Anda di halaman 1dari 43

BAB I

Pendahuluan

A. Tujuan Praktikum
Mengetahui morfologi, distribusi geografi, pengecatan, dan penyakit
yang disebabkan oleh fungi dan bakteri.
B. Manfaat Praktikum
1. Dapat mengetahui morfologi, struktur tubuh, dan pengecatan jamur
dan bakteri.
2. Dapat membedakan

antara

jamur

dengan

bakteri

melalui

pengecatannya.

BAB II

Landasan Teori
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme.Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang
perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik,
protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak
sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Bakteri memiliki ciri-ciri antara lain tidak memiliki membran inti, tidak
memiliki organel bermembran, memiliki dinding sel peptidoglikan dan materi
asam nukleatnya berupa plasmid. Bakteri memiliki berbagai macam bentuk
seperti coccus, basil dan spiral. Bakteri dapat hidup secara soliter atau berkoloni.
Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota multiseluler.
Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi
adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari
cara memperoleh makanan, organisasi struktural serta pertumbuhan dan
reproduksi. (Hadioetomo,1993)
A. Staphylococcus
Staphylococcus adalah bakteri gram positif berbentuk kokus yang terjadi
dalam gugus mikroskopis mirip anggur. Kultur bakteri pada hidung dan kulit
manusia normal selalu menghasilkan staphylococci. Pada tahun 1884,
Rosenbach menggambarkan dua jenis koloni berpigmen dari staphylococci
dan mengusulkan tata nama yang sesuai yaitu Staphylococcus aureus (kuning)
dan Staphylococcus albus (putih). Spesies yang terakhir ini dikenal

Staphylococcus epidermidis. Meskipun lebih dari 20 spesies Staphylococcus


dijelaskan dalam Bergey's Manual (2001), hanya Staphylococcus aureus dan
Staphylococcus epidermidis yang signifikan dalam interaksinya dengan
manusia.

Staphylococcus

aureus

bersifat

koagulase-positif,

yang

membedakannya dari spesies lainnya. Bakteri ini adalah patogen utama pada
manusia, dan pada dasarnya bakteri ini kebanyakan di jumpai pada anatomi
lokal, termasuk kulit, rongga mulut dan saluran pencernaan. Karakteristik
bakteri ini adalah kokus gram positif dalam bentuk anggur (karena mampu
membelah diri ke segala arah), tidak mempunyai spora, tidak bergerak, dan
beberapa strain mempunyai kapsul.
Staphylococcus aureus memproduksi koagulase yang mengkatalisis
perubahan fibrinogen menjadi fibrin dan dapat membantu organisme ini untuk
membentuk barisan perlindungan. Bakteri ini juga memiliki reseptor terhadap
permukaan sel penjamu dan protein matriks (misalnya fibronektin, kolagen)
yang membantu organisme ini untuk melekat. Bakteri ini memproduksi enzim
litik ekstraselular (misalnya lipase), yang memecah jaringan penjamu dan
membantu invasi. Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebabkan berbagai
supuratif (nanah) dan toxinoses infeksi pada manusia. Hal ini menyebabkan
lesi

pada

permukaan

kulit

seperti

abses,

styes

(hordeolum/infeksi

staphylococcus yang biasanya mengenai kelopak mata) dan furuncules (nodul


yang terasa nyeri yang terdapat di kulit akibat peradangan), infeksi yang lebih
serius dari staphylococus ini dapat dilihat seperti pneumonia, mastitis, flebitis,
meningitis, dan infeksi saluran kemih, dan infeksi dalam, seperti osteomielitis

dan endokarditis. Staphylococus aureus sering juga penyebab utama dari


(Nasocomial infection) luka bedah dan infeksi yang terkait dengan
berdiamnya peralatan medis. Staphylococus aureus merupakan faktor
penyebab keracunan makanan dengan mengeluarkan enterotoksin ke dalam
makanan, dan toxic shock syndrome oleh lepasnya superantigens ke dalam
aliran darah. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh staphylococcus
aureus, patogenesis adalah multifaktorial, sehingga sulit untuk menentukan
dengan tepat peran faktor-faktor tertentu. Namun, ada korelasi antara strain
terisolasi dari penyakit tertentu dan ekspresi determinan virulensi tertentu,
yang menunjukkan peran dalam suatu penyakit tertentu. Aplikasi biologi
molekuler telah menyebabkan kemajuan dalam mengungkap patogenesis
penyakit staphylococci.
Konsekuensi serius terhadap infeksi staphylococcus terjadi ketika bakteri
menyerang aliran darah yaitu septikemia, bakteremia, dan mungkin
menyebabkan abses pembenihan internal lainnya, lesi pada kulit, atau infeksi
di paru-paru, ginjal, jantung, otot rangka, atau meningens.

Gambar 2.1. Gambar Staphylococcus.

