• Ordo I. Pseudomonadales
Sel serupa bola, batang lurus atau bengkok, atau spiral. Kadang-kadang bergandengan. Boleh
berppigmen kemerahan atau hijau. Tidak dalam trikoma (bentuk benang). Biasanya bergerak
dengan flagel yang terminal, kadang tidak bergerak.
• Ordo II. Chlamydobacteriales
Sel-sel dalam trikoma yang kerap kali berselubung. Kadang-kadang menghasilkan spora
kembar atau spora diam. Selubung dapat berisi hidroksida besi, dan trikoma dapat melekat
pada sustarct.
• Ordo III. Hyphomicrobiales
Sel berbiak dengan tunas. Dapat melekat pada substrat dengan tangkai. Satu genus
mempunyai pigmen untuk foto sintesis ( Rhodomicrobium).
• Ordo IV. Eubacteriales
Sel serupa bola atau batang. Tidak dalam trikoma, meskipun dapat bergandengan.
• Ordo V. Actinomycetales
Sel kaku dan mungkin tumbuh seperti miselium jamur dengan konidia di udara. Dua genera
mempunyai spora yang yterbentuk di dalam spongarium, dan spora dari salah satu genus ini
dapat bergerak. Sel-sel tunggal, atau bercabang sederhana, kerap kali tahan asam.
• Ordo VI. Caryophanales
Sel dalam trikoma.
• Ordo VII. Beggiatoales
Sel kaku, biasanya besar dan mungkin serupa bola atau trikoma. Mungkin ada butir-butir
belerang di dalam atau permukaan sel. Bergerak dengan menjulur, bergelombang atau
berguling-guling, gerakan putus-putus seperti pada beberapa ganggang biru. Tidak ada flagel.
• Ordo VIII. Myxobacteriales
Sel lebih besar atau kecil, tetapi tidak kaku. Sel lemas, kerap kali runcing pada ujung
pangkal, bergerak dengan menjalar. Tubuh-tubuh tumbuh pada koloni yang menyebar seperti
plasmodium. Berlendir.
• Famili Caulobacteraceae
Sel berupa batang, lurus atau bengkok. Dalam fase mengembara, sel-sel
mempunyai flagel. Dalam fase diam, sel-sel bertangkai. Tangkai melekat pada suatu
substrat. Gram negatif. Pembiakan secara tranversal. Habitat air tawar dan air laut.
Genus yang banyak dikenal ialah:
• Caulobacter, sel yang muda mengembara, flagel monotorik. Sel dewasa melekat pada
suatu tanaman di dalam air dengan suatu tangkai.
• Gallionella dengan 5 spesies, sel serupa gerinjal, tangkai berbelit-belit. Penimbun oksida
besi. Gallionella ferruginea banyak kedapatan di perairan.
• Famili Siderocapsaceae
Sel serupa bola, bulat-panjang, atau serupa batang. Berkelompok dalam lendir
yang mengandung besi atau mangan. Banyak bakteri besi masuk dalam famili ini.
Genus yang terkenal ialah:
• Siderocapsa, penghuni air tawar.
• Siderococcus, sel berbentuk bola.
• Siderobacter, bentuk sel serupa batang.
• Famili Spirillacea
Sel bengkok, flagel kebanyakan monotrik. Habitat perairan atau sebagai parasit,
patogen pada hewan dan manusia. Genus yang banyak dikenal ialah:
• Vibrio dengan 37 spesies. Saproba, parasit atau patogen. Vibrio comma dengan flagel
yang monotrik adalah penyebab penyakit cholera asiatica.
• Desulfovibrio dengan 3 spesies. Pleomorfik, anaerob. Desulfovibrio desulfiricans
terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
• Methanobacterium, anaerob, autotrof atau heterotrof, menghasilkan gas metan .
• Cellvibrio dengan 4 spesies, pengurai selulosa.
• Cellofalcicula dengan 3 spesies; sel bengkok dan meruncing pada kedua ujung. Penghuni
tanah, pengurai selulosa.
