Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali memberikan
peran sebagai bukti keberadaannya. Mulai dari pembentukan minyak bumi di
dasar-dasar samudra sampai proses pembuatan tempe, semuanya merupakan
pekerjaan mikroorganisme. Bukan hanya itu, sekarang mikroorganisme telah
digunakan dalam pembuatan antibiotika, berbagai bahan makanan, sampai pada
teknik rekayasa genetika modern. Begitu banyak dan dominannya peranan
mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan
mikrobiologi.
Mikroorganisme identik dengan objek biologi yang amat kecil dan tidak
dilihat dengan mata telanjang. Keberadaannya tidak terlihat namun penting di
dalam

kehidupan.

Sejalan

dengan

perkembangan

ilmu

biologi

masa

kini, mikroorganisme ditelaah dan dimanfaatkan untuk kepentingan hidup


manusia.
Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani (micros adalah kecil dan bios adalah
hidup dan logos adalah pengetahuan), jadi mikrobioloagi adalah ilmu yang
mempelajari tentang makhluk-makhluk hidup yang sangat kecil. Dunia
mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme yaitu bakteri, protozoa,
virus, serta algae dan cendawan mikrokopis.
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup bersel tunggal, yang hubungan
kekerabatannya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka
dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba,mengingat tubuhnya yang
amat kecil sehingga tidak terlihat dengan mata telanjang. Studi tentang bakteri
mulai berkembang setelah Anthony VanLeuowenhoek menemukan mikroskop. Ia
pertama kali melihatnya pada tahun 1683, sejak itu studi tokoh-tokoh terkemuka
seperti, Louis Pasteur, Devaine,Koch dan banyak lagi mulai mengembangkan
ilmu tentang jasad renik.

1.2 Rumusan Masalah

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 1

1. Apakah yang dimaksud dengan bakteri ?


2. Apa saja klasifikasi bakteri ?
3. Bagaimana struktur tubuh bakteri ?
4. Bagaimana cara perkembangbiakan bakteri ?
5. Apa saja media yang digunakan untuk perkembangbiakan bakteri ?
6. Apa saja sifat fisik dan kimia dari bakteri ?
7. Bagaimana cara pengendalian bakteri ?
8. Apa peranan bakteri dalam kehidupan manusia ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi bakteri
2. Untuk mengetahui klasifikasi bakteri
3. Untuk mengetahui struktur tubuh bakteri
4. Untuk mengetahui cara perkembangbiakan bakteri
5. Untuk mengetahui media yang digunakan untuk perkembangbiakan
bakteri
6. Untuk megetahui sifat fisik dan kimia dari bakteri
7. Untuk mengetahui cara pengendalian bakteri
8. Untuk mengetahui peranan bakteri dalam kehidupan manusia

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bakteri dan Struktur Tubuh Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak,bacteria), adalah kelompok raksasa
dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan
uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa
nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas.Struktur

sel

mereka

dijelaskan

lebih

lanjut

dalam

artikel

mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan


mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut
eukariota.Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk
kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.

Gambar 1. Struktur Sel Bakteri (Sumber : Ulil.,2012)


Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka
tersebar (berada di mana-mana) ditanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme
lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil,
biasanya hanya berukuran 0,5-5 m, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm
dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel,seperti
sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan).
Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari
flagela kelompok lain.

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 3

Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada


umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana.
Struktur bakteri yang paling penting adalah

dinding

sel.

Bakteri

dapat

digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif
didasarkan

pada perbedaan

struktur dinging

sel. Bakteri

Gram positif

memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam
teichoic. Dinding sel bakteri Gram-positif menahan cat cristal violet jadi nampak
berwarna

ungu,

misal

bakteri

Bacillus

subtilis.

Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida terdiri atas
membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (diantara
lapisan luar dan membran sitoplasmik). Bakteri Gram negatif tdk dpt menahan cat
cristal violet ketika dicuci dengan alkohol dan berwarna merah oleh cat penutup
safranin, misal bakteri Escherichia coli.
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria
yang

digunakan

untuk

bergerak,

melekat

dan

konjugasi.

