Anda di halaman 1dari 57

Dessy Natalia Riti

SIKLUS HIDUP
Tujuan Patient safety

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS


2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit
terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD di RS
4. Terlaksananya program-program pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran
sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan
mikroskop. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.

Mikroorgnasime ada yang tersusun atas satu sel


(uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel
(multiseluler). Walaupun mikroorganisme uniseluler hanya
tersusun atas satu sel, namun mikroorgansime tersebut
menunjukan semua karakteristik organ hidup yaitu
bermetaboliisme, bereproduksi, berdiferensisasi, melakukan
komunikasi, melakukan pergerakan.
Ciri-ciri Mikroorganisme

1. Morfologi

Mikroba pada umumnya sangat kecil, ukurannya


dinyatakan dalam micrometer. Oleh karena
ukurannya yang kecil diperlukan mikroskop untuk
melihat mikroba. Mikroskop yang digunakan
tergantung pada kecermatan yang diinginkan oleh
peneliti.

2. Kimiawi
Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel
mikroba di beri perlakuan kimiawi, maka sel ini
memperlihatkan susunan kimiawi yang spesifik
3. Biakan

Zat hara yang diperlukan oleh setiap mikroorganisme


berbeda, ada mikroorganisme yang hanya dapat hidup dan
tumbuh bila diberikan zat hara yang kompleks (serum,
darah). Sebaliknya ada pula yang hanya memerlukan
bahan inorganic saja atau bahan organic (asam amino,
karbohidrat, purin, pirimidin, vitamin, koenzim).

4. Metabolisme

Proses kehidupan dalam sel merupakan suatu rentetan


reaksi kimiawi yang disebut metabolism. Berbagai macam
reaksi yang terjadi dalam metabolism dapat digunakan
untuk mencirikan mikroorganisme.
5. Antigenik
Bila mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan
terbentuk antibody yang mengikat antigen. Antigen
merupakan bahan kimia tertentu dan sel mikroba

6. Genetik
Mikroorganisme memiliki bagian yang konstan dan spesifik
bagi mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan
untuk mencirikan mikroorganisme.

7. Patogenitas
Mikroba dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya
untuk menimbulkan penyakit merupakan cirri khas
mikroorganisme tersebut selain itu dapat pula bekteri
yang memakan bakteri lainnya (Bdellovibrio) dan virus
(bakteriofag) yang mengifesi dan menghancurkan bakteri
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme
disebut mikrobiologi.

Mikroorganisme terdiri dari beberapa


jenis yaitu :
A.
Bakteri
Bakteri (darikata Latin bacterium; jamak:
bacteria) kelompok Organisme yang
adalah membran intitidak
memiliki sel. Organisme ini termasuk ke
dalam domain Prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di alam.
Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa
nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Bentuk dasar bakteri
terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan
basil yang disebut kokobasil.
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan
mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d
ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5
mikron.
4. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
5. Hidup bebas atau parasit
6. Yang hidup di lingkungan ekstrim.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
adalah : Suhu, pH, Konsentrasi garam, Sumber nutrisi, Zat-zat
sisa metabolisme, Zat kimia.
B.
FUNGI
Fungi merupakan organisme eurakiotik
(memiliki kompartemen yang dikelilingi
membran trmasuk nukleus,mitokondria)
heterotof karena tidak mengandung klorofil,
makananannya diambil dengan cara arbsorbsi
dari lingkungan dan berkembang biak dengan
spora. Cara mendapatkan nutrisi dari
beberapa makhluk hidup, di antaranya sebagai
berikut :
- Fungi = heterotrof yang absorbtif
- Hewan = heterotof yang fagotrof
- Tumbuhan = autrotof
CIRI-CIRI FUNGI
1. Jamur merupakan organisme uniseluler
maupun multiseluler umumnya
berbentuk hifa, hifa bercabang-cabang
membentuk bangunan seperti anyaman
yang disebut miselium.
2. Tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak
mampu membuat makan secara
fotosintesis.
3. Hidup secara heterotof dengan jalan
saprofit (menguraikan sampah organik ),
parasit (merugikan organisme lain), dan
simbiosis.
4. Struktur sel eukariotik, memiliki dinding
sel yang terbuat dari kitin.
 Jamur uniseluler dapat berkembang dengan dua cara, yaitu:
a. Vegetatif dapat dilakukan cara dengan membentuk spora,
membelah diri, kuncup (budding).
b. Generatif dengan cara membentuk spora askus.
 Jamur multiseluler dapat berkembak biak dengan dua
cara, yaitu:
a. Vegetatif dapat dilakukan dengan cara
fragmentasi, konidium, zoospora.
b. Generatif dapat dilakukan dengan cara
konjugasi, hifa yang akan menghasilkan
zigospora, spora askus, spora
basidium.
Contoh penggunaan fungi
pada bioteknologi
 Pembuatan Antibiotik

Mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam pembuatan


antibiotik antara lain:

• Jamur Penicillium menghasilkan antibiotik penisilin.

