Anda di halaman 1dari 25

BAKTERI MIKROBIOLOGI DASAR

Dasar-dasar Bakteriologi
Bakteri Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya
bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain .
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat
yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri
yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan
prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding
selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri
struktur-bakteri1
Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan melbagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan
bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
granula
Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan
lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari
dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding
sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan
tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur
sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung
pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada
bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan
terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.

Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora
yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi
cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan
tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta
terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
kokus
a. Monokokus
yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus
yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil :
basil
a. Monobasil
yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri
basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :
spirilia
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang
atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju
kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi
kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula
yaitu
1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi.
Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan
optimum adalah :
1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
Cara Perkembangbiakan bakteri:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak
kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap
sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel
bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
transformasi
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan
perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
transduksi
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak
sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.
Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
konjugasi
Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan
asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada
pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter
chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses
nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B
untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk
pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin
untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces
rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan
energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran
dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya
enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit
TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit
tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada
sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab
penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens
(penyebab tumor pada tumbuhan)
Struktur Bakteri

Struktur bakteri menjelaskan tentang tindakan antibiotik tertentu, tetapi juga menjelaskan tentang
kapasitas bakteri dalam mempertahankan diri.
Dinding Sel
Semua bakteri memiliki dinding sel kecuali bakteri berbentuk mikoplasma dan bakteri berbentuk
L (bakteri yang terdegradasi). Dinding sel adalah suatu struktur berbentuk kaku yang diberikan
untuk pembentukan bakteri, suatu struktur penting pada dunia bakteri, terdiri dari peptidoglikan
(murein). Komposisinya berbeda tergantung apakah bakteri tersebut adalah bakteri berkomposisi
GRAM(+) atau GRAM(-).
Peptidoglikan
Merupakan struktur heteropolimer dengan rantai polisakarida yang berkait satu sama lain ;
alternasi N asetilglukosamin dan asam N asetilmuramat (senyawa khusus pada dunia bakteri):
turunan senyawa kimia N asetilglukosamin.

Rantai polisakarida berhubungan satu sama lain dengan peptida, hubungan langsung dari satu
rantai ke rantai lainnya atau hubungan tidak langsung melalui peptida lainnya.
Rantai tersebut adalah tetrapeptida, terhubung di satu sisi dengan asam muramik melalui
jembatan interpeptida. Komposisi rantai tetrapeptida adalah variabel dengan asam amino rantai
tingkat ke-3, terdiri dari jembatan yang umum terbentuk dengan tipe asam aminonya sendiri
(Staphylococus Aureus : glisin).
Peptidoglikan memiliki fungsi yang berbeda:

Peptidoglikan memungkinkan bakteri mempertahankan bentuknya.

Peptidoglikan memungkinkan menahan tekanan osmotik perlawanan sampai 20 atmosfir.

Merupakan antigen, memungkinkan pembentukan Ig pada manusia.

Karena sensitif, peptidoglikan hanya untuk disinfektan berbasis fenol.

Stimulator imunitas/daya tahan tubuh berperan sebagai adjuvan.

Merupakan substrat dari imunitas yang tidak spesifik, dihancurkan oleh enzim
bakteriofaga dan lisozim tertentu.

Bakteri dengan komposisi GRAM(+)


Bakteri dengan GRAM(+) memiliki dinding sel yang tebal, dengan ukuran dari 30 sampai 50
nm. Bergantung pada peptidoglikan asam teikoat, yaitu polimer dari ribitol fosfat dan
dihubungkan dengan N asetilglukosamin.
Juga terdiri dari asam lipo-teikoat yang dibentuk oleh gliserol fosfat yang imunogenik,
meningkatkan adhesi dan memiliki aksi toksisitas yang rendah.
Polisakarida memberikan spesifisitas antigen (polisakarida C pneumokokus, atau polisakarida C
streptokokus).
Polisakarida C dapat membedakan jumlah tertentu streptokokus pada kelompok serologi. Yang
paling penting adalah streptokokus ada pada kelompok AA: Aa yang merupakan patogenisitas.
Protein yang berkaitan langsung dengan peptidoglikan, atau dengan asam teikoat. Ion-ion Ca2+
mendominasi pada ikatan tersebut.
Bakteri dengan komposisi GRAM (-)
Dinding sel bakteri dengan GRAM(-) terdiri dari peptidoglikan dengan ukuran 3 sampai 5 nm
(atau sampai 10 nm) sehingga dinding selnya lebih tipis. Bakteri ini dikelilingi oleh membran
luar yang terpisah dari tubuh bakteri dengan suatu ruang periplasmik, kurang lebihnya hal itu
penting.
Membran tersebut mempunyai komposisi kimia kompleks. Terdiri dari bagian dalam fosfolipid
dan bagian luar lipopolisakarida.
Lipopolisakarida termasuk protein yang disebut porin, karena keberadaannya memungkinkan
adanya pori-pori yang berhubungan dengan bagian luar sitoplasma bakteri.
Melalui pori-pori memungkinkan adanya pergerakan elemen nutrisi dan antibiotik.
Permeabilitas pori-pori merupakan variabel yang selektif. Bagian tertentu yang lebih permeabel
dari yang lainnya, adalah yang menjelaskan reaksi bakteri terhadap antibiotik.
Kasus khusus
Mikobakteri memiliki afinitas teintoriale yang tergantung pada struktur dinding sel. Pada kasus
ini mengandung lipid 60 % yang terdiri dari asam mikolat dan gejala malam. Lipid tersebut
terhubung oleh polisakarida kompleks dan protein.
Protoplas merupakan bakteri dengan GRAM (+) dimana hanya terdiri dari peptidoglikan. Bakteri
berbentuk bulat, hanya hidup pada media hipertonik (sesuai dengan tekanan internal). Protoplas
tidak dapat membagi dirinya sendiri. Protoplas terjadi setelah adanya suatu pengobatan terhadap
antibiotik.
Sferoplas dengan bentuk L merupakan bakteri dengan GRAM(-). Dinding sel-nya masih ada
pada beberapa bagian yang rusak akibat antibiotik, seperti penisilin. Sferoplas dapat berkembang
biak pada media tertentu. Pada saat kita mengeluarkan antibiotik, sferoplas membentuk kembali
inisialnya.
Mikoplasma tidak memiliki dinding sel.
Sifat-sifat dinding sel
Dinding sel dapat memberikan pewarnaan pada GRAM.

