Anda di halaman 1dari 16

MODUL

BAKTERIOLOGI

Disusun oleh :

Eros Tresnawati,S.S.T

SMK JURUSAN ANALIS KESEHATAN


PENDAHULUAN

 Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri,


struktur anatomi sel bakteri, cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel bakteri, dan
juga tanggapan bakteri terhadap perubahan pada lingkungan hidupnya.

 Bakteri memiliki nilai ekonomi penting dalam kehidupan manusia dan demikian pula
bakteriologi. Pengetahuan dalam cabang ilmu ini bermanfaat dalam pengobatan,
higiene, ilmu pangan dan gizi, pertanian, dan industri (terutama industri fermentasi).

 Bakteri lain hidup di dalam atau pada satu bagian tubuh tanpa menimbulkan
kerugian. Bakteri-bakteri ini membentuk flora normal dan disebut komensal. Mereka
mendapat perlindungan dan memberi keuntungan kepada pejamu dengan menekan
mikroorganisme yang berpotensi berbahaya. Namun apabila mendapat akses ke
lokasi anatomis yang berbeda, mikroorganisme ini dapat menimbulkan infeksi,
contohnya Escherichia coli (E.coli) yang secara normal terdapat di usus, dapat
menyebabkan infeksi saluran kemih apabila bakteri ini mendapat akses ke kandung
kemih.

 Ciri-ciri bakteri pathogen yaitu kemampuan untuk menularkan, melekat pada sel
inang, menginvasi sel inang dan jaringan, mampu untuk meracuni, dan mampu
untuk menghindari dari sistem kekebalan inang.

 Bakteri menyesuaikan diri dengan lingkungan, termasuk manusia dan binatang,


dimana mereka secara normal bertempat tinggal dan hidup. Dalam bekerja, bakteri
meningkatkan kemampuannya untuk bertahan dan kemungkinan penyebaran.

 Beberapa bakteri disebarkan dari satu orang ke orang lain melalui tangan, seseorang
sebagai pembawa S.aureus dalam rongga hidungnya kemungkinan saat menggosok
hidungnya membawa Staphylococcus pada tangannya dan menyebarkan bakteri
tersebut ke bagian tubuh orang lain, sehingga menimbulkan infeksi.

 Beberapa pathogen opportunistik yang menyebabkan infeksi nosokomial diisebarkan


dari satu pasien ke pasien lain melalui tangan personel RS. Pencucian tangan
kemudian menjadi komponen penting dalam mengendalikan infeksi.

 Beberapa bakteri yang secara umum menyebabkan penyakit pada manusia terutama
hidup pada binatang dan secara tidak sengaja menginfeksi manusia. Contohnya ;

- Yersinia pestis (plaque) memiliki siklus hidup menetap yang baik pada rodensia
dan kutu rodensia, dan penyebaran kutu-kutu ke manusia merupakan salah satu
bentuk ketidakhati-hatian.
- Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks)
- Clostridium ada dimana-mana dan disebarkan ke manusia melalui pencernaan
(C.perfringens gastroenteritis dan C.botulinum/botulism) atau ketika luka
terkontaminasi oleh tanah (C.perfringens [gas gangrena] dan C tetani [tetanus].

STRUKTUR SEL BAKTERI

Salah satu karakteristik utama sel bakteri adalah ukuran, bentuk, struktur dan
penataan selnya. Berbagai ciri ini mencakup morfologi sel. Istilah yang sekarang ini
sering digunakan untuk menggambarkan morfologi dan struktur bakteri disebut
sitologi bakteri atau anatomi bakteri.

1. Dinding Sel
Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
(murein).Dinding sel yang kaku dan kuat menyebabkan bakteri
mempunyai bentuk yang tetap dan terlindungi dari pengaruh buruk dari
luar.
2. MembranSel
Tersusun atas lemak dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi
untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel. Membrane sel
merupakan pembatas antara sitoplasma dan lingkungan luar, bila terjadi
kerusakan pada struktur ini, maka akat terjadi gangguan pada keutuhan
sel sehingga akan mengakibatkan kematian.
3. Sitoplasma
Merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
4. Nucleoid (DNA)
Untuk mengontrol sintesis protein dan pembawaan sifat.
5. Flagella (Cambuk Besar)
Berfungsi untuk bergerak, flagel melekat pada membran luar di dinding
sel.
6. Ribosom
Tersusun atas protein dan RNA, sebagai tempat sintesis protein.
7. Mesosom
Terbentuk dari membran sel yg tidak membentuk lipatan. Organel ini
berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga
dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.

