Anda di halaman 1dari 31

KLASIFIKASI BAKTERI

MENURUT BERGEY’S MANUAL


Dunia tumbuhan dibagi atas 5 divisi (phylum), yaitu :
Divisi I - Protophyta
Divisi II - Thallophyta
Divisi III - Bryophyta
Divisi IV - Pteridophyta
Divisi V - Spermatophyta
Divisi I Protophyta dibagi atas 3 klas, yaitu :
Klas I - Schizophyceae (ganggang biru)
Klas II - Schizomycetes ( bakteri dan bentuk-bentuk yang serupa)
Klas III - Microtatobiotes ( rickettsia dan virus)
Selanjutnya klas Schizomycetes dibagi ats 10 ordo, yaitu :
Ordo I - Pseudomonadales
Ordo II - Chlamydobacteriales
Ordo III - Hypomicrobiales
Ordo IV - Eubacteriales
Ordo V - Actinomycetales
Ordo VI - Caryophanales
Ordo VII - Beggiatoales
Ordo VIII - Myxobacteriales
Ordo IX - Spirochaetales
Ordo X - Mycoplasmatales
Klas Microtatobiotes dibagi atas 2 ordo, yaitu :
Ordo I - Rickettsiales
Ordo II - Virales
Ordo-ordo tersebut dibbagi-bagi klagi atas sub-ordo dan family sebagai berikut :
Ordo I. Pseudomonadales
Sub-ordo I. Rhodobacteriineae
Famili I - Thiorhodaceae 13 genus 34 spesies
Family II - Athiorhodaceae 2 genus 8 spesies
Family III - Chlorobacteriaceae 6 genus 9 spesies
Sub-ordo II. Pseudomonadineae
Famili I - Nitrobacteriaceae 7 genus 13 spesies
Family II - Methanomonadaceae 3 genus 6 spesies
Family III - Thiobacteriaceae 5 genus 17 spesies
Family IV - Pseudomonadaceae 12 genus 258 spesies
Family V - Caulobacteraceae 4 genus 8 spesies
Family VI - Siderocapsaceae 10 genus 28 spesies
Family VII - Spirillaceae 10 genus 30 spesies
Ordo II. Chlamydobacteriales
Family I - Chlamydobacteriaceae 3 genus 17 spesies
Family II - Peloplocaceae 2 genus 6 spesies
Family III - Crenotrichaceae 3 genus 3 spesies
Ordo III. Hyphomicrobiales
Family I - Hyphomicrobiaceae 2 genus 2 spesies
Family II - Pasteuriceae 2 genus 2 spesies
Ordo IV. Eubacteriales
Family I - Azotobacteraceae 1 genus 3 spesies
Family II - Rhizobiaceae 3 genus 17 spesies
Famili III - Achromobacteriaceae 5 genus 65 spesies
Family IV - Enterobacteriaceae 10 genus 59 spesies
Family V - Brucellaceae 8 genus 42 spesies
Family VI - Bacteroidaceae 5 genus 56 spesies
Family VII - Micrococcaceae 6 genus 43 spesies
Family VIII - Neisseriaceae 2 genus 16 spesies
Family IX - Brevibacteriaceae 2 genus 26 spesies
Family X - Lactobacillaceae 10 genus 92 spesies
Family XI - Propionibacteriaceae 3 genus 13 spesies
Family XII - Corynebacteriaceae 2 genus 55 spesies
Ordo V. Actinomycetales
Family I - Mycobacteriaceae 2 genus 20 spesies
Family II - Actinomycetaceae 2 genus 48 spesies
Family III - Streptomycetaceae 3 genus 158 spesies
Family IV - Actinoplanaceae 2 genus 2 spesies
Ordo VI. Caryophanales
Family I - Caryophanaceae 3 genus 7 spesies
Family II - Oscillosporaceae 1 genus 1 spesies
Family III - Arthromitaceae 2 genus 5 spesies
Ordo VII. Beggiatoales
Family I - Beggiatoaceae 4 genus 18 spesies
Family II - Vitreoscillaceae 3 genus 13 spesies
Family III - Leucotrichaceae 1 genus 1 spesies
Family IV - Achromatiaceae 1 genus 1 spesies
Ordo VII. Myxobacteriales
Family I - Cytophagaceae 1 genus 11 spesies
Family II - Archangiaceae 2 genus 6 spesies
Family III - Sorangiaceae 1 genus 8 spesies
Family IV - Polyangiaceae 4 genus 28 spesies
Family V - Myxococcaceae 4 genus 18 spesies
Ordo IX. Spirochaetales
Family I - Spirochaetaceae 3 genus 11 spesies
Family II - Treponemataceae 3 genus 38 spesies
Ordo X. Mycoplasmatales
Family I - Plasmataceae 1 genus 15 spesies

• SIFAT-SIFAT KLAS SCHIZOMYCETES


Klas ini terdiri atas tumbuhan bersel satu. Sel-sel itu kecil benar, kadang-kadang tak tampak
dengan mikroskop biasa, ada yang dapat bergerak, ada yang tidak. Tidak jelas adanya inti
(eukaryon) seperti yang biasa terdapat pada tanaman tinggi, yang sering terdapat ialah benda-
benda yang mengandung kromatin, yaitu bahan kromosom. Inti yang sederhana itu disebut
Prokaryon, kromosom yang terkandung didalamnya berupa suatu utas yang melingkar seperti
suatu kolong, tidak mempunyai pasangan, sehingga Schizomycetes itu dapat disebut makhluk-
makhluk yang haploid.
Sel-sel ada yang berbentuk seperti bola-bola kecil, ada yang berpa tongkat-tongkat, ada yang
bengkok serupa koma, ada pula yang spiral. Sel-sel ada yang hidup sendiri-sendiri, ada yang
berkelompok, ada pula yang hidup di dalam kista. Kelompok itu ada yang merupakan bentuk
beraturan, ada pula yang tidak beraturan. Ada yang bergandengan merupakan rantai lurus, ada
pula yang bercabang menghasilkan sel-sel pembiak yang dapat bergerak ataupun tidak bergerak.
Ada spesies yang mempunyai pigmen, dan ada pula yang tanpa pigmen. Pigmen itu ada yang
mempunyai fungsi seperti klorofil pada tanaman tinggi, yaitu un tuk menyelenggarakan
fotosintesis.
Pembiakan dilakukan secara vegetatif dengan pembelahan diri, sedang beberapa spesies
membentuk endospora untuk mengatasi pengaruh buruk dari lingkungan. Myxobacteriales
menghasilkan sporokista, sedang pada Borrelomycetaceae terdapat tubuh-tubuh kecil yang
berguna sebagai alat pembiak. Bakteri ada yang hidup bebas, autrotof, ada pula yang hidup
sebagai saprobe, sebagai parasit dan ada pula yang patogen.
Untuk mengenal kesepuluh ordo dari klas Schizomycetes ini dibuatlah kunci sebagai
berikut :

