3.
a. Protista yang menyerupai hewan biasa disebut Protozoa.
b. Protozoa merupakan Protista bersel satu, berukuran mikroskopis, mempunyai alat gerak berupa kaki semu, rambut getar
atau flagela, bernapas, menangkap makanan, berkembang biak di dalam sel, hidup bebas di tempat-tempat yang berair,
seperti parit, sawah, sungai, waduk, air laut, dan berparasit pada tubuh hewan atau manusia.
c. Berdasarkan alat geraknya Protozoa dapat dibedakan menjadi empat, yaitu Rhizopoda (kaki semu), Flagellata (berbulu
cambuk), Ciliata (berambut getar), dan Sporozoa (pembentuk spora).
4.
a. Protista yang menyerupai jamur terdiri atas jamur air dan jamur lendir.
b. Ciri-ciri jamur air (Oomycota) adalah dinding sel yang terdiri atas selulosa, hifanya bersekat, dan berkembang biak secara
aseksual dengan membentuk zoospora dan secara seksual dengan membentuk oospora, contohnya, Physarium, Arcyria,
dan Saprolegnia.
c. Ciri-ciri jamur lendir (Mycomycota) adalah tubuh berlendir, berinti banyak, tanpa dinding sel, dan berkembang biak secara
aseksual dengan pembentukan spora dan secara seksual dengan singami. Contohnya, Phytopthora dan Saprolegnia.
Bab 6 Fungi (Jamur)
1. Ciri-ciri jamur adalah sebagai berikut.
a. Jamur sudah mempunyai membran inti (eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung
klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya.
b. Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Cabang dari hifa disebut dengan
miselium yang berfungsi menyerap makanan dari substratnya. Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung
satu sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.
c. Jamur ada yang bersifat saprofit dan ada yang bersifat parasit.
d. Jamur dapat berkembang secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang
bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi). Perkembangbiakan secara
seksual dilakukan dengan membentuk askus spora.
e. Dalam klasifikasi lima kingdom, jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan
Deuteromycota, sedangkan divisi Myxomycota dan Oomycota termasuk dalam kingdom Protista.
2.
a. Zygomycota adalah jamur pembentuk zigospora.
b. Biasanya hidup sebagai saprofit.
c. Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.
d. Dinding sel Zygomycota terdiri atas kitin. Tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding.
Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.
e. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah, sedangkan
perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan.
f. Contoh Zygomycota adalah Rhizopus sp., Murcor javanicus, dan Murcor mucedo.
3.
a. Jamur sejati (Eumycota) terdiri atas Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota yang mempunyai hifa yang
bersekat-sekat, dinding sel terdiri atas kitin, dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.
b. Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut
askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.
c. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora ini melalui beberapa tahap, yaitu kopulasi,
plasmolisis, dan kariogami.
d. Contoh Ascomycota adalah Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak),
Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa
(pembuatan oncom).
4.
a. Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut basidium.
b. Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing membentuk satu basidiospora.
c. Jamur kelompok ini dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk konidium dan berkembang biak secara
seksual dengan membentuk spora basidium.
d. Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan dan
dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup dikayu lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur
tiram (Pleurotes) dapat dimakan; jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides)
berwarna putih dan merah, hidup di tanah; jamur upas (Corticum salmonella).
5.
a. Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya.
b. Tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota dan Basidiomycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak
sempurna (jamur imperfecti).
c. Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak yang menimbulkan penyakit, seperti jamur
Helminthosporium oryzae, Sclerotium rolfsii, dan Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila.
6.
a. Lumut kerak tersusun atas simbiosis lumut dan ganggang.
b. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut gonidium.
c. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni.
d. Umumnya gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta), misalnya, Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang
bersimbiosis dengan ganggang hijau ( Chlorophyta), misalnya, Cystococcus dan Trentepohlia.
e. Jamur memperoleh makanan fotosintesis ganggang hijau (autotrof), sedangkan jamur yang heterotrof dapat menyediakan
air, mineral, melakukan pertukaran gas, dan melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak juga dapat mengikat nitrogen
udara.
f. Reproduksi aseksual lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dilakukan oleh tiap-tiap
makhluk hidup tersebut. Jamur ataupun ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di
atas ganggang, kemungkinan akan terjadi lagi simbiosis dan akan tumbuh lumut kerak baru.
g. Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuat obat, penambah rasa dan aroma, serta indikator
pencemaran udara. Pigmennya dapat digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau indikator pH. Di daerah batu-
batuan, lumut kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal pembentukan tanah.
Bab 7 Keanekaragaman Hayati
1.
a. Keanekaragaman hayati terjadi karena adanya perbedaan faktor genetik dan faktor lingkungan di sekitarnya.
b. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan, antara lain, oleh
variasi bentuk, ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain makhluk hidup, sedangkan keseragaman adalah ciri
yang sama yang terdapat dalam satu spesies.
2. Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan
keanekaragaman ekosistem.
3. Keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk dalam golongan tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi daripada Amerika dan
Afrika tropis, apalagi jika dibandingkan dengan negara yang beriklim sedang dan dingin. Di Indonesia dikenal beberapa
bioma, yaitu:
a. hutan hujan,
b. hutan musim,
c. savana, dan
d. padang rumput.
4. Faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan makhluk adalah perusakan habitat, penggunaan pestisida, pencemaran,
perubahan tipe tumbuhan, penebangan, dan seleksi. Sementara itu, aktivitas manusia untuk meningkatkan dan melestarikan
keanekaragaman hayati adalah penghijauan, pembuatan taman kota, pemuliaan, serta pembiakan insitu dan exsitu.
5. Usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengonservasi keanekaragaman hayati (flora dan fauna) agar tidak sampai
pada kepunahan adalah dengan upaya perlindungan dan pelestarian flora dan fauna, baik pada flora dan fauna itu sendiri
maupun pada habitat dan ekosistemnya, dengan cara, antara lain, mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata,
taman laut, hutan lindung, kebun raya, melakukan tebang pilih, dan aforestasi.
Bab 8 Dunia Tumbuhan
1.
a. Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok
tumbuhan tidak berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang berpembuluh. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-
sari makanan ke seluruh tubuh.
b. Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Lumut tidak
mempunyai saluran atau pembuluh yang khusus untuk mengalirkan zat makanan, air, garam, dan mineral ke seluruh
bagian tubuh. Misalnya, tumbuhan lumut (Bryophyta) dan lumut kerak (Lichenes).
c. Lumut hidup di tempat-tempat yang lembap dan tidak terkena cahaya matahari, seperti dinding bata basah, tebing, atau di
kulit kayu yang lembap, belum mempunyai batang, daun dan akar yang sebenarnya, serta sudah memiliki buluh-buluh
halus semacam akar yang disebut rizoid dan sudah memiliki klorofil.
d. Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lumut hati (Hepaticae) dan lumut daun (Musci).
e. Lumut kerak (Lichenes) adalah simbiosis mutualisme antara ganggang hijau dan jamur Ascomycotina, merupakan
tumbuhan perintis karena dalam jangka waktu yang lama dapat menghancurkan batu-batuan yang ditumbuhinya. Contoh
lumut kerak yang bermanfaat bagi manusia, antara lain, Roccella tinctoria (pembuatan lakmus), Usnea barbata , dan
Usnea dasypoga (pembuatan jamu tradisional).
2.
a. Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang telah memiliki akar, batang, dan daun. Tumbuhan ini dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan biji (Spermatophyta). Tumbuhan biji dibagi lagi menjadi
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
b. Tumbuhan paku sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini telah memiliki jaringan pengangkut xilem
dan floem yang terdapat pada daun, batang, dan akarnya. Mereka dapat hidup di atas tanah, batu, tepi sungai, kulit
pohon, dan tempat-tempat yang lembap.
c. Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu Psilophytinae (paku purba), Lycopodinae (paku
rambut), Equisetinae (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
3.
a. Tumbuhan biji adalah tumbuhan yang paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat perkembangbiakannya, telah memiliki
alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.
b. Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
c. Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang letak bakal bijinya terbuka dan tidak terlindungi oleh daun buah,
mempunyai akar tunggang meskipun ada juga yang berakar serabut seperti pakis haji. Daunnya kaku, kecil, tebal, dan
berbentuk seperti jarum, tetapi ada juga yang tipis dan melebar. Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi tiga ordo, yaitu
Cycadinae, Gnetinae, dan Coniferae.
d. Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki akar, daun, dan batang yang sesungguhnya. Menurut
jumlah kepingnya, tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan
berkeping dua (dikotil).
e. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu daun lembaga pada bijinya, biji berkeping satu,
berakar serabut, batang tidak bercabang dan tidak berkambium, ruas-ruas batang jelas terlihat, tulang daun sejajar dan
melengkung, daun berupih dengan letak daun yang berseling, dan umumnya bagian bunga berjumlah tiga atau
kelipatannya.
f. Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa suku (famili), yaitu Gramineae (suku rumput-rumputan), Musaceae (suku
pisangpisangan), Zingiberaceae (suku jahe-jahean), dan Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan).
g. Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan biji yang mempunyai dua daun lembaga, mempunyai akar tunggang, batang
bercabang dengan ruas-ruas batang yang tidak tampak, daun mempunyai tulang daun menyirip atau menjari dengan letak
yang menyebar atau berkarang, bagian bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya, serta mempunyai kambium dan berkas
pembuluh.
h. Tumbuhan dikotil terdiri dari beberapa suku, antara lain, Papillionaceae (suku kacang-kacangan), Solanaceae (suku
terungterungan), Euphorbiaceae (suku jarak-jarakan), dan Myrteceae (suku jambu-jambuan).
Bab 9 Dunia Hewan
1. Hewan tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat membuat makanannya sendiri. Ini berarti hewan bergantung pada
tumbuhan atau hewan lain. Hewan mampu bergerak dan berpindah tempat untuk mendapatkan makanan, mendapatkan
tempat hidup yang lebih baik, dan mencari pasangan untuk melakukan perkawinan. Ada hewan yang uniseluler dan ada juga
yang multiseluler.
2. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi dua, yaitu hewan tak bertulang belakang (Invertebrata)
dan hewan bertulang belakang (Vertebrata).
3. Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran
pencernaan. Invertebrata terbagi menjadi delapan filum, yaitu hewan berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata),
hewan berkulit duri (Echinodermata), cacing pipih (Platyhelmintes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing gelang (Annelida),
hewan lunak
(Mollusca), dan hewan berbuku-buku (Arthropoda).
4. Hewan Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan
berderet dari leher, punggung, sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan
otak merupakan susunan saraf pusat.
5. Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak, dan cara berkembangbiaknya, Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu
ikan (Pisces), katak (Amphibia), hewan melata (reptilia), burung (Aves) dan hewan menyusui (mamalia).
Bab 10 Ekosistem
1. Interaksi atau hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi disebut dengan
ekosistem.
2.
a. Ekosistem tersusun dari komponen biotik dan komponen abiotik.
b. Komponen biotik adalah bagian ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, ataupun makhluk
hidup pengurai. Komponen biotik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai).
Produsen berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen sebagai pemakan, dan dekomposer menjadi pengurainya.
c. Satuan makhluk hidup dalam satu ekosistem adalah individu, pupulasi, komunitas, dan biosfer. Sinar matahari sangat
berperan terhadap kelangsungan hidup satuan-satuan ekosistem tersebut.
d. Berdasarkan sumber makanannya, makhluk hidup dari komponen biotik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makhluk
hidup autotrof dan makhluk hidup heterotrof.
3. Keseimbangan ekosistem harus selalu dijaga agar setiap makhluk hidup dapat melakukan aktivitas dengan baik.
4. Daur biogeokimia meliputi daur karbon, daur nitrogen, daur belerang, daur fosfor, dan daur hidrologik.
5.
a. Saling ketergantungan antara komponen penyusun ekosistem tersebut terbagi menjadi saling ketergantungan antara
komponen biotik dan komponen abiotik serta saling ketergantungan antarkomponen biotik. Saling ketergantungan
antarkomponen biotik terbagi lagi menjadi saling ketergantungan antara makhluk hidup sejenis (interspesies) dan saling
ketergantungan antara makhluk hidup yang berbeda jenis (antarspesies).
b. Saling ketegantungan antara produsen, konsumen, dan dekomposer terjadi dalam suatu ekosistem. Gejala ini terjadi pada
peristiwa makan dan dimakan. Dari peristiwa ini, akan terbentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
makanan.
c. Dalam suatu ekosistem, fotosintesis oleh tumbuhan hijau dan pernapasan oleh makhluk hidup berperan penting dalam
penyediaan makanan bagi makhluk hidup.
d. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan merupakan proses pemindahan makanan dan energi ke dalam tubuh makhluk
hidup.
e. Bentuk interaksi antarmakhluk hidup berupa simbiosis, antibiosis, predatorisme, dan kompetisi.
f. Bentuk interaksi simbiosis dibedakan menjadi simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
Bab 11 Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Perubahan dan Pencemaran Lingkungan
1.
a. Keseimbangan lingkungan merupakan keadaan ketika terjadi keseimbangan antara jumlah energi yang masuk dan keluar,
bahan makanan yang terbentuk dan yang digunakan, serta terjadi keseimbangan antara komponen abiotik dan komponen
biotiknya. Keseimbangan lingkungan akan terganggu jika terjadi gangguan pada salah satu komponen tersebut.
b. Dalam suatu sistem lingkungan terdapat dua daya, yaitu daya lenting dan daya dukung.
c. Daya lenting adalah kemampuan lingkungan untuk kembali kepada keseimbangan lingkungan.
d. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam memberikan sumber daya alam kepada makhluk hidup
yang hidup di dalamnya secara normal.
2.
a. Perubahan lingkungan dapat mengarah pada keseimbangan lingkungan atau mengarah pada kerusakan lingkungan.
b. Faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat berasal dari alam dan manusia.
3.
a. Pencemaran lingkungan (polusi) adalah masuknya bahan-bahan ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan
makhluk hidup di dalamnya.
b. Polutan adalah zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup.
c. Polutan dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas yang masuk ke dalam lingkungan. Polutan dapat bersifat
sebagai racun, kuman penyakit, mudah larut, dan sebagai radioaktif.
d. Berdasarkan lingkungan yang tercemar, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu
pencemaran air, tanah, udara, dan suara.
e. Pencemaran air adalah masuknya polutan ke dalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia sehingga
kualitas air turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya (PP
RI No. 82 tahun 2001).
f. Sumber utama pencemaran air adalah infection agent, zat-zat pengikat oksigen, sedimen, nutrisi atau unsur hara,
pencemar anorganik, zat kimia organik, energi panas, dan zat radio aktif.
g. Dampak pencemaran air adalah adanya penurunan kualitas air, gangguan kesehatan, mengganggu pemandangan, dan
mempercepat kerusakan benda.
h. Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alami dan bantuan alat.
i. Pencemaran udara adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia
atau proses alam sehingga terjadi penurunan kualitas udara sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi
kurang atau tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
j. Pencemaran udara ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, harta benda, ekosistem, dan iklim.
k. Polutan udara adalah CO, CO, NO, SO, CFC, dan HO.
l. Dampak pencemaran udara dapat dikendalikan dengan alat filter udara, pengendap siklon, pengendap sistem gravitasi,
pengendap elektrostatik, dan filter basah.
m. Pencemaran tanah merupakan pencemaran yang disebabkan oleh masuknya polutan yang berupa zat cair atau zat padat
ke dalam tanah.
n. Pencemaran suara (kebisingan) adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
o. Sumber pencemaran adalah suara kendaraan bermotor, suara pesawat, mesin pabrik, suara arus lalu lintas, dan lain-lain.
p. Limbah padat adalah segala sesuatu yang tidak terpakai dan berbentuk padat atau setengah padat.
q. Limbah padat dapat berupa campuran berbagai bahan, baik yang tidak berbahaya (sisa makanan) maupun yang
berbahaya (limbah bahan berbahaya dan beracun dari industri).

Rangkuman Materi Pelajaran Biologi Kelas 11 SMA


BAB 1 SEL
1. Tubuh makhluk hidup tersusun dari sel sebagai unit terkecil dari kehidupan.
2. Struktur sel terdiri atas membran, sitoplasma, dan organela.
3. Sitoplasma adalah cairan sel, tempat organela berada.
4. Organela dalam sel meliputi nukleus, retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, lisosom, mitokondria, kloroplas, vakuola,
dan plastida.
5. Dinding sel, kloroplas, vakuola, dan plastida hanya ada dalam sel tumbuhan.
6. Nukleus berfungsi untuk mengatur segala macam aktivitas dalam sel.
7. Retikulum endoplasma berfungsi untuk menghubungkan selaput luar inti dengan sitoplasma dan transpor protein yang
disintesis dalam ribosom.
8. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.
9. Badan Golgi berfungsi untuk proses sekresi dan menghasilkan lisosom.
10. Lisosom berfungsi untuk imunitas.
11. Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi sel atau sebagai pembangkit energi.
12. Kloroplas berfungsi untuk menghasilkan klorofil dan karotenoid pada tumbuhan.
13. Vakuola berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan.
14. Plastida berfungsi untuk menghasilkan pigmen warna, antara lain klorofil, xantin, dan xantofil.
15. Antara sel satu dengan yang lain terdapat hubungan sehingga memungkinkan adanya transpor zat.
16. Transpor zat melewati membran sel melalui berbagai mekanisme, antara lain melalui proses difusi, osmosis, transport aktif,
endositosis, dan eksositosis.
BAB 2 JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN
1. Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan jaringan dewasa.
2. Jaringan meristem merupakan jaringan yang aktif membelah, sedangkan jaringan dewasa merupakan jaringan permanen,
tidak mengalami pembelahan lagi dan telah berdiferensiasi.
3. Jaringan meristem terdiri atas meristem primer dan meristem sekunder.
4. Jaringan meristem primer adalah jaringan muda yang berasal dari sel-sel embrio, sedangkan meristem sekunder adalah
jaringan dewasa yang berubah menjadi meristem.
5. Jaringan dewasa terdiri atas epidermis, parenkim, penyokong, dan pengangkut.
6. Epidermis merupakan jaringan terluar yang kadang-kadang berdiferensiasi membentuk trikoma.
7. Jaringan parenkim terdiri atas parenkim asimilasi, udara, air, makanan, dan pengangkut.
8. Jaringan penyokong terdiri atas kolenkim dan sklerenkim.
9. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan folem.
10. Xilem berfungsi untuk mengangkut unsur hara dan air dari tanah menuju daun.
11. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil asimilasi (makanan) dari daun ke seluruh tubuh.
12. Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun.
13. Jaringan hewan tersusun dari jaringan epitel, konektif, otot, dan saraf.
14. Jaringan epitel terdiri atas epitel pipih berlapis tunggal, epitel pipih berlapis banyak, epitel kubus berlapis tunggal, epitel kubus
berlapis banyak, epitel silindris berlapis tunggal, epitel silindris berlapis banyak, epitel transisional, dan epitel kelenjar.
15. Jaringan otot terdiri atas otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
16. Jaringan konektif terdiri atas jaringan pengikat, penunjang, darah dan limfe, serta jaringan penghubung berserat/lemak.
17. Jaringan saraf terdiri atas jaringan sensorik, motorik, dan konektor.
BAB 3 SISTEM GERAK MANUSIA
1. Sistem gerak pada manusia meliputi rangka (skeleton) dan otot.
2. Rangka dibedakan menjadi skeleton aksial dan skeleton apendikuler.
3. Skeleton aksial terdiri atas tulang-tulang tengkorak, ruas tulang belakang, tulang iga atau rusuk, dan tulang dada, sedangkan
skeleton apendikuler terdiri atas tulang pinggul, bahu, lengan, telapak tangan, tungkai dan telapak kaki.
4. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi 2, yaitu tulang rawan dan tulang sejati.
5. Tulang sejati, dilihat dari matriksnya terdiri atas tulang kompak dan tulang spons.
6. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi 3, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.
7. Hubungan antartulang disebut persendian atau artikulasi.
8. Sendi yang menyusun tubuh dibedakan menjadi 3, yaitu amfiartrosis, sinartrosis, dan diartrosis. Amfiartrosis merupakan sendi
yang gerakannya amat terbatas, sinartrosis merupakan sendi yang tidak memungkinkan ada gerakan, sedangkan diartrosis
merupakan sendi yang memungkinkan banyak gerakan.
9. Diartrosis terdiri atas sendi peluru, pelana, engsel, putar, dan sendi luncur.
10. Otot merupakan alat gerak pasif dan memiliki karakteristik, antara lain kontraktibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas.
11. Gerakan antagonis otot meliputi abduksi, adduksi, ekstensi, fleksi, supinasi, pronasi, depresi, dan elevasi.
12. Berdasarkan perlekatannya, otot terdiri atas origo dan insersi.
13. Jenis-jenis otot antara lain yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
BAB 4 SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Sistem peredaran darah pada manusia terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah.
2. Darah manusia terdiri atas sel-sel darah dan plasma darah yang fungsi utamanya adalah sebagai alat transpor (pengangkut).
3. Sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit).
4. Pembuluh darah terdiri atas pembuluh nadi, pembuluh balik, dan pembuluh kapiler.
5. Peredaran darah pada makhluk hidup terdiri atas peredaran darah terbuka dan tertutup. Peredaran darah terbuka jika selama
beredar darah tidak berada di dalam pembuluh darah, sedangkan peredaran darah tertutup terjadi, jika selama beredar darah
berada di dalam pembuluh.
6. Peredaran darah pada manusia adalah peredaran ganda, yang terdiri atas peredaran darah besar dan kecil. Peredaran darah
besar adalah darah dari jantung dipompa ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Adapun peredaran darah kecil adalah
darah dari jantung dipompa menuju ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung.
7. Peredaran darah pada cacing tanah adalah peredaran darah tertutup.
8. Peredaran darah pada insekta (belalang) adalah peredaran darah terbuka.
9. Peredaran darah pada ikan adalah peredaran darah tertutup.
10. Peredaran darah pada amfibi (katak) adalah peredaran darah tertutup.
11. Jantung berfungsi untuk memompa darah.
12. Jantung manusia terdiri atas empat ruang, antara lain dua bilik yaitu bilik kiri, bilik kanan, dan dua serambi, yaitu sembali kiri
dan serambi kanan.
13. Jantung cacing tanah berupa lima lengkung aorta.
14. Jantung insekta adalah jantung pembuluh yang berupa gelembung-gelembung yang memiliki lubang-lubang halus.
15. Jantung ikan terdiri atas dua ruang, yaitu satu serambi dan satu bilik.
16. Jantung amfibi terdiri atas tiga ruang, yaitu satu bilik dan dua serambi.
BAB 5 SISTEM PENCERNAAN
1. Makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam proses metabolisme tubuh.
2. Makanan yang baik adalah yang memiliki kadar unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh secara seimbang, yaitu karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral.
3. Defisiensi dari zat makanan tersebut dapat menyebabkan gangguan proses metabolisme.
4. Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas bagian mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.
5. Di dalam rongga mulut terdapat alat-alat, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
6. Organ lambung terdiri atas bagian-bagian kardiaks, fundus, dan pilorus.
7. Bagian dari usus halus terdiri atas usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan (ileum).
8. Di dalam usus besar terdapat mikroorganisme parasit yaitu bakteri Escheridia coli yang berfungsi untuk membusukkan sisa-
sisa makanan.
9. Pencernaan pada hewan ruminansia agak berbeda dengan manusia, terutama disebabkan karena faktor makanan. Makanan
ruminansia berupa tumbuhan yang berdinding sel kuat dan keras.
BAB 6 SISTEM PERNAPASAN
1. Organ pernapasan manusia meliputi hidung, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus (paru-paru).
2. Respirasi pada manusia meliputi respirasi eksterna dan respirasi interna.
3. Proses pertukaran gas di dalam tubuh terjadi secara difusi.
4. Ada dua macam pernapasan pada manusia, yaitu pernapasan dada dan perut.
5. Pengangkutan CO2 dari jaringan melalui tiga proses, yaitu sebagai berikut.
1. CO2 larut dalam plasma dan membentuk asam karbonat.
2. CO2 diangkut dengan membentuk karbominohemoglobin.
3. CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat.
6. Frekuensi pernapasan manusia dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, dan kegiatan tubuh.
7. Proses pertukaran O2 dan CO2 di dalam tubuh melalui pernapasan eksternal dan pernapasan internal.
8. Alat pernapasan pada burung yaitu paru-paru dan kantong udara.
BAB 7 SISTEM EKSKRESI
1. Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, paru-paru, dan hati yang berfungsi sebagai organ untuk membuang zat
sampah/kotoran sisa metabolisme.