FIMBRIAE DAN PILI

Kedua struktur ini merupakan penjuluran seperti flagella tetapi tidak


berfungsi dalam pergerakan. Fimbriae jauh lebih pendek daripada flagella. Fungsi
dari fimbriae belum diketahui dengan pasti, bakteri yang memiliki struktur ini
mempunyai kemampuan untuk melekat pada permukaan cairan untuk membentuk
pelikel.
Pili merupakan perlengkapan yang lebih tipis dan pendek, berfungsi dalam
melalukan bahan genetic sewaktu rekombinasi. Pili juga merupakan alat pencantel
atau melekat, pada beberapa bakteri pili bersifat virulen.

KAPSUL

Kapsul merupakan lapisan polimer yang terletak di luar dinding sel. Jika
lapisan ini berlekatan dengan dinding sel, maka lapisan ini disebut kapsel,
tetapi bila lapisan polisakarida ini tidak melekat pada dinding sel maka
lapisan ini disebut lendir. Bakteri yang patogen memiliki kapsul berfungsi
mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.

Fungsi Kapsul:

- Mencegah terhadap kekeringan


- Menghambat pencantelan bakteriofag
- Bersifat antifagosit, sehingga kapsel memmberikan sifat virulen bagi
bakteri

Contoh bakteri yang menghasilkan kapsul, misalnya ; Diplococcus


pneumonia, Klebsiella pneumonia, Bacillus antracis dan Clostridium
perfringens.

SPORA

Menurut keaktifannya, dikenal dua bentuk bakteri, yaitu bentuk


vegetative dan bentuk spora. Bakteri vegetative adalah bentuk bakteri
dalam keadaan aktif, dimana bakteri aktif mengambil makanan, tumbuh,
berkembang biak, bergerak dan sebagainya (bentuk bakteri dalam
keadaan biasa).
Bentuk spora adalah bentuk bakteri dimana bakteri melindungi dirinya
dari kematian dengan lapisan yang tebal dan kuat sehingga pengaruh-
pengaruh buruk dari luar tidak mengganggu sitoplasmanya.
Dalam bentuk spora ini bakteri tidak tumbuh, membelah diri, bergerak
ataupun mengambil makanan dari luar. Metabolisme bakteri bejalan
seminimal mungkin, hanya cukup untuk mempertahankan hidupnya. Bila
keadaan buruk ini berlangsung terlalu lama, akhirnya bkateri mati juga.
Bila keadaan sekeliling beubah membaik, bakteri akan melepaskan
lappisan sporanya dan kembali ke bentuk vegetatif. Bakteri-bakteri yang
membentuk spora semuanya termasuk family Bacillaceae (Bacillus dan
Clostridium)

Spora bakteri merupakan struktur yang tahan panas, sehingga seringkali


menyebabkan kesulitan dalam proses sterilisasi.
Selain itu spora juga tahan terhadap :
1. Kekeringan
2. Asam
3. Radiasi
4. Desinfektan

Spora bersifat impermeable terhadap zat warna, sehingga diperlukan


teknik pewarnaan khusus untuk mewarnai spora.

Toxin (racun)

a. Eksotoksin

Eksotoksin merupakan toksin yang dikeluarkan selama bakterinya


masih hidup.

Contoh bakteri yang menghasilkan eksotoksin ; Corynebacterium


diphtheria, Clostidium tetani, Shigella dysenteriae, Streptococcus
pyogenes, Bacillus anthracis dan Clostridium botulinum.

b.. Endotoksin

Endotoksin merupakan toksin yang keluar ketika bakterinya mati


dan selnya hancur, diproduksi oleh bakteri Gram Negatif.

Contoh bakteri yang menghasilkan endotoksin ; Salmonella typhi,


Neisserian gonorhoea, dan Neisseria meningitides.
Keterangan :

1. Selaput lendir
2. Dinding sel
3. Ribosom
4. Daerah inti
5. Flagellum
6. Sitoplasma

UKURAN BAKTERI
 Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer
(μm). (mikrometer = 1/1000000 meter).