• Ordo I. Pseudomonadales
Sel serupa bola, batang lurus atau bengkok, atau spiral. Kadang-kadang bergandengan. Boleh
berppigmen kemerahan atau hijau. Tidak dalam trikoma (bentuk benang). Biasanya bergerak
dengan flagel yang terminal, kadang tidak bergerak.
• Ordo II. Chlamydobacteriales
Sel-sel dalam trikoma yang kerap kali berselubung. Kadang-kadang menghasilkan spora
kembar atau spora diam. Selubung dapat berisi hidroksida besi, dan trikoma dapat melekat
pada sustarct.
• Ordo III. Hyphomicrobiales
Sel berbiak dengan tunas. Dapat melekat pada substrat dengan tangkai. Satu genus
mempunyai pigmen untuk foto sintesis ( Rhodomicrobium).
• Ordo IV. Eubacteriales
Sel serupa bola atau batang. Tidak dalam trikoma, meskipun dapat bergandengan.
• Ordo V. Actinomycetales
Sel kaku dan mungkin tumbuh seperti miselium jamur dengan konidia di udara. Dua genera
mempunyai spora yang yterbentuk di dalam spongarium, dan spora dari salah satu genus ini
dapat bergerak. Sel-sel tunggal, atau bercabang sederhana, kerap kali tahan asam.
• Ordo VI. Caryophanales
Sel dalam trikoma.
• Ordo VII. Beggiatoales
Sel kaku, biasanya besar dan mungkin serupa bola atau trikoma. Mungkin ada butir-butir
belerang di dalam atau permukaan sel. Bergerak dengan menjulur, bergelombang atau
berguling-guling, gerakan putus-putus seperti pada beberapa ganggang biru. Tidak ada flagel.
• Ordo VIII. Myxobacteriales
Sel lebih besar atau kecil, tetapi tidak kaku. Sel lemas, kerap kali runcing pada ujung
pangkal, bergerak dengan menjalar. Tubuh-tubuh tumbuh pada koloni yang menyebar seperti
plasmodium. Berlendir.

• Ordo IX. Spirochaetales


Sel berbentuk spiral panjang atau pendek. Bergerak bebas dengan membelok- belokkan
tubuh.
• Ordo X. Mycoplasmatales
Tak bergerak, sangat pleomorfik dan sangat halus. Ada kalanya dapat lewat saringan.

• DESKRIPSI FAMILI DAN GENUS YANG BANYAK DIKENAL


• Dari Ordo I Pseudomonadales Diperkenalkan :
• Famili Thioehodaceace
Sel dapat berupa bola, serupa telur, serupa batang pendek atau panjang, lurus atau
melengkung, atau seperti spiral. Berwarna agak ungu kemerahan sampai merah
karena mempunyai bakterioklorofil dan karotinoida. Habitat tempat-tempat terang
dan ada sulfida. Beberapa genus dari famili ini ialah:
• Thiocystis dengan 2 spesies, bentuk kokus tunggal atau dua-dua, menghasilkan belerang
• Thiospirrillum dengan 5 spesies, bentuk serupa spiral, flagel pada ujung. Menghasilkan
butir-butir belerang.
• Famili Athiorhodaceae
Sel dapat berupa kokus, basil pendek atau panjang, vibrio, atau spiral. Gram
negatif. Flagel pada ujung. Warna kemerahan, ada bakterioklorofil. Tidak
menghasilkan belerang.
Spesies-spesies dari famili ini lebih suka hidup di tempat-tempat yang ada cahaya.
Mereka kehilangan warna merah jika berada dalam tempat gelap, dan mereka
bergerak menuju ke tempat yang cukup terang bagi mereka (fototropisme).
Beberapa genus yang terkenal dari famili ini adalah:
• Rhodopseudomonas dengan 4 spesies, bentuk kokus atau basil
• Rhodospirillum dengan 4 spesies, berbentuk spiral, diameter antara 0,5 sampai 1,5 µ,
sedang panjangnya 20 sampai 50 µ. Ukuran mengenai besar kecilnya maupun banyak
sedikitnya lengkungan bergantung kepada usia bakteri. Pigmen yang biasanya disebut
bakteriopurpurin itu ternyata terdiri atas dua bagian, yang pertama berupa
bakterioklorofil yang memegang peranan dalam fotosintesis, sedang bagian kedua berupa
pigmen yang berwarna merah yang belum kita ketahui fungsinya. Telah terbukti, bahwa
sinar merah dan infra merah lebih menguntungkan bagi kegiatan bakteri ini daripada
sinar-sinar lain yang bergelombang lebih pendek.
• Famili Chlorabacteriaceae
Sel berupa batang, berwarna hijau. Mengadakan fotosintesis jika ada hidrogen
sulfida. Genus yang terkenal ialah Chlorobium dengan 2 spesies, basil, anaerob, dapat
menghasilkan belerang, tetapi tidak untuk disimpan di dalam sel.
• Famili Nitrobacteriaceae
Kokus, basil atau spiral. Flagel tidak selalu ada. Gram negatif. Merupakan
pembentuk nitrit atau nitrat. Tanpa endospora. Habitat tanah dan air tawar. Genus
yang terkenal sebagai penyusun nitrit adalah:
• Nitrosomonas, sel-sel bulat panjang, hidup bebas.
• Nitrosoccccus, bentuk serupa bola, penghuni tanah, hidup bebas.
• Nitrosocystis, sel-sel berkelompok dan dipersatukan oleh suatu selaput.
• Nitrosogloea, sel-sel berkelompok dalam lendir.
• Nitrosospira, sel serupa spiral, hidup bebas.
Genus yang terkenal sebagai penyusun nitrat ialah:
• Nitrobacter, sel serupa batang-batang kecil, tidak berkelompok.
• Nitrocystis, basil-basil kecil yang berkelompok.
• Famili Methanomonadaceae
Sel serupa batang, ada yang berflagel. Gram negatif. Autotrof. Habitat tanah dan
air rawa-rawa. Genus yang terkenal dari famili ini adalah:
• Methanomonas; genus ini dapat mengoksidasi metan.
• Hydrogenomonas; genus ini dapat mengoksidasikan hidrogen.
• Famili Thiobacteriaceae
Sel berupa kokus, basil atau vibrio. Mengokidasikan belerang. Tidak berwarna.
Habitat tempat-tempat yang mengandung hidrogen sulfida. Genus yang terkenal
ialah:
• Thiospira, berupa spiral yang panjangnya sampai 50µ.
• Thiobacillus dengan 9 spesies, terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
• Thiobacillus thiooxidans, autotrof, dapat mengoksidasikan belerang dan sulfat belerang
menjadi asam belerang. Dengan hidup dalam lingkungan yang pH-nya kurang daripada 1,
sedang pH yang optimum ialah antara 2 sampai 3,5.
• Famili Psseudomonadaceae
Sel berupa batang lurus, kadang-kadang serupa bola. Bergerak dengan flagel yang
terdapat pada ujung. Jumlah flagel satu atau lebih. Beberapa spesies tidak bergerak.
Gram positif. Habitat tanah atau air tawar dan air laut. Banyak spesies hidup sebagai
parasit pada tanaman, tidak begitu banyak pada hewan. Genus yang banyak dikenal
adalah:
• Pseudomonas dengan 149 spesies dan 11 spesies tambahan, berpigmen hijau muda atau
hijau tua. Pigmen meresap ke dalam medium. Biasanya penghuni tanah atau air.
Pseudomonas aeruginosa kadang-kadang kedapatan di dalam luka pada hewan atau
manusia. Bakteri ini menyebabkan timbulnya nanah yang kebiru-biruan. Beberapa
spesies yang lain menyebabkan penyakit pada tanaman.
• Xanthomonas dengan 60 spesies dan 3 spesies tambahan. Banyak di antara spesies-
speseies ini hidup sebagai parasit pada tanaman.
• Acetobacter dengan 7 spesies, penghasil asam cuka.
• Photobacterium dengan 4 spesies, saproba pada ikan, daging yang sudah busuk;
menghasilkan cahaya.
• Halobacterium, suka tumbuh di tempat-tempat yang kadar garam dapurnya tinggi.