Dinding sel dapat mendukung antigenisitas.


Dinding sel dapat memberikan bentuk pada bakteri.
Dinding sel sensitif terhadap enzim-enzim tertentu.
Merupakan reseptor bakteriofaga.
Sensifitasnya pada beberapa antibiotik dapat mengganggu perkembangbiakan bakteri.
Perkembangbiakan bakteri sangat cepat. Bakteri E.coli dapat menghasilkan dua sel anak dalam
20 menit. Sebelum membelah, bakteri harus menaikkan volume selama multiplikasi ganda massa
nya. Pada proses ini, bakteri tersebut menghancurkan dinding sel yang kaku, mengeluarkan
autolisin, bertindak pada tingkatan beberapa ikatan kimia dari peptidoglikan. Pada saat
bersamaan pada proses penghancuran, bakteri tersebut merekonstruksi dirinya sendiri berkat
peptida yang memungkinkan fusi peptida.
Beta laktam bertindak di jembatan interpeptida pada dinding sel, mengikat protein, menciptakan
dinding sel tipis, kemudian meledak, sehingga dapat membunuh bakteri. Dapat kita sebut PLP,
protein yang terhubung dengan beta laktam.
Membran sitoplasma
Adalah membran trilaminar, dengan dua lapisan fosfolipid yang kutub hidrofob-nya saling
berhadapan. Diantara lipid, terdapat protein. Tidak ada kolesterol, kecuali pada mikoplasma.
Untuk meningkatkan tindakannya, membran sitoplasma mengirimkan sitoplasma bakteri dalam
ekspansi membran nya sendiri yang disebut mesosom sehingga dapat meningkatkan fungsi dari
membran. Mesosom adalah hal umum pada bakteri. GRAM(+), dimana dapat menemukan
sampai tiga mesosom. Pada kondisi umum, dua mesosom untuk GRAM (-).
Adalah suatu penghalang osmotik, dapat memungkinkan transfer pasif tetapi dimana ada
perembesan, memungkinkan adanya tekanan aktif dari asam amino atau ion-ion mineral.
Banyaknya enzim pada membran yang digunakan dalam metabolisme energetik, mempunyai
peran identik dengan mitokondria dalam sel-sel eukariotik (sering pada tingkatan atau lokasi
sitokrom dan sitokrom oksidasi). Adalah suatu dampak utama pada substansi antimikroba seperti
fenol.
Membran mempunyai suatu peran dalam pembelahan sel. Berkat mesosom yang dapat
membentuk hubungan geografis antara membran dengan bahan inti, memungkinkan induksi
pembelahan bakteri menjadi bahan inti, melalui membran lalu ke dinding sel. Ini merupakan
pembagian dengan fisi. Dengan mikroskop elektron dimulai dengan invaginasi membran
(pembelahan mesosom). Pada membran yang membelah kemudian menjadi menempel pada
dinding sel. Mesosom dan dinding sel membentuk suatu septum pembelahan.
Pada saat septum selesai, seperti bahan inti, membelah menjadi 2 anak sel yang identik dengan
ibu bakteri. Pembelahan seperti pada bahan inti, tetapi sulit untuk diamati.
Sitoplasma
Terdiri dari hidrogen koloid.
Terdiri dari protein, glusida, lipid, ion mineral seperti Ca2+, Mg2+, P.
Terdiri dari beberapa pigmen warna yang berbeda :
.Merah pada serratia.
.Biru pada pyocianin.
Pigmen-pigmen tersebut larut dan menyebar pada organisme.
Sitoplasma bekteri mengandung vakuola cadangan yang memberikan nutrisi pada bakteri pada
saat bakteri berpuasa.
RNA : ada 15000 ribosom/bakteri yang mewakili 40% berat badan bakteri dari 90% total RNA.
Ribosom terdiri dari dua sub unit, 50 dan 30S.
Terkadang sitoplasma terdiri dari granulasi/butiran tertentu yang dapat megidentifikasi bakteri
seperti pada kasus basil difteri.
Bahan inti
Pada bakteri yang beristirahat, ada bagian massa yang kecil bulat terletak di tengah. Pada basil,
bentuknya memanjang. Bahan inti tidak memiliki membran, bahan mitosis, nukleolus. Berbentuk
fibril, mempunyai DNA dan protein dasar. Fibril mempunyai diameter 2 sampai 8 nm. DNA
double-stranded, telanjang, berukuran panjang 1 mm pada bakteri E. coli.
DNA bakteri mempunyai suatu bagian pusat dengan lingkaran penuh : kaki-kaki yang dibentuk
RNA.
DNA superkoil, dan pada DNA-nya terdapat banyak protein.
Adalah pendukung apa saja yang dimiliki bakteri, dan juga pendukung mutasi; pada
tingkatannya yang melakukan kombinasi ulang genetik. Dan juga merupakan tempat beraksinya
beberapa antibiotik tertentu, khususnya quinolon, rifamycin.
Plasmid
Adalah DNA sirkular, di bagian luar bahan inti. Yang terkadang mengatur ketahanan terhadap

