2. Small RNA merupakan fragmen RNA pendek yang tidak protein. Diketahui salah satu peran small RNA
berhubungan dengan komunikasi patogen Botrytis cinerea (Bc) terhadap inangnya yaitu Arabidopsis
thaliana (At). Small RNA berkontribusi dalam proses regulasi pasca maupun post-transkripsi, hingga
proses epigenetik secara inter-species. Berikut data yang didapatkan dari penelitian Wang er al.
2 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
Bc-sR37
Bc-sR3.1
Keterangan: Bc-sR37 dan Bc-sR3.1: dua jenis small RNA yang diproduksi B. cinerea. Gambar A
merupakan hasil analisis elektroforesis dari beberapa gen. Gambar B merupakan grafik ekspresi
relatif beberapa gen pada A. thaliana. Hpi: hours post-induction (lama waktu dalam jam setelah
induksi).
3. Suatu sirkuit genetik buatan dirancang pada E. coli yang terdiri dari dua jenis plasmid: repressor (A)
dan reporter (B). Plasmid repressor mengandung urutan pengkode LacI, suatu protein repressor
yang dapat menempel pada urutan operator (Oy), baik pada plasmid repressor maupun reporter.
Plasmid reporter mengandung urutan pengkode untuk Green Fluorescent Protein (GFP) yang
ekspresinya juga diatur oleh LacI pada daerah operator (Ox). Penambahan senyawa inducer IPTG
akan menghambat repressor sehingga GFP diekspresikan dan sel menjadi berpendar, seperti
ditunjukkan pada gambar (C).
3 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
GFP
Urutan promoter pada kedua plasmid (P1429 dan P2547) bersifat konstitutif, artinya dapat ditempeli
terus-menerus oleh RNA polimerase. Irene ingin mengkarakterisasi tiga jenis operator (O 1, O2, dan
Os) pada konsentrasi IPTG yang berbeda. Untuk itu, Irene mentransformasi kultur E. coli dengan
berbagai kombinasi urutan operator untuk plasmid represor dan reporter (A-J), ditunjukkan dengan
penamaan OxOy; misal O1O1 berarti O1 pada plasmid reporter dan O1 pada plasmid represor.
Perlakuan B, C, dan D hanya ditransformasi dengan plasmid reporter dengan operator yang sesuai
tanpa ada plasmid represor. Ekspresi GFP pada setiap perlakuan ditampilkan pada grafik berikut:
A B C D E F G H I J
4 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
4. Cre recombinase adalah enzim yang secara spesifik memediasi terjadinya rekombinasi genetik
antara dua lokus DNA LoxP (digambarkan dengan segitiga). Enzim ini mensejajarkan kedua lokus
pada orientasi yang sama, memutuskan duplex yang terbentuk pada titik yang sama, lalu
menyambungkan setiap untai dengan untai lainnya sehingga lokus LoxP tersebut kembali terbentuk
(Gambar A). Anda memiliki DNA dengan dua lokus LoxP, masing-masing dengan orientasi
berlawanan atau orientasi yang sama (Gambar B).
5. Grafik berikut menunjukkan laju pengambilan (uptake) sukrosa oleh protoplas dari kotiledon kacang
kedelai sebagai fungsi dari konsentrasi eksternal (di medium).
5 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
6. Untuk mempelajari efek interaksi kooperatif pada konsorsium mikroba, Ihsan merancang sistem
cross-feeding (saling “memberi makan”) asam amino pada empat spesies bakteri yang secara alami
hidup pada usus mamalia: Escherichia coli, Salmonella enterica ser. Typhimurium, Bacteroides
fragilis, dan B. thetaiotaomicron (theta). Setiap spesies direkayasa agar bersifat auksotrof untuk tiga
asam amino sekaligus memproduksi satu asam amino lain secara berlebih (overproducer) (Gambar
a).
Ihsan mengukur kemampuan produksi berlebih asam amino pada setiap strain (Gambar b,
overproduction) serta nilai EC50, yaitu konsentrasi minimal asam amino yang harus diberikan
untuk mencapai tingkat pertumbuhan 50% maksimum pada strain yang auksotrof terhadap asam
amino tersebut (Gambar b, growth EC50). Ket: Ec = E. coli, St = S. enterica ser. Typhimurium, Bt =
B. theta, Bf = B. fragilis.
6 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
7. Anda memiliki dua konstruk gen GFP (Gambar A). Perbedaan kedua konstruk gen tersebut terletak
pada keberadaan enhancer yang dapat meningkatkan ekspresi gen apabila terdapat senyawa
glukokortikoid. Kedua konstruk tersebut kemudian Anda transfeksi secara terpisah ke dua jenis cell
line yang berbeda. Setelah itu Anda mengukur ekspresi gen GFP pada setiap cell line dengan dan tanpa
pendedahan dexamethasone, suatu senyawa glukokortikoid. Hasil yang Anda peroleh dapat dilihat
pada Gambar B.
Anda kemudian melakukan modifikasi pada konstruk y dengan melakukan delesi pada bagian dari
enhancer (Gambar C). Konstruk baru tersebut kemudian Anda transfeksi kembali lalu ekspresi gen
GFP diukur dengan cara yang sama dengan percobaan sebelumnya. Hasil yang diperoleh dapat dilihat
pada Gambar D.
7 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
8. Intrabodi (iB) adalah protein rekombinan menyerupai antibodi yang dapat digunakan untuk
mengatur lokalisasi protein di dalam sel. iB dapat dimodifikasi menjadi suatu saklar molekuler
(molecular switch) yang merespons cahaya dengan cara menambahkan urutan pengkode fitokrom
tertentu. Ihsan menggandengkan iB(GFP) dengan fitokrom BphP1 menghasilkan iB(GFP)-BphP1.
iB(GFP) diketahui dapat menempel pada protein EGFP (berpendar hijau) namun tidak dengan
protein mCherry (berpendar merah). Fitokrom BphP1 dapat berubah dari inaktif (Pfr) menjadi aktif
(Pr) jika disinari cahaya 740 nm; bentuk aktif ini dapat mengikat protein QPAS1. Ihsan mengamati
interaksi iB(GFP)-BphP1 terhadap protein fusi PAC-EGFP dan QPAS1-mCherry di nukleus (Gambar
a). QPAS1-mCherry sebelumnya ditambahkan dengan urutan NLS (nuclear localization signal).