B. Kuman Bentuk Batang


Kuman bentuk batang merupakan bakteri yang memiliki bentuk batang
atau silinder. Jika dilihat lebih besar lagi maka akan terlihat berbentuk kapsul.
Bakteri jenis ini ada yang berdiri sendiri-sendiri dan ada pula yang berkoloni.
Contoh dari bakteri ini yaitu:
a. Monobacillus merupakan bakteri yang berdiri sendiri-sendiri. Contohnya:
1. Escherichia coli yang berperan dalam menguraikan sisa-sisa makanan
di usus besar.
2. Propionibacterium acnes digunakan dalam pembuatan keju.
b. Dipolobacillus merupakan bakteri yang bergandengan dua-dua. Contohnya
Salmonella typhosa yang menyebabkan penyakit tipes.
c. Streptobacillus merupakan bakteri yang berhasil bergandengan dan
membentuk

jalinan

rantai.

Contohnya

Bacillus

anthracis

yang

menyebabkan penyakit antraks (sapi gila) pada hewan ternak.

Gambar 2.2. Gambar Kuman Bentuk Batang.

C. Bakteri Tahan Asam ( Banzil)


Bakteri tahan asam adalah bakteri pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN)
tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga

tidak mampu mengikat warna kedua. Bakteri tersebut ketika diamati dibawah
mikroskop tampak berwarna merah dengan warna dasar biru muda. Terdapat
lebih dari 50 spesies Mycobacterium, antara lain banyak yang merupakan
saprofit.
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri tahan asam, berbentuk
batang dan bersifat aerob obligat yang tumbuh lambat dengan waktu generasi
12 jam atau lebih. Mycobacterium tuberculosis menyebabkan tuberculosis dan
merupakan patogen yang berbahaya bagi manusia. Mycobacterium leprae
menyebabkan lepra. Mycobacterium avium-intracellulare (kompleks M.
avian) dan mikobakteria apitik lain yang sering menginfeksi pasien AIDS,
adalah patogen ortunistik pada orang-orang dengan fungsi imun yang
terganggu lainnya, dan kadang-kadang menyebabkan penyakit pada pasien
dengan sistem imun yang normal.

Gambar 2.3. Gambar Bakteri Tahan Asam

D. Mycobacterium leprae
Klasifikasi dari Mycobacterium leprae
Kerajaan:Bacteria
6

Filum: Actinobacteria
Ordo:Actinomycetales
Upaordo: Corynebacterineae
Famili: Mycobacteriaceae
Genus: Mycobacterium
Spesies: Mycobacterium leprae
Mycobacterium leprae merupakan pathogen intrasel obligat
sehingga belum dapat dibiakkan invitro (media tak hidup). Bakteri
sering ditemukan pada sel endothelial pembuluh darah atau sel
mononuclear (makrofag) sebagai lingkungan yang baik untuk
bertahan hidup dan perkembangbiakan. Perkiraan waktu bagi bakteri
ini bereplikasi adalah 10-12 hari.
Basil lepra ini tahan terhadap degradasi intraseluler oleh makrofag,
mungkin karena kemampuannya keluar dari fagosom ke sitoplasma makrofag
dan berakumulasi hingga mencapai 1010 basil/gram jaringan pada kasus
lepratype lepromatus. Kerusakan syaraf perifer yang terjadi merupakan
sebuah respon dari system imun Karena adanya basil ini sebagai antigen.
Pada lepra type tuberkuloid, terjadi granuloma yang sembuh dengan
sendirinya bersifar berisi sedikit basil tahan asam.
Bakteri Mycobacterium leprae berbentuk batang, langsing atau sedikit
membengkok dengan kedua ujung bakteri tumpul, tidak bergerak, tidak

memiliki spora dan tidak berselubung. Sel-sel panjang, ada kecenderungan


untuk bercabang. Berukuran 1-7 x 0,2-0,5m, bersifat gram positif, tahan
asam, letak susunan bakteri tunggal atau sering bergerombol serupa
tumpukan cerutu sehingga sering disebut packed of cigarette, atau merupakan
kelompok padat sehingga tidak dapat dibedakan antara bakteri yang satu
dengan yang lainnya, kadang-kadang terdapat granula.
Bentuk-bentuk Mycobacterium leprae yang dapat ditemukan dalam
pemeriksaan mikroskopis adalah :
1. Bentuk utuh (solid); dinding sel bakteri tidak terputus, mengambil zat
warna secara sempurna. Jika terdapat daerah kosong/transparan
ditengahnya juga dapat dikatakan solid
2. Bentuk globus ; adalah bentuk solid yang membentuk kelompok,
dapat dibagi 2, yaitu :
a. Globus besar terdiri dari 200-300 bakteri
b. Globus kecil terdiri dari 40-60 bakteri
3. Bentuk pecah (fragmented); dinding bakteri biasanya terputus
sebagian atau seluruhnya, tidak menyerap zat warna secara merata.
4. Bentuk berbutir-butir (granuler); tampak seperti titik-titik yang
tersusun

5. Bentuk clump; adalah bentuk granuler yang membentuk kelompok


tersendiri, biasanya lebih dari 500 bakteri

Gambar 2.4. Gambar Mycobacterium leprae


E. Makrokonidia
Spora aseksual pada hifa yang ukuran nya besar dan bentuknya seperti
gada,

bulan

sabit.

menggelembung

Pada

membentuk

beberapa
suatu

jamur
wadah

pada

bagian

(sporangium)

ujungnya
dimana

protoplasmanya membagi diri membentuk spora (sporangiospora). Hifa dari


jamur tersebut disebut dengan sporangiospore. Makrokonidia memiliki
konidiospora, yakni salah satu jenis spora yang dimiliki oleh jamur untuk
bereproduksi secara aseksual, yaitu Makrokonidia dan Mikrokonidia.
Makrokonidia adalah salah satu jenis dari konidia yang terdiri atas lebih dari
satu sel yang berbentuk lonjong dan menyerupai bulan sabit sedangkan
mikrokonidia terdiri atas satu sel yang berbentuk bulat telur.