• Famili Caulobacteraceae
Sel berupa batang, lurus atau bengkok. Dalam fase mengembara, sel-sel
mempunyai flagel. Dalam fase diam, sel-sel bertangkai. Tangkai melekat pada suatu
substrat. Gram negatif. Pembiakan secara tranversal. Habitat air tawar dan air laut.
Genus yang banyak dikenal ialah:
• Caulobacter, sel yang muda mengembara, flagel monotorik. Sel dewasa melekat pada
suatu tanaman di dalam air dengan suatu tangkai.
• Gallionella dengan 5 spesies, sel serupa gerinjal, tangkai berbelit-belit. Penimbun oksida
besi. Gallionella ferruginea banyak kedapatan di perairan.
• Famili Siderocapsaceae
Sel serupa bola, bulat-panjang, atau serupa batang. Berkelompok dalam lendir
yang mengandung besi atau mangan. Banyak bakteri besi masuk dalam famili ini.
Genus yang terkenal ialah:
• Siderocapsa, penghuni air tawar.
• Siderococcus, sel berbentuk bola.
• Siderobacter, bentuk sel serupa batang.
• Famili Spirillacea
Sel bengkok, flagel kebanyakan monotrik. Habitat perairan atau sebagai parasit,
patogen pada hewan dan manusia. Genus yang banyak dikenal ialah:
• Vibrio dengan 37 spesies. Saproba, parasit atau patogen. Vibrio comma dengan flagel
yang monotrik adalah penyebab penyakit cholera asiatica.
• Desulfovibrio dengan 3 spesies. Pleomorfik, anaerob. Desulfovibrio desulfiricans
terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
• Methanobacterium, anaerob, autotrof atau heterotrof, menghasilkan gas metan .
• Cellvibrio dengan 4 spesies, pengurai selulosa.
• Cellofalcicula dengan 3 spesies; sel bengkok dan meruncing pada kedua ujung. Penghuni
tanah, pengurai selulosa.
• Spirillum dengan 9 spesies, lofotrik, aerob, saproba atau patogen. Spirillum volutans
adalah bakteri yang paling besar di antara spiril; mengandung butir-butir volutin dalam
sitoplasma. Spirillum minus dapat menimbulkan penyakit yang disebut ‘demam akibat
gigitan tikus’.

• Dari Ordo II Chlamydobacteriales Diperkenalkan:


• Famili Chlamydobacteriaceae
Sel-sel merupakan trikoma yang berselubung. Trikoma tanpa cabang atau dengan
cabang semu. Selubung berisi besi atau mangan. Kebanyakan menetap pada suatu
substrat tanpa tangkai. Habitat air tawar; beberapa spesies terdapat juga di laut. Genus
yang banyak dikenal ialah:
• Sphaerotilus dengan 3 spesies, trikoma dengan percabangan semu. Selubung dapat
mengandung besi. Penghuni air tawar. Berbiak dengan konidia. Konidia dihasilkan oleh
ujung trikoma. Setelah lepas dari selubung, konidia mengembara dengan flagel sampai
mendapatkan substrat baru.
• Leptothrix dengan 12 species; trikoma silindris, selubung dapat mengandung besi atau
mangan. Penghuni air tawar.
• Famili Crenotrichaceae
Trikoma menempel pada substrat. Selubung tipis. Tidak bercabang atau dengan
cabang semu. Selubung dapat mengandung besi atau mangan. Habitat air tawar dan
air laut. Genus yang terkenal ialah:
- Crenothrix; ujung trikoma membesar. Sel-sel bulat panjang sampai silindris.
Terdapat di persediaan-persediaan air.
- Clonothrix; trikoma meruncing pada ujung. Ujung trikoma menghasilkan konidia.
3. Ordo III Hyphomicrobiales (ordo baru, 1953) Terdiri Atas:
a. Famili Hyphomicrobiaceae
Sel serupa benang-benang yang berhubung-hubungan. Ujung benang menghasilkan
sel-sel baru yang mengembara. Gram negatif. Habitat air tawar, lumpur-lumpur
kubangan. Genus yang terkenal ialah:
- Hyphomicrobium, heterotrof, terdapat sebagai penghuni tanah dan perairan.
- Rhodomicrobium, tidak bergerak, koloni berwarna jingga.
b. Famili Pasteuriaceae
Sel serupa buah apokat atau jambu, bertangkai; pembiakan dengan tunas atau dengan
pembelahan diri secara memanjang ; famili ini masih perlu penelitian lebih lanjut.
Genus yang terkenal ialah Pasteuria, sel serupa batang, merupakan rumpun, tidak
berwarna, parasit pada Crustacea.