• Spirillum dengan 9 spesies, lofotrik, aerob, saproba atau patogen. Spirillum volutans
adalah bakteri yang paling besar di antara spiril; mengandung butir-butir volutin dalam
sitoplasma. Spirillum minus dapat menimbulkan penyakit yang disebut ‘demam akibat
gigitan tikus’.
4. Ordo IV Eubacteriales
• Famili I. Azotobacteriaceae
Sel serupa batang, bola atau telur. Tak mempunyai endospora. Gram negatif. Aerob.
Dapat mengikat N2 bebas. Habitat tanah.
Genus yang terkenal ialah Azotobacter dengan 3 spesies, penting dalam penyuburan
tanah. Azotobacter chroococcum; aerob, hidup bebas dalam tanah, terkenal sebagai
pengikat N2, terdapat di mana-mana.
• Famili II. Rhizobiaceae
Basil, tidak berspora. Flagel peritrik; beberapa spesies tidak bergerak. Gram negatif.
Aerob,simbion atau pathogen.
Genus yang terkenal ialah:
- Rhizobium dengan 6 spesies. Pengikat N2, bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan,
missal Rhizobium leguminosarum.
- Agrobacterium dengan 7 spesies. Beberapa di antaranya Merupakan pathogen pada
tanam-tanaman, missal Agrobacteriu tumefaciens menyebabkan kutil – kutil pada
tumbuhan.
- Chromobacterium dengan 4 spesies, penghuni tanah dan air, menghasilkan warna
ungu.
• Famili III. Achromobacteria
Basil, tidak pleomorfik. Bergerak atau diam. Gram negative. Zat warna tidak dilepas
ke dalam medium.
Genus yang terkenal ialah :
• Alcaligenes dengan 6 spesies. Berpigmen kuning, saprobe dalam usus vertebrata, air susu
Alcaligenes viscolactis menyebabkan timbulnya benang-benang pada usus.
• Flavobacterium dengan 26 spesies, pigmen kuning, jingga atau merah. terdapat didalam
tanah dan air. Pigmen tidak meresap kedalam medium.
• Agarbacterium dengan 12 spesies, terdapat dalam tanah, air tawar, dan pada ganggang
laut yang telah membusuk.
• Beneckea dengan 6 spesies, dapat mencernakan kitin.
• Famili IV. Enterobacteriaceae
Basil, bergerak dengan flagel yang peritrik atau tidak bergerak. Gram negative.
Menguraikan glukosa dengan menghasilkan gas.
Genus yang terkenal ialah :
• Escherichia dengan 4 spesies, ada yang berwarna, ada yang tidak. Saprobe, Escherichia
coli terkenal sebagai penghuni kolon (usul tebal).
• Aerobacter dengan 2 spesies, saproba dalam usus vertebrata atau hidup bebas di alam.
Aerobacter aerogenes terdapat sebagai saprobe dalam usus.
• Klebsiella dengan 3 spesies, saproba atau pathogen pada hewan dan manusia. Klebsiella
pneumonia kedapatan pada alat-alat pernapasan.
• Erwinia dengan 17 spesies, saprobe atau pathogen pada tanam-tanaman. Erwinia
amylovora terkenal sebagai penyebab penyakit “bonyok” pada buah-buahan.
• Serratia dengan 5 spesies, ada pigmen merah, saprobe, ada juga yang tidak berwarna.
Serratia marcescens terdapat di mana – mana.
• Proteus dengan 5 spesies, saprobe atau patogen. Proteus vulgaris bisa kedapatan dalam
makanan yang sudah basi.
• Salmonella dengan 10 spesies, patogen. S. typhosa menyebabkan penyakit tipus perut
(typhus abdominalis). Klasifikasi Salmonella lebih lanjut didasarkan atas sifat-sifat
serologic, imunologik. S. pullorum pathogen dalam perut ayam.
• Shigella dengan 8 spesies, banyak yang patogen. S. dysentriae, S. paradysentriae dan S.
sonnei menyebabkan penyakit disentri.
• Famili V. Brucellaceae
Kokus atau basil, kecil, tunggal atau bergandeng-gandeng. Bergerak atau diam.
Patogen, terdapat dilapisan lender manusia dan hewan. Famili ini terkenal juga sebagai
famili Parvobacteriaceae.