antibiotik. Juga merupakan sumber dari resistansi antibakteri, berkat sekresi bakteriosin. Terdiri
dari plasmid-plasmid yang tahan terhadap antiseptik.
Kapsul bakteri
Ada pada bakteri patogen, bisa mempunyai lapisan lendir tipis ataupun tebal. Strukturnya terdiri
dari polisakarida dengan satu atau dua jenis dari gula.
Untuk membedakan spesies bakteri, bakteri mengeluarkan bentuk kapsul tertentu yang
bertanggung jawab terhadap keberadaan berbagai serotipe yang berbeda (pneumokokus,
hemophilus influenzae).
Vaksin terhadap penyakit harus memberikan serotipe yang berbeda pada masing-masing negara.
Kapsul dapat berarti polipeptida seperti pada bacillus anthracis.
Kapsul tidak berada pada produksi patogen, dan menghilang pada saat pembudidayaan-nya di
laboratorium. Menempatkan koloni bakteri pada bentuk halus, mempunyai bentuk kasar
(Smooth->Rough). S sebagai pathogen, R tidak.
Sifat kapsul :

Melindungi bakteri dari lingkungan-nya sendiri dan mencegah masuknya zat antibakteri.

Memungkinkan klasifikasi, dengan memberikan warna pada latar belakang bakteri


dengan tinta cina.

Mempunyai peran pada patogenesis dan perlindungan terhadap PN.

Mempunyai peran imunologi dalam penggunaan nya pada vaksinasi tetapi mempunyai
peran lemah dalam imunogenik sehingga harus menambahkan elemen pada vaksin
adjuvan.

Selama masa infeksi, kapsul diletakkan bebas pada media organik dan dapat diberikan antigen di
dalamnya.
Flagelum
Adalah elemen lokomotor, flagelum hanya terdapat pada spesies basil, vibrio atau spiroseta.
Adalah elemen berbentuk tabung cambuk dan berliku-liku dengan diameter dari 10 sampai 20
nm dan dengan panjang 20. Hal ini hanya dipunyai oleh sebuah (vibrio), dan juga berada di
keseluruhan sekeliling (basil e. coli).
Flagelum dikomposisikan dari suatu protein flagelin yang berukuran 40000 dalton.
Flagelum melekat di tubuh bakteri pada sebuah granula.
Peran:
Digunakan dalam mobilitas bakteri, pada klasifikasi, dan berperan pada imunologi: AG H pada
gerakan bakteri tertentu GRAM (-) seperti (Salmonella).
Pada kasus demam tifoid, kita dapat mencari AC H yang terbentuk.
Pilus

Bentuk umum: berbentuk pendek, kaku. Terbentuk dari protein dan mempunyai peran
dalam fiksasi bakteri dan kolonisasi. Memungkinkan bakteri untuk mengikat pada
reseptor tertentu.

Seksual: dari 1 sampai 4, pilus berbentuk lebih besar, dan disebut dengan faktor F.
Spora
Hanya ada pada beberapa golongan bakteri berbentuk basil.
Dapat berada pada kondisi yang tidak menguntungkan: kondisi dingin, kondisi panas, dapat
bertahan pada temperatur sampai 120C selama 45 menit, kondisi ini sangat menentukan
pentingnya daya sterilisasi autoklaf.
Dapat sebagai pusat dalam bakteri Bacillus anthracis, di salah satu ujung (Clostridium), atau
terminal (Clostridium tetani).
Peran:
Spora yang mengarah pada resistensi bakteri, adalah suatu elemen klasifikasi bakteri. Berfungsi
sebagai kontrol sterilisasi.
PERAN BAKTERI DALAM PATOGENESIS PENYAKIT PERIODONTAL
Penyakit periodontal dapat didefenisikan sebagai proses patologis yang mengenai
jaringan periodontal.2 Bentuk umum dari penyakit ini dikenal sebagai gingivitis dan
periodontitis.5 Penyebab utama penyakit periodontal adalah bakteri. 2,3 Dalam bab ini akan dibahas

bakteri-bakteri patogen yang terlibat dan berbagai cara bakteri dalam menyebabkan penyakit
periodontal.
2.1. Jenis-jenis Bakteri pada Penyakit Periodontal
Lebih dari 400 spesies bakteri teridentifikasi pada plak subgingiva.6 Bakteri yang terlibat sebagai
patogen pada penyakit periodontal didominasi spesies bakteri gram negatif dan anaerob

DESKTOP MATERI - SOAL BIOLOGI SEKOLAH SD - SMP - SMA - UNIVERSITAS DI


INDONESIA

Jumat, 05 Maret 2010


35 BAKTERI MENGUNTUNGKAN

Bakteri Menguntungkan
N
o
1

Nama Bakteri
Escherichia coly

Peran
Pembusukan di
Colon
Buat Vitamin K
Rekayasa gentica

Acetobacter aceti

Asam Cuka

Lactobacillus bulgaricus

Pembuatan Yogurt

Acetobacter xylinum

Nata de coco

Rhizobium leguminosarum

Fikasai N2 pd
Kacang

Azotobacter chlorococcum

Fiksasi N2 bebas

Nitrosococcus,
Nitrosomonas

Buat Nitrit dr
Amoniak

Nitrobacter (Nitrifikasi)

