Anda di halaman 1dari 1

Konflik Sosial KKB di Papua

Konflik sosial yang terjadi di Indonesia hingga saat ini belum terselesaikan adalah KKB (Kelompok
Kriminal Bersenjata) di Papua.

Aksi kekerasan di Papua masih saja terjadi, tidak hanya baku tembak antara aparat keamanan dan
kelompok bersenjata, warga sipil juga kerap menjadi korban. Otonomi khusus dengan anggaran
triliunan rupiah dari pemerintah setiap tahun bertujuan untuk meningkatkan kesejateraan orang
Papua sehingga kekerasan terhenti. Namun, tujuan itu masih jauh dari harapan.

Konflik bersenjata yang terjadi di Papua sumbernya memang karena ada gerakan separatis
bersenjata. Namun dibalik itu biasanya juga ada faktor lain mengapa eskalasi konflik bersenjata terus
meningkat.

Sebagaimana disebutkan oleh LIPI, terdapat setidaknya empat akar masalah di Papua, yaitu :

1) Kegagalan pembangunan;
2) Marjinalisasi dan diskriminasi orang asli Papua;
3) Kekerasan negara dan tuduhan pelanggaran HAM; serta
4) Sejarah dan status politik wilayah Papua.

Upaya pemecahan masalah konflik KKB di papua dengan integrasi dan


reintegrasi sosial

Proses integrasi adalah proses penyesuaian antar unsur masyarakat yang berbeda hingga
membentuk suatu keserasian fungsi dalam kehidupan. Dalam integrasi sosial, terdapat kesamaan
pola pikir, gerak langkah, tujuan dan orientasi serta keserasian fungsi dalam kehidupan . Proses
integrasi dalam konflik KKB di Papua dapat dilakukan dengan :
 Pemulihan kondisi keamanan dan ketertiban serta menindak secara tegas para pelaku
separatisme bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat sipil.
 Peningkatan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi serta demokratisasi
 Peningkatan deteksi dini dan pencegahan awal potensi konflik dan separatisme
 Peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau separatisme, melalui
perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi dan pemerataan
pembangunan antar daerah

Dalam proses reintegrasi sosial dilakukan upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal
sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan
memakan waktu yang lama. Berikut upaya reintegrasi dalam konflik KKB di Papua :

 Pengendalian situasi yang bisa menggunakan cara soft approach dengan merangkul tokoh-
tokoh masyarakat yang disegani di Papua untuk berdialog (melalui kompromi antara
perwakilan) kepada KKB agar tidak melakukan aksi kekerasan.
 Pelaksanaan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta melalui media massa
dalam rangka menciptakan rasa saling percaya
 Penerapan konsep penyelesaian konflik secara damai, menyeluruh, dan bermartabat

MITA FARCHATIN NAZIDAH / 21 / XI MIPA 2

Anda mungkin juga menyukai