Interaksi saat gelap dan setelah disinari cahaya 740 nm diamati dengan mikroskop fluoresens
(Gambar b). Bagian yang berwarna kuning pada overlay menunjukkan EGFP dan mCherry berjarak
sangat dekat di lokasi tersebut (namun tidak harus saling menempel satu sama lain).
8 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
9. Ribosome profiling adalah metode yang ampuh untuk mempelajari translasi in vivo secara
menyeluruh. Metode ini melibatkan isolasi mRNA yang terikat pada ribosom dan pemotongan
menggunakan nuklease untuk menghasilkan fragmen-fragmen RNA yang disebut footprints yang lalu
disimpan sebagai pustaka dan diurutkan dengan deep-sequencing. Hasil pengurutan setiap fragmen
disebut reads. Setiap reads dipetakan terhadap posisinya di sepanjang genom sehingga lokasi kodon
start dan stop dari suatu daerah pengkode dapat diidentifikasi.
Skema ribosome profiling dapat dilihat pada gambar di atas. Sebagai pembanding, juga ditunjukkan
skema metode mRNA-seq. Banyaknya reads yang diperoleh pada setiap posisi ditunjukkan pada
sumbu y dari grafik (ribosome footprint reads untuk ribosome profiling dan mRNA-seq reads untuk
mRNA-seq).
9 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
10. Berikut ini menunjukan serangkaian proses transport yang berlangsung pada vokuola sel
tumbuhan.
Tentukan apakah pernyataan berikut ini benar (B) atau salah (S)!
A. pH vokuola lebih tinggi dari pH sitoplasma
s B. Sisi membran yang mengarah ke cairan vokuola bermuatan lebih negatif dibandingkan sisi
membran yang menghadap ke sitoplasma. lihat angka 20 mV nya
C. Penurunan jumlah ATP di dalam sel akan menurunkan laju transport Na+, Ca+, dan sukrosa masuk
ke dalam vokuola.
D. Penurunan jumlah ATP di dalam sel akan meningkatkan laju transport NO3- dan Cl- masuk ke
dalam vokuola.
10 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
ini akar
Tentukan apakah pernyataan berikut Benar (B) atau Salah (S)!
s A. Sayatan di atas memperlihatkan nodul batang.
B. Sayatan di atas berasal dari tumbuhan dikotil.
C. Sayatan di atas berasal dari organ yang telah mengalami pertumbuhan sekunder.
D. Pembentukan xylem primer dibutuhkan untuk menyalurkan nutrien pada nodul.
12. Analisis pengaruh patogen terhadap tumbuhan umumnya dilakukan pada Angiospermae. Namun
demikian, Bryophyta sebagai tumbuhan yang pertama kali mengkolonialisasi daratan tentu
mengalami berbagai stres lingkungan saat daratan belum dikolonialisasi tumbuhan lain. Tetapi,
mekanisme perlindungan diri Bryophyta terhadap patogen belum banyak dilaporkan. Data di bawah
memperlihatkan pengaruh patogen dengan host bervariasi yaitu Botrytis cinere terhadap lumut
model yaitu Physcomitrella patens.
Keterangan: a dan b merupakan hasil pengamatan mikroskopi sel P. patens yang tidak diberi
perlakuan (a) atau diberi perlakuan (b) berupa pemaparan B. cinere. Pewarnaan dilakukan dengan
safranin yang mampu mewarnai penebalan dinding sel.
11 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
Keterangan: Hasil pengukuran kadar OPDA setelah beberapa jam pemaparan B. cinere atau kontrol
(tanpa penambahan; c).
13. Meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir seperti yang terjadi di Fukushima melepaskan paparan
radiasi. Radiasi memiliki beragam efek terutama dalam proses reproduksi organisme termasuk
tumbuhan. Berikut merupakan efek radiasi terhadap perkecambahan pada Wortel liar (Daucus
carota, subsp. carota) di Chernobyl yang terlebih dahulu mengalami paparan radiasi.
12 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
14. Cahaya merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan tumbuhan. Tumbuhan memiliki
fotoreseptor seperti fitokrom dan kriptokrom. Umumnya, studi mengenai fotoreseptor dilakukan
pada Angiospermae. Data di bawah memperlihatkan hasil pengujian efek cahaya pada spesies paku
Adiantum capillus-veneris.
Kloroplas pada 4 baris di lajur kiri menunjukkan wild-type dan 4 baris di lajur kanan menunjukkan
mutan rap2. Fluence rate yang ada pada grafik diukur dari pemberian cahaya putih dimana sudut
pembengkokan daun (relatif terhadap batang menuju cahaya) diukur sesuai fluence rate yang
diberikan.
13 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
15. Sumoilasi merupakan salah satu proses modifikasi protein pasca translasi. Proses ini salah satunya
dikatalis oleh enzim SPF, yang merupakan anggota dari ULP (Ubiquitin like protease). Perhatikan data
berikut yang merupakan hasil riset oleh peneliti di Portugal yang menjadi tuan rumah IBO 2021.
Keterangan: Pengamatan morfofisiologi keseluruhan tanaman wild-type (Col) dan mutan (spf1, spf2,
dan spf1/2) yang diberi keterangan 1–4 (tidak berurutan). Grafik A adalah hasil pengukuran lebar
daun tertua, grafik B adalah hasil pengamaan hari perbungaan muncul, dan grafik C menunjukkan
kadar karotenoid relatif. *, ** atau *** menunjukkan perbedaan signifikan terhadap tanaman wild-
type.
Keterangan: Pengamatan morfologi biji wild-type (Col) dan mutan (spf1/2) yang diberi keterangan
5–6 (tidak berurutan). Grafik D adalah hasil pengukuran lebar biji relatif dan grafik E adalah hasil
pengukuran panjang biji relatif. *** menunjukkan perbedaan signifikan terhadap tanaman wild-type.
