Pendahuluan
A. Tujuan Praktikum
Mengetahui morfologi, distribusi geografi, pengecatan, dan penyakit
yang disebabkan oleh fungi dan bakteri.
B. Manfaat Praktikum
1. Dapat mengetahui morfologi, struktur tubuh, dan pengecatan jamur
dan bakteri.
2. Dapat membedakan
antara
jamur
dengan
bakteri
melalui
pengecatannya.
BAB II
Landasan Teori
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme.Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang
perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik,
protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak
sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Bakteri memiliki ciri-ciri antara lain tidak memiliki membran inti, tidak
memiliki organel bermembran, memiliki dinding sel peptidoglikan dan materi
asam nukleatnya berupa plasmid. Bakteri memiliki berbagai macam bentuk
seperti coccus, basil dan spiral. Bakteri dapat hidup secara soliter atau berkoloni.
Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota multiseluler.
Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi
adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari
cara memperoleh makanan, organisasi struktural serta pertumbuhan dan
reproduksi. (Hadioetomo,1993)
A. Staphylococcus
Staphylococcus adalah bakteri gram positif berbentuk kokus yang terjadi
dalam gugus mikroskopis mirip anggur. Kultur bakteri pada hidung dan kulit
manusia normal selalu menghasilkan staphylococci. Pada tahun 1884,
Rosenbach menggambarkan dua jenis koloni berpigmen dari staphylococci
dan mengusulkan tata nama yang sesuai yaitu Staphylococcus aureus (kuning)
dan Staphylococcus albus (putih). Spesies yang terakhir ini dikenal
Staphylococcus
aureus
bersifat
koagulase-positif,
yang
membedakannya dari spesies lainnya. Bakteri ini adalah patogen utama pada
manusia, dan pada dasarnya bakteri ini kebanyakan di jumpai pada anatomi
lokal, termasuk kulit, rongga mulut dan saluran pencernaan. Karakteristik
bakteri ini adalah kokus gram positif dalam bentuk anggur (karena mampu
membelah diri ke segala arah), tidak mempunyai spora, tidak bergerak, dan
beberapa strain mempunyai kapsul.
Staphylococcus aureus memproduksi koagulase yang mengkatalisis
perubahan fibrinogen menjadi fibrin dan dapat membantu organisme ini untuk
membentuk barisan perlindungan. Bakteri ini juga memiliki reseptor terhadap
permukaan sel penjamu dan protein matriks (misalnya fibronektin, kolagen)
yang membantu organisme ini untuk melekat. Bakteri ini memproduksi enzim
litik ekstraselular (misalnya lipase), yang memecah jaringan penjamu dan
membantu invasi. Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebabkan berbagai
supuratif (nanah) dan toxinoses infeksi pada manusia. Hal ini menyebabkan
lesi
pada
permukaan
kulit
seperti
abses,
styes
(hordeolum/infeksi
jalinan
rantai.
Contohnya
Bacillus
anthracis
yang
tidak mampu mengikat warna kedua. Bakteri tersebut ketika diamati dibawah
mikroskop tampak berwarna merah dengan warna dasar biru muda. Terdapat
lebih dari 50 spesies Mycobacterium, antara lain banyak yang merupakan
saprofit.
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri tahan asam, berbentuk
batang dan bersifat aerob obligat yang tumbuh lambat dengan waktu generasi
12 jam atau lebih. Mycobacterium tuberculosis menyebabkan tuberculosis dan
merupakan patogen yang berbahaya bagi manusia. Mycobacterium leprae
menyebabkan lepra. Mycobacterium avium-intracellulare (kompleks M.
avian) dan mikobakteria apitik lain yang sering menginfeksi pasien AIDS,
adalah patogen ortunistik pada orang-orang dengan fungsi imun yang
terganggu lainnya, dan kadang-kadang menyebabkan penyakit pada pasien
dengan sistem imun yang normal.
D. Mycobacterium leprae
Klasifikasi dari Mycobacterium leprae
Kerajaan:Bacteria
6
Filum: Actinobacteria
Ordo:Actinomycetales
Upaordo: Corynebacterineae
Famili: Mycobacteriaceae
Genus: Mycobacterium
Spesies: Mycobacterium leprae
Mycobacterium leprae merupakan pathogen intrasel obligat
sehingga belum dapat dibiakkan invitro (media tak hidup). Bakteri
sering ditemukan pada sel endothelial pembuluh darah atau sel
mononuclear (makrofag) sebagai lingkungan yang baik untuk
bertahan hidup dan perkembangbiakan. Perkiraan waktu bagi bakteri
ini bereplikasi adalah 10-12 hari.
