1
RIWAYAT MIKROBIOLOGI
4. Roberth Koch
Meneliti organisme penyebab bbrp penyakit
pada manusia (tbc, difteri,typhoid,kolera dan
GO). mengembangkan berbagai tehnik
2
pembiakan, pemulasan, percobaan hewan vital
u/ studi MO.
5. Dll.
Beberapa penemuan yang berhubungan dengan
mikrobiologi:
3
Clostridium tetani peny. Tetanus o/ nicolaier
1884, Kitasato 1889.
4
Paul Erlich (1854 – 1916) mengemukakan adanya
antibody di dalam tubuh yang dapat menahan
serangan bibit penyakit (mikroba) dan bersifat
sangat spesifik (humoral immunity).
Land Steiner (1901) golongan darah system
A,B dan O.
TAKSONOMI/KLASIFIKASI ORGANISME;
Kingdom phylum kelas ordo famili
tribe genus spesies.
MO gol tumbuh-tumbuhan:
1. Bakteri : bersifat tunggal ukuran rata-rata
0,5 sampai bbrp micron.
5
2. Jamur : bersifat sel banyak kapang
MO golongan hewan:
1. Protozoa umumnya bersifat sel tunggal, lebih
besar sampai bbrp puluh mikron.
2. Ricketsia berukuran 200 – 300 milimikron.
3. Virus lebih kecil dari ricketsia, diantaranya
ada yang tidak dapat dilihat dg mikroskoop
m. electron, ukuran 10 – 150 milimikron.
1. Simbiosis
hidup bersama antara dua mahluk yang saling
menguntungkan untuk kedua belah pihak
2. Komensalisme
mahluk hidup hidup pada mahluk lain tapi
tidak merusak mahluk yang ditumpanginya
3. Parasitisme
Patogenik : dapat menimbulkan penyakit
tumbuh dan berkembang pada sel dan jaringan
tersebut timbul penyakit-penyakit infeksi
Ukuran mikroba
micron. milimikron mahluk yang berukuran
hanya beberapa mikron atau lebih kecil MO
sebagai perbandingan :
1 meter (m) = 1000 milimeter (mm)
1 mm = 1000 mikron
1µ = 1000 milimikron (mµ)
1 mµ = 1/1000 µ
1µ = 1/1000mm
1 mm = 1/1000m
7
bakteri
Organisme bersel tunggal berkembang biak
dengan pembelahan menjadi dua sel
8
Pada bakteri terdapat bulu untuk bergerak (bulu getar) ada
yang berselubung (kapsul)
KLASIFIKASI FLAGEL
9
Berdasarkan tempat terdapatnya flagel. Dibedakan sebagai
berikut:
1. Monotrichaeta (monotrika) bila flagel hanya pada satu sisi
Spora
struktur yang membulat / oval dengan mantel
tebal dimana beberapa bakteri (ex. Basil tetanus)
dapat mengubah dirinya jika keadaan tidak
menguntungkan. Dalam spora, basil tetap inaktif
dan tahan terhadap pengeringan, pemanasan dan
desinfeksi. Bila keadaan memungkinkan
merubah diri pada keadaan aktif.
10
istilah spora dipergunakan untuk alat pembiakan jamur,
ganggang lumut dan paku pakuan.
Fungsi spora bakteri (sama dengan kista pada amoeba)
Istilah spora bakteri yang sedang mengamankan diri
terhadap pengaruh buruk dari luar.
. Bakteri berubah bentuk spora bila keadaan tidak
menguntungkan . Ex: panas, pengaruh obat-obatan dsb.
Beberapa spesies dari basil yang aerob dan beberapa spesies
dari clostridium yang anaerob dapat membentuk spora
Spora yang dibentuk seperti ini lazim disebut endospora
endospora dibentuk didalam sel endospora ini jauh lebih
tahan terhadap pengaruh luar yang buruk dari bakteri biasa,
yaitu bakteri dalam bentuk vegetatif (yang hidup aktif)
KEDUDUKAN SPORA
1. Terminal : terletak pada bagian ujung
2. Sub terminal : antara bagian ujung dan tengah
3. Equatorial : pada bagian tengah
4. Sferikal : Bila kedaan tidak baik, menyelubungi diri
seluruhnya dan bila keadaan membaik, melepaskan diri dari
spora
Fomasi spora
C
Posisi spora
kiri : terminal
Air
bakteri mati/ mati suri, bila terlalu kering
Zat-zat organic
bakteri membutuhkan zzo sebagai sumber
energi dihasilkan untuk aktifitas metabolic
Garam-garam organic
Sedikit fosfat, sulfat, magnesium, kalsium, besi,
seng, tembaga, kobal. Penting untuk system enzim
di dalam bakteri dan untuk mengontrol osmosis
Gas
Karbon dioksida penting untuk aktifitas metabolic
nya. Organisme anaerob hanya tumbuh jika
terdapat oksigen
PH,
Bakteri akan tumbuh baik pada medium yang
netral /sedikit alkali (ph 7,2 – 7, 6)
Temperatur
12
Bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh + 37ºC
3. Bentuk spiril
Seperti spiral = panjang berbengkok-bengkok
(tidak banyak bila dibandingkan dengan basil dan
kokus)
13
bentuk vibrio (koma), seperti batang bengkok
tanda koma
UKURAN BAKTERI
14
BAKTERIOLOGI kedokteran
GRAM + GRAM -
1. Staphylococcus pyogenes 1. Pseudomonas aureginosa
2. Staphylococcus aureus 2. Vibrio cholera
3. Streptococcus Pneumonia 3. Spirillum minus/ triponema
4. Corynebacterium sodoku)
diphteriae 4. Escheria coli
5. Bacillus anthracis 5. Klebsiella pneumonia
6. Clostridium tetani 6. Proteus vulgaris
7. Clostridium botulinum 7. vibrio eltor
8. Mycobacterium 8. Salmonella typhi
tuberculosis 9. Shigella dysentriae
9. Mycobacterium leprae 10. Pasteurella pestis
10. Treponema Pallida (yersinia P.)
11. treponema pertenue 11. Haemophilus influenza
12. Leptospira interrogans 12. Haemophilus ducrey
13. Bordetella Pertusis
14. Neisseria Gonorrhoica
15. Nesseria Meningitidis
15