0.000 sp (100 sp penyakit pd manusia & hewan) Infeksi fungi disebut mikosis. Paling banyak candidiasis
MORFOLOGI JAMUR
Beberapa spesies fungi bersifat Dimorfik Tumbuh dalam 2 btk dasar : yeast (ragi) & molds (kapang) 1. Yeast (ragi) : a. Unicellular. Bentuk sferis atau elips, diameter : 3 m 15 m, b. reproduksi membentuk tunas (budding system), disebut daughter cells. c. beberapa spesies menghasilkan tunas yang tidak dapat lepas dan memanjang pseudohyphae (Candida albicans : menginfeksi jaringan dengan pseudohifa)
2.
Kapang (mould)
Multiseluler. Koloni terdiri dari : Hyphae : bentuk seperti tabung Beberapa memilika septum (dinding pembatas) Terdiri dari satu atau dua nucleus, sitoplasma dan organel Diameter (2 m - 10 m), Miselium Massa hyphae yang saling berjalin yang berakumulasi selama pertumbuhan aktif Septum Dinding pembatas hyphae menjadi sel-sel
yeast
Yang bertunas (budding)
2. Subcutaneous mycoses
3. Systemic mycoses (Deep mycoses)
Infeksi kulit ringan biasanya ditandai oleh makula hipopigmentasi atau hiperpigmentasi dan patches di dada dan punggung
Menyerang jaringan sub kutan Diawali dengan adanya trauma pada kulit, sehingga jamur dapat penetrasi di bawah kulit dan menyebabkan terjadinya infeksi, kerusakan jaringan.
10
Madura foot
11
Nama lain : Candidosis / Moniliasis Penyebab : Candida Albicans C. Albicans berasal dari rongga mulut, breathing line, digestion line, mucosa vagina. Spesies Candida di rongga mulut : Paling banyak (Mencapai 40-60% dari seluruh populasi mikroorganisme rongga mulut) Merupakan flora normal
15
1.
Blastophore Kumpulan sel berbentuk bulat / oval Pseudohyphae / Hyphae Sel membentuk ekor panjang Chlamidospora Dinding sel bulat 8 12 m
2.
3.
16
Blastosphore
Hyphae
17
Chronic local irritant Ill-fitting appliances Inadequate care of appliances Disturbed oral ecology or marked changes in the oral microbial flora by antibiotics, corticosteroids, xerostomia Dietary factors Immunological and endocrine disorders Malignant and chronic diseases Severe blood dyscrasias Radiation to the head and neck Abnormal nutrition Age (very young or very old) Hospitalization Oral epithelial dysplasia
Heavy smoking
18
Fixed white plaques on commissures Generalized redness of tissue on fitting surface of upper denture
Multiple removable white plaque Bilateral cracks, angles of mouth Fixed red/whitelesion, dorsum, of tongue
Lokasi : mukosa bukal (paling sering), mukosa labial, gingiva, palatum, dan
lidah
Banyak ditemukan pada : Bayi yang baru lahir Penderita yang daya tahan tubuhnya menurun
20
Kelanjutan dari acute pseudomembranous candidosis Satu-satunya Candidosis yang menimbulkan keluhan sakit Bercak merah yang halus pada lidah (depapillated area) Sering disertai angular cheilitis Selain pada lidah, inflamasi dapat terjadi pada bibir dan mukosa pipi, palatum
22
Paling jarang terjadi Lesi putih cekat Plak putih, keras, kasar Tidak dapat dikerok
23
Gejala Klinis :
Atrofi papila simetris, elips/jajaran genjang Lokasi : sentral lidah, anterior papila sirkumvalata Jika menjadi lebih nodular median rhomboid glositis hiperplastik
24
Lesi terletak pada salah satu atau kedua sudut mulut Diduga berhubungan dengan denture stomatitis Faktor nutrisi memegang peranan dalam ketahanan jaringan host, seperti defisiensi vitamin B12, asam folat dan zat besi, hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi.
25
DIMORPHIC FUNGI THAT MAY CAUSE ORAL ULCERATION, ESPECIALLY IN IMMUNOCOMPROMISED PATIENT
FUNGUS Penicillium marneffei Blastomyces dermatidis Coccidiodes immitis Histoplasma capsulatum Histoplasma duboisii DISEASE Penicilliosis North american blastomycosis Coccidioidomycosis Histoplasmosis African histoplasmosis GEOGRAPHICAL DISTRIBUTION South-east asia North America (mississippi & ohio) USA USA Equatorial africa
26
Disebabkan oleh Histoplasma capsulatum Histoplasma adalah jamur dimorfik yang hidup pada tanah yang terkontaminasi kotoran burung dan kelelawar. Bersifat endemik disepanjang lembah Mississipi dan Ohio. Histoplasmosis oral dapat terjadi lesi primer pada orang sehat, dan bisa ditemukan di pasein HIV/AIDS. Dapat ditemukan di palatum, lidah, mukosa bukal, gingiva, dan bibir.
Gejala Klinis : Lesi : granulomatus, nodul ulcer kronis dengan tepi meninggi & indurasi jaringan sekeliling Pada gingiva : proses granulomatus difus dengan kehilangan tulang alveolar gigi goyang Terapi bisa dengan amphotericin B, ketonoconazole, atau itraconazole.
27
Infeksi karena inhalasi jamur Blastomyces dermatitidis, yang dijumpai di kayu & tanah
Biasanya bermula sebagai patogen di dalam paru dan secara klinis mirip tuberkulosis atau mungkin juga karsinoma, dan menyebabkan terjadinya lesi di mulut.
Proliferasi terjadi di palutum durum, gingiva, lidah, dan mulut. Pria lebih sering terinfeksi.
Lesi oral paling umum : ulcer verukus nonspesifik tanpa rasa sakit dengan tepi indurasi Lesi permukaan ireguler, eritematus/putih utuh, atau ulserasi dengan tepi ireguler & rasa sakit bervariasi
Terapi bisa diberikan amphotericin B.
28
CRYPTOCOCCOSIS
Infeksi terjadi melalui inhalasi. Dapat menjangkiti orang yang normal atau seseorang yg mengalami imuno defisiensi.
Lesi oral bisa ada saat ulserasi atau nodul. Dapat terjadi di palatum, lidah, mukosa bukal, gingiva, dan ekstraksi gigi.
Diagnosis meliputi karsinoma sel skuamos, tuberculosis, dan ulkus traumatis.
PARACOCCIDIOIDOMYCOSIS Disebabkan oleh Paracoccidioides brasiliensis Paracoccidioidomycosis adalah suatu penyakit kronis yang granulomatus dan progresif. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru, mukosa mulut dan hidung. Menginfeksi melalui inhalasi spora jamur. Lesi primer terjadi di paru, biasanya progresif. Lesi oral dapat terjadi pada mulut dan faring.