• Jamur Cephalosporium menghasilkan antibiotik


sefalospori yang digunakan untuk obat radang paru-
paru.

• Jamur Streptomyces menghasilkan antibiotik


streptomisin yang dihunakan sebagai obat TBC.
C. VIRUS
Kata virus berasal dari bahasa Yunani, yaitu venom
yang berarti racun.

DEFINISI VIRUS SECARA UMUM :

Merupakan elemen genetik yang mengandung salah satu


asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam
ribonukleat (RNA). Virus bisa berasa dalam dua kondisi yang
berbeda, yaitu secara intraseluler (dalam tubuh inang) dan
ekstraseluler (di luar tubuh inang). Partikel virus ketika
berada di luar inang dikenal dengan nama virion. Virus dapat
bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.
CIRI CIRI
VIRUS
Berukuran:28-200 nm.
 Berbentuk T, batang, bola, jarum, dan lain-lain.
 Merupakan organisme non seluler.
 Bersifat parasit obligat (hidupnya sangat tergantung pada
inang).
 Hanya memiliki bahan inti berupa D N A / RNA.
 Tubuhnya dilindungi oleh kapsid.
 Kapsid tersusun dari unit protein yang disebut kapsomer.
 Dapat dikristalkan.
 Dapat memperbanyak diri (berproliferasi) pada sel atau
jaringan tertentu.
 Dapat melewati filter bakteri.
KLASIFIKASI VIRUS
Berdasarkan jenis inang yang diinfeksi :

 Virus tanaman , contohnya Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Potato

Yellow Dwarf Virus.

 Virus hewan , contohnya Rhabdovirus dan New Castle Disease (NCD).

 Virus manusia , contohnya : virus polio, influenza, hepatitis,AIDS, dan


SARS

 Virus bakteri , contohnya : Bakteriofage T4.

Berdasarkan jenis asam nukleat :

 Virus RNA, contohnya virus influenza, virus HIV, dan corona virus

(virus SARS)

 Virus DNA, contohnya poxvirus, herpes virus dan adeno virus


REPRODUKSI VIRUS
D.
PROTOZOA
Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu
protos artinya pertama dan zoon artinya
hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan
pertama. Protozoa merupakan kelompok
lain protista eukariotik. Kebanyakan
Protozoa hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop. Habitat hidupnya adalah tempat
CIRI – CIRI
PROTOZOA
 Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
 Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu,
bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).
 Hidup bebas, saprofit atau parasit
 Organisme bersel tunggal
 Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
 Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
 Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup. Kista, merupakan
bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip
dengan endospora yang terjadi pada bakteri
 Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun
basah.
 Protozoa tidak mempunyai dinding sel
 Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
Protozoa dibagi Menjadi 4
Kelas Berdasarkan Alat
Gerak
1.Sarcodina, bergerak dengan pseudopodia.
Ex: Amoeba.
2.Mastigophora, bergerak dengan flagella.
Ex: Euglena.
3.Ciliphora, bergerak dengan silia.
Ex: Paramaecium.
4. Sporozoa, tidak bergerak,
bersifat parasit.
Paramaecium

 Paramaecium caudatum disebut binatang sandal,


yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola
makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi
untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis
(osmoregulator).
 Memiliki dua jenis inti : Makronukleus
dan Mikronukleus (inti reproduktif).
 Cara reproduksinya aseksual : membelah
diri.
E. ALGA

Alga (jamak Algae) adalah


sekelompok organisme autotrof yang tidak
memiliki organ dengan perbedaan fungsi
yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap
tidak memiliki "organ" seperti yang
dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan
sebagainya). Karena itu, alga pernah
digolongkan pula sebagaitumbuhan
bertalus.
KELOMPOK
ALGA
 Alga prokariotik : alga ini bersama bakteri masuk