Gambar 2.5. Gambar Macronidia

F. Yeast Cell
Yeast

cell

atau

ragi

adalah

mikroorganisme

eukariotik

yang

diklasifikasikan dari kingdom jamur dan merupakan kelompok kuman gram


positif. Sebagian besar bereproduksi secara aseksual secara mitosis dan
banyak melakukannya dengan proses pembagian asimetris yang disebut tunas.
Ragi adalah uniseluler walaupun beberapa spesies denagn bentuk ragi dapat
menjadi multisel melalui pembentukan serangkaian sel tunas terhubung yang
dikenal dengan pseudohifa atau hifa palsi. Ukuran ragi dapat bervariasi
tergantung pada spesies. Ragi tidak membentuk tunggal taksonomi atau
filogenetik ,tetapi keragaman filogenetik ragi ditunjukkan dengan penempatan
mereka di dua filum terpisah yaitu filum Ascomycota dan Basidiomycota.
1. Klasifikasi Yeast cell
Khamir dalam klasifikasi sebenarnya masuk pada fungi sehingga secara
klasifikasi mengikuti aturan fungi. Genus khamir sangat banyak, namun pada
dasarnya dibedakan atas:
a. Khamir Askosporogenus terdiri dari 33 genus, yakni:
1) Hansenulla
2) Kluyveromyces
3) Pichia
4) Saccharomyces
5) Saccharomycodes
6) Saccharomycopsis
7) Torulaspora
8) Zygosaccharomyces
b. Khamir Basidisporogenus terdiri dari 7 genus, antara lain:
1) Rhodosporidium
2) Filobsaidium
c. Khamir tidak sejati tediri dari 17 genus, antara lain:
1) Bullera
2) Candida
3) Malassezia

10

4)
5)
6)
7)
8)
9)

Phaffia
Rhodotorula
Sporobolomyces
Sterigmatomyces
Trichosporon
Trigonopsis

Gambar 2.6. Gambar Yeast Cell

l
G. Penicillium
Penicillium

adalah

genus

fungi

dari

ordo

Hypomycetes,

filum

Ascomycota. Penicillium memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan


spora yang disebut konidium. Konidium berbeda dengan sporangim, karena
tidak memiliki selubung pelindung seperti sporangium. Tangkai konidium
disebut konidiofor, dan spora yang dihasilkannya disebut konidia. Konidium
ini memiliki cabang-cabang yang disebut phialides sehingga tampak
membentuk gerumbul. Lapisan dari phialides yang merupakan tempat
pembentukan dan pematangan spora disebut sterigma. Dari segi ekonomi,
Penicillium memiliki artinya bagi kehidupan manusia karena banyak

11

digunakan dalam praktik, misalnya Penicillium regouforti dan Penicillium


camemberti merupakan odonan yang dapat meningkatkan mutu keju.
Penicillium banyak terdapat pada bahan bahan organic dan sebagai sapporofit,
misalnya sebagai berikut:
a. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum penghasil zat
antibiotic.
b. Penicillium camneberti dan Penicillium reguefort, dimafaatkan untuk
meningkatkan kualitas keju.
c. Penicillium itanicum, dan Penicillium digitatum perusak buah jeruk.
d. Penicillium ekspansum, menyebabkan buah apel membusuk ditempat
e.

penyimpanan.
Penicillium islandicum, merusak beras sehingga berubah warna
sehingga menjadi kuning

Selain dalam industri makanan, mikroba juga berperan dalam industri


farmasi atau obat-obatan, seperti pembuatan antibiotik. Antibiotik penisilin
yang berasal dari jamur Penicilium notatum yang ditemukan oleh Alexander
Fleming telah membuka mata dunia tentang manfaat mikroba.

Gambar 2.7. Gambar Penicilluim


H. Aspergillus spp

12

Aspergillus merupakan jamur yang umum ditemukan di materi organik.


