SIKLUS HIDUP
Tujuan Patient safety
1. Morfologi
2. Kimiawi
Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel
mikroba di beri perlakuan kimiawi, maka sel ini
memperlihatkan susunan kimiawi yang spesifik
3. Biakan
4. Metabolisme
6. Genetik
Mikroorganisme memiliki bagian yang konstan dan spesifik
bagi mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan
untuk mencirikan mikroorganisme.
7. Patogenitas
Mikroba dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya
untuk menimbulkan penyakit merupakan cirri khas
mikroorganisme tersebut selain itu dapat pula bekteri
yang memakan bakteri lainnya (Bdellovibrio) dan virus
(bakteriofag) yang mengifesi dan menghancurkan bakteri
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme
disebut mikrobiologi.
Virus RNA, contohnya virus influenza, virus HIV, dan corona virus
(virus SARS)
botulinum.
Air
pathogen di air adalah: Salmonella dan Shigella sp., Vibrio cholrae, Legionella, Entamoeba
Udara
di udara. Udara dalam ruangan mungkin mengandung bakteri dan virus pathogen
yang
berasal dari kulit, tangan, pakaian dan terutama dari saluran napas atas manusia.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
MIKROORGANISME
I. KEUNTUNGAN MIKROORGANISME
1. Bidang pertanian
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk
peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan
hewan. Pembentukan nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi karena adanya
mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh beberapa
genus bakteri secara sinergetik.
2. Bidang makanan dan industri
Beberapa bahan makanan yang sampai saat ini dibuat dengan
menggunakan mikroorganisme sebagai bahan utama prosesnya, misalnya
pembuatan bir dan minuman anggur dengan menggunakan ragi, pembuatan
roti dan produk air susu dengan bantuana bakteri asam laktat.
3. Produksi bahan kimia farmasi
Produk yang paling terkenal adalah antibiotika, obat-
obatan steroid, insulin, dan interferon yang dihasilkan
melalui bakteri hasil rekayasa genetika
4. Bidang kesehatan
Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang
kesehatan adalah dalam menghasilkan antibiotika. Bahan
antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan
bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling
manjur untuk memerangi infeksi oleh bakteri.
II. KERUGIAN MIKROORGANISME
1. Pada tumbuhan
1. Perkembangbiakan Aseksual/Vegetatif
2. Perkembangbiakan Seksual/Generatif
1. Perkembangbiakan Aseksual/Vegetatif
Reproduksi aseksual tidak melibatkan pertukaran
bahan genetik sehingga tidak terjadi variasi
genetik, suatu kerugian karena organisme
tersebut menjadi terbatas kemampuannya dalam
berespon dan beradaptasi terhadap tekanan
lingkungan.
Penularan mekanis
Penularan biologis.
Penularan mekanis terjadi apabila patogen di
pindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain melalui
permukaan serangga, sering dengan kakinya. Lalat
rumah berlaku sebagai vektor mekanis untuk
Shigella. Di Rumah Sakit, lalat, semut pharaoh,
dan artropoda lain mungkin mengangkut bakteri
patogenik di dalam lingkungan klines (Fotedar et
al., 1992).
Lanjut…
Penularan biologis melibatkan interaksi kompleks
antara patogen dan vektor. Plasmodium,
organisme penyebab malaria, berkembang biak di
dalam usus nyamuk dan meningkatkan jumlah
protozoa yang tersedia untuk dosis infeksi.
Penularan terjadi saat serangga menggigit
penjamu manusia.
e. Resevoar infeksi
Resevoar infeksi terbentuk apabila kondisi yang
menguntungkan mendorong pertumbuhan dan
reproduksi sejumlah besar bakteri. Resevoar dapat
terbentuk di kulit petugas atau pasien sehingga
terjadi infeksi-silang.
Peran resevoar lingkungan terhadap infeksi silang
bergantung pada situasi. Suatu reservoar bakteri
yang besar dalam suatu drain kecil kemungkinannya
berperan dalam infeksi nosokomial (infeksi yang
diperoleh di rumah sakit) karena hanya sedikit
kesempatan terjadinya pemindahan ke individu lain
yang rentan tetapi apabila reservoar melibatkan
benda-benda yang mungkin berkontak dengan pasien
atau petugas, maka resiko akan meningkat.
Implementasi praktek pencegahan infeksi
1.Kebersihan tangan
2.Penggunaan Alat Pelindung diri
3.Penanganan Limbah dan benda tajam
4.Pengendalian lingkungan
5.Peralatan perawatan pasien
6.Penanganan linen
7.Penyuntikan yang aman
8.Kesehatan karyawan
9.Etika batuk
Waktu untuk mencuci tangan/lima momen cuci
tangan
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Sesudah terkena cairan tubuh
4. Sesudah kontak dengan pasien
5. Sesudah dari lingkungan pasien