ke dalam kerajaan Monera. Akan tetapi dalam


perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ia lebih
banyak memiliki karakteristik bakteri sehingga
dimasukkan ke dalam kelompok bakteri benar
(Eubacteria).
 Alga eukariotik : Jenis-jenis alga lainnya memiliki
struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis,
entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen
lain yang membantu dalam asimilasi energi.
Dalam taksonomi paling modern, alga-alga
eukariotik meliputi filum / divisio berikut ini
:
 Archaeplastida : Regnum Viridiplantae
atau Plantae (tumbuhan):
◦ Filum Chlorophyta (alga hijau)
◦ Filum Charophyta (alga hijau berkarang)
 Archaeplastida : Regnum incertae sedis
◦ Filum Rhodophyta (alga merah)
 Archaeplastida : Regnum incertae sedis
◦ Filum Glaucophyta
Superregnum Cabozoa: Regnum
Rhizaria:
◦ Filum Cercozoa
 Superregnum Cabozoa: Regnum Excavata:
◦ Filum Euglenozoa
 Regnum Chromalveolata: Superfilum
Chromista
◦ Filum Heterokontophyta (atau Heterokonta)
◦ Filum Cryptophyta
◦ Filum Haptophyta
 Regnum Chromalveolata: Superfilum Alveolata
◦ Filum Dinophyta (atau Dinoflagellata)
Tempat Hidup Mikroorganisme:
 Tanah

Tanah merupakan sumber yang kaya akan mirkoorganisme. Kebanyakan

mikroorganisme di sini bersifat apatogfen bagi manusia. Bakteri pathogen yang

terdapat di tanah adalah: Clostridium tetani, Clostridium perfringens, Clostridium

 botulinum.
Air

Kebanyakan air tawar dan laut mengandung mikroorganisme. Mikroorganisme

pathogen di air adalah: Salmonella dan Shigella sp., Vibrio cholrae, Legionella, Entamoeba

histolytica, Escherichia coli.

 Udara

Walaupun mikroorganisme sering ditemukan di udara, namun tidak berkembang biak

di udara. Udara dalam ruangan mungkin mengandung bakteri dan virus pathogen

yang

berasal dari kulit, tangan, pakaian dan terutama dari saluran napas atas manusia.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
MIKROORGANISME
I. KEUNTUNGAN MIKROORGANISME
1. Bidang pertanian
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk
peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan
hewan. Pembentukan nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi karena adanya
mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh beberapa
genus bakteri secara sinergetik.
2. Bidang makanan dan industri
Beberapa bahan makanan yang sampai saat ini dibuat dengan
menggunakan mikroorganisme sebagai bahan utama prosesnya, misalnya
pembuatan bir dan minuman anggur dengan menggunakan ragi, pembuatan
roti dan produk air susu dengan bantuana bakteri asam laktat.
3. Produksi bahan kimia farmasi
Produk yang paling terkenal adalah antibiotika, obat-
obatan steroid, insulin, dan interferon yang dihasilkan
melalui bakteri hasil rekayasa genetika
4. Bidang kesehatan
Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang
kesehatan adalah dalam menghasilkan antibiotika. Bahan
antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan
bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling
manjur untuk memerangi infeksi oleh bakteri.
II. KERUGIAN MIKROORGANISME

Selain memiliki keuntungan tentunya Mikroorganisme juga

memiliki beberapa kerugian pada makhluk hidup tentunya, baik

pada tumbuhan, hewan, dan manusia antara lain sebagai berikut:

1. Pada tumbuhan

Xanthomonas citri penyebab kanker batang jeruk.

 penyebab penyakit busuk daun


labu.
2. PadaErwinia
hewantrachelphilia

Bacillus antraxis penyebab penyakit anthrax

pada hewan ternak.

ctynomyces bovis penyebab penyakit



bengkak pada rahang sapi
3. Pada Manusia
1) Diare
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi
protozoa, virus (stomatch virus), Adapun Protozoa penyebab
Diare adalah Giardia Lamblia, yang ditemukan pertama kali sebagai
parasit manusia
2) Disentri
Disentri adalah infeksi usus yang disebabkan oleh Protozoa
Entamoeba histolytica, dimana penderita mengalami diare terus
menerus dengan tinja berdarah.
3) Tipes
Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus
halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh Bakteri
Salmonella thyphosa atau Salmonela paratyphi A, B, C
CARA PERKEMBANGBIAKAN
MIKROORGANISME
Dessy Natalia Riti
Mikroorganisme
Faktor Yang Memengaruhi Pertumbuhan Bakteri
1. Suhu
2. pH medium atau lingkungan hidup
3. Ada tidaknya oksigen
4. Nitrogen
5. Mineral
6. Air.