14 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
16. Tumbuhan Spermatophyta memiliki beragam cara agar biji yang dihasilkan mampu disebarkan
namun tetap terlindungi. Prunus mume merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai
bahan pangan di Jepang. Gambar di bawah merupakan data penelitian terkait struktur buah
tumbuhan dengan genus Prunus.
Keterangan: Sayatan buah yang diwarnai dengan reagen pendeteksi lignin (phloroglucinol-HCl).
Keterangan: Ekspresi gen pada sayatan buah dengan tiga lapisan dari hari ke-29 hingga ke-60.
15 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
17. Daun atau batang tanaman sukulen memungkinkan adaptasi pada habitat kering sehingga dapat
bertahan hidup dalam waktu yang lama sebelum mencapai kandungan air kritis relatif. Berikut ini
adalah gambar yang menunjukkan perubahan kandungan air relatif pada dua jaringan yaitu jaringan
penyimpan air (hidraenkim) dan klorenkim seiring dengan perubahan kandungan air total pada
daun Peperomia magnoliaefolia.
Keterangan: Kandungan air relatif pada jaringan vs. kandungan air relative pada daun utuh (A.
Kondisi layu pada satu daun yang dipetik; B. Kondisi layu pada tanaman utuh)
18. Perhatikan gambar sayatan organ tanaman Suaeda monoica berikut ini.
16 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
Kemudian diukur empat karakteristik yang berkaitan dengan jalur fotosintesis tanaman tersebut.
Hasil pengukuran disajikan ke dalam tabel berikut ini.
Suaeda monoica
Characteristics
High salt Low salt
PEP-case activity (µmoles CO2 mg protein-1 min-1) 0,49 0,34
CO2 compensation concentration (µl/l) <5 5
δ12C (0/00) -15,89 -17,02
Malate content (µmoles g dry weight-1)
Light (6 hr) 125 ± 10 440 ± 75
Dark (6 hr) 120 ± 12 360 ± 60
17 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
20. Kapasitas aerobik dianggap sebagai parameter utama untuk menentukan kemampuan kerja
(workload ability). Hematokrit (Hct) dan kadar hemoglobin (Hb) diduga sebagai penentu kunci
performa aerobik. Pada burung yang hidup bebas, Hct dan Hb bervariasi di sepanjang siklus tahunan
dan variasi ini diduga mencerminkan bentuk adaptasi dalam hal kebutuhan energi terhadap
perubahan musim. Berikut merupakan grafik yang menjelaskan hubungan antara Hct dan Hb dengan
status migrasi, ketinggian, dan energi yang digunakan untuk beraktivitas (AEE, activity energy
expenditure).
Keterangan: Hubungan antara status migrasi dengan Hct (A) dan Hb (B). Hubungan antara
ketinggian dengan Hct (C) dan Hb (D). Hubungan antara AEE dengan Hct (E). Nilai P<0,01
menunjukkan signifikansi secara statistik.
18 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
Seorang pemuda dibawa kerumah sakit kerana overdosis aspirin. Sebagai langkah detoksifikasi,
dokter memberikan perawatan yang menyebabkan perubahan pH urin sehingga meningkatkan
pembuangan aspirin melalui urin.
22. Gravitasi merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi sistem fisiologis tubuh, terutama pada
individu yang mengalami percepatan gaya gravitasi yang melebihi normal. Oleh karena itu, pilot
pesawat tempur melakukan latihan terlebih dahulu sebelum mengemudikan pesawat. Berikut
pengaruh peningkatan gaya gravitasi terhadap sistem peredaran darah.
19 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
Tentukan apakah pernyataan dibawah ini benar (B) atau salah (S) mengenai pengaruh gaya gravitasi
terhadap sistem fisiologi tubuh!
A. Penurunan tekanan arteri akibat percepatan gaya gravitasi menyebabkan darah mengumpul
(pooled) di bagian kaki.
b B. Peningkatan percepatan gravitasi positif (+G) menurunkan cardiac output.
s C. Dari menit ke 10 ke menit 20 tubuh merespon perubahan G dengan memperlebar pembuluh
darah peripheral.. harusnya konstriksi
s D. Untuk mengurangi efek percepatan gaya gravitasi (+G), baju astronaut didesain untuk melebar
seiring dengan peningkatan tekanan pada abdomen dan kaki.
23. Sebagai hewan poikilotermik, serangga memiliki kemampuan yang terbatas dalam melakukan
termoregulasi. Meskipun begitu, serangga memiliki adaptasi fisiologis yang memungkinkan untuk
bertahan hidup pada kondisi ekstrem. Berikut merupakan ilustrasi mekanisme fisiologis serangga
dalam melakukan proses diapause (dormansi).
Gambar Respon fotoperiodik produksi larva diapause dari serangga dewasa Calliphora vicina pada
suhu 200C. CDL = critical day length (kiri) dan perubahan jumlah unsaturated fatty acids (UFA),
ekspresi gen heat shock protein (hsp), proliferating cell nuclear antigen (pcna) dan glicerol selama
masa perkembangan.
Tentukan apakah pernyataan di bawah ini benar (B) atau salah (S)!
s A. Penurunan suhu udara harian dibawah 200C memicu proses diapause pada serangga Calliphora
vicina. di suhu 20 sudah dorman
s B. Peningkatan produksi glycerol berfungsi sebagai cadangan makanan pada saat serangga
mengalami proses diapause. glycerol sebagai pelindung drhp suhu tinggi--> biar ga gampang beku
C. Perlakuan dengan pemaparan suhu ekstrem rendah terhadap larva serangga akan memicu
diapause yang disertai dengan meningkatkan produksi UFA untuk menghambat efek pembekuan
membran sel.
D. Hsps merupakan protein yang berperan penting dalam negatur metabolism serangga pada saat
dormansi.
20 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
24. Kuat rangsang yang diterima oleh suatu neuron akan diterjemahkan dalam dua bentuk yaitu
perubahan puncak depolarisasi pada daerah dendrit dan frekuensi potensial aksi pada akson, seperti
yang ditunjukkan gambar berikut.