4. Ordo IV Eubacteriales
• Famili I. Azotobacteriaceae
Sel serupa batang, bola atau telur. Tak mempunyai endospora. Gram negatif. Aerob.
Dapat mengikat N2 bebas. Habitat tanah.
Genus yang terkenal ialah Azotobacter dengan 3 spesies, penting dalam penyuburan
tanah. Azotobacter chroococcum; aerob, hidup bebas dalam tanah, terkenal sebagai
pengikat N2, terdapat di mana-mana.
• Famili II. Rhizobiaceae
Basil, tidak berspora. Flagel peritrik; beberapa spesies tidak bergerak. Gram negatif.
Aerob,simbion atau pathogen.
Genus yang terkenal ialah:
- Rhizobium dengan 6 spesies. Pengikat N2, bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan,
missal Rhizobium leguminosarum.
- Agrobacterium dengan 7 spesies. Beberapa di antaranya Merupakan pathogen pada
tanam-tanaman, missal Agrobacteriu tumefaciens menyebabkan kutil – kutil pada
tumbuhan.
- Chromobacterium dengan 4 spesies, penghuni tanah dan air, menghasilkan warna
ungu.
• Famili III. Achromobacteria
Basil, tidak pleomorfik. Bergerak atau diam. Gram negative. Zat warna tidak dilepas
ke dalam medium.
Genus yang terkenal ialah :
• Alcaligenes dengan 6 spesies. Berpigmen kuning, saprobe dalam usus vertebrata, air susu
Alcaligenes viscolactis menyebabkan timbulnya benang-benang pada usus.
• Flavobacterium dengan 26 spesies, pigmen kuning, jingga atau merah. terdapat didalam
tanah dan air. Pigmen tidak meresap kedalam medium.
• Agarbacterium dengan 12 spesies, terdapat dalam tanah, air tawar, dan pada ganggang
laut yang telah membusuk.
• Beneckea dengan 6 spesies, dapat mencernakan kitin.
• Famili IV. Enterobacteriaceae
Basil, bergerak dengan flagel yang peritrik atau tidak bergerak. Gram negative.
Menguraikan glukosa dengan menghasilkan gas.
Genus yang terkenal ialah :
• Escherichia dengan 4 spesies, ada yang berwarna, ada yang tidak. Saprobe, Escherichia
coli terkenal sebagai penghuni kolon (usul tebal).
• Aerobacter dengan 2 spesies, saproba dalam usus vertebrata atau hidup bebas di alam.
Aerobacter aerogenes terdapat sebagai saprobe dalam usus.
• Klebsiella dengan 3 spesies, saproba atau pathogen pada hewan dan manusia. Klebsiella
pneumonia kedapatan pada alat-alat pernapasan.
• Erwinia dengan 17 spesies, saprobe atau pathogen pada tanam-tanaman. Erwinia
amylovora terkenal sebagai penyebab penyakit “bonyok” pada buah-buahan.
• Serratia dengan 5 spesies, ada pigmen merah, saprobe, ada juga yang tidak berwarna.
Serratia marcescens terdapat di mana – mana.
• Proteus dengan 5 spesies, saprobe atau patogen. Proteus vulgaris bisa kedapatan dalam
makanan yang sudah basi.
• Salmonella dengan 10 spesies, patogen. S. typhosa menyebabkan penyakit tipus perut
(typhus abdominalis). Klasifikasi Salmonella lebih lanjut didasarkan atas sifat-sifat
serologic, imunologik. S. pullorum pathogen dalam perut ayam.
• Shigella dengan 8 spesies, banyak yang patogen. S. dysentriae, S. paradysentriae dan S.
sonnei menyebabkan penyakit disentri.
• Famili V. Brucellaceae
Kokus atau basil, kecil, tunggal atau bergandeng-gandeng. Bergerak atau diam.
Patogen, terdapat dilapisan lender manusia dan hewan. Famili ini terkenal juga sebagai
famili Parvobacteriaceae.
Genus yang terkenal ialah :
• Pasteurella dengan 9 spesies, Gram negatif, banyak sebagai parasit, atau patogen pada
manusia dan hewan. P. tularensis menyebabkan tularemia (semacam sampar) pada
manusia dan hewan.
• Brucella dengan 3 spesies, mempunyai kapsula. Parasit atau patogen pada hewan dan
manusia. B. abortus menyebabkan penyakit brucellosis.
• Haemophilus dengan 15 spesies, banyak yang patogen bagi manusia dan hewan . H.
influenzae disangka turut menyebabkan penyakit influenza.
• Bordetella pertussis adalah penyebab batuk rejan.
• Actinobacillus dengan 5 spesies, patogen pada hewan dan manusia.
• Noguchia dengan 3 spesies, sering kedapatan pada selaput mata manusia dan hewan.