Meskipun terdapat lebih dari 100 spesies, hanya ada beberapa species yang
dapat menimbulkan penyakit pada manusia yaitu, Aspergillus fumigatus dan
Aspergillus niger, kadang-kadang bisa juga akibat Aspergillus flavus dan
Aspergillus clavatus yang sebagian besar menginfeksi melalui jalur
pernapasan atau dengan transmisi inhalasi. Spesies lainnya adalah Aspergillus
fumigatus. Ciri-ciri spesifik dari Aspergillus spp, yaitu:
a. Hifa septat dan miselium bercabang, biasanya tidak berwarna, yang
terdapat di bawah permukaan merupakan hifa vegetatif, sedangkan
yang muncul di atas permukaan umumnya merupakan hifa fertil.
b. Koloni kompak.
c. Konidiofora septat atau nonseptat, muncul dari foot cell, yaitu sel
miselium yang membengkak dan berdinding tebal.
d. Konidiofora membengkak menjadi vesikel pada ujungnya, membawa
sterigmata dimana tumbuh konidia.
e. Sterigmata atau fialida biasanya sederhana, berwarna, atau tidak
berwarna.
f. Konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, cokelat, atau hitam.
g. Beberapa spesies tumbuh baik pada suhu 37 oC.
Aspergillus niger merupakan jamur yang seringkali menyebabkan penyakit
pada manusia dibandingkan dengan species Aspergillus lainnya, dimana jika
sejumlah besar spora-spora jamur ini terhisap dapat menyebabkan penyakit
paru-paru yang serius yang disebut dengan aspergillosis. Aspergillosis sering
terjadi pada para pekerja dimana terdapat debu yang terpapar oleh spora
Aspergillus. Sebagai contoh Aspergillus ditemukan pada dinding bangunan
kuno Mesir yang bisa terhirup apabila area tersebut terkena hembusan angin.
13

A. niger juga menjadi penyebab utama dari Otomikosis ( infeksi jamur pada
organ telinga), yang dapat menyebabkan rasa sakit, kehilangan pendengaran
sementara, menyebabkan kerusakan saraf, merusak kanal pada telinga, dan
juga membrane timpani. (Hadioetomo,1993)
Pada beberapa orang spora dari Aspergillus fumigatus dapat menyebabkan
reaksi alergi yang biasanya dialami oleh orang-orang yang memang memiliki
riwayat penyakit asma, spora ini dapat menyebabkan batuk atau bersin dan
kadang-kadang dapat menimbulkan demam yang jika tidak ditangani dengan
baik maka berpotensi dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ paruparu. Tetapi bukan tidak mungkin orang sehat pun dapat terjangkit karena
paparan terus-menerus dari spora jamur. Jamur Aspergillus sp dapat
menginvasi (masuk ke dalam) paru-paru dan menyebabkan peneumonia yang
serius pada orang-orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah.
Kondisi ini merupakan suatu infeksi dan bukan suatu reaksi alergi.

Gambar 2.8. Gambar Aspergillus


I. Mucor
Mucor adalah mikroba genus dari sekitar 3000 spesies cetakan umumnya
ditemukan di tanah, sistem pencernaan, tanaman permukaan, dan busuk

14

sayuran. Deskripsi koloni jamur genus ini biasanya putih krem atau abu-abu
dan cepat tumbuh. Koloni pada medium kultur yang dapat tumbuh beberapa
sentimeter tingginya. Koloni tua menjadi cokelat abu-abu dalam warna karena
perkembangan spora. Mucor spora atau sporangiospores dapat sederhana atau
bercabang dan membentuk apikal, globular sporangia yang didukung dan
ditinggikan oleh kolom berbentuk Columella . Mucor spesies dapat dibedakan
dari cetakan dari genera Absidia , Rhizomucor , dan Rhizopus oleh bentuk dan
penyisipan Columella, dan kurangnya rhizoids. Beberapa spesies Mucor
menghasilkan chlamydospores. Reproduksi Selama reproduksi aseksual,
sporangiophores hifa ereksi terbentuk. Ujung sporangiophore membengkak
untuk membentuk sporangium bulat yang berisi uninucleate, sporangiospores
haploid. Sebuah perpanjangan dari sporangiophore yang disebut sporangium
menjorok ke dalam Columella. Dinding sporangium yang mudah pecah untuk
melepaskan spora, yang berkecambah siap untuk membentuk miselium baru
pada substrat yang sesuai. Selama reproduksi seksual, strain yang kompatibel
bentuk singkat, hifa khusus yang disebut gametangia. Pada titik di mana dua
komplementer sekering gametangia, berdinding tebal, zygosporangium bola
berkembang. Zygosporangium biasanya berisi zygospore tunggal. Nuklir
karyogami dan meiosis (rekombinasi seksual) terjadi dalam zygospores, yang
dianggap berumur panjang dan tahan terhadap kondisi buruk. Mereka
mungkin berkecambah membentuk hifa atau sporangium yang. Mucor
meliputi baik homothallic (self-kompatibel) dan heterothallic spesies.
signifikansi klinis Sebagian besar spesies Mucor tidak dapat menginfeksi

15

manusia dan endotermik hewan karena ketidakmampuan mereka untuk


tumbuh dalam lingkungan yang hangat dekat dengan 370 celcius.