Gambar di bawah menunjukan dua lokasi pemberian rangsang disekitar ujung saraf sensorik.
receptor field
21 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
25. Ume merupakan salah satu makanan fermentasi tradisional Jepang yang berasal dari buah aprikot
(Prunus mume). Kono et al., 2018, ingin membuktikan hipotesis bahwa Ume memiliki khasiat sebagai
antialergi. Untuk menguji hipotesis tersebut, Kono et al., menyiapkan 4 kelompok mencit. Keempat
mencit tersebut kemudian diberikan air (vehicle), ekstrak metanol dari P. mume atau Tranisalt secara
oral. Satu jam kemudian, tiga kelompok mencit disensitisasi (disuntik) dengan IgE yang mampu
mengenali antigen DNP-BSA (Anti-DNP IgE), dan satu kelompok hanya disuntik dengan air (garis
pada gambar). Respon Alergi kemudian diinduksi dengan penyuntikan DNP-BSA secara intradermal
ke telinga mencit. Untuk mengamati adanya respon alergi, dilakukan dua tahapan berikut.
I. Mencit disuntik dengan evan blue secara intravena. Beberapa saat setelah penyuntikan, distribusi
evan blue di telinga di amati.
II. Degranulasi mast cell diamati dengan mewarnai jaringan telinga menggunakan toluidine blue.
Tanda panah menunjukan degranulasi mast cell.
26. Neuromast merupakan mekanoreseptor yang berfungsi untuk mendeteksi arah aliran air pada ikan
dan larva amfibi. Terdapat dua tipe neuromast, yaitu superficial neuromast (SN) dan canal neuromast
(CN). SN terletak secara langsung pada permukaan kulit sementara CN terletak di dalam suatu kanal
yang membentuk sistem gurat sisi (lateral line system). Pada umumnya, setiap CN berada di antara
dua pori kanal yang bersebelahan.
22 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
Keterangan: (a) Distribusi SN (lingkaran biru) dan CN (lingkaran merah) pada ikan komet
(Carassius auratus). (b) Struktur superficial neuromast (SN). (c) Strutktur canal neuromast (CN).
Kedua jenis neuromast tersebut dipersarafi oleh dua populasi serabut saraf yang berbeda, disebut
tipe I dan tipe II. Suatu eksperimen dilakukan untuk mengamati aktivitas kedua jenis serabut saraf
tersebut sebagai respons terhadap gelombang pada permukaan air dalam kondisi air tenang dan air
mengalir. Hasil eksperimen tersebut adalah sebagai berikut.
Keterangan: Respons serabut saraf tipe I dan tipe II dari ikan komet (Carassius auratus) terhadap
gelombang berfrekuensi 50 Hz dan amplitude 300 µm dalam kondisi tidak ada aliran air dan ada
aliran air dengan kecepatan konstan 10 cm/s. Eksperimen dilakukan sebanyak lima kali
pengulangan. Setiap garis vertikal menunjukkan satu potensial aksi yang dibangkitkan oleh serabut
saraf. Garis hitam tebal menunjukkan periode stimulasi.
23 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
27. Mekanisme spesfikasi di hemisfer vegetal larva Halocynthia (sea squirt) ditunjukkan pada gambar
berikut. Seperti yang terlihat pada gambar, proses spesifikasi tersebut ditentukan oleh FGF
(fibroblast-growth factor) dan mRNA macho-1. mRNA macho-1 merupakan suatu faktor yang berasal
dari sel telur sementara FGF merupakan produk ekspresi gen dari sekelompok blastomer tertentu.
Keterangan: (A) Diagram hemisfer vegetal embrio Halocynthia tahap 32 sel beserta distribusi FGF dan mRNA
macho-1. (B) Fate map hemisfer vegetal embrio Halocynthia tahap 64 sel. (C) Model spesifikasi oleh FGF
dan mRNA macho-1 pada hemisfer vegetal embrio Halocynthia. (a,b) Model spesifikasi normal, (c)
hasil spesifikasi tanpa adanya induksi oleh FGF, (d) hasil spesifikasi ketika seluruh permukaan
embrio 32 sel dipaparkan FGF, (e) hasil spesifikasi ketika mRNA macho-1 dihilangkan, (f) hasil
spesifikasi ketika macho-1 juga diekspresikan di bagian anterior. Kuning = En = endoderm, Ungu =
NC = tali saraf, Nila = Not = motokord, Hijau = Mes = mesenkim, Merah = Mus = otot.
24 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
28. Aktivasi sel B dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu T-cell dependent dan T-cell independent.
Dalam mekanisme T-cell dependent, sel B diaktivasi oleh IFN-ϒ yang disekresikan oleh sel Th1 yang
aktif. Sel Th1 tersebut sebelumnya telah diaktivasi melalui proses presentasi antigen oleh APC
(antigen-presenting cell). Sementara dalam mekanisme T-cell independent, sel B diaktivasi secara
langsung oleh antigen. Akibat proses aktivasi tersebut, sel B akan mengalami serangkaian proses
untuk menghasilkan antibodi, salah satunya adalah isotype/class switching di mana IgM pada
permukaan sel B diubah menjadi berbagai kelas dan subkelas antibodi yang lain.
Patogen X memicu produksi antibodi melalui pensinyalan TLR9 (Toll-like receptor 9). TLR9 banyak
ditemukan pada APC. TLR9 mengenali pathogen-associated molecular patterns (PAMPs) berupa CpG
yang tak termetilasi. Berikut ini merupakan eksperimen yang dilakukan untuk mempelajari
mekanisme isotype switching melalui pensinyalan TLR9 sebagai respons terhadap CpG tak
termetilasi dari pathogen X. CpG tak termetilasi tersebut dimasukkan ke dalam suatu virus-like
particle (VLP) sebelum diinjeksikan ke dalam tubuh mencit.
