Anda di halaman 1dari 37

STRUKTUR MIKROORGANISME

Nama Kelompok
Arya

Suhendra
Berta Dikta SP
Dhea Octavian Zilmy
Isti Hartika

Mikroorganisme

merupakan jasad hidup


yang mempunyai ukuran sangat kecil
(Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal
mikroorganisme memiliki kemampuan
untuk melangsungkan aktivitas
kehidupan antara lain dapat mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energi dan
bereproduksi dengan sendirinya.

Dunia

mikroorganisme terdiri dari berbagai


kelompok jasad renik (makhluk halus).
Kebanyakan bersel satu atau uniseluler. Ciri
utama yang membedakan kelompok organism
tertentu dari mikroba yang lain adalah organisasi
bahan selulernya. Dunia mikroba terdiri dari
Monera (Virus dan sianobakteri), Protista, dan
Fungi. Mikroorganisme tersebut diantaranya
adalah bakteri, jamur, dan virus. Secara umum,
bakteri, jamur, dan virus mempunyai morfologi
dan struktur anatomi yang berbeda.

Bakteri
Morfologi

Bakteri

Bakteri merupakan salah satu jenis


mikroorganisme yang tidak bisa dilihat
oleh mata telanjang. Bakteri memiliki
bentuk bermacam-macam yaitu, bulat,
batang dan spiral.

a. Bakteri Basil (Batang)

b. Bakteri Coccus (Bulat)

c. Bakteri Spirillia

Anatomi

Bakteri

1. Dinding sel
Dinding sel tersusun atas peptidoglikan yakni polisakarida yang
berikatan dengan protein. Dengan adanya dinding sel ini, tubuh
bakteri memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel adalah
untuk melindungi sel. Di sebelah luar dinding sel terdapat kapsul.
Tidak semua sel bakteri memiliki kapsul. Hanya bakteri patogen
yang berkapsul. Kapsul berfungsi untuk mempertahankan diri dari
antibodi yang dihasilkan selinang. Kapsul juga berfungdi untuk
melindungi sel dari kekeringan. Kapsul bakteri tersusun atas
persenyawaan antara protein dan glikogen yaitu glikoprotein.

2. Membrane sel
Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein, seperti
halnya membran sel organisme yang lain. Membrane sel bersifat
semipermiable dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat
keluar atau ke dalam sel.

3. Mesosom
Pada
tempat
tertentu
terjadi
penonjolan
membran sel kearah dalam
atau
ke
sitoplasma.
Tonjolan
membrane
ini
berguna
untuk
menyediakan energi atau
pabrik
energi
bakteri.
Organ sel (organel) ini
disebut mesosom. Selain
itu mesosom berfungsi juga
sebagai
pusat
pembentukan dinding sel
baru diantara kedua sel
anak
pada
proses
pembelahan.

4. Sitoplasma
Sitoplasma
adalah
cairan yang berada di
dalam sel (cytos = sel,
plasma=
cairan).
Sitoplasma tersusun atas
koloid yang mengandung
berbagai molekul organik
seperti
karbohidrat,
lemak, protein, mineral,
ribosom,
DNA,
dan
enzim-enzim. Sitoplasma
merupakan
tempat
berlangsungya
reaksireaksi metabolism.

5. DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic
acid, disingkat DNA) atau asam inti,
merupakan materi genetic bakteri yang
terdapat di dalam sitoplasma. Bentuk DNA
bakteri seperti kalung yang tidak berujung
pangkal. Bentuk demikian dikenal sebagai
DNA sirkuler. DNA tersusun atas dua utas
polinukleotida berpilin. DNA merupakan zat
pengontrol sintesis protein bakteri, dan
merupakanzat pembawa sifat atau gen.

6. Plasmid
Plasmid
mengandung
gen-gen
tertentu
misalnya
gen
kebal
antibiotik, gen patogen.
Seperti halnya DNA yang
lain,
plasmid
mampu
melakukan replikasi dan
membentuk kopi dirinya
dalam jumlah banyak.
Dalam sel bakteri dapat
terbentuk 10-20 plasmid.
Ukuran plasmid sekitar
1/1000
kali
DNA
kromosom.

7. Ribosom
Ribosom merupakan
organel yang berfungsi
dalam sintesis protein
atau sebagai pabrik
protein. Bentuknya
berupa butir-butir kecil
dan tidak diselubungi
membran. Ribosom
tersusun atas protein
dan RNA.

8. Endospora
Bakteri ada yang dapat membentuk
endospora, pembentukan endospora
merupakan cara bakteri mengatasi
kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan. Endospora tahan
terhadap panas sehingga tidak mati oleh
proses memasak biasa. Spora mati di atas
suhu 120 C. jika kondisi telah membaik,
endospora dapat tumbuh menjadi bakteri
seperti sedia kala.

9. Flagela
Flagela terdapat salah satu
ujung, pada kedua ujung
atau pada perukaan sel.
Flagela terbuat dari protein
yang
disebut
flagelin.
Flagella berbentuk seperti
pembuka sumbat botol.
Fungsinya adalah untuk
bergerak. Flagella berputar
seperti baling-baling untuk
menggerakkan
bakteri.
Flagela
melekat
pada
membrane sel.