Gambar 2.9. Gambar Mucor


J. Bacillus spp
Bacillus merupakan bakteri kuman kelompok gram positif .Basil artinya
batang kecil adalah bakteri yang bentuknya menyerupai batang atau silinder.
Basil basil ini sangat beraneka dalam ukuran. Beberapa diantara mereka
menyerupai rokok sigaret , bentuk lain dengan ujung-ujung yang meruncing
lebih menyerupai cerutu. Beberapa basil panjang dan lebarnya sama dan
bentuknya lonjong. Basil-basil ini sangat menyerupai coccus sehingga disebut
cocco basil. Tidak seperti coccus ,basil membelah dalam satu bidang ,oleh
sebab itu teramati sebagai sel tunggal,berpasangan, atau dalam rantai pendek
atau panjang berbeda dengan coccus, panjang rantainya bukan merupakan
tanda pengenal. (Pelczar dan Chan, 2008)
Bacillus merupakan genus dari Gram-positif , berbentuk batang bakteri
dan anggota divisi Firmicutes spesies Bacillus dapat obligat aerob atau
anaerob fakultatif, dan uji positif untuk enzimkatalase. Bacillus mencakup
keduanya gratis hidup dan patogen spesies. Dalam kondisi lingkungan stres,

16

sel-sel oval menghasilkan endospora yang dapat tetap aktif untuk waktu yang
lama.Karakteristik ini awalnya didefinisikan genus, tetapi tidak semua spesies
tersebut berkaitan erat, dan banyak telah dipindahkan ke genus lainnya.
Dinding sel Bacillus adalah struktur di luar sel yang membentuk penghalang
kedua antara bakteri dan lingkungan, dan pada saat yang sama
mempertahankan bentuk batang dan tahan terhadap tekanan turgor yang
dihasilkan oleh sel. Dinding sel terdiri dari teichoic asam dan teichuronic.
Bacillus subtilis merupakan bakteri pertama yang peran seorang aktin seperti
sitoskeleton sel dalam penentuan bentuk dan peptidoglikan sintesis
diidentifikasi, dan yang seluruh rangkaian sintesis peptidoglikan-enzim itu
terlokalisasi. Dua spesies Bacillus dianggap penting secara medis yaitu:
Bacillus anthracis yang menyebabkan anthraks , dan Bacillus cereus yang
menyebabkan penyakit bawaan makanan yang sama dengan Staphylococcus.
Sebuah spesies ketiga Bacillus thuringiensis , adalah penting serangga
patogen, dan kadang-kadang digunakan untuk mengendalikan hama serangga.
Para spesies jenis adalah Bacillus subtilis , yang penting organisme model .
Hal ini juga spoiler makanan terkenal, menyebabkan sifat lekat dalam roti dan
makanan terkait. Beberapa strain lingkungan dan komersial Bacillus
coagulans mungkin memainkan peran dalam pembusukan makanan yang
sangat asam, produk tomat berbasis. (Pelczar dan Chan, 2008)

17

Gambar 2.10. Gambar Bacillus

Pengecatan gram adalah proses pewarnaan bakteri dengan gram, yaitu


gram A, gram B, gram C dan gram D. Gram A mengandung larutan kirstal violet
yang berfungsi untuk memberikan warna dasar, yaitu warna ungu kebiruan atau
biru keunguan pada bakteri. Gram B mengandung larutan iodium-kalium iodida
yang berfungsi untuk menguatkan afinitas cat terhadap sel bakteri (mordant).
Gram C mengandung larutan alkohol-asam yang bersifat nonpolar. Gram D
mengandung larutan safranin yang berwarna merah. (Kusnindar, 1990)
Pewarnaan ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri yang
akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, ada endospora yang bisa
diwarnai. Endospora adalah organisme yang dibentuk dalam kondisi yang stress
karena kurang nutrisi, yang memiliki kemungkinan untuk tetap berlanjut di
lingkungan sampai kondisi menjadi baik. (Pelczar dan Chan, 2008)
Pewarnaan Ziehl Neelsen atau pewarnaan tahan asam memilahkan
kelompok Mycobacterium dan Nocandia dengan bakteri lainnya. Kelompok
bakteri ini disebut bakteri tahan asam karena dapat mempertahankan zat warna
pertama (carbol fuchsin) sewaktu dicuci dengan larutan pemucat (alkohol asam).
Pengecatan jamur adalah dengan menggunakan teknik pengecatan LPCB
(Lactopenol Conten Blue). Dengan teknik ini, maka jamur yang diamati akan
tampak berwarna hijau kebiru-biruan. Hal ini dikarenakan spora secara sederhana

18

bisa dilihat sebagai badan intraseluler pada suspensi . Sel yang tidak diwarnai
sebagai area tidak berwarna dalam sel yang diwarnai dengan metode
konvensional. Dinding spora relative impermeable tetapi zat pewarna dapat dibuat
menembusnya dengan pemanasan preparat. Sifat impermeable ini juga bisa
menghambat dekolorisasi spora pada tahap pemberian alkohol yang biasanya
cukup untuk dekolorisasi sel vegetative. Bentuk dan warna spora ini dapat
digunakan sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi jamur. (Fardiaz, 1987)

BAB III
Metode dan Praktikum
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Alat tulis
c. Pengsil warna
d. Kertas gambar A4
2. Bahan
a. Preparat Yeast cell
b. Preparat Kuman Bentu Batang Gram
c. Preparat Bacillus
d. Preparat M. Leprae
e. Preparat Preparat Makrokonidia
f. Preparat Aspergillus
g. Preparat Penicillium
h. Preparat Mucor
i. Preparat Bakteri tahan asam
j. Preparat Staphylococcus