IgG di grafik
itu IgT total
Keterangan: Profil produksi berbagai subkelas IgG yang diinduksi oleh CpG tak termetilasi pathogen
X yang dienkapsulasi oleh virus-like particle (VLP). (A) Titer antibodi (yang diukur menggunakan
ELISA) berbagai subkelas IgG pada mencit TLR9+/+ dan TLR9-/-. (B,C) Titer antibodi berbagai subkelas
IgG pada mencit IFN-g+/+ dan IFN-g-/- yang diinjeksi VLP kosong (B) dan VLP yang berisi CpG tak
termetilasi dari pathogen X. (C) Titer antibodi berbagai subkelas IgG dari kultur sel B TLR9+/+ dan
TLR9-/-. kayaknya yang utama itu T-cell independent
s B. Aktivasi TLR9 memicu isotype switching IgM terutama menjadi IgG subkelas IgG.
b C. Isotype switching yang diinduksi oleh pensinyalan TLR9 sebagian besar terjadi melalui
mekanisme T-cell independent.
s D. Berdasarkan data tersebut, patogen X dapat dieliminasi dengan efektivitas paling tinggi jika
patogen tersebut dikenali oleh sel dendritik.
25 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
29. Melatonin terbukti dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif terkait dengan
umur. Tetapi, hal ini belum pernah diteliti pada ovarium. Untuk itu, dilakukan eksperimen di mana
mencit betina berusia 2-3 bulan diberi perlakuan melatonin selama 12 bulan. Beberapa parameter
diukur yang hasilnya adalah sebagai berikut.
Keterangan: (A) Jumlah berbagai tipe folikel pada mencit betina kontrol (vehicle) dan mencit betina
yang didedahkan melatonin selama 12 bulan (melatonin). *P<0,05; **P<0,01 terhadap kelompok
vehicle. (B) Hasil flow-cytometry menggunakan pewarna ganda PI dan Anexin V-FITC untuk
mengukur tingkat apoptosis pada kultur sel granulosa mencit. Dalam eksperimen ini, kultur sel
granulosa didedahkan H2O2 saja, melatonin (Mel) saja, dan H2O2 + melatonin. PI merupakan pewarna
untuk mendeteksi apoptosis akhir dan nekrosis sementara Anexin V-FITC digunakan untuk
mendeteksi apoptosis.
26 / 43
PI = apoptosis akhir dan nekrosis
Anexin = apoptosis
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
30. Astyanax mexicanus merupakan suatu spesies ikan tetra yang terdiri atas populasi yang menempati
daerah permukaan air (surface fish) dan populasi yang menempati perairan goa (cavefish). Salah satu
perbedaan dari kedua populasi tersebut adalah cavefish tidak memiliki mata. Proses perkembangan
mata dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Untuk menginvestigasi penyebab tidak terbentuknya mata pada cavefish, dilakukan serangkaian
eksperimen sebagai berikut.
surface
cave
27 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
Keterangan: (1) Pengaruh transplantasi plakoda lensa ke perkembangan mata. Plakoda lensa dari
surface fish ditransplantasi ke cawan optik cavefish selama embriogenesis (A,B) dan sebaliknya (C,D).
(2) Ekspresi mRNA Pax6 pada embrio surface fish dan cavefish (Pachon) yang dideteksi
menggunakan in situ hybridization. (A,B) Surface fish, (C,D) cavefish dari goa Pachon, Meksiko. OF =
optic field (bakal vesikel optik), LP = plakoda lensa. (3) Apoptosis pada lensa yang ditentukan melalui
pewarnaan TUNEL (A,B) dan proliferasi sel-sel retina yang ditentukan berdasarkan ekspresi gen
Vsx2 (D,E). (A,D) Surface fish, (B,E) cavefish, kepala panah putih = apoptosis sel-sel lensa, kepala
panah hitam = ekspresi gen Vsx2, L = lensa, R = retina.
A. Pada suhu 20 0C, aliran angin akan meningkatkan laju kehilangan panas secara konveksi.
Pada tahun 1990, ditemukan sebuah tengkorak monodontidae yang bentuknya tidak biasa. Dari
morfologinya, bentuk ini dianggap bentuk intermediet, terutama bisa dilihat dari gigi-giginya.
Beberapa gigi spesimen ini memiliki orientasi yang serupa dengan gading dan gigi-gigi vestigial
narwhal. Para ahli berhipotesis bahwa tengkorak tersebut berasal dari hibrid antara beluga dan
narwhal.
Gambar 1. Morfologi tengkorak dari dua spesies monodontidae dan hibrid dari keduanya (urutan
acak)
28 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
Berbagai pengujian dan analisis dilakukan untuk memastikan asal-usul serta berbagai informasi lain
mengenai spesimen hibrid ini. Salah satu di antaranya, yaitu analisis mitokondria. Berikut hasilnya:
SPESIMEN
NARWHAL
BELUGA
Gambar 2. Median-spanning haplotype network dari genom mitokondria utuh dari delapan beluga
(biru), delapan narwhal (hijau) dan spesimen hibrid/MCE1356 (merah). Titik hitam
mengindikasikan haplotype yang tidak ditemukan di data. Ukuran lingkaran menandakan jumlah
relatif spesimen yang memiliki haplotipe yang sama. Angka mengindikasikan jumlah situs basa
bervariasi antar haplotipe.
Mereka juga melakukan analisis isotop karbon dan nitrogen stabil untuk memperkirakan perilaku
makan dari hibrid dan kedua spesies induknya. Berikut hasilnya:
Gambar 3. Komposisi isotop karbon dan nitrogen stabil dari beluga (biru), narwhal (hijau) dan
MCE1356 (merah).
Tentukan apakah pernyataan di bawah ini benar (B) atau salah (S)!
S A. Secara berurutan, A-B-C adalah dan beluga, spesimen hibrid, dan narhwal.
b B. Induk jantan dari spesimen hibrid ini adalah seekor beluga.
s C. Beluga dan narwhal memiliki perilaku makan yang sama, namun berbeda dengan hibrid.
b D. Jika semakin tinggi nilai ᵟ15N menandakan semakin tingginya posisi suatu individu dalam
rantai makanan, maka secara umum hibrid, beluga, dan narwhal memakan mangsa yang
berasal dari tingkatan trofik yang sama.