Buat Nitrat dari


Nitrit

Bacillus polymyxa

Polimiksin ,anti
gram -

10

Bacillus subtilis

Antibiotik anti gram


+

11

Streptomyces griseus

Antibiotik
streptomisin

12

Streptomyces aerofaciens

Antibiotik aeromisin

13

Streptomyces venezuella

Antibiotik
kloramfenikol

14

Streptomyces rimosus

Antibiotik terasiklin

15

Bacterio chlorofil

fotoAutotrof

16

Bacterio purpurin

Fotoautotrof

17

Micrococcus denitrificans

Denitrifikasi

18

Streptocoocus
thermophillus

Mentega

19

Streptococcus lactis

Kefir

20

Thiobacillus ferooksidan

Pemisah logam

21

Lactobacillus cassei

Yakult

22

Bacillus Thuringiensis

Bioinsektisida

23

Agrobacterium tumifaciens

Anti hama

24

Methilococcus capsulatus

Bioremediasi plastic

25

Pseudomonas sp

Bioremediasi
minyak

26

Clostridium acetobutylicum

aseton dan butanol

27

Methanobacterium

Biogas

28

Methillophyllus

SCP/PST

29

Bacillus subtilis

Enzim amylase

30

Corybacterium glutamicum

As amino Lisin

31

Pseudomonas
denitrificans / Micrococcus
denitrificans

Denitrifikasi
HNO3 NH3

32

Thiobacillus thiozidans

Fermentasi alkohol
asam sulfat

33

Methylococccus capsulatus

Biodegradasi plastik

34

Clostridium pasteurianum

Fiksasi Nitrogen

Bakteri asam laktat yang terkandung dalam yoghurt umumnya sebagai berikut:

Lactobacillus bulgaricus

Bakteri ini ditambahkan pada susu dan menghasilkan asam laktat yang juga
membantu mengawetkan susu. Bakteri ini memecah laktosa sehingga
sangat membantu untuk penderita intoleransi laktosa. Selama fermentasi,
bakteri ini menghasilkan asetaldehid yang memberi aroma pada yoghurt.
Berikut klasifikasi dari Lactobacillus bulgaricus:
Kingdom : Bacteria
Divisi : Fimicutes
Kelas : Bacilli
Order : Lactobacillales
Family : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Spesies : L. delbrueckii
Subspesies : bulgaricus

Lactobacillus caseii

Lactobacillus caseii ialah mikroorganisme yang anaerob yang dapat


ditemukan dalam mulut dan usus manusia. Bakteri ini memiliki jangakuan
pH dan temperatur yang lebar serta mendukung pertumbuhan L. acidophilus

yang merupakan penghasil enzim amilase. Bakteri ini dapat meningkatkan


kualitas pencernaan, mengurangi intoleransi laktosa dan sembelit.
Berikut klasifikasi dari Lactobacillus caseii:
Kingdom : Bacteria
Divisi : Fimicutes
Kelas : Bacilli
Order : Lactobacillales
Family : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Spesies : L. caseii
Streptococcus thermophilus

Streptococcus thermophilus adalah bakteri anaerob fakultatif gram


positif.

Bakteri ini tidak membentuk spora dan homofermentatif.

Streptococcus thermophilus ditemukan di susu dan produk susu.

Bakteri ini bukanlah probiotik karena tidak bertahan hidup di perut.

Berikut klasifikasi dari Streptococcus thermophilus:


Kingdom : Bacteria
Divisi : Fimicutes
Kelas : Bacilli
Order : Lactobacillales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Spesies : S. salivarius
Subspesies : S. salivarius subsp. thermophilus

Bakteri pengurai

Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta


sisa-sisa atau kotoran organisme.

Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa


organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain
yang lebih sederhana.

Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam


mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia
dari sampah-sampah organik.

Bakteri nitrifikasi

Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu


menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob
di dalam tanah.

Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:

1. Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini


dinamakan nitritasi.
2. Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya
dinamakan nitratasi.

Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena


menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat.

Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air


minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan
pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.

Bakteri nitrogen

Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas


dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat
diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di
udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi
tanah pertanian.

Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis.

Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum,


Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum.

Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polongpolongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar
membentuk nodul atau bintil-bintil akar.

Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan


sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera.

Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan


senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen
bagi akar.

Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat


mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen
sedikit sekali.

Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah


tempat tanaman polong hidup.

Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah


kesuburan tanah.

Bakteri usus

Bakteri Escherichia coly hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi


membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin
B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.

Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri


anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang
lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.

Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:

Bakteri penghasil antibiotik

Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan


mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain.

Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:

1. Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin


2. Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
3. Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
BAKTERI MERUGIKAN

Bakteri perusak makanan

Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan.

Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang


berupa toksin (racun).

Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia.

Contohnya:

Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat


pada makanan kalengan

Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada


tempe bongkrek

Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan

Bakteri denitrifikasi

Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi

Denitrifikasi yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya


menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan.

Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah

Micrococcus denitrificans

Pseudomonas denitrificans.

Bakteri patogen

Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada


manusia, hewan dan tumbuhan.