Genus yang terkenal ialah :
• Pasteurella dengan 9 spesies, Gram negatif, banyak sebagai parasit, atau patogen pada
manusia dan hewan. P. tularensis menyebabkan tularemia (semacam sampar) pada
manusia dan hewan.
• Brucella dengan 3 spesies, mempunyai kapsula. Parasit atau patogen pada hewan dan
manusia. B. abortus menyebabkan penyakit brucellosis.
• Haemophilus dengan 15 spesies, banyak yang patogen bagi manusia dan hewan . H.
influenzae disangka turut menyebabkan penyakit influenza.
• Bordetella pertussis adalah penyebab batuk rejan.
• Actinobacillus dengan 5 spesies, patogen pada hewan dan manusia.
• Noguchia dengan 3 spesies, sering kedapatan pada selaput mata manusia dan hewan.
5. Ordo V. Actinomycetales
Ordo ini diduga merupakan pendahulu dari golongan jamur. Sel-sel panjang, ada
kecenderungan untuk bercabang. Saproba atau pathogen. Habitat tanah. Ordo ini terdiri atas
4 famili, yaitu :
• Famili Mycrobacteriaceae
Sel berupa batang-batang halus, lurus atau sedikit bengkok, tahan asam, tidak bergerak,
tidak mempunyai konidia. Aerob, saproba, parasit atau pathogen. Genus yang terkenal
ialah :
• Mycrobacterium dengan 13 spesies, diantaranya ialah M. tuberculosis, M. leprae
keduanya pathogen pada manusia; M. bovis, pathogen pada lembu, dan M. avium,
pathogen pada unggas.
• Mycococcus dengan 6 spesies. Sel-sel serupa kokus, Gram positif, aerob, penghuni tanah.
M. citreus, M. flavus, M. luteus, masing-masing berpigmen.
• Famili Actynomicetaceae
Berbentuk miselium yang semula tidak bersekat. Membentuk konidia pada hifa yang
menegak. Saproba parasit, atau pathogen. Genus yang terkenal ialah :
• Nocardia dengan 45 spesies, aerob, pathogen. Genus ini dapat menggunakan lilin, fenol
dan kresol sebagai sumber tenaga. N. madurae menyebabkan borok pada kaki.
• Actinomyces, pathogen pada hewan dan manusia. A. bovis menyebabkan actinomycosis
pada lembu (bengkak rahang). A. isrelii pathogen pada manusia.
• Famili Streptomycetaceae
Konidia terbentuk pada sporofora. Umumnya saproba, sedikit sekali yang parasit. Genus
yang terkenal ialah Streptomyces dengan 150 spesies. Genus ini terkenal karena
menghasilkan antibiotik. Misal, S. griseus menghasilkan streptomisin, S. aureofaciens
menghasilkan auremisin, S. venezuelae menghasilkan kloromisetin (kloramfenikol).
• Famili Actinoplanaceae
Berbentuk miselium, spora terbentuk didalam sporangium. Spora mengembara atau diam.
Habitat tanah dan air. Genus yang terkenal ialah Actinoplanes dan Streptosporangium,
keduanya saprobe dalam tanah.
• ORDO X. MYCOPLASMATALES
Sangat pleomorfik, mudah sekali rusak, tidak bergerak, tidak berspora. Gram negatif.
Saproba ada juga yang pathogen. Ordo ini terdiri atas 1 famili dengan1 genus.
Famili Mycoplasmataceae : merupakan koloni – koloni yang kecil jika ditumbuhkan
dalam medium buatan. Sifat – sifat lebih terperinci masih perlu diselidiki. Genus yang sudah
dikenal ialah Mycoplasma dengan 15 spesies, diantaranya M. mycoides yang dapat
menyebabkan pleuropneumonia pada hewan; M. hominis yang dapat mengganggu kesehatan
manusia.
Kemajuan di bidang Biologi Molekul menyebabkan timbunlnya pendapat baru, yaitu
untuk membagi makhluk hidup atas dunia prokaryota dan dunia Eukaryota, yang pertama
mempunyai bahan inti AND yang tersebar, sedang yang kedua mempunyai bahan inti AND
yang terwadahi dalam suatu organ berdinding yang lazim disebut inti.