Basil lepra ini tahan terhadap degradasi intraseluler oleh makrofag,
mungkin karena kemampuannya keluar dari fagosom ke sitoplasma makrofag
dan berakumulasi hingga mencapai 1010 basil/gram jaringan pada kasus
lepratype lepromatus. Kerusakan syaraf perifer yang terjadi merupakan
sebuah respon dari system imun Karena adanya basil ini sebagai antigen.
Pada lepra type tuberkuloid, terjadi granuloma yang sembuh dengan
sendirinya bersifar berisi sedikit basil tahan asam.
Bakteri Mycobacterium leprae berbentuk batang, langsing atau sedikit
membengkok dengan kedua ujung bakteri tumpul, tidak bergerak, tidak
bulan
sabit.
menggelembung
Pada
membentuk
beberapa
suatu
jamur
wadah
pada
bagian
(sporangium)
ujungnya
dimana
F. Yeast Cell
Yeast
cell
atau
ragi
adalah
mikroorganisme
eukariotik
yang
10
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Phaffia
Rhodotorula
Sporobolomyces
Sterigmatomyces
Trichosporon
Trigonopsis
l
G. Penicillium
Penicillium
adalah
genus
fungi
dari
ordo
Hypomycetes,
filum
11
penyimpanan.
Penicillium islandicum, merusak beras sehingga berubah warna
sehingga menjadi kuning
12
A. niger juga menjadi penyebab utama dari Otomikosis ( infeksi jamur pada
organ telinga), yang dapat menyebabkan rasa sakit, kehilangan pendengaran
sementara, menyebabkan kerusakan saraf, merusak kanal pada telinga, dan
juga membrane timpani. (Hadioetomo,1993)
Pada beberapa orang spora dari Aspergillus fumigatus dapat menyebabkan
reaksi alergi yang biasanya dialami oleh orang-orang yang memang memiliki
riwayat penyakit asma, spora ini dapat menyebabkan batuk atau bersin dan
kadang-kadang dapat menimbulkan demam yang jika tidak ditangani dengan
baik maka berpotensi dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ paruparu. Tetapi bukan tidak mungkin orang sehat pun dapat terjangkit karena
paparan terus-menerus dari spora jamur. Jamur Aspergillus sp dapat
menginvasi (masuk ke dalam) paru-paru dan menyebabkan peneumonia yang
serius pada orang-orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah.
Kondisi ini merupakan suatu infeksi dan bukan suatu reaksi alergi.
14
sayuran. Deskripsi koloni jamur genus ini biasanya putih krem atau abu-abu
dan cepat tumbuh. Koloni pada medium kultur yang dapat tumbuh beberapa
sentimeter tingginya. Koloni tua menjadi cokelat abu-abu dalam warna karena
perkembangan spora. Mucor spora atau sporangiospores dapat sederhana atau
bercabang dan membentuk apikal, globular sporangia yang didukung dan
ditinggikan oleh kolom berbentuk Columella . Mucor spesies dapat dibedakan
dari cetakan dari genera Absidia , Rhizomucor , dan Rhizopus oleh bentuk dan
penyisipan Columella, dan kurangnya rhizoids. Beberapa spesies Mucor
menghasilkan chlamydospores. Reproduksi Selama reproduksi aseksual,
sporangiophores hifa ereksi terbentuk. Ujung sporangiophore membengkak
untuk membentuk sporangium bulat yang berisi uninucleate, sporangiospores
haploid. Sebuah perpanjangan dari sporangiophore yang disebut sporangium
menjorok ke dalam Columella. Dinding sporangium yang mudah pecah untuk
melepaskan spora, yang berkecambah siap untuk membentuk miselium baru
pada substrat yang sesuai. Selama reproduksi seksual, strain yang kompatibel
bentuk singkat, hifa khusus yang disebut gametangia. Pada titik di mana dua
komplementer sekering gametangia, berdinding tebal, zygosporangium bola
berkembang. Zygosporangium biasanya berisi zygospore tunggal. Nuklir
karyogami dan meiosis (rekombinasi seksual) terjadi dalam zygospores, yang
dianggap berumur panjang dan tahan terhadap kondisi buruk. Mereka
mungkin berkecambah membentuk hifa atau sporangium yang. Mucor
meliputi baik homothallic (self-kompatibel) dan heterothallic spesies.
signifikansi klinis Sebagian besar spesies Mucor tidak dapat menginfeksi
15
16
sel-sel oval menghasilkan endospora yang dapat tetap aktif untuk waktu yang
lama.Karakteristik ini awalnya didefinisikan genus, tetapi tidak semua spesies
tersebut berkaitan erat, dan banyak telah dipindahkan ke genus lainnya.