Bakteri penyebab penyakit pada manusia:

Bakteri penyebab penyakit pada hewan:

Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:

Bagaimana Bakteri patogenik Penyebab Penyakit?

Ada banyak bakteri bermanfaat bagi manusia yang hidup di dan di dalam
sistem tubuh manusia.Ini bakteri bermanfaat membantu sistem kekebalan
tubuh kita menjauhkan bakteri patogen.

Banyak orang bertanya karena itu ' adalah infeksi bakteri menular '?

Bakteri ini menular dan banyak bakteri patogen penyakit yang


mempengaruhi manusia di seluruh dunia.

Ketika sistem kekebalan tubuh dan bakteri menguntungkan yang terpengaruh


dalam beberapa cara, bakteri patogen dapat menyerang tubuh dan
menyebabkan penyakit.

Dalam kasus seperti ini, dikenal sebagai infeksi oportunistik.

Bakteri dapat menyebabkan keracunan makanan, kerusakan gigi, anthrax,


pneumonia bakteri dan menyebabkan banyak kanker pada manusia.

Bagaimana beberapa bakteri penyebab penyakit dan lainnya tidak?

Bakteri patogenik memiliki karakteristik tertentu yang mereka butuhkan, dan


digunakan, menyebabkan penyakit.

Ini disebut virulensi faktor-sehingga memiliki fungsi spesifik dalam langkahlangkah yang berurutan yang menyebabkan infeksi.

Infeksi dapat dilihat sebagai miniatur pertempuran antara bakteri dan host,
yang pertama kali mencoba untuk tetap hadir, dan untuk memberi makan
dan bertambah, sementara tuan rumah sedang mencoba untuk mencegah
hal ini.

Infeksi yang dihasilkan adalah sebuah proses dengan tiga kemungkinan hasil:
menang host dan bakteri dihapus (mungkin dengan bantuan obat) sehingga
host dapat memulihkan; bakteri memenangkan pertempuran akhir dan
membunuh tuan rumah mereka

bakteri infeksi adalah penyebab utama kematian terutama bagi anak-anak


dan orang tua), atau ekuilibrium tercapai di mana tuan rumah dan terpaksa
hidup bersama bakteri dan kerusakan diminimalkan.

Berikut ini beberapa contoh faktor virulensi yang dihasilkan oleh bakteri tertentu,
dan peran
mereka dalam patogenisitas :
1. Fimbriae, atau pili. seperti struktur rambut di permukaan tubuh bakteri
disebut fimbriae atau pili . rambut ini dapat menempel ke situs tertentu
tubuh kita, dan dengan cara ini bakteri tersebut tidak dapat dihilangkan
(pemindahan bakteri dari situs sensitif adalah salah satu pertahanan kita).
Misalnya, E. coli menghasilkan fimbria yang dapat melekat pada lapisan
epitel pada saluran urogenital. Itulah bagaimana mereka dapat menyebabkan
infeksi kandung kemih tanpa memerah pergi. Langkah pertama dalam
patogenesis adalah bakteri untuk mencapai situs yang menarik dan tetap di
sana. Untuk situs banyak tubuh patogen tantangan berikutnya adalah untuk
bersaing dengan flora komensal (bakteri yang yang baik untuk tubuh
manusia).
2. Flagella. Ini adalah ekor panjang dengan mana bakteri dapat berenang.
gerak bakteri membantu mencapai lokasi di mana mereka bisa bertahan
hidup, dan untuk itu flagela alasan dapat memiliki fungsi dalam
patogenisitas.
3. Racun. Beberapa bakteri menghasilkan senyawa beracun yang
membahayakan menjadi tuan rumah mereka. Faktor-faktor ini disebut racun.
Racun dapat memiliki semua jenis efek. Mereka dapat menyebabkan muntah
dan diare menyebabkan, mereka dapat mempengaruhi sel-sel saraf kita dan
melumpuhkan kita, atau menyebabkan kram otot, atau menyebabkan rasa
sakit parah, atau demam, dll yang berbeda-beda menghasilkan racun bakteri
yang berbeda, dan kadang-kadang mereka akan benar-benar tidak
berbahaya tanpa racun . Dalam beberapa kasus, bakteri menghasilkan toksin
di mana pun mereka tumbuh, dan jika kami makan produk-produk bakteri
kita sakit, bahkan tanpa terinfeksi oleh bakteri yang hidup. Itulah yang terjadi
selama beberapa jenis makanan poisening. Makanan yang telah diberi
bakteri tertentu dapat berisi racun, bakteri dan produk-produk ini akan
membuat kita sakit. Clostridium bakteri adalah beberapa racun jahat
produsen
Dari Mana Bakteri patogenik Datang?

Ada empat sumber utama bakteri patogen di mana saja yang mendapatkan
bakteri masuk ke tubuh dan menimbulkan infeksi.

1. Sumber utama bakteri patogen adalah makanan mentah seperti daging,


unggas, telur, produk susu, beras, dll
2. Bakteri patogen merupakan hama dan hewan peliharaan. Hama seperti
kecoa, tikus, tikus, dll pembawa bakteri. Hewan peliharaan yang terinfeksi
dengan kutu dan kutu juga menyebabkan penyakit pada manusia akibat
gigitan kutu atau tick.
3. Sumber bakteri patogen ketiga adalah orang-orang. Orang dapat meneruskan
infeksi oleh berbagi makanan, peralatan, pakaian, bahkan berciuman dan
melalui cairan tubuh yang terinfeksi dan tetesan pernafasan.
4. Sumber terakhir dari penyakit menular melalui tanah. Tanah kaya dengan
bakteri patogen yang dapat menyebabkan keracunan, infeksi dan bahkan
gangren. Anda bahkan dapat menemukan bakteri yang menyebabkan
penyakit patogen dalam air tergenang di bawah pendingin, dan tangki air
limbah terungkap.

