Pertemuan 1
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki
ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain.
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme uniselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron. umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Hidup bebas atau parasit
6. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut
dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
7. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri
tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan
lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel.
3. Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk
batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri
bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari
lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-
beda pula yaitu:
1) Atrik, tidak memiliki flagela.
2) Monotrik, memiliki satu flagela dan melekat pada salah satu ujung sel.
3) Lofotrik, memiliki banyak flagela dan melekat pada salah satu ujung sel.
4) Amfitrik, memiliki satu flagela dan masing-masing melekat pada kedua ujung sel.
5) Peritrik, memiliki flagela yang tersebar pada seluruh pemukaan sel
4. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari
dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter
lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif.
Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
5. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
6. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
7. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan
terbentuk di dalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan
bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora
tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
2. Batang (basil), bentuk sel bakteri yang menyerupai batang dengan variasi:
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
Bakteri melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner, yaitu dari
satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dari empat Sel menjadi delapan sel,
dan seterusnya. Pembelahan ini terjadi secara amitosis (secara langsung), yaitu tidak melalui
tahap-tahap tertentu seperti pada pembelahan mitosis. Pada umumnya, bakteri mampu
membelah sekitar 1 — 3 jam sekali. Sebagai contoh, Escherichia coli membelah setiap 20
menit sekali. Dalam waktu singkat, jumlah sel dalam koloni akan terus berlipat ganda dan
suatu generasi ke generasi berikutnya. Namun, pertumbuhan koloni bakteri akan melambat
pada titik tertentu, yaitu ketika kehabisan nutrisi atau terjadi penumpukan sisa-sisa
metabolisme yang meracuni bakteri itu sendiri
Kelemahan reproduksi aseksual untuk bakteri adalah bahwa karena menjadi identik
secara genetik, mereka semua rentan terhadap faktor lingkungan yang sama. Untuk
mengatasi hal ini, evolusi telah memasukkan beberapa faktor yang bakteri gunakan untuk
membuat variasi genetik. Salah satu metode utama adalah konjugasi, yang
memungkinkan bakteri untuk mentransfer bagian dari gen mereka ke bakteri yang lain
ketika mereka kontak. Ketika bakteri melakukan konjugasi, mereka memanfaatkan
struktur yang dikenal sebagai “pilus” untuk mentransfer gen.
Reproduksi bakteri dengan konjugasi
Teknik umum lainnya dalam mengubah DNA yang digunakan dalam hubungannya
dengan pembelahan biner adalah “transformasi.” Dengan menggunakan transformasi,
bakteri dapat mengambil DNA dari lingkungan. Biasanya, transformasi dilakukan oleh
bakteri hidup mengambil DNA dari sel-sel bakteri mati, diikuti oleh bakteri mengikat
DNA tua, mengangkut di atas membran. Sel bakteri kemudian menggabungkan DNA
baru, menciptakan, sel bakteri baru berubah yang kemudian mengalami pembelahan
biner untuk menghasilkan jenis bakteri unik secara genetik dibandingkan dengan yang
asli
c) Reproduksi Bakteri dengan Transduksi
Transduksi adalah rekombinasi gen antara dua sel bakteri dengan menggunakan
virus fag. Virus fag yang telah menginfeksi suatu bakteri pada daur litik maupun
lisogenik akan mengandung partikel DNA bakteri. Bila virus fag tersebut menginfeksi
bakteri lainnya, maka terjadilah rekombinasi gen pada bakteri-bakteri yang terinfeksi fag.
Virus fag temperat (virus yang dapat bereproduksi secara litik maupun lisogenik)
merupakan virus yang paling cocok untuk proses transduksi
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
Archaebacteria ditemukan pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox. Istilah
Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani, archaio, yang artinya kuno. Para ahli berpendapat
bahwa Archaebacteria merupakan sel-sel paling awal (kuno) yang memiliki hubungan
kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel). Archaebacteria
hidup di lingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal di bumi.
Istilah Eubacteria juga asalnya dari bahasa Yunani, eu, artinya adalah sejati.
Eubacteria meliputi sebagian besar organisme prokariotik yang dapat hidup di manapun
(kosmopolit). Eubacteria disebut juga Bacteria, yang kemudian disederhanakan menjadi
bakteri. Eubacteria atau Bacteria (bakteri) digunakan sebagai acuan untuk seluruh organisme
prokariotik baik dari kelompok Archabacteria maupun Eubacteria, meskipun Archabacteria
dan Eubacteria sudah dipisahkan dalam kelompok (kingdom) yang berbeda.
1. Archaebacteria
Archaebacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Organisme prokariotik
b. Komposisi kimia penyusun dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
c. Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon bercabang yang
tertanam pada gliserol dengan ikatan eter
d. Sebagian besar hidup pada habitat yang ekstrem, misalnya di mata air panas, air laut
yang asin, kawah, lumpur dan gambut.
b. Halofil Ekstrem
Bakteri halofil (Yunani), halo = garam, philos = pencinta) adalah bakteri yang hidup di
lingkungan dengan kadar garam tinggi. Halofil ekstrim merupakan kelompok
prokariotik yang hidup di tempat yang asin, seperti di Great Salt Lake (danau garam di
Utah, Amerika) dan Laut Mati.