Beberapa bakteri juga memiliki kapsul (lapisan lendir) yang membantu pelekatan
bakteri pada suatu permukaan dan biofilm formation.
Bagian luar dinding sel adalah glycocalyx, kapsul seperti jelly yang
melindungi bakteri dari infeksi oleh virus. Ada dua macam struktur getar pada
dinding sel. Flagela memutar seperti baling-baling untuk menggerakkan sel, dan
Pili membantu bakteri menyerang lainnya dalam konjugasi, atau membantu
menempel pada suatu permukaan.
Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies lainnya
memiliki granula makanan,vakuola gas dan magnetosom. Beberapa bakteri
mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup
pada lingkungan ekstrim.
Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25
mikrometer (m). (mikrometer = 1/1000000 meter). Bakteri yang terkecil adalah
Dialister pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 0,30 m, sedangkan bakteri
terbesar adalah Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 15 m.
Ukuran bakteri adalah mikroskopis artinya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Bakteri aktif bergerak pada kondisi lembab. Pada keadaan kekurangan
air, bakteri akan tidak aktif bahkan dapat menyebabkan kematian.

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 4

2.2 Klasifikasi Bakteri


Bakteri dapat digolongkan berdasarkan persamaan ciri ciri morfologi, cara
reproduksi, kemampuan menghasilkan spora, motalitas dan siklus hidupnya.
A. Berdasarkan Bentuk Tubuh
Ditinjau berdasarkan bentuk tubuhnya, bakteri dikelompokkan lagi menjadi :
1.
Bakteri Coccus (Bulat)
Bakteri yang berbentuk kokus, biasanya bulat atau pun berbentuk oval,
memanjang atau satu sisinya. Apabila bakteri berbentuk kokus ini berkembang
biak dengan membelah diri sel-selnya tetap berdempetan dan tidak akan
memisah. Bakteri berbentuk kokus mempunyai berbagai variasi sebagai
berikut :
1. Mikrococcus, jika kecil dan tunggal, Contoh : Chlamydia trachomatis
(penyebab penyakit mata).
2. Diplococcus, jka bergandanya dua-dua, Contoh : Diplococcus pnemoniae
(penyebab penyakit pneumonia) , Neisseria gonorhoeae (penyebab
penyakit kelamin raja singa).
3. Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar,
Contoh : Pediococcus cerevisiae.
4. Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus, Contoh : Thiosarcina rosea
(bakteri belerang).
5. Staphylococcus, jika bergerombol, Contoh : Staphylococcus aureus
(penyebab penyakit radang paru-paru).
6. Streptococcus, jika bergandengan membentuk

rantai,

Contoh

Streptococcus mutans (penyebab gigi berlubang).

Gambar 2. Jenis-jenis Bakteri Kokus (Sumber : Ulil.,2012)


2.

Bakteri Basil (Batang)


Bakteri yang berbentuk batang pendek atau silindris yang ukurannya
bermacam-macam. Bakteri berbentuk basil mempunyai variasi sebagai
berikut :

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 5

a. Monobacillus, jika tunggal, Contoh : Eschericcia coli (bakteri usus


besar manusia), Propionibacterium acnes (penyebab jerawat).
b. Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
c. Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai, Contoh :
Azotobacter (bakteri tanah yang mengikat nitrogen) , Bacillus
anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan ternak).

Gambar 3. Jenis-jenis Bakteri Basil (Sumber : Ulil.,2012)


3.
Bakteri Spirilum (Spiral)
Bakteri yang berbentuk melengkung atau spiral dan menyerupai bentuk tanda
koma. Bakteri berbentuk spirilum mempunyai variasi sebagai berikut :
a. Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran,
Contoh : Vibrio cholera (penyebab penyakit kolera).
b. Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran, Contoh :
Thiospirillopsis floridina (bakteri belerang).
c. Spirochaeta : Bentuk sel seperti sekrup. Contoh : Treponema pallidum
(penyebab penyakit kelamin sifilis). bentuk spiral halus, elastik, dan
fleksibel. Dapat bergeak dengan aksial filamen.

Gambar 4. Jenis-jenis Bakteri Spirilum (Sumber : Ulil.,2012)

B. Berdasarkan Letak Flagella pada Tubuhnya


Flagella merupakan alat gerak bagi bakteri. Flagel berpangkal pada protoplas,
tersusun atas senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada
beberapa bakteri mengandung lipid. Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis
bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya dapat di
ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak flagel dijadikan
MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 6

salah satu dasar penggolongan bakteri. Berdasarkan hal tersebut, maka bakteri
dapat dibedakan menjadi :
a. Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu
ujungnya. Contoh : Pseudomonas araginosa.
b. Lopotrik, yaitu bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari
satu flagel. Contoh : Pseudomonas flourencens.
c. Amfiktrik, yaitu bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu
buah flagel. Contoh : Spirillium serpen.
d. Periktrik, yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya. Contoh : Salmonella thypii.