19

B. Skema Kerja

Mulai

Siapkan Alat dan Bahan

Amati preparat pada mikroskop

Gambar hasil pengamatan di kertas gambar

Warnai gambar kuman dan bakteri sesuai dengan pengamatan

Ulangi skema langkah kerja ke 2- 4 pada preparat selanjutnya

Selesai

20

BAB IV
Hasil dan Pembahasan
A. Staphylococcus
Staphylococus spp

Material : Kultur
Pengecatan : Gram
DX Kuman : Staphylococcus, spp
Agen Penmyakit : Peradangan, Nekrosis,
Abses dan Keracunan
Makanan
Warna : Merah Keunguan
Susunan : Seperti buah anggur
Bentuk : Bulat
Pembesara : 100x10
Tabel 4.1. Hasi Pengamatan Staphylococcus
Dalam pengamatan Staphylococcus ini, preparat diamati menggunakan
mikroskop dengan pembesaran 100x10. Staphylococcus merupakan kuman gram
positif yang berbentuk bulat. Susunannya menyerupai buah anggur. Pengecatan
Staphylococcus menggunaan tekhnik pewarnaan gram, karena dia termasuk dalam
kelompok kuman gram positif, maka warna kuman dari Staphylococcus adalah

21

ungu dengan warna dasar merah. Menggunakan mikroskop dengan pembesaran


100x10 nampak bagaimana bentuk dari Staphylococcus. Staphylococcus dapat
menyebabkan beberapa penyakit seperti peradangan, nekrosis, abses dan
keracunan makanan.

B. Kuman Bentuk Batang Gram (-)


Kuman Bentuk Batang

Material : Kultur
Pengecatan : Gram
DX Kuman : Kuman Bentuk Batang,
Gram Negatif
Agen Penyakit : Infeksi saluran kemih,
infeksi luka, infeksi
nafas, peradangan

22

selaput otak
Warna : Merah
Susunan : Tidak teratur
Pembesaran :100x10
Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Kuman Bentuk Batang

Kuman Bentutuk Batang merupakan salah satu kuman yang berbentuk


batang atu disebut bacill yang memiliki susunan tidak teratur. Dalam pengamatan
menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100x10 ini memang tidak begitu
jelas bagaimana bentuk dari kuman bentuk batang tersebut. Kuman ini, memiliki
warna dasar putih dan warna merah. Pengecatan kuman ini digunakan pengecatan
gram. Kuman bentuk batang ini dapat menyebabkan penyakit seperti infeksi
saluran kemih, infeksi pada luka, infeksi saluran pernapasan, dan peradangan pada
selaput otak.

C. Bakteri Tahan Asam (Banzil)


Bakteri Tahan Asam

23

Material : Kultur
Pengecatan : Ziehl Neelson
Dx kuman : Bacteria Tahan Asam
Agen Penyakit : TBC
Warna : Merah
Susunan : Tidak teratur
Bentuk : Batang
Pembesaran : 100x10
Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Bakteri Tahan Asam (Banzil)

Pada pengamatan Bakteri Tahan Asam (Banzil) ini digunakan mikroskop


dengan pembesaran 100x10. Bakteri Tahan Asam (Banzil) merupakan jenis
bakteri, umumnya dari genus Bakteri jenis ini tidak dapat diwarnai dengan
pewarna yang bersifat asam atau berbasil alkohol, sehingga dijuluki bakteri tahan
asam. Dengan pewarnaan ZN, bakteri tahan asam akan terlihat berwarna merah,
sementara jenis lain akan tampak sesuai pewarna pembanding. Bentuk dari bakteri
ini yaitu batang dengan warna merah dan warna dasar merah muda. Bakteri

24

Tahan Asam memiliki susunan yang tidak teratur. Bakteri ini juga dapat
menyebabkan penyakit seperti TBC baik TBC paru-paru maupun TBC tulang.

D. Mycobacterium Leprae
Mycobacterium Lepra

25

Material : Ries Serum


Pengecatan : Ziehl Neelson
Dx Kuman : Mycobacterium Lepra
Agen Penyakit :Mycobacterium, infeksi
syaraf (hancur/tulang putus)
Warna : Merah
Bentuk : Batang
Susunan : Seperti sapu lidi/sapu kapas
Pembesaran : 100x10
Tabel 4.4. Hasil Pengamatan Mycobacterium Leprae

Pada pengamatan Mycobacterium

Leprae ini, digunakan mikroskop

dengan pembesaran 100x10. Mycobacterium Leprae merupakan bakteri yang


memiliki susunan seperti sapu lidi atau sapu kapas. Bentuknya batang dengan
warna

merah.

Mycobacterium

Pengecatan

bakteri

ini

menggunakan

pengecatan

ZN.

Leprae dapat menyebabkan penyakit lepra atua kusta, yaitu

penyakit infeksi kronis. Bakteri ini pun dapat menyerang saraf dan otak. Saraf
yang diserang akan putus dan tulang yang diserang akan hancur.