• Famili VI. Bacteroidaceae


Basil, umumnya kecil. Anaerob, kadang-kadang mikroaerofil. Gram negatif.
Kebanyakan patogen dalam usus dan lapisan lender.
Genus yang banyak dikenal ialah :
• Bacteroides dengan 30 spesies, anaerob, patogen pada manusia dan hewan.
• Streptobacillus, anaerob, parasit atau patogen pada mamalia dan rodentia.
• Famili VII. Micrococcaceae
Sel yang tunggal berbentuk bola. Tidak berspora. Pembiakan menurut 2 atau 3 arah,
ada juga yang menurut satu arah merupakan streptokokus, ada pula yang tidak
berhubung-hubungan. Gram variabel.
Genus yang terkenal ialah :
• Micrococcus dengan 16 spesies, saprobe, jarang-jarang patogen. Berkelompok tidak
beraturan.
• Staphylococcus dengan 2 spesies, Gram positif, kelompok serupa untaian, warna kuning.
Saprobe atau patogen. Staphylococcus aureus kedapatan pada kulit, selaput lender, bisul
– bisul dan luka-luka.
• Gaffkya dengan 2 spesies, patogen pada hewan dan manusia.
• Sarcina dengan 10 spesies, berkelompok serupa paket, ada yang berwarna. Saprobe atau
semi-parasit. Sarcina lutea berpigmen kuning.
• Famili VIII. Neisseriaceae
Kokus, dua-dua atau berkelompok tidak beraturan. Tidak bergerak. Gram – negative.
Parasit atau patogen.
Genus yang terkenal ialah :
• Neisseria dengan 10 spesies, diantaranya N. gonorrhoeae, penyebab penyakit kelamin,
dan N. meningtidis penyakit radang selaput otak.
• Veillonella dengan 6 spesies, parasit dan patogen.
• Famili IX. Brevibactericiae
Basil, tidak berspora. Gram positif. Merah, kuning atau coklat. Habitat tanah , air
tawar, air asin, sampah-sampah.
Genus yang banyak dikenal ialah Brevibacterium dengan 23 spesies, saproba, aerob
dan anaerob fakultatif.
• Famili X. Lactobacillaceae
Basil atu kokus yang bergandeng-gandengan atau merupakan tetrad. Gram positif .
umumnya saproba. Beberapa spesies patogen.
Genus yang terkenal ialah :
• Diplococcus pneomoniae, penyebab radang paru-paru peneumonia.
• Sterptococus dengan 19 spesies, saprobe atau parasit. S. lactis dan S. Cremoris penting
dalam pembuatan keju dan mentega.
• Leuconostoc dengan 3 spesies, saprobe. L. dextranicum dan L. citrovorum berguna untuk
memberikan aroma kepada mentega dan keju.
• Lactobacillus dengan 11 spesies, di antaranya L. lactis, L acidophilus, keduanya
menghasilkan sedikit asam dari fermentasi gula. L. casei digunakan dalam pembuatan
keju.
• Eubacterium dengan 20 spesies, saprobe atau patogen. Banyak kedapatan dalam usus.
Genus yang lain seperti catenabacterium banyak hidup sebagai saproba dalam usus.
• Familia XI. Propionibacteriaceae
Basil tak bergerak, tidak berspora. Mungkin pleomorfik. Gram positif. Ada yang
berpigmen coklat. Genus yang terkenal ialah Propionibacterium dengan 11 spesies,
penghasil asam propionat.
• Famili XII. Corynebacteriaceae
Kebanyakan basil yang diam. Gram positif. Aerob, mikroaerofil sampai anaerob.
Mengubah nitrat menjadi nitrit.
Genus yang terkenal ialah Corynebacterium dengan 33 spesies, diantaranya ada
yang parasit dan patogen pada tumbuhan dan manusia. Corynebacterium diphtheriae
menyebabkan penyakit tenggorokan dipteri.
• Famili XIII. Bacillaceae
Basil, kadang-kadang streptobasil, membentuk endospora. Flagel peritrik, atau tanpa
flagel. Gram positif, variabel dan negatif. Parasit atau patogen terutama pada insekta.
Genus yang terkenal ialah :
• Bacillus dengan 25 spesies, bergerak, flagel peritrik. Endospora di tengah atau di ujung
sporangium. B. subtilis menghasilkan antibiotik basitrasin dan subtilin. B. anthracis
menyebabkan penyakit antraks. B. stearothermorphilus hidup subur dalam suhu 650 C.
B. meganterium adalah saprobe yang terdapat dimana-mana. B. cereus hidup sebagai
saprobe, kadang-kadang juga sebagai pathogen
• Clostridium terdapat 93 spesies, anaerob, saprobe, parasit pathogen. Terdapat di tanah,
usus manusia dan hewan. C. pasteurianum penghuni tanah yang dapat mengikat N2
bebas. C. botulinum, saprobe pada makanan basi, mengasilkan racun. C. tetani penyebab
tetanus (kejang-rahang), C. perfringerns menyebabkan busuknya luka.

5. Ordo V. Actinomycetales
Ordo ini diduga merupakan pendahulu dari golongan jamur. Sel-sel panjang, ada
kecenderungan untuk bercabang. Saproba atau pathogen. Habitat tanah. Ordo ini terdiri atas
4 famili, yaitu :
• Famili Mycrobacteriaceae
Sel berupa batang-batang halus, lurus atau sedikit bengkok, tahan asam, tidak bergerak,
tidak mempunyai konidia. Aerob, saproba, parasit atau pathogen. Genus yang terkenal
ialah :
• Mycrobacterium dengan 13 spesies, diantaranya ialah M. tuberculosis, M. leprae
keduanya pathogen pada manusia; M. bovis, pathogen pada lembu, dan M. avium,
pathogen pada unggas.
• Mycococcus dengan 6 spesies. Sel-sel serupa kokus, Gram positif, aerob, penghuni tanah.
M. citreus, M. flavus, M. luteus, masing-masing berpigmen.

• Famili Actynomicetaceae
Berbentuk miselium yang semula tidak bersekat. Membentuk konidia pada hifa yang
menegak. Saproba parasit, atau pathogen. Genus yang terkenal ialah :
• Nocardia dengan 45 spesies, aerob, pathogen. Genus ini dapat menggunakan lilin, fenol
dan kresol sebagai sumber tenaga. N. madurae menyebabkan borok pada kaki.
• Actinomyces, pathogen pada hewan dan manusia. A. bovis menyebabkan actinomycosis
pada lembu (bengkak rahang). A. isrelii pathogen pada manusia.
• Famili Streptomycetaceae
Konidia terbentuk pada sporofora. Umumnya saproba, sedikit sekali yang parasit. Genus
yang terkenal ialah Streptomyces dengan 150 spesies. Genus ini terkenal karena
menghasilkan antibiotik. Misal, S. griseus menghasilkan streptomisin, S. aureofaciens
menghasilkan auremisin, S. venezuelae menghasilkan kloromisetin (kloramfenikol).
• Famili Actinoplanaceae
Berbentuk miselium, spora terbentuk didalam sporangium. Spora mengembara atau diam.
Habitat tanah dan air. Genus yang terkenal ialah Actinoplanes dan Streptosporangium,
keduanya saprobe dalam tanah.