Gambar 5. Jenis-jenis Bakteri berdasarkan Jumlah Flagel (Sumber : Ulil.,2012)


C. Berdasarkan Kebutuhan akan Oksigen
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu :
1.
Bakteri Anaerob
Merupakan bakteri yang

tidak membutuhkan oksigen bebas untuk

mendapatkan energi, misalnya Micrococcus denitrificans.

Gambar 6. Bakteri Micrococcus denitrificans (Sumber : Kusnadi.,2003)


2. Bakteri Aerob
Merupakan bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan
energi, misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus.

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 7

Gambar 7. Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus (Sumber : Kusnadi.,2003)


D. Berdasarkan Komposisi Dinding Sel serta Sifat Pewarnaannya
Bakteri dibedakan atas dua kelompok berdasarkan komposisi dinding sel serta
sifat pewarnaannya, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Selain
perbedaan dalam sifat pewarnaannya, bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif berbeda dalam sentivitasnya terhadap kerusakan mekanis/fisis, terhadap
enzim, desinfektan dan antibiotik.
1. Bakteri gram-positif
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, banyak
mengandung peptidoglikan. Misalnya bakteri Micrococcus, Staphylococcus,
Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.
2. Bakteri gram-negatif
Bakteri gram-negatif memiliki dinding sel yang lebih kompleks, kandungan
peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya bakteri Escherichia, Citrobacter,
Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium,
Chromabacterium, Flavobacterium.
Berkut ini adalah karakteristik dari bakteri Gram positif dan Gram negatif :
Karakteristik

Dinding sel

Gram positif

Gram negative

Homogen dan tebal (20- Peptidoglikan (2-7 nm)


80 nm) serta sebagian di antara membran dam
besar

tersusun

dari dan luar, serta adanya

peptidoglikan.
Polisakarida

membran luar (7-8 nm


lain

dan tebalnya)

yang

terdii

asam teikoat dapat ikut dari lipid, protein, dan


menyusun dinding sel.

Bentuk sel

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Bulat,

batang

lipopolisakarida.

atau Bulat, oval, batang lurus

Page 8

filamen

atau melingkar seperti


tanda koma, heliks atau

beberapa

mempunyai

selubung

atau kapsul.

Reproduksi
Pembelahan biner

filamen;

Pembelahan

biner,

kadang-kadang
pertunasan

Metabolisme
kemoorganoheterotrof

Fototrof,
kemolitoautotrof,

Motilitas

atau

kemoorganoheterotrof.
Kebanyakan

nonmotil,

bila motil tipe flagelanya


adalah

petritrikus

(petritrichous)

Motil

atau

Bentuk

nonmotil.

flagela

dapat

bervariasi
polar,lopotrikus
(lophtrichous),
petritrikus
(petritrichous).

Anggota

tubuh

(apendase)

Dapat

memiliki

pili,

Biasanya tidak memiliki fimbriae, tangkai


apendase

Endospora

Tidak dapat membentuk


Beberapa

grup

dapat endospora
membentuk endspora

E. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan (Bahan Organik)


1. Autotrof
Bakteri yang dapat menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan
MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 9

anorganik. Berdasarkan sumber energinya bakteri autotrof dibedakan


menjadi :

Fotoautotrof (sumber energi dari cahaya)


Bakteri fotoautotrof memanfaatkan cahaya matahari untuk
membuat makanan dan menghasilkan energi. Namun tidak seperti
halnya tumbuhan, bakteri ini tidak menghasilkan oksigen selama
fotosintesis.
Beberapa bakteri fotoautotrof diantaranya adalah Cyanobacteria,
bakteri sulfur hijau, bakteri Chloroflexi, dan bakteri Purple.