Untuk dapat mengadakan identifikaasi suatu bakteri, orang harus membaca dahulu buku
pegangan agar mengenal prosedur pengamatannya secara makroskopik maupun secara
mikroskopik, pula urutan – urutan pengadaan uji- uji fisiologik bakteri yang akan
diidentfkasi. Setelah data terkumpul, yaitu ciri - ciri mengenai morfologi dan fisiologi bakteri
yang bersangkutan, barulah buku pegangan dibaca lagi.
• Kelompok 18 : riktesia
Ciri-ciri :
• Morfologi sel :batang pendek, atau lonjong.
• Gram negatif.
• Nonmotil.
• Parasit obligat intraselular ( kultivasi laboratories dalam system kultur jaringan atau
hewan).
• Habitat di serangga pembawa, burung, dan mamalia terasuk manusia.
• Patogenesitas.
Contoh : Chlamydia. Rickettsia prowazekii, Chlamydia trachomatis, Coxiella burnetii.
• Kelompok 19 : mikoplasma
Ciri-ciri :
• Morfologi sel : tidak ada dinding sel sejati, kandungan sel terbungkus oleh membrn
berlapis 3 yang tak kaku.
• Nonmotil.
• Gram negatif.
• Anaerobic fakultatif.
• Habitat di selaput lendir saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.
• Patogenesitas.
Contoh : koloni mycoplasma molare, Mycoplasma mycoides, M. homonia, M. orale,
Acholeplasma, Spiroplasma
• PENAMAAN BAKTERI
Di dalam biologi terdapat ketentuan dalam memberi nama suatu spesies. Carolus Linnaeus
memberi nama spesies dengan dua kata yan diambil dari bahasa Latin atau dilatinkan. Pemberian
nama dengan dua kata itu dikenal dengan istilah binomial nomenklatur. Ketentuan penamaan
tersebut adalah sebagai berikut:
• Nama spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin atau kata yang dilatinkan.
• Nama pertama menunjukan nama genus, oleh sebab itu huruf pertama menggunakan
huruf kapital.
• Nama kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk jenis yang huruf awalnya ditulis
dengan huruf kecil.
• Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda
dengan teks yang lain. Tujuan dicetak miring atau diberi garis bawah adalah agar nama-
nama itu mudah terbaca di dalam teks.
• Nama ilmiah yang lengkap perlu mencantumkan nama penulis (nama keluarga atau
singkatannya). Penulis adalah orang yang pertama kali memberi nama, mendeskripsikan,
dan menerbitkan publikasi tentang organisme tersebut.
Sebagai contoh kita ambil Streptococcus lactis, yaitu yang terkenal sebagai pengasam susu.
Bakteri ini termasuk :
• Dunia (Regnum) - Tumbuhan
• Divisi - Protophyta
• Klas - Schizomycetes
• Ordo - Eubacteriales
• Sub-ordo - Eubacteriineae
• Famili - Lactobacteriaceae
• Sub-famili - Streptococceae
• Genus - Streptococcus
• Spesies - lactis
------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2008.Bakteri - Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan
Manfaatnya.http://www.w3c.org/TR/1999/REC-html401-19991224/loose.dtd.Diakses
tanggal 15 Februari 2009.
Dwidjoseputro, Prof. DR. D, 2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.
Pelczar Jr, Michael J danChan,E. C. S, 2008. Dasar – Dasar Mikrobiologi 1, UI-Press, Jakarta.
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi untuk SMA. Erlangga, Jakarta.
Yulneriwarni, 2008. Klasifikasi Bakteri (Mikrobiologi).
http://maliyuri.blogspot.com/2008/03/02-klasifikasi-bakteri-mikro-dasar.html. Diakses
tanggal 15 Februari 2009.
Diposkan oleh POenx FITRI di 19:43
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof,
tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari
benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan
cara generatif.
Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3 ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.
Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4 ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab
kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5 BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena
pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari
golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit,
Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang
dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.
LICHENES / LIKENES
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari
ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau
Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu
hidup di tempat-tempat yang ekstrim.
Contoh :
• Usnea dasypoga
• Parmelia acetabularis