Patogenesis Penyakit

Tampilan awal dari penyakit sampai tahap akhir adalah dikenal sebagai
patogenesis penyakit. Hal ini sangat penting untuk mengidentifikasi penyakit
dan mengobatinya sesuai. Langkah pertama dari penyakit ini adalah asal dari
penyakit, perubahan progresif yang terjadi dalam tubuh dan aksi dari
penyakit pada tubuh karena berkembang terus di tubuh. Misalnya, ketika
seorang anak jatuh saat bermain dan mengembangkan luka, luka itu akan
terjajah dengan bakteri Stafilokokus. Bakteri menyebabkan inflamasi dan
karena bakteri tumbuh, mereka menyebabkan infeksi penuh sesak nafas.
Proses mendapatkan luka sampai perkembangan infeksi dikenal sebagai
patogenesis. Studi tentang patogenesis penyakit ini sangat penting bagi para
profesional medis dan ilmuwan karena membantu mereka memahami
penyebabnya, perubahan dalam tubuh, epidemiologi, diagnosis dan
pengobatan penyakit.

DESKRIPSI BAKTERI PATOGEN


Streptococcus

streptokokus adalah bakteri umum yang hadir dalam tubuh manusia. Namun,
beberapa strain streptokokus dapat menyebabkan banyak penyakit manusia.
Bakteri patogen manusia seperti streptokokus pyogenes (streptokokus grup
A) menyebabkan faringitis bakteri, yaitu, Radang tenggorokan .Radang
tenggorokan yang tidak segera diobati dapat menyebabkan demam rematik
dan glomerulonefritis. Infeksi lain termasuk impetigo dan yang terburuk dari
semua necrotizing fasciitis (fllesh bakteri makan).

Staphylococcus

Bakteri patogen umum manusia paling adalah Stafilokokus, terutama


Staphylococcus aureus. Bakteri ini hadir pada kulit dan selaput lendir. Ketika
mendapat kesempatan, tidak menjauhkan diri dari penyebab infeksi
superfisialis dan sistemik. Contoh-contoh penyakit patogen oleh bakteri ini
termasuk bisul, impetigo, folikulitis. Hal ini juga dapat menyebabkan infeksi
serius radang paru-paru, bakteremia dan infeksi dari luka dan tulang. Ada
beberapa racun yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus yang
menyebabkan keracunan makanan dan sindrom syok toksik.

Bakteri yang menguntungkan bagi kehidupan manusia, antara lain, sebagai berikut.

1. Rhizobium leguminosarum bersimbiosis pada akar leguminosae untuk


mengikat nitrogen.
2. Azotobacter sp hidup di dalam tanah dan dapat mengikat nitrogen
sehingga dapat menyuburkan tanah, bersifat soliter
3. Escherichia coli membantu pembusukan makanan di dalam usus besar dan
penghasil vitamin K yang membantu pembekuan darah.
4. Lactobacillus sp. dimanfaatkan untuk proses pembuatan susu yogurt dan
susu keju.
5. Acetobacter xylium dimanfaatkan untuk pembuatan nata de coco.
6. Acetobacter aceti dimanfaatkan untuk mengubah air cuka menjadi alkohol
dan alkohol menjadi asam cuka.
7. Methanobacteriun methanoat Bakteri saprofit anaerob dimanfaatkan
untuk pembuatan gas bio atau biogas.
8. Streptococcus griceus dimanfaatkan untuk penghasil antibiotic
streptomisin sehingga banyak dimanfaatkan dalam industri obat obatan.
NOTE MELENGKAPI

Tabel 1.1 Bakteri di bidang framentasi


N
o.

Nama produk atau


makanan

Bahan baku

Bak

1.

Yoghurt

susu

Lactobacillus bulgaricus dan Streptococ

2.

Mentega

susu

Streptococcus lactis

3.

Terasi

ikan

Lactobacillus sp.

4.

Asinan buahbuahan

buahbuahan

Lactobacillus sp.

5.

Sosis

daging

Pediococcus cerevisiae

6.

Kefir

susu

Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus lactis

7.

Yakult

Susu

Lactobacillus casei

8.

Nata de coco
(kolang-kaling
buatan)

Sari air
kelapa

Acetobacter xylinum

Acetobacter

9.

Asam cuka

Alkohol

10
.

Asam butirat

11
.

Asam propionat

Propioni bactericum

12

Sauerkraut

Irisan

Lactobacillus Plantarum

Clostridium bitricum

.
13
.
14
.

Kubis
Acar
Buah Zaitun Hijau

Ketimun

Leuconostoc
mesenteroides

Daging
sapi dan
babi

Leuconostoc
mesenteroides

No

Nama Bakteri

Peran

15.

Aspergillus
oryzae

Kecap

16.

Rhizopus sp.

Tempe

17.

Saccharomyces
sp.

Tape

18.

Lactobacillus sp.

Keju

19.

Saccharomyces
sp.

Alkohol

20.

Neurospora
sitophila

Oncom

21.

Tabel 1.2 Peranan Bakteri Sebagai Pengurai


No

Bakteri

Peran

1.

Escherichia coli

Membantu
Pembusukan
Makanan

2.