Beberapa hal di atas sangat mempengaruhi pertumbuhan bakteri


yang selanjutnya mempengaruhi Siklus Hidup mereka. Kondisi
hidup optimal berbeda-beda pada setiap bakteri. Misalnya,
Psychrophiles, berkembang dengan optimal pada kondisi
lingkungan yang sangat dingin, sementara Hyperthermophiles
hanya dapat berkembang dengan optimal di lingkungan yang
panas, seperti dasar laut. Allaliphiles membutuhkan lingkungan
yang sangat asam sementara Neutrophiles lebih menyukai
tempat-tempat yang tidak asam atau basa,dll.
Perkembangbiakan
mikroorganisme

1. Perkembangbiakan Aseksual/Vegetatif
2. Perkembangbiakan Seksual/Generatif
1. Perkembangbiakan Aseksual/Vegetatif
Reproduksi aseksual tidak melibatkan pertukaran
bahan genetik sehingga tidak terjadi variasi
genetik, suatu kerugian karena organisme
tersebut menjadi terbatas kemampuannya dalam
berespon dan beradaptasi terhadap tekanan
lingkungan.

Macam-macam perkembangbiakan aseksual


adalah :
1. Pembelahan biner (binary fission) : satu sel
induk membelah menjadi dua sel anak.
Kemudian masing-masing sel anak membentuk
dua sel anak lagi dan seterusnya
aseksual
melalui
pembelahan
biner
umumnya
dilakukan
secara
amitosis.
Amitosis
adalah
reproduksi sel
dimana sel
membelah diri
secara
langsung tanpa
melalui tahap-
tahap
pembelahan
Pembelahan Biner sel.
Waktu generasi

Dalam pembelahan sel biner, kecepatan


pembelahan sel ditentukan dengan waktu
generasi.
Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkan
oleh sel untuk membelah, bervariasi tergantung
dari spesies dan kondisi pertumbuhan.
Waktu generasi pada beberapa jenis
mikroorganisme
Bila sel tunggal bakteri bereproduksi dengan
pembelahan biner, maka secara geometrik
pertambahan populasi bakteri adalah seperti tabel di
bawah ini :

Pertambahan populasi bakteri dengan pembelahan biner


2. Pembelahan ganda (multiple fission)
satu sel induk membelah menjadi lebih dari dua
sel anak.
3. Perkuncupan (budding)
pembentukan kuncup dimana tiap kuncup akan
membesar seperti induknya. Kemudian tumbuh
kuncup baru dan seterusnya, sehingga akhirnya
akan membentuk semacam mata rantai.
4. Pembelahan tunas
kombinasi antara pertunasan dan pembelahan. Biasanya terjadi
pada khamir, misalnya Saccharomyces cerevisiae. Sel induk
akan membentuk tunas. Jika ukuran tunas hampir sama
besar dengan inangnya inti sel induk membelah menjadi
dua dan terbentuk dinding penyekat. Sel anak lalu
melepaskan diri dari induk atau menempel pada induknya
dan membentuk tunas baru
Pembelahan Tunas
Proses pembentukan tunas pada ragi
Bentuk Pertunasan Pada Khamir
1. Multilateral, tunas muncul di sekitar ujung sel, misal
pada sel yang berbentuk silinder dan oval
(Saccharomyces).
2. Pertunasan di setiap tempat pada permukaan sel yakni
terjadi pada sel khamir berbentuk bulat, misal
Debaryomyces.
3. Pertunasan polar, dimana tunas muncul hanya pada
salah satu atau kedua ujung sel yang memanjang, misal
sel berbentuk lemon seperti Hanseniaspora dan
Kloeckre.
4. Pertunasan triangular, yakni pertunasan yang terjadi
pada ketiga ujung sel yang memanjang seperti
Trigonopsis.
5. Pseudomiselium apabila tunas tidak lepas dari
induknya.
2. Perkembangbiakan Seksual/ generatif
Perkembangbiakan secara seksual, umumnya
terjadi pada jamur dan mikro alga serta secara
terbatas pada bakteri dapat terjadi secara:
a. Oogami, bila sel betina berbentuk telur
b. Anisogami, bila sel betina lebih besar dari
pada sel jantan.
c. Isogami, bila sel jantan dan betina
mempunyai bentuk yang sama. Reproduksi
bakteri secara seksual atau generatif yaitu
dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik
disebut rekombinasi genetik atau
rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan
tiga cara yaitu:
a. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik
berupa plasmid secara langsung melalui kontak
sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan diantara dua sel bakteri yang
berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri
gram negatif.
b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik
satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan
perantaraan organisme yang lain yaitu
bakteriofage (virus bakteri).
c. Transformasi adalah pemindahan sedikit
materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu
sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
Transfer Materi Genetik
CARA PENULARAN MIKROORGANISME
1. Bakteri
Pada banyak kasus bakteri keluar dari tubuh melalui
rute masuk, tetapi terdapat pengecualian. Bakteri
penyebab gastroenteritis memperoleh akses melalui
mulut dan keluar dari tinja sehingga dikatakan
menyebar melalui rute fekal-oral. Mikroorganisme
disebarkan dari satu individu ke individu berikutnya
melalui kontak langsung dan tidak langsung.
Penyebaran juga dapat terjadi melalui udara,
makanan, air yang tercemar, dan melalui serangga
a. Kontak
Rute utama penyebaran kuman di Rumah Sakit
dan juga mungkin di masyarakat. Di Rumah Sakit,
bakteri disebarkan terutama melalui tangan staf
karena mereka sering menangani pasien dan
peralatan, sehingga terjadi peningkatan
kemungkinan infeksi-silang.