 Pada umumnya bakteri mempunyai ukuran :

- Panjang : 1,0 – 5,0 mikron

- Tebal : 0,2 – 1,5 mikron

Misalnya :

- Clostridium tetani : panjang 2,0 – 4,0 mikron

Tebal 0,3 – 0,5 mikron

- Treponema pallidum : panjang 8,0 – 14,0 mikron

Tebal 0,2 mikron

 Ukuran bakteri adalah mikroskopis, artinya dapat dilihat dengan menggunakan


mikroskop.

BENTUK BAKTERI
Ada 3 macam bentuk bakteri sebagai berikut :

a. Bentuk batang (basil)

b. Bentuk bulat (kokus)

c. Bentuk spiral

Bentuk-bentuk Bakteri Basil(Batang)

Bakteri bentuk batang dikenal sebagai basil (berasal dari kata bacillus yang berarti batang).
Bentuk ini dapat dibedakan menjadi :

 Monobasil,yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal. Contoh:


Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus, Escherichia coli bakteri yang terdapat
pada usus dan Lactobacillus.

 Diplobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua

 Streptobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang


berbetuk rantai, misal Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks, Streptobacillus
moniliformis, Azotobacter, bakteri pengikat nitrogen.

Bentuk-bentuk Bakteri Kokus (Bulat)


Bakteri bentuk bulat (bola) atau kokus dapat dibedakan menjadi :

 Diplokokus yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua, misal Diplococcus


pneumoniae penyebab penyakit pneumonia (radang, paru-paru), Neisseria
gonorrhoe

 Streptokokus

yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang berbentuk rantai, misal
Streptococcus lactis, Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan dan
Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yoghurt (susu asam).

 Stafilokokus

yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti buah anggur, misal Stafilokokus
aureus, penyebab penyakit radang paru-paru.

Bentuk Spirillum (spiral)


Ada dua macam bakteri bentuk spiral yaitu:

 Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya Spirillum
minus, Treponema pallida.

 Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna
misalnya Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.

PERGERAKAN BAKTERI

 Bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel.


 Flagel merupakan bulu-bulu cambuk yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri dan
letaknya berbeda-beda tergantung kepada spesiesnya.

Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:

1. Monotrik:
Yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya.
2. Lopotrik:
Yaitu bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel.
3. Amfitrik:
Yaitu bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu buah flagel.
4. Peritrik :

Yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

Cara melihat gerak bakteri


a. Cara mikroskopis (Tetes Gantung)

Pada cover glass (gelas penutup) diteteskan 1 tetes suspense bakteri dan
diletakkan pada cekungan objek glass ekung, sehingga tetesan suspense bakteri
itu letaknya menggantung. Antara cover glass dan objek glass diberi vaselin agar
tidak bergeser dan airnya tidak menguap. Kemudian dilihat dengan mikroskop.

b. Cara makroskopis (cara Craig)

Cara ini pertama kali dikerjakan oleh Craig, yaitu dengan menggunakan
perbenihan semisolid (setengah padat)

Untuk hal ini dipergunakan perbenihan cair yang diberi agar-agar ¼ % dan
diletakkan secara tegak di dalam tabung reaksi.

Pemeriksaan dilakukan dengan cara menanamkan baktei dengan menggunakan


jarum yang ditusukkan ke dalam perbenihan semisolid secara tegak, setelah
terlebih dahullu jarum tersebut dicelupkan ke dalam suspense bakteri yang akan
dipeiksa. Kemudian diinkubasi selam 24 jam dalam incubator. Pada garis tanam
(tempat penusukan), bakteri akan berkembang biak karena adanya zat makanan
dari perbenihan.

Ada 3 kemungkinan :

1. Pada bakteri yang tidak bergerak, multipikasi (perbanyakan) bakteri hanya


terjadi pada tempat dimana bakteri ditanamkan, sehingga akan terlihat garis
tanam menebal, yang berarti bahwa bakteri setelah berkembang biak tetap
ditempatnya, karena tidak dapat bergerak.

2. Pada bakteri yang dapat bergerak dan bersifat aerob, akan terlihat garis
tanam melebar kearah permukaan berbenihan, yang berarti bahwa bakteri
setelah membelah diri bergerak ke tempat dimana banyak makanan dan
oksigen.