29 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
32. Penentuan warna mahkota bunga Lathyrus odoratus diatur oleh gen-gen seperti yang ditunjukkan
oleh ilustrasi berikut.
Gen lain yaitu C, juga mengatur munculnya warna, yang mana alel dominan C menyebabkan bunga
berwarna putih, terlepas dari apapun genotip A dan B. Tentukan apakah pernyataan berikut Benar
(B) atau Salah (S)!
b A. Ilustrasi berikut dapat menjelaskan mekanisme regulasi penentuan warna bunga L. odoratus.
V
S B. Fenotip bunga ungu memiliki 4 macam genotip berbeda, sedangkan bunga putih memiliki lebih tp kuncinya
(b)
dari 20
X macam genotip berbeda. yang putih harusnya 9 x 2 = 18
s C. Persilangan dua parental berbunga putih ternyata menghasilkan anakan 100% putih, maka gen
A dan B yang dimiliki kedua parental tidak mungkin merupakan galur murni.
b D. Apabila dua individu heterozigot disilangkan, maka perbandingan anakan berbunga ungu : putih
adalah 9:55. kan 3/4 pasti putih, nah sisa 1/4. 9/16 dr 1/4 itu ungu ; 7/16 dr 1/4 itu putih.
jadi, ungu = 9/64 ; putih = 55/64
33. Anda mengobservasi 4 buah gen pada tumbuhan Z, yaitu A, B, C, dan D. Masing-masing gen diketahui
sek bengung memiliki dua buah alel, yang mana alel A, B, C, dan D bersifat dominan, sedangkan a, b, c, dan d
bersifat resesif. Uniknya gen A dan B berada pada kromosom nomor 1, sedangkan gen C dan D pada
kromosom nomor 3. Anda melakukan dua persilangan untuk mencari tahu jarak genetik gen-gen
tersebut. Berikut fenotip yang Anda dapatkan.
30 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
jarak AB = 30 cM
jarak CD = 87,75 cM
dbw hrsx
dbw hrsx
dbwh hrsx
diats hrsx
= 2000 = 1000
Tentukan apakah pernyataan berikut Benar (B) atau Salah (S)!
s A. Frekuensi pindah silang antara gen A dan B lebih tinggi dibandingkan antara C dan D.
s B. Baik pada persilangan I maupun II, terdapat anakan yang bergenotip heterozigot untuk keempat
gen. yang satu AB selalu homozigot ; yang dua bisa AB bs homo/hetero, yang CD pasti hetero
b C. Anda menyilangkan 2 individu berfenotip abCD (No. 8) secara acak, maka kemungkinan
keturunan yang dihasilkan berfenotip resesif untuk semua gen adalah kurang dari 25%.
b D. Apabila terjadi perkawinan acak antara individu berfenotip No. 4 dengan No. 8, maka
kemungkinan dihasilkan keturunan berfenotip dominan untuk keempat gen adalah lebih dari
1/3.
34. Berikut ini merupakan pewarisan penyakit progeria, yang dicirikan dengan penuaan dini akibat
abnormalitas ekspresi gen. Fenotip normal diatur oleh alel dominan D, sedangkan alel resesif d
sek
telat hwhwhw
mengkode enzim nonfungsional yang menyebabkan progeria. Penderita progeria memiliki rentang
umur pendek, yaitu rata-rata hanya sampai 24 bulan. Uniknya, fenotip sakit memiliki penetransi
80%, sehingga ada kemungkinan individu yang sehat sebenarnya bergenotip sakit. Berikut adalah
silsilah keluarga Mas Gendhon yang memiliki riwayat penyakit tersebut.
dd sehat
(1-dd sakit)
_d dd dd
(1-genotip tsb sakit)
dd dd dd dd
31 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
35. Pseudogen merupakan sekuens nukleotida pada DNA yang memiliki kemiripan tinggi terhadap
urutan pengkode (coding region/coding sequence) gen tertentu, tetapi tidak diekspresikan. Adanya
pseudogen dapat disebabkan oleh proses duplikasi. Nathan adalah alumni IBO Challenge 2020 yang
sedang melakukan penelitian mengenai famili dari gen Ina1904 pada Tobibacillus lisbonii. Ia
menemukan 6 buah anggota dari famili gen tersebut yang ia beri nama 4a, 4b, 4c, 4d, 4e, dan 4f. Ia
menduga, terdapat anggota dari famili gen tersebut yang merupakan pseudogen.
Nathan melakukan dua proses, yang pertama yaitu penjajaran (alignment) urutan pengkode beserta
300 nukleotida di sisi hulu (non-pengkode) dari keenam gen. Kemudian dilanjutkan Gel Shift Assay
(GSA) dari hasil PCR urutan yang dijajarkan tersebut. GSA merupakan metode untuk deteksi ada
tidaknya interaksi asam nukleat dengan protein, yang ditandai dengan bergesernya pita
elektroforesis. Pada kasus ini, Nathan menggunakan protein faktor σ yang merupakan protein yang
digunakan dalam proses transkripsi. Berikut hasil yang didapatkan Nathan.
36. Bonifasius adalah seorang siswa SMA yang jenius. Di usianya yang masih muda, ia sangat suka
merancang penelitian terutama di bidang genetika molekuler. Kali ini ia penasaran dengan
mekanisme kontrol ekspresi gen di tingkat DNA, yaitu tentang remodeling histon. Ia pernah
membaca bahwa bagian DNA yang ditempeli oleh histon dan menjadi heterokromatin, tidak akan
diekspresikan. Ia mendesain penelitian untuk melihat ada tidaknya ekspresi gen globin pada 2 jenis
sel yang berbeda. Ia mengisolasi DNA dari 2 sel tersebut dan memotong DNA yang mengandung lokus
globin menggunakan enzim BamHI sehingga tidak mengganggu proses yang terjadi di antara 2 sisi
pengenalan BamHI. Ia mendapatkan fragmen DNA dengan panjang 4,6 Kb. Kemudian ia beri
perlakuan dengan nuklease (DNase) pada fragmen 4,6 Kb tersebut dan dielektroforesis. Hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
32 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
mungkin
pengotor
37. Diketahui, terdapat beberapa sistem penggolongan darah manusia, di antaranya ABO dan MN.
Seperti yang telah diketahui sistem ABO memiliki hierarki dominansi alel yang unik yaitu A = B > O,
sedangkan sistem MN bersifat kodominan. Terdapat dua buah populasi manusia dalam
kesetimbangan Hardy-Weinberg, yang tidak pernah terjadi aliran gen satu sama lain dengan
komposisi alel sebagai berikut.