Litotrof/Kemoautotrof (sumber energi dari hasil reaksi kimia)


Sumber energi utama bagi bakteri litotrof adalah senyawa
anorganik. Bakteri ini mendapatkan nutrisi berupa senyawa
anorganik dari mineral pada batuan. Bakteri ini membutuhkan
karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, fosfor serta beberapa elemen
lain. Untuk kelangsungan hidupnya, bakteri litotrof mengoksidasi
senyawa anorganik seperti hidrogen sulfida, elemen sulfur,
amonium, dan ion besi (ferro) yang sebagian besar diperoleh dari
batuan.
Bakteri nitrifikasi seperti bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter
memperoleh energi dengan mengoksidasi amoniak menjadi nitrat.
Bakteri sulfur seperti Thiobacillus dan Beggiatoa mendapatkan
energi dengan mengoksidasi hidrogen sulfida menjadi sulfur.
Sedangkan bakteri besi seperti Ferrobacillus dan bakteri
Gallionella akan mengoksidasi ion besi ferro menjadi bentuk ferri
untuk menghasilkan energi.

Tapi litotrof tidak mendapatkan

karbon dari mineral batuan. Beberapa bakteri litotrof mendapatkan


karbon dari udara, sementara yang lainnya mendapatkan karbon
dari bahan organik.

Bakteri Organotrof (sumber energi senyawa organik)

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 10

Bakteri organotrof mendapatkan nutrisi dan menghasilkan energi


dari senyawa organik. Untuk bertahan hidup, bakteri organotrof
mengonsumsi organisme autotrof atau heterotrofi, susu, daging,
dan bahan-bahan yang membusuk (sisa-sisa). Bakteri patogen
termasuk ke dalam organotrof. Mereka hidup dalam tubuh hewan
dan tumbuhan serta mendapatkan makanan organik dari tubuh
inangnya. Bakteri yang termasuk organotrof diantaranya bakteri
Bacillus, Clostridium atau Enterobacteriaceae.
2. Heterotrof
Bakteri yang tidak dapat menyusun makanan sendiri. Bakteri ini
memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme lain.
Bakteri yang termasuk kedalam bakteri heterotrop adalah bakteri yang
bersifat parasit dan saprofit, yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan
menguraikan sisa-sisa organisme.
3.Bakteri Saprofit
Bakteri saprofit adalah bakteri yang memperoleh nutrisi dari bahan organik
yang mati. Enzim eksogen disekresikan oleh bakteri untuk membantu
menguraikan bahan organik kompleks menjadi bentuk yang mudah larut
dan mudah diserap. Bakteri akan menyerap nutrisi tersebut untuk
menghasilkan energi. Bakteri saprofit dianggap sebagai bakteri yang
ramah karena berperan penting dalam ekosistem sebagai dekomposer.

2.3 Cara Perkembangbiakan Bakteri


Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
a. Rekombinasi genetik adalah pemindahan secara langsung bahan genetik
(DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut:

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 11

Gambar 8. Rekombinasi Genetik (Sumber : Ulil.,2012)


Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri
yang satu ke sel bakteri yang lain.
1. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri laindengan
perantaraan virus.

Gambar 9. Transduksi Sel Bakteri (Sumber : Ulil.,2012)


2.

Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan ) dengan membentuk


jembatan untuk pemindahan materi genetik.
Gambar 10. Konjugasi Sel Bakteri (Sumber : Ulil.,2012)

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 12

b. Pembelahan diri secara biner (langsung). Pada pembelahan ini, sifat sel anak
yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.

Gambar 11. Pembelahan Diri Secara Biner (Sumber : Uswatun.,2015)


Bakteri umumnya berkembang-biak secara vegetative atau aseksual dengan
membelah diri. Setelah selesai pembelahan, sel-sel anakan dapat tetap
bergandengan satu sama lain, dan dengan demikian terbentuklah koloni bakteri.
Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dan bentuk koloni itu dapat
dijadikan salah satu tanda pengenal jenis bakteri yang bersangkutan. Ada koloni
yang terdiri dari sepasang sel seperti terdapat pada marga Diplococous, ada yang
berbentuk kubus terdiri dari delapan sel (pada marga Sarcina), ada yang berbentuk
rantai (pada Streptococus), ada yang seperti setandan buahanggur (pada
Staphylococus).
Bakteri berkembang biak dengan cepat. Dalam keadaan yang serba
mengungtungkan (keadaan optimal), bebrapa jenis bakteri dapat membelah setiap
20 menit, sehingga dalam waktu sehari saja, suatu sel bakteri dapat berkembang
menjadi berjuta-juta sel. Karena dalam praktet banyak hal yang menghambat
kehidupan bakteri, bahkan banyak pula faktor-faktor yang menyebabkan
kematiannya, perkembangan bakteri tidak pernah mencapai keadaan seperti
tersebut diatas.
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan
reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah sebagai berikut:
Faktor Intrinsik yaitu sifat-sifat dari bahan itu sendiri.
Adapun penjelasan dari masing-masing faktor sebagai berikut :
MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 13

1. Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
a. Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara0
30C, dengan suhu optimum 15C.
b. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15 55C,
dengan suhu optimum 25 40C.
c. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu
tinggiantara 40 75C, dengan suhu optimum 25 40C. Pada tahun1967
di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalamsumber air panas
bersuhu 93 94C.
2. Kelembaban
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira
85%.