Dinding sel Bacillus adalah struktur di luar sel yang membentuk penghalang
kedua antara bakteri dan lingkungan, dan pada saat yang sama
mempertahankan bentuk batang dan tahan terhadap tekanan turgor yang
dihasilkan oleh sel. Dinding sel terdiri dari teichoic asam dan teichuronic.
Bacillus subtilis merupakan bakteri pertama yang peran seorang aktin seperti
sitoskeleton sel dalam penentuan bentuk dan peptidoglikan sintesis
diidentifikasi, dan yang seluruh rangkaian sintesis peptidoglikan-enzim itu
terlokalisasi. Dua spesies Bacillus dianggap penting secara medis yaitu:
Bacillus anthracis yang menyebabkan anthraks , dan Bacillus cereus yang
menyebabkan penyakit bawaan makanan yang sama dengan Staphylococcus.
Sebuah spesies ketiga Bacillus thuringiensis , adalah penting serangga
patogen, dan kadang-kadang digunakan untuk mengendalikan hama serangga.
Para spesies jenis adalah Bacillus subtilis , yang penting organisme model .
Hal ini juga spoiler makanan terkenal, menyebabkan sifat lekat dalam roti dan
makanan terkait. Beberapa strain lingkungan dan komersial Bacillus
coagulans mungkin memainkan peran dalam pembusukan makanan yang
sangat asam, produk tomat berbasis. (Pelczar dan Chan, 2008)
17
18
bisa dilihat sebagai badan intraseluler pada suspensi . Sel yang tidak diwarnai
sebagai area tidak berwarna dalam sel yang diwarnai dengan metode
konvensional. Dinding spora relative impermeable tetapi zat pewarna dapat dibuat
menembusnya dengan pemanasan preparat. Sifat impermeable ini juga bisa
menghambat dekolorisasi spora pada tahap pemberian alkohol yang biasanya
cukup untuk dekolorisasi sel vegetative. Bentuk dan warna spora ini dapat
digunakan sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi jamur. (Fardiaz, 1987)
BAB III
Metode dan Praktikum
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Alat tulis
c. Pengsil warna
d. Kertas gambar A4
2. Bahan
a. Preparat Yeast cell
b. Preparat Kuman Bentu Batang Gram
c. Preparat Bacillus
d. Preparat M. Leprae
e. Preparat Preparat Makrokonidia
f. Preparat Aspergillus
g. Preparat Penicillium
h. Preparat Mucor
i. Preparat Bakteri tahan asam
j. Preparat Staphylococcus
19
B. Skema Kerja
Mulai
Selesai
20
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
A. Staphylococcus
Staphylococus spp
Material : Kultur
Pengecatan : Gram
DX Kuman : Staphylococcus, spp
Agen Penmyakit : Peradangan, Nekrosis,
Abses dan Keracunan
Makanan
Warna : Merah Keunguan
Susunan : Seperti buah anggur
Bentuk : Bulat
Pembesara : 100x10
Tabel 4.1. Hasi Pengamatan Staphylococcus
Dalam pengamatan Staphylococcus ini, preparat diamati menggunakan
mikroskop dengan pembesaran 100x10. Staphylococcus merupakan kuman gram
positif yang berbentuk bulat. Susunannya menyerupai buah anggur. Pengecatan
Staphylococcus menggunaan tekhnik pewarnaan gram, karena dia termasuk dalam
kelompok kuman gram positif, maka warna kuman dari Staphylococcus adalah
21
Material : Kultur
Pengecatan : Gram
DX Kuman : Kuman Bentuk Batang,
Gram Negatif
Agen Penyakit : Infeksi saluran kemih,
infeksi luka, infeksi
nafas, peradangan
22
selaput otak
Warna : Merah
Susunan : Tidak teratur
Pembesaran :100x10
Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Kuman Bentuk Batang
23
Material : Kultur
Pengecatan : Ziehl Neelson
Dx kuman : Bacteria Tahan Asam
Agen Penyakit : TBC
Warna : Merah
Susunan : Tidak teratur
Bentuk : Batang
Pembesaran : 100x10
Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Bakteri Tahan Asam (Banzil)
24
Tahan Asam memiliki susunan yang tidak teratur. Bakteri ini juga dapat
menyebabkan penyakit seperti TBC baik TBC paru-paru maupun TBC tulang.
D. Mycobacterium Leprae
Mycobacterium Lepra
25
merah.
Mycobacterium
Pengecatan
bakteri
ini
menggunakan
pengecatan
ZN.
penyakit infeksi kronis. Bakteri ini pun dapat menyerang saraf dan otak. Saraf
yang diserang akan putus dan tulang yang diserang akan hancur.