3. Pada bakteri yang dapat begerak dan bersifat anaerob, akan terlihat garis
tanam melebar kearah dasar perbenihan, yang berarti bahwa bakteri
setelah berkembang biak, bergerak ke tempat dimana terdapatbanyak
makanan dan mengandung sedikit oksigen.

MACAM-MACAM BAKTERI
a. Berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi,
bakteri dikelompokan sebagai berikut:

1. Bakteri aerob

yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya.

Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter.

2. Bakteri anaerob

yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya.

Misal: Streptococcus lactis

b. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dikelompokkan


menjadi:

1. Bakteri aerob obligat

Yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung oksigen.

Misalnya : Vibrio cholera, Corynebacterium diphtheria dan Bacillus anthracis

2. Bakteri anaerob obligat

Yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen.

Misalnya : Clostridium tetani , Treponema pallida

3. Bakteri aerob fakultatif

Yaitu bakteri yang dapat hidup di dalam lingkungan baik yang mengandung
Oksigen ataupun tidak.

Misal: Salmonella thypi dan Neisseria meningitis.

c. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dapat digolongkan


menjadi dua golongan yaitu :

1. Bakteri heterotrof

Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkannya.

a. Bakteri Heterotrof yang bersifat saprofit


 Bakteri yang mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa
makanan.

 Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu
CO2, H2O, energi dan mineral.

 Di dalam lingkungan bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia
nutrisi bagi tumbuhan.

 Sedangkan dalam usus manusia terdapat juga bakteri yang hidup secara saprofit
(menguraikan serat-serat pada makanan) contohnya adalah bakteri Escherichia coli

b. Bakteri Heterotrof yg bersifat parasit

Bakteri ini merugikan baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Bakteri ini
menyebabkan sakit (patogen). Beberapa contoh bakteri yang patogen di antaranya:

No. Bakteri Penyakit yang ditimbulkan

1. Vibrio colera Penyakit kolera


2. Treponema palidum Sifilis
3. Salmonella thyposa Tifus
4. Pasteurella pestis Pes/sampar
5. Neisseria gonorhoe Kencing nanah
6. Mycobacterium tuberculose TBC
7. Bordetella pertusis Batuk rejan
8. Cytophoga colimnaris Berak kapur pada ayam
9. Salmonella pollurum Kanker pohon jeruk

2. Bakteri autotrof

Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat
anorganik yang ada.

Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof (auto = sendiri, trophein =
makanan) dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: bakteri fotoautotrof dan bakteri
kemoautotrof

a. Bakteri fotoautrotof

Yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat
anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh : bakteri hijau,
bakteri ungu.
b. Bakteri kemoautrotof

Yaitu bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada saat terjadi
perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana
dengan melepaskan hidrogen.

Contoh : Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobater, Rhizobium (terdapat pada


bintil-bintil akar tanaman kacang-kacangan)

BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT PADA MANUSIA

No. Bakteri Penyakit yang ditimbulkan

1. Vibrio colera Penyakit kolera


2. Treponema palidum Sifilis
3. Salmonella thyposa Tifus
4. Pasteurella pestis Pes/sampar
5. Neisseria gonorhoe Kencing nanah
6. Mycobacterium tuberculose TBC
7. Bordetella pertusis Batuk rejan
8. Staphylococcus saprophyticus Infeksi saluran kencing pd wanita
9. Neisseria meningitidis Meningitis
10.
Yersinia pestis Black Plaque (penyakit usus)
11.
Clostridium tetani Tetanus
12.
Mycobacterium leprae Lepra
13.
Leptospira interrogans Leptospirosis

Gambar Beberapa Contoh Bakteri Penyebab Penyakit pada Manusia


Bakteri Sifilis Bakteri TBC

PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI

 Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.

 Rekombinasi genetik adalah pemindahan secara langsung bahan genetik (DNA) di


antara dua sel bakteri. Rekombinasi genetik adalah proses pertukaran elemen
genetik yang dapat terjadi antara untaian DNA yang berlainan (interstrand), atau
antara bagian-bagian gen yang terletak dalam satu untaian DNA (intrastrand).

 Pembelahan diri secara biner (langsung)

Pada pembelahan ini sel bakteri membelah menjadi dua sel anakan, dimana sifat sel
anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.

Anda mungkin juga menyukai