Pengurangan

kadar

air

dari

protoplasma

menyebabkan

kegiatan

metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.


3. Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya
cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat
menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat
pertumbuhan atau menyebabkan kematian.Pengaruh cahaya terhadap bakteri
dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi,kekeringan
atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan
beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri
dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora.
Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali
mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan
lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif.
Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapattumbuh menjadi
satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada
salah satu ujungnya.
4. Waktu
Laju perbanyakan

bakteri

bervariasi

menurut

spesies

dan

kondisi

pertumbuhannya. Pada kondisi optimal hampir semua bakteri memperbanyak diri


dengan pembelahan biner sekali setiap 20 menit.
5. Makanan
Semua mikroorganisme memerlukan nutrient yang akan menyediakan:
a) Energi, biasanya diperoleh dari substansi mengandung karbon.
MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 14

6.

b) Nitrogen untuk sintesa protein.


c) Vitamin dan yang berkaitan denagn factor pertumbuhan.
Oksigen
Tersedianya oksigen dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme,

bakteri diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut keperluan oksigennya.


a) Aerob Obligat (hanya dapat tumbuh jika terdapat oksigen yang banyak).
b) Aerob Fakultatif (tumbuh dengan baik jika oksigen cukup, tetapi juga dapat
tumbuh sacara anaerob).
c) Anaerob Fakultatif (tumbuh dengan baik jika tidak ada oksigen, tetapi juga
dapat tumbuh secara aerob).
7. pH
Daging dan pangan hasil laut lebih mudah mengalami kerusakan oleh bakteri,
karena pH pangan tersebut mendekati 7,0. Bakteri yang terdapat di permukaan
ikan ( lapisan lender) adalah dari jenis Pseudomonas, Acinobacter, Moraxella,
Alcaligenes, Micrococcus, Flavobacterium, Corynebacterium, Serratia, Vibrio,
Bacillus, Clostridium dan Eschericia. Bakteri Pseudomonas dan Acromabacter
merupakan bakteri

Psikrofil yang paling menyebabkan kebusukan ikan

(Nurwantoro dan Abbas,1997)


Faktor Ekstrinsik yaitu kondisi lingkungan dari penanganan dan penyimpanan

bahan pangan.
Kondisi pangan produk bahan pangan akan juga mempengaruhi spesies
mikroorganisme yang mungkin berkembang dan menyebabkan kerusakan. Bahan
pangan yang disimpan pada suhu lemari es akan dirusak oleh spesies dari
kelompok Psikrotofik. (Gamar dan Sherrington,1994)
2.4 Fase Pertumbuhan Bakteri

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 15

Gambar 12. Grafik Fase Pertumbuhan Bakteri (Sumber: Anonim)


a. Fase adaptasi yaitu fase untuk menyesuaikan dengan substrat dan kondisi
lingkungan disekitarnya.
b. Fase pertumbuhan awal yaitu fase dimana sel mulai membelah dengan
kecepatan yang masih rendah.
c. Fase logaritmik yaitu fase dimana mikroorganisme membelah dengan
cepat dan konstan.
d. Fase pertumbuhan lambat yaitu fase dimana zat nutrisi di dalam medium
sudah sangat berkurang dan adanya hasil-hasil metabolisme yang mungkin
beracun atau dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
e. Fase pertumbuhan tetap (statis) yaitu fase dimana jumlah populasi sel yang
tetap karena jumlah sel yang hidup tumbuh sama dengan jumlah sel yang
mati.
f. Fase menuju kematin dan fase kematian yaitu fase dimana sebagian
populasi baktei mulai mengalami kematian karena beberapa sebab yaitu
zat gizi di dalam medium habis dan energi cadangan di dalam sel habis.