26

E. Makrokonidia
Makrokonidia

Material : Kultur
Pengecatan : LPCB
27

Dx Jamur : Makrokonidia
Agen Penyakit : Dermatophyta
Warna : Biru
Bentuk : Seperti Pete
Susunan: Tidak teratur
Pembesaran :40x10
Tabel 4.5. Hasil Pengamatan Makrokonidia

Dalam

pengamatan

Makrokonidia

ini digunakan mikroskop dengan

pembesaran 100x10. Makrokonidia merupakan salah satu jamur yang memiliki


bentuk seperte pete dan susunannya tidak teratur. Dari pengamatan menggunakan
mikroskop diketahui bahwa jamur ini berwarna biru. Pengecatan yang digunakan
yaitu pengecatan LPCB karena

Makrokonidia merupakan jenis jamur.

Makrokonidia ini dapat menyebabkan beberapa penyakit diantaranya gatal-gatal


dan dermatophyta.

28

F. Yeast cell
Yeast cell

Material : Kultur
Pengecatan : Gram
Dx Kuman: Yeast cell
Agen Penyakit : Pada wanita
menyebabkan keputihan

29

Susunan : Tidak teratur


Bentuk : oval
Pembesaran : 100x10
Tabel 4.6. Hasil PengamatanYeast cell

Yeast cell mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi
Yeast cell yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar. Yeast cell sangat
beragam ukurannya, berkisar antara 1-5 m lebarnya dan panjangnya dari 5-30
m atau lebih, biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang memanjang atau
berbentuk bola. Yeast cell pun dapat berbentuk bulat oval, seperti jeruk, silindris,
segitiga, memanjang seperti miselium sejati atau meselium palsu, ogival yaitu
bulat panjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung, dan lainlain. Pewarnaan khusus akan membantu kita melihat intinya. Yeast cell bersifat
gram positif dan memiliki susunan yang tidak teratur. Pada wanita Yeast cell
dapat menyebabkan keputihan.

30

G. Penicillium
Penicilium

Material : Kultur
Pengecatan : LPCB
Dx Jamur : Penicilium
Agen Penyakit : Pernafasan
Warna : Biru
Bentuk : Seperti jari-jari

31

Pembesaran :40x10
Tabel 4.7. Hasil Pengamatan Penicillium

Penicillium hampir serupa dengan Aspergillus. Bentuknya seperti jari-jari


dan berwarna biru. Akan tetapi, dalam pengamatan menggunakan mikroskop
dengan pembesaran 100x10 tidak begitu nampak perbedaannya. Namun, bila
diamati dengan mikroskop dengan pembesaran tertentu maka akan kelihatan
perbedaanya dan perbedaan itu teletak pada susunan konidianya. Penicillium spp
adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum Askomycota. Penicillium spp
memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang disebut konidium.
Pengecatan Penicillium menggunakan LPCB. Penicillium dapat menyebabkan
penyakit pernapasan.

32

H. Aspergillus
Aspergillus spp

Material : Kultur
Pengecatan : LPCB
Dx Jamur : Aspergillus
Agen Penyakit : Radang paru-paru
Warna : Biru
Bentuk : Seperti matahari terbit
Pembesaran :40x10
Tabel 4.8. Hasil Pengamatan Aspergillus spp

33

Seperti Penicillium, Aspergillus sp berasal dari ordo yang sama yaitu


Hypomycetes. Aspergillus sp. membentuk badan spora yang disebut konidium
dengan tangkainya konidiofor. Aspergillus sp. memiliki ciri khas yaitu memiliki
sterigma primer dan sterigma sekunder karena phialidesnya bercabang 2 kali.
Aspergillus spp menggunakan pengecatan LPCB. Bentuknya seperti matahari
terbit, memiliki warna biru. Jamur ini dapat menyebabkan penyakit gangguan
pernapasan. Pada percobaan ini mikroskop yang digunakan menggunakan
pembesaran 40x10.

34

I. Mucor
Mucor

Material : Kultur
Pengecatan : LPCB
Dx Jamur: Mucor
Agen Penyakit : Gatal-gatal pada kulit
Warna : Biru
Bentuk : seperti raket ping-pong
Pembesaran : 40x10
Tabel 4.9. Hasil Pengamatan Mucor

35

Mucor adalah jamur yang bersifat saprofit yaitu memperoleh makanan dari
benda mati. Misalnya dalam fermentasi makanan yang digunakan dalam
pembuatan roti ,pembuatan

keju Gammelot dan pembuatan makanan

oriental.selain itu ada Mucor yang saprofit pada kotoran hewan misal mucor
mucedo / jamur kelapa. Dalam pengamatan Mucor ini digunakan mikroskop
dengan pembesaran 40x10. Dari pengamatan giketahui bahwa bentuk Mucor
ialah seperti raket ping-pong. Mucor ini berwarna biru. Mucor merupakan salah
satu jenis jamur sehingga pengecatannya menggunakan pengecatan LPCB. Mucor
dapat menyebabkan gatal-gatal.