• Ordo VI. Caryophanales


Bentuk trikoma, tidak ada selubung. Saproba dalam air, sampah-sampah, atau parasit
dalam usus vertebrata dan insekta. Ordo ini terdiri atas 3 famili, yaitu Caryophanaceae,
Oscillosporaceae, dan arthromitaceae, berturut-turut dengan 3, 1, 2 spesies.
• Ordo VII. Beggiatoales
Bentuk trikoma tunggal atau berkelompok tiga. Tak berflagel. Ada spesies yang bergerak
dengan menjulur, berguling-guling. Kerap kali ada butir-butir belerang. Habitat air tawar, air
laut, pada ganggang. Keempat family yang masuk dalam ordo ini ialah :
• Famili Beggiatoaceae
Terdiri atas 4 genus dengan 18 spesies, mempunyai bentuk seperti benang yang ujungnya
dapat bergerak. Tak ada konidia. Pembiakan dengan potongan-potongan benang. Dalam
famili ini banyak spesies bakteri-belerang. Genus yang terkenal ialah :
• Beggiatoa dengan 6 spesies, diantaranya Beggiatoa alba banyak terdapat dalam air kotor
yang tergenang, menempel pada sampah-sampah atau tanaman air, merupakan lapisan
yang berwarna keabu-abuan.
• Thiothrix dengan 7 spesies, umumnya penghuni air tawar, air laut.
• Famili Vitreoscillaceae
Trikoma tidak berwarna, penghuni perairan yang tenang, terdiri atas 3 genus dengan 13
spesies.
• Famili Leucotrichaceae dengan 1 genus Leucothrix, penghuni air tawar, air laut, yang
mengandung sisa-sisa zat organic yang berasal dari ganggang.
• Famili Achromatiaceae, terdapat dalam air tawar dan air laut, belum banyak dikenal.
Famili ini terdiri atas 1 genus Achromatium.

• Ordo VIII. Myxobacteriales


Ordo ini terdiri atas 5 famili dengan 12 genus yang mencakup 71 spesies, kebanyakan
hidup sebagai saproba, dapat menghasilkan lendir sehingga masing-masing tetap
berkelompok. Kelompok ini dapat bergerak perlahan-lahan. Makin bertambah usia, makin
banyak lendir yang dihasilkannya. Bakteri yang ada di dalam kelompok itu berbentuk batang
lemas, tidak mempunyai flagel, namun dapat bergerak sediki-sedikit. Kelompok lendir yang
berisikan ribuan bakteri ini menyerupai plasmodium (malaria), sehingga untuknya seringkali
diberikan nama pseudoplasmodium (pseudo = semu). Di dalam bentuk kelompok ini, bakteri
dikatakan di dalam fase mengembara. Fase ini diikuti dengan fase pembiakan; prosesnya
sangat mengasyikan. Jika kelompok lendir itu sudah cukup usia, maka terjadilah pembagian
kelompok atas kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini menjulang ke atas
dengan suatu tangkai, dan tangkai itu tetap berdiri di atas induk-kelompok lendir. Kelompok
kecil yang betangkai ± 1 mm ini berbentuk bola; ada juga yang bentuknya tidak beraturan.
Tangkai tidak berisi bakteri, tetapi kelompok bola yang diatasnya itu penuh dengan bakteri.
Bola-bola itu seakan-akan merupakan “buah” yang oleh beberapa sarjana disebut juga kista
(cysta). Warna, bentuk, dan besar kecilnya buah tersebut berbeda-beda; hal ini bergantung
kepada spesies. Banyak spesies yang berwarna kuning jingga atau merah.
Jika buah atau kista itu matang, maka sel-sel yang ada di dalamnya menjadi pendek-
pendek, bahkan pada beberapa spesies sel-sel itu sampai serupa bola-bola kecil. Lendir
menjadi kering juga. Maka setelah beberapa lama dalam keadaan demikian, sel-sel
bertebaran karena angina tau air hujan. Di tempat baru sel-sel tersebut memulaikan
kehidupan baru. Tempat yang mereka sukai ialah kayu-kayuan yang lapuk, jamur, atau
kotoran hewan. Spesies yang hidup sebagai parasit juga ada, misalnya Polyangium
parasiticum pada ganggang hijau Cladaphora. Contoh yang lain ialah Podangium
lichenocolum; spesies ini hidup sebagai parasit pada Lichenes.
Ada satu genus cytophaga yang dapat mencernakan selulosa dan agar-agar. Chytophaga
columnaris dapat menimbulkan penyakit pada ikan.

• Ordo IX. Spirochaetales


Ordo ini terdiri atas 2 famili dengan 6 genus yang mencakup 49 spesies. Ada beberapa
spesies yang patoggen pada hewan dan manusia. Bakteri dari ordo ini berupa batang yang
melingkar-lingkar seperti spiral. Semula orang menyangka spiral ini tidak mempunyai falgel,
akan tetapi penyelidikan dengan mikroskop electron menunjukkan adanya flagel yang
amfitrik.
Banyak spesies yang tidak dapat diwarnai dengan cara yang biasa; untuk mengamatinya
diperlukan mikroskop yang berlatar –belakang gelap. Beberapa spesies layak juga
dimasukkan dalam golongan protozoa, mengingat cara bergeraknya, akan tetapi mengingat
sifat – sifatnya yang lain, diantaranya adalah pembelahan secara tranversal, menyebabkan
Spirochaetales ini digolongkan kepada tumbuhan. Kedua famili yang masuk dalam ordo ini
adalah :
• Famili Spirochaetaceae dengan genus baku Spirochaeta. Banyak spesies dari famili ini
hidup sebagai saprobe di dalam air di selokan – selokan. Beberapa spesies yang lain
hidup sebagai parasit di dalam usus Molluska yang berkatup dua.
• Famili Treponemataceae: Banyak spesies dari family ini hidup sebagai parasit dan
pathogen pada Vertebrata, di anataranhya ada yang menyebabkan penyakit kelamin pada
manusia. Famili ada yang menyebabkan penyakit kelamin pada manusia.
Famili ini terdiri dari 3 genus, yaitu :
• Borrelia dengan 28 spesies, diantaranya ialah B. novyi dan B. recurrentis yang
menyebabkan penyakit demam berulang, sedang B. vincentii menyebabkan penyakit
tenggorokan ( Vincent’s argina).
• Treponema dengan 8 spesies, diantaranya ialah T. pallidum yang menyebabkan penyakit
sfilis, T. pertenue yang menyebabkan penyakit patek atau puru (framboesia).
• Leptospira mempunyai lengkungan – lengkungan yang lebih halus daripada Treponema,
ujung – ujungnya serupa kail. L. icterohaemorrhagiae menyebabkan penyakit weil, suatu
penyakit kuning. Penyakit ini banyak diderita oleh pekerja – pekerja tambang yang
tempatnya selalu lembab. Urine tikus liar yang kejangkitan Leptospira mengandung
bakteri ini.