Fungi ( Jamur )
Pada umumnya jamur dibagi menjadi 2
yaitu: khamir (Yeast) dan kapang (Mold).
1. Khamir.
Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan
pembelahan secara pertunasan. Khamir
mempunyai sel yang lebih besar daripada
kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang
paling kecil tidak sebesar bakteri yang
terbesar.

khamir sangat beragam ukurannya,berkisar


antara 1-5 m lebarnya dan panjangnya dari
5-30 m atau lebih.

a. Khamir Murni
Khamir yang dapat berkembang biak
dengan cara seksual dengan
pembentukan askospora khamir ini
diklasifikasikan sebagai
Ascomycetes(Saccharomyces cerevisae,
Saccharomyces carlbergesis,Hansenula
anomala, Nadsonia sp).

b. Khamir Liar
Khamir murni yang biasanya terdapat
pada kulitanggur. Khamir ini mungkin
digunakan dalam proses fermentasi,
meskipun galur yang diperbaiki telah
dikembangkan yang menghasilkan anggur
dengan rasa yang lebih enak dengan bau
yang lebih menyenangkan.

c. Khamir Atas
Khamir murni yang cenderung
memproduksi gas sangat cepat sewaktu
fermentasi,sehingga khamir itu dibawa
kepermukaan. Khamir atas mencakup
khamir yang digunakan dalam pembuatan
roti,untuk kebanyakan anggur minuman
dan bir inggris
(Saccharomycescereviceae).

d. Khamir Dasar
Khamir murni yang memproduksi gas
secara lebih lamban pada bagian awal
fermentasi. Jadi sel khamir cenderung
untuk menetap pada dasar. Galur terpilih
digunakan dalam industri bir lager
(Saccharomyces carlsbergensis).

e. Khamir Palsu atau Torulae


Khamir yang didalamnya tidak terdapat
atau dikenal tahap pembentukan spora
seksual. Banyak diantaranya yang
penting dari segi medis(Cryptococcus
neoformans, Pityrosporum ovale,
Candidaalbicans).

2. Kapang
Tubuh atau talus suatu
kapang pada dasarnya
terdiri dari 2 bagian
miselium dan spora (sel
resisten, istirahat atau
dorman). Miselium
merupakan kumpulan
beberapa filamen yang
dinamakan hifa. Setiap
hifa lebarnya 5-10 m,
dibandingkan dengan sel
bakteri yang biasanya
berdiameter 1 m.

Ada 3 macam morfologi hifa:


a. Aseptat atau senosit, hifa seperti ini
tidak mempunyai dinding sekat atau
septum.

b. Septat dengan sel-sel uninukleat, sekat


membagi hifa menjadi ruang-ruang atau
sel-sel berisi nucleus tunggal.

c. Septat dengan sel-sel multinukleat,


septum membagi hifa menjadi sel-sel
dengan lebih dari satu nukleus dalam
setiap ruang.
Jamur tidak dapat hidup secara autotrof,
melainkan harus hidup secara heterotrof.
Jamur hidup dengan jalan menguraikan
bahan-bahan organik yang ada
dilingkungannya.

Jamur uniseluler misalnya ragi dapat


mencerna tepung hingga terurai menjadi
gula, dan gula dicerna menjadi alkohol.
Sedangkan jamur multiseluler misalnya
jamur tempe dapat mengaraikan protein
kedelai menjadi protein sederhana dan
asam amino. Makanan tersebut dicerna
diluar sehingga disebut pencernaan
ekstraseluler, sama seperti pada bakteri.
Caranya,sel-sel yang bekerja
mengeluarkan enzim pencernaan.

Anatomi pada fungi (jamur)

Dinding sel pada jamur terdiri dari kitin.


Jamur multiseluler terbentuk dari
rangkaian sel membentuk benang seperti
kapas, yang disebu benang hifa. Hifa
memiliki sekat-sekat yang melintang,
tiap-tiap sekat memiliki satu sel, dengan
satu atau beberapa inti sel. Namun
adapula hifa yang tidak memiliki sekat
melintang, yang mengandung banyak inti
dan disebut senositik.

Kumpulan hifa
membentuk
jaringan benang
yang dikenal
sebagai miselium.
Miselium inilah yang
tumbuh menyebar
diatas substrat dan
berfungsi sebagai
penyerap makanan
dari lingkungannya.

Virus
Virus merupakan salah satu jenis
mikroorganisme parasit. Virus ini mempunyai
ciri-ciri tidak dimiliki oleh organisme lain. Virus
hanya dapat berkembang biak di sel-sel hidup
lain (sifat virus parasit obligat) karenanya,
vius dapat dibiakkan pada telur ayam yang
berisi embrio hidup. Untuk bereproduksi virus
hanya memerlukan asam nukleat saja. Ciri
lainnya, virus tidak dapat bergerak maupun
melakukan aktivitas metabolisme sendiri.

A. Morfologi virus
Virus berukuran aseluler (tidak
mempunyai sel).
Virus berukuran amat kecil, jauh lebih
kecil daripada bakteri.
Virus hanya memiliki sala satu macam
asam nukleat (RNA atau DNA).
Virus umumnya berupa semacam hablur
(kristal) dan bentuknya sangat bervariasi
Tubuh virus terdiri atas kepala,
kulit(selubung atau kapsid), isi tubuh, dan
serabut ekor.

B. Anatomi virus
1. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian
luarnya diselubungi kapsid.
Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa
protein. Kapsid terdiri atas bagian-bagian
yang disebut kapsomer. Kapsid juga
dapat terdiri atas proten-protein
monomer identik, yang masing-masing
terdiri dari rantai polipeptida.

2. Isi tubuh
Isi tubuh yang disebutviorinadalah bahan genetik
yakni asam nukleat (DNA atau RNA), contohnya
sebagai berikut:
Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya
menyerupai kubus antara lain, virus radang mulut.
Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan
polisakarida, contohnya paramixovirus.
Virus yag isi tubuhnya tediri atas RNA, protein, dan
banyak lipida, contohnya virus cacar.
3. Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh
organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas
tabung bersumbat yang dilengkapi benang
atauserabut.Padavirus dijumpai asam nukleat
yang diselubungi kapsid, disebutnukleokapsid.

Anda mungkin juga menyukai