Methanobacterium
omelianski

Menguraikan
asam
cuka
maenjadi metana

3.

Clostridium sporangeus

Menguraikan
asam
amino
menjadi amonia

4.

Desulfovibrio desulfuricans

Menguraikan
bangkai

5.

Thiobacillus denitrificans

Menguraikan
nitrit
dan
menghasilkan
N
Denitrifikasi

6.

Nitrosomonas

dan Amonia

menjadi

7.

Nitrosococcus

nitrit

Nitrobacter

Nitrit
nitrat

Tabel 1.3
Pertanian
No

Peranan

Positif

menjadi

Bakteri

Nama Bakteri

Di

Bidang

Peran

1.

Bakteri
Rhizobium Mencukupi
Leguminosarum
nitrogen

kebuthan

2.

Bakteri
Penetrans

3.

Bacillus thurigiensis (BT

Menyerang Hama

4.

Bauveria Bassiana

Membunuh Hama

5.

Metharizum Anisopliae

Menyerang Hama

6.

Trichoderma sp

Mengendalikan
Penyakit Tanaman

7.

Azospirillum
sp
Azotobacter sp

8.

Endomikoriza

Pasteuria Pengembalian
nematoda pada lada

dan Penambat
Simbiotik

Melarutkan fosfat

Tabel 1.4 Peranan bakteri yang menguntungkan


dalam bidang industri
No

Bakteri

Produk

Kegunaan

1.

Clostridium
asetobutylicum

Aseton-Butanol

Pelarut :
Pembuatan bahan
kimia

2.

Bacillus
polymyxa
Enterobacter
aerogenes

Buthanedhiol

Pelembab
intermediat kimia

3.

Gluconobacter
suboxydans

Dihidroksiaseton

Bahan Kimia halus

4.

Pseudomonas sp

Asam-2
Ketoglekunat

Intermediet untuk
asam
Daraboaskorbat

5.

Gluconobacter
suboxydans

Asam 5ketoglukonat

Intermediet asam
tartat

6.

Lactobacillus
delbrueckii

Asam Laktat

Produk
pangan,
tekstil,
dan
pe\mbuatan
bahan
kimia,

menghilangkan
kapur dari kulit
binatang
7.

Bacillus subtillis

Amilase bakteri

Memodifikasi pati,
merekatkan
kertas,
melepaskan
perekat
pada
tekstil

8.

Bacillus subtilis

Protase bakteri

Memperhalus
struktur dan urat
kulit
binatang,
melepaskan serat,
penghilang noda,
pengempuk
daging

9.

Leuconostoc
mesenteroides

Dekstran

Stabilisator dalam
produk
pangan,
pengganti plasma
darah

10.

Gluconobacter
suboxydans

Sarbose

Pembuatan asam
askorbat

11.

Streptomycesaliv
aceus
Propionibacteriu
m
freudenreichii

Kobalamin

Pengobatan
anemia
pernisiosa,
pelengkap
makanan,
dan
makanan ternak

Tabel 1.5 Peranan bakteri dibidang kesehatan


Nama Bakteri

Hasil Antibiotik

1.

Strepto
myces
griseus

Streptomicin

2.

Strepto
myces
rimosus

teramisin

3.

Strepto
myces
venezue
lae

chloracimphenicol/kl
oromisitin

4.

Strepto
myces
aureofa
ciens

aureomisin

5.

Bacillus
subtilis

polimiksin

6.

Bacillus
subtilis

basitrasin

7.

Bacillus
brevis
terotrisi
n

terotrisin

8.

Penicilli
um

Penisilin

9.

Bacillus
Polymyx
a

Antibiotik Polymixin

10 Acetoba
.
cter
Aceti

Asam Cuka

Tabel 1.6 Peranan Negatif Bakteri Pada Manusia


BAKTERI PADA MANUSIA
PERAN NEGATIF
No Nama Bakteri

Penyebab Penyakit

1.

Salmonella enterica

Tifus

2.

Mycobacterium
tuberculosis

TBC

3.

Clostridium tetani

Tetanus

4.

Influenzavirus

Influenza

5.

HIV

AIDS

6.

Hepatitis B Virus

Hepatitis B

7.

Ebola Filoviruses

Ebola

8.

Poliovirus

Polio

9.

Rabdhovirus

Rabies

10
.

Coronavirus

SARS

11
.

Avianvirus H5NI

Flu Burung

12

Herpes Simplex Virus

Herpes

(HSV)

13
.

Bakteriofage

Usus

14
.

Dengue Humorrhagic
Fever (DHF)

Demam Berdarah

15
.

Varicella-Zoster

Cacar Air

16
.

Paramyxovirus

Gondong

17
.

H1N1

Flu Babi

18
.

Vibriocomma

Kolera

19
.
20
.

Diplococcus pneumonia
Mycobacterium
tuberculosis

Pneumonia (paru)
TBC

21
.

Mycobacterium leprae

Lepra

22
.

Neisseria gonorrhoe

Rajasinga

23
.

Pasteurella pestis

Pes/sampar

24
.

Salmonella typhosa

25
.

Shigella dysentriae

Disentri

26
.

Treponema pallidum

Sifilis

27
.

Vibrio comma

Kolera

Tipus

28
.

Neisseria Gonorrhoeae

Kencing nanah

29
.

Treponema Pallidium

Sifilis

30

Shigella dysenteriaea

Disentri

Tabel 1.7 Peranan Negatif Bakteri Pada Hewan


No

Nama Bakteri

Penyakit

1.