36

J. Bacillus spp
Bacillus spp

Material : Kultur
Pengecatan : Gram
Dx Kuman : Bacillus sp
Agen Penyakit : infeksi kulit, infeksi
paru-paru, infeksi selaput otak.
Bentuk : Batang
Susunan : Tidak teratur
Warna : Keunguan
Pembesaran : 100x10
Tabel 4.10. Hasil Pengamatan Bacillus

37

Pada pengamatan Bacillus spp ini digunan mikroskop dengan pembesaran


100x10. Bacillus spp merupakan bakteri kuman kelompok gram positif. Bacillus
spp adalah bakteri yang bentuknya menyerupai batang atau silinder. Basil-basil ini
sangat beraneka ragam dalam ukuran. Beberapa diantara bakteri ini ada yang
menyerupai rokok sigaret , bentuk lain dengan ujung-ujung yang meruncing lebih
menyerupai cerutu. Beberapa basil panjang dan lebarnya sama dan bentuknya
lonjong. Pengecatan Bacillusspp

menggunakan pengecatan gram, bakteri ini

memiliki susunan yang tidak teratur. Bentuknya batang, dan memiliki spora.
Bacillus ini dapat menyebabkan gatal-gatal, infeksi kulit, infeksi paru-paru,
infeksi selaput otak.

38

BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
1. Staphylococcus merupakan bakteri yang berbentuk bulat, memiliki
susunan

seperti

buah

anggur,

dan

bersifat

gram

posittif.

Staphylococcus berwarna merah dapat menyebabkan infeksi saluran


kemih, peradangan selaput otak, infeksi saluran pernapasan.
2. Kuman Bentuk Batang Gram Negatif merupakan kuman yang memiliki
susunan tidak teratur, berbentuk bulat, berwarna merah. Pengecatan
bakteri ini menggunakan pengecatan gram. Kuman ini dapat
menyebabkan penyakit pada perut.
3. Bakteri Tahan Asam (Banzil) merupakan bakteri berbentuk batang,
berwarna merah, dan memiliki susunan yang tidak teratur. Pengecatan
bakteri ini menggunakan pengecatan Ziehl Neelsen (ZN). Bakteri
Tahan Asam (Banzil)dapat menyebabkan TBC.
4. Myobacterium Leprae merupakan bakteri yang memiliki susunan
seperti sapu lidi atau sapu kapas, berbentuk batang, dan berbentuk
batang. Pengecatannya menggunakan pengecatan ZN. Bakteri ini dapat
menyebabkan penyakit jika menyerang saraf maka saraf akan putus.
5. Makrokonidia merupakan jamur yang berbentuk seperti pete, memiliki
susunan yang tidak teratur, dan berwarna biru. Pengecatannya
menggunakan pengecatan LPCB. Makrokonidia dapat menyebabkan
penyakit dermathophyta.
6. Yeast Cell merupakan kuman yang berbentuk oval, susunannya tidak
teratur, pengecatannya menggunakan pengecatan gram. Yeast Cell
dapat menyebabkan keputihan pada wanita.
7. Penicillium merupakan bakteri yang berbentuk seperti jari-jari,
susunan tidak teratur, berwarna biru, dan pengecatannya menggunakan

39

pengecatan LPCB. Penicillium dapat menyebabkan penyakit radang


tenggorokan danparu-paru.
8. Aspergillus spp merupakan jamur yang berbentuk seperti matahari
terbit, hampir sama dengan Penicillium. Aspergillus spp berwarna biru,
susunanya tidak teratur, pengecatannya yaitu pengecatan LPCB. Dapat
menyebabkan radang paru-paru.
9. Mucor merupakan jamur yang berbentuk seperti raket ping-pong,
berwarna biru, pengecataanya menggunakan pengecatan LPCB.
Mucor dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit.
10. Bacillus spp merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang,
susunannya

tidak

teratur,

berwarna

keunguan,

pengecatannya

menggunakan pengecatan gram. Bacillus spp dapat menyebabkan


penyakit infeksi pada kulit, infeksi paru-paru, dan infeksi selaput otak.

B. Saran
Dalam melaksanakan praktikum ini, sebaiknya lebih teliti dalam
melakukan pengamatan pada preparat bakteri maupun jamur dengan
menggunakan mikroskop. Dalam praktikum ini pula harus dapat
membedakan antara bakteri dengan jamur melalui ciri-ciri maupun
pengecatannya. Selain, itu dalam melaksanakan praktikum terutama saat
mengamati menggunakan mikroskop dan saat menggambar harus
memperhatikan efisiensi waktu karena praktikum dilaksanakan dalam
waktu yang terbatas dan sangat singkat.

40

Daftar Pustaka
Brooks, Geo F.,dkk..2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika.
Buckle, K. A. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Burus, Tony. 2005. Dermatologi. Jakarta: Erlangga.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Gandjar, Indrawati, dkk..2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Gillespie, Stephen. 2008. At a Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi. Jakarta:
Erlangga.
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

41

Karim, Murniah. 2007. Biologi. Makassar: UNM Press.


Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Subardi. Nuryani, Pranomo, Shidiq. 2009. Biologi Kelas 10. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suriawiria, Unus. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Sutedjo, M.M. 1991. Mikrobiologi Tanah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suwarno. 2009. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Widayati, Sri. Rochmah, Siti Nur. Zubedi. 2009. Biologi Kelas 10. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Volk, W. A & Wheeler. M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Yani, Riana. Musarofah. Dkk. 2009. Biologi Kelas 10. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

42

LAMPIRAN

43

Anda mungkin juga menyukai