2.5 Media Perkembangbiakan Bakteri

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 16

Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroba, diperlukan suatu


substrat yang disebut media. Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi di antara
mikroba diimbangi tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk
kultivasi. Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik didalam
media, diperlukan persyaratan tertentu, yaitu :

Media mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan


dan perkembangbiakan mikroba

Media mempunyai tekanan osmosa dan PH yang sesuai untuk mikroba

Media harus dalam keadaan steril

Beberapa media yang digunakan untuk perkembangbiakan bakteri antara lain:


Media Padat (Media Agar)

Gambar.13 Media Agar (Sumber: Yayan.,2012)


Jumlah agar yang ditambahkan kedalam media tergantung kepada jenis
atau kelompok mikroba yang ditumbuhkan. Ada yang memerlukan kadar air
tinggi sehingga penambahan agar harus sedikit tetapi adapula yang memerlukan
kandungan air yang rendah sehingga penambahan agar harus lebih banyak.

Media Cair

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 17

Gambar.14 Media Cair (Sumber: Anonim)


Umumnya media cair dipergunakan untuk menambah biomassa sel. kalau
kedalam media tidak ditambahkan zat pemadat.
Media Sintetik yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia. Misalnya
media untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan Clostridium.
Media Umum yaitu media yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan satu atau lebih kelompok mikroba secara umum
misalnya : agar kaldu nutrisi untuk bakteri, agar kentang dekstrosa untuk
jamur
Media Pengaya yaitu media dimana suatu jenis mikroba diberi kesempatan
untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari jenis lainnya yang samasama berada dalam satu media. Misalnya: kaldu selenit atau kaldu
tetrationet untuk memisahkan Salmonella typhi dari mikroba lain yang ada
dalam feses
Media Selektif yaitu media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau
lebih jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan
kenis-jenis lainnya. Misalnya : media SS (Salmonella-Shigella) agar untuk
menumbuhkan Salmonella dan Shigella.
Media Diferensial yaitu media yang dipergunakan untuk penumbuhan
mikroba tertentu serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar darah
untuk penumbuhan bakteri hemolitik.
2.6 Karakteristik Biakan Bakteri

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 18

Karakteristik

pertumbuhan

bakteri

dalam

medium

pertumbuhan

menunjukan morfologi, mekanisme pembelahan dan aktivitas metabolismenya.


Pertumbuhan bakteri dalam medium cair dapat membentuk endapan, polikel atau
tampak keruh. Pertumbuhan membentuk endapan menunjukan sel bakteri
membentuk agregat sehingga menjadi berat kemudian mengendap, misalnya
Staphylococcus aureus . Pertumbuhan yang membentuk polikel disebabkan
bakteri tersebut memiliki pili atau glikokaliks yang menyebabkan sel yang satu
melekat dengan yang lain, misalnya Mycobacterium phlei. Pertumbuhan yang
menampakan kekeruhan menunjukan bahwa bakteri yang tumbuh tersebar merata
dan biasanya bakterinya bersifat motil. Bila mikroba ditumbuhkan pada medium
padat akan menunjukan koloni yang khas sehingga dapat dipakai untuk
mengidentifikasi mikroba yang tumbuh tersebut.

2.7 Pengendalian Bakteri


Kontrol terhadap pertumbuhan mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara
membunuh mikroorganisme, atau menghambat pertumbuhannya. Kontrol
terhadap pertumbuhan dapat dilakukan secara :
1.

Fisik

Secara fisik, menggunakan uap air panas dan tekanan tinggi, diperoleh panas
lembab, efektif dengan menggunakan autoklaf. Sterilisasi dengan otoklaf
memerlukan suhu 1210C, tekanan 15 psi/1,5 kg/cm2, selama 15 menit.
Sterilisasi fisik dapat juga dengan panas kering menggunakan oven1600C, 2
jam. Sterilisasi dengan oven untuk alat-alat gelas dan bahan yang tidak tembus
air.
2.

Secara kimia

Penggunaan senyawa kimia untuk mengendalikan pertumbuha mikroorganisme


contoh : HgCl (0,1%), menyebabkan koagulasi protein.

3.