Gambar 1. Spesies – spesies bakteri pathogen yang banyak terdapat di Indonesia


Gambar 2. Berbagai spesies bukan pathogen dari berbagai Ordo

• ORDO X. MYCOPLASMATALES
Sangat pleomorfik, mudah sekali rusak, tidak bergerak, tidak berspora. Gram negatif.
Saproba ada juga yang pathogen. Ordo ini terdiri atas 1 famili dengan1 genus.
Famili Mycoplasmataceae : merupakan koloni – koloni yang kecil jika ditumbuhkan
dalam medium buatan. Sifat – sifat lebih terperinci masih perlu diselidiki. Genus yang sudah
dikenal ialah Mycoplasma dengan 15 spesies, diantaranya M. mycoides yang dapat
menyebabkan pleuropneumonia pada hewan; M. hominis yang dapat mengganggu kesehatan
manusia.
Kemajuan di bidang Biologi Molekul menyebabkan timbunlnya pendapat baru, yaitu
untuk membagi makhluk hidup atas dunia prokaryota dan dunia Eukaryota, yang pertama
mempunyai bahan inti AND yang tersebar, sedang yang kedua mempunyai bahan inti AND
yang terwadahi dalam suatu organ berdinding yang lazim disebut inti.
Untuk dapat mengadakan identifikaasi suatu bakteri, orang harus membaca dahulu buku
pegangan agar mengenal prosedur pengamatannya secara makroskopik maupun secara
mikroskopik, pula urutan – urutan pengadaan uji- uji fisiologik bakteri yang akan
diidentfkasi. Setelah data terkumpul, yaitu ciri - ciri mengenai morfologi dan fisiologi bakteri
yang bersangkutan, barulah buku pegangan dibaca lagi.

• KELOMPOK UTAMA BAKTERI BERDASARKAN BERGEY’S MANUAL


EDISI KE-8
• Kelompok 1 : Bakteri Fototrofik
Ciri-ciri :
• Bentuk sel bulat, batang, vibrio, atau spiral.
• Gram negatif .
• Perkembangbiakan dengan pembelahan biner.
• Bergerak dengan flagella atau nonmotil.
• Fotosintetik.
• Bakterioklorofil.
• Berpigmen.
• Habitat di lingkungan akuatik.
Contoh : Thiospirillum sp., Chromatium sp.
• Kelompok 2 : Bakteri Luncur
Ciri-ciri :
• Bentuk sel batang, bola atau filamen.
• Gram negatif.
• Motil
• Sel-sel dapat terbenam dalam lendir.
• Beberapa membentuk tubuh buah.
• Habitat di tanah, bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akuatik.
Contoh : Cytophagales
• Kelompok 3 : Bakteri Berselongsong
Ciri-ciri :
• Sel terbungkus dalam selongsong.
• Bentuk sel batag, atau seperti filmen.
• Motil.
• Gram negatif.
• Beberapa membentuk pelekap ( dasar penghisap) yang digunakan untuk menempelkan
diri pada permukaan.
• Habitat di lingkungan akuatik dan lumpur.
Contoh : Sphaerotilus, Leptothrix, Cladothrix, Crenothrix

• Kelompok 4 : Bakteri kuncup dan/atau bakteri berapendiks


Ciri-ciri :
• Sel dengan prosteka atau pelekap.
• Perbanyakan dengan berkuncup dan membelah.
• Motil karena flagela kutub atau nonmotil.
• Bentuk sel bola, oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing, beberapa menunjukkan
pertumbuhan seperti hifa ( filament).
• Habitat di tanah, lingkungan akuatik.
Contoh : Hyphomirobium.
• Kelompok 5 : Bakteri Spiroket
Ciri-ciri :
• Dinding sel lentur (tidak kaku).
• Morfologi sel langsing terpilin (spiral).
• Perbanyakan dengan pembelahan melintang.
• Motil.
• Banyak spesies gram negatif.
• Habitat di tanah dan lingkungan akuatik.
• Patogenesitas.
Contoh : Treponema pallidum

• Kelompok 6 : Bakteri Spiral dan Lengkung


Ciri-ciri :
• Dinding sel kaku.
• Bentuk sel batang terpilin-pilin.
• Motil karena flagella.
• Gram negatif.
• Habitat di lingkungan akuatik, organ-organ reproduktif, saluran pencernan, dan rongga
mulut hewan ( termasuk manusia).
• Patogenesitas.
Contoh : Campylobacter fetus.

• Kelompok 7 : bakteri batang dan kokus aerobik gram negatif


Ciri-ciri :
• Morfologi sel batang, lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri.
• Motil karena flagella atau nonmotil.
• Aerobik.
• Gram negatif.
• Beberapa dapat menambat nitrogen dari udara, dapat mengoksidasi senyawa berkarbon
satu, dapat menghancurkan berbagai macam senyawa.
• Habitat di tanah, lingkungan akuatik, dan air asin.
• Patogenesitas.
Contoh : Brucella dan Francisella tularensis.

• Kelompok 8 : Batang anaerobik Fakultatif Gram negative


Ciri-ciri :
• Morfologi sel batang pendek.
• Motil, flagella secara merata tersebar diseluruh permukaan sel atau nonmotil.
• Anaerobic fakultaif.
• Habitat di lingkungan akuatik, tanah , makanan, air seni, tinja.
• Patogenesitas.
Contoh : escherichia coli, salmonella sp.

• Kelompok 9 : Batang gram negatif anaerobik


Ciri-ciri :
• Morfologi sel batang,lurus, atau lengkung, memperlihatkan banyak sekali pleomorfisme.
• Motilitas, beberapa spesies nonmotil.
• Anaerob obligat.
• Habitat di rongga-rongga alamiah pada manusia dan hewan, juga saluran pencernaan
serangga.
• Patogenesitas.
Contoh : Desulfovibrio, Succinivibrio, Butyrivibrio, Selenomonas

• Kelompok 10 : Kokobasilus dan kokus gram negative


Ciri-ciri :
• Morfologi sel : kokus, berpasangan (diplokokus),beberapa kokobasili (batang-batang
pendek),terdapat tunggal dan berpasangan.
• Nonmotil.
• Gram negatif.
• Aerobik.
• Habitat di saluran lendir manusia dan hewan.
• Patogenesitas.
Contoh : Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria meningitidis.