2. Organ ginjal terdiri atas bagian-bagian antara lain glomerulus, tubulus proksimal, Henle, dan tubulus distal.
3. Proses yang terjadi pada glomerulus adalah filtrasi yang menghasilkan urin primer.
4. Proses reabsorbsi terjadi pada tubulus proksimal dan henle yang menghasilkan urin sekunder.
5. Proses augmentasi terjadi pada tubulus distal dan menghasilkan urin yang sebenarnya.
6. Organ kulit tersusun atas dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis.
7. Jaringan epidermis tersusun atas stratum korneum, stratum iusidum, stratum granulosum, dan stratum germinativum.
8. Jaringan dermis tersusun dari akar rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak, dan kelenjar keringat.
9. Organ paru-paru terdiri atas bagian-bagian seperti bronkus, bronkiolus, dan alveolus.
10. Organ hati dilindungi selaput yang tipis yang disebut kapsula hepatica.
11. Kapsula Gibson menyatukan antara kelenjar empedu dan pembuluh darah di dalam hati.
12. Alat ekskresi pada ikan berupa ginjal dan saluran urogenital.
13. Alat ekskresi pada belalang berupa pembuluh malpighi
BAB 8 SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA MANUSIA
1. Sistem regulasi terdiri atas sistem saraf, endokrin, dan indra.
2. Struktur dari sel saraf terdiri atas badan sel, dendrit, dan akson.
3. Akson terdiri atas neurofibril, sel mielin, dan nodus ranvier.
4. Sel saraf dibedakan menjadi 3 macam, yaitu saraf sensori, motor, dan interneuron (asosiasi)
5. Mekanisme jalannya impuls saraf melalui sel saraf dan sinaps.
6. Sel saraf terdiri atas sel saraf pusat dan saraf tepi.
7. Saraf pusat tersusun dari otak dan sumsum tulang belakang.
8. Saraf tepi tersusun dari saraf sadar dan tak sadar (otonom).
9. Saraf sadar terdiri atas saraf simpatik dan parasimpatik.
10. Sistem endokrin menghasilkan kelenjar, antara lain kelenjar hipofisis, adrenal, tiroid, paratiroid dan langerhans.
11. Indera tubuh terdiri atas indera penglihat, pendengar, pembau, dan pengecap.
BAB 9 SISTEM REPRODUKSI
1. Alat reproduksi manusia terdiri atas alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
2. Alat reproduksi laki-laki terdiri atas testis, epididimis, vasdeferens, ductus ejakularis, dan penis.
3. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis dan dipengaruhi oleh FSH, LH, dan testosteron.
4. Pembentukan FSH dan LH dikendalikan oleh hormon gonadotropin.
5. Alat reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, oviduk, rahim, vagina, dan vulva.
6. Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan dipengaruhi oleh FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipostasis.
7. Pada saatnya, ovum yang matang akan dilepaskan dari ovarium, yang disebut dengan proses ovulasi dan proses ini akan
dipengaruhi oleh LH dan FSH.
Rangkuman Materi Pelajaran Biologi Kelas 12 SMA
Bab 1 Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan
1. Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah secara irreversibel, yaitu tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Adapun perkembangan merupakan suatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh adalah faktor iklim, tanah dan biologis.
b. Faktor internal (dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu sifat dari induknya, dan faktor intersel yaitu macam-macam hormon
antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumalin, dan kalin.
3. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, tumbuhan akan mengalami beberapa periode yaitu periode lamban, periode
eksponen, dan periode perlambatan.
4. Pertumbuhan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
5. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi pada jaringan meristematik dari hasil pembelahan sel-sel jaringan
meristem primer. Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung akar, dan ujung batang.
6. Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio disebut sebagai perkecambahan. Ada dua macam perkecambahan yaitu
perkecambahan hipogeal dan epigeal.
7. Ada tiga macam bagian penyusun embrio pada proses perkecambahan yaitu tunas embrionik dan kotiledon.
8. Pada ujung akar terdapat tiga macam daerah titik tumbuh yaitu darah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah
diferensiasi.
9. Pada ujung batang, titik tumbuhnya dilindungi oleh balutan bakal daunnya.
10. Teori titik tumbuh ada dua, yaitu teori Histogen dari Hanstein, serta teori Tunika dan Korpus dari Schmith.
11. Pertumbuhan sekunder merupakan kelanjutan dari pertumbuhan primer sebagai aktivitas jaringan meristem sekunder yaitu
bertambah besarnya organ tubuh tumbuhan.
Bab 2 Metabolisme
1. Metabolisme merupakan reaksi biokimia yang terjadi dalam sel hidup, meliputi katabolisme (reaksi penyusunan energi) dan
anabolisme (reaksi pelepasan energi).