Stimulasi laboratorium membuktikan bahwa


individu lebih besar kemungkinannya terjangkit
infeksi saluran nafas setelah berkontak dengan
tangan dan benda (fomites) yang tercemar oleh
virus daripada setelah terpajan pada aerosol yang
mengandung virus (Gwaltney et al., 1978).
b. Penyebaran melalui udara
Penyebaran melalui udara terjadi hanya dalam
jarak yang pendek untuk patogen gram- positif
dan untuk infeksi virus misalnya cacar air.
lingkungan beresiko tinggi misalnya ruang operasi
dan unit luka bakar
c. Makanan dan air yang tercemar
Makanan yang tercemar cepat berfungsi sebagai
kendaraan bagi bakteri. Infeksi seperti ini terjadi
karena hygiene yang buruk di rumah, restoran,
tempat penjualan capat saji, toko, dan pabrik
(North, 1989; Hobbs dan Roberts 1993).
Lanjut…..

Penyebaran melalui air terjadi di daerah dengan


sanitasi yang buruk. Kolera bersifat endemik di
seluruh negara yang sedang berkembang termasuk
asia dan kejadian luar biasa di inggris. Thypoid
juga ditularkan melalui air yang tercemar.
Penyakit Legionnaire (Disebabkan oleh Legionella
pneumophila) menyebar melalui aerosol yang
tercemar (Woo et al., 1986); kejadian luar biasa
penyakit ini pernah terjadi di inggris.
d. Vektor serangga
Vektor serangga menyebarkan infeksi melalui

 Penularan mekanis
 Penularan biologis.
Penularan mekanis terjadi apabila patogen di
pindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain melalui
permukaan serangga, sering dengan kakinya. Lalat
rumah berlaku sebagai vektor mekanis untuk
Shigella. Di Rumah Sakit, lalat, semut pharaoh,
dan artropoda lain mungkin mengangkut bakteri
patogenik di dalam lingkungan klines (Fotedar et
al., 1992).
Lanjut…
Penularan biologis melibatkan interaksi kompleks
antara patogen dan vektor. Plasmodium,
organisme penyebab malaria, berkembang biak di
dalam usus nyamuk dan meningkatkan jumlah
protozoa yang tersedia untuk dosis infeksi.
Penularan terjadi saat serangga menggigit
penjamu manusia.
e. Resevoar infeksi
Resevoar infeksi terbentuk apabila kondisi yang
menguntungkan mendorong pertumbuhan dan
reproduksi sejumlah besar bakteri. Resevoar dapat
terbentuk di kulit petugas atau pasien sehingga
terjadi infeksi-silang.
Peran resevoar lingkungan terhadap infeksi silang
bergantung pada situasi. Suatu reservoar bakteri
yang besar dalam suatu drain kecil kemungkinannya
berperan dalam infeksi nosokomial (infeksi yang
diperoleh di rumah sakit) karena hanya sedikit
kesempatan terjadinya pemindahan ke individu lain
yang rentan tetapi apabila reservoar melibatkan
benda-benda yang mungkin berkontak dengan pasien
atau petugas, maka resiko akan meningkat.
Implementasi praktek pencegahan infeksi
1.Kebersihan tangan
2.Penggunaan Alat Pelindung diri
3.Penanganan Limbah dan benda tajam
4.Pengendalian lingkungan
5.Peralatan perawatan pasien
6.Penanganan linen
7.Penyuntikan yang aman
8.Kesehatan karyawan
9.Etika batuk
Waktu untuk mencuci tangan/lima momen cuci
tangan
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Sesudah terkena cairan tubuh
4. Sesudah kontak dengan pasien
5. Sesudah dari lingkungan pasien 

Anda mungkin juga menyukai