• Kelompok 11 : Bakteri anaerobik gram negative


Ciri-ciri :
• Morfologi sel sngat kecil sampai sel-sel bulat yang lebih besar.
• Nonmotil.
• Anaerobik.
• Habitat di saluran pernafasan dan pencernaan manusia dan hewan.
• Parasitik.
Contoh : Veillonella

• Kelompok 12 : bakteri kemolitotrofik gram negatif


Ciri-ciri :
• Autotrofik.
• Morfologi sel : bulat, batang, spiral, membran berlapis banyak pada beberapa spesies.
• Motil karena flagella atau nonmotil.
• Habitat di tanah, limbah, lingkungan akuatik, lingkungan alamiah yang banyak
mengndung belerang, besi atau mangan.
Contoh : Nitrococcus

• Kelompok 13 : bakteri penghasil metan (metanogenik)


Ciri-ciri :
• Autotrofik atau heterotrofik.
• Morfologi sel : bola, batang, spiral.
• Motil karena flagella kutub atau nonmotil.
• Gram positif atau gram negatif.
• Anaerobic.
• Beberapa spesies termofilik.
• Habitat di saluran gastrointestinal pada hewan, endapan pada lingkungan akuatik dan
limbah.
Contoh : Methanospirillum.

• Kelompok 14 : kokus gram positif


Ciri-ciri :
• Morfologi sel :kokus terdapat tunggal atau berpasangan, dalam rantai, paket, atau
gerombol.
• Nonmotil.
• Gram positif.
• Anaerobic fakultatif atau mikroaerofilik.
• Heterotrofik.
• Habitat di tanah, air tawar, kulit, dan selaput lendir pada binatang berdarah panas
termasuk manusia.
• Patogenesitas.
Contoh : Sarcina

• Kelompok 15 : batang dan kokus pembentuk endospora


Ciri-ciri :
• Morfologi sel : batang.
• Motil karena flagella atau nonmotil.
• Reaksi gram : kebanyakan gram positif.
• Aerobic, anaerobic fakultatif, anaerobic, atau mikroaerofilik.
• Endospora.
• Habitat di tanah, air, lingkungan akuatik, saluran pencernaan hewan dan manusia.
• Patogenesitas.
Contoh : Sporosarcina

• Kelompok 16 : bakteri gram positif tak membentuk spora


Ciri-ciri :
• Morfologi sel : Basilus terdapat tunggal atau dalam rantai.
• Nonmotil.
• Gram positif.
• Anaerobic atau anaerobic fakultatif.
• Habitat di produk persusuan, produk dari daging dan butiran, air, limbah, serta produk
fermentasi, rongga mulut, vagina, serta saluran pencernaan makanan hewan termasuk
manusia.
Contoh : Lactobacillus.

• Kelompok 17 : aktinomisetes dan organisme yang sekerabat


Ciri-ciri :
• Morfologi sel sangat beragam dan pleomorfik, bentuk batang tak beraturan,filament, dan
filamen bercabang, struktur miselium.
• Nonmotil.
• Gram positif.
• Aerobic, anaerobic, atau anaerobic fakultatif.
• Habitat di tanah, lingkungan akuatik, air, dan binatang serta manusia.
• Patogenesitas.
contoh : Mycobacterium tubercolosis.

• Kelompok 18 : riktesia
Ciri-ciri :
• Morfologi sel :batang pendek, atau lonjong.
• Gram negatif.
• Nonmotil.
• Parasit obligat intraselular ( kultivasi laboratories dalam system kultur jaringan atau
hewan).
• Habitat di serangga pembawa, burung, dan mamalia terasuk manusia.
• Patogenesitas.
Contoh : Chlamydia. Rickettsia prowazekii, Chlamydia trachomatis, Coxiella burnetii.

• Kelompok 19 : mikoplasma
Ciri-ciri :
• Morfologi sel : tidak ada dinding sel sejati, kandungan sel terbungkus oleh membrn
berlapis 3 yang tak kaku.
• Nonmotil.
• Gram negatif.
• Anaerobic fakultatif.
• Habitat di selaput lendir saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.
• Patogenesitas.
Contoh : koloni mycoplasma molare, Mycoplasma mycoides, M. homonia, M. orale,
Acholeplasma, Spiroplasma

• PENAMAAN BAKTERI
Di dalam biologi terdapat ketentuan dalam memberi nama suatu spesies. Carolus Linnaeus
memberi nama spesies dengan dua kata yan diambil dari bahasa Latin atau dilatinkan. Pemberian
nama dengan dua kata itu dikenal dengan istilah binomial nomenklatur. Ketentuan penamaan
tersebut adalah sebagai berikut:
• Nama spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin atau kata yang dilatinkan.
• Nama pertama menunjukan nama genus, oleh sebab itu huruf pertama menggunakan
huruf kapital.
• Nama kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk jenis yang huruf awalnya ditulis
dengan huruf kecil.
• Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda
dengan teks yang lain. Tujuan dicetak miring atau diberi garis bawah adalah agar nama-
nama itu mudah terbaca di dalam teks.
• Nama ilmiah yang lengkap perlu mencantumkan nama penulis (nama keluarga atau
singkatannya). Penulis adalah orang yang pertama kali memberi nama, mendeskripsikan,
dan menerbitkan publikasi tentang organisme tersebut.
Sebagai contoh kita ambil Streptococcus lactis, yaitu yang terkenal sebagai pengasam susu.
Bakteri ini termasuk :
• Dunia (Regnum) - Tumbuhan
• Divisi - Protophyta
• Klas - Schizomycetes
• Ordo - Eubacteriales
• Sub-ordo - Eubacteriineae
• Famili - Lactobacteriaceae
• Sub-famili - Streptococceae
• Genus - Streptococcus
• Spesies - lactis
------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2008.Bakteri - Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan
Manfaatnya.http://www.w3c.org/TR/1999/REC-html401-19991224/loose.dtd.Diakses
tanggal 15 Februari 2009.
Dwidjoseputro, Prof. DR. D, 2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.
Pelczar Jr, Michael J danChan,E. C. S, 2008. Dasar – Dasar Mikrobiologi 1, UI-Press, Jakarta.
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi untuk SMA. Erlangga, Jakarta.
Yulneriwarni, 2008. Klasifikasi Bakteri (Mikrobiologi).
http://maliyuri.blogspot.com/2008/03/02-klasifikasi-bakteri-mikro-dasar.html. Diakses
tanggal 15 Februari 2009.
Diposkan oleh POenx FITRI di 19:43
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof,
tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari
benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan
cara generatif.

JAMUR DIBAGI MENJADI 6 DIVISI :


1 MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum
2 OOMYCOTINA
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan
mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.

Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3 ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.

Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4 ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab
kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5 BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.

Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena
pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.

Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan


Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa
askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam
Ascomycotina.

Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari
golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit,
Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.

MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang
dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.

LICHENES / LIKENES
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari
ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau
Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu
hidup di tempat-tempat yang ekstrim.

Contoh :
• Usnea dasypoga
• Parmelia acetabularis

Anda mungkin juga menyukai