PENDAHULUAN
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan
menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian
hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti
“small stick”. Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria). Bakteri sangatlah
kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang
relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas.
Bakteri merupakan kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel atau
disebut dengan prokariot. Bakteri termasuk ke dalam domain prokariota serta memiliki
ukuran yang sangat kecil atau mikroskopik. Bakteri juga memiliki peran besar dalam
kehidupan. Beberapa kelompok bakteri lebih dikenal sebagai penyebab infeksi dan penyakit,
sedangkan kelompok bakteri yang lainnya dapat memberikan berbagai manfaat dibidang
pangan, pengobatan, serta industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus (inti
sel), kerangka sel, serta organel-organel lainnya seperti mitokondria dan kloroplas. Hal
tersebut yang menjadi sebuah dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang
umumnya lebih kompleks. Bakteri dapat ditemukan pada hampir semua tempat seperti di
tanah, udara, udara dalam simbiosis dengan organisme lain ataupun agen parasit (patogen).
1.3 Tujuan
1.3.1 Agar memahami definisi atau pengertian bakteri
1.3.2 Agar memahami klasifikasi bakteri
1.3.3 Agar memahami struktur sel bakteri
1.3.4 Agar memahami endospora
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bakteri basil (tunggal) sesuai namanya, sering ditemukan dalam keadaan menyendiri.
Contoh bakteri ini misalnya Salmonella typhi dan Escherichia coli.
2
Bakteri diplobasil (berpasangan) adalah bakteri yung ditemukan sering dalam keadaan
berpasang-pasangan alias berdua-duaan. Contoh bakteri ini misalnya Renibacterium
salmoninarum.
Monokokus adalah bakteri berbentuk bulat tunggal. Contoh bakteri ini adalah
Monococcus gonorrhoeae.
Diplokokus adalah bakteri berbentuk bulat dan berpasangan. Contoh bakteri ini
adalah Diplococcus pneumoniae.
Tetrakokus adalah bakteri berbentuk bulat yang terdiri atas 4 sel dengan susunan
menyerupai bentuk bujur sangkar hasil dari pembelahan sel ke dua arah.
Sarkina adalah bakteri berbentuk bulat yang terdiri dari 8 sel dengan susunan
menyerupai bentuk bujur sangkar hasil dari pembelahan sel ke tiga arah. Contoh
bakteri ini adalah Sarcina sp.
3
3. Bakteri Bentuk spirral (spirillium)
Bakteri yang berbentuk spiral dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
Koma (vibrio) adalah bakteri yang bentuknya melengkung setengah lingkaran atau
kurang. Contoh bakteri dengan bentuk ini adalah Vibrio comma alias bakteri
penyebab penyakit kolera.
Spiral adalah bakteri yang bentuknya melengkung lebih dari setengah lingkaran.
Contoh bakteri dengan bentuk ini adalah Sprillum minor atau bakteri penyebab
demam pada manusia yang menjadikan gigitan tikus dan hewan pengerat lainnya
sebagai medium (perantara).
Spiroseta adalah bakteri yang bentuknya berupa spiral dengan tekstur halus dan lentur.
Contoh bakteri dengan bentuk ini adalah Treponema pallidum alias bakteri penyebab
penyakit sifilis.
4
Untuk memahami beberapa kelompok organisme, diperlukan klasifikasi. Tes biokimia,
pewarnaan gram, merupakan kriteria yang efektif untuk klasifikasi. Hasil pewarnaan
mencerminkan perbedaan dasar dan kompleks pada sel bakteri (struktur dinding sel), sehingga
dapat membagi bakteri menjadi 2 kelompok, yaitu bakteri Gram negatif dan bakteri Gram positif.
Bakteri gram-negatif
Bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram.
Bakteri gram negatif mempunyai struktur dinding sel berlapis tiga dengan ketebalan yang
tipis berkisar antara 10-15 nm. Komposisi dinding sel bakteri gram negatif ini terdiri dari
lipid dan peptidoglikan. Konsentrasi lipid pada dinding sel bakteri gram negatif berkisar
antara 11-22 %. Bakteri gram negatif umumnya kurang rentan terhadap penisilin, kurang
resisten terhadap gangguan fisik, dan persyaratan nutriennya relatif sederhana (Pelczar &
Chan, 2005).