2. Pada reaksi metabolisme, terdapat komponen-komponen yang berperan penting sebagai penunjang terjadinya proses
metabolisme, meliputi enzim, ATP, dan reaksi oksidasi atau reaksi redoks.
3. Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa ikatan kimia kompleks menjadi senyawa lebih
sederhana yang secara umum dikenal dengan respirasi.
4. Respirasi merupakan proses pembebasan energi kimia melalui reaksi oksidasi pada molekul organik.
5. Jika respirasi terjadi dalam sel, maka ada tiga tahap yang harus dilalui, yaitu glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron.
6. Apabila proses respirasi terjadi dalam lingkungan yang cukup oksigen disebut respirasi aerob, tetapi apabila respirasi terjadi
tanpa oksigen disebut respirasi anaerob.
7. Anabolisme merupakan reaksi penyusunan senyawa kompleks dari senyawa sederhana yang berlangsung dalam sel. Energi
yang digunakan dalam proses penyusunan itu berasal dari matahari, sering kita kenal dengan fotosintesis, sedangkan yang
berasal dari energi kimia disebut kemosintesis.
8. Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak saling berkaitan satu sama lain. Metabolisme lemak menghasilkan energi yang
lebih besar dibandingkan karbohidrat dan protein.
9. Teknologi yang berkaitan dengan metabolisme makanan yaitu pola makanan yang berkadar gula rendah, teknologi
pengawetan makanan dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi, pengalengan dan secara radiasi.
Bab 3 Materi Genetika
1. Susunan DNA sangat kompleks dengan rantai nukleotida yang panjang.
2. Setiap nukleotida tersusun dari senyawa fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen.
3. Basa nitrogen terdiri atas purin yang tersusun dari Adenin, Guanin dan Pirimidin yang tersusun dari Timin dan Sitosin.
4. Struktur DNA berupa double helix atau pita spiral ganda, sedangkan RNA berupa pita tunggal.
5. Macam-macam RNA antara lain RNA duta (mRNA), RNA ribosom (rRNA), dan RNA transfer (tRNA).
6. Gen merupakan subtansi hereditas yang berfungsi untuk mewariskan sifat kepada keturunannya.
7. Kromosom terdiri atas sentromer, yaitu bagian kepala yang merupakan pusat kromosom dan bagian lengan yang
mengandung kromosom dan gen.
8. Sintesis protein dilakukan oleh DNA dan RNA melalui tahapan transkripsi dan translasi.
Bab 4 Pembelahan Sel
1. Pembelahan sel pada organisme eukariotik meliputi pembagian inti sel (kariokinesis) dan pembagian sitoplasma sel
(sitokinesis).
2. Tahap-tahap pembelahan sel meliputi tahap mitosis dan meiosis.
3. Pembelahan mitosis meliputi tahap-tahap, antara lain interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase.
4. Pembelahan meiosis I meliputi tahap-tahap, antara lain profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Sedangkan
pembelahan meiosis II meliputi tahap-tahap, antara lain profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.
5. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa yang terjadi di dalam testis.
6. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum yang terjadi di dalam ovarium.
7. Pembelahan meiosis bertujuan untuk mempertahankan agar sifat kromosom keturunan sama dengan induknya.
8. Pembelahan mitosis bertujuan untuk memperbanyak sel, regenerasi, dan pertumbuhan.
Bab 5 Pewarisan Sifat
1. Gregor Johann Mendel disebut sebagai Bapak Genetika karena dialah orang yang pertama kali meneliti pewarisan sifat
melalui penyilangan.
2. Genotipe adalah sifat yang ditentukan oleh gen, sebagai faktor bakat/pembawaan. Genotipe bersifat menurun dan diwariskan
kepada keturunannya.
3. Gen merupakan sepenggal DNA yang berguna untuk mengendalikan sintesa protein. Apabila gen berubah, maka sifat
makhluk hidup juga berubah.
4. Fenotipe merupakan sifat yang tampak dari luar sebagai akibat interaksi antara faktor genotipe dengan lingkungannya.
5. Hukum I Mendel dikenal sebagai Hukum Segregasi yaitu perkawinan organisme dengan hanya memperhatikan satu sifat
beda yang akan menghasilkan perbandingan 3 : 1.
6. Hukum II Mendel atau Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas merupakan persilangan dihibrid yaitu perkawinan individu
dengan memperhatikan dua sifat beda akan menghasilkan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1.
7. Backcross dan testcross digunakan untuk mengetahui genotipe induknya.
8. Penyimpangan semu hukum Mendel merupakan penyilangan dihibrid yang hasil perbandingannya tidak sesuai dengan
Hukum Mendel misalnya peristiwa epistasis-hipostasis, kriptomeri, polimeri, pindah silang, tautan, gagal berpisah, dan pautan
seks.
9. Hemofili, buta warna, dan albino, merupakan penyakit yang diturunkan dan tidak dapat disembuhkan.
10. Gen letal merupakan gen yang dapat menyebabkan kematian.
11. Golongan darah manusia berdasarkan ada tidaknya antigen antibodi dibedakan menjadi ABO, MN, dan Rhesus.
12. Ilmu genetika dapat dimanfaatkan di bidang pertanian, peternakan, dan kesehatan.
Bab 6 Mutasi
1. Peristiwa mutasi adalah terjadinya perubahan materi genetik yang akan diwariskan kepada keturunannya.
2. Individu yang mengalami mutasi disebut mutan, sedangkan faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut
mutagen.