26
E. Makrokonidia
Makrokonidia
Material : Kultur
Pengecatan : LPCB
27
Dx Jamur : Makrokonidia
Agen Penyakit : Dermatophyta
Warna : Biru
Bentuk : Seperti Pete
Susunan: Tidak teratur
Pembesaran :40x10
Tabel 4.5. Hasil Pengamatan Makrokonidia
Dalam
pengamatan
Makrokonidia
28
F. Yeast cell
Yeast cell
Material : Kultur
Pengecatan : Gram
Dx Kuman: Yeast cell
Agen Penyakit : Pada wanita
menyebabkan keputihan
29
Yeast cell mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi
Yeast cell yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar. Yeast cell sangat
beragam ukurannya, berkisar antara 1-5 m lebarnya dan panjangnya dari 5-30
m atau lebih, biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang memanjang atau
berbentuk bola. Yeast cell pun dapat berbentuk bulat oval, seperti jeruk, silindris,
segitiga, memanjang seperti miselium sejati atau meselium palsu, ogival yaitu
bulat panjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung, dan lainlain. Pewarnaan khusus akan membantu kita melihat intinya. Yeast cell bersifat
gram positif dan memiliki susunan yang tidak teratur. Pada wanita Yeast cell
dapat menyebabkan keputihan.
30
G. Penicillium
Penicilium
Material : Kultur
Pengecatan : LPCB
Dx Jamur : Penicilium
Agen Penyakit : Pernafasan
Warna : Biru
Bentuk : Seperti jari-jari
31
Pembesaran :40x10
Tabel 4.7. Hasil Pengamatan Penicillium
32
H. Aspergillus
Aspergillus spp
Material : Kultur
Pengecatan : LPCB
Dx Jamur : Aspergillus
Agen Penyakit : Radang paru-paru
Warna : Biru
Bentuk : Seperti matahari terbit
Pembesaran :40x10
Tabel 4.8. Hasil Pengamatan Aspergillus spp
33
34
I. Mucor
Mucor
Material : Kultur
Pengecatan : LPCB
Dx Jamur: Mucor
Agen Penyakit : Gatal-gatal pada kulit
Warna : Biru
Bentuk : seperti raket ping-pong
Pembesaran : 40x10
Tabel 4.9. Hasil Pengamatan Mucor
35
Mucor adalah jamur yang bersifat saprofit yaitu memperoleh makanan dari
benda mati. Misalnya dalam fermentasi makanan yang digunakan dalam
pembuatan roti ,pembuatan
oriental.selain itu ada Mucor yang saprofit pada kotoran hewan misal mucor
mucedo / jamur kelapa. Dalam pengamatan Mucor ini digunakan mikroskop
dengan pembesaran 40x10. Dari pengamatan giketahui bahwa bentuk Mucor
ialah seperti raket ping-pong. Mucor ini berwarna biru. Mucor merupakan salah
satu jenis jamur sehingga pengecatannya menggunakan pengecatan LPCB. Mucor
dapat menyebabkan gatal-gatal.
36
J. Bacillus spp
Bacillus spp
Material : Kultur
Pengecatan : Gram
Dx Kuman : Bacillus sp
Agen Penyakit : infeksi kulit, infeksi
paru-paru, infeksi selaput otak.
Bentuk : Batang
Susunan : Tidak teratur
Warna : Keunguan
Pembesaran : 100x10
Tabel 4.10. Hasil Pengamatan Bacillus
37
memiliki susunan yang tidak teratur. Bentuknya batang, dan memiliki spora.
Bacillus ini dapat menyebabkan gatal-gatal, infeksi kulit, infeksi paru-paru,
infeksi selaput otak.
38
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
1. Staphylococcus merupakan bakteri yang berbentuk bulat, memiliki
susunan
seperti
buah
anggur,
dan
bersifat
gram
posittif.
39
tidak
teratur,
berwarna
keunguan,
pengecatannya
B. Saran
Dalam melaksanakan praktikum ini, sebaiknya lebih teliti dalam
melakukan pengamatan pada preparat bakteri maupun jamur dengan
menggunakan mikroskop. Dalam praktikum ini pula harus dapat
membedakan antara bakteri dengan jamur melalui ciri-ciri maupun
pengecatannya. Selain, itu dalam melaksanakan praktikum terutama saat
mengamati menggunakan mikroskop dan saat menggambar harus
memperhatikan efisiensi waktu karena praktikum dilaksanakan dalam
waktu yang terbatas dan sangat singkat.
40
Daftar Pustaka
Brooks, Geo F.,dkk..2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika.
Buckle, K. A. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Burus, Tony. 2005. Dermatologi. Jakarta: Erlangga.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Gandjar, Indrawati, dkk..2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Gillespie, Stephen. 2008. At a Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi. Jakarta:
Erlangga.
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
41
42
LAMPIRAN
43