Alel Populasi I Populasi II
A 0,4 0,2
B 0,1 0,1
O 0,5 0,7
M 0,8 0,4
N 0,2 0,6
Tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S)!
A. Kemungkinan dihasilkan anak bergolongan darah O dari persilangan individu bergolongan
darah B antar kedua populasi adalah kurang dari 20%. harusnya 21
B. Apabila populasi I berjumlah 4000 individu dan populasi II berjumlah 6000 individu,
percampuran 2 populasi tersebut akan menghasilkan frekuensi alel N yang baru sebesar 0,40.
C. Percampuran 2 populasi dengan proporsi berapapun, akan tetap menghasilkan frekuensi alel B
campuran sebesar 0,1
s D. Jika lokus penentu sistem ABO dan MN berada dalam kromosom yang sama dan berjarak 20 cM,
maka frekuensi alel-alel dalam satu populasi yang terisolasi pada generasi berikutnya akan
berubah, sekalipun terjadi perkawinan acak.
33 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
38. Teori tentang seleksi alam yang diajukan Darwin membutuhkan adanya variasi individu dalam
populasi dan mekanisme pewarisan sifat yang konsisten. Tentukan apakah pernyataan berikut benar
atau salah mengenai pandangan-pandangan yang memengaruhi teori Darwin.
A. Bumi berusia sangat lama (lebih dari jutaan tahun) dan mengalami proses perubahan geologis
yang bertahap (gradual).
B. Pertumbuhan populasi memiliki laju lebih cepat dari pertambahan sumber daya yang digunakan
populasi (makanan, habitat, dll.)
C. Individu yang mengalami perubahan fenotip semasa hidupnya akibat tekanan lingkungan akan
mewariskan perubahan fenotip ini ke generasi selanjutnya.
s D. Gempa bumi mengubah spesies melalui kepunahan massal.
39. Terdapat beragam strategi reproduksi yang dapat ditemukan di alam. Ada spesies yang tidak
melakukan parental care/pemeliharaan anak, ada yang maternal parental care (induk betina saja
yang memelihara anak), ada yang paternal parental care (induk jantan saja), dan ada pula biparental
care (kedua induk memelihara anak).
Salah satu faktor yang mendorong munculnya parental care (baik itu maternal, paternal atau
biparental) adalah perbedaan investasi gamet antara jantan dan betina, di mana induk dengan
investasi gamet lebih besar adalah yang akan melakukan parental care. Namun, faktor itu saja tidak
cukup untuk menjelaskan evolusi (munculnya) parental care pada sebuah populasi yang sebelumnya
tidak melakukan parental care. Sebuah studi oleh Klug et al., 2013, menyatakan bahwa ada faktor lain
yang berperan, yaitu Life history trait dari individu-individu dalam populasi. Salah satu karakter yang
diinvestigasi dalam studi ini adalah laju kematian telur.
Keterangan: terlur tersenyum = hidup; telur tak tersenyum (mati). Cost (harga yang harus
dibayarkan) oleh induk untuk memelihara anak pada skenario 1 dan 2 adalah sama (0 < Cost <
Keuntungan). Keuntungan yang didapatkan berbanding lurus dengan jumlah telur yang hidup.
Tentukan apakah pernyataan berikut Benar (B) atau Salah (S)!
A. Baik pada skenario 1 dan 2, terdapat perbedaan laju kematian telur antara ‘tanpa parental care’
dibandingkan ‘dengan parental care’.
s B. Secara teoretis, konsep teori evolusi akan mendukung skenario yang menghasilkan laju
kematian telur sebesar 0%. belum tentu
b C. Laju kematian telur yang tinggi akan lebih mendukung tersebarnya sifat parental care pada
populasi yang awalnya tidak ada parental care.
D. Keuntungan yang diraih oleh induk yang merawat telurnya dibandingkan yang tidak merawat
telurnya pada skenario 1 lebih besar dibandingkan pada skenario 2.
34 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
40. Kromosom memiliki morfologi yang berubah-ubah tergantung dari berapa banyak gen yang
terekspresi. Selain itu, morofologi kromosom yang sedang aktif mengekspresikan gen juga diduga
dipengaruhi oleh densitas gen yang ada di dalamnya. Mas Paidi ingin meneliti morfologi kromosom
secara in vivo menggunakan antibodi yang mengenali RNA Polimerase II. Mas Paidi menggunakan
secondary antibody, yaitu suatu antibodi yang dapat berpendar, namun besifat tidak spesifik karena
mengenali region konstan dari antibodi lain (antibodi primer). Mas Paidi mengamati fluoresensi 4
kromosom berbeda pada 4 waktu yang berbeda pula, kemudian mengamati bentuk kromosom yang
dihubungkan dengan kerapatan gen. Ia juga sempat mengidentifikasi susunan gen pada dua
organisme berbeda seperti pada gambar berikut.
35 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
ETOLOGI
41. Aktivitas pemeliharan induk (parental care) dan pemangsaan anak (cannibalism) seringkali muncul
bersamaan. Kedua aktivitas yang saling bertolak belakang ini merupakan suatu perilaku adaptif dari
induk pada kondisi tertentu. Bila kanibalisme total dianggap sebagai investasi bagi induk untuk
proses reproduksi selanjutnya, kanibalisme parsial dapat juga dianggap sebagai investasi bagi anak
yang tersisa. Suatu penelitian dilakukan pada toadfish yang hidup pada daerah intertidal di Amerika
Utara untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang memicu perilaku kanibalisme parsial
yang sering ditemukan pada ikan ini. Pada ikan ini, induk jantan berperan dalam menjaga telur dan
ikan jantan pula yang sering melakukan perilaku kanibalisme.