Secara mekanik

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 19

Bahan yang mudah rusak karena pemanasan, misalnya vitamin, enzim, serum,
antibiotik. Contoh : filtrasi, menggunakan filter berupa membran dengan tebal
tertentu, terbuat dari asbes, diatom, porselen, kaca berpori, selulosa. membran
selulosa : diameter pori 0,01-10 m Bahan/zat yang tidak dapat dipanaskan pada
suhu lebih dari 1000C, dapat dilakukan pasteurisasi dan tindalisasi. Pasteurisasi
memerlukan pemanasan 63-73 oC, digunakan untuk pengawetan air, susu, bir,
anggur.

Pasteurisasi

dapat

membunuh

mikroorganisme

pathogen

(Mycobacterium, Salmonella, Coxiella) dan beberapa mikroorganisme normal.


Beberapa istilah dalam mengendalikan jumlah populasi mikroorganisme,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Cleaning (kebersihan) dan Sanitasi.
Cleaning dan Sanitasi sangat penting di dalam mengurangi jumlah
populasi mikroorganisme pada suatu ruang/tempat. Prinsip cleaning dan
sanitasi adalah menciptakan lingkungan yang tidak dapat menyediakan
sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sekaligus membunuh sebagian
besar populasi mikroba.
2. Desinfeksi.
Proses pengaplikasian bahan kimia (desinfektans) terhadap peralatan,
lantai, dinding atau lainnya untuk membunuh sel vegetatif mikrobial.
Desinfeksi diaplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk membunuh
sel vegetatif saja, tidak mampu membunuh spora.
3. Antiseptis.
Merupakan aplikasi senyawa kimia yang bersifat antiseptis terhadap tubuh
untuk melawan infeksi atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme
dengan cara menghancurkan atau menghambat aktivitas mikroba.

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 20

4. Sterilisasi
Proses menghancurkan semua jenis kehidupan sehingga menjadi steril.
Sterilisasi

seringkali

dilakukan

dengan

pengaplikasian

udara.

2.8 Keuntungan dan Kerugian Bakteri


Dalam lingkungan sekitar kita organisme renik seperti bakteri memiliki peran
yang cukup besar dalam ekosistem. Demikian pula bakteri juga memiliki
keuntungan dan juga kerugian pula. Sehingga keberadaan bakteri juga
mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Berikut merupakan peran bakteri dalam
ekosistem.
1. Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisasisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein,
karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan
senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan
bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini
bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.

Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu
menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob
di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu: Oksidasi
amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan
nitritasi.Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat.
Prosesnya dinamakan nitratasi.
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena
menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat.
Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air
minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 21

pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.

Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen
bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang
dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat
nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap
nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang
hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas
yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan
Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis
dengan

tanaman

polong-polongan

yaitu

Rhizobium

leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau


bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium
banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria,
Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut
menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui
kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri
dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat
nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit
sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke
dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian
terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan
tanah.

Bakteri usus
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia,
berfungsi

membantu

membusukkan

sisa

pencernaan

juga

menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam


proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan
ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan
selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 22

diserap oleh dinding usus.

Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang
berperan:
Nama Produk atau
Makanan

Bahan Baku

Bakteri yang Berperan


Lactobacillus

Yoghurt

Susu

bulgaricus

dan

Streptococcus
thermophilus

Mentega

Susu

Streptococcus lactis

Terasi

Ikan

Lactobacillus sp.

Asinan buah-buahan

Buah-buahan

Lactobacillus sp.

Sosis

Daging

Pediococcus cerevisiae
Lactobacillus

Kevin

Susu

bulgaricus

dan

Streptococcus lactis

2. Bakteri penghasil antibiotik


Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan
mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa
bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
Beberapa peran bakteri yang menguntungkan lainnya

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 23

Escherichia coli, dalam tubuh usus besar dan berperan dalam pengurai
sisa-sisa makhluk hidup

Acetobacter, untuk pembuatan asam cuka atau asam asetat

Lactobacillus casei, untuk pembuatan keju dan yoghurt

Acetobacter xylinum, untuk pembuatan nata de coco

Rhizobium leguminosarum, berperan dalam pengikatan nitrogen pada


tanaman

Nitrosomonas dan Nitrosococcus, pada tanaman membentuk ion nitrat


melalui nitrifikasi

Clostridium acetobutylicum, untuk pembuatan butanol dan aseton

Streptomyces griseus, Streptomyces rimosus, untuk pembuatan antibiotik

Methanobacterium, untuk pembusukan sampah dan kotoran hewan


menjadi gas metana atau biogas

Neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom

Bacillus thuringiensis, untuk membasmi hama

Thiobacillus ferrooxidans, dapat membantu memisahkan logam

Disisi lain bakteri yang merugikan adalah seperti berikut:


1. Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah
makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun).
Racun

tersebut

berbahaya

bagi

kesehatan

manusia.