Actinomyces bovis

Bengkak rahang
pada sapi

2.

Bacillus anthracis

Penyakit anthraks
pada ternak

3.

Streptococcus agalactia

Radang payudara
sapi

4.

Cytophaga columnaris

Penyakit pada ikan

5.

Virus Cowpox

Cacar pada sapi

6.

Virus rabies

Rabies pada
anjing,kucing dan
monyet

7.

New Castle Disease (NCD)

Tetelo pada ayam

8.

Virus Foot and Mouth Disease


(FMD)

Mulut dan kuku


pada ternak

9.

Brucella abortus

Brucellosis pada
sapi

10. Streptococcus agalactia

Mastitis pada sapi

11. Bacillus antharacis

Antraks

12. Mycobacterium Leprae

Lepra

Tabel 1.8 BAKTERIOLOGI LINGKUNGAN


No

Nama Bakteri

Peran

1.

Bacillus
thuringiensis

Sebagai
bionsektisida

2.

bacillus subtilis

Sebagai Pupuk biofosfor

3.

pesdumonas putida

mengkonsumsi
hidrokarbon yang
merupakan bagian
utama dari mnyak

bumi.
4.

Thiobascillus
ferrooxidans

Menghasilkan
limbah logam berat

5.

Alcaligens faesalis

Untuk limbah
protein

6.

Aspergillus niger

Metabolisme
pestisida

7.

Bacillus
megatherium.

Pelarut posfat

Tabel 1.9 Peranan Negatif bakteri Pada Tumbuhan


No

Nama Bakteri

Penyakit

1.

Xanthomonas oryzae

Menyerang pucuk
batang padi.

2.

Xanthomonas campestris

Menyerang
tanaman kubis.

3.

Pseudomonas solenacearum

Penyakit layu pada


terung-terungan.

4.

Erwinia amylovora.

Penyakit bonyok
pada buah-buahan

5.

Xanthomonas Citri

Kanker batang jeruk

6.

Erwinia Trachelphilia

Busuk pada daun


labu

7.

Agrobacterium Tumefaciens

Kanker pada batang


kopi

8.

Tobacco Mozaic Virus

Mozaik pada daun


tembakau

9.

Potato Mozaic Virus

Mozaik pada
kentang

10.

Tomato Aucuba Mozaic Virus

Mozaik pada tomat

11.

Citrus Vein Phloem Degeneration

Kerusakan floem
pada jeruk

12.

Virus Tungro

Menyerang
tanaman padi

13.

Beans Yellow Mozaic Virus

Menyerang
tanaman buncis

Mikroorganisme penyebab penyakit

1. Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Misalnya


Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium
diphtheriae penyebab dipteri.
2. Penyebab kebusukan makanan (spoilage), Beberapa di antara
mikroorganisme dapat mengubah rasa beserta aroma dari makanan sehingga
dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk. Dalam pembusukan
daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik mampu
merombak protein-protein
Penyebab keracunan makanan (food borne disease).
1. Bahwa bakteri penghasil racun (enterotoksin atau eksotoksin) dapat
mencemari badan air, misalnya spora Clostridium perfringens, Clostridium
botulinum, Bacillus cereus, dan Vibrio parahaemolyticus, bakteri tersebut
akan mengeluarkan racun sehingga makanan atau minuman mengandung
racun dan bila dikonsumsi dapat mengganggu sistem pencernaan
2. Clostridium botulinum Merusak makanan kaleng dan meracuni makanan ,
tidak hanya mengganggu alat pencernaan, melainkan juga mengganggu urat
saraf tepi.
3. Menimbulkan pencemaran
4. E. coli. Kehadiran bakteri ini dapat digunakan sebagi indicator pencemaran
air .
5. TBC Bakteri ini dapat mengakibatkn penyakit tuberculosis pada manusia
tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat
menyebabkan penyakit TBC pada manusia. Tuberculosis ekstra paru adalah
tuberculosis yang menyerang organ tubuh selain jaringan paru, misalnya
pleura (selaput paru), selaput otak, selaput jantung, kelejar limfe, tulang,
persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain

Berikut ini nama-nama bakteri yang merugikan

1. Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus.


2. Corynebacterium dipteri, menyebabkan dipteri.
3. Staphylococcus aereus, menyerang saluran pernapasan.
4. Streptococcus pyogenes, menyerang sistem pernapasan.
5. Micrococcus gonorrhea, menyebabkan penyakit kelamin.
6. Diplococcus pneumoniae, menyerang paru-paru.
7. Klebsiella pneumoniae, menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan dan
paru-paru.
8. Salmonella typhosa, menyebabkan penyakit tifus.
9. Shigella shigae, menyebabkan disentri.
10.Brucella abortus, menyebabkan abortus.
11.Pasteurella pestis, menyebabkan penyakit pes.
12.Hemophylus influenza, menyebabkan influenza.
13.Flavobacterium dan Achromobacter, membusukkan telur.
14.Lactobacillus, membusukkan sayur-sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian.
15.Staphylococcus dan Achromobacter, menyebabkan daging dan ikan
membusuk.
16.Clostridium botulinum, menghasilkan racun pada makanan kemasan.
17.Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan racun pada tempe bongkrek.
Tempe bongkrek adalah tempe yang dibuat dari ampas kelapa, jika kurang
bersih bisa dijangkiti bacteri Pseudomonas yang menghasilkan aflatoksin.

Anda mungkin juga menyukai