Gambar 2. Bakteri halobacterium
1. Hidup di tempat bersuhu tinggi mencapai 113oC dan bersifat asam yaitu pH diatas 2.
2. Hidup dengan mengoksidasi sulfur
3. Hidup di lubang vulkanis, kawah vulkanis dan mata air bersulfur
4.
Gambar 3. Sulfolobus sp.
1. Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci atau detergen untuk
meningkatkan kemampuan sabun cuci dan deterjen pada suhu dan pH tinggi.
2. Beberapa enzim Archaebacteria juga digunakan dalam industri makanan untuk
mengubah pati jagung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat).
3. Beberapa jenis Archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran, misalnya
tumpahan minyak.
Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot. Inti dan organelnya tidak memiliki
membran, bersifat uniseluler, bersifat mikroskopik, serta mempunyai dinding sel yang
tersusun dari peptidoglikan Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisah-
pisah atau membentuk koloni berupa rantai, serta bertindak sebagai dekomposer pengurai.
Bakteri ini hidup secara parasit dan patogenik. Akan tetapi, ada pula yang bersifat fotosintetik
kemoautotrof. Eubacteria menjadi unsur yang sangat penting dalam proses daur ulang
nitrogen dan elemen lain. Selain itu, beberapa Eubacteria Dapat dimanfaatkan dalam proses
industri. Eubacteria terbagi menjadi enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri
gram positif, Spirochaeta Prochlorophyta dan Cyanobacteria
Ciri-ciri eubacteria
1. Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 µm, lebar 1 – 2 µm, dan diameter 1
mikron
2. Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni);
3. Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan;
4. Mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap
kondisi lingkungan yang buruk;
5. Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA,
mesosom, ribosom, dan plasmid;
6. Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual melalui pembelahan
biner dan seksual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi
Klasifikasi eubacteria
c. Kelas Micrococcaceae
Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae adalah sel berbentuk ,berbentuk koloni tetrade,
serta kubus dan massa tidak beraturan. Contohnya, Sarcia dan Staphyloccus aureus
yang bersifat patogen serta dapat menimbulkan berbagai penyakit
a. Kelas Enterobacteriaceae
Kelas Eubacteria yang terdapat dalam kelas Enterobacteriaceae mbulkan fermentasi
anaerobik pada glukosa atau laktosa, hidup sebagai dekomposer pada serasah atau
patogen pada manusia, luran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Contohnya
E.coli yang terdapat di usus besar manusia dan Vertebrata; Salmonela Typhosa yaitu
patogen penyebab penyakit tifus; serta Shigella Dysenteriae penyebab disentri
b. Kelas Lactobacillaceae
Illaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan asam laktat. Contohnya,
Lactobacillus caucasicus Yang membantu pembuatan yogurt; Streptococcus pyogenes
yang dapat menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia; serta Diplococcus
pneumonia sebagai penyebab pneumonia.
c. Kelas Bacillaceae
Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk endospora.
Misalnya, Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan Clostridium pasteurianum
yaitu bakteri anaerob
.
g. Kelas Neisseriaceae
Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan umumnya n.Misalnya, Neisseria meningitidis
yaitu bakteri penyebab meningitis;Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing
nanah; serta Veillonella parvula berada di mulut dan saluran pencernaan manusia dan
hewan
- Gloeocapsa - Nostoc
- Chroococcus - Analytis
- Oscillatoria - Gloetricha
- Mircocoleus - Tolypothrix
- Anabaena - Microcystis
- Merismopedia
1. Cyanobacteria yaitu sebagai pengikat nitrogen bebas yaitu mengikat nitrogen yang
utama di alam, nitrogen sendiri sangat diperlukan oleh tanaman sehingga
cyanobacteria menguntungkan untuk tanaman contohnya adalah : Nostoc Commune,
Anabaena Cycadae dan Anabaena azollae.
2. Sebagai vegetasi perintis , yaitu dengan cara membentuk lapisan pada permukaan
tanah gundul sehingga mampu hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan
dimana tumbuhan lain tidak dapat hidup di daerah itu.
3. Cyanobacteria juga berperan sangat penting untuk menambah materi-materi organik
ke dalam tanah.
4. Spirulina diperlukan oleh manusia sebagai sumber pangan yang mengandung banyak
sekali protein di dalamnya. Oleh karena itu Spirulina bisa digunakan untuk
dikembangkannya sumber pangan di masa datang karena Spirulina ini dalam bentuk
pil.
b. Kerugian Cyanobacteria :
https://marianatanumihardja.wordpress.com/2013/10/26/ciri-dan-penggolongan-
archaebacteria-dan-eubacteria/
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_255/images/hal4a.jpg
http://www.sridianti.com/ciri-struktural-ganggang-biru-hijau-cyanobacteria.html
http://www.sridianti.com/jenis-reproduksi-bakteri.html