Contohnya:

Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat


pada makanan kalengan. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam
bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek. Leuconostoc mesenteroides,
penyebab pelendiran makanan.

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 24

2. Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi,
yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi
amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri
yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan
Pseudomonas denitrificans.
3. Bakteri patogen

Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada


manusia, hewan dan tumbuhan.

Bakteri penyebab penyakit pada manusia:


Nama Bakteri

Penyakit yang Ditimbulkan

Salmonella typhosa

Tifus

Shigella dysenteriae

Disentri basiler

Vibrio cholerae

Kolera

Haemophilus influenza

Influenza

Diplococcus pneumonia

Pneumonia (radang paru-paru)

Mycobacterium
tuberculosis

TBC paru-paru

Clostridium tetani

Tetanus

Neiseria meningitis

Meningitis (radang selaput otak)

Neiseria gonorrhoeae

Gonorrhaeae (kencing nanah)

Treponema palladium

Sifilis atau lues atau raja singa

Mycobacterium leprae

Lepra (kusta)

Treponema pertenue

Puru atau patek

Bakteri penyebab penyakit pada hewan:

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 25

Nama bakteri

Penyakit yang ditimbulkan

Brucella abortus

Brucellosis pada sapi

Streptococcus agalactia

Mastitis pada sapi (radang payudara)

Bacillus anthracis

Antraks

Antinomyces bovis

Bengkak rahang pada sapi

Cytophaga columnaris

Penyakit pada ikan

Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:


Nama bakteri

Penyakit yang ditimbulkan

Xanthomonas oryzae

Menyerang pucuk batang padi

Xanthomonas campestris

Menyerang tanaman kubis

Pseudomonas

Penyakit layu pada family terung-

solanacaerum

terungan

Erwinia amylovora

Penyakit bonyok pada buah-buahan

Beberapa bakteri yang merugikan lainnya:

Clostridium botulinium, menghasilkan toksin dan membusukkan makanan

Agrobacterium tumefaciens, menyebabkan tumor pada beberapa tumbuhan

Treponema pallidum, menyebabkan penyakit sifilis

Leptospira interrogans, menyebabkan penyakit leptospirosis

Chlamydia psittaci, menyebabkan infeksi mata, penyakit menular seksual,


dan beberapa jenis penyakit pneumonia

Bakteri yang bersifat merugikan dapat ditanggulangi. Penanggulangan


tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pengawetan bahan-bahan
makanan dengan cara pemanisan, pengeringan, pengasapan, pengasinan,
pengasaman, dan pendinginan. Pengawetan bahan makanan dapat juga dilakukan

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 26

secara pasteurisasi dengan pemanasan pada suhu 63-72 C selama 15-30 menit
dan sterilisasi juga dengan pemanasan sekitar 170-180 C. Selain pengawetan
makanan, penanggulangan efek kerugian dari bakteri juga dapat dilakukan dengan
menjaga kebersihan diri dan imunisasi. Dengan imunisasi maka tubuh akan
memperoleh kekebalan terhadap infeksi mikroorganisme seperti bakteri.
Imunisasi juga sering disebut dengan istilah lain yaitu vaksinasi atau pemberian
vaksin

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 27

Berdasarkan pembahasan diatas,maka dapat ditarik kesimpulan :


Bakteri merupakan organisme yang berukuran sangat kecil, dengan ukuran 0,5-5
m, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 m. Bagian
tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel,
protoplasma dan bagian yang terdapat di luar dinding sel.
Pengelompokkan bakteri dibedakan berdasarkan bentuk tubuh, letak dan
jumlah alat gerak, kebutuhan akan oksigen, sumber energi, serta berdasarkan
pewarnaan pada gram (strain).
Cara perkembangbiakan bakteri yaitu aseksual (membelah diri) dan seksual
(transformasi, tranduksi, koniugasi). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri yaitu faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik.
Dalam kehidupan manusia, bakteri ini memiliki peran yang sangat penting.
Ada bakteri yang memberikan keuntungan bagi manusia ada pula yang bersifat
merugikan.

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Page 28

Anda mungkin juga menyukai