Bakteri Gram positif
Bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet dan memiliki lapisan
peptidoglikan yang tebal. Contoh bakteri Gram positif, yaitu Actinomyces, Lactobacillus,
Propionibacterium,Eubacterium,Bifidobacterium,Arachnia,ClostridiumPeptostreptococcus,
dan Staphylococcus.
Contoh Bakteri gram positif
1. Clostridium tetani
Bentuk batang lurus, langsing, berukuran panjang 2-5 mikron, lebar 0,4-0,5 mikron,
dapat bergerak, termasuk gram positif anaerob berspora, membentuk exotoxin yang disebut
tetanospasmin (tetanus spasmin), dan ketika bakteri ini mengeluarkan eksotoxin maka akan
menghasilkan 2 eksotoxin yaitu tetanospasmin dan tetanolisin.
5
kimia yang lainnya. Timbulnya tetanus ialah terutama oleh clostiridium tetani yang didukung
oleh adanya luka yang dalam dengan perawatan yang salah.
2. Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang menghasilkan
pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya
tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. S. aureus
tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. S. aureus
merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran
pernapasan atas dan kulit.
6
Gambar 2. bentuk dan struktur umum bakteri. Sumber : ebiologi.net.com
1. Dinding Sel
Dinding sel bakteri terdiri atas senyawa peptidoglikan yaitu suatu polimer yang terdiri
atas polipeptida pendek (gabungan antara protein dan polisakarida). Peptidoglikan memiliki
ketebalan yang bervariasi, ketebalan tersebut berpengaruh pada respon pewarnaan yang
digunakan dalam penggolongan bakteri yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative.
Pada Eubacteria, dindingselnya mengandung peptidoglikan sedangkan pada Archaebacteria
dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
7
Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang mempunyai tekanan osmotik
yang lebih rendah (hipotonis).
Melindungi sel dari tekanan turgor yang disebabkan oleh tingginya konsentrasi
protein dan molekul lain dalam tubuh dengan lingkungan luar.
2. Sitoplasma
3. Ribosom
4. Membran Plasma
Membaran Plasma terdiri atas senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif
permeabel yaitu hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu. Fungsi membran plasma yaitu:
Membungkus sitoplasma
Mengatur pertukaran antara zat dalam sel dan zat luar sel
Ada 2 macam DNA dalam bakteri yaitu DNA Kromosom dan DNA nonkromosom
(plasmid). DNA kromosom yaitu materi genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat
metabolisme bakteri sedangkan Plasmid hanya menentukan sifat tertentu seperti sifat
pantiogen, sifat fertilisasi dan sifat kekebalan pada antibiotik tertentu. DNA kromosom
berbentuk rantai ganda linear pada organisme eukariotik dan rantai ganda melingkar pada
8
organisme prokariotik. Sedangkan DNA nonkromosom atau plasmid memiliki bentuk
melingkat dengan ukuran yang lebih kecil dibanding dengan DNA Kromosom.
Menentukan sifat khusus bakteri seperti sifat fertilisasi, sifat pantogen dan sifat
kekebalan pada antibiotik.
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan terluar yang melapisi dinding sel pada jenis
bakteri tertentu. Lapisan ini memiliki ketebalan yang bervariasi, jika laisan ini tebal maka
disebut dengan kapsul, jika lapisan ini tipis maka disebut dengan lapisan lendir. Kapsul terdiri
atas glikoprotei yaitu senyawa campuran antara glikogen dan prorein. Sedangkan lapisan
lendir terdiri atas air dan polisakarida.
9
Gambar 3. tipe flagel pada bakteri. Sumber : biologijk.com
2. Klorosom
Klorosom adalan struktur bakteri yang berada dibagian bawa membran plasma.
Klorosom mengandung pigemen klorofil dan pigmen lain yang berperan dalan fotosintesis.
3. Vakuola Gas
Vakuola gas berguna agar bakteri dapat mengapung di permukaan air untuk
mendapatkan cahaya.