3. Peristiwa mutasi dapat terjadi pada tingkat gen dan kromosom.
4. Mutasi gen dapat terjadi karena pergantian pasangan basa nitrogen dan penyisipan basa nitrogen.
5. Peristiwa pergantian basa nitrogen antara lain tranversi dan transisi, sedangkan penyisipan basa nitrogen terlihat pada
peristiwa insersi dan delesi.
6. Mutasi kromosom dapat terjadi karena perubahan jumlah kromosom yang meliputi euploidi dan aneuploidi, dapat disebabkan
pula karena perubahan struktur kromosom yang meliputi inversi, translokasi, duplikasi, delesi, isokromosom, dan katenasi.
7. Berdasarkan sel yang mengalaminya, mutasi dapat dibedakan menjadi mutasi somatik dan germinal.
8. Mutasi berdasarkan kejadiannya meliputi mutasi alam dan buatan.
9. Mutagen biologi meliputi bakteri dan virus.
10. Mutagen kimia antara lain kolkisin, antibiotik, alkohol, asam nitrit, aminopurin, dan alkilase.
11. Mutagen fisika meliputi radiasi peng-ion dan radiasi bukan pengion.
Bab 7 Evolusi
1. Teori evolusi menjelaskan perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya evolusi adalah mutasi, seleksi alam, perkawinan tak acak, aliran gen, dan
genetik drift.
3. Evolusi berdasarkan arahnya dibedakan menjadi evolusi progresif dan evolusi regresif. Evolusi progresif terjadi apabila
individu dapat bertahan hidup, sedangkan evolusi regresif terjadi apabila individu mengalami kepunahan.
4. Evolusi berdasarkan skala perubahan evolusi dapat dibedakan menjadi makroevolusi dan mikroevolusi.
5. Makroevolusi terjadi bila perubahannya besar, sedangkan mikroevolusi terjadi bila perubahannya kecil.
6. Evolusi berdasarkan hasil akhir dibedakan menjadi evolusi divergen dan konvergen. Evolusi divergen adalah apabila
perubahannya berasal dari satu spesies menjadi banyak spesies baru, sedangkan evolusi konvergen apabila perubahannya
didasarkan pada adanya kesamaan struktur antara dua organ pada garis sama dari nenek moyang yang sama.
7. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu, berupa tulang, cangkang, gigi, maupun jejak kaki yang dapat
digunakan sebagai bukti terjadinya proses evolusi.
8. Palaentologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil.
9. Teori asal-usul makhluk hidup terdiri atas teori Abiogenesis dan teori Biogenesis.
10. Teori abiogenesis menyebutkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati, sedangkan teori biogenesis menyebutkan
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Bab 8 Bioteknologi
1. Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk
untuk kepentingan manusia.
2. Bioteknologi dibedakan menjadi dua yaitu secara tradisional atau konvensional dan secara modern.
3. Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses kimia, dan proses genetik secara alami.
Dilakukannya berdasarkan pengalaman yang sebenarnya sudah mengandung prinsip-prinsip ilmiah. Produk tersebut
dilakukan berdasarkan pengalaman dan diwariskan secara turun temurun, tanpa memahami organisme yang berproses dan
reaksinya yang timbul. Bioteknologi tradisional ini biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan
umumnya belum dapat diproduksi secara massal.
4. Pelaksanaan bioteknologi secara modern. Bioteknologi modern ditandai dengan ditemukannya struktur DNA. Bioteknologi
modern adalah bioteknologi berdasarkan manipulasi atau rekayasa DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen
spesifik dan memindahkan pada organik yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan, dan hewan. Bioteknologi modern ini tidak
bisa lepas dari ilmu lain misalnya ilmu biokimia, genetika, biologi molekuler, fisika, mikrobiologi, dan biologi sel.
5. Pada dasarnya bioteknologi mempunyai komponen-komponen yaitu adanya bahan yang akan diproses, organisme yang
melakukan proses, prinsip-prinsip ilmiah dalam proses, dan hasilnya berupa produk.
6. Beberapa contoh dari bioteknologi tradisional, yaitu pembuatan tempe, tape, kecap, yoghurt, dan antibiotik penicilin.
7. Beberapa contoh dari bioteknologi modern adalah rekombinasi DNA, fusi sel, teknik hibridoma, transfer inti, kloning, bayi
tabung, inseminasi buatan, kultur jaringan, seleksi fenotipe, hidroponik, penghasil asam amino, penghasil alkohol, pemisah
logam dari bijihnya, gas bio, pencerna limbah, pemisah logam berat, dan penggunaan teknologi nuklir.
8. Perkembangan bioteknologi memberikan dampak positif dan negatif.

Anda mungkin juga menyukai