36 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
42. Analisis perilaku dapat dimodelkan dalam model evolusi hawk-dove, dengan informasi pada bagian
hawk-dove strategy. Suatu organisme memiliki perilaku lain dengan informasi pada bagian dove-X
strategy. dx/dt adalah perubahan organisme pada sumbu X (hawk atau dove) antar generasi.
43. Gambar di bawah ini menunjukkan suatu penelitian perilaku belalang dalam proses pencarian
makan.
37 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
EKOLOGI
44. Diagram iklim Walter menunjukkan karakter suatu ekosistem berdasarkan curah hujan dan
temperature rata-rata sepanjang tahun. Berikut adalah diagram iklim Walter untuk dua macam
ekosistem, X dan Y.
38 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
45. Ikan guppy Trinidad (Poecilia reticulata) betina diketahui dapat menyimpan sperma ikan jantan
selama beberapa waktu. Dengan demikian, ikan jantan yang sudah mati masih dapat dianggap
berkontribusi kepada pertumbuhan populasi. Untuk mengetahui kontribusi reproduksi ikan jantan
dalam populasi, sebuah eksperimen menggunakan populasi ikan hasil introduksi dilakukan di
sebuah kolam alami. Ikan introduksi ditandai dan diekstrak DNAnya untuk menyusun silsilah
kekerabatan. Setiap bulan, ikan guppy dewasa ditangkapi dan diekstrak DNAnya untuk merunut
silsilah mereka terhadap ikan-ikan introduksi pertama.
39 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
46. “Devil’s garden” merupakan suatu daerah di hutan Amazon yang sebagian besar hanya ditumbuhi
oleh satu spesies pohon, Duroia hirsuta, yang menurut legenda lokal ditanam oleh iblis. Hal yang unik
adalah pada daerah tersebut ditemukan satu jenis semut yang sangat dominan, Myrmeachista
schumanni, yang membuat sarang pada batang dari D. hirsuta.
Suatu penelitian dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai proses pembentukan dari
“taman ini” dengan menanam benih C. odorata, tanaman yang umum ditemukan pada daerah yang
sama. Hasil penelitian adalah sebagai berikut
Berdasarkan data di atas, tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S)!
A. Semut berperan dalam mengendalikan populasi C. odorata di dalam maupun di luar “taman”.
B. Alelopati dari D. hirsuta juga berperan penting dalam mengendalikan populasi dari tanaman lain
pada saat pembentukan “taman”.
C. Kasus ini merupakan contoh dari simbiosis mutualisme yang bersifat obligate.
D. Penelitian ini menunjukkan bahwa relung juga dapat dihasilkan oleh makhluk hidup.
47. Tito sedang melakukan pengamatan burung di dua kawasan konservasi “A” dan “B”. Jumlah spesies
dan kelimpahan dari masing-masing jenis yang ditemukan di kedua lokasi dapat dilihat pada grafik
di bawah ini. Sumbu X menyatakan jumlah spesies burung yang ditemukan di masing-masing lokasi,
dan sumbu Y menunjukan kelimpahan masing-masing spesies.
Spesies Sp.1 Sp.2 Sp.3 Sp.4 Sp.5 Sp.6 Sp.7 Sp.8 Sp.9 Sp.10 Sp.11 Sp.12 Sp.13 Sp.14 Sp.15 Sp.16 Sp.17 Sp.18 Sp.19 Sp.20
Jumlah Individu di lokasi A 245 200 167 101 65 40 32 30 22 18 15 11 8 5 5 3 3 2 2 1
Jumlah Inidividu di lokasi B 185 120 60 28 15 10 8 8 6 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
48. Untuk mengetahui bagaimana spesies tumbuhan yang berbeda dapat tumbuh dan hidup di habitat
yang sama, eksperimen eliminasi spesies dilakukan di sepuluh plot hutan di 30 pulau tengah danau
dengan ukuran yang berbeda-beda: kecil (< 1000 m2), sedang (1000-10.000 m2), dan besar (10.000
m2). Di ketiga pulau ini, spesies herba yang dominan adalah Vaccinium myrtillus, V. vitis-idaea, dan
Empetrum hermaphroditum. Berikut adalah biomassa nitrogen pada E. hermaphroditum di ketiga
jenis ukuran pulau setelah perlakuan eliminasi V. myrtilus (-Vm) dan V. vitis-idaea (-Vv). Biomassa
dalam plot kontrol diberikan berdampingan dengan perlakuan. Nilai variabel yang dianggap tidak
berbeda signifikan ditandai dengan huruf alfabet yang sama.
BIOSISTEMATIKA
49. Perhatikan ketiga pohon tak berakar yang menggambarkan hubungan antara empat strain virus,
yaitu pOka, DR, BC dan 123.
41 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
didukung 2 didukung 3
didukung 5
Berikut merupakan urutan basa pada posisi sekuens yang informatif dari genom keempat strain:
Posisi pOka BC DR 123 Mendukung
Pohon Ke
1 G A G A 2
2 G G A A 1
3 T C T C 2
4 G A A G 3
5 A G G A 3
6 A G A G 2
7 T C C T 3
8 C C T T 1
9 T C T C 2
10 A G A G 2
42 / 43
Pelatnas Tahap I – Seleksi Calon Peserta IBO 2021
50. Berikut merupakan pohon yang menggambarkan hubungan kekerabatan dari tetrapoda, serta
evolusi (perubahan langkah) dari jumlah dan ada tidaknya sekat pada ventrikel. Diketahui bahwa
leluhur bersama paling muda dari tetrapoda dan lungfish memiliki jantung dengan satu ventrikel,
tanpa sekat.
2 ventrikel
1 ventrikel sekat
sekatless 2 ventrikel
1 ventrikel 2 ventrikel
sekat par. sekat 1 ventrikel sekat par.
sekat par.
2 ventrikel
sekat
sekat
parsial
1 ventrikel
sekatless
1 ventrikel
sekatless
43 / 43