Flagela adalah bulu cambuk yang tersusun atas senyawa protein yang terdapat pada
dinding sel. Flagela berfungsi sebagai alat gerak. Bentuk umum flagela yang umum dijumpai
antara lain
Lofotrik yaitu flagela yang terdapat dalam satu sisi/kutub dalam jumlah banyak.
Fibria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies dari
Proteobacteria. Umumnya fibria pendek dan terdapat banyak diseluruh permukaan sel
10
bakteri. Pilus (latin, pili = rambut) memiliki struktur yang mirip dengan fibria dan terdapat
pada permukaan sel bakteri namun tidak banyak. Pili memiliki peran dalam konjugasi bakteri
(pilus seks).
2.4 Endospora
Endospora
Endospora adalah sel bakteri yang telah mengalami diferensiasi menjadi lebih tahan
terhadap panas, zat kimia berbahaya, radiasi dan keadaan lain yang dapat membunuh sel
bakteri biasa. Endospora sendiri berasal dari kata endo yang berarti di dalam dan spore yang
berarti spora. Hal ini disebabkan oleh kenampakan endospora bakteri yang terlihat berada di
dalam dinding sel pada pengamatan yang dilakukan menggunakan mikroskop. Fungsi
endospora bagi bakteri adalah sebagai survival structure (struktur dorman) yang
memungkinkan bakteri bertahan pada keadaan yang tidak menguntungkan seperti kondisi
lingkungan yang ekstrim (kekeringan, temperatur sangat rendah atau sangat tinggi) atau
kekurangan nutrisi.
Bakteri yang umumnya hidup di tanah adalah bakteri yang biasa membentuk
endospora. Contoh dari bakteri yang sebagian besar anggotanya membentuk endospora
adalah bakteri Bacillus dan Clostridium. Bakteri terkenal yang membentuk endospora
diantaranya adalah Bacillus anthraxis, bakteri penyebab antraks.
Gambar 4. Beberapa tipe endospora berdasarkan bentuk dan lokasinya pada sel bakteri
(a) tipe endospora di ujung sel/terminal (b) di tengah sel (sentralis) dan (c) tipe endospora
bakteri streptobasil
Sumber : Kenneth,T., 2001.
11
Gambar 5. Gambaran endospora bakteri Sumber : Kenneth, T., 2001.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bakteri merupakan salah satu golongan organisme prokariotik (tidak mempunyai
selubung inti) namun bakteri memiliki informasi genetik berupa DNA yang berbentuk
sirkuler, panjang dan bisa disebut nucleoid. Berdasarkan komponen penyusun dinding sel,
maka bakteri dapat dikelompokkan menjadi bakteri gram positif dan bakteri gram negative.
Struktur bakteri terbagi menjadi 2 yaitu Struktur dasar dan struktur tambahan. Endospora
adalah sel bakteri yang telah mengalami diferensiasi menjadi lebih tahan terhadap panas, zat
kimia berbahaya, radiasi dan keadaan lain yang dapat membunuh sel bakteri biasa.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ampou, Eghbert Elvan ; Triyulianti, Iis ; Nugroho, Suciadi C. 2015. “ JURNAL KELAUTAN
NASIONAL”. BAKTERI ASOSIASI PADA KARANG SCLERACTINIA KAITANNYA
DENGAN FENOMENA LA-NINA DI PULAU BUNAKEN. vol 10 (2) : 55-63
Evilgenius. 2017. endospora bakteri-struktur, pembentukan, dan fungsinya. mikro.bionet.com
diakses tanggal 10 oktober 2019
Fitra sri. 2019. pengertian-bakteri-gram-positif-dan-negatif. sridianti.com. diakses tanggal 10
oktober 2019
Holderman, Michelle V ; De Queljoe, Edwin ; Rondonuwu, Sendy B. 2015. “JURNAL
ILMIAH SAINS”. IDENTIFIKASI BAKTERI PADA PEGANGAN ESKALATOR DI
SALAH SATU PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MANADO. vol 17 (1) : 13-18
Ken pandu. 2016. bentuk bentuk bakteri, gambar, dan contohnya. ebiologi.net.com. diakses
tanggal 11 oktober 2019
13